Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Mukokel dan ranula merupakan dua contoh dari beberapa penyakit mulut
Glandula saliva terbagi dua, yaitu glandula saliva mayor dan glandula saliva
1. Glandula parotis
yang berada di belakang ramus mandibula, di anterior dan inferior telinga. Glandula
parotis menghasilkan hanya 25% dari volume total saliva yang sebagian besar
2. Glandula submandibula
65% dari volume total saliva di rongga mulut, yang merupakan campuran cairan serus
dan mukus.
3. Glandula sublingual
Glandula yang letaknya pada fossa sublingual, yaitu dasar mulut bagian
anterior. Merupakan glandula saliva mayor yang terkecil yang menghasilkan 10%
dari volume total saliva di rongga mulut dimana sekresinya didominasi oleh cairan
mukus.7,8
lapisan mukosa rongga mulut, terutama di mukosa pipi, palatum, baik palatum durum
maupun palatum molle, mukosa lingual, mukosa bibir, dan juga terdapat di uvula,
dasar mulut, bagian posterior lidah, dasar atau ventral lidah, daerah sekitar
terutama menghasilkan cairan mukus, kecuali pada glandula Von Ebner’s (glandula
yang berada pada papilla circumvalata lidah) yang menghasilkan cairan serus.10
mukokel yang berada di dasar mulut, dan diketahui daerah dasar mulut dekat dengan
glandula sublingual dan glandula saliva minor.11,12 Dengan kata lain ranula umumnya
melibatkan glandula saliva minor ataupun glandula sublingual. Sama halnya dengan
mukokel, ranula juga dapat melibatkan glandula saliva mayor, misalnya glandula
saliva submandibula apabila ranula telah meluas ke otot milohioideus dan memasuki
ruang submandibula.13
2.1.1 Definisi
Mukokel merupakan lesi mukosa oral yang terbentuk akibat rupturnya duktus
glandula saliva minor dan penumpukan mucin pada sekeliling jaringan lunak.11
merupakan kista benigna, tetapi dikatakan bukan kista yang sesungguhnya, karena
bervariasi.3 Bibir bawah merupakan bagian yang paling sering terkena mukokel, yaitu
lebih dari 60% dari seluruh kasus yang ada.11 Umumnya terletak di bagian lateral
mengarah ke midline.11 Beberapa kasus ditemui pada mukosa bukal dan ventral lidah,
dan jarang terjadi pada bibir atas.11 Banyak literatur yang menyebut mukokel sebagai
mucous cyst. Kebanyakan kasus melaporkan insidensi tertinggi mukokel adalah usia
muda tetapi hingga saat ini belum ada studi khusus pada usia yang spesifik.17
2.1.2 Etiopatogenesis
Mukokel melibatkan duktus glandula saliva minor dengan etiologi yang tidak
begitu jelas, namun diduga terbagi atas dua, pertama diakibatkan trauma, baik trauma
lokal atau mekanik pada duktus glandula saliva minor, untuk tipe ini disebut mukus
pada mukosa mulut hingga melibatkan duktus glandula saliva minor akibat
pengunyahan, atau kebiasaan buruk seperti menghisap mukosa bibir diantara dua gigi
lidah pada permukaan gigi rahang bawah (biasanya pada anak yang memiliki
pada proses kelahiran bayi, misalnya trauma akibat proses kelahiran bayi yang
menggunakan alat bantu forceps, trauma pada saat dilakukan suction untuk
membersihkan saluran nafas sesaat setelah bayi dilahirkan, ataupun trauma yang
disebabkan karena ibu jari bayi yang dilahirkan masih berada dalam posisi sucking
(menghisap) pada saat bayi melewati jalan lahir.1 Ketiga contoh trauma pada proses
kelahiran bayi akan mengakibatkan mukokel kongenital.1 Setelah terjadi trauma yang
dikarenakan salah satu atau beberapa hal di atas, duktus glandula saliva minor rusak,
