PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era modern ini, kesehatan merupakan suatu hal penting yang
tidak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat, sehingga secara tidak
langsung, hal ini memacu kepedulian pemerintah dan masyarakat akan
pentingnya kesehatan. Oleh sebab itu hal-hal yang menyangkut
pembangunan kesehatan, perlu ditingkatkan diantaranya melalui
peningkatan sarana-sarana kesehatan, baik dalam hal kualitas maupun
kuantitasnya.Puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan yang
disponsori oleh pemerintah, dimana jumlahnya yang banyak telah
menjangkau seluruh nusantara sehingga dapat dinikmati oleh seluruh
bangsa Indonesia.
Berdasarkan Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat
yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-ingginya di wilayah kerjanya.
Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan, puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, yang ditinjau dari Sistem Kesehatan
Nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (Depkes RI,
2009).
Idealnya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas lebih
ditekankan pada tindakan yaitu meliputi:promotif (peningkatan kesehatan)
dan preventif (pencegahan penyakit) dari pada kuratif (pengobatan) dan
rehabilitative (pemulihan kesehatan). Pembangunan kesehatan adalah
penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
1
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas terdiri dari
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya
Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh
seluruh Puskesmas di Indonesia. Agar upaya kesehatan terselengara secara
optimal, maka Puskesmas harus melaksanakan manajemen dengan baik.
Manajemen puskesmas dapat digambarkan sebagai suatu rangkaian
kegiatan yang bekerja secara sinergik, sehingga menghasilkan keluaran
yang efisien dan efektif.Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta pengawasan dan
pertanggungjawaban.Seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan
yang saling terkait dan berkesinambungan (Depkes RI, 2006).
Sekalipun telah banyak keberhasilan yang dicapai oleh puskesmas
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun dalam
pelaksanaanya masih banyak terjadi masalah-masalah yang dapat
menghambat puskesmas berfungsi maksimal. Masalah-masalah tersebut
dapat memengaruhi pemanfaatan puskesmas yang pada ujungnya
berpengaruh pada status kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
(Oleske, 2002). Oleh sebab itu Puskesmas harus dikelola secara lebih
profesional. Sumber Daya Manusia Puskesmas perlu ditingkatkan
kemampuannya dalam menerapkan manajemen Puskesmas tersebut.
Sebagai calon dokter-dokter Puskesmas dimasa mendatang, kami
selaku dokter-dokter muda membutuhkan bekal pengalaman yang
berharga dengan cara berperan aktif dalam segala kegiatan puskesmas dan
berupaya mencari solusi dalam berbagai permasalahan yang ada di
Puskesmas Sidoarjo
2
Tersedianya data informasi akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen
kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna.
Menyiapkan dokter muda untuk menjadi dokter yang
mampu melaksanakan dan mengembangkan upaya-upaya
kesehatan melalui Puskesmas sebagai pos terdepan dalam system
pelayanan kesehatan.
b. Tujuan Khusus
- Memahami struktur organisasi dan tugas pokok puskesmas
- Memahami pelaksanaan upaya-upaya puskesmas.
- Memahami daerah kerja puskesmas.
- Memahami fungsi dan tugas pokok puskesmas.
- Memahami sumber daya yang ada di puskesmas.
- Memahami cara merancang survey, mengumpulkan, mengolah,
menganalisa dan menginterprestasikan data sehingga mampu
merumuskan masalah kesehatan.
- Memahami cara pemecahan masalah atau pelaksanaan program
kesehatan.
- Mampu menginterprestasikan hambatan-hambatan dalam setiap
upaya pemecahan masalah kesehatan.
- Memahami dan mampu menerapkan teknik-teknik penyuluhan
kesehatan.
- Memahami keterkaitan dari sektor organisasi lain.
2. Metodologi
- Mengikuti dan mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan di
Puskesmas Sidoarjo.
- Mencatat data – data yang diperlukan secara langsung mengenai
kegiatan-kegiatan di Puskesmas Sidoarjo.
- Mengikuti kegiatan di lapangan
3
C. Visi, Misi, dan Motto Puskesmas
1. VISI
“ Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Aman,
Memuaskan, Profesional, Komunikatif untuk Mencapai
Masyarakat Sehat di Wilayah Puskesmas Sidoarjo ”.
Adalah suatu kondisi, dimana masyarakat yang tinggal di wilayah
kerja Puskesmas Sidoarjo, mau menyadari, mengenali, mampu mencegah
dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat
terhindar dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan oleh penyakit,
bencana, maupun pengaruh lingkungan dan perilaku yang tidak
mendukung untuk hidup sehat.
Disamping visi diatas Puskesmas Sidoarjo mempunyai Visi
tersendiri yaitu “Menjadikan Puskesmas Sidoarjo Sebagai
PUSKESMAS CERIA yang bermutu”
Tujuan Puskesmas Ceria adalah memuaskan pelanggan terhadap
pelayanan kesehatan yang telah kita berikan. Untuk mencapai tujuan
tersebut ditetapkan strategi sebagai berikut:
1. Strategi untuk meningkatkan mutu tenaga kesehatan
Puskesmas Ceria dalam meningkatkan mutu tenaga kesehatan
menggunakan strategi “PusKesMas” yang mencakup tiga aspek yaitu
“Pus”, “Kes”, “Mas” adapun rinciannya sebagai berikut :
a. PUS : merupakan singkatan Profesional, Unggul dan Santun
artinya Puskesmas Ceria akan ditangani tenaga yang professional
dibidangnya, unggul dalam hal ilmu dan keahlian serta mempunyai
sopan santun dalam hal lisan dan tindakan.
b. KES: merupakan singkatan Komitmen, Etika dan Santun artinya
tenaga kesehatan dalam menyelenggarakan Puskesmas Ceria harus
mempunyai komitmen yang tinggi dalam bekerja serta harus
beretika dan mempunyai semangat tinggi untuk kelangsungan
pelayanan kesehatan yang konsisten dalam peningkatan mutu.
4
c. MAS: merupakan singkatan Manusiawi, Asuh dan Simpati artinya
tenaga kesehatan di Puskesmas Ceria dalam pelayanan kesehatan
harus memperlakukan pelanggan secara manusiawi secara ikhlas
mau melayani dengan rasa simpati.
2. Strategi peningkatan mutu pelayanan kesehatan
Puskesmas Ceria dalam meningkatkan mutu pelayanan menggunakan
strategi “CERIA” yakni Cakap, Empati, Ramah, Ikhlas dan Aman
a. Cakap : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Ceria dilaksanakan
dengan cakap, tepat pada saat pelanggan membutuhkan
pelayanan.
b. Empati : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Ceria
dilaksanakan dengan memberikan perhatian terhadap keluhan
pelanggan
c. Ramah : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Ceria
dilaksanakan dengan memberikan pelayanan yang sopan, ramah
dalam bercakap maupun bertindak
d. Ikhlas : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Ceria dilaksanakan
dengan memberikan pelayanan yang ikhlas terhadap pelanggan
tanpa memandang status social
e. Aman : Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Ceria dilaksanakan
sesuai Standart Operating Procedure (SOP) sehingga akan
memberikan rasa aman dan keyakinan tinggi tentang mutu
pelayanan kesehatan yang diterima
3. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.
2. Mendorong masyarakat untuk berpendidikan hidup bersih dan
sehat.
3. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
5
4. MOTTO
“Kami Siap Memberikan Pelayanan yang Terbaik Untuk Anda”
Tujuan Puskesmas
Tujuan yang ingin dicapai Puskesmas Sidoarjo dalam melaksanakan
pelayanan dasar atau pelayanan public yang mendasar dan mutlak
untuk memenuhi kebutuhan dasar yang layak dalam kehidupan, yang
tertuang dalam konsep standar pelayanan minimal (SPM) Puskesmas.
Tujuan tersebut antara lain :
1. Memberikan pelayanan kepada publik tanpa kecuali dalam bentuk,
jenis, tingkat dan mutu pelayanan yang esensial dan sangat
dibutuhkan oleh masyarakat.
2. Menjamin akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar
dengan kualitas, tanpa mengorbankan mutu, dan mempunyai
dampak yang luas pada masyarakat (Positif Health Externality).
3. Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat pada
masyarakat.
4. Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu
berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
5. Meningkatkan peran aktif segala lapisan masyarakat untuk hidup
sehat serta dapat mengatasi masalah kesehatan dasarnya sendiri.
6. Mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).
7. Meningkatkan status gizi keluarga dan masyarakat.
8. Menjamin ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
9. Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit baik
menular maupun tidak menular.
10. Memelihara dan memanfaatkan sarana dan prasarana kesehatan
yang tersedia.
11. Menggalang dan meningkatkan kerjasama lintas program dan
lintas sektoral.
6
Fungsi Puskesmas
Fungsi puskesmas adalah sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelanggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh
masyarakat dan dunia usaha diwilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu
puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah kerjanya
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga, dan masyarakat,memiliki kesadaran ,kemauan
dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup
sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,
khususnya social budaya masyarakat setempat.
3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer
Pelayanan kesehatan masyarakat primer adalah pelayanan yang
bersifat public goods dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan
kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi,peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan
jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat
lainnya.
4. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer
7
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama serta menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan perorangan tingkat
pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas adalah
pelayanan yang bersifat pribadi (private goods).
Dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit
Pelaksanaan Kerja
Praktek kerja lapangan di Puskesmas Sidoarjo Kecamatan Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo dilaksanakan mulai tanggal 30 April 2018 – 26
Mei 2018 setiap hari kerja dengan berbagai kegiatan meliputi:
1. Mengikuti serta memahami kegiatan-kegiatan puskesmas
dalam pelaksanaan usaha-usaha kesehatan pokok.
2. Mengumpulkan dan menggunakan data dari berbagai sumber
tentang pelaksanaan program-program puskesmas.
3. Diskusi langsung dengan kepala puskesmas dan
penanggungjawab masing-masing pogram
4. Terlibat secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan di
lapangan
8
BAB II
ANALISIS SUMBER DAYA KESEHATAN
A. Situasi Kecamatan Sidoarjo
1. Data wilayah atau geografi
Topografi wilayah Puskesmas Sidoarjo sebagian besar dataran rendah
(90%) dengan luas wilayah sebesar 11.416 km2 yang terdiri dari 7
kelurahan dan 2 desa, dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kecamatan Buduran
b. Sebelah Timur : Selat Madura
c. Sebelah Selatan : Puskesmas Sekardangan
d. Sebelah Barat : Puskesmas Urang Agung
2. Wilayah administrasi
Terdiri dari 2 desa dan 7 kelurahan sebagai berikut :
a. Kelurahan Magersari
b. Kelurahan Pucang
c. Desa Kemiri
d. Desa Bluru Kidul
e. Kelurahan Sidoklumpuk
f. Kelurahan Sidokumpul
g. Kelurahan Sidokare
h. Kelurahan Pekauman
i. Kelurahan Lemah Putro
9
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sidoarjo
B. Data Kependudukan
1. Jumlah Penduduk
Acuan yang dipergunakan dalam analisa kependudukan bersumber
dari proyeksi penduduk tahun 2017 yang dikeluarkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Sidoarjo sebesar 101.752 jiwa. Yang terdiri dari
Laki – laki 49.559 jiwa dan Perempuan 49.096 jiwa.
Laki-laki
49.096 49.559 Perempuan
Gambar 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Puskesmas Sidoarjo Tahun
201
10
Jumlah penduduk terbanyak berada di Desa Bluru Kidul dan paling
sedikit di kelurahan Pekauman yang bisa dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 1
RINCIAN PENDUDUK MENURUT SEBARAN DESA / KELURAHAN
LUAS Jumlah
DESA / Jumlah
NO WILAYAH Rumah
KELURAHAN Penduduk
(km2) Tangga
1 Magersari 1.140 14.675 4.408
2 Pucang 0.863 6.817 1.911
3 Kemiri 3.229 7.212 1.780
4 Bluru Kidul 2.940 19.079 7.602
5 Sidoklumpuk 0.467 7.061 1.804
6 Sidokumpul 0.660 8.352 2.406
7 Sidokare 1.144 17.472 5.310
8 Pekauman 0.088 3.046 824
9 Lemah Putro 0.885 14.943 3.850
Jumlah 11.416 98.657 29.895
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk rata – rata : 8.642 jiwa / km2
Sedangkan rata – rata jiwa / rumah tangga : 3,3 jiwa
11
– 39 tahun, sedangkan jumlah terkecil berada pada usia 70-75+ seperti
pada tabel berikut :
Tabel 2
RINCIAN PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN dan KELOMPOK
UMUR
KELOMPOK UMUR JUMLAH PENDUDUK
NO
(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN L+P
1 0-4 4.163 3.958 8.121
2 5-9 4.282 4.036 8.318
3 10-14 3.931 3.707 7.638
4 15-19 3.970 3.816 7.786
5 20-24 4.286 4.118 8.404
6 25-29 4.263 4.268 8.531
7 30-34 4.344 4.571 8.915
8 35 – 39 4.435 4.574 9.009
9 40 – 44 4.256 4.126 8.382
10 45 – 49 3.519 3.500 7.019
11 50 – 54 2.860 2.807 5.667
12 55 – 59 2.109 1.983 4.092
13 60 – 64 1.235 1.227 2.462
14 65 – 69 881 953 1.834
15 70 – 74 545 692 1.237
16 75 + 480 758 1.238
12
6. Jumlah Wanita Usia Subur : 51.349 orang
7. Jumlah ibu bersalin : 1.716 orang
D. Data Ketenagaan
1. Dokter : 3 orang
2. Dokter gigi : 2 orang
3. Sarjana kesehatan masyarakat : 1 orang
4. Bidan
- P2B : 3 orang
- D3 Kebidanan : 5 orang
- Sarjana Kebidanan/D4 : - orang
5. Perawat kesehatan
- SPK : 1 orang
- D3 Keperawatan : 7 orang
- Perawat Gigi : 1 orang
6. Sanitarian/D3 Kesling : 1 orang
7. Petugas gizi/ D3 Nutrisionis : 1 orang
8. Asisten Apoteker : 1 orang
9. Analis Laboratorium/D3 Laboratorium : 2 orang
10. Juru Imunisasi : 1 orang
13
11. Tenaga administrasi : 10 orang
12. Sopir, penjaga : 2 orang
13. Lain-lain : 3 orang
14
27. Dwi Astutik, Amd. AK
28. Ristiasih, Amd. Gizi
29. Vike Nike C, Amd. Farm
30. Santoso, Amd. KL
31. Dwi Anitawati
32. Askiyah
33. Lik’anah Tussulichah
34. Niken Swardani
35. Much. Cholil
36. Zahrotul Aliyah
37. Luluk Herawati
38. Diah Ayu Budi Puspitarini
39. Novita Malasari
40. Siwi Ari Murti
41. Subijantoro
42. Joni Santoso
43. Heru Sulaksono
F. Sarana Kesehatan
1. Rumah Sakit
a. Rumah Sakit pemerintah : 1 buah
b. Rumah Sakit Swasta : 4 buah
2. Rumah Bersalin : 1 buah
3. Puskesmas Pembantu : 1 buah
4. Puskesmas Keliling : 1 buah
5. Polindes : 7 buah
6. Praktek Dokter Swasta : 60 buah
7. Praktek Bidan Swasta : 30 buah
8. Ponkesdes : 2 buah
9. Poskesdes : 9 buah
10. Poliklinik : 6 buah
15
11. Laboratorium : 8 buah
12. Optik : 10 buah
13. Toko Obat : 2 buah
14. Apotik : 43 buah
G. Program Kesehatan
1. Perbaikan Gizi
Penimbangan
a. Jumlah balita yang ada (S) : 6.576 orang
b. Jumlah balita yang naik BB (N) : 4.178 orang
c. Jumlah balita bawah garis merah : 20 orang
2. Penyehatan Lingkungan
a. Jumlah TTU yang ada/terdaftar : 68 buah
b. Jumlah TTU yang memenuhi syarat : 68 buah
c. Jumlah SAB : 10.604 buah
d. Jumlah SAB yang memenuhi syarat : 10.602buah
e. Jumlah TPM yang ada/terdaftar : 222 buah
f. Jumlah TPM yang laik sehat : 138 buah
g. Jumlah rumah yang memiliki akses jamban sehat : 99.905 buah
h. Jumlah jamban sehat : 28.097 buah
16
i. Jumlah penderita kusta MB yang RFT : 0 orang
j. Jumlah suspek penderita TB yang diperiksa dahak : 31 orang
k. Jumlah pasien baru BTA positif diobati : 25 orang
l. Jumlah pasien baru BTA positif yang sembuh : 22 orang
m. Jumlah pasien BTA positif yang berobat lengkap(PL): 1 orang
n. Jumlah kasus HIV/AIDS : 0 orang
o. Jumlah kasus HIV/AIDS yang meninggal : 0 orang
p. Jumlah kasus IMS yang ditemukan & diobati : 0 orang
q. Jumlah kasus DBD : 128 orang
r. Jumlah kematian kasus DBD : 0 orang
o Pelaksanaan penyelidikan epidemiologi (PE) :17 kali
o Jumlah sediaan darah malaria yang diperiksa : 0 sediaan
o Jumlah penderita positif malaria : 0 orang
17
5. Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran
a. Jumlah penderita yang di skrining katarak : 1224 orang
b. Jumlah penderita yang di skrining refraksi : 4013 orang
c. Jumlah kasus sulit dan dirujuk ke spesialis mata : 117 kasus
6. Kesehatan Jiwa.
a. Jumlah kasus NAPZA : 734 kasus
b. umlah kasus Keswa : 224 kasus
7. Kesehatan Kerja
a. Jumlah pekerja formal yang mendapat konseling : 4825 orang
b. Jumlah pekerja informal yang mendapat konseling : 240 orang
8. Data morbiditas
a. Angka kesakitan : 59.735 (100%)
b. Jumlah 20 penyakit terbesar :
- Penyakit pada saluran pernapasan bawah : 13.408(20,25%)
- Penyakit pada system otot dan jairngan :10.744 (14,69%)
- Penyakit kencing manis : 3.931 (8,27%)
- Infeksi saluran pernapasan bawah akut : 3.523 (7,19%)
- Gastritis : 3491 (6,72%)
- Penyakit darah tinggi primer (Hipertensi) : 3.241 (6,48%)
- Penyakit diare : 2.568 (5,54%)
- Tonsilitis : 2.533 (4,66%)
- Penyakit diare dan Gastroenteritis : 2.516 (4,53%)
- Dislipidemia : 2.205 (3,80%)
18
BAB III
PROMOSI KESEHATAN
A. PENDAHULUAN
a. Definisi
Upaya membantu masyarakat agar mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat untuk menolong diri sendiri, melalui
pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan di dukung oleh kebijaksanaan publik yang berwawasan
kesehatan.
b. Tujuan
Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan
yang bersumber pada masyarakat.
c. Strategi
1. Pengembangan kebijakan promosi kesehatan.
2. Peningkatansumber daya promosi kesehatan.
3. Pengembangan organisasi promosi kesehatan.
4. Integrasi dan sinkronisasi promosi kesehatan.
5. Pendayagunaan data dan pengembangan sistem informasi
promosi kesehatan.
6. Peningkatan kerja sama dan kemitraan.
7. Pengembangan pendekatan promosi kesehatan.
8. Fasilitas peningkatan promosi kesehatan.
d. Teknik dan metode Promkes
Metode
Pengertian sederhana disebut metode dan penyuluhan kesehatan
adalah cara untuk melaksanakan penyuluhan terhadap masyarakat.
Teknik
Segala upaya tertentu agar cara yang dilaksanakan dapat terwujud
secara baik dan sempurna.
19
Hasil Pencapaian Program Promosi Kesehatan Puskesmas Sidoarjo Tahun 2017
% Cakupan
Target
Jumlah
Tahun Sub
Satuan Target Total Variabel Rencana
Upaya 2017 Pencapaian Variabel
No. Kegiatan Sasaran Sasaran Sasaran dan Analisa Tindak
Kesehatan (T) (P) Riil (terhadap
(S) (TS) (ToS) Total Lanjut
dalam target
nilai
% sasaran)
Program
2.1 UKM ESSENSIAL
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1 Pengkajian PHBS ( Pola Hidup Bersih dan Sehat )
1. Rumah
tangga yang 20% RT 5.844 29.219 6.200 21,2 100 Tercapai
dikaji
2. Institusi
pendidikan 50% Sekolah 28 56 56 100 100 Tercapai
yang dikaji
3. Institusi
Sarana
kesehatan 70% 13 19 19 100 100 Tercapai
kesehatan
yang dikaji
4. TTU yang
40% TTU 34 86 38 44,18 100 Tercapai
dikaji
5. Tempat-
Tempat
tempat kerja 50% 8 16 16 100 100 Tercapai
kerja
yang dikaji
6. Pondok 70% Ponpes 4 5 5 100 100 Tercapai
21
pesantren
yang dikaji
2.1.1.1.2 Tatanan Sehat
1. Rumah tangga
sehat yang 347.2
56% RT 620.000 4317 69,6 100 Tercapai
memenuhi 10 00
indikator PHBS
2. Institusi
pendidikan yang
memenuhi 7-8 68% Sekolah 38 56 36 64,3 94,7 Tidak Tercapai
indikator PHBS
klasifikasi 4
3. Institusi
kesehatan yang
100 Sarana
memenuhi 6 19 19 19 100 100 Tercapai
% kesehatan
indikator PHBS
klasifikasi 4
4. TTU yang
memenuhi 6
63% TTU 24 38 34 89,5 100 Tercapai
indikator PHBS
klasifikasi 4
5. Tempat- tempat Sosialisasi
kerja yang tentang
memenuhi 8-9/7-8 Masih ada bahaya
Tempat
indikator PHBS 48% 8 16 0 0 0 pekerja yang merokok
kerja
tempat tempat merokok
kerja (klasifikasi
IV)
6. Pondok
28% Ponpes 2 5 2 40 100 Tercapai
pesantren yang
22
memenuhi 16-18
indikator PHBS
ponpes ( klasifikasi
IV)
2.1.1.3 Intervensi/ Penyuluhan
1. Kegiatan
intervensi 6
posyandu 510 510 765 150 100 Tercapai
kelompok Rumah kali
tangga
2. Kegiatan
intervensi pada 2
sekolah 112 112 112 100 100 Tercapai
institusi kali
pendidikan
3. kegiatan
2 Sarana
intervensi pada 38 38 38 100 100 Tercapai
kali kesehatan
institusi kesehatan
Kurang
4. kegiatan
2 koordinasi
intervensi pada TTU 172 172 86 50 50
kali lintas sektor/
TTU
lintas profesi
5. kegiatan
2 Tempat
intervensi pada 32 32 32 100 100 Tercapai
kali kerja
tempat kerja
6. kegiatan
2
intervensi pada ponpes 10 5 10 100 100 Tercapai
kali
ponpes
2.1.1.4 Pengembangan UKBM
1. Pembinaan 100
posyandu 85 85 85 100 100 Tercapai
posyandu %
2. pengukuran 100
posyandu 85 85 85 100 100 Tercapai
tingkat %
23
perkembangan
posyandu
3. posyandu PURI
( Purnama Mandiri 70% posyandu 60 85 66 77,6 100 Tercapai
)
4. pengukuran
tingkat 100
poskesdes 9 9 9 100 100 Tercapai
perkembangan %
poskesdes
2.1.1.5 Penyuluhan NAPZA ( Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif )
Melakukan
Kurang
1. Penyuluhan kegiatan
23% kegiatan 448 1948 338 17,4 75,5 koordinasi
Napza lintas
lintas profesi
profesi
2.1.1.6 Pengembangan desa siaga aktif
1. desa siaga aktif 96% Desa siaga 9 9 9 100 100 Tercapai
2. Desa siaga aktif
PURI ( Purnama 12% Desa siaga 2 9 4 44,4 100 Tercapai
Mandiri )
Kurang
3. pembinaan desa koordinasi
12% Desa siaga 2 9 0 0 0
siaga aktif lintas
profesi/sektoral
2.1.1.7 Promosi kesehatan
1.,Sekolah
pendidikan dasar 100
sekolah 45 45 45 100 100 Tercapai
yang mendapat %
promosi kesehatan
2. Promosi
100
kesehatan di dalam Promkes 4 4 4 100 100 Tercapai
%
gedung puskesmas
24
dan jaringannya (
sasaran masyarakat
)
3. Promosi
kesehatan untuk
pemberdayaan
masyarakat di 100
promkes 12 12 108 100 100 Tercapai
bidang kesehatan ( %
kegiatan diluar
gedung puskesmas
)
2.1.1.8 Program pengembangan
1. poskesdes
beroperasi dengan
strata madya, 96% poskesdes 9 9 9 100 100 Tercapai
purnama, dan
mandiri
2. pembinaan
tingkat
28% poskestren 1 2 1 50 100 Tercapai
perkembang
poskestren
3. pembinaan
tingkat
28% UKK 1 2 1 50 100 Tercapai
perkembangan pos
UKK
Kurang
4. poskestren
koordinasi
purnama dan 90% poskestren 1 2 0 0 0
lintas profesi/
mandiri
sektoral
5. pembinaan 13% posbindu 1 11 0 0 0 Kurang
25
tingkat koordinasi
perkembangan lintas profesi /
posbindu PTM sektoral
26
Evaluasi:
Berdasarkan data program Promosi Kesehatan terdapat beberapa program yang belum
memenuhi target, yaitu program – program:
a. Tatanan sehat institusi pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator sebesar 64,3%
sedangkan targetnya sebesar 68%.
b. Tempat kerja yang memenuhi 7-8/8-9 indikator PHBS tempat kerja (Klasifikasi IV)
sebesar 0% sedangkan targetnya sebesar 48%.
c. Kegiatan intervensi pada TTU sebesar 50% sedangkan targetnya sebesar 100%.
d. Penyuluhan NAPZA sebesar 17,4% sedangkan targetnya sebesar 23%.
e. Pembinaan desa siaga aktif sebesar 0% sedangkan targetnya sebesar 12%.
f. Pokestren sebesar 0% sedangkan targetnya sebesar 90%.
g. Pembinaan singkat perkembangan posbindu PTM sebesar 0% sedangkan targetnya
sebesar 13%.
BAB IV
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan yang dilakukan di Indonesia pada hakekatnya
adalah menyelenggararkan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia agar
mempunyai kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk sehingga
dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Pembangunan kesehatan masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan
kesehatan lingkungan, sebab merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan
derajat kesehatan yang dinamis serta membangkitkan dan memupuk swadaya
masyarakat dalam upaya penyehatan lingkungan.
Salah satu langkah meningkatkan kesehatan lingkungan adalah
denganmembangun sarana yang diperlukan disertai peningkatan, pemanfaatan
dan pemeliharaan sarana yang ada.Pembangunan sarana lingkungan pada
hakekatnya dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain:
Penyehatan air.
Pembuangan kotoran.
Penyehatan makanan dan minuman.
Penyehatan tempat-tempat umum.
Penyehatan pembuangan sampah.
Dari gambaran tersebut, terlihat bahwa penyehatan lingkungan
sangatlah penting dalam rangka menciptakan kesadaran masyarakat agar
senantiasa melaksanakan cara hidup yang sehat bagi dirinya sendiri dan bagi
masyarakat.
B. Program dan pencapaian
Kegiatan program Penyehatan Lingkungan Puskesmas Sidoarjo Tahun 2017
(Januari – Desember) adalah:
Program penyediaan air bersih.
Penyehatan Makanan dan Minuman.
Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Pembinaan Tempat – Tempat Umum (TTU)
Yankesling ( Klinik Sanitasi )
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Hasil Pencapaian Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Sidoarjo Tahun 2017
% Cakupan
Jumlah
Targe
Target Sub Variab
Satuan t Total Rencana
Upaya Tahun Pencapaian Variabel el dan
No. Kegiatan Sasaran Sasar Sasaran Analisa Tindak
Kesehatan 2017 (T) (P) Riil (terhadap Total
(S) an (ToS) Lanjut
dalam % target nilai
(TS)
sasaran) Progra
m
2.1 UKM ESSENSIAL
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 111
2.1.2.1 Penyehatan Air 162,7
(yang bisa 1.
di minum) Pengawasan
40% Sarana 4241 10604 10604 250 Tercapai
Sarana Air
Bersih (SAB)
(yang bisa 2. SAB yang
di minum) memenuhi 83% Sarana 8801 10604 10602 120 Tercapai
syarat
3. Rumah
Tangga yang
memiliki
83% Penduduk 9013 10604 1064 118 Tercapai
akses
terhadap
SAB
2.1.2.2 Penyehatan Makanan dan Minuman 117,5
1. Pembinaan
Tempat
Pengelolaan 80% TPM 177 222 222 125,4 Tercapai
Makanan
(TPM)
2. TPM yang
memenuhi
57% TPM 126 222 138 109,5 Tercapai
syarat
kesehatan
2.1.2.3 Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar 129,4
1. Pembinaan
sanitasi
perumahan 74% Rumah 352 476 476 135,2 Tercapai
dan sanitasi
dasar
2. Rumah
yang
memenuhi 71,50% Rumah 340 476 420 123,5 Tercapai
syara
kesehatan`
2.1.3.4 Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TTU) 138,9
1. Pembinaan
87% TTU 59 68 68 115,3 Tercapai
sarana TTU
2. TTU yang
memenuhi
59% TTU 40 68 65 162,5 Tercapai
syarat
keseatan
2.1.2.5 Yaskenling (Klinik Sanitasi 7,6
1. Konseling
10% Kegiatan 490 4903 56 11,4 Tercapai
Sanitasi
2. Inspeksi 30% Kegiatan 980 980 56 5,7 Belum
Sanitasi PBL Tercapai
3. Intervensi
terhadap Belum
20% Kegiatan 980 980 56 5,7
pasien PBL Tercapai
yang di IS
2.1.2.6 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) = Pemberdayaan Masyarakat 110,1
1. Rumah
Tangga
memiliki
77% Penduduk 78345 101748 990905 127,5 Tercapai
Akses
terhadap
jamban sehat
2. Desa /
kelurahan Belum
77% Desa 7 9 3 42,9
yang sudah Tercapai
ODF
3. Jamban
82% Rumah 23433 28577 28097 119,9 Tercapai
Sehat
4.
Pelaksanaan
Kegiatan 68% Kegiatan 6 9 9 150 Tercapai
STBM di
Puskesmas
C. EVALUASI
Berdasarkan data program kesehatan lingkungan tahun 2017 dapat diambil
kesimpulan bahwa sebagian program ada yang belum memenuhi target
program – program :
a. Inspeksi sanitasi PBL sebesar 5,7% targetnya sebesar 30%.
b. Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS sebesar 5,7% targetnya
sebesar 20%.
c. Desa / kelurahan yang sudah ODF sebesar 42,9% targetnya sebesar
77%.
BAB V
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK
A. Definisi
Kesehatan Ibu dan Anak adalah suatu upaya dalam memberikan pelayanan
dan pemeliharaan kesehatan ibu baik pada saat hamil, bersalin dan
menyusui serta anak dari lahir sampai masa prasekolah.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
a. Bagi Ibu
Pencapaian kemampuan hidup sehat lewat peningkatan derajat
kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarga menuju keluarga
berkualitas.
b. Bagi Anak
Mencapai proses tumbuh kembang yang optimal sebagai landasan
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Tujuan Khusus :
a. Mempercepat turunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi, anak
balita dan ibu bersalin.
b. Meningkatkan mutu pelayanan kepada bayi, anak balita dan anka
prasekolah serta ibu hamil dan menyusui.
c. Berusaha mewujudkan tercapainya norma keluarga kecil bahagia
sejahtera.
C. Target dan Kegiatan di KIA
1. Target
a. Bayi (0-1 tahun)
b. Balita (1-4 tahun)
c. Anak prasekolah (5-6 tahun)
d. Ibu hamil, menyusui dan kala nifas
e. Pasangan usia subur dan calon ibu
2. Kegiatan di KIA
a. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu nifas,
menyusui, bayi, balita dan anak prasekolah.
b. Pertolonganpersalinan.
c. Pemberian nasihat tentang MKN (makanan tambahan vitamin
mineral) dan tumbuh kembang anak.
d. Imunisasi ibu dan deteksi dini tumbuh kembang bayi, anak balita,
dasar anak, anak pra sekolah.
e. Pengobatan sederhana.
f. Manajemen terpadu balita sakit (MTBS).
g. Penyuluhan gizi.
h. Pendidikan kesehatan reproduksi remaja.
i. Kegiatan di luar gedung (kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi,
kunjungan ibu nifas, kunjungan neonatus, RT, ANC terpadu : sehat
selamat, Kelas Ibu)
j. Penanganan Kasus Kebidanan.
Hasil Pencapaian Program KIA Puskesmas Sidoarjo Januari – Desember Tahun 2017
Targe % Cakupan
t
Tahu Total Sub Jumlah
Satuan Target Rencana
No Upaya n Sasara Pencapaian Variabel Variabel
Kegiatan Sasaran Sasaran Analisa Tindak
. Kesehatan 2017 n (P) Riil (terhadap dan Total
(S) (TS) Lanjut
(T) (ToS) target nilai
dala sasaran) program
m%
2.1.UKM ESSENSIAL
2.1.3. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak
2.1.3.1 Kesehatan Ibu
1.Pelayanan
kesehatan
89% Bumil 1600 1798 1758 97,78 100% Tercapai
untuk ibu
hamil (K4)
2.Pelayanan
Persalinan oleh
96% Bumil 1647 1716 1843 107,4 100% Tercapai
tenaga
kesehatan (Pn)
3.Pelayanan
persalinan oleh
tenaga
96% Bumil 1647 1716 1843 107,4 100% Tercapai
kesehatan di
fasilitas
kesehatan
4.Pelayanan
nifas oleh
96% Bumil 1647 1716 1843 107,4 100% Tercapai
tenaga
kesehatan (KF)
Bidan
wilayah
melaksana
kan
kunjungan
5. Penanganan
Belum mencari
komplikasi 80% Bumil 288 360 220 61,18 76,4%
Tercapai kasus,
kebidanan
meningkat
kan kerja
sama
BPM, RB,
RS
2.1.3.2 Kesehatan Bayi
1.Pelayanan
Kesehatan
98% Bayi 1601 1634 1851 113,3 100% Tercapai
neonates
pertama (KN1)
2.Pelayanan
Kesehatan
neonates 0-28 96% Bayi 1569 1634 1858 113,8 100% Tercapai
hari (KN-
lengkap)
3.Penanganan
Belum
komplikasi 80% Bayi 196 245 106 43,2 54%
Tercapai
neonates
4.Pelayanan
96% Bayi 1512 1575 1479 93,9 97,82% Tercapai
kesehatan bayi
29 hari-11
bulan
2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah
1.Pelayanan
kesehatan anak 84% Balita 5523 6576 4761 72,4% 86,19% Tercapai
(12-59 bulan)
2. Pelayanan
Anak
kesehatan anak
80% Prasekol 1349 1686 2117 100 100,1% Tercapai
pra sekolah
ah
(60-72 bulan)
2.1.3.4 Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1.Sekolah
setingkat
SD/MI/
SDLB yang
100%
melaksanakan
pemeriksaan
penjaringan
kesehatan
H. Evaluasi
Berdasarkan data kegiatan program KIA tahun 2017 pada umumnya pelaksanaan
program KIA di Puskesmas Sidoarjo hampir semua mencapai target yang ditentukan
dalam setiap sub program sebagai berikut:
1. Kesehatan Ibu:
a. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) telah mencapai target (100%)
b. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) telah mencapai target
(100%)
c. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan telah
mencapai target (100%)
d. Pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF) telah mencapai target (100%)
e. Penanganan komplikasi kebidanan belum mencapai target (76,4%)
2. Kesehatan Bayi:
a. Pelayanan Kesehatan neonates pertama (KN1) telah mencapai target (100%)
b. Pelayanan Kesehatan neonates 0-28 hari (KN-lengkap) telah mencapai target
(100%)
c. Penanganan komplikasi neonates belum mencapai target (54%)
d. Pelayanan kesehatan bayi 29 hari-11 bulan telah mencapai target (97,82%)
3. Kesehatan Anak:
a. Pelayanan kesehatan anak (12-59 bulan) telah mencapai target (86,19%)
b. Pelayanan kesehatan anak pra sekolah (60-72 bulan) telah mencapai target
(100,1%)
BAB VI
PROGRAM KELUARGA BERENCANA
A. PENDAHULUAN
1. Definisi
Keluarga berencan (KB) adalah perencana kehamilan, sehingga kehamilan
hanya terjadi pada waktu yang di inginkan.
2. Tujuan
- Tujuan umum
Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pengendalian
pertumbuhan, meningkatkan keikutsertaan kelestarian ber-KB seluruh
plosok sehingga akan menurunkan angka fertilitas yang bermakna.
- Tujuan khusus
a. Meningkatkan pemerataan pemakaian MKJP baik terhadap peserta
baru,maupun KB aktif .
b. Meningkatkan dan semakin meratanya penggarapan terhadap generasi
muda dalam kaitannya dengan pendewasaan usia kawin dan sebagai
bantuan mendukung gerakan KB nasional didaerah.
c. Semakin meratanya kemandirian masyarakat dalam ikut serta
memberikan pelayanan atau mendapatkan pelayanan KB.
B. TARGET DAN PENCAPAIAN
1. Target dan Sasaran
a. Pasangan Usia Subur (PUS).
b. Pasangan usia muda.
c. Pasangan usia subur yang istrinya diatas 30 tahun (15-49 tahun).
d. Pasangan usia subur yang umurnya kurang dari 30 tahun (20-29 tahun) dan
sudah mempunyai anak.
e. Generasi muda atau tua,karyawan dan karyawati perusahaan dan lain –
lain.
2. Hasil pencapaian
Hasil pencapain program Keluarga Berencana Puskesmas Sidoarjo Bulan Januari – Desember Tahun 2017
% Cakupan
Jumlah
Target Sub
Upaya Satuan Target Total Variabel Rencana
Tahun Pencapaian Variabel
No. Keseha Kegiatan Sasara Sasaran Sasaran dan Analisa Tindak
2017 (T) (P) Riil (terhadap
tan n (S) (TS) (ToS) Total Lanjut
dalam % target
nilai
sasaran)
Program
1. KB aktif (
Contraceptive 70% PUS 20001 20001 18686 102 93,43
Prevalence Rate )
2. Peserta KB Baru 100% PUS 1864 1864 1868 100 100
3. Akseptor KB
< 10% PUS 18234 18234 578 3,17 3,17
Drop Out
4. Peserta KB
mengalami <3,5% 0 0 0 0 0 0
komplikasi
5. Peserta KB
mengalami efek <12,5% PUS 18234 18234 172 0,9 0,94
samping
Kurangnya Menertib
6. PUS dengan 4T kinjungan kan mitra
80% PUS 1009 1009 702 69,57 69,57
ber KB 4T ber KB RBP ke
yang PKM
datang ke
PKM
7. KB pasca
30% Bulin 1709 1709 580 33,94 33,94
persalinan
Pengetahua Sosialisas
8. Ibu hamil yang n bumil i kepada
100% Bumil 1600 1798 870 48,12 48,38
diperiksa HIV yang bumil
kurang
62651 62849 23456 357,7 349,43 50
EVALUASI
Berdasarkan data program keluarga berencana Puskesmas Sidoarjo tahun 2017 dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa program
yang belum memenuhi target program – program :
a. PUS dengan 4T ber KB sebesar 69, 57% sedangkan targetnya sebesar 80%.
b. Ibu hamil yang diperiksa HIV sebesar 48,38% sedangkan targetnya sebesar 100%.
AB VII
UPAYA PERBAIKAN GIZI
A. Pendahuluan
Masalah gizi adalah gangguan kesehatan seseorang / masyarakat yang
disebabkan tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh
dari makanan. Masyarakat di Jawa Timur dan di Indonesia pada umumnya masih
dihadapkan pada masalah gizi “ganda”, yaitu masalah gizi kurang dalam bentuk:
Kekurangan Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB), dan Kurang Vitamin A (KVA), serta masalah
gizi lebih yang erat kaitannya dengan penyakit degeneratif.
B. Target dan Capaian
Hasil pencapain program Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas Sidoarjo Bulan Januari – Desember Tahun 2017
% Cakupan
Sub
Target
Satu Variabe Jumlah
Tahun
an Target Total l Variabel
Upaya 2017 Pencapaian Rencana Tindak
No. Kegiatan Sasa Sasaran Sasaran (terhad dan Analisa
Kesehatan (T) (P) Riil Lanjut
ran (TS) (ToS) ap Total
dalam
(S) target nilai
%
sasaran Program
)
1.Pemberian kapsul
Vitamin A dosis Ana
85% 1340 1577 1538 97,52 100
tinggi pada bayi k
umur 6-11 bulan
2.Pemberian kapsul
Vitamin A dosis
Ana
tinggi pada balita 85% 3583 4215 5823 138,15 100
k
12-59 bulan 2 (dua)
kali setahun
3.Pemberian 90 Ibu
tablet Besi pada ibu 90% Ham 1618 1798 1758 97,77 100
hamil il
4.Ibu Hamil Kurang
Bum
Energi Kronis 21,10% 1,17 1798 120 6,67 100
il
(KEK)
1. Pemberian Tablet Ana
20% 1292 6459 3481 53,89 100
Tambah Darah k
pada Remaja Putri
2. Pemberian PMT- Ana
85% 63,75 75 60 80 94
P pada balita kurus k
3. Ibu hamil KEK
Bum
yang mendapat 65% 78 120 77 64,16 98
il
PMT-P
1. Cakupan balita
gizi buruk
mendapat Ana
100% 1 1 1 100 100
perawatan sesuai k
standar tatalaksana
gizi buruk
2. Cakupan
Ana
penimbangan balita 79% 6440 8152 6511 79,86 100
k
D/S
3. Balita naik berat Ana
60% 3906 6511 4178 64,16 100
badanny (N/D) k
4. Balita Bawah Ana
1,90% 1324 20 100 100
Garis Merah k
5. Rumah tangga
mengkonsumsi 90% KK 454 584 504 100 100
garam beryodium
BAB VIII
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
A. Pendahuluan
1. Tujuan
Menentukan angka kesakitan dan angka kematian serta mencegah terjadinya
penyakit menular yang menjadi masalah keksehatan masyarakat.
2. Target dan Sasaran
a. Sasaran
- Penderita dan keluarga yang kontak dengan penyakit menular.
- Murid SD.
- Masyarakat umum
b. Kegiatan Surveillance
- Epidemiologi
- Mengamati dan mengawasi kasus-kasus yang dapat menjadi masalah
masyarakat yang kemudian pelacakan dan pemberantasan.
B. Diare
Definisi
Suatu kegiatan dalam usaha penanggulanganan dan pemberantasan penyakit diare
Tujuan
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian pada penderita diare
- Memutuskan mata rantai penularan dan mendidik masyarakat agar dapat
mengatasi mata rantai penularan diare
- Melaksanakan pengobatan penderita diare yang standar di sarana kesehatan
dan RT
- Mengamati dan menangani KLB sedini mungkin
Sasaran
- Penyakit diare yang menyerang balita dan usia produktif
- Penduduk pedesaan yang berpenghasilan rendah
- Penduduk dengan angka kesakitan dan kematian tinggi.
Target dan Capaian
- Tidak ada target khusus di puskesmas, hanya mengacu pada target
nasional
- Perkiraan angka : angka insiden x jumlah penduduk
- Nasional target : 22% x perkiraan
Hasil Pencapaian Program P2 Diare Di Puskesmas Sidoarjo Pada Bulan Januari – Desember 2017
% Cakupan
Target
Jumlah
Tahun Sub
Satuan Target Total Variabel Rencana
Upaya 2017 Pencapaian Variabel
No. Kegiatan Sasaran Sasaran Sasaran dan Analisa Hambatan Tindak
Kesehatan (T) (P) Riil (terhadap
(S) (TS) (ToS) Total Lanjut
dalam target
nilai
% sasaran)
Program
2.1. UKM ESSENSIAL
2.1.5 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2.1.5.1 Diare
1.Cakupan
Belum
pelayanan diare 100% Balita 1374 941 941 68,49 68,49
Tercapai
balita
2. Angka
Belum
Penggunaan 100% Balita 841 941 869 92,35 92,35
Tercapai
oralit
3. Angka
Penderita diare Belum
100% Balita 941 941 810 86,68 86,07
balita yang Tercapai
diberi Zink
EVALUASI
Berdasarkan data Program P2 diare secara kumulatif pada bulan Januari - Desember tahun 2017 dapat diambil kesimpulan bahwa semua
program belum mencapai target :
1. Cakupan pelayanan diare balita sebesar 68,49% sedangkan targernya sebesar 100%.
2. Angka penggunaan oralit sebesar 92,35% sedangkan targetnya sebesar 100%.
3. Angka penderita diare balita yang diberi Zink sebesar 86,07 sedangkan targetnya sebesar 100%.
C. ISPA
Tujuan
Menemukan sedini mungkin penderita pnemonia dan memberikan pengobatan sesuai standar.
Sasaran
Semua penderita yang datang dengan gangguan pilek dan gangguan jalan nafas khususnya balita.
Hasil Pencapaian Program P2 ISPA di Puskesmas Sidoarjo Bulan Januari – Desember Tahun 2017
% Cakupan
Target
Jumlah
Tahun Sub
Upaya Satuan Target Total Variabel Rencana
2017 Pencapaian Variabel
No. Kesehata Kegiatan Sasaran Sasaran Sasaran dan Analisa Hambatan Tindak
(T) (P) Riil (terhadap
n (S) (TS) (ToS) Total Lanjut
dalam target
nilai
% sasaran)
Program
2.1.5.2 ISPA
Cakupan
penemuan
penderita 80% 363 80% 363 608 100 100% Tercapai
Pneuomonia
balita
EVALUASI
Berdasarkan data Program P2 ISPA pada bulan Januari - Desember tahun 2017 dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan sudah
memenuhi target pada program cakupan penemuan penderita pneumonia balita.
D. Kusta
Definisi
Kusta merupakan penyakit menular disebabkan oleh Mycobacterium leprae
menyerang saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya.
Tujuan
- Jangka panjang : Eliminasi kusta dari Indonesia
- Jangka menengah : Menemukan angka kesakitan kusta menjadi 1/10.000
penduduk.
- Jangka pendek :
Pembinaan pengobatan (case holding) pada semua penderita PB.
Penemuan penderita (case finding) sedini mungkin sehingga proporsi
tingkat kecamatan dapat ditekan serendah mungkin.
Implementasi dengan meningkatkan pengobatan MDT sebagai obat
standar di daerah pengembangan sehingga mencakup 80 % penderita
terdaftar, 100 % bagi penderita baru.
Penyuluhan kesehatan di bidang kusta agar masyarakat memahami
kusta yang sebenarnya.
Pendataan dan pelaporan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam memenuhi kebutuhan program.
Pengawasan setelah RFT dengan memberikan motivasi kepada semua
penderita agar datang memeriksa diri selama 2 tahun untuk tipe PB
dan 5 tahun untuk tipe MB.
Sasaran
- Penderita kusta :
Pengobatan kombinasi
Evaluasi pengobatan
- Masyarakat :
Pencarian penderita
Penyuluhan tentang kusta
Pemeriksaan anak sekolah
- Petugas : Dengan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam
menangani penyakit kusta.
Kebijaksanaan
a. Obat kusta diberikan secara cuma-cuma.
b. Regimen MDT mengikuti rekomendasi WHO.
c. Penderita tidak boleh diisolasi.
d. Program P2 kusta diintegrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan dan rujukan
Hasil Pencapaian Program P2 Kusta di Puskesmas Sidoarjo pada Bulan Januari – Desember Tahun 2017
Target % Cakupan
Tahun Sub Jumlah
Satuan Target Total Rencana
Upaya 2017 Pencapaian Variabel Variabel
No. Kegiatan Sasaran Sasaran Sasaran Analisa Tindak
Kesehatan (T) (P) Riil (terhadap dan Total
(S) (TS) (ToS) Lanjut
dalam target nilai
% sasaran) Program
2.1.5.3 Kusta
1. Cakupan
pemeriksaaan Lebih
Anggota
kontak dari dari 23 28 20 71% 87% Tercapai
keluarga
kasus kusta 80%
baru
2. Kasus Kusta Lebih
yang dilakykan dari Pendeirta 1 1 1 100% 100% Tercapai
PFS secara rutin 90%
Lebih
3. RFT
dari Pasien - - - - - - - -
penderita Kusta
90%
4. Penderita
baru pasca
pengobatan Lebih
dengan score dari Pasien - - - - - - - -
kecacatannya 97%
tidak bertambah
atau tetap
5. Proporsi Kuran
kasus defaulter g dari Pasien - - - 100% 100% Tercapai
Kusta 5%
6. Proporsi
tenaga
Lebih
kesehatan di Pegawai
dari 50 55 55 100% 100% Tercapai
desa endemsi PKM
90%
Kusta
tersosialisasi
7. Proporsi
kader kesehatan Lebih Kader
Belum
di desa endemis dari kesehata 442 491 270 55% 61%
Tercapai
Kusta 90% n
tersosiaslisasi
8. Proporsi
SD/MI di desa
endemis Kusta 100% Siswa 30 30 30 100% 100% Tercapai
dilakukan
screening Kusta
EVALUASI
Berdasarkan data program P2M Kusta pada bulan Januari – Desember tahun 2017 dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat program
yang belum mencapai target diantaranya :
a. Proporsi kader kesehatan di desa endemis Kusta tersosiaslisasi sebesar 61% sedangkan targetnya sebesar lebih dari 90%.
E. TB Paru
Definisi
TB paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa
dengan gejala batuk lebih dari 2 minggu, sumer, berat badan menurun.
Tujuan
a. Jangka Panjang
Memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TB paru tidak lagi merupakan
masalah kesehatan di Indonesia.
b. Jangka Pendek
- Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita BTA
positif yang ditemukan.
- Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehingga pada
tahun 2009 dapat mencapai 70% dari perkiraan semua penderita baru BTA
positif.
Hasil Pencapaian Program P2 TB Paru di Puskesmas Sidoarjo pada Bulan Januari – Desember Tahun 2017
% Cakupan
Target
Sub
Tahun Jumlah
Satuan Target Total Variabe Rencana
Upaya 2017 Pencapaian Variabel
No. Kegiatan Sasaran Sasaran Sasaran l Analisa Tindak
Kesehatan (T) (P) Riil dan Total
(S) (TS) (ToS) (terhada Lanjut
dalam nilai
p target
% Program
sasaran)
2.1.5.4 TB Paru 58,3%
1. Penemuan
Belum
suscpect 75% Pasien 1990 1393 119 6% 6%
Tercapai
penderita TB
2. Penderita
TB Paru BTA
positif yang Belum
100% Pasien 29 29 20 69% 69%
dilakukan Tercapai
pemeriksaan
kontak
3. Angka
keberhasilan
pengobatan 90% Pasien 32 29 30 93% 1005 Tercapai
pasien baru
BTA positif
EVALUASI
Berdasarkan data Program P2M TB Paru secara kumulatif pada bulan Januari – Desember
Tahun 2017 terdapat dua program yang belum memenuhi target :
a. Penemuan suspect penderita TB sebesar 6% sedangkan targetnya sebesar 75%.
b. Penderita TB Paru BTA positif yang dilakukan pemeriksaan kontak sebesar 69%
sedangkan targetnya sebesar 100%.
EVALUASI
Berdasarkan data program P2M DBD secara kumulatif pada bulan Januari - Desember Tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa program yang belum tercapai:
a. Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 87,56% sedangkan targetnya sebesar lebih dari 95%.
Cakupan PE kasus DBD sebesar 77,3% sedangkan targetnya sebesar 100%.
G. Program Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
Tujuan
Memberikan informasi mengenai penyakit PMS dan HIV/AIDS.
Menenmukan dan mengobati penderita PMS dan HIV/AIDS sesuai dengan standart
Sasaran
Anak-anak, remaja, dan dewasa yang rentan
Hsil Pencapaian ProgramHIV/ AIDS di Puskesmas Sidoarjo Pada Bulan Januari – Desember Tahun 2017
Target % Cakupan
Tahun Sub Jumlah
Satuan Target Total Rencana
Upaya 2017 Pencapaian Variabel Variabel
No. Kegiatan Sasaran Sasaran Sasaran Analisa Tindak
Kesehatan (T) (P) Riil (terhadap dan Total
(S) (ToS) (ToS) Lanjut
dalam target nilai
% sasaran) Program
2.1.5.6 Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
Anak sekolah
(SMP dan
SMA
sederajat)
100% - - - - - - -
yang sudah
dijangkau
penyuluhan
HIV/AIDS
H. Program Pemberantasan Penyakit Malaria
Tujuan
Memberikan informasi mengenai penyakit malaria.
Menemukan penderita malaria sedini mingkin dan mengobati sesuai standart.
Sasaran
Anak-anak, remaja, dan dewasa yang rentan
Hasil Pencapaian ProgramMalaria di Puskesmas Sidoarjo Pada Bulan Januari – Desember Tahun 2017
% Cakupan
Target Sub Jumlah
Satuan Target Total Rencana
Upaya Tahun Pencapaian Variabel Variabel
No. Kegiatan Sasaran Sasaran Sasaran Analisa Tindak
Kesehatan 2017 (T) (P) Riil (terhadap dan Total
(S) (TS) (ToS) Lanjut
dalam % target nilai
sasaran) Program
2.1.5.7 Malaria
1. Penderita malaria yang
0
dilakukan pemeriksaan 100% 0 0 0 0 0 0 0 0
SD
2. Penderita positif
malaria yang diobati 100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0
sesuai standar (ACT)
3. Penderita positif
100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0
malaria yang di follow up
I. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies
Hasil Pencapaian Program Rabies di Puskesmas Sidoarjo Pada Bulan Januari – Desember Tahun 2017
% Cakupan
Target Sub Jumlah
Satuan Target Total Rencana
Tahun Pencapaian Variabel Variabel
No. Upaya Kesehatan Kegiatan Sasaran Sasaran Sasaran Analisa Tindak
2017 (T) (P) Riil (terhadap dan Total
(S) (TS) (ToS) Lanjut
dalam % target nilai
sasaran) Program
2.1.5.8.Rabies
1. Cuci luka
0
terhadap kasus 100% 0 0 0 0 0 0 0 0
gigitan HPR
2. Vaksinasi
terhadap kasus
100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0
gigitan HPR yang
berindikasi
J. Program Imunisasi
Tujuan
a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian terhadap penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu TBC, DIFTERI, PERTUSIS,
TETANUS NEONATORUM, POLIO dan HEPATITIS.
b. Tujuan Khusus
Tercapainya UCI (Universal Child Immunization) tahun 2011
Mencakup bayi (0-12 bulan) untuk vaksinasi
- BCG 1x
- DPT 3x
- POLIO 4 x
- Hepatitis 3 x
Ibu hamil dengan TT 2x
Murid kelas I SD / MI dengan DT 1 x
Murid SD / MI kelas II-III untuk mendapatkan TT 1x
Calon pengantin wanita dengan TT 2x.
% Cakupan
Target Sub Jumlah
Satuan Target Total Rencana
Upaya Tahun Pencapaia Variabel Variabel
No. Kegiatan Sasaran Sasaran Sasaran Analisa Tindak
Kesehatan 2017 (T) n (P) Riil (terhada dan Total
(S) (TS) (ToS) Lanjut
dalam % p target nilai
sasaran) Program
2.1.5.11 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
1.Desa/kelurahan yang
122,2 Dipertah
melaksanakan kegiatan 30% desa 9 2,7 11 407,41% 67,90% tercapai
% ankan
Posbindu PTM
2.Perempuan usia 30-50 Meningk
tahun yang dideteksi dini Belum atkan
30% pasien 17.902 5370 446 2,49% 8,31% 1,385%
kanker cervix dan tercapai sosialisas
payudara i IVA
Meningk
3.Sekolah yang ada di atkan
30% Sekolah 58 17,4 58 100% 333,33% 55,555% tercapai
wilayah puskesmas pembina
an KTR
4.Penduduk usia > 15 th Meningk
yang melaksanakan 44,09 146,977 atkan
30% Orang 78.799 23.639 34.744 24,49% tercapai
pemeriksaan tekanan % % sosialisas
darah i
Meningk
5.Penduduk usia >18 th
Belum atkan
yang melakukan 30% Orang 78.799 23.639 3468 4,40% 14,67% 2,445%
tercapai sosialisas
pemeriksaan gula darah
i
6.Obesitas/IMT pada 14,68 Belum Meningk
30% Orang 78.799 23.639 11.570 48,94% 8,157%
penduduk usia > 15 th % tercapai atkan
yang melakukan sosialisas
pemeriksaan IMT i
BAB IX
PROGRAM USIA LANJUT
A. PENDAHULUAN
Tujuan umum
Diperolehnya peningkatan derajat kesehatan dan kehidupan manusia usia lanjut
mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan
masyarakat sesuai dengan kebudayaan ditengah-tengah masyarakat.
Tujuan khusus
e. Kelompok usia lanjut
Deteksi dini penurunan kesehatan, serta teratur dan berkesinambungan
memeriksakan kesehatannya atau institusi pelayanan kesehatan lainnya.
Latihan fisik dan mental secara teratur.
Diet seimbang.
Kebersihan perorangan.
Kelompok untuk bersosialisasi.
Hidup sehat dengan menghindari kebiasaan yang tidak baik seperti
merokok, alkohol, kopi, kelelahan fisik dan mental.
Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara teratur.
f. Kelompok keluarga yang memiliki usia lanjut
Pemeliharaan usia lanjut dan keterlibatan usia lanjut di dalam maupun di
luar keluarga.
Bantuan dalam mengatasi masalah kesehatan secara tepat dan benar.
Dukungan, bantuan dan dorongan untuk menyalurkan dan
mengembangkan minat dan hobi.
Pemeliharaan fisik, mental dan spiritual yang teratur dan
berkesinambungan di tengah keluarga yang penuh kasih sayang dan
tanggung jawab.
g. Kelompok masyarakat usia lanjut
Program kesehatan usia lanjut.
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan masyarakat
yang berlintas dengan pemeliharaan kesehatan usia lanjut.
h. Penyelenggara kesehatan
Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan serta
kemandirian usia lanjut.
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan yang
berkaitan dengan usia lanjut.
i. Lintas sektor
Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan serta
kemandirian usia lanjut.
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan yang
berkaitan dengan usia lanjut.
Pendidikan kesehatan
1. Intrakurikuler
2. Ekstrakurikuler
a. Kerja bakti kebersihan
b. Lomba – lomba kebersihan sekolah
c. Aktivitas kader kesehatan : PMR,PKS
d. Penyuluhan dan sebagainya.
Pelayanan kesehatan
Promotif : Penyuluhan,latihan,ketrampilan dalam Yankes
Preventif : Pemutusan mata rantai penyakit,penjaringan, imunisasi, KMS,
pemeriksaan kesehatan dan konseling
Kuratif dan rehabilitative: Pengobatan ringan, P3K P3P
Tujuan :
1) Meningkatkan derajat kesehatan murid.
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan di
sekolah.
3) Mempersiapkan murid sebagai kader kesehatan.
4) Merubah kebiasaan murid untuk hidup sehat.
5) Memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar.
Sasaran :
1) Peningkatan program UKS disemua SD/MI, SLTP/Mts,
SLTA/MA.
2) Pembentukan kader kesehatan sekolah dengan sasaran
murid kelas 5 dan kelas 6 SD/MI.
Kegiatan :
1) Pemeriksaan kesehatan murid/skrining.
2) Pemeriksaan gizi.
3) Pemeriksaan kulit.
4) Penyuluhan kesehatan.
5) Imunisasi
6) Lomba sekolah sehat.
7) Laboratorium
Hasil Pencapaian Program UKS Puskesmas Sidoarjo Januari – Desember 2017
% Cakupan
Target
Jumlah
Tahun Sub
Satuan Target Total Variabel Rencana
Upaya 2017 Pencapaian Variabel
No. Kegiatan Sasaran Sasaran Sasaran dan Analisa Tindak
Kesehatan (T) (P) Riil (terhadap
(S) (TS) (ToS) Total Lanjut
dalam target
nilai
% sasaran)
Program
2.2 UKM PENGEMBANGAN
2.2.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Sekolah
setingkat
SD/MI yang
melaksanakan 100% Sekolah 31 31 31 100 100 Tercapai
pemeriksaan
penjaringan
kesehatan
Sekolah
setingkat
SMP/MTs yang
melaksanakan 90% Sekolah 14 14 14 100 100 Tercapai
pemeriksaan
penjaringan
kesehatan
Sekolah
setingkat
SMA/MA/SMK
yang
90% Sekolah 13 13 12 92,31 92,31 Tercapai
melaksanakan
pemeriksaan
penjaringan
kesehatan
2. Murid kelas I
setingkat
SD/MI yang
100% Murid 1979 1979 1979 100 100 Tercapai
diperiksa
penjaringan
kesehatan
Murid kelas VII
setingkat
SMP/MTs yang
90% Murid 2164 2164 2164 100 100 Tercapai
diperiksa
penjaringan
kesehatan
Murid kelas I
setingkat XII
SMA/MA/SMK
90% Murid 1708 1708 1708 100 100 Tercapai
yang diperiksa
penjaringan
kesehatan
3. Pelayanan 67% Remaja 17.453 17.453 10.371 59,42 59,42
Kesehatan
Remaja
C. EVALUASI
Berdasarkan data kegiatan UKS Puskesmas Sidoarjo periode Januari – Desember 2017 terdapat beberapa program yang sudah mencapai target,
diantaranya :
1. Jumlah Murid yang dilakukan penjaringan kesehatannya (Murid SD/MI) yaitu ) yaitu sebesar 100 % sedangkan pencapaian targetnya
adalah sebesar 100 % (tercapai). (Murid SMP/MTS yaitu ) yaitu sebesar 90 % sedangkan pencapaian targetnya adalah sebesar 100 %
(tercapai). (Murid SMA/MA/SMK) yaitu sebesar 90 % sedangkan pencapaian targetnya adalah sebesar 92,31 % (tercapai).
Cakupan pelayanan kesehatan remaja adalah sebesar 67 %, sedangkan targetnya adalah sebesar 59,42 % (belum tercapai).
BAB XII
BINA KESEHATAN JIWA
A. Tujuan
Usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat baik jasmani maupun rohani
guna keluarga bahagia dan sejahtera.
Memberikan pelayanan kepada penderita gangguan jiwa secara teratur dengan
biaya murah.
Perawatan penderita gangguan jiwa dan pembinaan pada keluarga.
Menemukan kasus-kasus jiwa sedini mungkin.
Mengurangi penderita gangguan jiwa yang dipasung oleh keluarganya.
EVALUASI :
Berdasarkan data diatas, program bina kesehatan jiwa telah memenuhi semua target.
BAB XII
PROGRAM UPAYA KESEHATAN INDRA
1. MATA
A. PENDAHULUAN
Tujuan Umum
Meningkatnya derajat kesehatan mata masyarakat secara optimal.
Tujuan Khusus
Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam
pemeliharaan dirinya di bidang kesehatan mata dan pencegahan
kebutaan.
Menurunnya prevalensi kesakitan mata, dan kebutaan sehingga tidak
lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Meningkatkan jangkauan retraksi sehingga masyarakat yang mengalami
gangguan fungsi penglihatan dapat dilayani.
2.2.6.1 MATA
1.Penemuan
Belum
dan penanganan 70% Pasien 1407 984 880 62,54% 89,34%
tercapai
kasus refraksi
2.Penemuan
kasus penyakit
65% Pasien 1918 1246 1393 72,63% 111,79% Tercapai
mata di
puskesmas
3. penemuan
kasus buta Belum
35% pasien 4136 1447 1296 30,68% 87,70%
katarak pada tercapai
usia >45 th
4.Penyuluhan
90% Desa 9 3 9 100% 111%
kesehatan mata
5.Pelayanan
30% Pasien 1559 467 261 16,10% 53,75%
rujukan mata
EVALUASI
Berdasarkan data program Usaha Kesehatan Mata bulan Januari – Desember tahun 2017 dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Penemuan dan penanganan kasus refraksi belum mencapai target, target yang dicapai sebesar 63% sedangkan targetnya sebesar
70%.
2. Penemuan kasus buta katarak pada usia diatas 45 tahun belum mencapai target, target yang dicapai sebesar 31% sedangkan
targetnya sebesar 35%.
2.TELINGA
A. Pendahuluan
1. Tujuan
Menentukan besaran masalah (magnitude) dan penyebab utama gangguan
pendengaran dan ketulian pada populasi tertentu.
a. Mencegah penggunaan obat-obat ototoksik secara bebas.
b. Menurunkan prevalensi gangguan pendengaran akibat pemaparan bising pada
kelompok risiko tinggi.
c. Mengembangkan kesehatan telinga dasar (basic ear care) sebagai bagian
Program Pelayanan Kesehatan Dasar PUSKESMAS
d. Meningkatam kegiatan deteksi dini dan penatalaksanaan gangguan
pendengaran.
e. Mengembangkan teknologi tepat guna (appropriate technology) untuk
pemeriksaan dan penanganan gangguan pendengaran.
f. Mengadakan kerjasama teknis dengan pihak Pemerintah (DEPKES) untuk
mengembangkan Program Nasional di bidang kesehatan telinga dan
pendengaran.
g. Memiliki sistim manajemen dan administratif untuk suatu program Nasional,
Regional maupun Global.
2. Target Dan Capaian
Mencegah kecacatan yang ditimbulkan akibat penyakit telinga dan
gangguan pendengaran yang sering ditemukan pada masyarakat setempat dengan
melaksanakan pencegahan terhadap penyakit telinga dibawah ini :
a. OMSK
b. Tuli sejak lahir ( kongenital ).
c. Pemaparan bising (NIHL).
d. Presbikusis.
Hasil Pencapaian Program Upaya Kesehatan Telinga Di Puskesmas Sidoarjo Pada Bulan Januari – Desember 2017
Target % Cakupan
Tahun Sub
Satuan Target Total Jumlah
Upaya 2017 Pencapaian Variabel Rencana Tindak
No. Kegiatan Sasaran Sasaran Sasaran Variabel dan Analisa
Kesehatan (T) (P) Riil (terhadap Lanjut
(S) (TS) (ToS) Total nilai
dalam target
Program
% sasaran)
2.2 UKM PENGEMBANGAN
2.2.6.2 TELINGA
1.Penemuan
kasus yg
rujukan ke
spesialis di
puskesmas 12% pasien 313 97 124 15,25% 127,10% 42,37% tercapai
melalui
pemeriksaan
fungsi
pendengaran
2.Penemuan
kasus penyakit
35% pasien 1058 370 342 37,29% 90% 30,76% tercapai
telinga di
puskesmas
3.Penemuan
kasus serumen 55% pasien 1059 370 717 67% 193% 64,49% tercapai
prop
BAB XIV
UPAYA KESEHATAN KERJA
A. Pendahuluan
1. Tujuan
1) Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja dasar oleh Puskesmas di kawasan
Industri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja.
2) Tujuan Khusus
Meningkatnya kemampuan tenaga Puskesmas memecahkan masalah
kesehatan kerja di wilayah kerja puskesmas kawasan industri.
Teridentifikasinya permasalahan kesehatan kerja di kawasan industri.
Teridentifikasi potensi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas kawasan
industri.
Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas.
Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan
kesehatan kerja dasar.
B. Sasaran
a) Pengelola Program Kesehatan Kerja di Kabupaten/Kota.
b) Penyelenggara pelayanan kesehatan kerja dasar Puskesmas
Hasil Pencapaian Program Upaya Kesehatan Telinga Di Puskesmas Sidoarjo Pada Bulan Januari – Desember 2017
Target % Cakupan
Tahun Sub
Satuan Target Total Jumlah
Upaya 2017 Pencapaian Variabel Rencana Tindak
No. Kegiatan Sasaran Sasaran Sasaran Variabel dan Analisa
Kesehatan (T) (P) Riil (terhadap Lanjut
(S) (TS) (ToS) Total nilai
dalam target
Program
% sasaran)
2.2 UKM PENGEMBANGAN
Evaluasi
Berdasarkan data di atas, program bina kesehatan tradisional telah memenuhi target.
BAB XVII
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan data-data kinerja yang kita dapat dari Puskesmas Sidoarjo selama
periode bulan Januari – Desember 2017, yang kemudian kita olah lebih lanjut maka kami
dapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Tempat kerja yang memenuhi indikator PHBS Tempat-tempat Kerja masih
belum tercapai sama sekali sedangkan targetnya adalah sebelah 48%.
2. Intervensi dan penyuluhan PHBS pada TTU masih belum tercapai,
pencapaian hanya sebesar 50% sedangkan targetnya adalah sebsar 100%.
3. Poskestren Purnama dan Mandiri belum mencapai target, target yang di
capai sebesar 0% sedangkan targetnya sebesar 90%.
4. Pembinaan tingkat perkembangan Posbindu PTM belum mencapai target,
target yang di capai sebesar 0% sedangkan targetnya sebesar 13%.
5. Konseling Sanitasi belum mencapai target, target yang dicapai sebesar 1,5%
sedanngkan targetnya sebesar 10%
6. Inspeksi Sanitasi PBL belum mencapai target, target yang dicapai sebesar
5,7% sedangkan targetnya sebesar 20%.
7. Desa/kelurahan yang sudah ODF belum mencapai target, target yang
dicapai sebesar 33% sedangkan targetnya sebesar 77%.
8. Penanganan Kompikasi Kebidanan belum mencapai target, target yang
dicapai sebesar 61% sedangkan targetnya sebesar 80%.
9. Penanganan Komplikasi Neonatus belum mencapai target, target yang
dicapai sebesar 43% sedangkan targetnya sebesar 80%.
10. Pelayanan Kesehatan Anak Balita (12-59 bulan) belum mencapai target,
target yang dicapai sebesar 72% sedangkan targetnya sebesar 84%.
11. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah (60-72 bulan) belum mencapai
target, target yang dicapai sebesar 74% sedangkan targetnya sebesar 80%.
12. PUS dengan 4T ber KB belum mencapai target, target yang dicapai sebesar
70% sedangkat targetnya sebesar 80%.
13. Ibu Hamil yang diperiksa HIV belum mencapai target, target yang dicapai
sabesar 48% sedangkan targetnya sebesar 100%.
14. Cakupan Pelayanan Diare Balita belum mencapai target, target yang dicapai
sebesar 68% sedangkan targetnya 100%.
15. Proporsi kader kesehatan di desa endemis kusta tersosialisasi belum
tercapai, target yang dicapai sebesar 61% sedangkan targetnya sebesar
>90%.
16. Angka bebas jentik (ABJ) belum mencapai target, target yang dicapai
sebesar 88% sedangkan targetnya sebesar >95%.
17. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD belum mencapai target, target yang
dicapai sebesar 95% sedangkan targetnya sebesar >98%.
18. Imunisasi TD pada anak SD kelas 2 dan 3 belum mencapai target, target
yang dicapai sebesar 93% sedangkan targetnya sebesar > 98%.
19. Imunisasi TD 5 pada WUS (15-45 tahun) belum mencapai target, target
yang dicapai sebesar 65% sedangkan targetnya sebesar > 85%.
20. Perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker cervix dan payudara
belum mencapai target, target yang dicapai sebesai 2,5% sedangkan
targetnya sebesar 30% .
21. Penduduk usia lebih dari 18 tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah
belum mencapai target, target yang dicapai sebesar 4,4% sedangkan
targetnya sebesar 30%.
22. Penemuan suspect penderita TB belum mencapai target, target yang dicapai
sebesar 6% sedangkan targetnya sebesar 75%.
23. ODHA yang menjalani pengobatan ARV belum mencapai target, target
yang dicapai sebesar 42% sedangkan targetnya sebesar 100%.
24. Penemuan kasus buta katarak pada usia diatas 45 tahun belum mencapai
target, target yang dicapai sebesar 31% sedangkan targetnya sebesar 35%.
25. Penanganan kasus jiwa yang datang berobat ke Puskesmas belum mencapai
target, target yang dicapai sebesar 26% sedangkan targetnya sebesar 40%.
26. Pekerja formal yang mendapat konseling belum mencapai target, target
yang dicapai sebesar 0,8% sedangkan targetnya sebesar 60%.
27. Penanganan kasus jiwa yang datang berobat ke Puskesmas belum mencapai
target, target yang dicapai sebesar 48‰ sedangkan targetnya sebesar 50%.
28. Kompetensi SDM yang memenuhi standar belum mencapai target, target
yang dicapai sebesar 45% sedangkan targetnya sebesar 100%.
29. Ketersediaan peralatan, sarana, prasarana dan obat memenuhi standar belum
mencapai target, target yang dicapai sebesar 92% sedangkan targetnya
sebesar 100%.
BAB XVIII
PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami temukan, maka kami rumuskan
prioritas masalah di Puskesmas Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo dengan menggunakan
metode USG sebagai berikut:
Permasalahan pada
No Masalah Keterangan
Diagram Fish Bone
KESIMPULAN
Dari keseluruhan kegiatan pembangunan kesehatan yang dilakukan di
Puskesmas Sidoarjo, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa:
1. Hasil akhir pencapaian dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan di
Puskesmas Sidoarjo periode Januari – Desember 2017 sudah mendekati
target yang diharapkan, bahkan ada pula yang angka pencapaiannya sudah
melebihi target yang ditetapkan.
2. Pada umumnya pencapaian program-program kesehatan yang dilaksanakan
di Puskesmas Sidoarjo periode Januari – Desember 2017 sudah mencapai
target, walaupun demikian masih ada juga beberapa program yang hasil
akhirnya belum memenuhi target.
3. Sarana dan fasilitas kesehatan di wilayah Puskesmas Sidoarjo cukup
memadai, terutama dengan difungsikannya Puskesmas Pembantu dan
Polindes di desa-desa, walaupun dengan sarana dan tenaga yang terbatas.
4. Dukungan maupun kerjasama antar lintas program dan lintas sektor juga
sudah berjalan, selanjutnya perlu ditingkatkan dan dipertahankan agar
menghasilkan kinerja yang lebih optimal dan dapat menunjang keberhasilan
tiap program.
SARAN
Mengoptimalkan penyuluhan serta metode penyajian penyuluhan agar lebih
menarik bagi masyarakat di wilayah kerjanya sehingga masyarakat lebih
memahami penyakit yang sering di derita oleh masyarakat setempat serta
dampak dan penanganannya.
Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral sehingga target
setiap program Puskesmas Sidoarjo dapat tercapai.
Menyelaraskan dan meningkatkan program dengan tipikal masing masing
desa, dimana membuat suatu kebijakan yang dibuat oleh tokoh desa
setempat sehingga lebih mengajak warganya untuk berbuat proaktif dan
peduli akan kesehatan.
Lebih melibatkan tokoh-tokoh masyarakat khususnya yang ada dalam
masing masing desa dan kader-kader yang ada sehingga bisa mencapai
tujuan yang dimana tidak lain adalah terlaksananya program-program dari
puskesmas krian.
BAB XXII
PENUTUP
Hasil dari pengamatan dan penelitian yang kami lakukan di Puskesmas Sidoarjo
yang dimulai pada tanggal 30 April 2018 – 26 Mei 2018 menunjukkan bahwa sebagian
besar program pokok puskesmas yang dicanangkan oleh pemerintah dapat terlaksana
dengan baik sehingga target yang diinginkan dapat tercapai. Namun masih ada beberapa
program yang masih belum dapat terlaksana. Keberhasilan program puskesmas ditentukan
oleh beberapa faktor diantaranya adalah kerjasama yang baik antara petugas kesehatan
dengan masyarakat, kerjasama lintas sektor juga merupakan salah satu faktor yang tidak
dapat diabaikan sehingga perlu pembinaan secara berkesinambungan.
Kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membantu
karena kami menyadari adanya kekurangan, baik di dalam melaksanakan program
pembangunan kesehatan ataupun dalam membuat laporan ini karena keterbatasan waktu.
Kritik dan saran tersebut akan sangat membantu kami dalam melakukan penyempurnaan
dan perbaikan pelaksanaan program pembangunan kesehatan di lain waktu, terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dinkes Propinsi Jawa Timur. Standar Puskesmas Rawat Inap. Surabaya . 2016.
2. Dinkes Propinsi Jawa Timur. Pedoman Penilainan Kinerja Puskesmas. Surabaya.
2016.
3. Dinkes Kabupaten Sidoarjo. Standar Penilaian Kinerja Puskesmas di Kabupaten
Sidoarjo. Surabaya. 2016.
4. Puskesmas Krian. Profil Puskesmas Kriantahun 2016.
5. Dinkes Propinsi Jawa Timur. Standar Puskesmas. Surabaya . 2016