Anda di halaman 1dari 24

H. P.

BLAVATSKY
&
THEOSOFI
FAHRUDDIN FAIZ
SPIRITUALITY RELIGION

Involves a sense of self, Displays specific behavioral,


mission and purpose. social, hierarchical, doctrinal
characteristics.

Unrelated to a specific Involves a system of worship


dogma, belief system or and doctrine shared by a group
defined roles
Involves an authority or leader
(priest, rabbi, guru, minister,
iman)
NEW AGE/NEW SPIRITUALITY
• A free-flowing spiritual movement;
• A network of believers and practitioners who share somewhat similar beliefs and
practices, which they add on to whichever formal religion that they follow.
• ISSUES:
• Meditasi
• Personal Transformation
• Ecological Responsibility
• Universal religion
• dll
SITUASI

 Sains & Teknologi menjadi idola


 Kolonialisme & Imperialisme Barat
 Nalar Materi & Positivistik
 Agama, spiritualitas dan Kemanusiaan terpinggirkan
PROBLEM MANUSIA HARI INI

 The collective maturity of mankind


 The social and cultural structures that greatly
determine the way of life of each succeeding
generation
PERHIMPUNAN THEOSOFI
• Perhimpunan Theosofi yang
didirikan di kota New York
(Amerika) pada 17 November
1875, tujuan utamanya adalah
Persaudaraan Universal.
• Menurut Blavatsky:
• Sintesis Sains, Agama dan Filsafat
• Menghidupkan kembali “Ancient
Wisdom” yang menjadi dasar
agama-agama dunia.
 Mengadakan inti persaudaraan antara sesama
manusia tanpa memandang bangsa,
kepercayaan, kelamin, kaum atau warna kulit.
TIGA TUJUAN  Memajukan pelajaran dengan mencari
UTAMA persamaan dalam agama-agama, filsafat dan
PERHIMPUNAN ilmu pengetahuan.
THEOSOFI  Menyelidiki hukum-hukum alam yang belum
dapat diterangkan dan kekuatan-kekuatan
dalam manusia yang masih terpendam.
PERHIMPUNAN THEOSOFI
“Tidak ada suatu doktrin maupun opini apapun yang diajarkan atau dibuat oleh
siapapun juga yang dapat mengikat anggota Perhimpunan Theosofi. Penyetujuan
terhadap Ketiga Tujuan Utama Perhimpunan Theosofi adalah satu-satunya syarat
untuk menjadi anggota.”
“Tak ada satu guru atau penulis siapapun, mulai dari H.P. Blavatsky dan seterusnya
yang memiliki otoritas untuk memaksakan ajaran maupun pendapatnya kepada para
anggota. Setiap anggota memiliki hak yang sama untuk mengikuti aliran pemikiran
apapun, tetapi tidak memiliki hak untuk memaksakan pilihannya kepada orang lain.
Juga, tidak ada seorang kandidat untuk jabatan apapun atau calon pemilih, dapat
dibuat tidak sah untuk memilih atau dipilih, karena opini tertentu, atau karena
keanggotaan di dalam suatu aliran pemikiran apapun. Opini-opini atau
kepercayaan-kepercayaan tidak memberikan hak-hak istimewa atau menimbulkan
hukuman atau sanksi-sanksi.”
Famous Theosophist across the ages
L Frank Baum
Lewis Caroll Ian Stevenson (Wizard of Oz)
(Alice in Wonderland)
Kahlil Gibran
Sir Arthur Conan Doyle Carl Gustav Jung Rupert Sheldrake
James Joyce
(Ulysees) (Sherlock Holmes)
Amit Goswami
Joseph Campbell
Thomas Edison Nicholas Roerich Baroness Jane Goodall
Paul Gauguin
Sir William Crookes Cyril Scott
(TV tube & fluorescent light) Elvis Presley
Alexander Scriabin Piet Mondriaan
Maria Montessori Shirley McLaine
Jawaharlal Nehru Mohandas K. Gandhi
Paul Brunton Bhagavan Das
DT Suzuki Max Heindell
Rudolph Steiner Christmas Humphrey Hazrat Inayat Khan
Source: John Algeo, T.S.A. Archives
Famous Indonesian Theosophist
Dr. Cipto Mangunkusumo H. Agus Salim Amir Sjarifoedin

H. Mutahar (pencipta lagu) Radjiman Wedjodiningrat Armin Pane


(ketua Boedi Oetomo)
Mohammad Yamin Sanoesi Pane
R. Soekemi (ayah Bung Karno)
Tabrani
Ki Hadjar Dewantara HOS Cokroaminoto
Douwes Dekker
“Taman Siswa” RA. Kartini

“Boedi Oetomo” “Jong Java” “STOVIA”

Source: Teosofi, Nasionalisme & Elite Modern Indonesia,


Iskandar P. Nugraha
TEOSOFI: KONSEP KUNCI

Asal - usul
 Segala sesuatu di alam semesta lahir
dari satu sumber yang tanpa batas,
abadi, misterius. Setelah eksis dalam
masa tertentu, alam semesta akan
kembali kepadaNya.
 "Survival of the fittest" dalam bentuk
perubahan akumulatif gradual tidak
menjelaskan "origin of the species". The
origin of the species membutuhkan satu
desain intelejensi.
TEOSOFI: KONSEP KUNCI

An harmonious whole

 Alam semesta secara utuh adalah satu organisme


yang harmonis
 Hidup, sadar, ilahi
 Hukum alam adalah hasil dari kekuatan-kekuatan
intelejensi
TEOSOFI: KONSEP KUNCI

KESATUAN MANUSIA & ALAM

 Manusia= mikro kosmos = makrokosmos


 Potensi manusia itu tidak terbatas dan
setiap ciptaan memberi kontribusi untuk
mewujudkan dunia secara utuh. We are
all in it together. We are one.
TEOSOFI: KONSEP KUNCI

 Jiwa terlibat dalam kehidupan material dunia ini. Ia ‘mengalami’ dan


belajar, lalu melakukan perjalanan suci kembali ke sumbernya,
mengikuti satu pola siklis.
 Perjalanan ini membuahkan pengalaman, kesadaran diri dan kualitas
hidup menuju kesempurnaan. Perjalanan ini berlangsung melalui tiga
area: fisik, mental dan spiritual.
 Seringkali dalam hidup ini, karakter spiritual kita tenggelam dalam
ego sehari-hari saat kita memenuhi kebutuhan dan hasrat sesaat
kita. Namun Diri spiritual kita akan senantiasa ‘siap’ untuk
membimbing kita saat kita secara serius mencarinya.
TEOSOFI: KONSEP KUNCI

Pemikiran & Tindakan

 Setiap pemikiran dan tindakan


membawa pengaruh pada diri kita,
lingkungan kita dan membawa
karmanya sendiri-sendiri.
TEOSOFI: KONSEP KUNCI

Karma & Reinkarnasi

 Karma berlangsung sepanjang sejarah alam


semesta. Ia beroperasi di semua level, memastikan
tetap berlangsungnya keadilan, harmoni dan
keseimbangan
 Hukum karma berlaku secara berkesinambungan
dalam hidup-demi hidup kita (dan kita tidak akan
bisa lepas darinya) Kita adalah sebab dari segala
kesenangan dan kesusahan yang kita alami.
TEOSOFI: KONSEP KUNCI

Para Penuntun Manusia

• Secara periodik, guru-guru besar mendatangi kita


untuk membantu kita berkembang ke arah yang lebih
baik. Mereka kadang melahirkan ‘aliran’ baru yang
sesuai dengan waktu dan ruangnya.
• Para Nabi, Buddha, Konfusius, Wali, Santo, dll
TEOSOFI: KONSEP KUNCI

Satu Sumber

Agama-agama dunia adalah cabang-cabang dari satu


pohon yang sama. Sebagaimana cabang, mereka tumbuh
dari satu sumber yang sama---yaitu kebijaksanaan
spiritual universal—yang kemudian berkembang menjadi
berbeda dan kompleks.
TEOSOFI: KONSEP KUNCI

Mitos

 Mitologi sering menyampaikan pengetahuan-


pengetahuan ini secara tersembunyi dalam
simbol-simbol.
TUJUH LAPIS DIRI MANUSIA

 ATMA/ATMAN (Dimensi spiritual tertinggi, bersifat universal)


 BUDDHI (Jiwa spiritual, Dimensi spiritual individual, media tempat atma memancarkan
cahayanya)
 MANAS (Intelektual/Pikiran)
 KAMA (Hasrat/keinginan/nafsu)
 PRANA (Ruh, Daya Hidup)
 LINGA SARIRA (Tubuh energi, tubuh astral, blueprint/model tubuh fisik)
 STHULA SARIRA (Tubuh fisik)
THE GOLDEN STAIRS
1. A clean life, confidence in, and believe that
2. An open mind, Teacher to be in possession of it;
3. A pure heart, 10. A courageous endurance of
personal injustice,
4. An eager intellect,
11. A brave declaration of principles,
5. An unveiled spiritual perception,
12. A valiant defence of those who are
6. A brotherliness for one’s co-disciple, unjustly attacked,
7. A readiness to give and receive 13. A constant eye to the ideal of
advice and instruction, human progression and perfection
8. A loyal sense of duty to the Teacher, which the secret science
(GuptaVidya) depicts—
9. A willing obedience to the behests
of TRUTH, once we have placed our
• “Theosophy is who Theosophy does, not thinks, not studies, not feels but does.”
― Blavatsky
• “Sebelum jiwa dapat memahami, harmoni dalam diri harus dicapai, dan mata lahiriah
dibuat buta dari segala ilusi.”
― Blavatsky, The Voice of the Silence
• “Kebajikan dan kebijaksanaan adalah sesuatu yang luhur, namun kalau keduanya
melahirkan kesombongan dan ‘keterpisahan’ dari semua manusia yang lain, maka
keduanya hanya menjadi belokan-belokan penonjolan diri dalam bentuk yang (terlihat)
lebih baik”
• ― Blavatsky
• “Bertindak dengan bijaksana pada saat tindakan dibutuhkan, atau menunggu dengan
sabar pada saatnya harus tenang, akan membuat orang selaras dengan gelombang
kehidupan. Tidak mempedulikan hukum ini akan membawa seseorang ke dalam
antusiasme yang tak rasional atau putus asa yang mendalam.”
― Blavatsky
• “Penghalang paling utama yang merintangi para ilmuwan untuk percaya kepada Tuhan
dan hal-hal spiritual adalah pandangan materialism mereka.”
― Blavatsky
• “The Cruelest of Tyrant: PUBLIC OPINION”
• ― Blavatsky

Anda mungkin juga menyukai