Teori
Teori
TINJAUAN PUSTAKA
Radio adalah suatu teknologi yang dipakai untuk pengiriman sinyal, yaitu
dengan menggunakan cara modulasi dan cara radiasi gelombang elektromagnetik.
Gelombang ini melintas dan merambat melalaui udara serta bisa juga merambat
lewat ruang angkasa yang hampa akan udara, sebab gelombang ini tidak
memerlukan medium pengangkut (misalnya seperti molekul udara). Gelombang
radio adalah merupakan suatu gelombang yang mempunyai frekuensi paling kecil
/ panjang gelombang paling panjang. Gelombang radio ada dalam rentang frekuensi
yang luas meliputi beberapa Hz sampai gigahertz (GHz / orde pangkat 9). Atau
penjelasan singkatnya merupakan suatu bentuk radiasi elektromagnetik
(electromagnetic radiation) yang tidak terlihat.
Dalam sistem transmisi sinyal radio, saluran propagasi didefinisikan
sebagai rasio fisik antara sinyal e ( t ) pada output modulator dan sinyal s ( t ) di
masukan demodulator dalam Sizun (2003). Dalam Andersen (1995), faktor path
loss adalah ukuran dari rata-usia pelemahan rado frekuensi (RF) di dalam sebuah
gedung , dan itu adalah diukur dengan rata-rata sinyal yang diterima lebih dari
beberapa panjang gelombang pada penerima. Dalam tranmisi radio ada beberapa
tinjauan mengenai beberapa pengertian yang saling berkaitan antara lain :
2.2. Antena
Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain, pola penyebaran
dan frekuensi dan gain. Panjang antena secara efektif adalah panjang gelombang
frekuensi radio yang dipancarkannya. Antena dipol setengah gelombang adalah
sangat populer karena mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio
secara efektif. Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
elektromagnetik, lalu meradiasikannya (pelepasan energi elektromagnetik ke
udara/ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima
sinyal elektromagnetik (penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas) dan
mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut
distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan
memiliki directivity. Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena,
maka semakin directivity antena tersebut. Antena dipol termasuk non-directive
antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk
sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio,
antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada
rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas
intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi.