PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1|Page
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
1. Strategi Lokasi
3|Page
biaya yang rendah memerlukan pertimbangan tertentu secara hati-
hati.
· Ekonomi pasar
4|Page
Produktivitas Tenaga Kerja
Biaya
5|Page
Risiko Politik, Nilai, dan Budaya
Nilai dari para pekerja juga berbeda dari satu negara ke negara
yang lain, kawasan ke kawasan, kota kecil ke kota. Para pekerja
memandang mengenai tingkat perputaran, serikat, dan ketidakhadiran
semuanya merupakan faktor yang relevan. Pada gilirannya, nilai ini
dapat mempengaruhi keputusan perusahaan apakah akan membuat
penawaran kepada para pekerja yang ada jika perusahaan akan relokasi
ke lokasi yang baru.
6|Page
Kedekatan dengan Para Pemasok
7|Page
hingga rekreasi hingga tenaga kerja terampil, dapat dimasukkan secara
objektif.
8|Page
Tiga langkah untuk melakukan analisis biaya-volume lokasi adalah
sebagai berikut.
Model Transportasi
10 | P a g e
3. Sistem Informasi Geografis
Ada beberapa basis data geografis yang tersedia dalam banyak GIS:
12 | P a g e
Tata ruang toko eceran. Menyediakan ruang tampilan dan
tanggapan terhadap kebiasaan pelanggan.
Tata ruang gudang. Mempertimbangkan pertukaran antara ruang
dan penanganan material.
Tata ruang posisi tetap. Mempertimbangkan persyaratan tata
ruang bagi proyek-proyek besar dan bersifat bulky seperti kapan
beserta bangunannya.
Tata ruang berorientasi proses. Menangani volume rendah,
produksi dengan keragaman tinggi atau produksi dengan jeda.
Tata ruang sel kerja. Menata mesin dan perlengkapan guna
memusatkan perhatian pada produksi suatu produk tunggal atau
kelompok produk-produk terkait.
Tata ruang berorientasi produk. Mencari personel terbaik dan
penggunaan mesin dalam produksi repetitif dan
berkesinambungan.
13 | P a g e
TUJUAN
Karena hanya sedikit di antara ketujuh kelas tata ruang ini yang dapat di
modelkan secara matematis, tata ruang dan perancangan fasilitas fisik
masih merupakan suatu seni. Kendati demikian, kita benar-benar
14 | P a g e
mengetahui bahwa suatu tata ruang yang baik perlu menentukan hal-hal
sebagai berikut.
16 | P a g e
Begitu tata ruang umum sebuah toko eceran ditentukan, produk-
produk perlu diatur guna dijual. Banyak pertimbangan yang diperlukan
bagi penataan. Meskipun demikian, tujuan uatama bagi tata ruang toko
eceran adalah memaksimalkan keuntungan diperoleh dari setiap kaki
persegi lantai toko. Tiket besar atau barang-barang mahal dapat
menghasilkan pendapatan lebih besar, namun keuntungan perkaki
persegi barangkali lebih rendah. Program-program terkomputerisasi
hadir myertai para manajer dalam mengevaluasi keuntungan bagi
beragam barang jualan dalam ratusan kategori, di mana teknik ini
dikenal sebagai manajemen kategori.
Servicescape
17 | P a g e
Manajemen meminimalkan jumlah sumber daya yang dihabiskan
guna menemukan dan memindahkan material ditambahkan dengan
kemrosotan nilai dan kerusakan material itu sendiri. Sebuah gudang
menyimpan sejumlah kecil barang bersifat unik membawa pada dirinya
sendiri kepadatan lebih tinggi dibandingkan sebuah gudang yang
menyimpan beragam barang. Manajemen pergudangan modern dalam
kebanyakan contoh merupakan suatu prosedur otomatis
menggunakan sistem penyimpanan dan perbaikan otomatis (ASRS).
Docking Silang
Penyetokan Acak
Kustomisasi
Teknik dalam membangun tata ruang posisi tetap adalah dirumitkan oleh
tiga faktor, yaitu :
20 | P a g e
Perangkat Lunak Komputer Bagi Tata Ruang Berorientasi Proses
21 | P a g e
Mengurangi investasi dalam hal permesinan dan perlengkapan karena
penggunaan lebih baik mengurangi jumlah mesin dan jumlah
peralatan beserta perkakas.
22 | P a g e
Jumlah pekerja dibutuhkan + Jumlah waktu operasi total yang
diperlukan/waktu take.
23 | P a g e
Volume memadai bagi penggunaan peralatan yang tinggi.
Permintaan produk adalah cukup stabil guna mendukung invesasi
tinggi dalam peralatan khusus.
Produk distandardisasi atau mendekati suatu tahapan dalam siklus
khidupannya yang mendukung investasi dalam peralatan khusus.
Penyediaan bahan mentah dan komponen adlah memadai dan
memiliki kualitas seragam (telah megalami standardisasi secara
memadai) guna menjamin bahwa mereka akan bekerja dengan
peralatan khusus.
Dua jenis tata ruang berorientasi produk adalah lini pabrikasi dan
perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membangun komponen
seperti ban mobil atau bagian logam dari semua lemari es, atau
serangkaian mesin, sedangkan lini perakitan (assembly line) menyatukan
suku cadang-cadang yang diproduksi diserangkaian stasiun kerja.
Meskipun demikian, baik proses berulang, dan dalam kedua kasus,
lininya harus diseimbangkan; yakni waktu yang diperlukan guna
melakukan pekerjaan pada mesin hatrus sama atau menyeimbangkan
waktu yang dihabiskan dimesin berikutnya pada lini pabrikasi,
sebagaimana halnya waktu dihabiskan pada satu stasiun kerja oleh satu
pekerja lini perakitan harus”menyeimbangkan”waktu dihabiskan pada
stasiun kerja berikutnya oleh pekerja berikutnya. Hal yang sama timbul
sewaktu merancang”lini pembongkaran” bagi rumah penjagalan dan
pendaur ulang mobil.
24 | P a g e
Kelebihan utama dari tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
25 | P a g e
Ambil unit-unit diperlukan ( kebutuhan atau angka produksi) setiap
hari dan bagila dengan waktu produktif tersedia dalam sehari ( dalam
menit atau detik). Operasi ini memberikan kita apa yang siebut waktu
sikluk (cycle time) yaitu waktu maksimum diizinkan bagi masing
masing stasiun kerja jika angka produksi dicapai:
Waktu siklus = waktu produksi yang tersedia per hari / unit yang
dihasilkan per hari
26 | P a g e
Manajer operasi membandingkan berbagai tingkatan efisiensi
bagi berbagai jumlah stasiun kerja. Dengan cara seperti ini, sebuah
perusahaan dapat menentukan sensitifitas lini terhadap perubahan-
perubahan dalam angka produksi dan penetapan stasiun-stasiun kerja.
27 | P a g e
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
28 | P a g e
2. SARAN
29 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://remajacalm.blogspot.com/2017/11/contoh-makalah-manajemen-
operasional.html
https://dokumen.tips/documents/tugas-makalah-manajemen-
operasionaldocx.html
30 | P a g e