PETA KENDALI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi dalam pertemuan 15 diharapkan anda mampu untuk :
1. Mendefinisikan pengertian Peta Kendali
2. Mengenal jenis-jenis Peta Kendali
3. Menerapkan Peta kendali dalam sebuah proses
4. Melakukan pengambilan sampel penerimaan sebuah proses dengan Peta kendali
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 15.1:
Pengertian Statistical Process Control
Statistik adalah seni pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi
berdasarkan suatu analisis informasi yang terkandung didalam suatu sampel dari
populasi itu. Metode statistik memainkan peranan penting dalam jaminan kualitas.
Metode statistik itu memberikan cara – cara pokok dalam pengambilan sampel produk,
pengujian serta evaluasinya dan informasi didalam data itu digunakan untuk
mengendalikan dan meningkatkan proses pembuatan. Lagipula statistik adalah bahasa
yang digunakan oleh insinyur pengembangan, pembuatan, pengusahaan, manajemen,
dan komponen – komponen fungsional bisnis yang lain untuk berkomunikasi tentang
kualitas.(Montgomery, 1993).
Untuk menjamin proses produksi dalam kondisi baik dan stabil atau produk yang
dihasilkan selalu dalam daerah standar, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap titik
origin dan hal–hal yang berhubungan, dalam rangka menjaga dan memperbaiki
kualitas produk sesuai dengan harapan. Hal ini disebut Statistical Process Control
(SPC).
Menurut Heizer, SPC adalah sebuah teknik statistik yang digunakan secara luas
untuk memastikan bahwa proses memenuhi standart. Semua proses tidak pernah luput
dari hasil bervariasi.
Tujuan Pembelajaran 15.2:
Tujuan Statistical Process Control (SPC)
Statistical Process Control (SPC) yang dipelajari pada tentunya sangat bermafaat
dalam hal menentukan penyebab data yang bervariasi. Statistical Process Control
digunakan untuk mengukur kinerja sebuah proses, sebuah proses dikatakan beroperasi
dalam kendali statistik bila sumber variasi berasal hanya dari sumber yang alamiah.
Tujuan Statistical Process Control menurut Gerald Smith (1996) adalah :
1. Menimasi biaya produksi
2. Memperoleh kekonsistenan terhadap produk dan servis yang memenuhi
sepesifikasi produk dan keinginan konsumen.
3. Menciptakan peluang-peluang untuk semua anggota dari organisasi untuk
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas.
4. Membantu manajemen dan karyawan produksi untuk membuat keputsan
yang ekonomis mengenai tindakan yang diambi yang dapat mempengaruhi
proses.
Konsep dasar penggunaan statistik untuk pengendalian kualitas, bermula dari
berbagai kajian dan eksperimen beberapa ahli statistika. Dr. Waiter Shewhart ilmuwan
pada Laboratonum Bell, yang dipublikasikan tahun 1924. prinsip-prinsip pengendalian
mutu secara statistik mulai dikenal. Dr. Shewhar dan rekan-rekannya mengembangkan
diagram-diagram pengendalian selama 1920-1930. Dr. Waiter Shewhart menggunakan
hukum-hukum probabilitas dan statistik untuk menggambarkan bagaimana suatu
variasi mempengaruhi ukuran-ukuran sampel bagi produk- produk manufaktur, yaitu:
1. Bila suatu barang atau jasa yang diproduksi outputnya akan serupa (similar)
tetapi tidak sama (identical).
2. Adanya variasi adalah merupakan hal yang normal dan wajar.
3. Tidak ada dua benda yang benar-benar sama. Namun Shewhart menganggap
terdapat dua variabilitas yaitu variabilitas yang berada dalam batas-batas yang
ditentukan dan variabilitas yang berada di Iuar batas-batas.
4. Dia mengamati bahwa data tidak selalu memberikan kepastian mengenai pola
yang "normal". Sehingga dari ketidak konsistenan yang ditunjukkan data, dia
menyimpulkan bahwa meskipun dalam setiap proses selalu dihasilkan variasi
pada proses yang menghasilkan variasi terkendali (controlled variation) dan
ada proses yang menghasilkan variasi tak terkendali (uncontrolled variation).
Gambar 15.1 menunjukkan proses stabil dan terkendali meskipun ada variasi di
sekitar ukuran pemusatan yang terjadi setiap hari. Terlihat kecenderungan bahwa pola
variasi yang sama yang telah terjadi sebelumnya akan muncul di hari Jum’at.
Hal-hal yang dapat digolongkan sebagai penyebab biasa (common-cause) yang
dapat mengakibatkan terjadinya variasi dalam suatu proses manufaktur adalah :
1. Kualitas dari material yang digunakan.
2. Tingkat penguasaan/ keterampilan operator mesin.
3. Desain dari mesin-mesin.
Variasi tak terkendali (uncontrolled variation) adalah variasi karena sebabsebab
khusus (special-cause). variasi yang terjadi bila suatu kejadian tidak normal masuk ke
dalam suatu proses dan menghasilkan perubahan yang tidak diharapkan dan tidak
diperkirakan sebelumnya. Variasi ini tidak dapat lagi dikaitkan dengan sebab-sebab
yang acak atau "kebetulan". Perhatikan gambar 10.2 di bawah ini:
Gambar 15.2. Gambar pola variasi tak terkendali
Gambar 15.2 menunjukkan proses tidak terkontrol dan variasinya tidak dapat
diperkirakan. Variasi pada hari Jumat tidak dapat diantisipasi sebelumnva.
