BEDAH SYARAF

Kongenital Kranial
1. Koreksi (kraniolplasti), Mikrosefal (kraniostenosis)
2. Hidrosephalus Simpel : shunting, Kompleks/malfungsi pirau : shunting/revisi
3. Kista arahnoid : marsupialisasi/ekstirpasi (kraniotomi konvensional/mikroskopik,
endoskopik
4. Meningokel anterior : reseksi dan rekonstruksi kraniofasial
5. Meningokel posterior : reseksi dan rekonstruksi
6. Deformitas cranium : koreksi dan rekonstruksi
7. Dandy Walker Malformation : trepanasi

Kongenital Spinal
8. Spinal Disrafisme : koerksi struktur anatomi, release tethered cord
9. Deformitas atlanto-oksipital : koreksi struktur anatomi, stabilisasi (auto/allobone graft,
implant-spine intrumentasi)
10. Sindr. Arnold-Chairy/Siringomieli: koreksi struktur anatomi (oksipito-servikal decompresi,
myelostomy, dan daroplasty)
11. Spinal deformity : koreksi dan stabilisasi (implant-spine intrumentasi)

Infeksi
12. Abses serebri : Mengeluarkan Abses (Reseksi, drainage)
13. Tuberkuloma : Mengangkat Tumor
14. Infeksi Komensal/Imunitas turun : Biopsi diagnostik

Neoplasma Kranium
19. Granuloma eosinofilik : Mengangkat tumor
20. Plasmositoma : Mengangkat tumor
21. Osteoma : Mengangkat tumor
22. Fibrous Displasia : Mengangkat tumor
23. Hemartoma : Mengangkat tumor
24. Tumor metastase : Mengangkat tumor
25. Neurofibrosarkoma/Osteosarkoma : Mengangkat tumor

Neoplasma Supratentorial
26. Glioma : Mengangkat tumor
27. Ependymoma : Mengangkat tumor
28. Pleksus papiloma : Mengangkat tumor
Meningioma
29. Meningioma simpel : Mengangkat tumor
30. Meningioma kompleks : Mengangkat tumor, radiosurgery, embolisasi (prosedur
endovaskuler)
Tumor Sella
31. Kraniofaringioma : Mengangkat tumor
32. Adenoma hipofisis : Mengangkat tumor, Radiosurgery
33. Tumor daerah Pineal Body : Mengangkat tumor. Radiosurgery
Tumor metastase
34. Tumor Metastase simpel : Mengangkat tumor
35. Tumor Metastase kompleks : : Mengangkat tumor, radiosurgery, embolisasi (prosedur
Endovaskuler)
36. Angioma simple
37. Angioma kompleks : Mengangkat tumor, radiosurgery, embolisasi (prosedur
endovaskuler)
Infratentorial
38. Glioma simpel : Mengangkat tumor
39. Glioma kompleks : Mengangkat tumor
40. Akustic Neuroma : Mengangkat tumor. Radiosurgery
Meningioma
41. Meningioma simpel : Mengangkat tumor
42. Meningioma kompleks : Mengangkat tumor, radiosurgery
43. Medulloblastoma : Mengangkat tumor
44. Colesteatoma : Mengangkat tumor
45. Ependymoma : Mengangkat tumor
46. Pleksus Papiloma : Mengangkat tumor
Angioma
47. Angioma simple : Mengangkat tumor
48. Angioma kompleks : Mengangkat tumor, radiosurgery, embolisasi (prosedur
endovaskuler)
Tumor Spinal
49. Glioma : Mengangkat tumor
50. Meningioma : Mengangkat tumor, radiosurgery
51. Ependymoma : Mengangkat tumor
52. Schwanoma : Mengangkat tumor, radiosurgery
53. Angioma : Mengangkat tumor, radiosurgery
54. Tumor saraf tepi

