Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

Deskripsi umum perusahaan

Profil usaha

Nama usaha : Toko Sembako Sederhana

Alamat usaha : Jl. Masbagik-Pancor No 5, Masbagik selatan., Masbagik, Kabupaten Lombok


Timur, Nusa Tenggaraa Barat, Indonesia

No. telepon : 081997954020

Tahun berdiri : 1986

Jumlah karyawan : 2 orang

Kode pos : 83661

Profil pengusaha

Nama pengusaha : Suriati

Alamat pengusaha : Kampung baru, Jalan Kartini Gang Jeruk No. 5, Masbagik, Lombok
Timur

No. telepon : 081997954020


Sejarah usaha

Usaha sembako ini dimulai sekitar tahun 1986 tepat ketika anak terakhir Ibu Suriati
berusia 2 tahun. Keinginan untuk membantu ekonomi keluarga, yang pada saat itu harus
menghidupi 7 orang anak, ditambah anak pertama dan keduanya sama-sama sedang berada di
perguruan tinggi, sementara suaminya hanya seorang pegawai negeri sipil membuatnya harus
turut serta dalam membantu ekonomi keluarga. Berbekal pengalamannya dulu membantu ibunya
berjualan sembako di pasar membuat tekadnya semakin bulat untuk memulai berwirausaha.

Dengan tabungannya yang sudah beliau sisihkan selama hampir 3 tahun, dan bantuan
pinjaman dari sanak keluarga sehingga terkumpul nominal Rp 4.000.000,00 yang pada waktu itu,
nominal uang dalam jumlah tersebut sudah cukup untuk memulai usaha sembako. Pada awal
memulai usahanya, beliau mulai menyewa toko di pasar Masbagik, Lombok Timur dengan
memberi nama “Toko Sembako Sederhana”. Mengisi toko-tokonya dengan beras, minyak, gula,
tepung dan bahan pokok lainnya. Akan tetapi pada saat itu, beliau masih membeli secara ecer
minyak dan gula karena beliau tidak memiliki karyawan yang membantunya untuk mengemas
gula dan minyak untuk menghemat waktu dan biaya. Hal tersebut tentunya akan menambah
harga jual karena tidak langsung dibeli dari agen. Sehingga tidak lama setelah itu, beliau
memperkerjakan adiknya sendiri untuk membantu mengemas gula dan minyak, dan
membantunya mengemas barang pesanan pelanggan.

Beliau mulai membeli minyak, gula, dan tepung dari agen yang beliau cari sendiri untuk
mendapatkan harga dan kualitas yang kompetitif, bahkan pada saat itu beliau tidak segan-segan
untuk pergi mencari agen ke luar kota, misalnya agen dari cakranegara, Mataram. Hingga pada
akhirnya, dengan mendapatkan harga yang kompetitif dari agen membuat toko sembako beliau
menjadi salah satu toko yang digemari pelanggan.

Karena semakin banyak jumlah permintaan dari pelanggan dan semakin banyak pula
beliau harus membeli minyak, gula dan tepung membuat beliau didatangi langsung oleh agen-
agen tersebut, sehingga pada saat itu beliau tidak perlu mencari agen lagi, malah agen-agen
tersebut lah yang datang kepada beliau menawarkan produknya. Akan tetapi untuk kasus beras
itu sedikit berbeda, dari awal memulai usaha sampai sekarang beliau tidak jarang harus terjun
langsung ke lapangan mencari pabrik-pabrik penghasil beras. Hal itu dilakukan untuk
mendapatkan sesegera mungkin kualitas beras terbaik sesaat setelah di panen , selain itu juga
agar beliau dapat menawar harga dan mendapatkan beras sebanyak yang beliau inginkan. Namun
tidak menutup kemungkinan juga, agen beras tersebut menawarkan langsung produknya kepada
beliau karena alasan satu dan lain hal.

Sudah sekitar tiga dekade usaha sembako Ibu suriati didirikan, dan pada rentang waktu
itu setidaknya sudah tiga kali pasar Masbagik dipindah-lokasikan. Pada saat pindah lokasi yang
pertama kali, karena keterlambatan Ibu Suriati mengetahui pasar akan dipindahkan dan
kurangnya koneksi membuat beliau mendapatkan toko yang jarang dilewati pelanggan alias tidak
sestrategis seperti tokonya terdahulu, membuat usahanya sedikit menurun. Meskipun beliau
memiliki pelanggan tetap yang loyal akan tetapi tetap saja konsumen yang membeli eceran
berkurang.

Pada saat saat itu, isi toko Ibu Suriati mulai berkurang sedikit demi sedikit, modal
kerjanya pun mengalami penurunan sehingga kemampuannya untuk membeli barang secara
masal menjadi terhambat. Hal tersebut tentu memiliki dampak pada harga produk yang akan Ibu
Suriati jual, karena tidak sedikit dari produk dapat dibeli dengan jumlah yang banyak biasanya
mendapatkan potongan harga dari agen.

Hal tersebut tidak membuat Ibu suriati gentar, dengan segala upaya beliau terus
mempertahanan usaha yang sudah dirintis dari nol itu. Meskipun tidak sejaya seperti
sebelumnya, Ibu Suriati tetap bertahan mengelola usahanya, hingga pada akhirnya beliau
memutuskan untuk meminjam dari bank untuk menambah modal kerja, pada saat itu beliau juga
membawa sebagian kecil dari produknya untuk dibawa ke rumahnya sendiri untuk ditawarkan
kepada tetannga-tetangga sekitar dan kios-kios kecil di sekitar rumahnya. Hingga sedikit demi
sedikit usahanya berjalan kembali normal.

Hal tersebut memberikan pengalaman yang berharga bagi Ibu Suriati bahwa tidak hanya
bermodalkan produk yang ditawarkan tapi Ibu Suriati harus memikirkan aspek-aspek dalam
berwirausaha lainnya contoh yang terpeting ialah lokasi yang strategis. Sehingga pada pindahnya
lokasi pasar yang kedua kali beliau mendapatkan lokasi yang cukup strategis, meskipun terletak
di tengah pasar akan tetapi lokasi yang dipilih Ibu Suriati pada saat itu ialah lokasi tempat toko-
toko snack dijual, yanga mana hanya toko Ibu Suriati lah yang menjual sembako. Sebagian besar
dari pelenggan toko snack itu ialah kios-kios yang dapat dipastikan bahwa hampir semua kios-
kios tersebut pasti juga menjual sembako, tentunya hal tersebut membawa dampak positif pada
toko Ibu Suriati.

Kemudian pada pindahnya lokasi pasar Masbagik yang ketiga kali pada tahun 2010,
membuat Ibu Suriati memberanikan diri untuk menyewa toko yang lebih besar dari toko
sebelumnya , selain itu lokasi toko tersebut sangat strategis yaitu terletak di jalan masuk pasar
tersebut. Hal itu ternyata benar-benar membawa dampak positif pada perkembangan usaha Ibu
Suriati.

Usahanya semakin lancar, pelanggannya semakin bertambah dan tokonya mulai sempit
oleh barang-barang dagangan. Tidak ingin terlena dengan keadaan, untuk memperluas usahanya
beliau meminjam tambahan modal dari bank untuk menyewa satu toko lainnya yang akan
digunakan sebagai gudang tempat penyimpanan.

Kali ini beliau dibantu oleh anak perempuannya yang akrab disapa Ibu Heni. Insting
berwirausaha Ibu Heni memang ditempa sejak beliau kecil tidak heran dengan sisa uang
pinjaman dari bank beliau gunakan untuk menambah produk yang akan dijual, sejak tahun 2016
beliau menambahkan obat-obat generik ditokonya yang didapat dari anak kelima beliau yang
memang memiliki apotik, kemudian sejak tahun 2017 beliau mencoba peruntungan dengan
menambah berjualan snack sebagai salah satu komoditi yang dijual.

Semakin lancarnya usaha Ibu suriati berbanding terbalik dengan kondisi kesehatan Ibu
suriati yang semakin menurun sehingga tepat awal tahun 2017 beliau menyerahkan semua urusan
toko kepada anak perempuannya, tidak lama setelah itu anak laki-laki keenam turut serta
membantu sang kakak pertama dalam mengelola usaha tersebut ditambah dengan satu orang
karyawan yang bertugas mengemas pesanan pelanggan, hingga total saat ini ada dua orang
karyawan.

Meskipun usaha Ibu Suriati terlihat baik-baik saja, akan tetapi selalu saja ada kendala-
kendala yang seringkali tidak dapat dihindarkan. Misalnya, contoh yang paling sering ditemui
ialah pelanggan yang sudah memesan suatu produk tiba-tiba produk tersebut di cancel secara
sepihak oleh pelanggan, padahal produk tersebut sudah dikemas sedemikian rupa untuk siap
sedia sampai pada tangan pelanggan. Atau contoh lainnya ialah barang yang kadaluwarsa
sehingga tidak dapat dijual dan barang-barang yang kemasannya rusak. Selain itu, kendala
lainnya ialah apabila harga barang turun padahal hari-hari sebelumnya beliau membeli dengan
harga yang lebih mahal, hal ini sering ditemui pada produk beras. Karena memang harga beras
memiliki fluktuatif yang cukup tinggi.

Visi dan Misi Usaha


Visi
Menjadikan Toko Sembako Sederhana menjadi yang terbaik dalam pelayanan kepada konsumen,
meberikan kepuasan kepada pelanggan serta Toko Sembako Sederhana dapat mengembangkan
usahanya menjadi lebih besar.

Misi
1. Dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
2. Mendapatkan kepuasan dari masyarakat.
3. Memperoleh keuntungan.
4. Berusaha mengecilkan tingkat pengangguran.
5. Tidak melakukan kecuarangan – kecurangan yang dapat merugikan konsumen
PEMBAHAHAN
Strategi pemasaran
1. Tekhnik pemasaran
Pada usaha Toko Sembako Sederhana dapat dianalisis bahwa teknik pemasaran yang
seringkali digunakan ialah teknik pemasaran dengan membangun relasi atau jaringan. Hal
tersebut tercermin dari hubungan baik antara agen dengan Toko Sembako Sederhana maupun
dengan Toko Sembako Sederhana dengan pelanggan. Hubungan baik antara Toko Sembako
Sederhana dengan beberapa agen memang terjalin cukup lama. Contoh sederhana ketika stok
barang pada PT Indo sedang kosong tidak jarang Ibu Suriati rela menunggu barang tersebut
tersedia pada PT Indo, selain itu hampir setiap transaksi Ibu Suriati membeli barang dalam
jumlah yang banyak yang mana selain menambah kredibilitasnya sebagai reseller tentu ada
potongan harga yang biasanya diberikan oleh PT indo sehingga sama-sama saling
menguntungkan.
Untuk hubungan Ibu Suriati dengan pelanggan pun terjalin dengan baik. Hal ini dapat dilihat
dari meningkatnya pelanggan yang loyal kepada Toko Sembako Sederhana setiap tahunnya
apalagi ditambah dengan semakin lengkapnya barang-barang yang dijual beberapa tahun terakhir
membuat pelanggan semakin loyal untuk berbelanja pada Toko Sembako Sederhana. Selain itu,
pelanggan pun diberikan keringanan dalam membayar hutang, jika pelanggan tersebut ialah
pelanggan tetap. Jadi pelanggan tidak harus membayar langsung barang yang dibeli pada hari itu,
biasanya keringanan waktu yang diberikan memiliki tempo 2-7 hari tergantung dari jumlah
transaksi.
Tidak hanya mengandalkan kemampuan Ibu Suriati dan anaknya dalam membangun relasi,
Ibu Suriati juga paham bentul akan pentingnya kualitas suatu produk yang akan beliau jual.
Beliau selalu mementingkan kualitas produk, berbekal pengalamannya berwirausaha berpuluh-
puluh tahun beliau tahu betul mana produk yang memiliki kualitas unggul terutama produk-
produk seperti beras dan gula. Karena adanya hubungan baik dengan para distributor beras, gula
maupun produk sembako lainnya membuat Ibu Suriati tidak perlu bersusah payah untuk
mendapatkan produk dengan kualitas unggul. Akan tetapi, Ibu Suriati juga menyediakan produk-
produk sesuai kebutuhan konsumen. Misalnya pada produk beras, Ibu Suriati tidak hanya
menyediakan satu jenis beras unggul namun didampingi pula dengan kualitas beras yang
bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan konsumen, begitu pula dengan gula dan minyak.
Untuk minyak sendiri Ibu Suriati menyediakan berbagai macam jenis minyak, mulai dari minyak
curah sampai minyak dengan kualitas terbaik.
Untuk harga sendiri, di pasar tersebut Ibu Suriati adalah salah satu penjual sembako yang
harga jual produk-produknya sangat kompetitif. Hal tersebut dikarenakan Ibu Suriati selalu
membeli dalam jumlah banyak sehingga mendapatkan banyak potongan harga dari distributor.
Dalam menjual barangnya pada Toko Sembako Sederhana konsumen dapat langsung sendiri
datang ke toko tersebut dan memilih langsung produk yang diinginkan kemudian akan dikemas
langsung oleh karyawan yang ada disana atau konsumen dapat menelpon ke Ibu Heni produk apa
saja yang diinginkan untuk kemudian diantarkan sampai pada tujuan dengan tambahan biaya
transportasi.
2. Teknik Promosi
Teknik promosi yang digunakan oleh Toko Sembako Sederhana saat ini ialah teknik personal
selling, dengan bertatap muka menjual langsung produk-produknya kepada pelanggan. Selain itu
juga seringkali Ibu Suriati melakukan promosi penjualan dengan memberikan potongan harga
kepada pelanggan yang loyal dan pelanggan yang membeli dalam jumlah tertentu.alal
Pendanaan Awal

Struktur Organisasi

Ceo/Pemilik

General Manager
Marketing
& Financial
Manager
Manager

Karyawan Bagian Karyawan Bagian


Penjualan Pengemasan

Klasifikasi Organisasi

 Ceo

Mengontrol, memonitor semua kegiatan yang ada didalam usaha dan mampu membaca laporan
keuangan di usaha warung serta dapat mengambil keputusan.
 General Manager
Dapat mengatur seluruh departemen bagian dan menjalankan strategi usaha.

 Finacial manager
Financial manager berfungsi untuk Mengontrol dan memonitoring semua yang berhubungan
dengan masalah keuangan usaha, dan dapat mengatasi masalah keuangan.

 Marketing Manager
Dapat mempromosikan dan menawarkan produk yang usaha warung sembako ini melalui
berbagai media.

 Karyawan bagian pengemasan


Berfungsi untuk mengemas barang baik berupa gula dan minyak.

 Karyawan bagian penjualan


Berfungsi untuk membantu pelanggan memilih produk yang diinginkan

Struktur Ketenagakerjaan

Usaha ini merupakan usaha menengah jadi tenaga kerja yang dibutuhkan juga tidak banyak.
Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan adalah:

Nama Jabatan Pendidikan Jumlah Jam Alamat Deskripsi


Terakhir kerja pekerjaan
Suriati Ceo/pemilik SMA 1 orang Fleksibel Kampung Pemilik dari
baru, Jalan usaha ini yang
Kartini berperan dalam
Gang Jeruk mengontrol dan
No. 5, memonitor
Masbagik, segala kegiatan
Lombok yang ada didalam
Timur usaha, menerima
laporan
keuangan dan
mengambil
keputusan
bersama dengan
general manager
Heni Financial Doktoranda 1 orang 06.00- Kampung Mengatur
Ernawati manager & 12.00 baru, Jalan seluruh kegiatan
general WIT Kartini operasional
manager Gang Jeruk usaha dan
No. 5, menjalankan
Masbagik, strategi usaha
Lombok serta
Timur memonitoring
dan mengontrol
segala hal yang
berhubungan
dengan masalah
keuangan yang
juga senantiasa
meengatasi
masalah
keuangan
Deni Marketing SMA 1 orang 06.00- Kampung Menawarkan dan
manager 12.00 baru, Jalan mempromosikan
WIT Kartini produk kepada
Gang Jeruk pelanggan.
No. 5,
Masbagik,
Lombok
Timur
Buhairi Karyawan SD 1 orang 06.00- Kampung Mengemas
bagian 12.00 Padang minyak dan gula
pengemasan WIT Jalan dan barang
Pendidikan, barang lainnya
Masbagik,
Lombok
Timur
Parek Karyawan SMA 06.00- Kampung Membatu
bagian 12.00 baru, Jalan konsumen
penjualan WIT Kartini memilih produk
Gang yang diinginkan,
Manggis menyiapkan
No. 8, barang kepada
Masbagik, konsumen dan
Lombok mengantar
Timur barang kepada
konsumen.

Ulasan kegiatan pendampingan dan hasil

Kegiatan pendampingan ini sebagian besar kami lakukan di hari Minggu, dimulai dari jam 8 pagi
sampai jam 1 siang. Ketika pagi hari kami datang ke toko, semua barang-barang sudah ditata
sedemikian rupa, karena memang toko dibuka sekitar jam 6 pagi. Ibu Heni dan Pak Deni sudah
siap berada pada pekerjaannya masing-masing. Seperti Pak Deni yang sudah duduk di depan
toko untuk melayani konsumen yang sebagian besar konsumen yang membeli secara eceran.
Untuk Ibu Heni sebagian besar pekerjaan yang beliau lakukan ialah mengatur kegiatan
operasional seperti mengawasi barang yang masuk dan barang yang keluar, dan lain sebagainya.
Kami pun diajak untuk membantu melayani konsumen di depan toko. Mulai dari mengemas
barang pesanan pelanggan sampai meminta tagihan piutang kepada pelanggan-pelanggan
disekitar pasar tersebut. Untuk pelanggan yang membeli dalam jumlah besar biasanya akan
ditangani langsung oleh Ibu Heni, karena biasanya pelanggan yang membeli dalam jumlah besar
mendapatkan keringanan rentang waktu untuk membayar selain itu juga biasanya terdapat
potongan harga bagi pelanggan tersebut. Pada toko tersebut terdapat dua orang karyawan yang
masing-masing bertugas mengemas barang terutama gula dan yang lainnya melayani pelanggan.
Pengemasan gula dimulai dari toko dibuka sampai toko ditutup. Dalam pengemasan gula
memang agak membutuhkan waktu karena gula dikemas dengan berat seperempat kilogram,
kemudian diikat satu –satu secara manual. Tidak jarang ditemui pelanggan harus memesan
terlebih dahulu gula dan untuk beberapa jam kemudian baru bisa diantarkan. Hal itu disebabkan
karena pengemasan gula yang dilakukan secara manual hingga membutuhkan waktu sementara
permintaan akan gula juga tinggi, bahkan sempat beberapa kali pemilik toko lupa untuk
menyisihkan gula yang sudah dipesan sehingga kejadian pelanggan yang sudah memesan gula
harus menunggu lagi sampai gula yang mereka pesan cukup karena gula sebelumnya diambil
oleh pelanggan lain tidak jarang ditemui. Diatas jam 10, pasar mulai sepi pada jam jam tersebut
sebagian besar aktivitas yang kami lakukan adalah membantu dalam mengemas gula dan
menagih piutang kepada pelanggan yang berada di sekitar pasar tersebut. Saat jam menunjukan
pukul 12 Pak Deni dan dua orang karyawannya mulai bersiap-siap menutup toko. Sementara Ibu
Heni pergi ke gudang untuk mengemas minyak untuk dijual keesokan harinya. Kami pun
bertanya, kenapa minyak tidak dikemas oleh karyawan, Ibu heni menajawab, dalam pengemasan
minyak curah dibutuhkan skill khusus dalam mebungkusnya dan jarang ada orang yang bisa,
selain itu membungkus sendiri juga akan menghemat biaya, daripada harus merekrut karyawan
lagi atau menyewa jasa pengemasan minyak curah.Kemudian ketika persediaan minyak sudah
dirasa cukup untuk keesokan harinya barulah Ibu Heni pulang ke rumah.

Saat melakukan kegiatan pendampingan, kami mendapati bahwa salah satu hal yang membuat
Toko Sembako Sederhana menjadi salah satu toko yang diminati oleh pelanggan ialah lokasinya
yang strategis yaitu tepat pada pintu masuk dan keluar pasar tersebut dan hampir 80% dari
deretan toko tersebut menjual produk selain sembako, kemudian Toko Sembako Sederhana juga
memiliki portofolio produk yang beragam,bukan hanya sembako tapi juga merambah pada snack
dan obat-obat generik. Selain itu Ibu Heni dan Pak Deni juga melayani pelanggan dengan
mengutamakan keramahan.

Meskipun hampir 80% dari deretan toko tersebut tidak menjual sembako, tetapi terdapat satu
toko sembako yang cukup terkenal yang menjual dalam kapasitas besar tepat berada dibelakang
Toko sembako Sederhana dan tepat menghadap ke luar pasar, toko tersebut menjual sembako
dalam jumlah besar akan tetapi tidak menjual snack dan obat-obat generik, selain itu toko
tersebut ditutup menjelang malam hari, sehingga toko tersebut dapat dikatakan adalah salah satu
competitor terberat Toko Sembako Sederhana walau begitu kedua toko tersebut memiliki
kekurangan dan kelemahannya masing-masing. Bahkan menurut penuturan Ibu Heni, tidak
jarang pelanggan dari toko tersebut membeli dari Toko Sembako Sederhana apabila pasokan dari
toko tersebut tidak ada.

Saran

Dari kegiatan pendampingan yang sudah kami lakukan mungkin ada beberapa hal yang bisa
diperbaiki oleh Toko Sembako Sederhana agar semakin meningkatkan penjualan dan citra
perusahaan :

1. Memanfaatkan teknologi alat perekat plastik untuk mempercepat dalam proses


pengemasan.
2. Gula dapat dikemas dalam berbagai berat. Misalnya seperempat kilogram, setengah
kilogram maupun satu kilogram, dsb.
3. Menyusun daftar pesanan pelanggan pada hari itu, sehingga pesanan menjadi terorganisir.

Adapun teknik pendampingan yang kami lakukan untuk membantu usaha tersebut
berkembang ialah dengan menyebarkan brosur-brosur dan membuat akun Instagram dan
facebook.

Anda mungkin juga menyukai