Anda di halaman 1dari 3

Apa itu kusta (lepra)?

Definisi
Apa itu kusta (lepra)?
Kusta alias lepra adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae,
bakteri tahan asam berbentuk batang. Penyakit ini terutama menyebabkan kelainan kulit yang
nyeri, parah, dan tidak sedap dipandang, serta merusak saraf pada lengan dan kaki. Jika tidak
diobati, kusta dapat menyebabkan kerusakan parah dan cacat signifikan.

Kusta atau lepra telah membayang-bayangi umat manusia sejak zaman kuno. Selama berabad-
abad, kusta dianggap sebagai kutukan Tuhan, sering berhubungan dengan dosa. Wabah kusta
telah mempengaruhi manusia di setiap benua. Saat ini, situasi ini telah berubah karena kusta
bisa sepenuhnya disembuhkan dan ada kewaspadaan yang lebih tinggi tentang penyakit.

WHO menggolongkan penyakit berdasarkan jenis dan jumlah area kulit yang terpengaruh.
Kategori pertama adalah pausibasiler, di mana 5 atau kurang luka tanpa bakteri terdeteksi
dalam sampel kulit. Kategori kedua adalah multibasiler, di mana terdapat lebih dari 5 luka,
bakteri terdeteksi di dalam noda kulit, atau keduanya.

Seberapa umumkah kusta (lepra)?


Setiap dua menit seseorang terdiagnosis kusta. Penyakit ini umum di banyak negara, terutama
yang beriklim tropis atau subtropis. Pada tahun 2014, terdapat 121 negara yang dilaporkan
memiliki kasus kusta berdasarkan laporan WHO, termasuk Indonesia. Kusta dapat
mempengaruhi semua umur.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja tanda-tanda dan gejala kusta (lepra)?
Gejala utama kusta meliputi:

 Lesi pada kulit yang warnanya lebih cerah daripada warna kulit normal
 Berkurangnya sensasi sentuhan, panas, atau nyeri pada lesi
 Lesi yang tidak sembuh setelah beberapa minggu atau bulan
 Lemah otot
 Mati rasa atau kehilangan sensasi pada tangan, lengan, dan kaki

Diagnosis dan pengobatan kusta yang tertunda dapat mengakibatkan komplikasi serius,
mungkin meliputi:

 Cacat fisik
 Kerontokan rambut, terutama pada alis mata dan bulu mata
 Lemah otot
 Kerusakan saraf permanen pada lengan dan kaki
 Tidak mampu menggunakan tangan dan kaki
 Penyumbatan hidung kronis, mimisan, dan kerusakan septum hidung
 Iritis (radang pada iris mata)
 Glaukoma (penyakit mata yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik)
 Kebutaan
 Disfungsi ereksi dan kemandulan
 Gagal ginjal

Jika ingin bertanya tentang gejala, konsultasikan kepada dokter.

Kapan saya harus periksa ke dokter?


Jika memiliki tanda atau gejala yang tercantum di atas atau ingin bertanya, konsultasikan
kepada dokter. Setiap tubuh berfungsi berbeda satu sama lain. Selalu diskusi dengan dokter
untuk mendapatkan solusi terbaik bagi situasi Anda.

Penyebab
Apa penyebab kusta (lepra)?
Kusta adalah penyakit kronis karena bakteri basilus, Mycobacterium leprae (M. leprae). M.
leprae berkembang biak dengan sangat lambat dan periode inkubasi penyakit diperkirakan
sekitar 5 tahun.

M. leprae ditularkan terutama melalui batuk dan bersin. Dalam kebanyakan kasus, bakteri
tersebar melalui kontak jangka panjang dengan seseorang yang memiliki penyakit tapi belum
diobati. Ilmuwan tidak begitu mengerti bagaimana kusta menyebar.

Penyakit ini tidak terlalu menular. Sebagian besar orang tidak akan pernah mengembangkan
penyakit sekalipun mereka terpapar bakteri. Sekitar 95% populasi dunia memiliki kekebalan
alami terhadap kusta.

Obat & Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan
pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk kusta (lepra)?


Kusta dapat disembuhkan dan pengobatan dini dapat mencegah kecacatan. Selain itu,
pengobatan dini mencegah kerusakan jaringan, menghentikan penyebaran penyakit, dan
mencegah komplikasi kesehatan serius. Akibatnya lebih buruk jika diagnosis muncul di tahap
yang lebih lanjut, setelah seseorang telah mengalami cacat fisik.

Kusta bisa disembuhkan dengan terapi obat multipel (multi-drug therapy/MDT), kombinasi tiga
antibiotik: rifampicin, clofazimine, dan dapsone. Pengobatan mungkin membutuhkan waktu dari
6 bulan sampai 1 tahun, terkadang lebih lama. Orang dengan kusta tidak lagi menularkan kusta
setelah sekitar seminggu MDT.

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari obat kusta:

 Dapsone: beberapa orang mungkin mengalami anemia ringan. Sangat jarang, masalah darah
lainnya telah dilaporkan.
 Rifampicin: terkadang akan menyebabkan tes hati abnormal, tapi masalah hilang jika
penggunaan obat dihentikan. Rifampin mungkin menyebabkan warna jingga pada urin, keringat,
atau air mata yang tidak berbahaya.
 Clofazimine: secara keseluruhan tidak memiliki efek samping kecuali kulit berwarna lebih gelap
yang perlahan memudar jika obat berhenti diminum.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk kusta (lepra)?


Jika Anda memiliki kelainan kulit yang mencurigakan, dokter akan mengambil sampel kecil kulit
abnormal dan mengirimkannya ke laboratorium untuk diperiksa. Ini disebut biopsi kulit. Pada
kusta pausibasiler, tidak ada bakteri yang akan terdeteksi. Sebaliknya, bakteri mungkin akan
ditemukan di tes hapusan kulit dari orang dengan kusta multibasiler.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi kusta (lepra)?
Cara terbaik untuk mencegah kusta adalah menghindari kontak jangka panjang dengan orang
yang terinfeksi kusta dan tidak menjalani pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai