paling banyak di dunia ini. Agama Katolik yang awalnya dibawa oleh Yesus
Kristus menyebar ke seluruh dunia, seperti Eropa, Amerika, Asia, dan Afrika.
Agama ini juga menyebar ke Indonesia, yang dapat dikaji melalui aspek sejarah.
Menurut Garraghan (1957), yang dimaksud sejarah itu memiliki tiga makna
masa lalu; (2) rekaman mengenai manusia di masa lampau atau rekaman tentang
aktualitas masa lampau; dan (3) proses atau teknik membuat rekaman sejarah.
terfokus kepada rekaman dalam dimensi waktu dan ruang terhadap manusia. Jadi
sejarah berkait erat dengan masalah-masalah dari satu waktu ke waktu berikutnya
masa itu, orang pertama yang menjadi penganut agama Katolik adalah seorang
Kolano atau Kepala kampung Mamuya (sekarang di Maluku Utara). Kolano ini
kemudian dibaptis bersama seluruh warga kampungnya pada tahun 1534 setelah
Setelah itu banyak pelaut dan pedagang dari Eropa yang datang ke wilayah
Bersamaan dengan para pedagang dan serdadu-serdadu, para imam Katolik juga
datang untuk menyebarkan Injil. Salah satu imam Katolik yang datang di
Indonesia itu adalah Santo Fransiskus Xaverius. Kemudian pada tahun 1546
Saparua, dan Ternate. Santo Fransiskus Xaverius juga membaptis beberapa ribu
pengaruh utama agama Kristen Katolik. Dari kawasan ini, kemudian agama
wilayah VOC. Namun di beberapa wilayah kegiatan Katolik masih berjalan, dan
hanya bertahan di beberapa wilayah yang tidak termasuk VOC yaitu Flores dan
Timor.
kemudian diprotestankan saat itu, salah satu contohnya seperti yang terjadi dengan
wilayah kekuasaan VOC. Hal ini terjadi seperti pada 1924, di mana Pastor
mengajar agama Katolik dan merayakan Misa Kudus bersama para tahanan di
alat-alat ibadat Katolik lainnya di bawah tiang gantungan, tempat dua orang
VOC, dengan alasan akibat bantuan yang ia berikan kepada beberapa imam
pindah ke Makau, lalu bergabung dengan Serikat Jesuit dan meninggal sebagai
Pada akhir abad ke-18 Eropa Barat diliputi perang dahsyat antara Perancis
Belanda terbagi, ada yang memihak Perancis dan sebagian lagi memihak Britania,
Katolik, menjadi raja Belanda. Sehingga pada Pada tahun 1799 VOC dinyatakan
Kebebasan umat beragama mulai diakui pemerintah. Pada tanggal 8 Mei 1807
Jakarta, yaitu Pastor Jacobus Nelissen, Pr dan Pastor Lambertus Prisen, Pr.
Kemudian oleh gereja Katolik yang diangkat menjadi Prefek Apostolik pertama
dengan kekuasaan oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada saat ini Kebebasan
dipersukar. Hal ini dapatt dilihat dengan Imam saat itu hanya 5 orang untuk
memelihara umat sebanyak 9.000 orang, dengan luas wilayah dan tempat tinggal
yang hidup berjauhan satu sama lainnya. Akan tetapi pada tahun 1889, kondisi ini
Misi Katolik di daerah ini diawali oleh Pastor F. van Lith, S.J. yang datang
ke Muntilan pada tahun 1896. Pada awalnya usahanya tidak membuahkan hasil
yang memuaskan, akan tetapi pada tahun 1904 tiba-tiba 4 orang kepala desa dari
daerah Kalibawang datang ke rumah Romo dan mereka minta untuk diberi
orang Jawa berjumlah 178 orang dibaptis di sebuah mata air Semagung yang
terletak di antara dua batang pohon Sono. Tempat bersejarah ini sekarang menjadi
tahun 1904. Pada tahun 1918 sekolah-sekolah Katolik dikumpulkan dalam satu
adalah bekas siswa Muntilan. Pada permulaan abad ke-20 gereja Katolik
berkembang pesat.
Pada 1911 Van Lith mendirikan Seminari Menengah. Tiga dari enam
calon generasi pertama dari tahun 1911-1914 ditahbiskan menjadi imam pada
tahun 1926 dan 1928, yaitu Romo F.X.Satiman, S.J., A. Djajasepoetra, S.J., dan
pertama ditahbiskan pada tahun 1940. Tanggal 20 Desember 1948 Romo Sandjaja
Yogyakarta dalam Agresi Militer Belanda II. Romo Sandjaja dikenal sebagai
diangkat pada tanggal 29 Juni 1967. Mulai pada saat ini, Gereja Katolik Indonesia
(1962-1965).
umat Katolik sedunia yaitu Paus Paulus VI berkunjung ke Indonesia pada 1970.
Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta), Maumere (Flores), dan Dili (Timor
(Devosi 5). Iman adalah jawaban manusia kepada Allah yang mewahyukan Diri
kepada manusia. Iman itu sebagai jawaban, maka untuk beriman diperlukan
sebuah keyakinan bahwa Allah itu ada dan penting bagi hidup manusia, tidak
hanya dengan pikiran tetapi juga dengan kehendak dan perbuatan. Iman
menyangkut hidup manusia seluruhnya, budi, hati, dan kehendaknya. Iman bukan
hanya soal hati dan emosi atau moral dan kewajiban, tetapi juga rasionalitas
kehidupan manusia. Oleh karena itu iman tidak terlepas dari pengalaman hidup
dan riligius manusia setiap hari. Iman adalah pengalaman menyerahkan diri secara
total kepada Allah. Dalam hidup manusia sikap batin itu harus dinyatakan keluar,
yaitu kekuasaan yang kudus yang dianggap lebih tinggi dari keberadaan manusia
itu sendiri. Terhadap Yang Ilahi tersebut manusia mengalami daya tarik, rasa takut
berbagai nama : Allah, Tuhan, Dewa, Gusti, dan lainnya sesuai dengan agama dan
Jelas sekali bahwa yang pokok dalam agama adalah sikap batin. Agama
yang bersifat lahiriah melulu dengan sendirinya menjadi formalisme dan sering
kosong, tanpa isi. Namun tanpa bentuk yang nyata komunikasi iman tidak akan
beda, tidak hanya menurut perbedaan agama, tetapi juga dalam satu agama itu
dapat memberi dukungan, hiburan dan rekonsiliasi bagi manusia. Agama juga
dapat sebagai kontrol sosial, berperan serta aktif untuk mengevaluasi dan memberi
dengan kata lain agama dapat memberikan pedoman penilaian secara kritis
terhadap norma-norma yang ada dalam masyarakat. Agama juga harus berperan
manusia. Dan lewat upacara dan ibadah, agama memberi dasar bagi rasa aman
dan identitas yang lebih mengena dan utuh ditengah-tengah perubahan jaman
ketakwaan dan saling mengukuhkan dalam iman. Biasanya dalam ibadah Katolik
dipakai simbol-simbol atau tanda yang khusus, karena baik untuk pengungkapan
iman maupun untuk tanda kehadiran Allah, pemakaian bahasa atau ekspresi yang
hanya dapat ditunjuk dengan tanda-tanda, tidak pernah dapat dirumuskan atau
mengapa perlu ibadah dalam hidup beragama? Yang pokok dalam agama adalah
sikap batin, namun untuk mewujudnyatakan iman perlu pengungkapan yang nyata
diperlukan berbagai bentuk ibadah. Tidak akan ada agama tanpa iman dan tidak
Setiap bentuk kegiatan manusia baik yang rohani maupun jasmani adalah
bagian besar. Dimana terpisah menjadi ibadah Rohani dan Ibadah Sosial. Yang
dimaksudkan dengan ibadah rohani adalah setiap ibadah yang dilakukan dalam
Roh oleh setiap orang Katolik. Dalam urapan Roh, seluruh hidup umat Katolik
dapat dijadikan satu ibadah rohani. Doa dan ibadat merupakan salah satu tugas
Gereja untuk menguduskan umatnya, oleh karena itu Gereja bertekun dalam doa,
memuji Allah, dan mempersembahkan diri sebagai kurban yang hidup, suci dan
2.2.3.1 Doa
a) Arti Doa
b) Fungsi Doa
c) Macam-macam doa
• Doa permohonan
• Doa syukur
• Doa pujian
a) Arti Sakramen
• Kata sakramen berasal dari bahasa Latin Sacramentum, yaitu hal-hal yang
• Sakramen juga berarti tanda, lambang atau simbol keselamatan Allah yang
b) Fungsi/makna Sakramen
• Sakramen Baptis/permandian
• Sakramen Ekaristi
• Sakramen Tobat
• Sakramen Krisma
• Sakramen Perkawinan
• Sakramen Imamat
a) Arti Sakramentali
2.2.3.4 Devosi
a) Arti Devosi
Devosi bukanlah liturgi. Devosi adalah suatu sikap bakti yang berupa
cinta kasih, atau yang lebih lazim: devosi adalah kebaktian khusus kepada
• Ziarah
c) Tujuan Devosi
• mengantar umat pada penghayatan iman yang benar akan misteri karya
misteri iman;
nyata iman. Dalam Agama Katolik ibadah sosial didasarkan pada ajaran Yesus
tertulis dalam Injil Matius 25:35-36 dimana sebagai manusia kita dapat memberi
makan minum yang lapar dan haus, mengunjungi yang dipenjara, melawat yang
sakit, memberi tumpangan bagi orang asing dan memberikan pakaian bagi yang
telanjang.
1) Memasuki gereja sambil menandai diri dengan air suci tanda peringatan
3) Memulai bacaan injil dengan membuat tanda salib pada dahi, mulut dan
dada.
2.3.2 Perarakan
bersama menuju altar, juga dilakukan oleh beberapa wakil umat untuk
mengantarkan persembahan berupa: roti, anggur, lilin, bunga dan kolekte ke altar.
2.3.3 Berjalan
Berjalan yang baik dilakukan dengan tegap dan khidmat serta pandangan
kearah depan merupakan tanda penghormatan dan kesungguhan niat kita bertemu
dengan Tuhan serta dengan tidak tergesa-gesa supaya suasana khidmat dan tenang
terjaga, namun tidak lambat juga supaya tidak memberi kesan lamban.
Umat, memulai Doa Syukur Agung dan menyanyikan lagu Bapa Kami.
2.3.5 Duduk
Duduk dilakukan ketika Kitab Suci dibacakan (selain Injil) sebagai suatu
2.3.6 Membungkuk
terhadap Pemimpin ibadah, altar Tuhan, salib dan sakramen Maha Kudus.
2.3.7 Berlutut
seseorang yang ingin memohon kepada Tuhan atau bersembah sujud kepada-Nya.
hati yang disertai pengharapan, dilakukan oleh imam ketika mengangkat patena
dan piala berisi roti dan anggur untuk dipersembahkan kepada Tuhan, serta
2.3.10 Tiarap/Menelungkup
berdosa dihadapan Allah, dilakukan oleh para calon Imam dan Uskup ketika
ditahbiskan, serta oleh Umat sebagai sikap Doa, merasa diri berdosa besar dan
2.3.11 Memerciki
dilakukan pada permulaan Ekaristi dan juga dilakukan setelah pembaharuan janji
baptis pada malam Paskah, saat menerima daun Palma pada perarakan Minggu
2.3.12 Mendupai
Untuk menciptakan suasana doa dan kurban bagi Allah. Pendupaan altar
bergerak dari bagian kiri ke kanan mengelilingi altar. Asap putih yang mengepul
Damai.
2.3.14 Memberkati
mengucapkan “Atas nama Bapa, Putra dan Roh Kudus”. Tiada berkat imam yang
yaitu Kuypers dan Nienhuys. Mereka mendapat hak konsesi tanah di Martubung
dari Sultan Mahmud Deli untuk menanam tembakau deli yang kualitasnya baik
memperoleh kontrak tanah di Tg.Sepassai dari Sultan Deli untuk jangka waktu 99
tahun. Dengan kuli yang dimulai dengan berjumlah delapan puluh delapan orang
cina dari Penang dan penduduk Melayu, sudah didapat keuntungan besar sehingga
bisa meminjam tanah konsesi mereka yang tidak ditanami supaya mereka bisa
yang biayanya murah karena diperlakukan sebagai setengan budak. Pada tahun
1877 banyak migrasi dari wilayah India Selatan ke Deli dengan alasan bahaya
Pada tahun 1886 sudah ada 2000 orang kuli Tamil. Sejak 1875 dengan
datangnya ribuan kuli kontrak dari Jawa, maka tidak dipakai lagi kuli asing.
Orang India yang datang ke Sumatera Timur kemudian datang secara bebas.
sebagai kuli, migran orang Cina, India, dan juga Arab mulai berdatangan ke
Migran dari India yang datang untuk berdagang antara lain adalah orang-orang
dari India Selatan (Tamil Muslim) dan juga orang Bombay serta Punjabi. A. Mani
orang India yang lain juga banyak datang ke Medan untuk berpartisipasi
memajukan berbagai sektor usaha yang sedang tumbuh di kota ini; seperti kaum
Chettiars atau Chettis (yang berprofesi sebagai pembunga uang, pedagang, dan
pengusaha kecil); kaum Vellalars dan Mudaliars (kasta petani yang juga terlibat
dan secara sederhana menyebutnya sebagai orang Keling dan orang Benggali saja.
Chandra Bose. Dia lalu membentuk tentara Indian National Srmy direkrut dari
kalangan orang India bekas tentara Inggris yang ditawan Jepang. Dari Medan
beberapa orang Tamil juga masuk Indian National Army dan dikirim ke front
oktober-5 november 1945 berbagai unit tentara Inggris/Sekutu dari Divisi 26 yang
didatangkan dari front Burma mendarat di Belawan. Divisi ini sepenuhnya terdiri
dari bangsa India. Pada masa pertempuran dengan pejuang Indonesia, mereka para
prajurit India ini banyak yang membelot dan menyeberang ke pihak Indonesia.
Oleh para pemimpin tentara Indonesia, para prajurit India ini digabung didalam
laskar unit bangsa India yang dipimpin oleh seorang bekas petinju, Young Sattar.
perkebunan yang ada di sekitar kota Medan dan Sumatera Timur. Setelah masa
kota Medan, juga di Binjai, Lubuk Pakam, dan Tebing Tinggi. Pemukiman
mereka yang tertua di kota Medan terdapat di suatu tempat yang dulu dikenal
dengan nama Kampung Madras, yaitu di kawasan bisnis Jl. Zainul Arifin (dulu
bernama Jalan Calcutta). Kawasan ini lazim juga dikenal dengan sebutan
Babura, sebuah sungai yang membelah kota Medan dan menjadi jalur utama
ibadah umat Hindu Shri Mariamman Kuil (sebagai kuil terbesar) yang dibangun
tahun 1884 dan sejumlah kuil lainnya; juga pemukiman dan mesjid yang dibangun
oleh orang Tamil Muslim sejak tahun 1887. Pada masa sekarang ini permukiman
sekitarnya.
agama Hindu, 28 % agama Budha, 4,5 % beragama Katolik dan Kristen, dan 1,5 % yang
beragama Islam. Pastor James Bharataputra,SJ pimpinan Graha Annai Maria Velankanni
di Medan, menyebutkan bahwa jumlah umat Tamil Katolik di kota Medan saat ini ribuan
orang.
kasar, seperti kuli perkebunan, kuli pembuat jalan, penarik kereta lembu, dan pekerjaan-
pekerjaan lainnya yang lebih mengandalkan otot. Hal ini terkait dengan latar belakang
India, yang tentu saja memiliki tingkat pendidikan yang amat rendah pula. Mereka inilah
Eropa. Di masa sekarang keturunan mereka banyak yang bekerja sebagai karyawan
swasta, buruh, dan juga sebagai sopir. Kalau di masa kolonial sebagian dari mereka
menjadi penarik kereta lembu dan pembuat jalan, di masa kini keturunan mereka banyak
yang sudah mengusahakan jasa transportasi angkutan barang (truk pick up) dan juga
menjadi pemborong pembangunan jalan. Keahlian mereka dalam kedua bidang pekerjaan
ini banyak diakui orang. Ada juga yang menjadi pedagang, di antaranya menjadi
pedagang tekstil dan pedagang rempah-rempah di pusat-pusat pasar di Medan. Selain itu
mereka juga banyak yang bekerja sebagai supir angkutan barang, bekerja di toko-toko
Cina, dan menyewakan alat-alat pesta. Selain itu banyak juga yang melakoni usaha
Warga Tamil yang ada di kota Medan terdiri dari berbagai agama, ada yang
Hindu,Islam, Protestan dan Katolik. Warga Tamil Katolik juga memiliki sebuah gereja
Katolik yang dibangun pada tahun 1912, yang sebagian besar anggotanya juga tergolong
Tamil Adi-Dravida, bahwa sejak tahun 1912 telah ada missionaris Katolik khusus untuk
orang-orang India Tamil di Medan. Sebuah gereja lain dibangun pada tahun 1935 oleh
pastor Reverend Father James. Warga Tamil Kristen dan Katolik bermukim di sebuah
lokasi yang disebut Kampung Kristen. (Zulkifli B.Lubis : Kajian Awal Tentang
Komunitas Tamil dan Punjabi di Medan. Jurnal Antropologi Sosial Budaya. USU 2005)
Pastor James Bharataputra,SJ yang datang ke Indonesia tahun 1967 dan bertugas di
Medan sejak 1972, pernah mendirikan sekolah khusus untuk orang-orang India Tamil
yang miskin, bernama Lembaga Sosial dan Pendidikan Karya Dharma. Sekarang sekolah
itu diambil alih oleh Yayasan Don Bosco, dan menjadi SD St. Thomas 56. Kemudian
Pastor James Bharataputra membeli sebidang tanah di kawasan Tanjung Selamat pada
tahun 1979, yang semula direncanakannya untuk tempat pemukiman baru bagi orang-
beliau membangun sebuah Kapel untuk umat Tamil Katolik di atas tanah tersebut, yang
diresmikan oleh Uskup Agung Medan (Mgr A.G.P. Datubara, OFM,Cap); dan di sebelah
bangunan kapel berukuran kecil itu sekarang berdiri sebuah gedung yang bernama Graha