Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RSUD CIAWI
KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT
2018 – 2019
No Dokumen : No. Revisi : Halaman : RSUD CIAWI
KABUPATEN BOGOR
KABUPATEN Jl. Raya Puncak No. 479
BOGOR 00 Telp. (0251) 8240797
Fax. (0251)8242937
1 Ciawi - Bogor
Tanggal Terbit : Ditetapkan,
DIREKTUR

PANDUAN
PRAKTEK
KLINIK
drg. HESTI ISWANDARI, M.Kes
PEMBINA TK I
NIP. 19630408 199212 2 001
SINDROM OVARIUM POLIKISTIK
1. Batasan Sindrom ovarium polikistik (SOPk) adalah :
Kumpulan gejala dan manifestasi klinis yang secara bersamaan
membentuk kelainan, mulai dari ringan hingga berat, yaitu gangguan
reproduksi, endokrin dan metabolik
2. Etiologi 1. Hiperandrogen
2. Resistensi insulin
3. Genetik
3. Diagnosis Ditemukan dua dari kriteria berikut: (i) oligo dan/atau anovulasi; (ii)
hiperandrogenisme (klinis dan/atau biokimia); (iii) ovarium yang
polikistik.
Dengan menyingkirkan etiologi lain, yang menyebabkan haid tidak
teratur dan hiperandrogen, seperti disfungsi tiroid, kongenital
hiperplasia adrenal, andogen-secreting tumor,dan sindrom cushing.
4. Anamnesis 1. Gangguan haid
2. Penambahan berat badan/obesitas
3. Infertilitas
5. Pemeriksaan Fisik 1. Akne
2. Obes
3. Hirsutisme
4. Akantosis nigrikans
5. Alopesia
6. Pemeriksaan  Pemeriksaan hormon insulin puasa, FSH,LH,PRL,DHEA-S,
Penunjang testosterone bebas, tes fungsi tiroid
 Gula darah puasa
 Pemeriksaan kolesterol total, HDL,LDL
 USG
7. Pengelolaan 1. Perubahan gaya hidup : diit dan olah raga, penurunan berat badan
5-10%, meningkatkan pemulihan fungsi ovarium.
2. Induksi ovulasi, obat lini pertama adalah klomifen sitrat. Dosis
awal 1 kali 50 mg sehari, selama 5 hari. Mulai hari ke 2 – 5 haid,
dengan syarat tebal endometrium < 6 mm, tidak ada kista ovarium
berukuran > 2 cm.
3. Obat sensitasi insulin, bila didapatkan adanya resistensi insulin.
2 3 kali 500 mg sehari atau 2 kali
Metformin diberikan dengan dosis
850 mg sehari, selama 3-6 bulan.
4. Bila klomifen sitrat resisten, dapat diberikan gonaditropin atau
drilling ovarium.
5. Gonadotropin diberikan dosis rendah, FSH 75 IU mulai hari ke 2-5,
dengan syarat tebal endometrium < 6 mm dan tidak didapatkan
kista ovarium > 2 cm. Diberikan setiap hari sampai hari ke 12 haid.
Dilakukan pemeriksaan USG untuk menilai adanya folikel
dominan.
6. Drilling ovarium dilakukan bila kadar LH > 10
3

Anda mungkin juga menyukai