akibatnya saliva keluar menuju lapisan submukosa kemudian cairan mukus terdorong
tersumbat dan melebar, tipe ini disebut mukus retensi.1,11,12,17-21,23 Genangan mukus
dalam duktus ekskresi yang tersumbat dan melebar dapat disebabkan karena plug
mukus dari sialolith atau inflamasi pada mukosa yang menekan duktus glandula
saliva minor lalu mengakibatkan terjadinya penyumbatan pada duktus glandula saliva
minor tersebut, terjadi dilatasi akibat cairan mukus yang menggenang dan menumpuk
pada duktus glandula saliva, dan pada akhirnya ruptur, kemudian lapisan subepitel
digenangi oleh cairan mukus dan menimbulkan pembengkakan pada mukosa mulut
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu mukokel ekstravasasi mukus yang sering disebut
sebagai mukokel superfisial dimana etiologinya trauma lokal atau mekanik, dan
mukokel retensi mukus atau sering disebut kista retensi mukus dimana etiologinya
plug mukus akibat sialolith atau inflamasi pada mukosa mulut yang menyebabkan
duktus glandula saliva tertekan dan tersumbat secara tidak langsung.1,17-19,21 Literatur
letaknya tepat di bawah lapisan mukosa dengan diameter 0,1-0,4 cm, classic
mucocele yang letaknya tepat di atas lapisan submukosa dengan diameter lebih kecil
dari 1 cm, dan deep mucocele yang letaknya lebih dalam dari kedua mukokel
sebelumnya.16 Dikenal pula tipe mukokel kongenital yang etiologinya trauma pada
belum begitu dalam letaknya, kadang-kadang warnanya normal seperti warna mukosa
mulut apabila massa sudah terletak lebih dalam, apabila dipalpasi pasien tidak
Gambar 2.4 Mukokel pada anterior median Gambar 2.5 Mukokel pada bibir bawah1
line permukaan ventral lidah
yang melibatkan
blandin-nuhn1
glandula yang dikelilingi oleh jaringan granulasi (Gambar 2.6).16 Sedangkan tipe
2.1.5 Diagnosa
pasien.27 Pada pasien anak dilakukan aloanamnese yaitu anamnese yang diperoleh
dari orang terdekat pasien. Pada pasien dewasa dengan autoanamnese yaitu yang
diperoleh dari pasien itu sendiri. Kedua melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan
dengan tujuan melihat tanda-tanda yang terdapat pada pasien, yaitu pemeriksaan
rongga mulut yang dikeluhkan pasien dan melakukan palpasi pada massa tersebut.
Diperhatikan apakah ada perubahan warna pada saat dilakukan palpasi pada massa.
Ditanyakan kepada pasien apakah ada rasa sakit pada saat dilakukan palpasi.
membantu dalam menegakkan diagnosa. Pada kasus mukokel, cairan diambil secara
aspirasi dan jaringan diambil secara biopsi, kemudian dievaluasi secara mikroskopis
letaknya pada bagian anterior lidah), salivary gland neoplasm, dan lain-lain.1,18 Untuk
riwayat timbulnya massa dan gambaran klinis yang jelas yang menggambarkan ciri
khas mukokel yang tidak dimiliki oleh penyakit mulut lain, dan dibutuhkan hasil
pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan pendukung lain yang akurat seperti
dirasakan pasien akibat ukuran dan keberadaan massa. Sejumlah literatur menuliskan
beberapa kasus mukokel dapat hilang dengan sendirinya tanpa dilakukan perawatan
akibat kebiasaan buruk atau trauma lokal dan mekanik yang terjadi terus menerus
dapat menyebabkan terjadinya rekurensi mukokel. Karena jika kebiasaan buruk atau
hal yang menyebabkan terjadinya trauma tidak segera disingkirkan atau dihilangkan,
maka mukokel akan dengan mudah muncul kembali walaupun sebelumnya sudah
Pembedahan massa dibagi atas tiga jenis, yaitu eksisi, marsupialisasi, dan
massa.
2.2 Ranula
2.2.1 Definisi
Ranula adalah istilah yang digunakan untuk menyebut mukokel yang letaknya
di dasar mulut.11,12 Kata ranula yang digunakan berasal dari bahasa latin “RANA”
minor.4,5 Ukuran ranula dapat membesar, dan apabila tidak segera diatasi akan
2.2.2 Etiologi
obstruksi kelenjar saliva, dan aneurisma duktus glandula saliva.6,24 Post traumatic
ranula terjadi akibat trauma pada glandula sublingual atau submandibula yang
dikatakan berkaitan dengan penyakit kelenjar saliva dan anomali kongenital dimana
2.2.3 Patogenesis
kista akibat obstruksi duktus saliva dan kedua pembentukan pseudokista yang
diakibatkan oleh injuri duktus dan ekstravasasi mukus.15 Obstruksi duktus saliva
servikal. Kista ini berpenetrasi ke otot milohioideus. Sekresi mukus mengalir ke arah
leher melalui otot milohioideus dan menetap di dalam jaringan fasial sehingga terjadi
menimbulkan jaringan parut atau disebut juga jaringan fibrosa pada permukaan
superior ranula, sehingga apabila kambuh kembali ranula akan tumbuh dan
kurangnya 45% dari ranula servikal terjadi setelah eksisi ranula superfisial.1
2.2.4 Klasifikasi
Berdasarkan letaknya ranula dibedakan menjadi dua, yaitu ranula simpel dan
ranula plunging.1,4,5 Ranula simpel yang juga disebut dengan oral ranula merupakan
ranula yang terbentuk karena obstruksi duktus glandula saliva tanpa diikuti dengan
kata lain tidak berpenetrasi ke otot milohioideus.4 Sedangkan ranula plunging atau
sering disebut ranula diving merupakan massa yang terbentuk akibat rupturnya
dengan kata lain berpenetrasi ke otot milohioideus.4 Ranula juga dapat dibedakan atas
merupakan akibat dari trauma, sedangkan kista retensi mukus terjadi akibat obstruksi
duktus glandula saliva.29 Selain tipe ranula di atas, dikenal pula ranula kongenital,
yaitu ranula yang diakibatkan anomali kongenital, misalnya atresia duktus saliva atau
dengan mukokel adalah letaknya di dasar mulut atau bagian bawah lidah (Gambar
2.8).6 Apabila dipalpasi, massa ini tidak akan berubah warna menjadi pucat. Jika
massa ini terletak agak jauh ke dasar mulut, maka massa ini tidak lagi berwarna
kebiruan melainkan berwarna normal seperti mukosa mulut yang sehat.1 Diameternya
Ranula tidak diikuti rasa sakit. Keluhan yang paling sering diungkapkan
pasien adalah mulutnya terasa penuh dan lidah terangkat ke atas.1 Apabila tidak
segera diatasi akan terus mengganggu fungsi bicara, mengunyah, menelan, dan
bernafas.1 Ranula yang berukuran besar akan menekan duktus glandula saliva dan
glandula saliva seperti sakit saat makan atau sakit pada saat glandula saliva
dinding dari ranula terdiri dari jaringan ikat fibrous yang menyerupai jaringan
Gambar 2.10 Gambaran histopatologi ranula Gambar 2.11 Gambaran histopatologi ranula15
simpel yang menunjukkan
histiosit yang mendominasi
pada ruang kista dan pada
serabut penghubung
pseudokista15
2.2.6 Diagnosa
pasien.27 Pada pasien anak dilakukan aloanamnese yaitu anamnese yang diperoleh
dari orang terdekat pasien. Pada pasien dewasa dengan autoanamnese yaitu yang
diperoleh dari pasien itu sendiri. Kedua melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan
dengan tujuan melihat tanda-tanda yang terdapat pada pasien, yaitu pemeriksaan
kemudian pemeriksaan intra oral yaitu secara visual melihat pembengkakan pada
rongga mulut yang dikeluhkan pasien dan melakukan palpasi pada massa tersebut.
Diperhatikan apakah ada perubahan warna pada saat dilakukan palpasi pada massa.
Ditanyakan kepada pasien apakah ada rasa sakit pada saat dilakukan palpasi.
membantu dalam menegakkan diagnosa. Pada kasus mukokel, cairan diambil secara
aspirasi dan jaringan diambil secara biopsi, kemudian dievaluasi secara mikroskopis
Sama halnya dengan mukokel, ada beberapa penyakit mulut yang memiliki
thyroglossal duct cyst, cystic hygroma, neoplastic thyroid disease, dan lain-lain.1,6
riwayat timbulnya massa atau pembengkakan yang jelas, gambaran klinis yang jelas
yang menggambarkan ciri khas ranula yang tidak dimiliki oleh penyakit mulut lain,
dan dibutuhkan hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan pendukung lain yang
2.2.8 Perawatan
memiliki ukuran ranula yang relatif besar. Perawatan ranula umumnya dilakukan
untuk mengurangi dan menghilangkan gangguan fungsi mulut yang dirasakan pasien
kebiasaan buruk atau trauma lokal atau mekanik yang terjadi terus menerus dapat
menyebabkan terjadinya rekurensi ranula. Karena apabila kebiasaan buruk atau hal
yang menyebabkan terjadinya trauma tidak segera dihilangkan, maka ranula akan
pembedahan.
Pembedahan massa dibagi atas tiga jenis, yaitu eksisi, marsupialisasi, dan