Anda di halaman 1dari 12

PRODUK KREATIF DAN

KEWIRAUSAHAAN
BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE
PRODUK BARANG/JASA

Modul
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Biaya Produksi Prototype Produk Barang/Jasa

KOMPETENSI DASAR
3.7 Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa
4.7 Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa

1
A. PENGERTIAN BIAYA

Untuk memahami arti biaya, seseorang harus memahami proses yang


digunakan dalam menentukan biaya. Memperbaiki penentuan biaya akan
merupakan faktor kunci dalam pengembangan dalam bidang manajemen
biaya.

1. Biaya

Biaya adalah kas atau nilai yang setara kas yang dikorbankan untuk
produk yang diharapkan dapat membawa keuntungan masa kini dan masa
yang akan datang bagi organisasi. Disebut “setara dengan kas” karena
asset non-kas dapat ditukar dengan produk yang diinginkan. Biaya
dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat dalam bentuk pendapatan di
masa kini maupun di masa datang. Dengan demikian biaya digunakan
untuk menghasilkan manfaat pendapatan disebut beban. Oleh karenanya
Setiap periode, beban tersebut dikurangkan dari pendapatan pada laporan
Laba Rugi. Kerugian adalah biaya yang kedaluarsa tanpa menghasilkan
manfaat pendapatan pada satu periode. Misalnya Persediaan yang rusak
akibat kebakaran dan tidak diasuransikan dapat diklasifikasikan sebagai
kerugian dalam Laporan Laba Rugi. Sementara Biaya yang tidak
kedaluarsa dalam suatu periode tertentu dikelompokkan sebagai aktiva
dan muncul pada Neraca. Misalnya Mesin dan komputer adalah contoh
aktiva yang berumur lebih dari satu periode. Prinsip utama dalam
pembedaan antara biaya sebagai beban atau sebagai aktiva adalah soal
penentuan waktu, yakni apakah biaya tersebut digunakan dalam satu
periode atau lebih dari satu periode.

2. Obyek Biaya

Obyek biaya adalah segala hal seperti produk, pelanggan, departemen,


proyek, kegiatan dan yang lain dimana biaya-biaya diukur dan
dibebankan.

2
Misalnya, bila ingin menentukan berapa biaya untuk membuat pisang
goreng, maka obyek biaya adalah pisang goreng. Bila ingin menentukan
biaya operasi sebuah program studi dalam sebuah Universitas maka obyek
biaya adalah program studi. Bila tujuannya adalah menentukan biaya
proyek pengembangan produk maka obyek biaya adalah proyek
pengembangan produk baru.

Kegiatan

Kegiatan adalah suatu unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam suatu
organisasi. Definisi lain dari kegiatan adalah keseluruhan tindakan dalam
organisasi yang berguna bagi manajer untuk maksud perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan. Pada masa sekarang, kegiatan
telah menjadi isu utama sebagai obyek biaya yang penting.. Kegiatan
memainkan peran penting dalam proses pembebanan biaya pada obyek
biaya yang lain. Contoh kegiatan yang semacam itu antara lain
memelihara peralatan, merancang produk, menagih pelanggan dll.
Kegiatan dijelaskan oleh kata kerja tindakan dan obyek yang menerima
tindakan. Misal kegiatan merancang produk maka kata kerja tindakannya
adalah ”merancang” dan obyek yang menerima adalah ”produk”.

B. BIAYA PRODUK BERWUJUD DAN JASA

Keluaran organisasi setidaknya ada satu dari dua jenis yang mewakili obyek
biaya, yakni produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang
diproduksi dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan bahan, tenaga
kerja dan masukan lain. Organisasi yang memproduksi produk berwujud
disebut organisasi pemanufakturan. Jasa adalah tugas atau kegiatan yang
dilakukan untuk pelanggan atau kegiatan yang dilakukan pelanggan dengan
menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa juga diproduksi dengan
menggunakan bahan baku, tenaga kerja dan masukan lain. Organisasi yang
memproduksi barang tak berwujud disebut organisasi jasa.

3
Ada tiga dimensi perbedaan antara produk berwujud dan jasa, yakni:

1. Tidak berwujud artinya bahwa pembeli jasa tidak dapat melihat,


merasakan, mendengar, atau mencicipi jasa sebelum dibeli. Hal
sebaliknya adalah produk berwujud.

2. Tidak tahan lama. Tidak tahan lama berarti bahwa jasa tidak dapat
disimpan.

3. Tidak terpisahkan. Artinya, produsen jasa dan pembeli jasa biasanya harus
berada dalam hubungan langsung agar terjadi pertukaran. Akibatnya jasa
sering kali tidak dapat dipisahkan dari produsennya.

Berikut aspek Barang dan Jasa dalam kaitannya dengan manajemen biaya.

Aspek Sifat Tujuan Dampak Pada Akuntansi Manajemen

 Jasa tidak dapat disimpan


1. Tidak ada persediaan
 Tidak ada perlindungan hak paten
2. Tuntutan terhadap pembebanan
Ketidakberwujudan  Tidak dapat menampilkan atau biaya yang akurat
mengkomunikasikan jasa 3. Kode etik yang ketat
 Harga sulit ditetapkan

 Manfaat jasa cepat kedaluarsa


Memerlukan standard dan konsistensi mutu
Perishability  Jasa sering kali berulang untuk
yang tinggi
satu pelanggan

1. Biaya ditentukan sesuai dengan


 Pelanggan terlibat langsung pada
jenis pelanggan
produksi jasa
Inseparibility 2. Menuntut pengukuran dan
 Produksi massal jasa yang
pengendalian mutu untuk mempertahankan
tersentralisasi sulit dilakukan konsistensi

1. Pengukuran produktivitas dan mutu


serta pengendalian harus dilakukan terus
 Dimungkinkan variasi yang luas
Heterogenitas menerus
pada produk jasa
2. Manajemen mutu total adalah
penting

Baik organisasi yang memproduksi produk berwujud maupun yang tidak


berwujud berkepentingan untuk mengetahui berapa biaya produk per unit
untuk sejumlah kepentingan misalnya penetapan harga, desain produk dll.

BIAYA PRODUK

4
Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial
yang telah ditetapkan. Dengan demikian biaya produk bergantung pada tujuan
manajerial yang hendak dicapai. Artinya biaya yang berbeda untuk tujuan
yang berbeda. Misalnya metode pembebanan biaya alokasi untuk tujuan
pelaporan keuangan, sedang metode penelusuran langsung dan penelusuran
pendorong/ penggerak ditujukan untuk menyediakan pembebanan biaya
produk individu yang akurat yang diperlukan untuk perencanaan manajerial
dan pengambilan keputusan. Yang perlu diingat adalah bahwa penggunaan
perhitungan harga pokok yang lebih banyak dari yang diperlukan akan dapat
menimbulkan kebingungan terutama bagi manajer non-keuangan dan dapat
mengurangi kredibilitas sistem informasi manajemen biaya.

BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA NON PRODUKSI

Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga
pokok produk untuk kepentingan pelaporan keuangan eksternal. Oleh
karenanya, kesepakatan eksternal mengharuskan biaya diklasifikasikan
berdasarkan funsionalnya yakni biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya
produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau
penyediaan jasa. Biaya non produksi adalah biaya yang berhubungan dengan
fungsi penjualan dan administrasi. Untuk produksi barang berwujud, biaya
produksi dan biaya non produksi sering mengacu pada istilah biaya
manufaktur dan biaya non manufaktur.

BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni biaya


bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga
elemen biaya tersebut lah yang dapat dibebankan pada produk untuk
kepentingan laporan keuangan eksternal.

Biaya Bahan Baku Langsung

5
Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku yang dapat ditelusuri
pada barang dan jasa yang dihasilkan. Biaya dari bahan-bahan kategori ini
dapat secara langsung dikenakan pada produk karena pengamatan secara fisik
dapat digunakan untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk..
Contoh Bahan baku langsung antara lain. Tepung terigu pada roti, pisang pada
pisang goreng. Kain kafan untuk jasa penguburan, kawat untuk koreksi gigi,
dll.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri
pada barang atau penyediaan jasa yang dihasilkan. Pengamatan fisik dapat
digunakan untuk mengukur jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
memproduksi barang berwujud atau penyediaan jasa.. Contoh dari tenaga
kerja langsung ini misalnya, juru masak pada rumah makan, juru parkir pada
pelayanan parkir, teller pada bank, sopir pada transjogja dll.

Biaya Overhead

Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk memproduksi
barang atau penyediaan jasa selain bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung. Perlu diingat dari komponen biaya tenaga kerja langsung, hanya
biaya lembur yang dikategorikan dalam biaya overhead.

BIAYA NON PRODUKSI

Biaya Penjualan dan Administrasi

Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan


mendistribusikan barang atau ajasa. Biaya tersebut sering mengacu pada biaya
mendapatkan pesanan/ pelanggan dan memenuhi pesanan/ pelanggan.
Misalnya gaji tenaga penjual, iklan, pergudangan, pelayanan, pengiriman dll.
Biaya Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan

6
administrasi umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat baik
untuk pemasaran ataupun produksi. Contoh biaya administrasi adalah gaji
manajemen puncak, biaya administrasi, pencetakan laporan tahunan,
akuntansi umum, penelitian dan pengembangan dll. Biaya Penjualan/
pemasaran dan Administrasi adalah biaya yang tidak dapat disimpan atau
disebut biaya periode. Biaya periode yang tidak dapat disimpan dibebankan
pada periode dimana biaya tersebut terjadi. Oleh karena itu tidak satupun dari
biaya ini tampak sebagai persediaan yang dilaporkan pada nareca.

BIAYA UTAMA DAN KONVERSI

Biaya utama adalah penjumlahan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga
kerja langsung. Sedang biaya konversi adalah penjumlahan biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead. Untuk perusahaan manufaktur biaya konversi
diartikan sebagai biaya mengubah bahan baku menjadi produk akhir. (Hendra
Poerwanto G)

ANALISA BIAYA PRODUKSI

Sebagai seorang Enterpleneur haruslah tau cara menghitung biaya produksi


untuk mengetahui laba/ rugi suatu perusahaan (usaha yang dilakukan), roda
produksi perusahaan setiap harinya memproduksi barang dan jasa yang
dinikmati konsumen. Semua perusahaan mulai dari perusahaan raksasa
multinasional hingga kepedagang kaki lima mengeluarkan biaya agar bisa
menyediakan barang dan jasa yang dapat dimanfaatkan konsumen. Biaya
peluang (opportunity cost) adalah pengorbanan yang dilakukan seseorang
karena mengambil sebuah pilihan.

Biaya tetap (FC)

Biaya yang jumlahnya tidak berubah ketika kuantitas output berubah. Biaya
ini akan tetap ada walaupun perusahaan tidak melakukan produksi. Yang

7
termasuk biaya ini Sewa ruangan took, gaji pegawai, dan penyusutan mesin-
mesin.

Biaya Variable (VC)

Merupakan biaya yang jumlahnya berubah ketika jumlah barang yang


diproduksi berubah. Yang tergolong biaya variable adalah biaya pembelian
bahan mentah atau bahan dasar yang digunakan untuk prosuksi.

Biaya Total (TC)

Merupakan seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayar perusahaan untuk


membeli berbagai input (barang atau jasa) untuk keperluan produksi.

RUMUS :

BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABLE

TC = FC + VC

NB :

Biaya tetap :

Berapapun jumlah barang yang diproduksi, jumlah biaya tetap sama.

Biaya Variable :

Jumlah biaya berubah-ubah besarnya tergantung pada kualitas produksi.

Contoh Kasus Menghitung Harga Pokok Produksi:

CV GM memproduksi 2 (dua) macam barang yakni barang A dan B. Dari


Budget Produksi, diperoleh data tentang rencana produksi sebagai berikut:

8
Terdapat 2 (dua) bagian produksi, yakni bagian produksi I, dan II, serta I
(satu) bagian jasa /pembantu, yakni bagian Reparasi. Bagian Produksi I hanya
dilalui oleh barang A, sedangkan bagian Produksi II dilalui oleh kedua macam
barang (A dan B). Satuan kegiatan masing-masing bagian adalah sebagai
berikut:

Angka standar pada bagian Reparasi:

Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan


sebagai berikut:

Dari anggaran bahan mentah diperoleh data tentang rencana biaya bahan
mentah untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:

Sedangkan dari Anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tertentu rencana
biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis barang sebagai
berikut:

9
Dengan data-data yang tersedia di atas hitunglah harga pokok produksi (cost
of goods manufactured) masing-masing barang!

JAWAB!

Langkah 1. Menghitung Tingkat Kegiatan

Terlebih dahulu dihitung tingkat kegiatan masing-masing bagian (baik bagian


produksi maupun bagian jasa/pembantu) sebagai berikut:

tingkat kegiatan masing-masing bagian adalah:

Bagian Produksi I = 7.000 unit barang A

Bagian Produksi II = 40.000 DMH

Bagian Reparasi = 4.200 DRH

Dengan demikian dapat ditabulasikan sbb:

Langkah 2: Menghitung Tarif BOP

Setelah itu kemudian diadakan perhitungan tarif biaya overhead (overhead


rate) bagi masing-masing bagian produksi sebagai berikut:

10
Keterangan:

1) Rp 28.000,00 / 7.000 unit = Rp 4,00 per unit

2) Rp20.000,00 / 40.000 DMH = Rp 0,50 per DMH

11
Tingkat kegiatan dalam suatu perusahaan harus dinyatakan dalam satuan
kegiatan (activity base), misalnya :

 Jam mesin langsung (Direct machine hour/ DMH)

 Jam Kerja Langsung (Direct labor hour/ DLH)

 Jam Reparasi Langsung (Direct Repair Hour/ DRH)

 Kilo Watt per Jam (Kilo Watt per hour)

SUMBER

https://sites.google.com/site/pekembia/konsep-dan-pengertian-biaya
http://sabrintechno.blogspot.co.id/2016/11/rumus-menghitung-biaya-
produksi.html

12

Anda mungkin juga menyukai