Hal-hal yang dapat dimasukan sebagai penyebab khusus misalnya adalah:
1. Putusnya aliran listrik,
2. Mesin yang sudah tidak tersetel dengan haik.
3. Bidang keterampilan pekerja yang berlain-lainan
Menurut Maleyeff (1994), Statistical Process Control mempunyai cakupan yang
lebih luas karena didalamya terdapat pengendalian proses statistik, pengendalian
produk (acceptance sampling), dan analisis kemampuan proses. (Ariani, 2004: 54).
Dikembangkan pertama kali oleh Shewhart → dari penelitian thd mesin mass
production Hasil → karakteristik proses suatu produk menghasilkan suatu distribusi
kemungkinan.
Peta Kendali : suatu diagram yang menunjukkan batas-batas dimana hasil pengamatan
masih dapat ditolerir dengan resiko tertentu, yang menjamin bahwa proses produksi
masih berada dalam keadaan baik.
Peta Kendali dapat menunjukkan kapan tindakan koreksi harus dilakukan, tetapi tidak
menunjukkan letak dan penyebab kesalahan.
??
Batas Kendali Atas (BKA/UCL)
Garis Tengah ( CL )
Batas Kendali Bawah (BKB/LCL)
2. Peta Kendali Atribut : untuk hasil perhitungan Peta Kendali Atribut terdiri dari :
a. Peta Kendali Atribut – Defective : Terdiri dari : Peta p dan Peta np
b. Peta Kendali Atribut – Defect : Terdiri dari : Peta c dan Peta u
2. Kumpulkan 20-25 set contoh (paling sedikit dari 60-100 titik individu)
UCL X A2 R
LCL X A2 R
LCL D3 R
6. Buatkan peta control X dan R dengan menggunakan batas-batas kontrol 3
sigma diatas. Setelah itu plot atau tebarkan data X dan R dari setiap contoh
yang diambil itu pada peta control X dan R serta lakukan pengamatan
apakah data itu berada dalam pengendalian statistical.
7. Gunakan peta kontrol terkendali dari X dan R itu untuk memantau proses
yang sedang berlangsung dari waktu ke waktu.
Contoh Soal :
Diketahui data hasil pengukuran volume minuman botol 200 ml sbb :
Data ke -
No
1 2 3 4
1 200,5 197,5 196 196
2 192,9 194,5 196 197,5
3 192,9 194,5 194,5 196
4 191,4 189,9 189,9 196
5 196 197,5 199 197,5
6 192,9 196 197,5 194,5
7 197,5 197,5 200,5 202
8 194,5 197,5 197,5 197,5
9 196 196 196 199
10 196 196 196 196
10 10
X 1960.6
i 1
R 36.4
i 1
1960.6 36.4
X 196.06 R 3.64
10 10
CL = 196.06
LCL = X A2 .R 196.06 (0.729*3.64) 193.406
Peta Kendali sebagaia berikut
Data yang keluar data ke 4 & 7
Peta R
CL = 3.64
LCL = D3 * R 0*3.64 0
b. Subgrup belum terkendali, masih ada 2 data yang diluar batas kontrol, yaitu data
ke-4 dan 7, sehingga perlu untuk direvisi (dimana, telah diasumsikan bahwa cacat
diakibatkan dari assignable causes).
c. Peta Kendali Variabel Revisi :
X new X 0
X X d
1960.6 (191.8 199.375)
196.178
k kd 10 2
R new R0
R R d
36.4 (6.1 4.5)
3.225
k kd 10 2
Peta X Revisi
Peta R -Revisi
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Dalam suatu perusahaan, diadakan pengamatan terhadap dimensi tebal produk
potongan kayu. Diambil sebanyak 10 subgrup yang masing-masing terdiri dari 4
potongan kayu, dengan data hasil pengamatan sbb : (mm)
Subgrup Hasil Pengamatan Subgrup Hasil Pengamatan
1 495 500 510 475 6 500 500 545 475
2 440 520 540 480 7 578 500 470 530
3 525 625 550 550 8 530 540 470 460
4 722 727 690 605 9 523 532 547 500
5 700 798 750 720 10 596 528 540 500
2. Sebuah mesin produksi tidak selamanya beroperasi dengan baik, sehingga perlu
disesuaikan. Untuk mengetahui apakah mesin berjalan dgn baik perlu dibuat peta
kendali. Dikumpulkan sampel (berukuran 5) sbb :
Buat peta kontrolnya, apakah proses terkendali ? Kalo tidak terkendali, susunlah
peta revisinya (asumsi : cacat akibat assignable causes)!
Subgrup X R Subgrup X R
1 35,4 3 7 34,0 4
2 34,0 4 8 35,1 3
3 36,4 4 9 33,7 7
4 34,9 4 10 32,8 8
5 33,5 5 11 33,5 3
6 31,1 6 12 34,2 9
UNIVERSITAS PAMULANG
D. DAFTAR PUSTAKA
Grant. E., Pengendalian Mutun Statistik, Jakarta : Erlangga
Heizer, Jay., Render, Barry. 2011. Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat.
Nasution, M. N. 2005. Manajemen mutu terpadu (Total Quality Management)
Edisi kedua. Jakarta : Ghalia Indonesia
Sutalaksana, Z.I, Anggawisatra, R., dan Tjakraatmdaja, H.J.,1979, Teknik Tata
Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung