Anda di halaman 1dari 36

PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK DENGAN PEMAHAMAN NILAI-

NILAI AL-QUR’AN MENGGUNAKAN MEDIA GAME PUZZLE PADA


PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR

Disusun oleh:

Supriyadi (K2514062/ 2014)


Hesti Setyaningrum (K2514034/ 2014)
Hajar Aromah (K1214021/ 2014)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2017

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan ......................................................................................................... 3
D. Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 5
A. Pengertian Belajar dan Pembelajara .......................................................... 5
B.Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) ................................................ 5
C. Pengertian Media Pembelajaran ................................................................ 6
D.Pengertian Pendidikan Karakter dengan Al-Qur’an ............................. 7
E. Pendidikan Anak Sekolah Dasar ................................................................ 8
F. Media Game Puzzle .................................................................................... 9
G. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 10
BAB III METODE PENULISAN ......................................................................... 11
A. Jenis Penulisan ........................................................................................... 11
B. Sumber Data ............................................................................................... 11
C.Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 12
D.Teknik Pengolahan Data ............................................................................. 12
E.Teknik Analisis Data ................................................................................... 12
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 14
A. Konsep Pengembangan Karakter Anak Dengan Penanaman Nilai-Nilai
Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle ......................................... 14
B. Implementasi Pengembangan Karakter Anak Dengan Penanaman
Nilai-Nilai Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle ....................... 20
C. Implikasi Pengembangan Karakter Anak Dengan Penanaman
Nilai-Nilai Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle ...................... 22
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 24
A.Kesimpulan ................................................................................................ 24
B.Saran ........................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 26

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 2.1. Kerangka Berpikir .......................................................................... 10
Gambar 3.1. Bagan Teknik Pengumpulan Data................................................... 12
Gambar 3.2. Bagan Teknik Pengolahan Data ...................................................... 12
Gambar 3.3. Bagan Analisis Data ........................................................................ 13
Gambar. 4.1 Peta Konsep Belajar Membaca dan Mengartikan Al-Qur’an ......... 17
Gambar. 4.2. Langkah pertama pembelajaran PAI menggunakan medi
game puzzle ................................................................................... 17
Gambar. 4.3. Langkah kedua pembelajaran PAI menggunakan media
game puzzle ................................................................................... 18
Gambar. 4.4. Langkah ketiga pembelajaran PAI menggunakan media
game puzzle ................................................................................... 19

iv
PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK DENGAN PEMAHAMAN NILAI-
NILAI AL-QUR’AN MENGGUNAKAN MEDIA GAME PUZZLE PADA
PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR

Supriyadi, Hesti Setyaningrum, Hajar Aromah


Universitas Sebelas Maret

Abstrak

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk ditempuh setiap
manusia. Pendidikan dijadikan salah satu modal manusia untuk mencapai kesuksesan di
masa depannya, tidak hanya kesuksesan pribadi namun untuk memajukan bangsa dan
negara. Maka kualitas sumber daya manusia Indonesia harus ditingkatkan melalui
pendidikan yang berkualitas. Berdasarkan data Human Development Report (HDI) 2014,
nilai HDI Indonesia hanya sebesar 0,684 yang menempatkan Indonesia berada di peringkat
108 dari 187 negara. Penghambat meningkatnya kualitas pendidikan Indonesia adalah
krisis moral semakin merajalela. Padahal nilai-nilai karakter telah di contohkan oleh
Rasullulah SAW dan telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 21 yang
artinya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) orang yang mengharap (rahmat) Allah dan Kedatangan hari kiamat dan
Dia banyak menyebut Allah”.
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis menggagas suatu solusi Pengembangan
Karakter Anak Dengan Penanaman Nilai-Nilai Al-Qur’an Menggunakan Media Game
Puzzle Pada Pembelajaran Agama Islam Sekolah Dasar. Penulisan ini menggunakan jenis
penulisan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang
diambil dari literatur seperti jurnal, buku yang relevan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penulisan ini adalah teknik pengamatan langsung dan teknik analisis
dokumen. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis interaktif yang meliputi
empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data (reduction), sajian data (display)
dan verifikasi data/penarikan kesimpulan (conclusion drawing).
Pembelajaran menggunakan media game puzzle merupakan salah satu pembelajaran
dilakukan secara langsung antara guru dan siswanya. Jenis pembelajaran yang diterapkan
yaitu pembelajaran konstrukstivisme dengan menekankan pada pembangunan situasi
pembelajaran yang kondusif pada saat kegiatan berlangsung. Pada pembelajaran ini guru
bertugas untuk menyampaikan materi dasar, kemudian siswa diberi tugas dalam bentuk
kelompok untuk menyusun puzzle yang sudah disediakan untuk menjawab beberapa
pertanyaan. Pelaksanaan pembelajaran tersebut harapannya dapat menjadi sarana belajar
siswa dalam memahami materi pembelajaran PAI khusunya dan mempermudah siswa
menerapkan nilai-nilai karakter yang terkandung Al-Qur’an dalam berperilaku pada
kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci : Game Puzzle, Karakter, Pembelajaran PAI, Al-Qur’an

v
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk ditempuh setiap
manusia. Pendidikan dijadikan salah satu modal manusia untuk mencapai
kesuksesan di masa depannya, tidak hanya kesuksesan pribadi namun untuk
memajukan bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Maka
pendidikan sebaiknya dilakukan dengan berbagai metode agar siswa dapat
memahami apa yang disampaikan oleh gurunya.
Hal tersebut juga diterangkan dalam surat Al-Hujurat : 13

Artinya : “Wahai manusia! Sunguh, Kami telah Menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti”.
Memasuki abad ke-21, tingkat pendidikan di Indonesia masih perlu
ditingkatkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari National Human Development
pada tahun 2014, Indonesia berada pada peringkat 110 dari 188 negara di dunia
2

dan peringkat 12 dari 21 negara di Asia Pasifik. Hal ini membuktikan bahwa
pendidikan di indonesia masih tertinggal jauh dari negara lain. Maka perlu adanya
suatu pengembangan untuk meningatkan kualitas pendidikan. Salah satu
penghambat meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah gencarnya
arus globalisasi yang tidak difilterisasi secara kuat sehingga mengakibatkan krisis
moral yang semakin merajalela. Krisis moral merupakan salah satu bahaya yang
dapat melumpuhkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, tidak terkecuali
menjadi penyebab semakin sulitnya penerapan nilai-nilai pendidikan. Maka perlu
dilakukan suatu solusi yang tepat untuk meningkatkat karakter pada siswa.
Padahal nilai-nilai karakter yang baik telah dicontohkan oleh Rasullulah SAW dan
telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 21 yang artinya,
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) orang yang mengharap (rahmat) Allah dan Kedatangan hari
kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.
Pendidik merupakan faktor penting yang menentukan perkembangan siswa
yang diampunya, “Dalam terminologi pendidikan modern, disebut orang yang
memberikan pelajaran kepada anak didik dengan memegang satu disiplin ilmu
tertentu disekolah” (Arifuddin Arif, 2008: 63). Pernyataan tersebut memberikan
penekanan bahwa pendidik bertanggungjawab penuh atas siswanya, dari segi
kognitif hingga karakternya. Namun, pada kenyataanya seorang pendidik saat ini
kesulitan untuk membentuk siswa yang berbudi luhur dan berakhlaqul karimah.
Maka, penanaman nilai karakter dengan berpedoman pada agama harus
ditanamkan dari masa anak-anak karena pada masa ini anak mempunyai sifat peka
terhadap sesuatu yang diketahuinya. Adanya hal tersebut maka perlu dibuat suatu
media pembelajaran yang menarik, karena media pembelajaran dapat membantu
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Fungsi media dalam proses
belajar mengajar yaitu untuk meningkatkan rangsangan peserta didik dalam
kegiatan belajar. Diharapkan dengan media pembelajaran yang tepat dapat
mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada suatu pembelajaran yang dilakukan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis menggagas solusi
Pengembangan Karakter Anak Dengan Penanaman Nilai-Nilai Al-Qur’an
Menggunakan Media Game Puzzle Pada Pembelajaran Agama Islam Sekolah
3

Dasar. Hal ini dilakukan untuk membuat siswa tertarik pada pembelajaran agama
islam karena pembelajaran akan lebih menyenangkan. Selain itu, sekolah dasar
merupakan pendidikan yang awal di tempuh anak, dengan adanya penanaman
nilai-nilai Al-Qur’an akan sangat berpengaruh pada pola pikir dan karakter siswa
dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari dan selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Pengembangan Karakter Anak dengan Penanaman Nilai-
Nilai Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle pada Pembelajaran Agama
Islam Sekolah Dasar?
2. Bagaimana implementasi Pengembangan Karakter Anak dengan Penanaman
Nilai-Nilai Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle pada Pembelajaran
Agama Islam Sekolah Dasar?
3. Bagaimana implikasi Pengembangan Karakter Anak dengan Penanaman Nilai-
Nilai Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle pada Pembelajaran Agama
Islam Sekolah Dasar?

C. Tujuan
1. Memaparkan konsep Pengembangan Karakter Anak dengan Penanaman Nilai-
Nilai Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle pada Pembelajaran Agama
Islam Sekolah Dasar.
2. Memaparkan implementasi Pengembangan Karakter Anak dengan Penanaman
Nilai-Nilai Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle pada Pembelajaran
Agama Islam Sekolah Dasar.
3. Memaparkan implikasi Pengembangan Karakter Anak dengan Penanaman
Nilai-Nilai Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle pada Pembelajaran
Agama Islam Sekolah Dasar.

D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang media pembelajaran
yang efektif, inovatif dan menarik untuk siswa.
4

b. Mengembangkan kemampuan dan daya berpikir kreatif untuk menciptakan


inovasi baru dalam dunia pendidikan di Indonesia.
2. Bagi Pendidik
a. Sebagai referensi pendidik untuk menciptakan media pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan.
b. Sebagai referensi pengembangan pendidikan yang mampu membentuk
karakter anak sekolah dasar yang berakhlaqul karimah sesuai dengan Al-
Qur’an.
3. Bagi Siswa
a. Siswa mendapatkan media pembelajaran yang menyenangkan untuk
mempermudah pemahaman materi pembelajaran.
b. Siswa mendapatkan model pembelajaran yang aktif guna memicu
kecerdasan siswa dan terdapat penanaman nilai-nilai karakter yang
berakhlaqul karimah.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran


Belajar merupakan kewajiban setiap muslim di muka bumi, kewajiban
tersebut disampaikan jelas dalam Al-Qur’an dan Hadits. Allah SWT berfirman
dalam surat At-Taubah ayat 22:
َ ‫طائِفَةٌ ِليَت‬
‫َف‬ َ ‫ّيه َو ِليُ ْىر ُِزوا قَ ْى َم ُه ْمَو َما َكانَ ْال ُمؤْ ِمىُىنَ ِليَ ْى ِف ُسوا كَافَّةً فَلَ ْىال وَفَ َس ِم ْه ُك ِّل فِ ْسقَ ٍة ِم ْى ُه ْم‬ِ ‫قَّ ُهىا فِي ال ِد‬
َ‫ِإذَا َز َجعُىا ِإ َل ْي ِه ْم َل َعلَّ ُه ْم يَحْ رَ ُزون‬
Yang artinya : Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi
semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di
antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Belajar Menurut Sunaryo (Komalasari, 2011: 2) adalah suatu kegiatan
dimana seseorang menghasilkan suatu perubahan tingkah laku dalam
pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk hidup bermasyarakat. Arikunto
(1993: 12) menyatakan bahwa, pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap
oleh subjek yang sedang belajar.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar dan pembelajaran
merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pembentukan sikap dan keterampilan seseorang dapat dilakukan melalui belajar,
akan tetapi belajar dapat berjalan dengan lancar jika ada seorang yang mengajar.
Jadi, kegiatan belajar dan pembelajaran dapat dilakukan jika terdapat suatu
interaksi antara pengajar dan seseorang yang sedang belajar.

B. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)


Pendidikan agama merupakan salah satu dari tiga subjek pelajaran yang
harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di
Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama merupkan salah satu dimensi
6

kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu (Thoha, 1999: 14).
Menurut Jamali dalam Bukhari (2011:5) mengemukakan bahwa Pengertian
Pendidikan Islam merupakan upaya mengembangkan, mendorong serta mengajak
seseorang lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan
yang mulia, agar terbentuk suatu pribadi yang lebih sempurna, baik itu yang
berkaitan dengan perbuatan, akal maupun perasaan.
Dengan begitu, Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang
penting untuk selalu diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, baik sekolah dasar
maupun sekolah menengah. Pentingnya ilmu agama untuk selalu dipelajari
adalah untuk menanamkan akhlak mulia pada peserta didik. Dengan akhlak mulia
yang diajarkan sejak dini, harapannya peserta didik dapat menyampaikan
kebaikan dan mencegah kemunkaran di lingkungannya.
‫عونَ أ ُ َّمةٌ ِم ْن ُك ْم َو ْلتَك ُْن‬
ُ ‫وف َو َيأ ْ ُم ُرو َن ا ْل َخي ِْر ِإلَى َي ْد‬
ِ ‫ا ْل ُم ْف ِل ُحونَ ُه ُم َوأُولَ ِئ َك ا ْل ُم ْنك َِر ع َِن َو َي ْنه َْونَ ِبا ْل َم ْع ُر‬

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang


menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari
yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (Qs.Ali Imran:104)

C. Pengertian Media Pembelajaran


Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari
"medium" yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi
kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang
komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses
komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media
pembelajaran.
Indriana, D. (2011:15,16) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah
media yang digunakan dengan baik oleh guru atau siswa dapat mempengaruhi
efektivitas program belajar-mengajar. Selain itu, media pembelajaran merupakan
semua bahan dan alat fisik yang mungkin digunakan untuk mengimplementasikan
pengajaran dan alat menfasilitasi prestasi siswa terhadap sasaran atau tujuan
pengajaran.
7

Menurut Azhar Arsyad (2002), terdapat tiga fungsi media dalam proses
pembelajaran, yaitu:
1. Fungsi afektif, media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi menyangkut
masalah sosial.
2. Fungsi kognitif, media dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
3. Fungsi kompensatoris, media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa
yang lemah dalam membaca atau mengorganisasikan informasi dalam teks
dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi
untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara
verbal.

D. Pengertian Pendidikan Karakter dengan Al-Qur’an


Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa Latin character, yang
berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlak.
Secara terminolgi (istilah) karakter diartikan sebagai sifat manusia pada umumnya
yang bergantung pada faktor kehidupannya sendiri.
Zainal dan Sujak (2011: 2) menyatakan karakter mengacu pada serangkaian
sikap (attitudes), perilaku (bahaviors), motivasi (motivation), dan ketrampilan
(skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau
menandai dan memfokuskan bagimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku. Maka jika pendidikan dikaitkan dengan
karakter dapat diartikan bahwa pendidikan karakter adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada manusia yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran, atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-
nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama,
8

lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil (Narwanti dalam


Kurniawati, 2013:11).
Sukanto dalam Kurniawati (2013:46) menyebutkan bahwa terdapat dua
karakter manusia yaitu karakter mulia (al-akhlaq al-mahmudah) dan karakter
tercela (al-akhlaq al-madzmumah). Dalam hal ini, karakter mulia yang menjadi
tolok ukur pendidikan karakter yang dapat diterapkan pada pembelajaran. Maka
dengan adanya pendidikan karakter menjadikan manusia dapat memisahkan
antara yang hak dan yang batil. Allah berfirman dalam surah Al-Maidah ayat 100:
‫ث‬ِ ‫الطيِّبُ َولَوْ أ َ ْع َجبَكَ كَثْ َرةُ ْال َخبِي‬
َّ ‫يث َو‬ ْ َ‫قُل الَّ ي‬
ُ ِ‫ست َ ِوي ْال َخب‬
Artinya: “Katakanlah (Muhammad) “Tidaklah sama yang buruk dengan
yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu.” (Al-Ma’idah
100). Berdasarkan ayat tersebut, hal batil merupakan hal yang harus dijauhi.
Dengan demikian karakter tercela merupakan karakter yang tidak diperkenankan
untuk diajarkan dalam pembelajaran. Sementara itu, karakter mulia merupakan
karakter yang wajib dan penting diajarkan dalam pembelajaran.

E. Pendidikan Anak Sekolah Dasar


Pendidikan Sekolah Dasar adalah pendidikan dasar yang diberikan pada
anak-anak untuk memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan dasar yang
bermanfaat untuk kehidupan selanjutnya. Adanya pendidikan akan mampu
merubah perilaku manusia menuju kearah yang lebih positif dan produktif dengan
landasan amar ma’ruf nahi munkar. (Abu Abdurrahman Al-Talibi, 2006: 25).
Pendidikan adalah membentuk anggota masyarakat menjadi orang-orang yang
berpribadi, berperikemanusiaan maupun menjadi anggota masyarakat yang dapat
mendidik dirinya sesuai dengan watak masyarakat itu sendiri, mengurangi
beberapa kesulitan atau hambatan perkembangan hidupnya dan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan hidup maupun mengatasi problematikanya (Nazili Shaleh
Ahmad, 2011: 3).
Atas dasar yang dikemukakan diatas, pendidikan anak sekolah dasar bukan
hanya pendidikan yang berlangsung didalam sekolah dimana guru menyampaikan
materi pembelajaran kepada muridnya. Namun pendidikan sekolah dasar
merupakan dasar dari segala tingkah laku anak menuju kehidupan selanjutnya.
9

Selain itu pendidikan dasar merupakan pokok pengembangan pola pikir anak yang
akan membentuk karakter anak dalam melangsungkan hidupnya sehari-hari dan
saat terjun di kehidupan masyarakat.

F. Media Game Puzzle


Media merupakan suatu metode yang digunakan untuk mempermudah
menyampaikan suatu hal. Salah satu jenis media adalah media berbasis visual
yang berupa buku, gambar, sketsa, slide, transparasi, tulisan maupun slide.
Metode visual dengan tulisan dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Mendidik dengan memakai tulisan sebagaimana dalam keterangan
surah Al Alaq ayat 1-5.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Metode visual yang berwujud tulisan kemudian dikembangkan menjadi
media game puzzle. Wahyuni, Yolanita (2010:80) mengemukakan bahwa “Kata
puzzle berarti kesukaran atau teka-teki. Media puzzle adalah alat yang digunakan
untuk menyalurkan pesan dengan cara menyambungkan bagian satu dengan yang
lainnya sehingga membentuk suatu gambar”. Puzzle termasuk salah satu alat
permainan edukatif berupa gabungan dari beberapa potongan gambar yang dapat
membantu mengembangkan kreativitas berpikir anak. Media tersebut hanya
mengandalkan unsur-unsur visual semata dan tidak diikuti unsur lain seperti
audio maupun gerak. Purwantoko, Sutikno dan Susilo (2010:125) menjelaskan
bahwa pembelajaran menggunakan media puzzle dilakukan melalui kegiatan
diskusi kelompok yang diterapkan kepada siswa untuk membahas suatu
permasalahan. Hal tersebut dilakukan agar siswa lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
10

G. Kerangka Berpikir

Karakter yang dimiliki masyarakat


masih rendah

Degradasi Krisis
Moral Sosial

Pengembangan Pendidikan
Berbasis Karakter

Bermakna,
Menyenangkan

Media game
Puzzle

Menumbuhkan nilai-nilai
Karakter

Gambar. 2.1. Kerangka Berpikir


11

BAB III
METODE PENULISAN

A. Jenis Penulisan
Jenis penulisan yang digunakan adalah penulisan deskriptif kualitatif karena
bermaksud menafsirkan dan membuat gambaran mengenai konsep Pengembangan
Karakter Anak Dengan Penanaman Nilai-Nilai Al-Qur’an Menggunakan Media
Game Puzzle Pada Pembelajaran Agama Islam Sekolah Dasar. Adapun langkah-
langkah yang ditempuh dalam penulisan deskriptif sebagai berikut:
1. Memilih masalah terkait permasalahan yang akan dibahas dan dicari
solusinya.
2. Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah mengenai penggunaan
Media Game Puzzle, implementasi dalam pembelajaran dan implkasinya
terhadap siswa sekolah dasar.
3. Menetapkan teknik pengumpulan pustaka yang akan digunakan,
4. Mengadakan analisis pustaka
5. Menarik kesimpulan dan metode

B.Sumber Data
Penulis memperoleh sumber dari data sekunder yaitu data yang digunakan
untuk mendukung dan melengkapi data primer yang berhubungan dengan masalah
penulisan karya tulis ilmiah. Data sekunder dapat diperoleh dari perpustakaan atau
laporan-laporan penelitian terdahulu (Hasan, 2002). Karya tulis ilmiah ini tidak
menggunakan data primer (data yang diambil secara langsung) melainkan data
sekunder yang diperoleh melalui kepustakaan yang dilakukan dengan membaca
buku-buku, jurnal-jurnal dan literatur yang tersedia dalam bentuk pustaka cetak
maupun elektronik, serta studi-studi terdahulu yang memiliki kaitan dengan tujuan
dan objek penulisan.
12

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah
teknik pengamatan langsung dan teknik analisis dokumen. Penulis mengumpulkan
data dari berbagai sumber baik buku, jurnal, maupun internet guna mendukung
karya tulis ilmiah ini. Setelah itu, penulis menganalisis dokumen-dokumen dan
data-data dari sumber tersebut untuk menyimpulkan hasil, saran, dan kesimpulan
karya tulis ilmiah ini.

Gambar 3.1. Bagan Teknik Pengumpulan Data

D. Teknik Pengolahan Data


Pengolahan data yang penulis lakukan setelah studi pustaka adalah sebagai
berikut:

Menentukan
inovasi Menentukan
Pembelajar cara
an Media Rancangan
penana
Game pembuat
man
Puzzle an
pendidik
Media
an
Game
karakter
Puzzle
Implementasi
Pengembangan
Pembelajaran
menggunakan Media
Game Puzzle
Gambar 3.2. Bagan Teknik Pengolahan Data

E. Teknik Analisis Data


Analisis data dalam penulisan kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan dalam periode tertentu. Dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan model analisis interaktif
13

yang meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data (reduction),
sajian data (display) dan verifikasi data/penarikan kesimpulan (conclusion
drawing) (Miles dan Huberman:1979).

Gambar 3.3. Bagan Analisis Data


Pada karya tulis ini, dilakukan proses reduksi data melalui proses pemilihan
dan pemusatan bahasan mengenai Pengembangan Karakter Anak dengan
Penanaman Nilai-Nilai Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle pada
Pembelajaran Agama Islam Sekolah Dasar. Kemudian, dilakukan analisis data
dari sajian data yang diperoleh saat proses pengumpulan data hingga diperoleh
satu penarikan kesimpulan mengenai implikasi penerapan media pembelajaran
tersebut.
14

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Konsep Pengembangan Karakter Anak Dengan Penanaman Nilai-Nilai


Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle
1. Pengaruh media game puzzle terhadap Karakter Anak
Pada dasarnya, kegiatan pembelajaran selain untuk menjadikan peserta didik
menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk
menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, menginternalisasikan nilai-
nilai dan menjadikan akhlaq yang baik. Dalam Al-Qur’an mengandung banyak
pelajaran yang mampu membantu peserta didik menguasai kompetensi tersebut.
Seperti yang terdapat dalam Q.S Shod : 29 yang berbunyi, “Ini adalah sebuah
kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai pikiran”. Zainal dan Sujak (2011: 11-12) menyatakan pembelajaran
adalah pengenalan-pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai kedalam tingkah laku
peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di
dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.
Model Pembelajaran yang baik hendaknya dilakukan secara
berkesinambungan dalam sebuah mata pembelajaran. Adanya hal tersebut, maka
guru-guru dituntut untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan pembelajaran yang efektif untuk siswa guna menumbuhkan karakter pada
siswa. Karena tugas seorang guru yaitu mendidik siswa supaya mempunyai
perilaku yang baik. Seperti yang diamanahkan dalam Q.S An Nahl (16): 125 yang
berbunyi “Serulah (manusia) kepada Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapatkan
petunjuk.” Ayat diatas menerangkan bahwa dalam menyampaikan ilmu harus
dengan cara-cara yang baik, bukan cara-cara yang sulit diterima atau malah
15

terkesan menakutkan. Penggunaan model pembelajaran perlu memilah dan


memilih cara yang akan digunakan. Pembelajaran yang baik akan menjaga
ukhuwah antar sesama siswa dan guru serta siswa dengan siswanya. Berkaitan
dengan hal tersebut, maka dapat dilakukan melalui pembelajaran PAI
menggunakan media game puzzle untuk pengembangan karakter anak sesuai nilai-
nilai Al-Qur’an sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Pembelajaran menggunakan media game puzzle merupakan pembelajaran
yang menarik untuk dikembangan. Pembelajaran ini menjadikan siswa lebih
mudah mengingat materi pembelajaran yang disampaikan. pembelajaran ini
dilakukan pada siswa SD yang merupakan siswa dalam usia anak-anak dan
mempunyai sifat suka terhadap permainan. Media ini merupakan sarana untuk
siswa agar tertarik dengan pembelajaran. Selain itu pembelajaran akan lebih
efektif karena siswa akan lebih senang dan berminat dalam belajar sehingga siswa
merasa puas dengan situasi yang ada. Siswa akan senantiasa memahami materi
yang diberikan guru dan hasil belajar akan meningkat.
Media ini cocok diterapkan pada pembelajaran PAI, Karena pembelajaran
PAI membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi supaya dapat mengamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pemahaman mengenai arti ayat-ayat Al-
Qur’an membutuhkan banyak waktu. Maka supaya mendapatkan output yang
maksimal membutuhkan metode pembelajaran yang dapat menarik siswa dalam
memahami materi pembelajaran. Pembelajan ini haruslah dilakukan seperti cara
Rasulullah, yang mana Rasulullah menerangkan dengan cara lemah lembut. Hal
tersebut telah dijelaskan dalam surat An Anbiya (21): 107 yakni :
‫س ْلىَاكَ َو َما‬
َ ‫ِل ْلعَالَ ِميهَ َزحْ َمةً إِ َّال أ َ ْز‬
Artinya : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam”. Al Anbiyâ (21) :107.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu pengajaran yang
paling disenangi siswa jenjang pendidikan dasar adalah pembelajaran yang
terdapat unsur keharmonisan dan adanya unsur permainan. Ketika terjadi suatu
kegiatan permainan maka siswa akan bertindak aktif dan ingin memecahkan
permasalahan dalam permaianan tersebut.
16

Pembelajaran menggunakan media games puzzle dibentuk kelompok dengan


anggota 4 sampai 5 orang. Pembelajaran menggunakan media puzzle menuntut
siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar, baik bertanya maupun
menjawab, serta membuat siswa menjalin ukhuwah yang erat antara teman
sebayanya. Bentuk pembelajaran media games puzzle adalah menyusun sebuah
gambar utuh yang terdiri dari potongan-potongan gambar. Tiap-tiap potongan
gambar terdapat kata kunci, siswa disuruh untuk mencocokan gambar dan kata
kuncinya sehingga akan terbentuk sebuah gambar yang utuh.

2. Pembelajaran menggunakan Media game puzzle


Media game puzzle merupakan jenis pembelajaran yang diterapkan dengan
sifat pembelajaran konstrukstivisme yaitu menekankan pada pembangunan situasi
pembelajaran yang kondusif pada saat kegiatan berlangsung. Pada pembelajaran
ini guru bertugas untuk menyampaikan materi dasar, kemudian siswa diberi tugas
dalam bentuk kelompok untuk menyusun puzzle yang sudah disediakan untuk
menjawab beberapa pertanyaan dan terdapat beberapa pembelajaran dengan
konsep terapan dimana siswa mencocokan sendiri antara kata kunci dengan
gambar yang tepat dengan kata kunci yang ada. Selain itu, pembelajaran ini
menarik untuk diterapkan karena siswa akan berlomba-lomba dalam penyelesaian
game puzzle tersebut.
Pembelajaran pada Pendidikan agama islam (PAI) terdapat beberapa materi
yang diajarkan pada siswa. Materi yang terkandung dalam mata palajaran PAI
banyak terdapat unsur sosial dan perilaku hidup manusia. Perilaku manusia dan
sifat manusia telah dijelaskan dalam Al-Qur’an supaya dapat menjadi pemimpin
bagi yang lain. Maka dari banyak materi yang di ajarkan pada siswa pendidikan
dasar, penulis mengambil contoh untuk mengilustrasikan media pembelajaran ini
pada bab belajar membaca dan mengartikan Al-Qur’an.
17

Gambar. 4.1 Peta Konsep Belajar Membaca dan Mengartikan


Al-Qur’an
Gambar diatas merupakan suatu peta konsep dalam sebuah materi
pembelajaran. Maka telah dijelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh pada
pembelajaran, yaitu :
Tahap Pertama
Pada pengembangan pembelajaran menggunakan media game puzzle tahap
pertama ini siswa dituntut untuk menghafalkan QS. Al-ma’un dan QS. Al-fill, dari
dua peta konsep diatas penulis meggunakan QS. Al-ma’un sebagai ilustrasi pada
media pembelajaran. Maka pembelajaran yang dapat dilakukan supaya siswa
dapat mengingat ayat-ayat yang ada pada surah tersebut dengan menggunakan
game puzzle seperti gambar di bawah ini.
18

Gambar. 4.2. Langkah pertama pembelajaran PAI menggunakan


media game puzzle
Pada gambar diatas siswa dituntut supaya dapat menjodohkan antara aksara
latin dengan aksara arab sesuai dengan urutan ayat pada QS. Al-ma’un, metode ini
maka akan membuat siswa hafal penataan tempat dan urutan ayat pada surah
tersebut.
Tahap Kedua
Pada pengembangan pembelajaran menggunakan media game puzzle tahap
dua ini, siswa dituntut untuk dapat membaca dan mengartikan QS. Al-ma’un.
Media game puzzle yang di ada dua tipe yaitu, puzzle pertama siswa dapat
mencocokan antara ayat-ayat Al-Qur’an dengan artinya secara benar, puzzle
kedua siswa dapat menyusun potongan-potongan ayat QA. Al-ma’un dengan
puzzle sesuai ilustrasi disini yaitu pada surah al-ma’un.

Gambar. 4.3. Langkah kedua pembelajaran PAI menggunakan media


game puzzle
Tahap Ketiga
Pada pengembangan pembelajaran menggunakan media game puzzle tahap
ketiga siswa dituntut untuk dapat menyusun potongan-potongan QS. Al-ma’un
dengan potongan-potongan arti QS. Al-ma’un, hal ini dilakukan supaya siswa
mampu memahami ayat pada Al-Qur’an. Selain itu, dengan melatih siswa
menghapal arti dalam ayat-ayat Al-Qur’an akan membuat siswa memungkinkan
dapat memahami bahasa Arab dengan sendirinya dan siswa lebih memahami
19

kandungan-kandungan Al-Qur’an serta nilai-nilai kebesaran yang ada pada Al-


Qur’an.

Gambar. 4.4. Langkah ketiga pembelajaran PAI menggunakan media


game puzzle
Pada gambar diatas maka siswa dituntut untuk menyusun kepingan puzzle
acak menjadi puzzle yang utuh. Gambar diatas menunjukan pada sebelah kiri
merupakan gambar untuh dari QS. Al-ma’un berupa aksara arab dan artinya.
Kemudian pada sebelah kanan menunjukkan gambar acak QS. Al-ma’un berupa
aksara arab dan artinya.

3. Analisis Kekurangan dan Kelebihan (SWOT)


Berdasarkan analisis SWOT, beberapa kekurangan dan kelebihan media
pembelajaran ini dapat dianalisis sebagai berikut:
a.Strenght (Kekuatan)
1) Media pembelajaran dengan game puzzle merupakan media pembelajaran
konstrukstivisme yang bisa menyajikan gambar-gambar di dalamnya yang
membentuk siswa menjadi kreatif dalam bekerjasama .
2) Media pembelajaran ini dapat menarik minat siswa untuk mempelajari
materi pembelajaran yang disajikan.
3) Gambar puzzle tersebut dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,
karena tidak semua objek benda dapat dibawa kedalam kelas.
4) Pembelajaran ini memudahkan siswa untuk mengingat materi pembelajaran.
b. Weakness (Kelemahan)
1) Dibutuhkan keterampilan untuk membuat media pembelajaran ini.
2) Pembuatannya memerlukan waktu cukup lama.
20

3) Gambar kurang maksimal bila diterapkan dalam kelompok besar.


c. Opportunity (Peluang)
1) Media pembelajaran dengan menekankan pengembangan karakter siswa
masih jarang dilakukan.
2) Kelebihan media ini dapat menjadi suatu peluang untuk dikembangkan
dalam mata pelajaran lain.
3) Siswa yang memiliki kterampilan dapat membuat media pembelajaran ini
sendiri untuk dijadikan pembelajaran mandiri.
d. Threats (Ancaman)
1) Guru tidak sabar untuk membuat media pembelajaran ini.
2) Terdapat media pembelajaran lain yang lebih canggih.

B.Implementasi Pengembangan Karakter Anak Dengan Penanaman Nilai-


Nilai Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle
Permainan puzzle sebagai media pembelajaran PAI dapat di integrasikan
pada proses pembelajaran dalam beberapa bentuk. Model pengintegrasian ini
disesuaikan dengan kondisi kelas dan di buat variatif agar siswa tidak bosan.
Metode pembelajaran dengan menggunakan sistem permainan puzzle memacu
para siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar PAI. Cara permainan puzzle
diadopsi dari permainan puzzle pada umumnya, perbedaannya terletak pada cara
kerjanya, dimana terdapat tiga tahapan dalam penggunaan puzzle untuk
memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran dan pembentukkan karakter
pada siswa dapat terintegrasikan. Maka pada pelaksanaannya ada puzzle yang
digunakan supaya siswa mecocokan gambar tertentu dan juga ada puzzle untuk
menjodohkan sesuai dengan apa yang di gambar satunya. Permainan ini di
kerjakan berkelompok dimana setiap kelompok terdapat 4 sampai 5 siswa yang
dipilih secara acak. Pemenang adalah kelompok yang mendapatkan puzzle
gambar terbanyak dan paling banyak menjodohkan gambar dengan
keterangannya.
Adapun spesifikasi dari produk permainan puzzle ini meliputi:
1. Main Puzzle : puzzle besar yang berukuran 45 x 30 cm yang berbentuk kotak
dengan potongan gambar untuk disusun sesuai petunjuk gambar aslinya.
21

2. Part puzzle: terdiri dari beberapa kartu kecil yang terdapat tulisan ayat-ayat Al-
Qur’an dan terjemahannya yang harus di jodohkan dengan benar.

Mekanisme permainan puzzle pada pembelajaran PAI adalah sebagai


berikut:
1. Pemain terdiri dari kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 siswa sampai 5
siswa dan 1 guru pendamping.
2. Guru menjelaskan materi PAI yang akan dikerjakan oleh siswa dalam suatu
kelompok.
3. Guru memberikan materi dengan gambar-gambar, kemudian diberikan
potongan-potongan gambar yang masih tersusun acak untuk disusun sesuai
dengan materi yang sudah diterangkan dan gambar yang sudah dicontohkan.
4. Setelah potongan gambar-gambar tersusun, siswa diberi tugas untuk
menerangkan materi yang ada pada gambar tesebut.

Implementasi pembelajaran menggunakan media game puzzle dalam


pelajaran PAI melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Guru menyusun Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP)
2. Membuat atau memilih materi yang menarik untuk disampaikan sebagai
pendahuluan pelajaran untuk menggiring minat siswa untuk mempelajari
pelajaran yang akan di sampaikan.
3. Tahap pertama adalah penyampaian tentang media game puzzle sebagai
apersepsi pelajaran yang menarik.
4. Tahap Selanjutnya adalah guru menerangkan cara-cara penggunaan game
puzzle untuk mengawali pelajaran. Guru akan berperan aktif menyampaikan
tahap-tahap pembelajaran menggunakan media game puzzle yang akan
dilakukan pada pembelajaran PAI. Setelah apersepsi mengarah pada tujuan
pembelajaran, materi yang akan dipelajari pada saat itu bisa dimulai. Antusias
siswa yang dibangun dari apersepsi berupa media game dapat menjadi suatu
langkah untuk memacu siswa untuk memahami pelajaran yang akan
disampaikan.
22

5. Kemudian melakukan kegiatan sesuai metode yang sudah ditetapkan dengan


penggunaan media game puzzle sebagai proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Maka selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar seperti biasa, akan tetapi apabila menggunakan media ini siswa
diberikan tugas kelompok untuk menganalisis dan mempresentasikan materi
pembelajaran sesuai dengan gambar yang disusun pada puzzle setiap
kelompok. Cara ini diterapkan dengan tujuan agar siswa lebih aktif.
Kemudian siswa mempresentasikan materi didepan kelas dapat melatih siswa
dalam mengembangkan karakter seperti mimik, cara penyampaian, dan tutur
bahasa yang digunakan dalam menyampaikan materi yang telah dikerjakan.
Presentasi materi dilakukan dengan membagi tugas-tugas antar individu
dalam kelompok, maka setiap individu mempunyai tanggung jawab pada
setiap bagian yang akan dipresentasikan. Hal ini melatih keberanian siswa
dalam menjelasan materi yang disampaikan.
6. Tahap penutup. Pada tahap penutup akan dilakukan tanya jawab secara lisan
untuk mengetahui pemahaman materi pada siswa. Hal ini dapat menjadi
bahan penilaian guru untuk mengetahui perkembangan siswanya. salain itu,
supaya siswa lebih mengingat konsep atau materi yang telah diajarkan dari
pembelajaran PAI dan keterkaitan pembelajaran dengan perkembangan
karakter siswa yang berpedoman pada nilai-nilai Al-Qur’an.

C. Implikasi Pengembangan Karakter Anak Dengan Penanaman Nilai-Nilai


Al-Qur’an Menggunakan Media Game Puzzle
Implikasi pengembangan pembelajaran menggunakan media puzzle
pada anak sekolah dasar adalah :
1. Dengan media pembelajaran puzzle dapat mengasah daya ingat pada anak
mengenai materi pembelajaran yang dipelajari.
2. Penggunaan media game puzzle anak dapat bereksplorasi menurut
kemampuan dan minatnya sehingga bisa mengembangkan dan
meningkatkan daya kreatifitasnya.
3. Mengembangkan interaksi antar anggota kelompok dalam penyelesaian
game puzzle sehingga akan terjalalin silaturahmi yang baik atar siswa.
23

4. Meningkatkan kerjasama pada anak dalam menentukan solusi suatu masalah


pada pembelajaran yang dilakukan.
5. Memacu siswa untuk lebih kreatif untuk menciptakan sendiri pembuatan
puzzle-puzzle sebagai fasilitas belajar dirumah dengan pelajaran PAI yang
terkandung di dalamnya. Sehingga pelajaran-pelajaran tidak perlu
dihafalkan, namun akan hafal sendirinya secara tidak langsung.
6. Penggunaan media game puzzle memudahkan siswa untuk memahami nilai-
nilai Al-Qur’an sebagai pedoman tingkah laku sehari-hari.
7. Memacu guru untuk lebih kreatif membuat media pembelajaran, serta
Menarik minat dan motivasi siswa untuk mempelajari materi pelajaran
PAI.
24

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Media game puzzle merupakan salah satu media pembelajaran berbasis
permainan yang dapat digunakan untuk mengembangkan karakter dengan
mengintegrasikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islma (PAI). Media
pembelajaran ini bersifat konstrukstivisme karena siswa berperan aktif dalam
proses pembelajaran sehingga penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam
Al-Qur’an dapat dirasakan langsung oleh siswa melalui pemecahan masalah
pada pembelajaran PAI. Selain itu, teks yang digunakan dalam penjelasan
disampaikan melalui gambar bentuk utuh dan potongan-potongan gambar
dapat membantu siswa dalam memahami dan mengingat materi pembelajaran
PAI. Karena pembelajaran PAI merupakan pembelajaran yang sangat
berpengaruh pada karakter siswa dan menentukan tingkah laku siswa dalam
melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya.
2. Implementasi pengembangan pembelajaran menggunakan media game puzzle
dalam pembelajaran PAI dapat dilakukan melalui beberapa tahap yaitu guru
menyampaikan pembelajaran dengan permaianan sebagai apresiasi ketertarikan
siswa, kemudian guru memberikan gambaran umum materi yang akan
dipelajari dengan penerapan melalui game puzzle, selanjutnya guru
memberikan tugas dengan membentuk kelompok-kelompok dengan game
puzzle untuk memahami materi PAI, sehingga dengan pemahaman mengenai
materi pembelajaran PAI dapat membentuk karakter siswa dalam berperilaku
seperti yang telah diterangkan dalam Al-Qur’an.
3. Implikasi pengembangan pembelajaran menggunakan media game puzzle
dalam pembelajaran PAI yaitu mengembangkan media pembelajaran dengan
pemanfaatan game puzzle sehingga sehingga dapat menciptakan suatu media
pembelajaran yang menarik, memacu guru lebih kreatif membuat media
pembelajaran, menarik siswa dan memotivasi siswa dalam pemahaman materi
PAI sehingga memudahkan siswa dalam pemahaman saat pembelajaran serta
25

dapat meningkatkan daya ingat siswa yang akan berdampak pada pembentukan
karakter siswa.

B.Saran
1. Mengingat pentingnya pengembangan karakter siswa dalam pengembangan
kualitas pendidikan di Indonesia, maka pembelajaran PAI hendaknya
dilaksanakan dengan lebih inovatif dan komunikatif, sehingga terdapat
penanaman nilai-nilai karakter yang berguna untuk siswa sehingga
menunjang perkembangan SDM Indonesia.
2. Guru seharusnya mampu menyusun media pembelajaran yang menuntun
siswa bergerak aktif dalam pembelajaran sehingga siswa memahami
materi yang diajarkan dan dapat menjelaskan kembali materi yang
dipelajari.
26

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Nazili Shaleh.(2011). Pendidikan dan Masyarakat. Yogyakarta: Sabda


Media
Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta
Rineka Cipta.
Arif, Arifuddin. 2008. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: GP. Press Group
Arsyad,Azhar.2002. Media Pembelajaran.Jakarta: Raja Grafindo Persada
AT Thalibi, Abu Abdurrahman. Dakwah Salafiyyah Dakwah Bijak Melurusakan
Sikap Keras Dai Salafi. Jakarta. Hujjah, 2006: 25
Aqib, Zainal dan Sujak. 2011. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Ghalia Indonesia, Bogor.
Miles & Huberman. 1979. Qualitative Research Methods: A Review of Major
Stages, Data Analysis Techniques, and Quality Controls. Diunduh dari
www.deepblue.lib.umich.edu(diunduh pada tanggal 14 Mei 2016).
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva
PRESS
UNDP. (2014). Human Development Indeks Trend 1980-2013. Diakses tanggal
03 Mei 2017, dari http : // www.hdr.undp.org.
Wahyuni, Nanik. Maureen, Irena Yolanita, S.Pd, M.Sc. Pemanfaatan Media
Puzzle Metamorfosis dalam Pembelajaran Sains untuk Meningkatakan
Hasil Belajar Siswa Kelas II SD Sawunggaling 1 Surabaya. Universitas
Negri Surabaya.
Kurniawati , Ida. 2013. “Konsep Pendidikan Karakter dalam Pendidikan
Islam”.Skripsi.Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga.
Sunaryo. 1989. Strategi Belajar-Mengajar. Malang: IKIP Malang.
Purwantoko, Susilo, dan Sutikno. 2010. “Keefektifan Pembelajaran dengan
Menggunakan Media Puzzle Terhadap Pemahan IPA Pokok Bahasan
Kalor Pada Siswa SMP”. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
27

LAMPIRAN

1. Lembar Orisinalitas
28

2. Daftar Riwayat Hidup

1. Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Supriyadi
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi/Fakultas Pendidikan Teknik Mesin/FKIP
4 NIM K2514062
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarnegara, 01 Juni 1996
6 E-mail Supriyadi.251@student.uns.ac.id
7 Nomor Telepon / HP 082138811933
8 Alamat Rumah Bandingan Rt.08 Rw.01 Sigaluh,
Banjarnegara

B.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah/
No. Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat
Seminar
1 - - -

C.Penghargaan dalam 5 Tahun Terakhir


No. JenisPenghargaan InstitusiPemberiPenghargaan Tahun
Finalis Economics
Universitas Teknologi
1. Development 2017
Sumbawa
Festival
Finalis National Call For
Paper & Conference
HIMAESYA Universitas
2. Pekan Ekonomi 2016
Teknologi Sumbawa
Syariah Trunojoyo
Madura
Finalis Pena Pemuda HIMA PGSD UNY Kampus
3. 2016
Indonesia Wates
4. Lolos Didanai PKM DIPA UNS 2015
29

DIPA UNS
5. Juara 3 Pencak Silat
Dinas Pendidikian Pemuda
PORKAB
dan Oahraga Kab. 2014
Kabupaten
Banjarnegara
Banjarnegara
6. Juara 2 POPDA Pencak Dinas Pendidikan Pemuda
Silat Tingkat dan Olahraga Kabupaten
2013
Karesidenan Banyumas
Banyumas
7. Juara 1 POPDA Pencak
Dinas Pendidikian Pemuda
Silat Tingkat
dan Oahraga Kab. 2013
Kabupaten
Banjarnegara
Banjarnegara
8. Juara 3 POPDA Pencak
Dinas Pendidikan Pemuda
Silat Tingkat
dan Olahraga Kabupaten 2012
Karesidenan
Banyumas
Banyumas
Juara 1 POPDA Pencak
Dinas Pendidikian Pemuda
Silat Tingkat
dan Oahraga Kab. 2012
Kabupaten
Banjarnegara
Banjarnegara

Ketua Tim

(Supriyadi)
K2514062
30

2. Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Hesti Setyaningrum
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Tempat dan tanggal lahir Karanganyar, 30 Mei 1996
4 Program Studi/ Fakultas Pendidikan Teknik Mesin/ FKIP
5 NIM K2514034
6 No. HP 085867488636
7 Email Hestisetyaningrum96@gmail.com
8 Alamat Rumah Duwet Rt.03 Rw.02 Brujul, Jaten,
Karanganyar

B. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan
No. Judul Artikel Ilmiah Waktu dan tempat
Ilmiah/ Seminar
1 - - -

C.Penghargaan Ilmiah 5 Tahun Terakhir


No. Jenis Penghargaan Instansi Penyelenggara Tahun
Pemberi Penghargaan
1 - - -
2 - - -

Anggota 1

(Hesti Setyaningrum)
K2514034
31

3. Anggota 2
A. Identitas Diri
No. Nama Lengkap Hajar Arohmah
1. Jenis Kelamin Perempuan
2. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
3. NIM K1214021
4. Tempat dan Tanggal Lahir Temanggung, 16 Juli 1996
5. E-mail hajararohmah@gmail.com
6. Nomor Telepon/HP 082242247054

B. Pemakalah Seminar Ilmiah


No. Nama Pertemuan / Seminar Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah Tempat
- - -

C. Penghargaan 5 Tahun Terakhir


No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1. Juara 2 Mading PILKADA KPUD Kab. 2013
Temanggung
2. Juara 1 Menulis Puisi FSL2N Kab. Temanggung 2012
3. Juara 1 LCC Bahaya Merokok Dinas Kesehatan 2012
Kab.
Temanggung

Anggota 2

(Hajar Aromah)
K1214021

Anda mungkin juga menyukai