Anda di halaman 1dari 3

literasi adalah suatu kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi dan keterampilan

dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan aktivitas membaca dan menulis.
Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian literasi adalah suatu kemampuan individu dalam
mengolah dan memahami informasi ketika melakukan kegiatan membaca dan menulis. Dengan
kata lain, literasi adalah seperangkat keterampilan dan kemampuan seseorang dalam membaca,
menulis, berhitung, serta memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari.
Secara etimologis, istilah literasi berasal dari bahasa Latin ‘literatus’ dimana artinya adalah
orang yang belajar. Dalam hal ini, arti literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan
menulis.

Ada 6 (enam) jenis literasi dasar, yaitu; (1) literasi baca-tulis, (2) literasi numerasi, (3) literasi
finansial, (4) literasi sains, (5) literasi sains dan kewarganegaraan, (6) literasi teknologi
informasi, dan komunikasi.
Tujua literasi :
1. Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca berbagai
informasi bermanfaat.
2. Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan
dari informasi yang dibaca.
3. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap
suatu karya tulis.
4. Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri
seseorang.
5. Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis.
6. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat
secara luas.
7. Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih
bermanfaat.

Manfaat Literasi :

1. Menambah perbendaharaan kata (kosa kata) seseorang.


2. Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan
menulis.
3. Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru.
4. Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik.
5. Kemampuan memahami makna suatu informasi akan semakin meningkat.
6. Meningkatkan kemampuan verbal seseorang.
7. Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang.
8. Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang.
9. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan
menulis.
Dari keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi di abad 21 ini
sangatlah penting sebagai salah satu karakteristik pembelajaran abad 21.
penguasaan keterampilan yang berupa literasi dasar, yaitu literasi baca-tulis, literasi numerasi,
literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.
Diantara keenam literasi dasar tersebut, keberadaan, kedudukan, fungsi, dan peran literasi
baca-tulis sangat fundamental dan strategis. Dikatakan demikian karena literasi ini tidak hanya
mendasari makna keseluruhan jenis literasi yang ada sekarang, tetapi juga menjadi sokoguru
atau tiang pokok jenis-jenis literasi lainnya, menjiwai macam-macam literasi lainnya, dan
melandasi penguasaan dan kemampuan literasi lainnya sehingga literasi baca-tulis menjadi
serat atau unsur terdalam di segala jenis literasi. Hal tersebut menjadikan literasi baca-tulis
sebagai penyangga utama terwujudnya masyarakat baca-tulis dan budaya baca-tulis.
Konsekuensinya, semua individu, anggota masyarakat, dan warga bangsa Indonesia perlu
menguasai literasi baca-tulis dengan baik agar mereka menjadi penyangga dan penjaga
keberadaan dan kemajuan masyarakat bacatulis dan budaya baca-tulis. Oleh karena itu, dalam
konteks Gerakan Literasi Nasional (GLN), literasi baca-tulis ditanamkan, dibiasakan, dan
dibudayakan di ranah sekolah, keluarga, dan masyarakat

Program literasi sekolah dapat dilakukan dengan cara berikut :


 Jadwal Wajib Kunjung Perpustakaan
Jadwal berkunjung ke perpustakaan adalah contoh program gerakan literasiyang pertama yang
bisa dilaksanakan di sekolah.
 Pemberdayaan Mading Setiap Kelas
Pemberdayaan mading di setiap kelas ini bisa dilakukan dengan cara mewajibkan siswa untuk
membaca bebas ataupun mencari referensi apapun di sekitar sekolah setidaknya selama 10
menit.
 Membaca Buku Non Pelajaran Sebelum Proses Belajar Dimulai
Buku non pelajaran yang dimaksudkan di sini bisa berupa buku cerita, novel ataupun buku jenis
lain yang lebih mengajarkan nilai budi pekerti, kearifan lokal, nasionalisme dan lain-lain yang
lebih disesuaikan pada tahap perkembangan siswa.
 Posterisasi Sekolah
Membuat poster-poster yang berisi ajakan, motivasi maupun kata mutiara yang ditempel atau
digantung di beberapa spot di kelas atau di sekolah.
 Membuat Pohon Literasi di Setiap Kelas
Pohon literasi bisa dibuat oleh siswa secara mandiri. Nantinya daun-daun yang ada pada pohon
literasi bisa ditulis dengan nama-nama siswa sekelas / cita-cita siswa / karakter mulia yang
harus dilakukan.
 Membuat Sudut Baca di beberapa tempat di sekolah
Sudut baca merupakan suatu tempat khusus di bagian kelas/sekolah dimana tersedia kumpulan
buku bacaan dan tempat duduk yang nyaman untuk membaca. Tempatnya bisa di depan kelas,
pojok kelas, samping kantin, depan ruang guru, samping mushola sekolah, dll.
 Membuat Papan Karya Literasi Siswa di Setiap Kelas
Papan karya literasi adalah sebuah papan untuk menempelkan hasil karya literasi siswa. Papan
karya literasi ini bisa diprogramkan di setiap kelas.
 Membuat Dinding Motivasi di setiap kelas
Dinding motivasi adalah sebuah hiasan dinding kelas yang berisi kata-kata motivasi untuk
menginspirasi siswa.
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah
 Berikan keteladanan pada para siswa supaya siswa menjadi tergugah saat melihat para
gurunya membaca. Tak hanya guru saja, ini juga perlu dilakukan oleh semua warga
sekolah termasuk kepala sekolah bahkan kalau perlu hingga penjaga sekolah juga
 Berikan akses yang mudah supaya siswa bisa tertarik mendatangi perpustakaan
 Bila tidak tersedia perpustakaan di sekolah, setidaknya sediakan pojok baca di setiap
kelas

Anda mungkin juga menyukai