Anda di halaman 1dari 27

PEMERINTAH KOTA TARAKAN

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PELAKSANAAN KEGIATAN

PAKET KEGIATAN : PENGEMBANGAN JARINGAN PERPIPAAN KEL. MAMBURUNGAN ( DAK )

SATKER/SKPD : DPU-TATA RUANG BIDANG CIPTA KARYA


PPK : FANDARIANSYAH, ST.MT

TAHUN ANGGARAN 2019


Lampiran : 2 – 9
Kerangka Acuan Kerja Pengadaan Barang

PEMERINTAH KOTA TARAKAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

SATKER/SKPD : DPU-TATA RUANG BIDANG CIPTA KARYA


PPK : FANDARIANSYAH, ST.MT

PAKET KEGIATAN : PENGEMBANGAN JARINGAN PERPIPAAN KEL. MAMBURUNGAN ( DAK )

TAHUN ANGGARAN 2019


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PELAKSANAAN FISIK

PAKET KEGIATAN : PENGEMBANGAN JARINGAN PERPIPAAN KEL. MAMBURUNGAN ( DAK )

I. LATAR BELAKANG

Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam pertumbuhan


ekonomi wilayah, sehingga investasi penyediaan prasarana dan
sarananya adalah suatu hal yang sangat penting. Berkaitan dengan
perkembangan ekonomi, investasi penyediaan prasarana dan sarana air
minum atau air bersih memiliki pengaruh yang luas baik pengguna
dan / atau pengelola maupun bagi wilayah secara keseluruhan. Untuk
itu, diperlukan kebijakan yang tepat dalam penyelenggaraannya
sehingga dapat mendukung pengembangan wilayah dan pertumbuhan
ekonominya.

Isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan penyediaan


prasarana dan sarana air minum, diantaranya adalah kurang
memadainya sistem jaringan pendistribusian primer dan / atau sekunder
dalam melayani kebutuhan kapasitas air minum yang berskala besar.
Hal ini telah menyebabkan terhambatnya pelayanan air minum yang
menyebabkan biaya ekonomi dan sosial yang semakin tinggi.

Salah satu keberhasilan pembangunan kota/kabupaten adalah


tersedianya sarana dan prasarana yang baik di daerah tersebut
salah satunya penyediaan air minum. Selain berperan dalam
menunjang pemerataan sosial ekonomi juga akan menunjang
perkembangan fisik di daerah yang bersangkutan.

Kota Tarakan yang mengalami perkembangan yang meningkat karena


pergerakan aktifitas pada sektor-sektor tertentu yang berperan terhadap
pertumbuhan kota tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan Kota
Tarakan dilatarbelakangi oleh berbagai aspek kehidupan seperti
perkembangan penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dinamika kegiatan ekonomi, perkembangan/perluasan jaringan
komunikasi-transportasi dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, kegiatan pembangunan di Kota Tarakan
dihadapkan pada berbagai masalah, baik masalah fisik spasial, sosial,
ekonomi maupun lingkungan. Permasalahan tersebut antara lain adalah
belum optimalnya sarana prasarana wilayah dalam mendukung kegiatan
yang ada dimana salah satu diantaranya sarana prasarana penyediaan
air minum.

Untuk lebih mengoptimalkan kegiatan baik pembangunan, peningkatan


dan pemeliharaan prasarana dan sarana air minum maka Pemerintah
Kota Tarakan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
memandang perlu adanya pembangunan jaringan distribusi air minum
yang sistematis dan tepat guna pada kegiatan tersebut di atas, dengan
harapan agar didapat hasil sistem penyediaan air minum yang
memenuhi persyaratan dan kaidah – kaidah teknis dan dapat
diaplikasikan di lapangan sebagai bagian dari kegiatan pembangunan
sarana dan prasarana penyediaan air minum yang berkualitas untuk
mendukung geliat dan perkembangan perekonomian masyarakat
Tarakan.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud :
Maksud dari dilaksanakannya paket kegiatan PENGEMBANGAN
JARINGAN PERPIPAAN KEL. MAMBURUNGAN ( DAK ) ini adalah
pembangunan jaringan air minum yang mencakup pekerjaan pengadaan
perpipaan jaringan primer dan sekunder, pemasangan jaringan
perpipaan primer dan sekunder, serta waktu pelaksanaan yang sesuai
dengan persyaratan teknis maupun peraturan lainnya yang telah
ditetapkan.

b. Tujuan :
Tujuan utamanya dilaksanakannya paket kegiatan PENGEMBANGAN
JARINGAN PERPIPAAN KEL. MAMBURUNGAN ( DAK ) adalah
tersedianya jaringan air minum sesuai standart dan spesifikasi teknik,
yang dapat difungsikan dengan baik, mudah dalam operasional dan
pemeliharaannya serta tercapainya umur rencana sesuai yang
diharapkan.

III. TARGET / SASARAN


Sasaran dari kegiatan ini adalah terlayaninya kebutuhan air minum / air
bersih dari PDAM Kota Tarakan yang sejalan dengan target pencapaian
target Kebijakan Dan Strategi Gerakan 100-0-100 upaya memenuhi
target tahun 2019 tingkat pelayanan air minum diharapkan akan
mencapai 80% di perkotaan dan 60% di perdesaan sehingga merupakan
kewajiban Pemerintah Kota memprioritaskan program sarana air bersih
bagi masyarakat. Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tarakan dalam hal ini adalah
merupakan salah satu upaya memenuhi kebutuhan air minum bagi
masyarakat Kota Tarakan.

IV. NAMA DAN ORGANISASI PENGADAAN BARANG


Paket Kegiatan : PENGEMBANGAN JARINGAN PERPIPAAN KEL.
MAMBURUNGAN ( DAK )
Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tarakan
Pejabat Pembuat Komitmen : FANDARIANSYAH, ST.MT

V. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pelaksanaan pekerjaan
ini berasal dari DAK Kota Tarakan Tahun Anggaran 2019
b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)/Owner Estimate (OE) yang diperlukan
untuk melaksanakan paket kegiatan ini adalah Rp. 1.542.649.000,00
(SATU MILYAR LIMA RATUS EMPAT PULUH DUA JUTA ENAM
RATUS EMPAT PULUH SEMBILAN RIBU RUPIAH ) termasuk PPn
10%.
VI. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN.
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini direncanakan adalah 180
(Seratus Delapan Pulu) hari kalender, sejak terhitung tanggal Surat
Perintah Mulai Kerja di terbitkan.

VII. SYARAT KUALIFIKASI.


1. Peserta kualifikasi yang berbadan usaha harus memiliki surat izin
usaha jasa konstruksi dan Sertifikat Badan Usaha yang masih berlaku
dan mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
08/PRT/M/2011
2. Peserta kualifikasi yang berbadan usaha harus memiliki pengalaman
pada klasifikasi Sub bidang ;
- Jasa Pelaksana Untuk Perpipaan Air Minum Lokal (kode sub-
klasifikasi SI008) yang masih berlaku
3. Surat Ijin Usahan Jasa Kanstruksi (SIUJK) yang masih berlaku.
4. Peserta kualifikasi yang berbadan usaha harus memiliki Sistem
Manajemen K3 dan Lingkungan (SMK3L) dan / atau telah memiliki
struktur organisasi K3 yang telah disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja.

VIII. TENAGA AHLI / TERAMPIL.


Untuk menangani pekerjaan ini dibutuhkan suatu tim pelaksana yang
bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan dan hasil pekerjaan
sesuai dengan ruang lingkup kegiatan diatas. Tenaga ahli yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus sudah mengacu
kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2011
adalah :

1. 2 (Dua) Orang Pelaksana Lapangan/Site Enginer


Pelaksana Lapangan akan bertanggung jawab kepada Manajer
Proyek dalam pelaksanaan pekerjaan. Pelaksana Lapangan
harus seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) / Diploma (D3)
Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang
telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi dan memiliki Sertifikat Ketrampilan (SKT)
Pelaksana Perpipaan Air Bersih serta berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan dibidangnya, pengetahuan material,
pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan jaringan perpipaan
air bersih, kontrak, administrasi kontrak yang standar, harus
cukup luwes dan cukup berpengetahuan praktis agar mencapai
hasil yang efektif di lapangan sekurang – kurangnya 5 (lima)
tahun.

2. 1 ( satu ) Orang Personel , Keselamatan Kerja


Safety SHE akan bertanggung jawab kepada Site Engineer /
Pelaksana Lapangan. Lulusan SMU/Sederajat, lulusan
sekolah/pendidikan menengah negeri atau pendidikan menengah
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara
dan memiliki Sertifikat petugas K3 serta berpengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan dibidangnya agar mencapai
keselamatan kerja di lapangan sekurang – kurangnya 2 (dua)
tahun.

3. 1 ( Satu ) Orang, Administrasi


Administrasi akan bertanggung jawab kepada Site Manager
dalam pelaksanaan pekerjaan pelaporan. Administrasi harus
seorang Lulusan SMU/Sederajat, lulusan sekolah/pendidikan
menengah negeri atau pendidikan menengah swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara dan
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan dibidang
Administrasi agar mencapai hasil yang efektif sekurang –
kurangnya 2 (dua) tahun.

Tenaga Pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan


ini adalah yang terdiri dari sebagai berikut :
1. 1 ( Satu ) Orang Personil Tenaga Las Pipa PE
Weelder akan bertanggung jawab kepada Site Enginer, dalam
melaksanakan pekerjaan penyambungan pipa, Weelder harus
seorang Lulusan SMU/Sederajat, Tenaga yang diisyaratkan
harus memiliki Sertifikat Keterampilan (SKT) Tukang Las
Pipa PE ( Butfussion ) berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan dibidang pelaksanaan pekerjaan pengelasan perpipaan
agar mencapai hasil yang efektif di lapangan sekurang-kurangnya
4 (empat) tahun. Bertanggung jawab atas pemasangan,
penyambungan perpipaan dan acessories perpipaan yang
dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan
bertanggung jawab kepada Site Manager / Pelaksana Utama.
2. 1 ( Satu ) Orang Personil Tenaga Tukang Las Konstruksi
Tukang Las Konstruksi akan bertanggung jawab kepada Site
Enginer,dalam melaksanakan pekerjaan penyambungan pipa,
Tenaga Tukang Las harus seorang Lulusan SMU / Sederajat,
yang diisyaratkan harus memiliki Sertifikat Keterampilan
(SKT) Tukang Las Konstruksi Plat dan pipa dan
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan dibidang
pelaksanaan pekerjaan perpipaan agar mencapai hasil yang
efektif di lapangan sekurang – kurangnya 4 (empat) tahun.
Bertanggung jawab atas pemasangan, penyambungan perpipaan
dan acessories perpipaan yang dilaksanakan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dan bertanggung jawab kepada
Site Manager / Pelaksana Utama.

3. 1 ( Satu ) Orang Tenaga Asisten Site Engineer / Drafter


Asisten Engineer / Drafter akan bertanggung jawab kepada Site
Engineer / Pelaksana Lapangan. Tenaga yang diisyaratkan
Lulusan D3 Jurusan Arsitektur / Sipil, lulusan
universitas/perguruan negeri atau swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian negara dan memiliki Sertifikat
Keahlian (SKT) Juru Gambar / Draftman – Arsitektur ,serta
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan dibidangnya
agar mencapai hasil yang efektif di lapangan sekurang –
kurangnya 5 (lima) tahun.
4. 1 ( Satu ) Orang Personil Pekerja Plumbing
Pekerja plumbing akan bertanggung jawab kepada Site Engineer /
Pelaksana Lapangan, Pekerja Plumbing harus seorang Lulusan
SMU / Sederajat, Tenaga yang diisyaratkan harus memiliki
Sertifikat Keterampilan (SKT) Pekerjaan Plumbing, dalam
melaksanakan pekerjaan dibidang pelaksanaan pekerjaan
Plumbing agar mencapai hasil yang efektif di lapangan sekurang
– kurangnya 4 (empat) tahun. Bertanggung jawab atas Perbaikan
plumbing , yang dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dan bertanggung jawab kepada Site Manager / Pelaksana
Utama.

IX. SPESIFIKASI TEKNIS


Dalam hal melaksanakan kegiatan pelaksanaan pekerjaan jaringan
perpipaan air minum ini, spesifikasi teknis yang ditetapkan dan dipakai
sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan, spesifikahi tersebut yang
dimaksud adalah :

a. Bab I. Pekerjaan Persiapan


(Penjelasan tertuang dalam bab lain yang terkait dalam dokumen
lelang)
b. Bab II. Pekerjaan Beton
(Penjelasan tertuang dalam bab lain yang terkait dalam dokumen
lelang)
c. Bab III. Pekerjaan Galian Tanah
( Penjelasan tertuang dalam bab lain yang terkait dalam dokumen
lelang )
d. Bab IV. Pekerjaan Perpipaan
( Penjelasan tertuang dalam bab lain yang terkait dalam dokumen
lelang )
e. Bab V. Pekerjaan Penyelesaian Akhir
( Penjelasan tertuang dalam bab lain yang terkait dalam dokumen
lelang )
f. Persyaratan lain yang diperlukan :
Dalam hal ini disyaratkan adalah spesifikasi material, peralatan pelaksanaan
dan pengetesan material perpipaan dan sambungan jaringan perpipaan,
meliputi :

IX.1. Spesifikasi Teknis Pipa Polyethylene


1. Pendahuluan
1.1. Pipa Polyethylene yang didefinisikan dalam spesifikasi ini adalah
untuk mendistribusikan air minum (Potable Water).

1.2. Pipa akan digunakan dalam system yang beroperasi pada tekanan
pengukur hingga 6.3 Bar, 8 Bar, 10 Bar, 12.5 Bar, 16 Bar.

1.3. Temperatur air dan temperatur dalam tanah pada kedalaman pipa
akan berkisar 20°C - 30°C pada sebagian besar lokasi.

1.4. Pipa Polyethylene (PE) adalah pipa yang dibuat secara extrusi dari
bahan polyethylene yang terdiri dari antioksidan, stabilitas UV dan
pigmen.

1.5. Pipa Polyethylene (PE) yang digunakan harus memiliki keunggulan :


1.5.a. Kuat umur sampai dengan 50 tahun
1.5.b. Sistem sambungan yang cukup aman
1.5.c. Tahan terhadap bahan kimia
1.5.d. Tahan terhadap sinar Ultra Violet
1.5.e. Memilki berat yang cukup ringan
1.5.f. Memiliki flesibilitas yang sangat tinggi
1.5.g. Tidak beracun dan tidak mudah korosi

1.6. Pipa Polyethylene (PE) harus memiliki standart ketebalan terhadap


tekanan :
1.6.a. SDR ( Standard Dimension Ratio ) : SDR 17
1.6.b. PN (Pressure Nominal ) : PN 10 Bar
1.6.c. Dimension atau ukuran pipa polyethylene ( PE ) yang digunakan
adalah :
1.6.c.1. Dimension pipa Ø 50 PE 100 SDR 17
: Outer Dia ( mm ) 63 mm
: Thickness ( mm ) 3.80 – 4.30 mm
: Inter Dia ( mm ) 55.10 – 54.40 mm

1.6.c.2. Dimension pipa Ø 75 PE 100 SDR 17


: Outer Dia ( mm ) 90 mm
: Thickness ( mm ) 5.40 – 6.10 mm
: Inter Dia ( mm ) 78.80 – 77.80 mm

1.6.c.3. Dimension pipa Ø 100 PE 100 SDR 17


: Outer Dia ( mm ) 110 mm
: Thickness ( mm ) 6.60 – 7.40 mm
: Inter Dia ( mm ) 96.40 – 95.20 mm

1.6.c.4. Dimension pipa Ø 150 PE 100 SDR 17


: Outer Dia ( mm ) 160 mm
: Thickness ( mm ) 9.50 – 10.60 mm
: Inter Dia ( mm ) 140.60 – 138.80 mm

1.6.c.5. Dimension pipa Ø 200 PE 100 SDR 17


: Outer Dia ( mm ) 225 mm
: Thickness ( mm ) 13.40 – 14.90 mm
: Inter Dia ( mm ) 197.60 – 195.20 mm

1.6.c.6. Dimension pipa Ø 250 PE 100 SDR 17


: Outer Dia ( mm ) 280 mm
: Thickness ( mm ) 16.60 – 18.40 mm
: Inter Dia ( mm ) 246.20 – 243.20 mm
2. Pipa Polyethylene & Accessories
2.1. Pipa Polyethylene dan fitting harus berwarna hitam untuk pipa air, dan
harus memenuhi standard-standard berikut ini :
SNI 06-4829-2005 2005 Pipa Polyethylene untuk air minum
ISO 4427 1996 Pipa Polyethylene untuk supply air minum
ISO 12162 1995 Material (bahan baku) thermoplastic untuk
pipa dan fitting bertekanan.
Standart kwalitas tinggi produk bahan baku papa sesuai persyaratan Assosiasi
PE 100+ :
- Hydrostatic strength :
Internal pressure test 20° C and 12.4 Mpa (ISO 1167/EN921)
- Resistance to stress cracks :
Internal pressure test notchad pipe at 80° C and 92. bar ( ISO 13479 )
- Resistance to rapid cracks propagation :
S4 test at 0° C ( ISO 13477 )
2.2. Produsen pipa PE 100 harus menyertakan syarat-syarat sebagai
berikut :

2.2.1. Produsen Pipa PE harus mempunyai Sertifikasi Food Grade ( Non Health
Effect ) dari Lembaga Independent yang diakui kredibilitasnya untuk
produk pipa yang terbebas dari toxicology (tidak beracun) untuk
mengalirkan air siap minum, dimana didalamnya menjelaskan bahwa
produk pabrikan telah dinyatakan melalui hasil uji laboratorium terbebas
dari logam berat seperti Arsenic, Barium, Cadmium, Mercury, Lead
(Timbal).

2.2.2. Bahan Baku material Pipa PE harus dilengkapi dengan Certificate Of


Analysis yang dikeluarkan oleh Produsen Polymer (Produsen bahan
baku PE 100) yang mencantumkan :
a. Tanggal Produksi
b. Jumlah raw material dalam kg / ton.
c. Melt Flow Rate (190°C / 5 kg) dengan rentang ukur 0,2 – 1,7 g / 10min
(sesuai SNI 06-4829-2005 5.2 (d)).
d. Polyethylene berdensitas tinggi (HDPE) dengan tingkat kepadatan
0,95 – 0,96 g / m3 (sesuai SNI no. 06-4829-2005 5.2 (c))
e. Bahan baku sudah tercampur karbon hitam sesuai B 184 (ASTM D
1603) dan SNI 5.1.2 sebesar 2,3%
f. Mengandung antioksidan sesuai B 162 (ASTM D 3895) nilai 38 min
dan sesuai cara prosedur pengujian SNI 06-4829-2005
9.9.1.4.2.Pengukuran Waktu Induksi Oksidasi.

2.2.3. Produsen pipa melampirkan Bill of Lading dan Packing List bahan baku
PE100 sesuai dengan yang tertera pada Certificate of Analysis point
2.2.1.

2.2.4. Dari data-data tersebut pada point 2.2.1. maka ada jaminan bahwa nilai
kekuatan / tegangan minimum yang diijinkan (MRS = Minimum Required
Strength) untuk PE100 pada temperatur 20°C selama 50 tahun sebesar ≥
10 Mpa (N/mm2) sesuai IS) 9080:2003 (E), didukung dengan lampiran
Bodycote Certificate dengan metode pengetesan sesuai ISO 12162 :
1995 (E).

2.2.5. Produsen pipa harus melampirkan Mill Certificate hasil dari Hidrostatic
Test Long Term, yaitu pengetesan pipa pada temperatur 20°C serta
ditahan sampai 200 jam, tegangan induksi / hoopstress mencapai 12,4
Mpa dengan hasil tidak bocor / tidak pecah (No leakage / No Rupture).

3. Tekanan Kerja
Pipa PE 100 harus dilakukan pengetesan dilapangan dengan cara
memberikan tekanan hidrostatik 1,5 kali dari tekanan rencana (Pressure
Design) yang diijinkan.

4. Penyambungan Pipa
Metode penyambungan pipa PE yang diperkenankan adalah :
4.1. Permanent Joint : Butt Welding, Socket Welding, Electrofusion
4.2. Dismountable Joint : Stub Flange, Compression Fitting
4.3.Prosedur penyambungan pipa harus dilakukan sesuai standard yang
berlaku hingga menjamin kekuatan sambungan yang diinginkan.
4.4. Kontraktor dapat mengusulkan sistem penyambungan lain bilamana
diperlukan atas dasar persetujuan pemilik pekerjaan dan pengawas
pekerjaan.

IX.2. SPESIFIKASI TEKNIS PIPA GALVANIS IRON


1. Umum
 Referensi
Standar yang digunakan adalah :
 ISO 2531
 BS 4772

2. Spesifikasi Teknis

 Ketebalan Dinding Pipa


NOMINAL KETEBALAN DINDING PIPA (mm)
DIAMETER K=9 K = 12 K = 14
80 6.0 7.0 8.1
100 6.1 7.2 8.4
150 6.3 7.8 9.1
200 6.4 8.4 9.8
250 6.8 9.0 10.5
300 7.2 9.6 11.2
350 7.7 10.2 11.9
400 8.1 10.8 12.6
450 8.6 11.4 13.3
500 9.0 12.0 14.0
600 9.9 13.2 15.4
700 10.8 14.4 16.8
800 11.7 15.6 18.2
900 12.6 16.8 19.6
1000 13.5 18.0 21.0
1200 15.3 20.4 23.8
1400 17.1 22.8 26.6
1600 18.9 25.2 29.4
1800 20.7 27.6 32.2
2000 22.5 30.0 35.0
Catatan :
K = 9, untuk pipa
K = 12, untuk elbows
K = 14, untuk tees
 Panjang Pipa

NOMINAL
PANJANG PIPA (m)
DIAMETER

80 4–6
100 4–6
150 4–6
200 4–6
250 4–6
300 4–6
350 4–6
400 4–6
450 4–6
500 4–6
600 4–6
700 4–6
800 4–6
900 4–6
1000 4–6
1200 4–6
1400 4–6
1600 4–6
1800 4–6
2000 4–6

3. Tekanan Hidrostatic

DIAMETER PIPA FITTING

DN 80 - DN 300 50 bar 25 bar

DN 350 - DN 600 40 bar 16 bar

DN 700 - DN 1000 32 bar 10 bar

DN 1100 - DN 2000 25 bar 10 bar

4. Sistem Penyambungan

Sistem penyambungan pipa ductile, dapat dilakukan dengan cara-cara, sebagai berikut :
a. Push on joint
b. Mechanical joint
c. Locking joint

IX.3. SPESIFIKASI TEKNIS ACCESSORIES LAINNYA


1. Gate Valve dan acessories steel lainnya
1.1. Standart Umum
 Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka
gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis "Non Rising
Stem".
 Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water and Other
Liquids" (AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama
atau yang lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan
kerja
 Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi
dengan kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan maksimum saw
untuk sebap 20 buah yang seukuran.
 Tee key tersebut diengkapi dengan pendongkel tutup surface
boxlstreet cover dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
 Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu
atau bahan dengan kualitas lebih tinggi.
 Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan
dudukan dari logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan
dengan katup yang solid (solid wedge gate). Valve harus cocok untuk
pemasangan dengan posisi tegak (vertikal mounting). Valve harus
dirancang unluk saluran air yang bebas hambatan yang mempunyai
diameter fidak kurang dari diameter nominal valve apabila dalam
posisi terbuka.

1.2. Standart Khusus


a. Standar Spesifikasi :
Valve Size : Ukuran valve harus sesuai dengan gambar
rencana.
Pressure Rating : Valve memiliki nilai maksimum kuat
tekanan yang diijinkan.
Metal Seated : Katup valve harus kuat untuk aplikasi berat
terutama seperti tekanan tinggi dan atau
suhu tinggi.
b. Standar Pengoperasian :
Manual /Hand : Katup valve dioperasikan (dibuka atau
ditutup) melalui roda putar atau engkol
tangan.
Pilot Operated : Memiliki pilot katup yang dapat
mengatifkan katup.
Pneumatic : Katup bisa diaktifkan oleh aktuator
pneumatik atau silinder untuk membuka
dan menutup katup.
c. Standar Sistim Koneksi / Penyambungan :
Threaded : Katup harus memiliki fungsi internal atau
eksternal untuk sambungan inlet atau
outlet.
Bolt Flange : Katup memiliki flange bolt (s) untuk
sambungan inlet atau outlet.
Clamp Flange : Katup memiliki klam penjepit (s) untuk
sambungan inlet atau outlet.
Tube Fitting : Katup ini memiliki koneksi untuk langsung
menyambung tubing di inlet dan / atau
koneksi outlet.
d. Standar Material memiliki kandungan :
Acetal : Polimer asetal adalah semi-kristal yang
dapat melekat pelumasan yang sangat baik
untuk ketahanan tekan, dan ketahanan
kimia.
Aluminum : Aluminium adalah elemen yang memiliki
konduktivitas listrik dan termal yang baik,
reflektifitas tinggi, dan ketahanan terhadap
oksidasi.
Brass / Bronze : Kuningan mempunyai kekuatan yang baik,
daktilitas temperatur yang sangat baik
tinggi , konduktivitas yang baik, tahan
korosi yang sangat baik, dan permeabilitas
magnetik rendah.
Cast Iron : Besi cor tuang yang bahan penyusunnya
adalah besi, dengan jumlah campuran yang
baik dari karbon dan silikon.
CPVC : Mengandung Chlorinated polyvinyl chloride
kelas yang lebih tinggi jenis plastik yang
biasa digunakan untuk panas / distribusi air
dingin, pipa sprinkler, dan beberapa bahan
kimia. Cocok untuk suhu tinggi.
Stainless Steel : Stainless steel adalah kimia dan tahan korosi
dan dapat memiliki kuat tekanan tinggi.

e. Media Pemakaian :
Ground Water : Air, dan ditanam di dalam tanah yang tetap
dapat mempertahankan kebersihan air.

2. Katup Udara (Air Release Valve) dan acessories steel lainnya


2.1. Standart Umum
 Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-
hal sebagai berikut:
a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
b. dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam
pipa.
d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang
dilepaskan.
e. aman terhadap vakum.
 Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve
lengkap dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai
dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan.
 Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari
ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.
 Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau
ABS.
 Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja
dan tidak menunjukkan gejala kebocoran.
 Juga tidak terjadi keboooran bila tekanan minimum 0,1 bar.
 Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve)
secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu
(butterfly valve) dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan
rubber seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme
operasional yang mengikuti 'Standards for Rubber Seated
Butterfly Valves' (AWWA Designation C 504) atau standard
Internasional lain yang disetujui yang sama atau leblh tinggi
kualitasnya dari yang disebutkan.
b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut
90° dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran
valve harus horizontal.
c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan
sesuai dengan standard AWWA C 504,
d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk
pengawasan dan perbaikan,
e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara
manual harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air
atau vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari
tempatnya semula.
f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan
(bila tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.
g. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat
membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode
yang lama.
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti
"Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe
Fittings kelas B(ASTM Designation A 126) alau ductile iron
(ASTM 536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.
2.1. Standart Khusus
Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung pada
ukuran pipa yang dipasang.

Ukuran Pipa Tipe Air Valve Diameter Nominal Air Valve

(mm) (mm)

300 dan lebih kecil Tipe dengan orifice kecil 25 mm dan lebih kecil
/ tunggal

350 dan lebih Tipe dengan dua orifice 75 mm dan lebih besar
besar atau kombinasi

1). Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil


Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara otomatis
yang akan rnengeluarkan udara yang terakumulasi bertekanan pada saat aliran
air dalam penuh.

2). Tipe air valve dengaan dua lubang atau kombinasi


Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk
dioperasikan secara otomatis, sehingga akan :

a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan


menampung banyak udara selama operasi pengurasan saluran pipa.
b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalam kondisi
tekanan rendah, mengisi badan valve selama operasi pengisian.
c. Tidakmenutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi.
d. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air
penuh dalam pipa.
3. Water Meter Jaringan dan Water Meter Sambungan Rumah
3.1. Pengadaan Water Meter Jaringan
1. Jenis meter:
Meter dengan tipe electromagnetic woltmann helix horizontal.

2. Standarisasi:
Meter harus memenuhi standar ISO 4064 atau standar internasional
yang sederajat dan dibuktikan dengan copy sertifikat.

3. Akurasi:
 Akurasi meter air mengacu pada ISO 17025, juga mengacu pada ISO
4064 dan SNI 2547:2008. Dengan dibuktikan pengujian di
Laboratorium Pengujian Terakreditasi yang sudah mendapatkan
sertifikat akreditasi dari KAN (Komite Akreditasi Nasional).

4. Pabrikan/penyedia barang:
 Pabrikan meter harus memiliki standar mutu ISO9001:2000.
 Pabrikan harus memiliki sarana produksi (pabrik) di Indonesia yang
dilengkapi dengan Izin Tanda Pabrik dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan.
 Pabrikan memiliki kemampuan suplai yang memadai yang ditunjukkan
dengan surat referensi atau copy kontrak dari beberapa PDAM.

5. Persyaratan teknis khusus:


 Body meter terbuat dari kuningan untuk ketahanan tekanan dan
usia pemakaian di atas 5 tahun. Body meter harus dilapisi cat epoxy
yang tahan goresan.

 Meter air harus dibuat dari material dengan kekuatan yang cukup dan
tahan lama sesuai umur teknisnya.

 Meter air harus dibuat dari material yang tidak mudah terpengaruh
terhadap perubahan temperatur air dalam rentang temperatur kerja.
 Semua bagian meter air yang bersentuhan dengan air yang mengalir
harus dibuat dari material tidak beracun, tidak terkontaminasi dan
tidak bereaksi secara biologi (tidak mengandung jasad renik).

 Meter air lengkap harus dibuat dari material yang tahan terhadap
korosi internal dan eksternal, atau yang dilindungi dengan coating
/pelapis yang sesuai.

 Alat penunjuk meter air harus dilindungi dengan jendela tembus


pandang terbuat dari bahan kaca dan dapat dilengkapi pula dengan
tutup yang sesuai.

 Meter air harus dirancang sedemikian rupa agar tidak terjadi


kondensasi pada bagian bawah jendela alat penunjuk.

 Pelat anti magnet harus terletak pada tempat yang kedap air atau
dilindungi/dibungkus secara menyeluruh dengan plastik.
 Meter air harus dirancang sedemikian rupa, sehingga mudah
dibongkar pasang antara inner dan rumah meter air untuk keperluan
perbaikan.
 Tahan terhadap Pengaruh magnet, khusus untuk meter air yang unit
transmisinya menggunakan sistem kopling magnet, meter air
tersebut harus tahan terhadap pengaruh magnet sampai 2500 Gauss
tanpa melampaui kesalahan batas maksimum.

3.2. Pengadaan Water Meter Sambungan Rumah


A. Spesifikasi Teknis Water Meter Ø ½”

1. Jenis meter:
Meter dengan tipe Multi-jet.
2. Standarisasi:
Meter harus memenuhi standar ISO 4064 atau standar
internasional yang sederajat dan dibuktikan dengan copy sertifikat.

3. Akurasi:
 Kelas B pada posisi horisontal hingga kemiringan 30°.
 Ø ½” (15mm) dengan Qn = 1,5 m3/jam dan starting
flow/kepekaan ≤10 liter/jam.

4. Pabrikan/penyedia barang:
 Pabrikan meter harus memiliki standar mutu ISO9001:2000.
 Pabrikan harus memiliki sarana produksi (pabrik) di
Indonesia yang dilengkapi dengan Izin Tanda Pabrik dari
Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
 Pabrikan memiliki kemampuan suplai yang memadai yang
ditunjukkan dengan surat referensi atau copy kontrak dari
beberapa PDAM.
 Pabrikan bersedia memberikan identitas pada meter air
berupa logo dan tulisan ”PDAM TARAKAN dan
PEMERINTAH KOTA TARAKAN” didalam Counter/register
meter air.

5. Persyaratan teknis khusus:


 Body meter terbuat dari kuningan untuk ketahanan
tekanan dan usia pemakaian di atas 5 tahun. Body meter
harus dilapisi cat epoxy yang tahan goresan.
 Panjang Water Meter Ø ½” tanpa coupling (B) adalah
memiliki panjang ± 165 mm.
 Penggunaan ukuran ini disebabkan casing/dudukan yang
telah tersedia/ada di pelanggan lama PDAM Tarakan,
sehingga dalam penggantian nantinya akan lebih mudah
tanpa membongkar casing/dudukan lama.
 Temperatur kerja maksimal 50°C langsung
 Counter/register ekstra kering (extra-dry) dan tidak
berinteraksi dengan air atau udara luar untuk mencegah
pengembunan dan meter buram.
 Counter/register harus terbuat dari bahan logam tahan karat
dengan tutup kaca untuk mencegah perusakan dengan
jarum panas.
 Adjuster (alat penyetel) ada pada posisi diatas inlet dan
menyatu dengan meter air. Alat ini berada dibagian luar
dilindungi oleh bagian tutup meter air dan segel metrologi.
 Dibawah badan meter terdapat rib dan terdapat nomor seri di
kepala meter (bagian atas).
 Meter harus memiliki tutup/cover yang tidak bisa dibuka
tanpa dirusak dan harus memutus segel metrologi.
 Meter harus tahan terhadap medan magnet 2500 gauss,
dibuktikan dengan sertifikat pengujian dari laboratorium
independen.
 Bagian meter yang bersentuhan dengan air harus terbuat
dari material yang bebas jasad renik (sesuai SNI 2547 Tahun
2008) dan aman bagi kesehatan masyarakat pengguna air
PDAM, dibuktikan dengan sertifikat pengujian dari
laboratorium nasional atau internasional.
 Tekanan kerja maksimal 10 bar. Meter harus tahan tekanan
uji sebesar 16 bar selama 15 menit, dibuktikan dengan
sertifikat pengujian dari laboratorium independen dengan
metode pengujian 1 : 10 sample.
 Head loss meter harus ≤0.25 bar pada Qn, di mana Qn = 1,5
m3/jam untuk meter Ø ½”, Pembacaan maksimum dari meter
9999 m3; pembacaan minimum 0,02 liter.
 Coupling harus memiliki lubang segel untuk keperluan
penyegelan meter ke pipa/instalasi.
 Meter air harus memiliki surat tanda lulus tera dari Dinas
Metrologi.
 Meter air harus memiliki Nomor Registrasi Produk (NRP).
 Meter air harus ada garansi produk selama 365 hari terhitung
sejak penerimaan barang, yang dikeluarkan oleh pabrikan
atau distributor resmi pabrikan. Garansi berlaku untuk
kerusakan yang disebabkan oleh manufakturing dan untuk
kondisi pemakaian normal.

