Anda di halaman 1dari 3

Indikator Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah

Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa. Tujuan UKS di sekolah adalah meningkatkan
mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat. Dengan prilaku siswa yang mengutamakan hidup bersih dan sehat
diharapkan para siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang maksimal seperti yang
diharapkan.

Ada beberapa indikator yang dapat menjadi acuan dalam mengembangkan usaha
kesehatan di sekolah yaitu lingkungan sekolah yang kondusif untuk mendukung
kegiatan belajar mengajar yang nyaman dan berhasil. Indikator Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) di Sekolah meliputi:

1. Sekolah Bebas Polusi

Sekolah yang bebas polusi yaitu bebas polusi baik polusi udara, polusi suara, Polusi
pemandangan, dan semua hal-hal yang dapat mengganggu proses belajar mengajar di
sekolah dan perkembangan pribadi dan mental siswa.
 Polusi udara dapat disebabkan oleh pencemaran udara dari asap pabrik atau
bahu tak sedap yang berasal dari pembuangan sampah
 Polusi suara dapat terjadi dari suara keras dari klakson mobil, mesin mobil,
mesin pabrik, mesin pesawat terbang, suara audio yang berasal dari rumah warga di
sekitar sekolah, dan suara-suara lain yang dapat mengganggu belajar siswa.
 Polusi pemandangan, yaitu polusi yang berasal dari pandangan-pandangan di
sekitar sekolah yang dapat mengganggu belajar dan mental siswa. misalnya sekolah
yang dekat dengan sungai tempat orang mandi orang kampung. sehingga para siswa
dapat melihat pemandangan yang dapat merusak mental siswa.
2. Sekolah Bebas dari rokok

Sekolah saharusnya menjadi tempat yang benar-benar bebas asap rokok. Karena
sekolah merupakan tempat untuk melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar. Hal
ini juga sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 19 Tahun 2003 tentang
pengamanan rokok bagi kesehatan dan pemerintah daerah wajib mewujudkan kawasan
tanpa rokok.
Kawasan bebas asap rokok tersebar, baik di tempat umum, sarana kesehatan, tempat
kerja, dan tempat yang secara spesifik sebagai tempat proses belajar mengajar, arena
kegiatan anak, tempat ibadah, dan angkutan umum.

Para pendidik harus menjadi contoh bagi siswanya. Teladan tidak merokok dari para
guru diyakini dapat mendorong agar para siswa tidak berani merokok di sekolah.

3. Sekolah Bebas dari Narkoba

Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang bertugas memberikan pendidikan kepada


para siswanya harus menjadi pelopor bagi pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Program-program pencegahan penyalahgunaan narkotika bagi sekolah menurut BNN
adalah sebagai berikut:

1. Pembentukan Satgas anti narkoba di sekolah


2. Branding anti Narkoba di Lingkungan Sekolah
3. Kegiatan pada Usaha Kesehatan Sekolah
4. Deteksi Dini Penyalah guna Narkoba
5. Program dan Kegiatan ilmiah Bidang P4GN
6. Seminar tentang Narkoba
7. Penulisan Karya Tulis tentang Narkoba
8. Kemudian kegiatan cerdas cermat, paduan lagu MARS BNN, dan Yel-yel anti
narkoba dilaksanakan oleh 10 sekolah terbaik. (sudar)

4. Sekolah Bebas Dari Kenakalan Remaja

Guru sebagai pelaku langsung pendidikan memiliki peran dalam menanggulangi


kenakalan remaja yang terjadi di sekolah. Pada dasarnya, peran guru antara lain
sebagai: 1) Pendidik; 2) Pengajar dan pembimbing; 3) Komunikator; 4) Motivator; 5)
Mediator; 6) Informator; 7) Evaluator, 8) Fasilitator; dan 9) Sebagai Director.

Upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengatasi kenakalan remaja antara lain:
 Memberikan contoh tingkah laku yang tidak menyimpang norma-norma, baik
norma hukum maupun norma sosial kepada peserta didik.
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik (siswa).
 Guru memberikan informasi tentang bahayanya melakukan tindakan kriminal.
 Guru selalu mengawasi perkembangan tingkah laku siswa.
 Guru memberikan bimbingan kepribadian di sekolah.
 Guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk selalu melakukan hal
yang positif, dll.
Selain upaya yang dilakukan guru, juga harus ada upaya yang dilakukan oleh orang tua
ataupun oleh remaja itu sendiri. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:
 Orang tua harus mengawasi secara intensif terhadap perkembangan sikap dan
perilaku anaknya.
 Orang tua harus lebih perhatian dan mampu menjadi orang tua yang baik bagi
anaknya.
 Orang tua harus mengarahkan anaknya untuk selalu bersikap dan bertindak
positif.
 Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarganya sehingga tercipta
keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman.
 Sebagai remaja, mereka harus mampu menghindar dari pengaruh-pengaruh
negatif untuk bertindak menyimpang dari norma hukum maupun norma sosial.
 Remaja harus mampu memilih teman dan lingkungan yang baik.
 Remaja harus mengisi waktu mereka dengan hal-hal yang positif bukan dengan
hal-hal yang negatif.
5. Sarana Sanitasi Yang Memadai

Sarana dan sanitasi sekolah merupakan syarat utama suksesnya program UKS di
sekolah. Sarana dan sanitasi sekolah meliputi:
 Kamar toilet/ WC
 Kamar Mandi
 Tempat Sampah
 Halaman sekolah
 Kantin
 dan Tempat Ibadah
6. Ruang Belajar Yang Bersih, Sehat, Dan Nyaman

Untuk mendukung sukesnya kegiatan belajar mengajar di sekolah maka tempat belajar
berupa kelas dan ruang belajar yang lain seperti laboratorium dan perpustakaan harus
dijaga kebersihannya. Untuk yang di dalam kelas dapat diadakan misalnya penilaian
kelas terbersih yang diumumkan setiap satu bulan sekali. Hal ini bertujuan untuk
memotivasi para siswa untuk membiasakan hidup bersih.

Anda mungkin juga menyukai