PENDAHULUAN
1
Dari berbagai sumber data yang ada, ditemukan data impor Nitrogliserin
yang ditunjukkan pada Tabel 1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data impor Nitrogliserin di Indonesia
No. Tahun Jumlah Ton/Tahun
1 2011 14.986
2 2012 16.500
3 2013 46.750
4 2014 63.528
5 2015 79.410
6 2016 95.292
7 2017 111.174
8 2018 127.056
(Badan Pusat Statistik, 2018)
Dari data Tabel 1.1 diatas dapat ditampilkan dalam grafik Gambar 1.1
sebagai berikut:
140,000
120,000
100,000
Jumlah (Ton)
80,000
60,000
y = 16897x - 3E+07
R² = 0.9872
40,000
20,000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
2
Tabel 2.1 Data Ekstrapolasi
Tahun Ton/Tahun
2011 14.986
2012 16.500
2013 46.750
2014 63.528
2015 79.410
2016 95.292
2017 111.174
2018 127.056
2019 142.938
2020 158.820
2021 174.702
2022 190.584
2023 206.466
2024 222.348
(data ekstrapolasi).
3
2. Untuk mengetahui proses menggunakan proses Biazzi Continous
Procces?
3. Untuk melihat kelayakan pabrik Nitrogliserin
a. Proses Batch
Pada proses batch, gliserol dengan kadar tinggi dilarutkan dalam larutan
asam campuran yang terdiri dari 45-50% asam nitrat dan 50-55% asam sulfat.
Perbandingan berat antara asam dengan gliserol sebnyak 5,5-6,5. jika gliserol
terlalu banyak ditambahkan maka akan sulit untuk mengontrol suatu reaksi.
Temperatur dijaga 10-20ºC. Pengaduk dilakukan antara 50-60 menit. Setelah itu
produk dipisahkan, dimana lapisan bawah yang berupa asam bekas dibuang dan
bagian atas yang berupa nitrogliserin diambil untuk dinetralkan. Larutan 2-3%
sda abu digunakan utuk menetralkan asam yang mungkin masaih tersisa dalam
nitrogliserin Selanjutnya produk dicuci dengan air sampai air bebas alkali dan
nitrogliserin netral. Konversiyang bisa diperoleh adalah 95% (Technical
Manual: Military Explosive, 1984).
4
b. Proses Kontinyu
1. Prosses Biazzi
Proses Biazzi merupakan proses pembuatan Nitrogliserin yangn paling
banyak digunakan. Hal ini dikarenakan proses ini memiliki tingkat keamanan
yang cukup baik, karena elmusi terdiri dari 3 bagian air dan nitrogliserin.
Perlengkapan terdiri dari nitrator, separator, dan pencuci berpengaduk.
Sebagian unit alatnya terbuat dari stainless steel, untuk mencegah penimbunan
nitrogliserin. Prosesnya meliputi nitrasi, pemisahan, dan pemurnian nitroglisern
dengan cara pencucian. Nitratornya berupa vessel berbentuk silinder kecil yang
terbuat dari steinless steel yang dilengkapi pendingin jaket dimana brine pada
5oC disirkulasikan selama nitrasi untuk menjaga reaksi pada suhu 10-20oC
dan konversi yang dihasilkan 95%. Sisa asam yang keluar dari separator I
dikeluarkan, sedang nitrogliserin mengalir secara kontinyu menuju tangki
pencuci I kemudian dinetralkan dengan larutan natrium karbonat 2%. Di dalam
tangki pencuci nitrogliserin dibuat emulsi dengan air, lalu dialirkan ke
separator II untuk dipisahkan dari sisa asam yang masih ada dan selanjutnya
disimpan dalam tangki penyimpanan (Kirk, R.E. & Othmer, D.F., 1965).
2. Proses Nobel
Proses ini terdiri dari tanki injector nitrator dan separator sentrifugal untuk
memisahkan nitro gliserin dari asam keluar. Asam campuran yang digunakan
dalam proses ini sekitar 1,7 bagian asam keluar dan satu bagian kovensional, 50%
asam nitrat dan 50% asam sulfat. campuran ini terdiri 27% asam nitrat dan 10%
air.
Gliserin mengalir ke dalam tangki injector dikontrol oleh asam
melaluiinjector proses ini. Dan yang paling tidak disukai dari proses ini adalah
proses berlangsung pada suhu tinggi, sekitar 45-50ºC. Kontrol otomatis atau
shutdown operasi akan dilakukan jika temperatur naik beberapa derajat diatas
ambang normal. Emulsi nitrigliserin-air ke sistem pendingn segera meninggalkan
injector. Temperatur 45-50ºC dijaga hanya untuk sekitar setengah detik
Selanjutnya selama 80-90 menit, campuran didinginkan hingga 15ºC. Untuk
selanjutnya selama 30 menit nitrogliserin dipisahkan dari asam keluar. Seperator
5
sentrifugal kontinyu bertugas memisahkan nitrogliserin dari asam keluar.
Separator sentrifugal bertugas memisahkan nitrogliserin dari asam keluar. Alat ini
beroperasi pada 3200 rpm. Untuk unit dengan kapasitas 25000 liter per jam,
jumlah nitrogliserin pada separator selama operasi hanya 3,5 kg (Technical
Manual: Military Explosive, 1984).