Anda di halaman 1dari 6

BAB V

ALIRAN FLUIDA

5.1 Tujuan
Tujuan dari melaksanakan praktikum ini adalah dapat memahami dan
mengerti prinsip pengukuran fluida, mengenal beberapa jenis alat ukur kecepatan
fluida, dapat melakukan pengukuran kecepatan aliran fluida dengan menggunakan
masing-masing alat ukur kecepatan alir fluida, dapat menentukan koefisien
masing masing alat ukur kecepatan alir fluida.

5.2 Tinjauan Pustaka


Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda
padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena
ikatan molekul dalam fluida jauh lebih kecil dari ikatan molekul dalam zat padat,
akibatnya fluida mempunyai hambatan yang relatif kecil pada perubahan bentuk
karena gesekan. Zat padat mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap,
sekalipun suatu gaya yang besar diberikan pada zat padat tersebut, zat padat tidak
mudah berubah bentuk maupun volumenya, sedangkan zat cair dan gas, zat cair
tidak mempertahankan bentuk yang tetap, zat cair mengikuti bentuk wadahnya
dan volumenya dapat diubah hanya jika diberikan padanya gaya yang sangat
besar. Gas tidak mempunyai bentuk maupun volume yang tetap,gas akan
berkembang mengisi seluruh wadah. Karena fase cair dan gas tidak
mempertahankan suatu bentuk yang tetap, keduanya mempunyai kemampuan
untuk mengalir yang disebut sebagai fluida. sifat – sifat dasar fluida yaitu:
kerapatan (density) ρ, (specific gravity) (s.g), tekanan (pressure) P, kekentalan
(viscosity) µ (Ridwan,1999).

Fluida adalah suatu zat yang tidak dapat menahan bentuk secara permanen
yang dapat mengalami perubahan bentuk mengikuti ruang yang ditempatinya.
Terdapat dua jenis fluida, yakni : fluida termampatkan dan fluida tak
termampatkan. Fluida mampu termampatkan (compressible) ialah ketika densitas
fluida mudah dipengaruhi oleh perubahan temperatur dan tekanan. Fluida tak
termampatkan (incompressible) ialah ketika densitas fluida tersebut tidak
terpengaruh oleh banyaknya perubhan tekanan dan suhu. Fluida yang bergerak
(mengalir) akan membentuk suatu pola aliran tertentu. Jenis aliran fluida jika
dibedakan dari jenis pola alirannya, dapat menjadi:

5.1 Aliran laminar (aliran berlapis)


Aliran dengan fluida yang bergerak seperti berbentuk lapisan – lapisan, yang
tidak saling campur. Aliran ini terjadi pada kecepatan aliran fluida yang
lambat, densitas fluida yang rendah, dan viskositas yang tinggi.

Gambar 5.1 Aliran Laminer


5.2 Aliran Turbulen (aliran bergolak)
Alirran dengan partikel-partikel bergerak tidak menentu karena terjadi
pencampuran dan eddies dalam aliran.

Gambar 5.2 Aliran Turbulen


5.3 Aliran Transisi
Aliran peralihan dari laminar ke turbulen.

Gambar 5.3 Aliran Transisi


Jenis aliran fluida dapat dibedakan menurut Bilangan Reynoldnya (NRe),
Bilangan Reynold (NRe) merupakan fungsi dari : kecepatan fluida (v), viskositas
(µ), rapat massa (ρ), dan diameter pipa (D). Bilangan Reynold secara sistematis
dapat dirumuskan menjadi persamaan :
ρvD
𝑁𝑅𝑒 = (1)
µ

Dengan;
𝜌 = berat jenis fluida (kg/m3)
v = kecepatan linier fluida (m/s)
D = diameter pipa (m)
𝜇 = viskositas fluida (kg/m.s)
Jenis aliran bila dibedakan menurut bilangan reynoldnya pada pipa lurus
berbentuk tabung:
NRe< 2100, aliran laminar
NRe> 4000, aliran turbulen
2100 < NRe> 4000 aliran transisi
Beberapa alat ukur fluida sebagai berikut:
1. Orificemeter
Orificemeter adalah alat pengukuran laju alir yang didasarkan kepada beda
tekan. Penurunan penampang arus aliran melalui orifis itu menyebabkan head
kecepatan meningkat tetapi head tekanan menurun, dan penurunan tekanan
antara kedua titik sadap diukur dengan manometer (Hutagalung, 2018).

Gambar 5.4 (a) Orifice meter (b) Orifice


2. Pitot Tube
Pipa pitot merupakan alat/instrumen untuk melakukan pengukuran tekanan
pada aliran fluida. Pipa pitot sederhana terdiri dari tabung yang mengarah
secara langsung ke aliran fluida dan tabung pengukur yang berbentuk U yang
berisi fluida, sehingga tekanan bisa diukur dengan perubahan tinggi dari fluida
yang bergerak tersebut (Suryadi, 2013).

Gambar 5.5 Pitot tube


3. Venturimeter
Venturimeter adalah alat untuk mengukur kelajuan cairan dalam pipa (Abidin
dan Wagiani, 2013).

Gambar 5.6 Venturimeter


5.3 Metodologi Percobaan
Percobaan ini dilakukan untuk mengukur kecepatan aliran fluida dengan
menggunakan masing-masing alat ukur kecepatan alir fluida. Isi dari subab ini
adalah uraian bahan-bahan dan alat yang digunakan selama praktikum serta
diagram prosedur kerja.
5.3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel V.1.
Tabel V.1 Daftar alat dan bahan
Alat Bahan
Orifacemeter Air
Pitot tube
venturimeter
5.3.2 Skema Kerja
Prosedur percobaan praktikum Aliran Fluida adalah sebagai berikut:

Memeriksa kelengkpan alat dan bahan

Memastikan semua valve dalam keadaan tertutup

Memasangkan jenis alat ukur

Menghitung putaran bukaan valve 100% (terbuka total)

Menentukan variabel bukaan valve

Menghubungkan pompa ke sumber listrik dan tekan tombol


on pompa

Membuka bukaan valve sesuai variabel, setelah aliran stabil


membuka valve selang manometer secara perlahan

Mencatat laju alir dan beda ketinggian manometer

Mematikan pompa dan memutuskan semua sambungan


listrik

Menutup semua valve

Mencatat volume filtrate dan waktu pengukuran, serta


mengamati perubahan tekanan

Membersihkan semua alat yang digunakan selama


praktikum pengukuran fluida

Gambar 5.7 Aliran fluida

5.4 Hasil dan Pembahasan


5.5 Kesimpulan
5.6 Referensi
Abidin, K. dan Wagiani, S. 2013. Studi Analisis Perbandingan Kecepatanaliran
Air Melalui Pipa Venturi Dengan Perbedaan Diameter Pipa. Jurnal
Dinamika halaman 62-78 Vol. 04. No. 1
Hutagalung, Juliane. 2018. Buku Petunjuk Praktikum Laboratorium Teknologi
Kimia I.Laboratorium Teknologi Kimia Jurusan Teknik Kimia. Cimahi:
UNJANI.
Ridwan. 1999. Mekanika Fluida Dasar. Gunadarma.
Suryadi, Anang dkk. 2013. Pengembangan Pipa Pitot sebagai Peraga
Pembelajaran Mekanika Fluida. Pendidikan Fisika FKIP Unila.

Anda mungkin juga menyukai