M1B6 PDF
M1B6 PDF
DARAH MERAH
BLOK 6 – 14 ‘
Dari enam minggu kehidupan janin, hati merupakan organ utama penghasil sel darah merah
lalu pada pertengahan kehidupan janin limpa dan nodus limfatikus berperan kecil dan pada
kehidupan janin selanjutnya sumsum tulang adalah tempat terpenting pembentukan sel-sel
darah
Sel yang darah yang dewasa ukurannya akan semakin kecil, kemudian intinya akan pecah dan
hilang(khusus seri eritrosit)
Bagan eritropoiesis:
BFU-E
CFU-E
Pronormoblas/proeritroblas
Normoblas basofil
Normoblas polikromatofil
normoblas polikromatofil
1|Page
Eritrosit
PRASYARAT 2 - SITOLOGI SEL-SEL DARAH MERAH
Pronormoblas
o Sitoplasma sedikit , berwarna biru tua dan tidak merata,dibagian dekat inti
pucat disebut halo dan mempunyai tonjolan sitoplasma disebut cytoplasm tag
Normoblas basophil
o Sitoplasma berwarna biru tua dan mengelilingi inti secara merata, kromatin
tersusun seperti jari-jari roda (radier)
Normoblas Polikromatofil
o Sitoplasma berwarna biru kemerahan
Normoblas asidofil
o Inti sel lebih kecil,bundar ,dan merupakan masa yang kompak karena
mengalami destruksi, sitoplasma berwarna merah
Retikulosit
o Inti sel menghilang dan hanya terdapat sisa-sisa RNA yang dengan pewarnaan
khusus tampak sebagai granula-granula yang tersusun seperti pagar disebut
substansia granulofilamentosa
Eritrosit
o Stadium akhir dari sel matur dengan ukuran 6-8mikron
2|Page
PRASYARAT 4 - METABOLISME VIT B12 & METABOLISME ASAM FOLAT
Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
(Dari makanan)
Lambung
-Diserap
3|Page
Metabolisme asam folat
4|Page
ANEMIA MEGALOBLASTIK ET CAUSA DEF VIT B12
Definisi Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana massa eritrosit berkurang sedangkan volume plasma
tetap sehingga distribusi 02 ke jaringan berkurang disebabkan salah satu atau lebih dari
parametar sebagai berikut hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit kurang dari nilai
normal
Anemia defisiensi b12/ megaloblastik adalah anemia dengan gambaran sel makrositer atau
megaloblastik akibat defisiensi b12/ kekurangan b12
Insidensi Epidemiologi
Anemia Pernisiosa lebih jarang, 1 dari 7500 kasus per tahun di United States.
Klasifikasi
b) Anema sideroblastik
a) Anemia aplastik
b) Anemia mieloplastik
5|Page
d) Anemia diseritropoietik
• Anemia hemolitik
c) Gangguan hemoglobin
Thalesemia major
Anemia sideroblastik
Anemia aplastik
6|Page
Anemia pada gagal ginjal kronik
• Anemia makrositer
Bentuk megaloblastik
Bentuk non-megaloblastik
Etiologi
7|Page
Patogenesis
1. Kekurangan intake vit b12 dapat menyebabkan defisiensi vet v12, tetapi dibutuhkan
waktu yang lama, karena kebutuhan vit b 12 sehari hanha 2-3mikro gram
2. Vit b 12, dalam bentuk kofaktornya juga akan menurun, yaitu metilkobalamin
3. Metil kobalamin diperlulan untuk mengubah 5 methyl tetrahidrofllat (5 MTHF) menja
di THF atau tetrahidrofolat, merupakan bentuk asam folat yg diperlukan untuk sintesi
s dna
4. THF menurun, meurunkan produksi 5,10 methylene tetrahidrofolat, yg akan menuru
nkan produkti dtmp, yang merupakan prekursor dttp, salah satu faktor yang mempe
mgaruhi sintesis dna
5. Sel-sel menjadi besar atau megaloblastik
8|Page
Def Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Metilkobalamin Menurun
THF ↓
Sel membesar
PATHOFISOLOGIS
9|Page
Def Vitamin B12
(Cyanocobalamin)
Nyeri otot
Kompensasi Tubuh
Sirkulasi hiperdinamik
10 | P a g e
Gejala Klinis
1. Dyspnoe d effort
2. Tachycardia
3. Fatigue
6. Terdapat neuropathy
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan hematologi rutin. Ciri khas ditemukan nilai absoluT sel darah merah
MCV > 100 fl/femtoliter (makrositosis).
Pemeriksaan serum as.folat
Pemeriksaan serum vitamin B12
Catatan: biasanya banya dijumpai kasus jika pasien mengalami defisiensi vitamin b12
maka secara sekunder akan berdampak pada defisiensi asam folat.
NORMAL:
1. Kadar kobalamin/vit b12 dalam serum antara 300-900 pg/mL kurang dari 200
menunjukan defisiensi nyata.
2. Kadar serum normal untuk asam folat antara 6-20 ng/ml nilai kurang dari 4
menunjukan defisiensi asam folat
11 | P a g e
12 | P a g e
Identifikasi Masalah
Anamnesis
- Wanita
- 66 thn
- KU = fatigue dan merasa lemah (lupa istilah medisnya :v) yang bertambah berat sejak
6 bulan yang lalu dan dyspnoe d’effort setelah berjalan 15 menit GK anemia secara
umum
- Lidah terasa nyeri epitel berubah GK anemia defisiensi b12
- Kadang-kadang diare epitel berubah GK anemia defisiensi b12
- Diare tidak disertai darah dan warna kehitaman menunjukan bukan anemia
pernisiousa
- Rasa baal dan kesemutan pada dua tungkai bawah dan kehilangan keseimbangan
neuropathy GK anemia defisiensi B12
- Tidak ada keluhan pada lambung dan belum pernah operasi menjelaskan bukan
anemia pernisousa
- Sejak dua tahun lalu, diet ketat vegetarian ( tanpa mengkonsumsi daging dan telur)
factor resiko anemia defisensi B12
Pemeriksaan fisik
- BB = 45 TB =159 underweight
- Nadi = 112x/ menit takikardi kompensasi tubuh
- Kepala : - muka tampak pucat GK anemia
- Leher : DBN
- Thorax : - paru-paru : DBN
- jantung : inspeksi, palpasi ; DBN
- Abdomen : DBN
- Extremitas : Parastesia dan hipoestesia (+/+) neuropathy GK anemia defisiensi
B12
Pemeriksaan Lab
- Hematologi Rutin
o Hb : 8,5 g/dL Anemia
13 | P a g e
o Ht : 25% anemia
o Leukosit : 4.200 /mm3
o Hitung jenis : 0/2/2/67/27/2
o Trombosit : 200.000 /mm3
o Retikulosit 0,5 %
o Jumlah Eritrosit : 3.8 juta Anemia
o MCV : 112 makrositer
o MCH : 27
o MCHC : 32
- SADT
o Eritrosit : Normokromik, makrositosis, anisitosis, dan mbeberapa megalosit
gambaran khas anemia defisiensi B12 (megaloblastik)
o Leukosit : Giant neutrophil dengan hipersegmentasi gambaran khas anemia
defisiensi B12 (megaloblastik)
o Trombosit : DBN
Dasar diagnosis
- Anamnesis
o Sejak dua tahun lalu, diet ketat vegetarian ( tanpa mengkonsumsi daging dan
telur) factor resiko anemia defisensi B12
o Lidah terasa nyeri epitel berubah GK anemia defisiensi b12
o Kadang-kadang diare epitel berubah GK anemia defisiensi b12
o Rasa baal dan kesemutan pada dua tungkai bawah dan kehilangan
keseimbangan neuropathy GK anemia defisiensi B12
- Pemeriksaan Fisik
o Extremitas : Parastesia dan hipoestesia (+/+) neuropathy GK anemia
defisiensi B12
o Lidah tampak kemerahan dan licin GK anemia defisiensi b12
- SADT
o Eritrosit : Normokromik, makrositosis, anisitosis, dan mbeberapa megalosit
gambaran khas anemia defisiensi B12 (megaloblastik)
o Leukosit : Giant neutrophil dengan hipersegmentasi gambaran khas anemia
defisiensi B12 (megaloblastik)
Differential Diagnose
Diagnosis kerja
14 | P a g e
Penatalaksanaan
FARKO
Pemberian terapi parenteral dengan kobalamin 1000 ug via I.M SETIAP SATU
MINGGU sampai minggu ke-8 kemudiaan dilanjutkan pemberian kobalamin
1000 ug SETIAP BULAN sampai seumur hidup/kadar vitamin b12 sudah dalam
keadaan normal maka terapi dapat dihentikan dengan catatan berhenti menjadi
vegetarian makan tempe aja yang simple. Banggain lah produk Indonesia!!!
Banyak vitamin b12 soalnya.
Dapat diberikan P.O dengan Kristalin B12 dengan dosis 2mg/hari (Biasanya kalau
dikasih peroral pasien suka ngeyel dan banyak alasan jadi pasiennya ga minum
obat. Jadi dokter-dokter mending milih yang I.M aja jadi simple kan).
Pemberian folat 1-5 mg/hari P.O
Catatan: pemberian asam folat jika perlu saja. Kalau berdasar pemeriksaan lab itu memang
terjadi penurunan kadar serum folat, yaudah sikat kasih sama yang no 3 brooo.
NON FARKO
Edukasi kasih tau kalau misalkan udah tua kan butuh energy lebih banyak yah,
jadi jangan diet jadi vegetarian atuh. Pasokan protein sama vitaminnya kan kurang
tuh jadinya weh malah kena anemia. Tapi ingat kasih tau sesuai etik yah lurr, jaga
nada bicara dan kesopanan.
Faktor Resiko
Orang yang vegetarian dikarenakan asupan vitamin b12 banyaknya berasal dari
hewani
Mengalami ganguan percernaan sehingga akan menggangu penyerapan daripada
vitamin b12
Kurangnya Interistic factor yang dimana dapat menggangu penyerapan daripada
vitamin b12
Minum obat obatan seperti antasida dan obat obat untuk DM tipe 2 yang dapat
menggangu penyerapan vitamin b12
Penyakit autoimun
Komplikasi
Pencegahan
15 | P a g e
Edukasi cara diet yang sehat (terjadwal, tepat)
Konsumsi makanan dengan seimbang (buah, sayur, daging)
Hentikan dan hindari diet yang salah
Memasak dengan cara yang tepat (perhatikan warna, suhu, jenis, waktu)
Konsumsi suplemen zar besi dan asam folat
Pada masa prenatal, post natal diberikan asam sulfat 400mcg.
Prognosis :
Quo ad vitam : ad bonam (Karena dilihat dari tanda vitalnya masih normal)
Quo ad functionam : dubia ad bonam (Karena dilihat dari meuroparhy kurang dari 6 bukan,
masih reversible)
Quo ad sanationam : dubia ad bonam ( penyakit ini bisa diobati sehingga kemungkinan
kualitas hidupnya masih bagus)
16 | P a g e