DEFINISI
1
BAB 2
RUANG LINGKUP
A. Unit terkait
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Rawat Inap
C. Penanggung Jawab
Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
2
BAB 3
TATA LAKSANA
Perintah DNR dapat ditulis jika ada dua dokter yang memutuskan
bahwa CPR tidak akan berhasil atau jika pengadilan secara hukum
mensahkan DNR terhadap pasien tersebut. Oleh karena itu, sangat
dianjurkan pada pasien untuk mendiskusikan hal DNR ini terlebih
dahulu dengan dokternya dari awal.
11. Siapa yang bisa memberikan persetujuan atau consent tentang
DNR pada anak ?
Orang tua pasien atau wali pasien anak tersebut. Jika seorang anak
telah cukup umurnya untuk mengerti dan memutuskan tentang CPR,
6
maka persetujuan dibuat atas consent anak yang bersangkutan.
12. Bagaimana bila pasien berubah keputusan setelah DNR ditulis ?
Pasien atau siapapun yang memberikan consent tentang DNR tersebut
dapat membatalkan atau mencabut consentnya dengan memberitahu
dokter atau perawat atau siapapun tentang keputusannya. Selama
pada saat mengubah keputusan tersebut, pasien dalam keadaan
kompeten yang berarti mampu berpikir rasional dan memberitahukan
keinginannya dengan jelas. Perubahan itu sebaiknya disahkan secara
hukum dan diketahui pula oleh dokter dan anggota keluarga.
13. Bagaimana bila pasien ditransfer ke tempat perawatan lain ?
DNR tetap berlaku sampai dokter yang memeriksa memutuskan lain.
Bila hal itu terjadi, dokter tersebut wajib memberitahukan hal tersebut
kepada pasien atau siapapun yang berwenang memutuskan untuk
pasien untuk mendapatkan persetujuan.
Di beberapa negara sudah ada aturan yang mewajibkan pasien
mengenakan gelang tentang keputusannya apakah memilih CPR atau
DNR.
Prosedur yang direkomendasikan :
a. Meminta informed consent dari pasien atau walinya.
b. Mengisi formulir DNR. Tempatkan kopi atau salinan pada rekam
medis pasien dan serahkan juga salinan pada pasien atau
keluarga dan caregiver.
c. Menginstruksikan pasien atau caregiver memasang formulir DNR di
tempat-tempat yang mudah dilihat seperti headboard, bedstand,
pintu kamar, atau kulkas.
d. Dapat juga meminta pasien mengenakan gelang DNR di pergelangan
tangan atau kaki (jika memungkinkan) .
e. Tinjau kembali status DNR secara berkala dengan pasien atau
walinya, revisi bila ada perubahan keputusan yang terjadi dan catat
dalam rekam medis. Bila keputusan DNR dibatalkan, catat tanggal
terjadinya dan gelang DNR dimusnahkan.
f. Perintah DNR harus mencakup hal-hal di bawah ini :
1) Diagnosis
2) Alasan DNR
3) Kemampuan pasien untuk membuat keputusan
4) Dokumentasi bahwa status DNR telah ditetapkan dan oleh siapa
g. Perintah DNR dapat dibatalkan dengan keputusan pasien sendiri
atau dokter yang merawat, atau oleh wali yang sah. Dalam hal ini,
7
catatan DNR di rekam medis harus pula dibatalkan dan gelang DNR
(jika ada) harus dimusnahkan.
BAB 4
DOKUMENTASI