Anda di halaman 1dari 3

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA REFERAT

FAKULTAS KEDOTERAN MEI 2017


UNIVERSITAS PATTIMURA

TEKNIK OPERASI PTERYGIUM

Disusun Oleh:

Gyztantika P. Patadungan

NIM. 2012-83-010

Konsulen

dr. Carmila L. Tamtelahitu, Sp.M

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2017
Teknik Operasi Pterygium

Indikasi dilakukannya eksisi oada pasien dengan pterygium adalah pada


kondisi adanya ketidaknyamanan yang menetap, gangguan penglihatan bila
ukuran 3-4 mm dan pertumbuhan yang progresif ke tengah kornea atau aksis
visual, serta adanya gangguan pergerakan bola mata.

Beberapa teknik operasi yang dapat dijadikan pilihan, yakni:

a. Teknik bare sclera atau simple excision


Merupakan teknik insisi bagian kepala dan badan dari pterigium
menggunakan forsep dengan membiarkan sklera yang telanjang mengalami re-
epitelialisasi. Teknik ini mudah dan sederhana, namun memiliki angka
kekambuhan tinggi, yang telah dilaporkan yaitu antara 24 – 48%.

b. Teknik simple closure


Yaitu tepi konjungtiva yang bebas dijahit bersama, namun hanya efektif
jika defek pada konjungtiva sangat kecil.

c. Teknik conjungtival flap


Yaitu sliding flap dibuat suatu insisi bentuk L di sekitar luka kemudian
flap konjungtiva digeser untuk menutupi defek dan rotational flap (insisi bentuk
U dibuat sekitar luka untuk membentuk lidah konjungtiva yang bisa di rotasi pada
tempatnya).

d. Teknik conjungtival autograft


Teknik dimana ada autograft biasanya dari konjungtiva bulbi
superotemporal, kemudian graft dijahit pada sklera yang terekspos setelah eksisi
pterigium. Angka kekambuhan yang telah dilaporkan yaitu 2 – 40% dengan
komplikasi jarang.
e. Teknik amniotic membrane transplantation
Digunakan membran dasar yang mengandung faktor penting untuk
menghambat inflamasi dan fiibrosis serta meningkatkan epitelialisasi agar
mencegah kekambuhan dari pterigium. Namun sayangnya, angka kekambuhan
bervariasi dari berbagai penelitian yaitu antara 2,6-10,7% untuk pterigium primer
dan mencapai 37,5% untuk pterigium berulang. Sedangkan keuntungan dari
teknik ini adalah terjaganya konjungtiva bulbi. Membran amnion ditempatkan
pada bare sclera.

f. Teknik lamellar keratoplasty


Digunakan bila penipisan kornea signifikan maka dilakukan transpalntasi
kornea partial thickness. Hal ini tidak biasa dan terutama terjadi pada kasus
kekambuhan yang mengikuti percobaan pembedahan sebelumnya dan kasus yang
melibatkan aksis penglihatan yang progresif.

Anda mungkin juga menyukai