6. Label Barcode 2D Water Meter :


- Label jenis waterproof.
- Tinta resin ink.
- Warna label Putih.
- Ukuran 2 cm x 2 cm.
- Umur durasi (industrial specification) 3 tahun.
- Terkondeksi dengan sistem pembaca angka meter secara
mobile dan online, lengkap dengan software Meter Reading.
- Dapat terintergrasi dengan sistem eksisting.
- Sistem label barcode harus dilengkapi dengan hardware 1
handphone dan 1 mini printer untuk setiap kelipatan 1000
unit water meter.

B. Speksifikasi Rangkaian Water Meter


Dalam Pengadaan Water Meter juga disertakan pengadaan
rangkaian / system jaringan untuk sambungan Rumah dari tapping
sampai kran rumah secara detail di bawah ini :
TABEL KEBUTUHAN ACCESSORIES
UNTUK SATU SAMBUNGAN RUMAH

No. KETERANGAN JENIS UKURAN JUMLAH


1 Water meter Ø 15 mm (Meter Ø ½”) 1bh
2 Clamp Sadle HDPE Ferrule Cutter Ø 90 x
15 mm HDPE 90 x 15 mm 1 bh
3 Pipa HDPE Ø 20 mm HDPE 20 mm 8 m’
4 Male Tread Adaptor HDPE Ø 20 mm x ½" HDPE 20 mm 1 bh
5 Elbow M-F GI Ø ½" GI 15 mm 1 bh
6 Lockcable valve magnetic Ø ½" STEEL 15 mm 1 bh
7 Coupling Brass Ø ½" Brass 15 mm 2 bh
8 Gate Valve/Stop Valve Ø ½" Brass 15 mm 1 bh
9 Valve Socket PVC Ø ½" PVC 15 mm 1 bh
10 Pipa PVC Ø ½" PVC 15 mm 1,5 m’
11 Tee Pvc Ø ½" PVC 15 mm 1 bh
12 Knie PVC Ø ½" PVC 15 mm 1 bh
13 Dop PVC Ø ½" PVC 15 mm 1 bh
14 Knie Foucet PVC ½" PVC 15 mm 1 bh
15 Pit Kran Ø ½" STEEL 15 mm 1 bh
16 Seal Tape - 3 Roll
17 Lem PVC 60 Gram - 1 Tube
18 Box Watter Meter Plastik Plastik 1 bh

X. PERALATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN :


a. Welding Buttfusion ≤ Ø 250 mm = 2 unit
b. Dump Truck 4 M³ = 1 unit
c. Pick Up kapsitas 2 Ton = 1 unit
d. Stamper = 1 unit
e. Tripot Crane 2 ton = 1 unit
f. Generator Set 4 Kva = 2 unit
g. Cutting asphal = 1 unit
h. Mesin pompa air 2 l/dtk = 1 unit
i. Concrete Mixer = 1 unit
j. Jack Hammer = 1 unit
k. Mesin Las Steel = 1 unit
l. Cutting Steel = 1 unit

XI. PENGETESAN KWALITAS PEKERJAAN :


a. Bahan Perpipaan :
 Hydrostatic strength
 Resistance to stress cracks
 Resistance to rapid cracks propagation
 Uji tarik sambungan perpipaan
 Uji tekanan air
b. Alat Pengetesan Perpipaan :
 Tes Tekan Hidrolis (pabrikan)
 Tes Tarik Hidrolis (mesin pengelasan)
 Mesin Compresor bertekanan

XII. PENUTUP
Persyaratan pekerjaan yang diuraikan di atas disusun sedemikian rupa
agar Kontraktor pelaksana / Penyedia Jasa dapat melaksanakan
pekerjaan tersebut sehingga diperoleh hasil yang maksimal dan
memenuhi harapan Pemberi Tugas dan Pengguna Jasa.

Tarakan, Februari 2019


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

FANDARIANSYAH, ST.MT
NIP : 19710508 199803 1009

Anda mungkin juga menyukai