PRAKTIKUM XI
( Praktikum Mata Kuliah Mikrobilogi Industri )
Kelas 2B
Kelompok 4
1. Dwiyo Heru Waskito 1802301034
2. Husnul Khotimah 1802301066
3. Yessica Rahma Wulandari 1802301056
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mahasiswa agar mengetahui tentang proses pembuatan biogas
2. Mahasiswa mempraktekkan proses kerja biogas.
BAB II
LANDASAN TEORI
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai
berikut :
4.1.1 pengamatan hasil biogas botol 1
Hari ke-
No Sampel
1 5 6
Hari ke-
No Sampel
1 5 6
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan pembuatan biogas dari kotoran hewan
dengan menggunakan campuran limbah cair tahu. Kotoran hewan yang
digunakan dalam pembuatan biogas ini adalah kotoran sapi. Kotoran sapi
dicampur dengan air dan limbah cair tahu lalu dicampur higga menjadi encer
kemudia dimasukkan ke dalam 2 botol.
Kemudian diberi balon sebgai indikasi adanya gas yang dihasilkan oleh
reactor tersebut. Selama praktikum sekitar seminggu kerja sampel percobaan
dilakukan. Pada dasarnya Rh berpengaruh pada kadar air dalam reactor
semakin tinggi kadar air maka reactor berjalan lambat dalam menghasilkan
biogasnya. Disini dapat kita bandingkan hasil dari biogas tanpa bakteri yaitu
suhu reactor menurun dan Rh menjadi lebih besar dibandingkan hari
pertama, hingga pada hari ke 5 Rh terus meningkat sampai hari ke-7.
Bedasarkan literratur dikatakan bahwa dekomposisi optimum kotoran sapi
akan optimum apabila suhunya mencapai 30-50oC.
Adapun proses pembuatan biogas pada prinsipnya adalah proses
pengolahan limbah pertanian berupa kotoran ternak salah satunya dengan
melakukan fermentasi secara anaerob, yaitu menampung kotoran sapi dan
difermentasikan pada suatu tempat yang sangat rapat sehingga proses tersebut
dapat berjalan secara anaerob. Sedangkan factor lain untuk menciptakan
reactor biogas yang baik perlu diperhatikan suhu fermentasi dimana suhu
optimum proses tersebut pada 30-50oC. Dilihat dari persyaratan lain adalah
mengenai pencampuran bahan untuk pembuatan biogas tersebut, untuk air
dan kotoran cukup pada dosis 1:1. Proses fermantasi tersebut dapat
menghasilkan biogas siap pakai pada usia 7 hari dari pertama melakukan
permentasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat biogas dari
kotoran sapi ini adalah bahan utama biogas ini berupa kototran sapi/ayam
yang masih segar dan bersih dari rerumputan dan jerami, sehingga pada
proses fermentasi harus berupa kotoran yang terbebas dari benda-benda lain
Berdasarkan hasil pengamatan setelah seminggu proses fermentasi.
Dimana botol 1 dan 2 atau wadah 1 dan 2 biogas yang telah disiapka berhasil
mengembang dan jika di bakar gas terebut dapat menyala di dekat api pada
saat disemprotkan. Ada beberpa hipotesis penyebab biogas tersebut tidak
berhasil dimana botol atau wadah yang digunakan tidak tertutup dengan rapat
sehingga gas yang telah terbentuk dapat langsung keluar dari wadah yang
digunakan, sedangkan kedap udara adalah sebab berhasilnya pembuatan
biogas.
Selain hal tersebut, diduga bahwa penyebab pembuatan biogas tidak
berhasil karena substark yang diperlukan oleh bakteri tersebut terus
berkurang hingga ke titik dimana bakteri tersebut tidak dapat lagi tumbuh
hingga mati. Sebagaimana yang dikemukakan oleh (Abdulkareem, 2005
dalam Felix, 2012) “Produksi biogas akan mengalami penurunan ketika
bakteri metan memasuki deathphase. Deathphase terjadi karena
berkurangnya nutrient atau sumber karbon yang didapat dari substrat,
sehingga pertumbuhan bakteri metan akan menurun dan semakin banyak
bakteri yang mati”.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Biogas merupakan proses fermentasi limbah ternak berupa kotoran pada
tempat tertutup sehingga proses dilakukan pada kondisi anaerob.
2. Suhu dan RH berpengaruh terhadap proses fermentasi. Suhu optimum
proses fermentasi biogas ini antara 30 oC sampai dengan 50 oC.
5.2 Saran
Pemberian keterangan/pengarahan yang dilakukan asisten/pembimbing
sudah baik akan tetapi pratikan masih mengharapkan pada percobaan
selanjutnya para asisten/pembimbing untuk dapat memberikan
keterangan/pengarahan lebih spesifik lagi dalam hal pengolahan dan
penyajian bahan yang dicoba. Dengan adanya keterangan/pengarahan yang
lebih baik lagi yang diberikan asisten/pembimbing dapat menjadi
pengetahuan dan bahan percobaan bagi pratikan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.alpensteel.com/article/67-107-energi-bio-gas/263--teknologi-
pembuatan-biogas-secara-sederhana.html (diakses pada tanggal 28 Mei
2019).
http://triyadirikky06.blogspot.com/2012/10/pembuatan-biogas-dari-kotoran-
sapi.html