ALIRAN FLUIDA
5.1 Tujuan
Tujuan dari melaksanakan praktikum ini adalah dapat memahami dan
mengerti prinsip pengukuran fluida, mengenal beberapa jenis alat ukur kecepatan
fluida, dapat melakukan pengukuran kecepatan aliran fluida dengan menggunakan
masing-masing alat ukur kecepatan alir fluida, dapat menentukan koefisien
masing masing alat ukur kecepatan alir fluida.
Fluida adalah suatu zat yang tidak dapat menahan bentuk secara permanen
yang dapat mengalami perubahan bentuk mengikuti ruang yang ditempatinya.
Terdapat dua jenis fluida, yakni : fluida termampatkan dan fluida tak
termampatkan. Fluida mampu termampatkan (compressible) ialah ketika densitas
fluida mudah dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan tekanan. Fluida tak
termampatkan (incompressible) ialah ketika densitas fluida tersebut tidak
terpengaruh oleh banyaknya perubhan tekanan dan suhu. Fluida yang bergerak
(mengalir) akan membentuk suatu pola aliran tertentu. Jenis aliran fluida jika
dibedakan dari jenis pola alirannya, dapat menjadi:
Dengan;
𝜌 = berat jenis fluida (kg/m3)
v = kecepatan linier fluida (m/s)
D = diameter pipa (m)
𝜇 = viskositas fluida (kg/m.s)
Jenis aliran bila dibedakan menurut bilangan reynoldnya pada pipa lurus
berbentuk tabung:
NRe< 2100, aliran laminar
NRe> 4000, aliran turbulen
2100 < NRe> 4000 aliran transisi
Beberapa alat ukur fluida sebagai berikut:
1. Orificemeter
Orificemeter adalah alat pengukuran laju alir yang didasarkan kepada beda
tekan. Penurunan penampang arus aliran melalui orifis itu menyebabkan head
kecepatan meningkat tetapi head tekanan menurun, dan penurunan tekanan
antara kedua titik sadap diukur dengan manometer (Hutagalung, 2018).