Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hasrul Fadillah

NIM : 15122095
Matkul : Ilmu Kealaman Dasar
Tugas : UTS

Hubungan antara makan dan bertahan hidup

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa makan adalah kebutuhan yang sangat penting agar
kita manusia dapat bertahan hidup didunia ini, bukan hanya manusia saja, hewan dan tumbuhan pun,
agar bertahan hidup mereka harus makan. Salah satu negara yakni negara Jepang tepatnya di kota yang
bernama Kyoto, disana makan menjadi suatu tradisi bagi masyarakat Kyoto.

Lebih dari seribu tahun masyarakat Kyoto melestarikan yang namanya tradisi makan, agar
masyarakat Kyoto dapat bertahan hidup mereka harus bertani. Banyak sekali tumbuhan atau sayur-
sayuran yang menjadi pasokan makan mereka agar bertahan hidup. Sayuran di kota Kyoto adalah
sebuah keberkahan alam sehingga dapat menyediakan makanan yang baik buat ibu kota kuno.

Perlu kita ketahui bahwa kota Kyoto berdiri sudah lebih dari seribu tahun dan dari awal berdiri
nya kota ini, para masyarakt terdahulu sudah bercocok tanam sehingga para leluhur mereka sudah
mewariskan tanah yang baik untuk anak cucu nya sehingga mereka bisa melanjutkan dan melestarikan
tumbuhan-tumbuhan atau sayur-sayuran agar menjadi suatu kunci yang kuat untuk mereka bertahan
hidup.

Nishiki markets adalah salah satu pasar terkenal di Kyoto, dipasar ini banyak sekali dijual
hasil panen dari para para petani, tidak sedikit pula masyarakat Kyoto yang datang membeli sayur-
sayuran. Terlihat sekali bahwa petani-petani sayur sangat menjaga kualitas sayurnya agar masyarakat
yang mengkonsumsinya puas akan hasi sayuran dari para petani-petani ini. Disini kita bias lihat bahwa
hubungan petani dengan konsumen nya sangat diperhatikan agar sayuran yang dikonsumsi menjadi
terlihat segar dan consumer nya pun bias sehat. Jadi hubungan makan dengan bertahan hidup itu sangat
penting dan di Kyoto ini kita bias melihat bahwasanya makan itu penting agar bias berthana hidup.

Tindakan mereka agar makanan yang layak dimakan dan dapat menimbulkan efek kita bisa
hidup sehat dengan memakan makanan tersebut ialah dengan menjaga kualitas pangan mereka, para
petani tidak asal dalam menanam, merawat, dan juga memberi pupuk yg sembarangan. Itu semua sudah
dipahamkan menjadi suatu ilmu pertanian, sehingga para konsumen aman dari penyakit-penyakit yang
timbul dari pola makanan yang berasal dari para tani.
Beberapa sayur-sayuran yang menjadi tradisi makan di Tokyo antara lain, kamo eggplants,
labu, wortel, sereh, kacang buncis, dll, dengan penanaman dan perawatan yang baik dari petani, maka
hasil yang diolah menjadi makanan pun juga wajib diperhatikan oleh chef restoran atau tempat
makan.karena penting bagi mereka untuk memanjakan konsumen.bukan hanya petani yg tidak asal
dalam menanam syuran, para chef restoran pun sangat memperhatikan kualitas masakan demi pola
makanan yang sehat agar masyarakat Kyoto pun menjadi sehat, maka dari itu hubungan makan untuk
bertahan hidup tidak diartikan dengan yang peting makan, tapi harus diliat dari tumbuh-tumbuhan yang
sehat perawatannya dan juga mengolah nya menjadi makaanan yang sehat pula. Maka itu bisa disebut
makan dengan berthan hidup.

Usaha Pelestearian sayuran melalui budaya makan

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa perawatan dalam menanam
sayuran harus betul-betul dengan cara yang benar, seperti cara yang benar itu? Seperti yang dilakukan
Mashataka Higuchi salah satu petani di kyoto yang memelihara betul kelestarian sayurannya, beliau
betul-betul memperlihatkan bagaimana beliau melestarikan sayur-sayuran nya dari, cara merawat
tanahnya, memberikan bibit yang terbaik, mengkontrol penuh gizi sayuranya, memelihara dari
gangguan-gangguan hama sehingga sayurannya tumbuh dengan sehat.

Tidak hanya Mashataka Higuchi yang benar-benar melestarikan agar sayuran yang menjadi
asupan pokok dari masyarakat Kyoto, banyak pula para petani sayuran yang lain seperti Hadeki Takada
seorang pengusaha sayuran kujo leeks, beliau merawat sayuran nya agar kualitas sayuranya sangat baik
buat para konsumen, usahanya tidak hanya sampe pada pemproduksian dilahan, tetapi pemproduksian
hingga ke pabrik pun di perhatkan betul-betul dari memilah-milah sayurannya yang tidak layak dan
yang layak sampe ke pada pendistribusian packaging yang baik pun beliau perhatikan sehingga ketika
para konsumen begitu yakin bahwa sayuran ini terlihat begitu segar dan sehat.

Agar budaya makan dari masyarakat Kyoto yang sudah menjadi tradisi ini tetap terlestarikan
maka peran tani pak tani disini sangat penting karena dari petani lah sumber makanan yang sehat
maupun tidak sehat berasal, tergatung pada petaninya, tetapi di Kyoto ini karena sudah menjadi tradisi
dan tradisi itu harus dijaga maka para petani sangat tahu sekali apa yang dia harus lakukan agar tidak
merusak tradisi makan pada kota Kyoto ini.

Tidak sampai hanya di pak tani, pengeloalaan sayuran pun sehingga menjadi makanan wajib
juga diperhatikan oleh chef-chef di restoran atau kedai-kedai makanan.dimulai dari mencuci nya,
memasaknya, sampai pada penghidangan pun juga wajib terperhatikan oleh tukang masaknya. Mejaga
agar makanan tetap sehat, bervitamin. Disinilah bisa terlihat usaha pelestarian sayuran melalui budaya
atau tradisi makan pada masyarakat Kyoto. Pelestarian yang saya maksud disni ialah bagaimana
melestarikan sayuran dari segi penanaman nya, sehingga budaya makan dari pelestarian sayuran dapat
berjalan dengan baik sesuai tradisi makan pada kota Kyoto.
Jadi dalam melestarikan budaya makan yang ada di kota Kyoto, pak tani dan chef wajib
paham ilmu tentang kesehatan dari sayura-sayuran maupun makan-makanan. Sehingga tradisi makan
yang ada di kota ini jadi terlestarikan. Dengan sayuran dan makanan yang sehat maka masyarakat Kyoto
pun akan sehat dari segi pola makannya. Diera saat ini pasti agak sulit para pengusaha untuk melihat
hal-hal sperti apa yang ada pada petani dan chef restoran lakukan demi kepuasan serta keselamatan para
pelanggan nya. Kadang meraka hanya melihat dari segi keuntungan yang dia dapat tidak melihat
dampak apa yang akan terjadi kepada konsemen nya jika mereka melenceng dari apa yang sudah kita
bahas diatas.

Usaha mewariskan pengetahuan sayuran melalui pendidikan

Tanpa ada pengetahuan kita tidak tahu akan seperti apa kita jadinya.maka dari itu pengetahuan
sangat penting bagi manusia, salah satu pengetahuan ini ialah, pengetahuan alam, yang membahas
tentang tumbuhan terkhusus lagi tentang pertanian. Pengetahuan pertanian sangat penting diketahui
oleh para petani, apabila petani tidak mengerti bertani kita akan kesulitan untuk mendapatkan makanan
yang bisa dibilang terjamin atas kualitasnya.

Jadi sebagai petani kita harus memiliki ilmu bertani, bagi para petani-petani yang sudah
memiliki ilmu tentang bertani mereka wajib untuk mewariskan ilmunya kepada anak cucu yang masuk
pada jurusan pertanian. Ilmu yang harus diwariskan kepada penerus kita (petani) antara lain ;

1. Pengetahuan tentang struktur tanah.


2. Ilmu tentang pertanahan, sampai pada cara membuat tanah yang baik untuk calon sayur-
sayuran.
3. Ilmu memilah bibit, mana yang layak mana yang tidak.
4. Ilmu menanam bibit nya.
5. Ilmu memberikan asupan gizi seperti pupuk, mana pupuk yang baik buat sayur A, B atau
C.
6. Ilmu moral tentang mana yang baik mana yang tidak baik untuk memberikan gizi kesayur-
sayuran.
7. Ilmu tentang perawatan sayur-sayuran.
8. Ilmu tentang hama, sehingga bagaimana agar hama tidak memakan sayur-sayuran yang
telah kita tanam.
9. Ilmu tentang waktu panen.
10. Dan ilmu tentang panen.
11. Serta bagaimana cara memanen sayur-sayuran sesuai kebutuhan sayuran itu.

Mungkin seperti itu usaha-usaha untuk mewariskan ilmu pengetahuan pak tani kepada calon-
calon petani dari bidang pertanian. Maka tidak heran didalam tayangan ada sekelompok pelajar datang
untuk mencari dan mempelajari ilmu yang mereka pelajari.
Dari pewarisan pengetahuna itupun timbul ilmu-ilmu baru yang mungkin telah dianalisiskan
oleh para pelajar dari bidang pertanian, sehingga ada perkembangan dan perubahan struktur sayuran,
kualitas sayuran yang lebih baik lagi, penemuan-penmuan baru tentang penyakit hama akan serta
bagaimana sayuran agar lebih baik lagi.

Bidang terkait dalam upaya melestarikan sayuran

Bentuk upaya dalam melestarikan sayuran menurut dari tayangan yang saya liat dan pahami
ialah ;

1. Membuka pelatihan-pelatihan bagi masyarakat untuk mempelajari ilmu tentang


agropologi, yang dimana masyarakat dilatih dari cara membajak tanah, menanam,
memeliara, memanen sampai pada tahap produksi hingga dapat dikonsumsi.
2. Membuka kelas magang bagi para pelajar yang ingin belajar terkait tentang bertani sayur-
sayuran.
3. Membukakan peluang bagi mahasiswa yang ingin meneliti tentang sayur-sayuran, agar
mereka dapat bereksperimen dan dapat menemukan solusi-solusi bagaimana sayur-
sayuran kedepannya lebih baik lagi.
4. Membuat seminar-seminar tentang perkembangan sayur-sayuran, gizi nya seperti apa,
kesehatannya seperti apa, dapat dikelolah seperti apa sehingga masyarakat tahu
keunggulan sayuran tersebut sehingga nilai jual dan kualitas nya baik.

Bukan hanya dari segi penanaman serta pemeliharaan sayuran nya saja, agar pelestarian
sayuran lebih optimal uapaya pada bagian berikut ini pun sangat penting untuk menunjang pelestarian
sayuran yakni pengelolahan untuk di jadikan makanan yang dapat dikonsumsi dengan baik bagi
masyarakat Kyoto. Melihat bahwa masyarakat Kyoto memiliki tradisi makan sehingga pelestarian
sayuranpun terarah, karna kita tahu bahwasanya tujuan sayuran itu ditanam dan dilestarikan tidak lain
dan tidak bukan hanya untuk menjadi alat bertahan hidup yakni dikonsumsi.

Kembali ke topik pembahasan, untuk melestarikan sayuran sehingga dapat menjadi makanan
yang baik untuk dikonsumsi, upaya yang dilakukan oleh chef di Kyoto sebagai berikut.

1. Memilah-milah sayuran yang masih segar, karena dengan segar nya sayuran dapat
diidentifikasikan kalua sayuran itu sehat.
2. Mencuci sayuran hingga bersih sebelum masuk ketahap memasak.
3. Diberikan ramuan-ramuan tambahan agar sayuran itu lebih nikmat dan sehat.
4. Dalam tahap memasak, sayuran tidak boleh terlalu lama dimasak, karena dapat
mengakibatkan hilang nya kandungan gizi didalam sayuran tersebut.
Itulah 4 point upaya melestarikan sayuran dari segi pengelolahan untuk dikonsumsi, upaya selanjutnya
yang saya liat menurut tayangan tersebut bahwa pelajar sangat menekuni ilmu pertanian guna untuk
mengetahui struktur-struktur yang ada didalam sayuran kemudian, upaya penelitian untuk sayur-
sayuran saya rasa sangat beguna sekali agar petani tahu apa yang akan dilakukan untuk
mengembangkan sayuran-sayuran yang ada dikota Kyoto , maka tidak heran kita sering melihat
sayuran-sayuran berjenis baru.

Teknologi yang dapat melestarikan tanaman sayuran agar tidak langka

Kalau dilihat dari tayangan yang menjadi acuan tugas ini ialah, dengan adanya teknologi irgasi
agar petani mudah untuk mengairkan air ke ladang, tidak seperti dulu yang harus disiram secara manual
oleh para petani, dengan adanya teknologi pengairan otomatis ke ladang, pekerjaan petani pun terasa
lebih muda. Agar tanaman sayur tidak langka teknologi seperti alat penelitian, itu juga dapat
mengurangi kelangkaan sayuran karena para peneliti, meneliti gen tumbuhan sayuran agar bagaimana
tumbuhan yang kemungkinan bisa langka dapat diteliti sehingga tumbuhan tersebut stabil pertumbuhan
nya.

Mungkin juga dengan dibuatnya teknologi untuk mengecek kesahatan tumbuhan sayuran,
akan menghentikan kelangkaan sayuran yang lagi sangat di minati masyarakat Kyoto, para developer
mungkin bisa menimbangkan teknologi ini agar relavan dengan kondisi petani yang mungkin ada
kendala pada sayurannya. Bisa itu karena penyakit-penyakit yang dialami sayuran, karena tidak
menutupkemungkinan bahwa sayur dengan pemeliharaan yang baik tidak terkena penyakit. Maka dari
itu dengan adanya teknologi pendeteksi penyakit tumbuhan, bisa memudahkan petani untuk mengatasi
penyakit tersebut. Pada dasar nya semua makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah pasti bisa terkena
penyakit, bisa penyakit dari dalam maupun luar, seperti virus tumbuhan yang dari luar.

Hubungan antara makan, produk pertanian, tanah dan pengelolaanya

Hubungan yang satu ini, sudah pasti kita ketahui bersama bahwa hubungan makan, pertanian,
tanah tidak dapat dipisahkan , karena untuk mencapai kata “Makan” berarti mengidentifikasikan bahwa
makan itu suatu hal yang sudah diolah dan di produksi. Tanah sebagai wadah yang sangat penting untuk
tumbuhan, meskipun sebagian banyak juga yang menggunakan air sebagai wadah untuk tumbuhan dan
berkembang, seperti hidroponik. Dengan tanah yang terpelihara, terawat, dan strukturnya cocok dengan
tumbuhan dapat membuat sayuran akan tumbuh subur dan sehat ditambah lagi dengan pengelolahannya
yang baik maka tumbuhan yang ditanam akan subur.

Produk pertanian, ini juga sangat berpengaruh pada tumbuhan, dengan produk sayuran yang
berkualitas maka pembeli pun sangat bahagia, produk pertanian ini diperoleh dari pengelolaan tanah
yang baik, kemudian pemeliharaan yang baik, maka hasil dari itu menjadi suatu produk yang
berpengaruh untuk kelangusngan hidupa masyarakat Kyoto. Produk pertanian dikemas sedemikian rupa
agar kualitas ketika di distribusikan ke toko atau market-market dapat bertahan lama, karena tidak
semua sayuran ketika sudah di produksi dan dujual di market itu langsung habis dalam sehari, pasti
adakalanya sayuran itu tidak laku dan harus menginap bisa sampe beberapa malam, dan itu sangat
berpengaruh pada proses packaging nya.

Kemudian yang terakhir yaitu “makan” berbicara sola makan di Kyoto sudah kita ketahui dari
pembahasan sebelumnya bahwa Kyoto adalah kota yang bertradisikan makan. Jadi hubungan antara
makan, produk pertanian, tanah dan pengolahnya tidak dapat dipisahkan, tu sudah menjadi satu
kesatuan, tradisi makan sangat sakral di kota Kyoto, jadi para petani, para pabrik produksi, sampe
kepada tukang masak, sangat mejaga sekali agar tumbuhan sayuran bisa menjadi suatu makan yang
terjamin akan kesehatan. Ini juga menjadi suatu keuntungan bagi para masyarakt kota Kyoto.

Terkahir, sebagai penutup dari artikel panjang ini ialah, masyarakat Kyoto sangat menjaga
warisan para leluhur nya dari 1000 tahun lalu, mereka sadar bahwa tumbuhan, sayur-sayuran sangat
penting bagi mereka sebagai nutrisi yang baik bagi tubhnya. Dari para petani, tukang masak (chef), para
pelajar. Mereka semua berperan penting dalam melestarikan tradisi makan yang ada di kota Kyoto.

Kota Kyoto ini bisa menjadi contoh untuk negara-negara atau kota-kota lain agar masyarakat
nya menjaga hidupnya dengan baik dari pola makan yang bener, dari sumber makanan yang baik, tidak
dengan mementingkan ego dan keuntungan semata, para petani, maupun chef, lebih memntingkan
kualitas kesehatan dalam makanan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai