Anda di halaman 1dari 52

Mata Diklat ini akan membahas bagaimana Pembentukan Karakter

melalui penanaman nilai nilai Pancasila dalam menumbuhkan


nasionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pembuat dan
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa, beserta analisis dampaknya.
Perkalan No.38Tahun 2014

❑ Nilai Pancasila Dalam Menumbuhkan


Internalisasi Nasionalisme
❑ ASN Sebagai Pembuat dan Pelaksana
Kebijakan
❑ ASN Sebagai Pelayan Publik
❑ ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa

❑ Implementasi ASN sebagai Pelaksana


Kebijakan Publik
Aktualisasi ❑ Implementasi ASN Sebagai Pelayan Publik
❑ Implementasi ASN sebagai Pemersatu
Bangsa
❑ Merancang Implementasi Nilai Nilai
Nasionalisme di Tempat kerja
(Perkalan No.38Tahun 2014)

ASN yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai


nasionalisme dalam menjalankan profesinya sebagai
pelayanan publik yang berintegritas

ASN sebagai pemersatu bangsa


ASN sebagai pelaksana kebijakan
dan mendahulukan kepentingan ASN profesional dan melayani
publik yang senantiasa
bangsa dan negara di atas yang berintegritas
mementingkan kepentingan publik
kepentingan lainnya

Sila 1 Sila 2 Sila 3 Sila 4 Sila 5


ASN yang memahami dan memiliki kesadaran mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam
pelaksanaan tugasnya

ASN berwawasan kebangsaan dan


memiliki nasionalisme yang kuat
Konflik Paska Pilkada
Konflik
Antar Etnis

Konflik
Antar Agama
Separatisme

Primordialisme
Seorang Bangsa Indonesia:
“Ketika saya melihat keadaan bangsa saya, saya
bisa melihat banyak hal. Saya bisa melakukan ini
dan itu untuk meningkatkan kualitas bangsa saya.
Kemudian saya bisa lebih meningkatkannya lagi.
Saya bisa membuatnya lebih sempurna jika saya
melakukan ini dan itu….Ini merupakan proses
yang alami ke arah proses peningkatan kinerja
bangsa saya berikutnya berikutnya”

Sebagai Warga Negara Indonesia, kita harus mampu mendorong proses


pencapaian cita-cita dan tujuan berdirinya NKRI
Saatnya sekarang
Melakukan perubahan
PENGERTIAN:
• Secara etimologis, kata nasionalisme berasal dari kata nationalism dan nation dalam
bahasa Inggris, yang dalam studi semantik kata nation tersebut berasal dari kata
Latin natio yang berakar pada kata nascor yang bermakna ’saya lahir’, atau dari
kata natus sum, yang berarti ‘saya dilahirkan’.
• Dalam perkembangannya kata nation merujuk pada bangsa atau kelompok
manusia yang menjadi penduduk resmi suatu negara.
• Hans Kohn, memberikan terminologi yang sampai saat ini masih tetap digunakan
secara relevan yakni: “nationalism is a state of mind in which the supreme loyalty of
individual is felt to be due the nation state”. Bahwa nasionalisme merupakan suatu
faham yang memandang bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan
kepada negara kebangsaan.
• Sedangkan dalam konsepsi politik, terminologi nasionalisme sebagai ideologi yang
mencakup prinsip kebebasan, kesatuan, kesamarataan, serta kepribadian selaku
orientasi nilai kehidupan kolektif suatu kelompok dalam usahanya merealisasikan
tujuan politik yakni pembentukan dan pelestarian negara nasional.
• Dengan demikian pembahasan masalah nasionalisme pada awal pergerakan
nasional dapat difokuskan pada masalah kesadaran identitas, pembentukan
solidaritas melalui proses integrasi dan mobilisasi lewat organisasi
• Hubungan antara nasionalisme dan nation state, sangat erat tidak
dipisahkan satu sama lain.
• Nasionalisme merupakan semangat, kesadaran, dan kesetiaan
bahwa suatu bangsa itu adalah suatu keluarga dan atas dasar rasa
sebagai suatu keluarga bangsa, dan oleh karena itu dibentuklah
negara.
• Dalam konsepsi ini berarti negara merupakan nasionalisme yang
melembaga.
• Oleh karena itu pada dasarnya nasionalisme merupakan dasar
universal bagi setiap negara.
• Bangsa lebih menunjuk pada penduduk suatu negeri yang
dipersatukan di bawah suatu pemerintahan tunggal yang disebut
negara.
• Sedang negara lebih menunjuk kepada suatu badan politik dari
rakyat atau atau bangsa yang menempati wilayah tertentu yang
terorganisir secara politis di bawah suatu pemerintah yang
berdaulat, dan atau tidak tunduk kepada kekuasaan dari luar
FASE PERTUMBUHAN NASIONALISME DI INDONESIA

• Pertama gerakan kebangkitan nasionalisme Indonesia dalam dinamika sejarah


diawali oleh Boedi Oetomo di tahun 1908, dengan dimotori oleh para mahasiswa
kedokteran Stovia, sekolahan anak para priyayi Jawa, di sekolah yang disediakan
Belanda di Jakarta.

Kedua kebangkitan nasionalisme tahun 1928, yakni 20 tahun pasca kebangkitan


nasional, di mana kesadaran untuk menyatukan negara, bangsa dan bahasa ke dalam
satu negara, bangsa dan bahasa Indonesia, telah disadari oleh para pemuda yang
sudah mulai terkotak-kotak dengan organisasi kedaerahan seperti Jong Java, Jong
Celebes, Jong Sumatera dan lain sebagainya, kemudian diwujudkan secara nyata
dengan menyelenggarakan Sumpah Pemoeda di tahun 1928.

Ketiga masa revolusi fisik kemerdekaan. Peranan nyata para pemuda pada masa
revolusi fisik kemerdekaan, nampak ketika mereka menyandra Soekarno-Hatta ke
Rengas-Dengklok agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Mereka
sangat bersemangat untuk mewujudkan nation state yang berdaulat dalam kerangka
kemerdekaan.
• Keempat, perkembangan nasionalisme tahun 1966 yang menandai
tatanan baru dalam kepemerintahan Indonesia. Selama 20 tahun pasca
kemerdekaan, terjadi huru-hara pemberontakan Gestapu dan eksesnya.
Tampaknya tanpa peran besar mahasiswa dan organisasi pemuda serta
organisasi sosial kemasyarakatan di tahun 1966, Soeharto dan para
tentara sulit bisa memperoleh kekuasaan dari penguasa orde-lama
Soekarno.Tetapi sayang, penguasa Orde Baru mencampakan para
pemuda dan mahasiswa yang telah menjadi motor utama pendorong
terbentuknya NKRI tersebut dideskriditkan, dan bahkan sejak akhir
tahun 1970-an para mahasiswa dibatasi geraknya dalam berpolitik dan
dikungkung ke dalam ruang-ruang kuliah di kampus.

Kelima perkembangan nasionalisme masa reformasi.


Nasionalisme tidak selesai sebatas masa pemerintahan soeharto,
melainkan terus bergulir ketika reformasi menjadi sumber
inspirasi perjuangan bangsa meskipun melalui perjalanan
sejarah yang cukup panjang.
• Semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan dijiwai oleh lima prinsip
nasionalisme, yakni:
• 1) kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi, dan
doktrin kenegaraan, sistem politik atau pemerintahan, sistem perekonomian,
sistem pertahanan keamanan, dan policy kebudayan;
• 2) kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama, berbicara dan
berpendapat lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi;
• 3) kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan kewajiban;
• 4) kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki harga diri
(self estreem), rasa bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap
kepribadian dan identitas bangsanya yang tumbuh dari dan sesuai dengan
sejarah dan kebudayaannya;
• 5) prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan
(welfare) serta kebesaran dan kemanusiaan (the greatnees adn the glorification)
dari bangsanya
Proklamasi dalam konteks nasionalisme didasarkan pada
kesadaran ”bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah
hak segala bangsa...” dan secara berkeadaban dan
konstitusional, ”maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar...” (Pembukaan UUD 1945). Unit kesatuan teritorian
dan unit kesatuan bangsa yang kita nyatakan sebagai
negara kebangsaan yang telah merdeka (independent)
mencakup wilayah seluruh daerah Hindia Belanda.
Kebanggaan sebagai bangsa dinyatakan dalam lagu
kebangsaan ”Indonesia Raya”, dan kesatuan kita sebagai
bangsa dikat dengan kuat oleh bahasa negara ”bahasa
Indonesia” dan bendera negara ”Sang Merah Putih”.
Materi Pokok 1 : Memahami peranan Pancasila dalam
Nilai Nilai Pancasila
Dalam Menumbuhkan menumbuhkan nasionalisme ASN
Nasionalisme ASN
o Oreintasi Pada
kepentingan Publik
o Mengutamakan

Globalisasi Pluralitas kepentingan Publik


o Etika publik
o Nilai-nilai publik
o Public trust

o Pelayanan Publik
o Profesional
o Kompetensi (Pengetahuan,
Perilaku, Skill) o Pemersatu bangsa
o Etika Profesi o Pengawal negara
o Memahami bidang tugas o Mementingkan
o Berorientasi pada kepentingan negara
mutu/kualitas; o Loyalitas pada negara
o Budaya Pelayanan ASN bukan yang lainnya
o Tidak Diskriminatif o Semangat Nasionalisme
o Membangun kepercayaan o Wawasan Kebangsaan
publik Desentralisasi Konflik o Menciptakan kondisi
aman dan damai
o Keragaman/pluralisme
Nasionalisme adalah sekelompok individu yang
ingin bersatu dengan individu-individu lain Nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor
dengan dorongan kemauan dan kebutuhan politis, ekonomi, sosial dan intelektual pada suatu
Joseph Ernest Renan
psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss yang Louis Snyder
taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh
adalah timbulnya nasionalisne di Jepang.
terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat
menjadi satu bangsa dan (Louis Snyer)
(Joseph Ernest Renan )

Mengatakan bahwa nasionalisme adalah Nasionalisme adalah kesetiaan tertinggi


kesatuan perasaan dan perangai yang timbul yang diberikan individu kepada negara dan
Otto Bauer
karena persamaan nasib, contohnya bangsa Hans Kohn
nasionalisme negaranegara Asia
(Otto Bauer ) Hans Kohn)
Kesenjangan Sosial
Nasionalisme Indonesia adalah suatu Nasionalisme Pancasila adalah
gerakan kebangsaan yang timbul pada pandangan atau paham kecintaan
bangsa Indonesia untuk menjadi manusia Indonesia terhadap bangsa dan
sebuah bangsa yang merdeka dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
berdaulat nilai Pancasila
Wawasan Kebangsaan
Nilai Nilai Karakter
Nasionalisme
Pancasila ASN
ASN
Wawasan Kebangsaan Implikasi
Sudut pandang atau cara Menentukan cara suatu
memandang yg mengandung bangsa, mendayagunakan
kemampuan seseorang atau kondisi geografis, sejarah,
kelompok orang, untuk Ipoleksosbudhankam
memahami keberadaan negaranya dalam mencapai
jatidirinya sebagai suatu cita cita dan menjamin
bangsa, juga dalam kepentingan nasionalnya
memandang dirinya dan
bertingkah laku sesuai dengan
falsafah hidup bangsanya baik
dalam lingkungan internal
maupun eksternal
WAWASAN KEBANGSAAN
pada hakekatnya adalah
hasrat yang sangat kuat
untuk mewujudkan
kebersamaan dalam
mengatasi segala perbedaan
dan diskriminasi.
ASPEK INTELEKTUAL :
ASPEK MORAL :

Adanya pengetahuan
Adanya komitmen
yang memadai untuk
untuk menjaga
menghadapi berbagai
Eksistensi dan
tantangan dan
peningkatan kualitas
berbagai potensi yang
bangsa
dimiliki bangsa
GANDUM, JAGUNG, APEL, ANGGUR,KEDELAI, KAPAS, HATI SAPI, PAHA AYAM

PEAR, LECHI,UDANG, PERKAKAS RT

APEL, ANGGUR, TAOGE, SALMON


KETUMBAR,GULA

BAWANGPUTIH

BERAS, LENGKENG, DURIAN

SAPI, GULA,, APEL, ANGGUR

susu

Gugum Gumelar PKP2A I LAN


Penghargaan terhadap harkat dan manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Kuasa

Tekad Bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka dan bersatu

Cinta Tanah Air dan Bangsa

Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat

Kesetiakawanan Sosial

Masyarakat Adil dan Makmur


Jadikan pedoman
Pada hakekatnya
bertingkah laku
dilandasi oleh
bermasyarakat
Pancasila berbangsa dan
Pemahaman sebagai dasar bernegara
Wawasan filosofis Bangsa
Kebangsaan
Terbentuk Karakter
Bangsa
Pancasila dapat dikatakan sebagai dasar negara,
pandangan hidup, ideologi negara, ligatur
(pemersatu) dalam perikehidupan kebangsaan
dan kenegaraan, dan sumber dari segala
sumber hukum.
Asal Mula Bahan RUMAH KITA RUMAH PANCASILA
(Causa Materialism)
NILAI INTI/ HAKIKAT
PANCASILA

Pancasila TUJUAN PANCASILA


bersumber dari :
(Causa finalis) :
Nilai-nilai adat GOTONG
istiadat, ROYONG
1. FALSAFAH HIDUP
kebudayaan serta
nilai religius yang 2. IDEOLOGI NEGARA
terdapat dalam 3. DASAR NEGARA
pandangan hidup
masyarakat
Asal Mula Bentuk ( Causa Formalis )
Indonesia

Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa, dari


nilai-nilai hidup bangsa Indonesia.
PRINSIP KETUHANAN : ketuhanan yang berkebudayaan, yang lapang dan toleran; bukan ketuhanan yang saling menyerang,
1 merusak dan mengucilkan

PRINSIP KEMANUSIAAN : yakni yang berperikemanusian dan berperikeadilan; bukan menjajah dan eksploitatif
21

PRINSIP KEBANGSAAN : yakni mampu mengembangkan persatuan dari aneka perbedaan, “bhineka tunggal ika”; bukan
3 kebangsaan yang meniadakan perbedaan atau menolak persatuan

4 •PRINSIP DEMOKRASI : yakni mengembangkan musyawarah mufakat; bukan demokrasi yang didikte oleh suara mayoritas
(mayorokrasi) atau minoritas elit penguasa-pemodal (minorokrasi).

PRINSIP KESEJAHTERAAN : yakni mengembangkan partisipasi dan emansipasi di bidang ekonomi dengan semangat
5 kekeluargaan; bukan visi kesejahteraan yang berbasis individualisme-kapitalisme
INILAH PERADABAN MANUSIA-MANUSIA
PANCASILA

Manusia yang bertaqwa kepada Tuhan


YME, berkemanusiaan yang adil dan
beradab, mampu mengembangkan
persatuan, penuh kebijaksanaan serta
berkeadilan sosial.
RONGRONGAN & ANCAMAN THD PANCASILA

GLOBALISASI LIBERALISME :
INDIVIDULISME
MATERIALISME BUDAYA
NEO-KOLONIALISME

KOMUNIS POK AGAMA

KESENJANGAN : SOSIAL NEGARA ISLAM


& EKONOMI ALIRAN SESAT

TERORISME LAIN2 NAS LOKAL


SEPARATIS
Rumuskan Implementasi Nilai Nilai Nasionalisme
Yang Berlandaskan Nilai Nilai Pancasila Dalam
Kehidupan Sehari Hari
Memahami fungsi
Materi Pokok 2 : dan peran ASN
ASN Sebagai sebagai pembuat dan
Pelaksana pelaksana kebijakan
Kebijakan Publik publik
➔ 49% (110 juta) penduduk Indonesia.... hidup di bawah garis kemiskinan (Survey WB)
➔ LISTRIK: 70 juta penduduk Indonesia setiap malam masih dirundung kegelapan - tanpa listrik
➔ ENERGI: 52.5% konsumsi energi di negeri ini sangat tergantung pada BBM..... Dan yang mencengangkan subsidi untuk
62 juta kiloliter BBM pada tahun 2005 menghabiskan hampir 20% APBN.
➔ KESEHATAN: 2/3 penduduk Indonesia masih mengkonsumsi makanan kurang dari 2.100 kalori per hari...data ini
menunjukan sebagaian besar masyarakat kita hidup dibawah standar garis kemiskinan
➔ AIR: ...50 juta penduduk miskin di perkotaan tidak memiliki akses terhadap air bersih. Apalagi Penyediaan air bersih
saat ini baru menjangkau 9% dari total penduduk Indonesia....!”
➔ KERUSAKAN ALAM: 1.8 juta hektar hutan di Indonesia dibabat setiap tahunnya, belum lagi yang disebabkan oleh
kebakaran. Akibatnya, 39% habitat alami turut musnah.... Padahal 30 juta jiwa tergantung hidupnya dari keberadaan
dan kelestarian hutan...
Pelaksana kebijakan publik:
▪ Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan,
berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan
kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya,
mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan
sektoral dan golongan.
▪ Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter dan orientasi
kepublikan yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam
setiap langkah-langkah pelaksanaan kebijakan publik.

Bahan Tayang Adi Suryanto


Materi Pokok 3 : Memahami peran
ASN Sebagai ASN sebagai
Pelayan Publik pelayan publik
❑ Adanya ketidak puasan masyarakat terhadap waktu,biaya dan cara pelayanan
❑ Adanya diskriminasi pelayanan atas dasar hubungan pertemanan,afiliasi
politik,etnis, dan agama
❑ Birokrasi,suap dan pungli sudah dianggap sebagai hal yang wajar
❑ Orientasi Pelayanan tidak terhadap pengguna jasa tapi kepada kepentingan
pemerintah bahkan pejabatnya
❑ Budaya yang berkembang bukan budaya pelayanan melainkan budaya
kekuasaan
❑ Kewenangan untuk melayani terdistribusi pada banyak satuan birokrasi
Sebagai pelayan publik:
▪ Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
▪ Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.
Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan
harus diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat, menciptakan
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
▪ Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa
menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan,
akuntabel, dan memuaskan publik.

Bahan Tayang Adi Suryanto


Memahami fungsi
Materi Pokok 4:
ASN sebagai
ASN Sebagai
pemersatu bangsa
Perekat dan
Pemersatu Bangsa
Adapun fungsinya sbg pemersatu bangsa dan
negara:
setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme
dan wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki
kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara,
menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi
damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga
keutuhan NKRI

Bahan Tayang Adi Suryanto


• Merumuskan Komitmen Untuk Mengimplementasikan Nilai Nilai Nasionalisme Dalam
Melaksanakan Fungsi ASN
• Merancang Implementasi Nilai Nilai Nasionalisme Dalam Pelaksanaan Tugas

Anda mungkin juga menyukai