Trauma Kranial
55. Depressed Fracture : Koreksi/Kranioplasti
56. Epidural Hematom : Evakuasi hematom
57. Subdural Hematom Akut : Evakuasi hematom
58. Subdural Hematom Kronik : Evakuasi hematom
59. Intracerebral Hematom : Evakuasi hematom
60. Intraventricular Hematom : Evakuasi hematom
61. Trauma tembus : Pengangkatan Benda Asing
62. Bocoran lukior : Penutupan Bocoran
63. Karotis’Kavernosus Fistul : Penutupan Fistul (Kraniotomi microsurgery, ligasi a. carotis,
prosedur endovascular)

Trauma Medula Spinalis

64. Kompresi Medulla : Dekompresi tanpa/dengan stabilisasi (auto/allo bonegraft, implant
spne instrumentasi)
65. Kompresi radiks : Dekompresi tanpa/dengan stabilisasi (auto/allo bonegraft, implant
spne instrumentasi)

Degeneratif Spinal
68. Degenerasi diskus intervertebralis Lumbal : Dekompresi (laminektomi konvensional,
mikrolumbal diskektomi, endoscopic surgery), stabilisasi bila diperlukan (auto/allo bonegraft,
implant spne instrumentasi)
69. Degenerasi diskus intervertebralis Servikal : Dekompresi (posterior foraminotomi,
Anterior Cervical Diskektomi + fusi : Cloward, cervical allograft atau implant, endoscopic surgery)

70. Spondilolistesis : Stabilisasi implant-spine instrumentasi)

71. Kanal Stenosis : Dekompresi, stabilisasi bila diperlukan (auto/allo bonegraft, implant spne
instrumentasi)

Saraf Perifer
72. Entrapment syndrome : Dekompresi (bedah terbuka, endoscopic surgery)

Vaskuler Intrakranial
73. AVM simple : reseksi, embolisasis (prosedur endovascular), radiosurgery
74. AVM kompleks : reseksi, embolisasis (prosedur endovascular), radiosurgery

75. Aneurysm : penutupan aneurysm (jraniotomi-clippng, Coiling/stenting, prosedur

endovascular
76. Cavernoma : eksis kavernoma, radiosyurgery
77. Spontaneous ICH : evakuasi hematom
78. Stroke iskemik (Stenosis/thrombus) : Operasi anastomosis, rekanalisasi dengan prosedur
endovascular/emboli intracranial
79. Dural AV fistula : Penutupan fistula (microsurgery, prosedur endovaskuler)
80. Trombosis vena intracranial : microsurgery, prosedur endovaskuler

Vaskular Spinal
81. AVM : Reseksi, embolisasi (prosedur endovascular), radiosurgery
82. AV fistula : Menutup fistula (microsurgery, prosedur endovascular)
83. Aneurysma : Microsurgery, prosedur endovascular

Tekanan Tinggi Intrakranial

89. Bendungan cairan otak L pemasangan pirau, external-ventriculo drainage (EVD)
90. Pembengkakan jaringan otak : dekompresi, intracranial pressure monitoring (ICP
monitoring)
91. prosedur digital substraksi angiografi (DSA) krania dan spinal
92. Insisi dan eksisi pada Skull, Brain, dan Meninges
93. Pungsi cranial
94. Spungsi sisterna, Tapping sisterna
95. Pungsi ventrikel melalui implant kateter

Pungsi melalui ventrikel shunt

96. Pungsi cranial yang lain : ruang subdural, aspirasi cranial, pungsu melalui fontanella
anterior
97. Prosedur diagnostic pada Skull, brain, meninges
98. Biopsi skull
99. Craniotomy dan craniectomy
100. Insisi dan drainase sinus cranialis
101. Reopening tempat craniotomy
102. Debridemen kepala
103. Rekonstruksi tulang kepala
104. Insisi pada brain dan cerebral meninges
105. Lobotomy dan tractotomy jaringan otak, traktus serebri, percutaneus singulotomy
106. Operasi pada thalamus dan globus pallidus
107. Thalamus, chemotalamectomy, thalamotomy
108. Globus pallidus, Pallidoansectomy, Pallidotomy
109. Eksisi atau destruksi jaringan otak dan meninges
110. HHemisferektomy
111. Lobektomy
112. Tindakan lain pada skull, brain dan meninges
113. Cranioplasty
114. Membuka sutura cranial. Linera craniectomy. Strip craniectomy
115. Evaluasi fragmen tulang kepala yang patah

Dekompresi fraktur tulang kepala

116. Cranial bone flap
117. Bone graft. Autograf cranioplasty
118. Pemasangan implant skull defek
119. Rekonstruksi cerebral meninges
120. Penjahitan primer duramater
121. Ligasi meninges. Sinus sgitalis. Arteri meningea media
122. Choroid plexectomy kauterisasi pleksus koroid
123. Ventriculostomy. Cervical dan rongga subarachnoid. Sisterna magna. Insersi Holter Valve.

Ventriculo-pleural shunt
128. Ventricukar shunt dengan cavum abdomen dan organ ventriculo-peritoneostomy

129. Revisi, removal dan irigasi dari ventricular shunt

130. Irigasi dan eksplorasi ventricular shunt
131. Penggantian ventricular shunt.
132. Pengangkatan ventricular kateter
133. Operasi spinal cord dan struktru kanalis spinalis
134. Reopening laminectomy
135. Intraspinal nerve root. Rhizotomy
136. Chordotomy, percutaneous chordotomy. Tractotomy
137. Prosedur diagnostic untuk spinal cord dan struktur canalis spinalis
138. Tapping spinal. Lumbal pungsi
139. Plastic operation pada struktur struktur spinal cord
140. Repair meningocele
141. Repair spinal myelomeningocele
142. Repair fraktur vertebra, elevasi fragmen tulang, pengangkatan serpihan tulang
143. Repair spina bifida, spina meninges, spinal cords, defect arkus vertebrae
144. Lisis dari adhesi spinal cord dan nerve root
145. Spinal theca shunt
146. Spinal subarachnoid-peritoneal shunt. Lumbo-peritoneal shunt
147. Spinal subarachnoid-ureteral shunt
148. Yang lain :pleurothecal anastomosis, lumbal-subarachnoid shunt, syringe-subdural shunt
149. Injeksi agen destruksi ke dalam canalis spinalis

Pengangkatan spinal theca shunt

151. Operasi pada saraf cranial dan saraf tepi
152. Insisi, divisi dan eksisi nervus crania dan nervus perifer
153. Eksisi akustik neuroma
154. Bagian dari nervus trigeminal. Retrogaserian neuritomy
155. Prosedur diagnostic dari system nervus perifer
156. Closed percutaneous biopsy nervus cranial atau nervus perifer atau ganglion
157. Open biopsy nervus cranial atau nervus perifer atau ganglion
158. Destruksi nervus cranial atau nervus perifer
159. Penjahitan nervus cranialis dan nervus perifer
160. Penghancuran dari adhesi dan dekompresi nervus cranial dan nervus perifer
161. Dekompresi nervus trigeminal
162. Dekompresi nervus yang lain
163. Release carpal tunnel
164. Neurolisis nervus perifer
165. Graft nervus cranial atau nervus perifer
166. Transposisi nervus cranial atau nervus perifer
167. Transplantasi nervus
168. Injeksi ke dalan nervus perifer
169. Injeksi nervus perifer
170. Injeksi anestesi ke nervus perifer
171. Injeksi agen lain selain neurolisis
172. Neurectasis
173. Operasi saraf simpatis atau ganglia
174. Prosedur diagnostic saraf simpatis atau ganglion
BEDAH PLASTIK
PEMBEKALAN TINDAKAN DASAR
2 Menjahit Luka Fascia, hand, skin
7 Fasciotomi/Escharotomi
8 EksisiLesi/Tumor
9 Anestesi Ringan , Anestesi Local (Blok, Infiltrasi Tumescent
10 Tindakan Emergency dan ATLS
11 Pembedahan Minor
12 Skleroterapi-Kemoterapi
13 Injeksi Kortikosteroid
14 BiopsiJaringan GRAFTING
15 Split –ThicknessSkinGrafting
16 Full-ThicknessSkinGrafting
17 CompositeGraft
18 Graft(Kulit, Fat, Fascia, Tendon, Saraf, Otot, Kartilago, Tulang)

KULIT DAN JARINGAN LUNAK

19 EksisiParut
20 ReleaseContracture
21 W-plasty
22 Z-Plasty Withexcision,whitout excision
23 Penanganan parut non Bedah
24 Mengelola Luka Bakar Fase Akut
25 Mengelola Luka Bakar Fase Sub Akut
26 Mengelola Luka Bakar Fase lanjut
27 Mengelola Trauma Inhalasi
28 FlapAcak
29 Flap axial
30 FlapBebas
31 Tes vitalitas Jaringan
32 Mengelola Avulsi /Degloving
33 Debridement / Eksisi Tangantial (ET)
34 Wound Management (Luka Akut dan Kronik
35 Penanganan Trauma Jaringan Lunak
36 Penanganan InfeksiJaringan Lunak
37 PengelolaanUlcusDecubitus
38 Penanganan Operatif/ Non Operatif Congenital/Naevi

LESI JINAK DAN LESI GANAS KULIT &MUKOSA DAN JARINGAN LUNAK
39 Ekstirpasi,EksisiWideEksisi
40 RekonstruksipascaAblasiTumor
41 Deseksi Kelenjar (Inguinal, Aksila, Leher)

KELAINAN KONGINETAL PEMBULUH DARAH HEMANGIOMA DAN MALFORMASI VASKULER

42 Terapi Non Bedah,Eksisi danRekonstruksi

KRANIOFACIAL
43 Debridement dan Rekonstruksi Trauma jaringan lunak
44 Reposisi dan Fiksasi Temporo Mandibular Joint
45 Reposisi dan Fiksasi ( Wiring Arch bar,Mini Plate and Screw) Fraktur Mandibula
46 Reposisi Bone Graft dan Fiksasi Wiring,Arch bar,Mini Plate and Screw ( Fraktur Maksila)
47 Reposisi dan Fiksasi Nasal (Splinting,Mini Plate and Screw,Tampon ) Fraktur Nasal
48 Penanganan non Bedah Fraktur Zygoma
49 Reposisi Bone Graft dan Fiksasi Wiring,Archbar,Mini Plate and Screw ( Fraktur Zygoma )
50 Reposisi BoneGraft dan Fiksasi (Wiring, Archbar, Mini Plate, and Screw) Fraktur Naso- Orbito-
Etmoidalis (NOE)
51 Reposisi Bone-Cartilage Graft. Mesh Plate, Polyctilene, Nylon Sheet dan Fikasasi (Wiring, Mini
Plate, and Screw) Fraktur Dasar Orbita
52 Reposisi Fiksasi Fraktur ProcesusAlveolaris
53 Reposisi Fiksasi Fraktur Nasofrontal
54 Rekonstruksi Fraktur Lama
55 Kranioplasti
56 Reposisi Fiksasi Fraktur Sinus Frontalis
57 Reposisi Fiksasi Fraktur Orbita
58 OsteotomiFronto-Orbita
59 DistraksiOsteogenesis
60 PembedahanKraniosinostosisdanDisostosis
61 Cranial Vault Remodelling
62 PembedahanOrthognatik
63 Koreksi Hipertelorisme Orbita
64 KoreksiMeningoensefalokel
65 Pembedahan TMJoint
66 Pembedahan Trauma Kraniomaksilofasial
67 RekonstruksiTelinga
68 Rekonstruksi Kelopak Mata, Socket, Duktus Nasolakrimal

KELAINAN KRANIOFACIAL KONGENITAL

70 Rekonstruksi Bertahap Kraniosynostosis
71 Rekonstruksi Ensefalokel Frontalis dan Nasofrontalis
72 Rekonstruksi Hemifacial Microsomia
73 Rekonstruksi Makrostomia dan Microstomia
74 Rekonstruksi Craniofacial Cleft
75 PembedahanOrganikRetrognatia, Prognatia, Macrognatia, dan Micrognatia
76 Labioplasty
77 Palatoplasty
78 Alveola Bone Graft
79 Pharingoplasty
80 Revisi Labioplasti
81 Labiorhinoplasty
82 Tutup Fistel Palatoplasty
83 Osteotomi Le FortI, II, III
84 Pembedahan HemifasialMikrosomia 85 Rekonstruksi Kraniofasial Cleft

TUMOR KRANIOMAKSILOFACIAL
86 Eksisi & Rekonstruksi Tumor
87 TumorTulangWajah
88 TumorPerluRekonstruksi
89 Maxilektomi
90 ReseksiMandibula,Mandibulektomi
91 Condilektomi dan Coronoidektomi
92 SalivaryGlandDisorder

MATA
93 Eksisi dan Jahit Primer/ Flap Xantelasma
94 Pembebasan Ektropion dan Skin Graft /Flap
95 Koreksi Palpebra Superior dengan Skin Graft atau Flap pada Lagoftalmus
96 Koreksi Ptosis Palpebra HIDUNG
97 Koreksi Deformitas dan Rekonstruksi Hidung Akibat Trauma. Pasca Ablasi Tumor dan Kelainan
Kongenital

TELINGA
98 Eksplorasi dan Fistulektomi Prcauricular Synus and Cyst
99 Rekonstruksi Congenital and Acquired Absence of Earlobe
100 Eksisi dan Jahit Primer Tragus Ascsorius
101 Rekonstruksi Makrotia dan Microtia / Anotia
102 Rekonstruksi / Otoplasty Stahl’s Ears. Prominent Ear. Constricted Ear.

PAYUDARA / BREAST SURGERY

105 ReduksiPayudaraGigantomastia
106 Rekonstruksi Amasia dan Pembuatan Puting Atelia
107 Koreksi Ginekomastia
108 Bedah Onkoplastik
109 Congenital and Breast Disorder
110 Pembedahan Asimetrik & Profilaktik Payudara
111 Rekonstruksi Payudara
112 Eksisi Mammae Abberans dan Politelia

GENITALIA EKSTERNA
113 Release Chorde Hipospadia
114 Urethroplasty Hipospadia
115 Rekonstruksi Urethra Epispadia
116 Rekonstruksi Short Urethra. Buried Penis. Genitalia Ambigu
117 Revaskularisasi dan Replantasi Amputasi Penis Traumatik Replantasi penis
118 Vaginoplasty Atresia Vaginalis
119 Sirkumsisi
120 Rekonstruksi Genetalia
121 Revakularisasi,replantasi.Rekonstruksidan Repair Stump Amputasi Ekstremitas
122 Penanganan non Operatif Limfedema
123 Penanganan Paronikia dan Nailplasty Ingrowing Nail
126 Rekonstruksi Lesi Pleksus Brakhialis Traumatika/ Obstetrikal
127 Rekonstruksi Kaki, Ankle, Kruris,
128 Rekonstruksi Extremitas Atas
129 Rekonstruksi Pasca ablasitumor
130 Pembedahan Crush Injury dan Traumatic Amputasi

ESTETIK
162 Blepharoplasty
163 Rhinoplasty
164 Genioplasty
165 FaGtrafting
166 FaceLifting
167 Thread Lifting, Filler, Botox, Laser
168 Mammaplasty
169 Liposuction
170 Abdominoplasty Repairabdominalwall
171 Augmentasi/implantasiSilikon Breast
172 Penanganan Operatif dan Non Operatif Hiperhidrosis
173 HairTransplant
174 Vaginoplasty, Labiaplasty,Clitoroplasty, Hymenoplasty, Release/Separasi Labia, Sinekia Vagina
175 Transexual
176 Eksisi, Reduksi Granuloma Silikon
177 Estetik Craniofacial
178 Penggunaan Biomaterial dan Rekayasa Jaringan
179 Pemasangan Implan dan Tissue Expander
180 Bedah Endoplastik
181 Rhinoplasti
182 Forehead Rejuvenation
183 Periorbital Rejuvenation
184 Genioplasty
185 Malarplasty
186 Neck Rejuvenation
187 BreastAugmentation
188 BreastReduction
189 BodyCountering, Lipoplasty, Liposculture, Liposuction
190 Autologus FatGraft
191 Penyesuaian Kelamin

BEDAH MIKRO
192 Flaps Surgery
193 Bedah Mikrovaskular, Mikroneural, Flap Bebas
194 Replantasi
195 Transplantasi (Jaringan dan Organ)
196 Rekonstruksi Mandibula
197 Rekonstruksi Maksila-Midface
198 Rekonstruksi Hipopharing
199 Rekonstruksi Bibir dan Mulut
200 Rekonstruksi Hidung
201 Rekonstruksi Orbita, Kelopak Mata, Duktus Nasolakrimalis
202 RekonstruksiKalvaria dan Scalp
203 Rekonstruksi Skull Base
204 RekonstruksiProstetik
205 FlapOmentum
206 FlapJejunum
207 Reaminasi Wajah Fasial Paralisis
208 Rekonstruksi Endoplastik
209 Deseksi Kelenjar( inguinal, aksila, leher
210 Rekonstruksi lidah dan mulut
211 Rekonstruksiesofhagus
212 Rekonstruksi Anal-Perianal
PATOLOGI ANATOMI

BIDANG MEDIS
Menegakkan diagnosis Patologi Anatomik baik hispatologik rutin, potong beku maupun
sitopatologik dari bahan atau organ tubuh yang diperiksa

A. Pemeriksaan Hispatologi
1. Melakukan pemeriksaan makroskopik dan memilih sampel yang representative
2. Menilai mutu sediaan histopatologi
3. Melakukan diskripsi gambaran mikroskopik yang ada sesuai dengan arah diagnosis dari
semua jenis organ dan kelainan
4. Menentukan jenis-jenis pulasan histokimia dan atau imunopatologi yang dibutuhkan untuk
penunjang diagnosis serta memahami hasilnya
a. Memahami kepentingan masing-masing jnis pulasan histokimia, imunohistokimia
b. Menetapkan permintaan jenis pulasan histokimia atau imunohistokimia yang dibutuhkan
c. Melakukan interpretasi dari hasil pulasan histokimia atau imunohistokimia rutin yang
diminta
5. Memberikan anjuran kepada dokter pengirim bila diperlukan

B. Pemeriksaan Sitopatologik
1. Mengetahui prinsip penafsiran sifat umum sel dan indicator diferensiasi fungsional
2. Menegakkan diagnosis sitopatologik pada organ yang sering ditemui
a. Memahami perubahan yang terjadi pada gambaran sel akibat penyakit
b. Mengetahui tingkat-tingkat kesulitan dalam pemastian diagnosis sitopatologik
c. Memahami fungsi diagnosis sitopatologik untuk penanganan pasien
d. Memberikan diskripsi kelainan serta diagnostic sitopatologik yang sesuai
3. Memberikan anjuran kepada dokter pengirim bila diperlukan
4. Melakukan tindakan FNAB superfisial

C. Pemeriksaan Potong Beku

1. Memahami keterbatasan pemeriksaan potong beku
2. Menilai mutu sediaan yang dibuat dengan cara potong beku
3. Membuat diagnosis histopatologik sediaan potong beku
4. Memberikan anjuran kepada spesialis klinik bila diperlukan

Mengelola suatu sentra diagnostik patologi dalam merancang, melaksanakan dan mengawasi
kegiatan di masing-masing unit
A. Pembuatan Sediaan Histopatologik
B. Pembuatan Sediaan Sitopatologik
C. Pembuatan sediaan potong beku
D. Pembuatan Imunopatologik
1. Memahami prinsip-prinsip pemeriksaan imunofluoresensi
2. Memahami prinsip-prinsip pulasan imunohistokimia

Berperan aktif dalam tim medik rumah sakit sebagai spesialis patologi anatomi dalam
pengelolaan pasien
1. Dapat menjelaskan hubungan antara keterangan klinik dan hasil pemeriksaan PA
2. Memahami masalah terapi yang berkaitan dengan kasus
3. Memberi pertimbangan tindak lanjut, khususnya dibidang pemeriksaan penunjang untuk
patologi bila diperlukan