Anda di halaman 1dari 31

Akuntansi dan Valuansi

Lingkungan

Ade Yuniati, SE., M.Sc


Dasar-dasar
Valuasi Ekonomi
Lingkungan
KONSEP NILAI
• Pandangan ekonomi tentang "nilai" adalah
antroposentris (berpusat pada manusia) sehingga
nilai ditentukan oleh masyarakat dan bukan oleh
hukum alam dan pemerintah.
• Nilai ditentukan oleh kesediaan orang untuk
melakukan pertukaran.
• Ketika seseorang membelanjakan uang untuk
satu barang maka uang yang tersedia berkurang
untuk membelanjakan barang lainnya.
• Nilai yang diukur secara moneter akan
menunjukkan pentingnya suatu obyek yang
diukur dalam masyarakat tertentu dan
kemampuan masyarakat untuk membayarnya

3
Pasar Modern

Pasar Tradisional
KONSEP NILAI
• Nilai= Persepsi terhadap suatu obyek pada
tempat dan waktu tertentu.

• Persepsi= pandangan individu atau kelompok


terhadap suatu obyek sesuai dengan tingkat
pengetahuan, pemahaman, harapan, dan norma.

• Sehingga, nilai sumber daya alam dan lingkungan


BERAGAM tergantung dari persepsi masing-
masing.
TIPOLOGI NILAI
• Setiap upaya untuk mengklasifikasikan „jenis/tipe nilai‟
akan menjadi tendensius, tetapi secara umum nilai
dibagi menjadi:
a) Nilai instrumental atau fungsional (antroposentris).
b) Nilai intrinsik.
Nilai Instrumental
● Nilai instrumental berasal dari beberapa fungsi,
sasaran, atau tujuan yang sedang dicari.
● Contoh, nilai ekonomi berkaitan dengan tujuan
memaksimalkan kesejahteraan manusia (atau
kebermanfaatannya), di mana kesejahteraan
memiliki konotasi tertentu, yaitu bahwa
kesejahteraan seseorang dikatakan lebih tinggi
dalam situasi A daripada situasi B jika mereka
lebih suka A daripada B. Oleh karena itu, nilai
ekonomi bersifat antroposentris dan didasarkan
pada preferensi.

7
Nilai Intrinsik

● Nilai intrinsik sering dianggap sebagai nilai yang


berada pada objek yang bersangkutan, tetapi
independen dari preferensi manusia.
● Nilai intrinsik: nilai absolut dan nilai moral.

8
9
Definisi Valuasi Ekonomi Lingkungan dan
Pentingnya Valuasi Ekonomi Lingkungan
● Definisi: upaya untuk meletakkan nilai moneter
pada barang dan jasa lingkungan atau pada
sumber daya alam.
● Tujuan: untuk menentukan preferensi pengguna
dengan mengukur seberapa besar mereka
bersedia membayar (willing to pay [WTP]) untuk
manfaat yang diberikan atau untuk atribut
lingkungan tertentu (mis. menjaga ekosistem
hutan tetap utuh).
● Manfaat: Memberikan informasi tentang nilai-
nilai barang dan jasa lingkungan yang dapat
digunakan untuk memengaruhi keputusan
pemanfaatan ekosistem secara bijaksana. 10
Manfaat informasi penilaian ekonomi lingkungan, mencakup:
● Menunjukkan nilai keanekaragaman hayati: meningkatkan
kesadaran;
● Keputusan penggunaan lahan: untuk konservasi atau penggunaan
lainnya;
● Menetapkan prioritas untuk konservasi keanekaragaman hayati
(dalam anggaran terbatas);
● Membatasi invasi keanekaragaman hayati;
● Menilai dampak investasi perusahaan terhadap keanekaragaman
hayati (mis. pembangunan pabrik);
● Menentukan kerusakan atas hilangnya keanekaragaman hayati:
bentuk tanggung jawab;
● Membatasi atau melarang perdagangan spesies langka;
● Merevisi neraca ekonomi nasional;
● Memilih instrumen ekonomi untuk menyelamatkan
keanekaragaman hayati (mis. pajak, subsidi). 11
Jika seseorang berbicara tentang nilai ekonomi
keanekaragaman hayati, artinya nilai ekonomi dari
perubahan keanekaragaman hayati.

Ini bukan masalah Sulit dihitung Bisa dihitung


menentukan nilai yang
'benar' dari Berapa nilai hutan di Perusahaan mengusulkan
keanekaragaman hayati Kalimantan Tengah? CSR: penanaman 10.000
atau ekosistem tetapi pohon.
menilai perubahan dan
Berapa nilai moneter dari
membandingkannya
manfaat 10.000 pohon
dengan alternatifnya
ini?  Dinilai dari berapa
kerusakan ekonomi yang
dihindari
12
Perspektif Historis Valuasi Ekonomi
• Pengembangan valuasi ekonomi sumber daya alam
berasal dari politik dan otoritas publik.

• Hal ini dimulai di AS kurang lebih 60 tahun yang lalu,


ketika National Resources Board memutuskan
dalam Flood Control Act of 1936 (Undang-Undang
Pengendalian Banjir tahun 1936) bahwa manfaat dari
pengendalian banjir yang tidak berwujud juga harus
dipertimbangkan.

• FCA 1936 menyatakan bahwa pengendalian banjir


adalah prioritas nasional karena banjir merupakan
ancaman bagi kesejahteraan nasional.
Perspektif Historis Valuasi Ekonomi
• Kerangka konseptual untuk valuasi jasa yang tidak ada nilai pasar
(non-market service) dikembangkan oleh Ciriacy-Wantrup
(1947).
• Ide Ciriacy-Wantrup (1947) tentang estimasi manfaat sosial dengan
referendum pertama kali dipraktikkan oleh Davis
(1963).
• Pada tahun 1950, sebuah laporan yang diterbitkan oleh Federal
Inter-Agency River Basin Committee yang dikenal sebagai
"Green Book” mendapat perhatian luas (Hanemann, 1992).
• Green Book menjadi panduan untuk evaluasi ekonomi atas dampak
proyek-proyek di daerah aliran sungai.
• Green Book merekomendasikan penggunaan harga pasar atau,
jika tidak memungkinkan, penggunaan metode alternatif seperti
menghitung pengeluaran pengunjung rekreasi atau kesediaannya
untuk membayar penggunaan lebih lanjut dari fasilitas rekreasi
(seperti yang dikembangkan oleh Ciriacy-Wantrup (1947)).
14
• Ketertarikan mengenai metode penilaian lingkungan mengalami
perkembangan.
• Namun, selama beberapa dekade pusat pengembangan penilaian
lingkungan tetap berada di AS (terutama karena undang-undang Amerika
yang mendukung).

• Bagaimana dengan Indonesia?


● Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang
● Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

● Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2017 tentang


● Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup.

15
PENGUKURAN NILAI EKONOMI
Ada dua celah penting dalam penilaian ekonomi yang perlu
diperhatikan:
• Nilai komersial atau nilai pasar (use value) suatu sumber
daya merupakan sebagian dari nilai ekonomi.
• Nilai ekonomi bukan nilai total dari lingkungan atau sumber
daya alam.

Nilai ekonomi:
diartikan sebagai karakteristik (kualitas) dari sesuatu (barang
dan jasa) yang menyebabkan/membuat sesuatu tersebut
dapat dipertukarkan dengan sesuatu yang lain (Duerr, 1993).

16
Bagaimana nilai sumber daya alam dan
keanekaragaman hayati diukur?

Dua ukuran digunakan:


• Kesediaan untuk membayar (willingness to pay – WTP):
mencerminkan jumlah maksimum seseorang
berkeinginan mengorbankan suatu barang dan jasa untuk
memperoleh barang dan jasa lainnya (relative value).
• Kompensasi kesediaan untuk menerima (willingness to
accept – WTA): mencerminkan jumlah minimum yang
mau diterima seseorang untuk mendapatkan kompensasi
atas barang dan jasa.

17
Jika uang digunakan sebagai standar, maka:
• Ukuran manfaat adalah WTP. Manfaat untuk setiap orang
tertentu diukur dengan jumlah uang maksimum yang
sedia dibayarkan oleh orang tersebut sebagai imbalan
atas menerima manfaat.
• Ukuran biaya adalah WTA. Biaya untuk setiap orang
diukur dengan jumlah minimum uang yang diterima orang
tersebut sebagai kompensasi atas biaya yang
dikeluarkan.

18
Ukuran manfaat dan biaya ini mendasari konsep efisiensi
ekonomi.
• Realokasi SDA meningkatkan efisiensi ekonomi jika jumlah
manfaat bagi mereka yang mendapat keuntungan dengan
realokasi itu melebihi jumlah biaya bagi mereka yang
dirugikan.
• Dengan kata lain, ada peningkatan efisiensi ekonomi jika
jumlah WTP untuk mendapatkan manfaat melebihi jumlah
WTA bagi yang dirugikan, yaitu, jika (pada prinsipnya) yang
diuntungkan bisa mengkompensasi yang dirugikan
tanpa menjadi seorang yang egois.

19
WTP vs WTA
● Pemilihan penggunaan konsep WTP dan WTA
dalam menilai SDA berkaitan erat dengan status
kepemilikan SDA (property right).
● Pada kasus dimana SDA telah memiliki sistem
penguasaan yang sudah baik, WTA untuk
kompensasi kehilangan hak penguasaan menjadi
lebih relevan daripada WTP.
● Sedangkan, konsep WTP secara umum
digunakan dalam situasi dimana pengguna SDA
tidak secara jelas memiliki SDA tersebut (barang
publik, misal terumbu karang).

20
NILAI EKONOMI TOTAL (TOTAL
ECONOMIC VALUE – TEV)
● Nilai ekonomi total (TEV)  nilai ekonomi SDA dan
lingkungan (SDAL) dalam suatu ekosistem tertentu
yang merupakan penjumlahan dari nilai guna (use
value) dan nilai non-guna (non use value).
● Di antara UV dan NUV, kita dapat menemukan option
value – dimana masyarakat tidak yakin tentang
permintaan masa depan mereka untuk suatu layanan
dan mereka ingin mempertahankan lingkungan untuk
menggunakannya di lain waktu. Nilai ini akan menjadi
UV di masa mendatang.
● TEV dianggap sama dengan manfaat bersih yang
diperoleh individu dari sumberdaya alam.

21
NILAI EKONOMI TOTAL (TOTAL
ECONOMIC VALUE – TEV)
● Manfaat penentuan TEV:
○ Apresiasi yang tinggi terhadap SDAL
○ Merupakan data/informasi penting untuk
menentukan kebijakan pengelolaan SDAL
dengan mempertimbangkan hubungan
timbal balik antara ekonomi dan
lingkungan
○ Sebagai bahan analisis alam menentukan
proyek pemanfaatan SDAL

22
Formula untuk TEV

TEV = UV + NUV + OV
TEV = (DUV + IUV) + ( EV + BV)

Dimana :
TEV = Total Economic Value
UV = Use Values
NUV = Non Use Values
OV = Option Value
DUV = Direct Use Value
IUV = Indirect Use Value
XV = Existance Value (nilai keberadaan)
BV = Bequest Value (nilai warisan)
Dimana:
● TEV = Total economic value
Dimana nilai ekonomi diukur dalam terminologi sebagai kesediaan membayar
(willingness to pay) untuk mendapatkan komoditi tersebut.

● UV = Use values (Nilai Manfaat)


Suatu cara penilaian atau upaya kuantifikasi barang dan jasa sumber daya
alam dan lingkungan ke nilai uang (moneter), terlepas ada atau tidaknya nilai
pasar terhadap barang dan jasa tersebut.

