Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era zaman yang semakin modern ini terdapat banyak industri-industri


yang berkembang pesat dalam pengolahan bahan baku atau bahan setengah jadi
(intermediate). Salah satu industri tersebut adalah industri kimia, baik dalam
memproduksi bahan kimia hulu maupun hasil olahannya. Kebutuhan akan bahan-
bahan kimia semakin besar sehingga pembangunan industri-industri kimia perlu
untuk ditumbuh dan dikembangkan. Salah satunya adalah Pabrik Nitrogliserin.
Nitrogliserin pertama kali ditemukan pada tahun 1846 oleh Sobrero, akan
tetapi pada tahun 1860-an Nitrogliserin mulai digunakan sebagai bahan peledak
ketika Immanuel dan Alferd Nobel berhasil mengembangkan metode mengenai
penggunaan Nitrogliserin sebagai bahan peledak.
Nitrogliserin merupakan salah satu bahan kimia yang bisa digunakan
sebagai obat-obatan dan sebagai bahan peledak. Sebagai bahan obat misalnya,
nitrogliserin digunakan sebagai obat untuk meredakan rasa sakit dan mengurangi
frekuensi serangan angina pektoris. Sedangkan jika digunakan sebagai bahan
peledak, nitrogliserin termasuk bahan peledak tingkat tinggi (high explosive) yang
biasa dipakai sebagai bahan peledak di dalam dinamit dan propelan jenis
doublebase dan triplebase.
Di Indonesia, saat ini belum ada pabrik yang memproduksi Nitrogliserin,
sedangkan kebutuhan akan Nitrogliserin dengan bertambahnya tahun diperkirakan
akan semakin meningkat sesuai dengan banyaknya industri dan beberapa pihak
yang membutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan Nitrogliserin, negara
Indonesia masih harus menerima pasokan dari luar negeri yang dimana produksi
Nitrogliserin didunia sangat berkembang dan perdagangannnya semakin
bertambah pesat. Dengan tersedianya bahan baku pembuatan Nitrogliserin
didalam negeri maka sangat diperlukan studi perancangan pabrik pembuatan
Nitrogliserin.

1
Dari berbagai sumber data yang ada, ditemukan data impor Nitrogliserin
yang ditunjukkan pada Tabel 1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data impor Nitrogliserin di Indonesia
No. Tahun Jumlah Ton/Tahun
1 2011 14.986
2 2012 16.500
3 2013 46.750
4 2014 63.528
5 2015 79.410
6 2016 95.292
7 2017 111.174
8 2018 127.056
(Badan Pusat Statistik, 2018)

Dari data Tabel 1.1 diatas dapat ditampilkan dalam grafik Gambar 1.1
sebagai berikut:
140,000

120,000

100,000
Jumlah (Ton)

80,000

60,000
y = 16897x - 3E+07
R² = 0.9872
40,000

20,000

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun

Gambar 1.1 Data Impor Nitrogliserin

Dari persamaan y = 16897x – 3E+07 didapat data ekstrapolasi pada tabel


1.2 berikut :

2
Tabel 2.1 Data Ekstrapolasi
Tahun Ton/Tahun
2011 14.986
2012 16.500
2013 46.750
2014 63.528
2015 79.410
2016 95.292
2017 111.174
2018 127.056
2019 142.938
2020 158.820
2021 174.702
2022 190.584
2023 206.466
2024 222.348
(data ekstrapolasi).

Besarnya kebutuhan Nitrogliserin di Indonesia untuk tahun 2024 adalah


sebesar 222.348 Ton. Sehingga prarancangan pabrik berkapasitas 300.000
ton/tahun mampu mencukupi kebutuhan Nitrogliserin di Indonesia, sedangkan
sisanya akan diekspor ke luar negeri.

1.2 Rumusan Masalah


Dari data tabel 2.1, dapat diketahui bahwa kebutuhan impor
Nitrogliserin di Indonesia akan terus meningkat. Berdasarkan uraian diatas,
yang menjadi rumusan masalah adalah :
1. Bagaimana mengurangi ketergantungan impor Nitrogliserin dari luar
negeri?
2. Bagaimana pembuatan Nitrogliserin dengan proses Biazzi Continous
Procces?
3. Bagaimana kelayakan pabrik Nitrogliserin?

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan Pra rancangan Pabrik Nitrogliserin dari Asam Nitrat dan Gliserin
adalah :
1. Untuk mengurangi ketergantungan impor Nitrogliserin dari luar
negeri

3
2. Untuk mengetahui proses menggunakan proses Biazzi Continous
Procces?
3. Untuk melihat kelayakan pabrik Nitrogliserin

1.4 Manfaat Perancangan


Dengan merencanakan pabrik Nitrogliserin dan dibangun di Indonesia
bila nanti berproduksi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Nitrogliserin
didalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor Nitrogliserin. Serta dapat
juga mampu menambah perekonomian negara melalui ekspor Nitrogliserin
guna memenuhi kebutuhan Nitrogliserin didunia dan menambah lapangan kerja
baru dengan menyerap tenaga kerja lokal.

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam prarancangan ini hanya meliputi pada proses
Biazzi Continous Procces dan analisa ekonomi.

1.6 Pemilihan Proses

a. Proses Batch
Pada proses batch, gliserol dengan kadar tinggi dilarutkan dalam larutan
asam campuran yang terdiri dari 45-50% asam nitrat dan 50-55% asam sulfat.
Perbandingan berat antara asam dengan gliserol sebnyak 5,5-6,5. jika gliserol
terlalu banyak ditambahkan maka akan sulit untuk mengontrol suatu reaksi.
Temperatur dijaga 10-20ºC. Pengaduk dilakukan antara 50-60 menit. Setelah itu
produk dipisahkan, dimana lapisan bawah yang berupa asam bekas dibuang dan
bagian atas yang berupa nitrogliserin diambil untuk dinetralkan. Larutan 2-3%
sda abu digunakan utuk menetralkan asam yang mungkin masaih tersisa dalam
nitrogliserin Selanjutnya produk dicuci dengan air sampai air bebas alkali dan
nitrogliserin netral. Konversiyang bisa diperoleh adalah 95% (Technical
Manual: Military Explosive, 1984).

4
b. Proses Kontinyu
1. Prosses Biazzi
Proses Biazzi merupakan proses pembuatan Nitrogliserin yangn paling
banyak digunakan. Hal ini dikarenakan proses ini memiliki tingkat keamanan
yang cukup baik, karena elmusi terdiri dari 3 bagian air dan nitrogliserin.
Perlengkapan terdiri dari nitrator, separator, dan pencuci berpengaduk.
Sebagian unit alatnya terbuat dari stainless steel, untuk mencegah penimbunan
nitrogliserin. Prosesnya meliputi nitrasi, pemisahan, dan pemurnian nitroglisern
dengan cara pencucian. Nitratornya berupa vessel berbentuk silinder kecil yang
terbuat dari steinless steel yang dilengkapi pendingin jaket dimana brine pada

5oC disirkulasikan selama nitrasi untuk menjaga reaksi pada suhu 10-20oC
dan konversi yang dihasilkan 95%. Sisa asam yang keluar dari separator I
dikeluarkan, sedang nitrogliserin mengalir secara kontinyu menuju tangki
pencuci I kemudian dinetralkan dengan larutan natrium karbonat 2%. Di dalam
tangki pencuci nitrogliserin dibuat emulsi dengan air, lalu dialirkan ke
separator II untuk dipisahkan dari sisa asam yang masih ada dan selanjutnya
disimpan dalam tangki penyimpanan (Kirk, R.E. & Othmer, D.F., 1965).

2. Proses Nobel

Proses ini terdiri dari tanki injector nitrator dan separator sentrifugal untuk
memisahkan nitro gliserin dari asam keluar. Asam campuran yang digunakan
dalam proses ini sekitar 1,7 bagian asam keluar dan satu bagian kovensional, 50%
asam nitrat dan 50% asam sulfat. campuran ini terdiri 27% asam nitrat dan 10%
air.
Gliserin mengalir ke dalam tangki injector dikontrol oleh asam
melaluiinjector proses ini. Dan yang paling tidak disukai dari proses ini adalah
proses berlangsung pada suhu tinggi, sekitar 45-50ºC. Kontrol otomatis atau
shutdown operasi akan dilakukan jika temperatur naik beberapa derajat diatas
ambang normal. Emulsi nitrigliserin-air ke sistem pendingn segera meninggalkan
injector. Temperatur 45-50ºC dijaga hanya untuk sekitar setengah detik
Selanjutnya selama 80-90 menit, campuran didinginkan hingga 15ºC. Untuk
selanjutnya selama 30 menit nitrogliserin dipisahkan dari asam keluar. Seperator

5
sentrifugal kontinyu bertugas memisahkan nitrogliserin dari asam keluar.
Separator sentrifugal bertugas memisahkan nitrogliserin dari asam keluar. Alat ini
beroperasi pada 3200 rpm. Untuk unit dengan kapasitas 25000 liter per jam,
jumlah nitrogliserin pada separator selama operasi hanya 3,5 kg (Technical
Manual: Military Explosive, 1984).

1.7 Seleksi Pemilihan Proses


Dari beberapa macam proses pembuatan Nitrogliserin, terdapat kekuranga
dan kelebihan dari masing-masing proses. Perbandingan ketiga proses tersebut
secara kuantitatif dapat terlihat pada Table 1.3
Tabel 1.3 Seleksi Pemilihan Proses
Parameter Proses Batch Proses Biazzi Prosses Nobel
Konversi 95% 95%
Kondisi Operasi
 Suhu 10-20ºC 10-20ºC 45-50ºC
 Tekanan - 1atm
Waktu Produksi Lama Lebih Cepat Lebih cepat
Aspek Ekonomi
Investasi

Berdasarkan ketiga proses pembuatan Nitrogliserin, maka dipilih proses


Biazzi dengan kondisi operasi suhu 10-20ºC, tekanan 1 atm dan konversi yang
dihasilkan 95%. Dimana pada pembuatan nitrogliserin keamanan merupakan hal
yang paling utama. Hal ini mengingat sifat nitrogliserin yang mudah meledak.

Anda mungkin juga menyukai