Bab I, Ii Dan Iii
Bab I, Ii Dan Iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar. In Partu adalah
seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinan. Partus biasa atau partus
normal atau partus spontan adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang
kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu
dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. Partus luar
biasa atau partus abnormal ialah bila bayi dilahirkan pervaginam dengan cunam,
atau ekstraktor vakum, versi dan ekstraksi, dekapitasi, embriotomi dan sebagainya
adalah tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Angka kematian bayi ialah
banyaknya kematian bayi berumur dibawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup
pada tahun 2014, didapati sebanyak 35 kasus kematian per 1000 kelahiran. Saat
karena di Singapura hanya 3 per 1000, Brunai Darusalam 8 per 1000, Malaysia 10
harus mampu menurunkan angka kematian bayi hingga 23 per 1000 kelahiran
hidup. Penyebab kematian bayi baru lahir (neonatus) yang terbanyak adalah
kegawatdaruratan dan penyulit pada masa neonatus. Premature juga masih
merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa bayi baru lahir.
pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat
janin kurang dari 2500 gram. Persalinan preterm merupakan hal yang berbahaya
berkaitan dengan berat lahir rendah. Berat lahir rendah dapat disebabkan oleh
menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama
dengan 2500 gram disebut Low Birt Weight Infant (bayi berat lahir rendah).
Menurut WHO premature adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
2500 gram. Angka kematian bayi menjadi indikator utama dalam menentukan
derajat kesehatan anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak
saat ini. Secara statistik angka kesakitan dan kematian pada neonatus di Negara
premature.
kelahiran di dunia dengan batasan 3,3-3,8% dan lebih sering terjadi di Negara-
kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir
ibu, kehamilan dan faktor janin. Faktor ibu meliputi gizi saat hamil kurang, umur
ibu (<20 tahun dan >35 tahun), jarak kehamilan terlalu dekat, dan solusio
plasenta. Faktor kehamilan seperti hidramnion dan kehamilan ganda. Faktor janin
yang mempengaruhi premature antara lain paritas, status ekonomi, pendidikan dan
pekerjaan ibu.
daerah lain, yaitu berkisar antara 9-30%. Premature dapat diketahui berdasarkan
estimasy dari survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI). Secara nasional
berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka bayi lahir premature sekitar 7,3 %. Angka
ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan
Muna jumlah persalinan pada tahun 2010 yaitu sebanyak 8 orang (19,3%), dan
pada tahun 2011 jumlah persalinan sebanyak 12 orang (22,5%) sedangkan pada
tahun 2012 yaitu 16 orang (23,8%), pada tahun 2013 jumlah persalinan sebanyak
10 orang (19,5%), pada tahun 2014 jumlah persalinan sebanyak 12 orang (22,5%),
pada tahun 2015 jumlah persalinan sebanyak 15 orang (24,5%), sedangkan pada
persalinan serta mengurangi resiko kematian ibu maka salah satu upaya yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat teoritis
Tahun 2016.
2. Manfaat Praktis
Tahun 2016.
2016.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi pembaca
dasar atau pembanding untuk penelitian lain sebagai dasar atau pembanding
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Premature
a. Pengertian
terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau
dengan berat janin kurang dari 2500 gram. Persalinan preterm merupakan
sebesar 65-75%, umumnya berkaitan dengan berat lahir rendah. Berat lahir
rendah dapat disebabkan oleh kelainan preterm dan pertumbuhan janin yang
tidak hanya kematian perinatal tetapi juga morbiditas, potensi generasi akan
datang, kelainan mental dan beban ekonomi bagi keluarga, bangsa secara
yang hidup, banyak yang menderita morbiditas jangka pendek atau jangka
kritis yang pada atau setelahnya sejumlah besar bayi dapat diharapkan akan
dari 2500 gram. Ada 2 macam premature yaitu bayi KB yaitu dengan umur
kehamilan 37 minggu dan bayi kecil masa kehamilan (KMK) yaitu bayi
dalam BBLR: 1500-2499 gram, BBLSR: <1500 gram, BBLER: <1000 gram
dikontraindikasikan bila resiko bagi klien atau janin lebih berat dari pada
morbiditas bayi yang tidak sedikit dan kelainan mental, yang dapat
suatu kehamilan dengan umur kehamilan 28-37 minggu atau bayi dengan
berat badan lahir antara 1.000-2.499 gram. Premature murni ialah bayi yang
lahir dengan masa kehamilan <37 minggu dengan berat badan lahir yang
sesuai (masa kehamilan dihitung mulai dari HPHT dengan syarat haid
1. Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu lengkap atau antara 140 dan
259 hari
atau sedikitnya 2 cm
Taufan, 2010).
3. Kepala bayi lebih besar dari badan, rambut kepala tipis dan halus,
d. Etiologi
2006).
e. Patofisiologi
besar
sangat besar
f. Pemeriksaan Penunjang
2. Laboratorium : gula darah, analisa gas darah, k/p elektrolit darah, tes
g. Manajemen Terapi
Umum :
Khusus :
6. Pencegahan infeksi
2001).
h. Prinsip Umum Pemberian Cairan dan Nutrisi
3. Motivasi ASI
Intervensi
2. Hipotermi
Intervensi
c) KMC
d) Monitor suhu
g) Manajemen cairan
3. Kebutuhan nutrisi
Intervensi
b) Berikan enteral tube feeding dengan porsi kecil tapi sering, masukkan
secara perlahan
j. Pencegahan
sebagai berikut :
antenatal yang baik, antara lain pemberian secara rutin multivitamin dan
k. Penanganan
dan berhenti. Bila terjadi juga persalinan premature, maka pada pimpinan
c) Dilakukan episiotomy
a. Umur
yang terakhir. Umur ibu merupakan salah satu faktor yang menentukan
tertinggi bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat pada kelompok
remaja dan wanita berusia lebih dari 40 tahun. Ibu yang terlalu muda
seringkali secara emosional dan fisik belum matang, sedangkan pada ibu
yang sudah tua meskipun mereka berpengalaman, tetapi kondisi tubuh dan
Umur yang terlalu muda dan terlalu tua, umur yang terlalu muda ibu
20-35 tahun merupakan usia yang paling baik untuk melahirkan dengan
jumlah anak 2 orang dengan jarak antara anak 1 dan 2 adalah 2-4 tahun
3) Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi). Periode usia wanita diatas
b. Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang dialami oleh ibu. Keadaan ibu
hamil dan setelah memiliki anak sangat dianjurkan untuk menggunakan alat
kontrasepsi. Dan paritas >3 juga merupakan faktor risiko untuk hamil
usia yang paling baik untuk hamil dan melahirkan serta dianjurkan untuk
mengatur jarak kehamilan selama 2-4 tahun. Wanita dengan paritas >3
dengan umur ibu >35 tahun sebaiknya tidak hamil lagi dan segera
c. Kurang gizi
dimasa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisi
saat masa janin dalam kandungan. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat
fisik, mental, sosial dan intelektual yang sifatnya menetap dan terus dibawa
diperlukan bagi janin menjadi lebih sehat. Jika tidak, maka dari awal
dilahirkan. Keadaan gizi ibu yang kurang baik sebelum hamil dan pada
penurunan tingkat kecerdasan atau IQ. Lebih jauh lagi dampak yang
pada masa rantai status gizi dan kesehatan ibu hamil yang merupakan faktor
yang hanya dapat dipenuhi dari ibu. Kurang gizi akan menimbulkan banyak
komplikasi yang dapat berakibat fatal pada kehamilan. Zat gizi yang tidak
dengan gizi kurang dapat mengalami stress dan berakhir dengan persalinan
seorang ibu hamil pada janin yang dikandungnya adalah teori yang dikenal
dengan nama fetal programming. Menurut teori tersebut, seorang ibu hamil
korpus uteri yang tejadi setelah kehamilan 20 minggu dan sebelum janin
plasenta yang letaknya normal pada fundus/ korpus uteri sebelum janin lahir
masa kehamilan akan memicu si ibu untuk melahirkan secara premature. Air
ketuban akan pecah bahkan belum si bayi berkembang sempurnah dan siap
dilahirkan.
B. Landasan Teori
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar. In Partu adalah
seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinan. Partus biasa atau partus
normal atau partus spontan adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang
kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu
dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. Partus luar
biasa atau partus abnormal ialah bila bayi dilahirkan pervaginam dengan cunam,
atau ekstraktor vakum, versi dan ekstraksi, dekapitasi, embriotomi dan sebagainya
pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat
janin kurang dari 2500 gram. Persalinan preterm merupakan hal yang berbahaya
berkaitan dengan berat lahir rendah. Berat lahir rendah dapat disebabkan oleh
Umur yang terlalu muda dan terlalu tua, umur yang terlalu muda ibu yang
atau persalinan, dengan kata lain kehamilan dengan umur yang tua akan
Paritas adalah jumlah persalinan yang dialami oleh ibu. Keadaan ibu dan
dimana salah satunya adalah banyaknya anak (paritas). Paritas 1 dengan umur
merupakan paritas yang aman untuk hamil dan setelah memiliki anak sangat
dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi. Dan paritas >3 juga merupakan
faktor risiko untuk hamil sehingga dianjurkan pula untuk mengakhiri kehamilan
setelah mempunyai 2 anak. Untuk wanita dengan paritas 1 dengan usia 20-35
tahun merupakan usia yang paling baik untuk hamil dan melahirkan serta
dianjurkan untuk mengatur jarak kehamilan selama 2-4 tahun. Wanita dengan
paritas >3 dengan umur ibu >35 tahun sebaiknya tidak hamil lagi dan segera
persalinan.
depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisi saat masa
janin dalam kandungan. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi
lahir premature sehingga bisa berdampak pada rendahnya status gizi pada bayi.
Bayi merupakan salah satu kelompok rawan gizi. Kekurangan gizi pada
masa bayi dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang secara fisik, mental,
sosial dan intelektual yang sifatnya menetap dan terus dibawa sampai anak
menjadi dewasa.
Kesehatan dan gizi ibu hamil merupakan kondisi yang sangat diperlukan
bagi janin menjadi lebih sehat. Jika tidak, maka dari awal kehidupan manusia
yang sangat menentukan kualitas anak yang dilahirkan. Keadaan gizi ibu yang
kurang baik sebelum hamil dan pada waktu hamil cenderung untuk melahirkan
korpus uteri yang tejadi setelah kehamilan 20 minggu dan sebelum janin
dilahirkan. Definisi yang lain dari solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta
yang letaknya normal pada fundus/ korpus uteri sebelum janin lahir (Nugroho
Taufan, 2010).
syok hipovolemik dan insufisiensi fungsi plasenta. Jika hal tersebut terjadi pada
Umur
Paritas
Persalinan Premature
Kurang Gizi
Solusio Plasenta
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependent
METODE PENELITIAN
C. Subjek Penelittian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang persalinan dengan
premature yang tercatat di kamar bersalin RSUD Kabupaten Muna Tahun 2015
2. Sampel
persalinan premature dan tercatat dalam berkas rekam medic Kebidaanan dan
Sedangkan umur, paritas, kekurangan gizi dan solusio plasenta menjadi variabel
Tabel 1
Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
Kekurangan Gizi Jika LILA < 23,5 cm status Chek list Ordinal
gizi ibu hamil kurang
sedangkan Jika LILA > 23,5
cm status gizi ibu hamil baik
buku register ruang Kebidanan RSUD Kabupaten Muna yang dipilih sesuai
kebutuhan dan tujuan penelitian yaitu perdarahan post partum, yaitu lembar
1. Pengolaan Data
Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
hasil register.
2. Analisis Data
𝑓
P= x 100
𝑛
Keterangan :
f : Frekuensi
P : Persentase
n : Jumlah sampel
H. Rancangan Penelitian
6 7 8 9 10
2 Presentasi Proposal
5 Penyusunan Laporan