Karakteristik PDF
Karakteristik PDF
KARAKTERISTIK ENZIM
2.1. Definisi Enzim
Enzim merupakan katalisator suatu reaksi, artinya dapat mempercepat suatu
reaksi tanpa terjadinya perubahan yang permanen dalam struktur enzim itu sendiri.
Kata "Enzim" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "dalam yeast" dan pertama kali
dikemukakan oleh Kuhne pada tahun 1878. Awal mulanya diketahui bahwa enzim
berperan aktif dalam sel yeast untuk melakukan proses fermentasi.
Enzim mempunyai sejumlah sifat yang spesifik dibandingkan dengan
katalisator yang lain. Molekul ini dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia secara
nyata dan sangat spesifik. Reaksi akan berjalan sangat lambat bila tidak terdapat
enzim. Enzim tidak dapat mengubah titik keseimbangan reaksi yang dikatalisisnya,
juga tidak akan habis setelah reaksi atau tidak dapat diubah oleh reaksi-reaksi
tersebut. Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi sebesar 10 14 kali pada
keadaan tertentu. Kecepatan reaksi enzim sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya suhu, pH, substrat, konsentrasi enzim dan lain sebagainya.
Bentuk atau struktur enzim adalah globuler (mudah larut dalam air). Enzim
terdiri dari 20 macam asam amino, yang dapat dibedakan menjadi empat
berdasarkan gugus R-nya.
R hidrofobik
Asam amino dalam globula : hidrofobik
Asam amino dalam perifer : bermuatan
Contoh :
1. Valin : R non polar 2. Prolin : R non polar
R polar (-)
Contoh : glutamat
R polar (+)
Contoh : lisin
Vo = Vmak s (S)
(S) + Km
(s)
Gambar 2.1. Ketergantungan kecepatan reaksi pada konsentrasi substrat
pada saat Vo = ½ Vmaks
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( )
( )
Gambar 2.3.Hipotesis Fisher tentang teori "Gembok" dan "Kunci" yang dapat
memberi penjelasan tentang spesifisitas enzim (substrat harus sesuai
dengan enzimnya : mutlak).
Pada tahun 1958, Koshland mengemukakan suatu teori "induced fit" yang
menunjukkan daya katalitik dan spesifisitas enzim. Pada kondisi tertentu sisi aktif
enzim dapat menyesuaikan dengan bentuk substratnya (relatif). Dikemukakan pula
aktivitas katalitik suatu enzim dapat menyebabkan perubahan kondisi frsiologik.
Penerapan teknik DNA rekombinan untuk mempelajari enzim yang dihasilkan
telah berhasil mengubah posisi sisi aktif dan spesifisitas enzim. Pengubahan tersebut
dilakukan dengan prinsip mutasi dengan cara mutagenesis sisi langsung. Sebagai
contoh spesifisitas enzim laktat dehidrogenase telah berubah menjadi malat
dehidrogenase oleh tiga sisi aktifnya.
Sebagian besar enzim mempunyai sifat spesifisitas yang tinggi baik terhadap
substrat yang digunakan maupun reaksi yang dikatalisisnya. Dalam hal gugus spesifik
dan spesifrsitas absolut suatu enzim hanya terjadi pada molekul substrat yang kecil.
Bila molekul substrat besar posisi sisi aktif enzim terhadap molekul substrat akan
berbeda karena yang menempel pada substrat hanya sebagian saja.
2.4. Kofaktor
Pada beberapa jenis enzim, untuk aktivasinya diperlukan tambahan
komponen kimia. Komponen tersebut sering disebut sebagai kofaktor. Kofaktor dapat
berupa satu molekul anorganik seperti ion Fe 2+, Mn2+ atau dapat molekul organik
kompleks yang disebut koenzim. Beberapa enzim memerlukan baik kofaktor maupun
koenzim untuk aktivasinya. Kofaktor yang berupa ion logam pada beberapa jenis
enzim hanya terikat secara lemah, dan ada yang terikat secara kuat atau permanen
sehingga dapat disebut sebagai gugus prostetik. Enzim yang mempunyai kofaktor dari
logam dapat di inaktivasi dengan penambahan senyawa pengikat logam seperti EDTA.
Sifat kofaktor yang terikat pada enzim secara kuat sulit dipisahkan dari bagian
enzim walaupun telah dilakukan dialisis, kofaktor tersebut juga dapat dikatakan
sebagai gugus prostetik. Suatu enzim yang mempunyai suatu kofaktor atau gugus
prostetik yang terikat disebut suatu holoenzim, dan bila kofaktornya dihilangkan
disebut apoenzim. Contoh apoenzim antara lain ribonuklease, khemotripsin, dan
tripsin. Suatu molekul kecil atau jenis lain yang secara reversibel mengikat enzim
dinamakan suatu ligand, dapat termasuk substrat, penghambat, ion logam dan lain
sebagainya.
Competitive
E + I ES E+P
ki ↕ + I
EI
( )
[ ]
( )
Noncompetitive
Uncompetitive
ES + 1 (ES)
k ↕ +I
tidak terbentuk produk
_________ 1+ 1 + __ Km
( )
[ ]
( )
Aktivasi Enzim. Energi aktivasi suatu reaksi adalah jumlah energi dalam
kalori yang diperlukan untuk membawa semua molekul pada satu mol senyawa
pada suhu tertentu menuju ke tingkat transisi pada puncak Batas energi. Enzim
dapat meningkatkan reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi dan dengan
tidak merubah energi bebas (AG). Kecepatan reaksi dari substrat ke produk
tergantung dari jumlah molekul substrat yang mencapai transisi per satuan waktu
(Gambar 2.4).