Anda di halaman 1dari 4

Lampiran 3

2.1. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL PUSKESMAS TAHUN 2018-2019

Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target ( Dalam%)
Data
2018 2019
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
2.1.2.1.Penyehatan Air
1.Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) Monitoring/ Inspeksi Sanitasi/IS terhadap Sarana Air Bersih Jumlah SAB yang di IS dibagi jumlah 15% 20% Laporan
(SAB),yaitu 1. Sarana dengan jaringan perpipaan ( PDAM SAB yang ada dikali 100 % Bulanan
/Hippam/BPSPAM), Kran Umum 2.Sarana Bukan Jaringan
Perpipaan : sumur ( SGL, Sumur pompa tangan,sumur bor dengan
pompa, sumur gali dengan pompa ),Perlindungan Mata Air
(PMA),Penampungan Air Hujan (PAH) yang disebut sebagai
sistim penyediaan air Minum (SPAM) di wilayah kerja Puskesmas
selama kurun waktu tertentu. (PP nomor :16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum )

2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi (IS) secara teknis sudah Jumlah SAB yang di IS dan memenuhi 78% 85% Laporan
memenuhi syarat kesehatan (kategori resiko rendah dan sedang), syarat kesehatan dibagi jumlah SAB Bulanan
sehingga aman untuk dipakai kebutuhan sehari-hari (termasuk yang di inspeksi Sanitasi dikali 100 %
untuk kebutuhan makan dan minum) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

3.Rumah Tangga yang memiliki akses RT yang memiliki akses terhadap SAB yang memenuhi syarat Jumlah RT yang memiliki akses SAB 86% 87% Laporan
terhadap SAB yang memenuhi syarat (mudah mendapatkan air bersih yang berasal dari SAB terdekat, yang memenuhi syarat dibagi jumlah Bulanan
kesehatan tidak harus memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB umum, kerabat RT yang ada dikali 100 %
dekat, tetangga dll) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target ( Dalam%)
Data
2018 2019
2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan
Sanitasi Dasar
1..Pembinaan sanitasi perumahan Monitoring/Inspeksi Sanitasi (IS/IKL) rumah yang terindikasi jumlah rumah yang tidak memenuhi 30% 40% Laporan
tidak memenuhi syarat kesehatan. di wilayah kerja Puskesmas syarat yang di IS dibagi dengan Bulanan
pada kurun waktu tertentu jumlah seluruh rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan dikali 100
%

2.Rumah yang memenuhi syarat Kondisi rumah yang memenuhi syarat kesehatan sebagaimana Jumlah rumah yang memenuhi syarat 73% 75% Laporan
kesehatan Kepmenkes No. 829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011) di kesehatan tahun sebelum nya di + Bulanan
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. rumah sehat hasil IS/IKL tahun ini
dibagi jumlah rumah yang ada dikali
100 %

2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )


1.Pembinaan sarana TTU Monitoring /Inspeksi Sanitasi yang meliputi rekomendasi teknis Jumlah TTU yang dibina dibagi jumlah 87% 88% Laporan
dll terhadap penanggung jawab dan petugasnya terhadap TTU TTU yang ada dikali 100 % Tribulan
prioritas (Puskesmas, SD, SLTP, ), SLTA, Hotel, Pasar, Tempat
Wisata, di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.

2.TTU yang memenuhi syarat kesehatan TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Jumlah TTU yang memenuhi syarat 68% 70% Laporan
pedoman yang ada, dimana secara teknis cukup aman untuk kesehatan dibagi jumlah TTU yang Tribulan
dipergunakan dan tidak memiliki resiko negatif terhadap dibina/yang diperiksa dikali 100 %
pengguna, petugas dan lingkungan sekitar di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.TTU yang memenuhi syarat kesehatan TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Jumlah TTU yang memenuhi syarat 68% 70% Laporan
pedoman yang ada, dimana secara teknis cukup aman untuk kesehatan dibagi jumlah TTU yang Tribulan
dipergunakan dan tidak memiliki resiko negatif terhadap dibina/yang diperiksa dikali 100 %
pengguna, petugas dan lingkungan sekitar di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target ( Dalam%)
Data
2018 2019

2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi)


1.Konseling Sanitasi Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang diberikan kepada Jumlah pasien PBL yang dikonseling 10% 10% Laporan
pasien/keluarga penderita Penyakit yang Berbasis Lingkungan dibagi dengan jumlah Pasien PBL di Bulanan
(PBL), yaitu (ISPA, Pnemonia, TBC, DBD, Malaria, wilayah Puskesmas dikali 100 % Puskesmas
Chikungunya, Flu burung, Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit,
Pes, Leptospirosis, keracunan makanan dan peptisida di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.

2. Inspeksi Sanitasi PBL IS/IKL terhadap sarana pasien PBL yang telah dikonseling. Jumlah IS sarana pasien PBL dibagi 20% 20% Laporan
jumlah pasien yang Bulanan
dikonseling/terindikasi PBL dikali Puskesmas
100%

3.Intervensi terhadap pasien PBL yang di Pasien PBL menindaklanjuti saran perbaikan terhadap faktor risiko Jumlah pasien PBL menindaklanjuti 20% 40% Laporan
IS PBL. dan atau ditindak lanjuti saran Bulanan
perbaikan terhdap faktor risiko PBL Puskesmas
dibagi jumlah IS dikali 100%

2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat


1.Rumah Tangga memiliki Akses RT yang memiliki akses jamban apabila KK tersebut dengan Jumlah RT yang memiliki akses 85% 87% Laporan
terhadap jamban sehat mudah dapat menjangkau dan memanfaatkan jamban terdekat / jamban sehat dibagi jumlah RT yang Bulanan
mengakses jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas pada kurun ada dikali 100 % Puskesmas
waktu tertentu
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan Target ( Dalam%)
Data
2018 2019
2.Desa/kelurahan yang sudah ODF Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah tidak ada yang Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah 70% 80% Laporan
berperilaku buang air besar di sembarangan tempat tetapi sudah ODF dibagi jumlah desa/kelurahan Bulanan
buang air besar di tempat yang terpusat/jamban sehat pada kurun yang ada dikali 100 % STBM
waktu tertentu.Setiap Puskesmas minimal bisa menciptakan 1
Desa ODF (Open Defecation Free) setiap tahunnya

3.Jamban Sehat Jamban yang: dapat mencegah kontaminasi ke badan air, dapat Jumlah jamban yang memenuhi syarat 70% 80% Laporan
mencegah kontak antara manusia dan tinja,, tinja di tempat yang kesehatan dibagi jumlah jamban yang Bulanan
tertutup, dapat mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit ada dikali 100 % STBM
akibat terjadinya kontaminasi terhadap lingkungan sekitar, tidak
berbau dan mudah dibersihkan, lubang kloset tidak berhubungan
langsung dengan kotoran (sistem leher angsa, ada septic tank dll)

4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Kegiatan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan untuk Jumlah Desa/ Kelurahan yang 75% 85% Laporan
Puskesmas merubah perilaku hygiene dan sanitasi dengan metode pemicuan, diberdayakan dibagi jumlah Desa/ Bulanan
penyuluhan, pembinaan, pemberdayaan lainnya, pembentukan Kelurahan yang ada dikali 100 % STBM
jejaring, koordinasi dengan aparat desa, pembentukan komite,
pembentukan natural leader, MMD, penyusunan rencana tindak
lanjut dl. 5 (lima) elemen STBM yang diharapkan dapat dilakukan
oleh masyarakat, yaitu:tidak buang air besar di sembarang tempat,
mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan
yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah
cair rumah tangga dengan aman (Permenkes RI No 3/ 2014
tentang STBM)

Anda mungkin juga menyukai