● DUV = Direct use value (Nilai Langsung)


Nilai dari pemanfaatan langsung suatu ekosistem (output= barang atau jasa),
termasuk penggunaan konsumtif dan non-konsumtif. Misalnya: pada SDA
berupa hutan
a. Consumptive use  memanen kayu
b. Non-consumptive use  camping, hiking
● IUV = Indirect use value (Nilai Tidak Langsung)
Nilai dari pemanfaatan tidak langsung, melalui fungsi ekosistem dan layanan
regulasi. Misalnya pada SDA hutan terdapat: pemeliharaan sistem hidrologi,
stabilisasi iklim (penyerapan karbon), dan stabilisasi tanah.

● NUV = Non use values


Nilai mengacu pada kesediaan membayar (WTP) untuk mempertahankan
beberapa barang yang ada meskipun tidak ada penggunaan aktual,
penggunaan terencana, atau kemungkinan penggunaan.
● EV = Existence value (Nilai Keberadaan)
Nilai ini mengacu pada WTP dalam rangka menjaga keberadaan suatu SDA
tetap ada dalam konteks di mana individu yang menentukan nilai tidak memiliki
penggunaan aktual atau yang direncanakan untuk dirinya sendiri atau untuk
orang lain. Motivasi di sini bisa bervariasi dan mungkin termasuk memiliki
perasaan prihatin terhadap aset itu sendiri (mis. Spesies yang terancam punah)
atau motif stewardship di mana penilai merasa bertanggung jawab atas aset
tersebut.
● BV = Bequest Value (Nilai Warisan)
Nilai ini mengacu pada WTP untuk melestarikan lingkungan demi kepentingan
anak dan cucu kita (generasi berikutnya dan yang akan datang) sehingga
menjamin bahwa turunan yang akan datang akan mampu menggunakan SDA
di masa yang akan datang. Contohnya: konservasi habitat, upaya preventif
terhadap perubahan yang tidak dapat diperbaharui
● OV = Option value (Nilai Pilihan)
Nilai ini mengacu pada WTP atas penggunaan alternatif pilihan saat
memanfaatkan SDA  manfaat yang “disimpan atau dipertahankan” untuk
kepentingan yang akan datang, dalam satu generasi manusia. Masyarakat
tidak yakin tentang permintaan masa depan terhadap suatu barang atau jasa
dan mereka ingin mempertahankan lingkungan untuk menggunakannya di lain
waktu. Nilai ini akan menjadi use value di masa mendatang. Misalnya: jenis
atau obat baru yang berasal dari informasi genetik spesies liar.
28
• Keputusan komponen TEV mana yang akan
dipertimbangkan tergantung pada jenis sumber daya
alam apa yang akan dievaluasi.

• Untuk komponen biotik (parameter kimia/ fisik) seperti


kualitas air atau udara, DUV dan IUV menjadi perhatian
utama. NUV dapat diabaikan.

• Tetapi dalam kasus konservasi alam, di mana spesies


atau habitat yang termasuk NUV harus diketahui untuk
membentuk bagian penting dari nilai ekonomi.

29
PILIHAN METODE PENILAIAN EKONOMI
Secara umum, pendekatan ekonomi untuk penilaian SDA dan
keanekaragaman hayati terdiri dari tiga prosedur:
1. Menggunakan harga pasar, di mana harga
terjadi di pasar untuk barang dan jasa
lingkungan, dan di mana harga terungkap di
beberapa pasar lain  revealed preference
approach (pendekatan preferensi yang
diungkapkan) disebut juga pendekatan tidak
langsung.
2. Menggunakan estimasi kesediaan untuk
membayar (WTP) yang didapatkan dari
kuesioner  stated preference approach
(pendekatan preferensi yang dinyatakan) disebut
juga pendekatan langsung.
3. Menggunakan nilai-nilai 'yang dipinjam' dari studi
yang ada  benefit transfer (transfer manfaat). 30
PILIHAN METODE PENILAIAN EKONOMI
● Revealed preference approach digunakan ketika
terdapat harga pasar konvensional atau proksi.
Pendekatan ini dibagi menjadi:
○ Observed market value and related goods
approach.
○ Productivity approach.
○ Cost-based methods including replacement
cost.
● Stated preference approach digunakan melalui
konstruksi pasar hipotetis.

31

Anda mungkin juga menyukai