Anda di halaman 1dari 2

JEJARING EKSTERNAL PENANGANAN PASIEN TB DENGAN

STRATEGI DOTS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
RSUD dr.Abdul Aziz
Singkawang
Ditetapkan
Direktur
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
= dr. CARLOS DJA’AFARA, M.Kes.  =
NIP. 19580321 199603 1 001

 Jejaring eksternal adalah jejaring yang dibangun antara Dinas


PENGERTIAN Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, UPK lainnya dan instansi
terkait dalam penanggulangan TB dengan strategi DOTS

1. Agar semua pasien TBC mendapatkan akses pelayanan DOTS


 yang berkualitas,
berkualitas, mulai dari diagnosis,
diagnosis, follow up sampai akhir
 TUJUAN pengobatan;
2. Menjamin kelangsungan dan keteraturan pengobatan pasien
sehingga mengurangi jumlah pasien yang putus berobat.

1. Keputusan Menteri Kesehatan No. 364/Menkes/SK/V/2009


tentang Pedoman Nasional Penanggulangan TB;
2. Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 884/Menkes/VII/2007
tentang Ekspansi TB Strategi DOTS di Rumah Sakit (R/S) dan
KEBIJAKAN Balai Kesehatan/Pengobatan Penyakit Paru (BBKPM/BP4);
3. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik No.
YM.02.08/III/673/07 tentang Pelaksanaan TB di Rumah Sakit;
4. Keputusan Direktur RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang Nomor 34.e
 Tahun 2014 Tentang Pembentuka
Pembentukan n Tim DOTS
DOTS Rumah Sakit.
1. Agar jejaring dapat berjalan baik diperlukan:
a. Seorang koordinator jejaring DOTS RS di tingkat Provinsi atau
Kabupaten/Kota;
b. Peran aktif wasor Provinsi/Kabupaten/Kota;
c. Mekanisme jejaring institusi;
d.  Tersedianya
 Tersedianya alat bantu kelancaran
kelancaran proses rujukan ( Form
rujukan/pindah (TB.09) );
e. Dukungan dan kerjasama antar RS-UPK pengirim pasien TB
dengan RS-UPK penerima rujukan;
f. Pertemuan koordinasi secara berkala minimal 3 bulan anatar
komite DOTS dengan RS/UPK yang dikoordinasi oleh Dinas
Kesehatan Kab/kota setempat dengan melibatkan semua
pihak yang terkait.
2. Kegiatan :
a. Apabila pasien sudah mendapatkan pengobatan di RS, maka
PROSEDUR harus dibuatkan kartu pengobatan pasien TB (TB.01) di RS;
b. Untuk pasien yang dirujuk dari RS, harus dibuatkan surat
pengantar (Form TB.09) dengan menyertakan fotocopi TB.01
dan sisa OAT (bila telah diberi pengobatan);
c. Formulir TB.09 diberikan kepada pasien beserta sisa OAT
untuk diserahkan kepada RS/UPK yang dituju;
d. RS memberikan informasi langsung (telpon atau SMS) ke
RS/UPK yang dituju dan Wasor TB/Koordinator jejaring DOTS
RS tentang pasien yang dirujuk;
e. RS/UPK yang telah menerima pasien rujukan segera mengisi
dan mengirimkan kembali lembar bagian bawah formulir
 TB.09 ke RS/UPK
RS/UPK asal;
asal;
f. Wasor TB/Koordianator jejaring DOTS RS memastikan semua
pasien yang dirujuk telah melanjutkan pengobatan di RS/UPK
 yang dituju (dilakukan
(dilakukan konfirmasi
konfirmasi melalui
melalui telpon atau SMS);
SMS);
JEJARING EKSTERNAL PENANGANAN PASIEN TB DENGAN
STRATEGI DOTS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

RSUD dr.Abdul Aziz


Singkawang

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
= dr. CARLOS DJA’AFARA, M.Kes.  =
NIP. 19580321 199603 1 001

g. Bila pasien tidak ditemukan di RS/UPK yang dituju, petugas


 TB RS/UPK yang dituju melacak sesuai dengan alamat pasien,
sedangkan wasor/Koordiantor jejaring DOTS RS mencari
infromasi di RS/UPK lain dalam wilayahnya;
Contoh : Bila pasien didiagnosa di RS X dan kemudian akan
diobati (dirujuk) ke RS/UPK lain, maka harus
disertai dengan form TB.05 dan TB.09 dari RS X
(yang merujuk).
h. Wasor TB/Koordinator jejajring DOTS RS memberikan umpan
balik kepada RS/UPK asal dan wasor tentang pasien yang
dirujuk.

1.  TIM DOTS RS
UNIT TERKAIT 2. DINAS KESEHATAN
3. RS-UPK TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai