Pemanfaatan Ekstrak Jerapa PDF
Pemanfaatan Ekstrak Jerapa PDF
LINGKAR ILMIAH
DISUSUN OLEH :
SULISTYAWATI (4301417002)
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa, Maha Penyayang dan
Pengasih yang telah memberikan rahmat kepada umat manusia, karena atas berkah
dan ridho serta kesehatan yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan Ekstrak Jerapa
(Kulit Jeruk Purut, Serai, Daun Pandan) Sebagai Pengusir Aedes Aegepty dan Aedes
Albopictus”, sebagai suatu syarat untuk mengikuti lomba Lingkar Ilmiah Kelompok
Ilmiah Kimia (KIK) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Semarang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ............................................................................................. v
iii
4.5 Pembuatan Ekstrak Jerapa..................................................................... 15
4.6 Analisis SWOT Produk Ekstrak Jerapa ................................................ 17
LAMPIRAN ................................................................................................ 22
iv
RINGKASAN
Penggunaan obat nyamuk bakar atau obat nyamuk oles telah menimbulkan
resistensi, masalah kesehatan dan masalah lingkungan. Tujuan dari penulisan karya
ilmiah ini adalah untuk mengkaji tentang manfaat ekstrak Jerapa (kulit jeruk, serai,
daun pandan) sebagai obat pengusir nyamuk di lingkungan sekitar. Ekstrak dari
Jerapa ini dapat digunakan sebagai biolarvasida Aedes Aegypti dan Aedes
Albopictus yang kami buat menjadi obat nyamuk elektrik yang ramah lingkungan.
Analisis data yang kami gunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang disusun
berdasarkan hasil studi dari informasi yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah
hasil penelitian. Dari data yang dianalisis ekstrak kulit jeruk purut, serai dan daun
pandan mengandung senyawa kimia minyak atsiri, flavonoid, saponin, flavonoid,
sitronellol, steroid, dan lain-lain yang mampu mengusir nyamuk.
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyamuk di Indonesia dibagi menjadi 2 vektor/jenis yaitu Aedes
Aegypti dan Aedes albopyctus sebagai vektor potensial Demam Dengue
(DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD). World Health Organization
(WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus demam
berdarah tertinggi di Asia Tenggara (Jacob,dkk,2014). Sebagian besar
yang terkena penyakit ini adalah anak-anak, sekitar 2,5% dari mereka
mengalami kematian. Dari tahun ke tahun, golongan umur balita dan anak-
anak selalu memegang persentase penderita DBD tertinggi di Kota
Semarang. Pada tahun 2008, penderita DBD usia anak sekolah (5-14
tahun) sebanyak 2.314 (42.1%) dari total 5.501 penderita. Pada tahun
2009, penderita DBD usia anak sekolah dasar sebanyak 1.610 (40%) dari
total 3.883 penderita. Pada tahun 2010, terjadi sedikit penurunan kasus
DBD usia sekolah dasar sebesar 41,90% yaitu 2.323 dari 5.556 penderita
di Kota Semarang. Sedangkan untuk tahun 2011, meskipun kasus DBD
secara umum mengalami penurunan, persentase untuk golongan umur 5-
14 tahun tetap tertinggi, yaitu 36% (476 dari 1.330) (Ginanjar,dkk,2012).
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut
yang disebabkan oleh kehadiran virus dengue dalam peredaran darah
manusia. Sampai dengan saat ini vaksin untuk membunuh virus dengue
belum ditemukan, sehingga usaha yang dilakukan untuk mengatasi DBD
salah satunya berupa pemutusan rantai penularan melalui pengendalian
nyamuk vektor DBD. Usaha yang dilakukan diantaranya fogging
(pengasapan), abatisasi, penggunaan obat nyamuk bakar dan elektrik serta
penggunaan lotion anti nyamuk. Namun, pengendalian nyamuk dengan
menggunakan insektisida kimia telah membawa masalah baru pada
2
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa kandungan yang ada dalam ekstrak Jerapa (kulit jeruk purut,
serai, daun pandan) mampu mengusir nyamuk Aedes Aegypti dan
Aedes Albopictus?
2. Bagaimana pembuatan ekstrak Jerapa sebagai obat anti Aedes Aegypti
dan Aedes Albopictus?
C. Tujuan
1. Mengetahui kandungan ekstrak Jerapa sehingga dipilih sebagai obat
anti Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
2. Mengetahui cara pembuatan ekstrak Jerepa sebagai obat anti Aedes
Aegypti dan Aedes Albopictus.
D. Manfaat
1. Bagi peneliti :
a. Dapat memaksimalkan penggunaan bahan-bahan alami seperti
kulit jeruk, serai dan daun pandan.
3
b. Dapat membuat produk baru berupa obat anti nyamuk dari bahan-
bahan alami dengan mudah.
2. Bagi konsumen:
a. Tidak menambah masalah lingkungan karena menggunakan bahan
alami sebagai insektisida.
b. Dapat menggunakan obat anti nyamuk yang lebih praktis.
3. Bagi pabrik/industri :
a. Dapat memberikan manfaat sebagai salah satu alternatif dalam
mengembangkan usaha pembuatan obat nyamuk elektrik.
b. Dapat meminimalisasi biaya pembuatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kandungan daun pandan wangi memiliki aroma yang khas pada daunnya.
Komponen aroma dasar dari daun pandan wangi itu berasal dari senyawa
kimia 2-acetyl-1-pyrroline (ACPY) yang terdapat juga pada tanaman jasmin,
hanya saja konsentrasi ACPY pada pandan wangi lebih tinggi dibandingkan
dengan jasmine. Pandan wangi memiliki senyawa metabolik sekunder yang
merupakan suatu senyawa kimia pertahanan yang dihasilkan oleh tumbuhan
di dalam jaringan tumbuhannya, senyawa tersebut bersifat toksik dan
berfungsi sebagai alat perlindungan diri dari gangguan pesaingnya (hama).
Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius, Roxb.) mengandung alkaloida,
saponin, flavonoida. Alkaloid pada serangga bertindak sebagai racun perut
serta dapat bekerja sebagai penghambat enzim asetilkolinesterase sehingga
mengganggu sistem kerja saraf pusat, dan dapat mendegradasi membran sel
telur untuk masuk ke dalam sel dan merusak sel telur (Cania, 2013).
Selain itu, senyawa flavonoid juga memiliki sifat anti insektisida yaitu
dengan menimbulkan kelayuan syaraf pada beberapa organ vital serangga
yang dapat menyebabkan kematian, seperti pernapasan. Flavonoid yang
bercampur dengan alkaloid, phenolic dan terpenoid memilki aktivitas hormon
juvenil sehingga memiliki pengaruh pada perkembangan serangga. Saponin
juga merupakan entomotoxicity yang dapat menyebabkan kerusakan dan
kematian telur, gangguan reproduksi pada serangga betina yang menyebabkan
adanya gangguan fertilitas (Remia, K. M. dan Lagoswamy, 2009).
Berbagai kandungan kimia yang ada pada ekstrak kulit jeruk purut, daun
dan batang serai, serta daun pandan wangi ternyata bisa dimanfaatkan untuk
bahan dasar repelan nyamuk. Bahan dasar tersebut dapat digunakan pada obat
8
nyamuk elektrik yang tidak menimbulkan bau dan asap, sehingga nyaman
dan aman bagi kesehatan manusia.
9
BAB III
METODE PENULISAN
BAB IV
PEMBAHASAN
Tabel 1. Daya proteksi ekstrak kulit C.hystrix terhadap Aedes spp. selama 6
(enam) jam perlakuan
Jam ke Daya proteksi
Aedes Aegypti Aedes Albopictus
1 77,78% 83,33%
2 33,33% 68,06%
3 16,67% 16,67%
4 33,89% 41,67%
5 25,00% 22,22%
6 22,22% 16,67%
Rata-rata 34,82% 41,44%
Daya tolak ekstrak kulit jeruk purut pada jam perlakuan pertama
memberikan proteksi yang lebih besar terhadap nyamuk Ae. Albopictus jika
dibandingkan dengan Ae. Aegypty. Hasilnya berturut-turut adalah 83% dan
77%. Namun demikian, melalui uji beda terbukti jika kedua kelompok data
tersebut tidak berbeda secara signifikan (p-value 0,03 – 0,46). Hasil waktu
perlakuan pada Ae. Aegypti dan Ae. Albopictus dengan p-value 0,03 dan 0,002.
Kemampuan C. Hystrix untuk menolak populasi nyamuk ujj sebesar 50%
(LT50) lebih lama tercapai pada nyamuk Ae. Aegypti jika dibandingkan Ae.
Albopictus. Yaitu masing-masing pada jam ke-3 dan jam ke-2. Secara visual
pola daya tolak ekstrak jeruk purut antar spesies relatif sama. Semakin lama
daya tolaknya semakin menrun. Namun di tengah pengamatan ada peningkatan
daya tolak ekstrak yang digunakan.
11
Gambar 1. Pola daya tolak ekstrak kulit C. Hystrix antar waktu terhadap nyamuk
Ae. Aegypti dan Ae. Albopictus.
Intekhab, 2009). Ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix) sudah banyak
diteliti mempunyai potensi sebagai bioinsektisida terhadap nyamuk dewasa
Ae. Aegypti (Susilowati, 2009; Santya, 2013).
Biolarvasida membunuh serangga melalui berbagai cara, diantaranya
sebagai racun kontak yang masuk melalui kulit atau dinding tubuh, maupun
sebagai racun perut atau mulut yang masuk melalui alat pencernaan.
Flavonoid dapat menembus kutikula larva Ae. aegypti kemudian merusak
membran sel larva Ae. aegypti. Saponin juga mampu menjadi biolarvasida.
Senyawa saponin dalam ekstrak yang terminum oleh larva Ae. aegypti dapat
mengiritasi mukosa traktus digestivus larva Ae. aegypti dan merusak
membran sel larva Ae. aegypti. Limonoid yang merupakan minyak essensial
dalam jeruk dapat menyebabkan hilangnya koordinasi organ larva Ae.
aegypti.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil menunjukkan bahwa
urutan toksisitas dari tinggi ke rendah menurut nilai LC adalah ekstrak daun
Citrus hystrix, Citrus amblycarpa, Citrus maxima. Ekstrak daun Citrus
hystrix lebih toksik dibandingkan ekstrak lain. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai LC dari Citrus hystrix paling kecil (Tabel 1) dibandingkan lainnya.
Hamidah menyebutkan bahwa ekstrak kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix)
mempunyai daya biolarvasida yang tinggi terhadap larva Ae. aegypti
dibandingkan kulit buah jeruk nipis (Hamidah, 2012).
Ekstrak daun Citrus hystrix terbukti menjadi ekstrak yang paling aktif
dikarenakan mempunyai kemampuan membunuh 95% larva Ae. aegypti instar
III pada konsentrasi paling kecil dibandingkan ekstrak lainnya, yaitu 3.176
ppm setelah 24 jam pendedahan dan 2.499 ppm setelah 48 jam pendedahan.
Ekstrak daun jeruk bali (Citrus maxima) memiliki LC yang paling tinggi di
antara dua ekstrak lainnya, ini berarti semakin banyak ekstrak yang
dibutuhkan untuk membunuh 95% larva Ae. aegypti. Perbedaan hasil diantara
tiga spesies tersebut karena adanya perbedaan kuantitas dari senyawa
metabolit sekunder (Adrianto, 2014).
4.3 Serai
Hasil ekstraksi serai (Cymbopogon nardus L) dengan menggunakan cairan
penyari N-Heksan diperoleh ekstrak kental yang memiliki komponen
flavonoid, citronellol, steroid dan alkaloid hal ini terlihat pada penampakan
lempeng kromatografi lapis tipis. Pembuatan ekstrak serai dalam bentuk
sediaan sediaan lotio karena mengandung senyawa minyak atsiri berupa
citronellol dan geraniol yang memiliki kemampuan sebagai repellan yang
dapat mengusir serangga, seperti nyamuk dan lalat (Safaruddin,2012).
Konsentrasi yang diujikan pada hewan coba adalah 0%, 1,25%, 2,5%, 5%
dan 10%. Sedangkan hewan coba yang digunakan adalah kelinci sebanyak 5
ekor. Dimana masing- masing kelinci diolesi setiap konsentrasi. Kelinci-
kelinci tersebut terlebih dahulu dicukur punggungnya dengan lebar 4 x 3 cm2
kemudian diolesi lotio ektrak serai, dimasukkan pada masing-masing
kandang percobaan dan diamati selama 3 menit. Kemudian dikeluarkan dari
kandang dan dimasukkan lagi pada jam perlakuan berikutnya sampai enam
jam perlakuan setiap 0, 30 menit, 1, 2, 4 dan 6 jam.
Persentase efektifitas lotio ekstrak serai terhadap jumlah nyamuk yang
hinggap pada kelinci selama 6 jam perlakuan yaitu tanpa ekstrak rata-rata
44,89%, konsenrtrasi 1,25% : 63,56 %, konsentrasi 2,5%: 68,67 %,
konsentrasi 5% :80,89 %, dan konsentrasi 10%:98,89%. Daya proteksi yang
dihitung selama 6 jam menunjukkan bahwa semua formula lotio anti nyamuk
14
berbahan aktif ekstrak serai berbeda secara signifikan terhadap kontrol. Hal
ini mengindikasikan bahwa minyak atsiri ekstrak serai berpengaruh dan
berperan sebagai repellan terhadap nyamuk demam berdarah (Safaruddin,
2012).
4.4 Daun Pandan
Senyawa metabolit sekunder diproduksi oleh tumbuhan untuk digunakan
sebagai alat pertahanan diri dari serangan luar atau predator. Hasil analisis
fitokimia daun pandan (P. amaryllifolius), terkandung senyawa metabolit
sekunder antara lain polifenol, flavonoid, saponin, minyak atsiri, dan
alkaloid.5 Kemungkinan alkaloid yang terdapat pada daun pandan ini
berperan sebagai repelen nyamuk. Harborne menyebutkan senyawa alkaloid
dapat bersifat sebagai penghalau serangga (Prijono, 2007).
Kandungan minyak atsiri pada daun pandan, menjadikan ekstrak tanaman
ini memiliki aroma yang cukup wangi. Daun pandan wangi mengandung
minyak atsiri, terdiri dari 6–42% hidrokarbon sesquiterpen dan 6%
monoterpen linalool dan 10% senyawa aromatik berupa 2-asetil-1-pirolin.
Linalool merupakan senyawa kimiawi tanaman yang memiliki bau
menyengat dan sangat tidak disukai nyamuk (Harbone, 1987).
Daya proteksi daun pandan (N. scutellarium) pada jam pertama lebih tinggi
yaitu 93,55%, sedangkan daun mangkokan (P. amaryllifolius) sebesar
87,5%.
15
Daya proteksi ekstrak daun pandan dan daun mangkokan masih jauh di
bawah ketentuan Komisi Pestisida Departemen Pertanian. Komisi Pestisida
mensyaratkan bahan anti nyamuk memiliki efektifitas daya proteksi sebesar
90% selama 6 jam. Namun, melalui pengujian ini diketahui bahwa kedua
jenis tanaman ini memiliki potensi sebagai repelen berbahan alami terhadap
nyamuk Ae. albopictus yang relatif aman untuk kulit manusia, walaupun pada
rentang waktu satu jam paparan. Uji daya tolak terhadap nyamuk Ae.
albopictus dari daun pandan (P. amaryllifolius) sebesar 93,5% lebih tinggi
daripada daun mangkokan (N. Scutellarium) yaitu 87,5% pada jam pertama
pengujian. Dalam bentuk ekstrak segar, kedua jenis tanaman ini kurang
efektif digunakan sebagai bahan penolak nyamuk Ae. albopictus pada rentang
waktu yang lama, sehingga memerlukan proses ekstraksi lebih lanjut (Marina,
2012).
Langkah kedua yaitu pengambilan dan pengolahan sampel pada akar serai.
Akar serai dipisahkan dari bagian batang yang merupakan batang semu dan
daun. Selanjutnya dicuci dengan bersih, dipotong-potong kecil lalu
16
adalah menyatukan semua ekstraksi yang sudah dibuat di dalam suatu wadah
yang tertutup.
a) Strength
Bahan obat pengusir nyamuk yang kami tawarkan terbuat dari ekstrak
kulit jeruk, serai dan daun pandang yang mengandung zat sebagai
bioinsektisida. Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan dan
memiliki harga yang sangat terjangkau. Selain itu produk kami juga aman
digunakan baik dalam jangka panjang maupun pendek.
b) Weakness
Kulit jeruk sudah sering digunakan sebagai salah satu bahan utama
pembuatan obat pengusir nyamuk. Tidak semua orang menyukai bau kulit
jeruk, serai dan daun pandan.
c) Opportunity
d) Threat
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a) Ekstrak kulit jeruk purut, serai dan daun pandan mengandung senyawa
kimia minyak atsiri, flavonoid, saponin, flavonoid, citronellol, steroid, dan
lain-lain yang dapat digunakan sebagai penolak alami bagi nyamuk Aedes
Aegypti dan Aedes Albopictus.
b) Pembuatan ekstrak Jerapa dapat dilakukan dengan metode maserasi dan
perkolasi.
5.2 Saran
a) Masyarakat dapat melakukan perkembangbiakan tumbuhan daun jeruk
purut, serai dan daun pandan disekitar tempat tinggal yang dapat
diaplikasikan dalam upaya pembuatan obat pengusir nyamuk elektrik.
b) Peneliti lain diharapkan dapat menguji daya proteksi ekstrak Jerapa ini
dalam skala yang besar apabila sudah diaplikasikan dalam ruangan yang
luas di masyarakat dan pengaruh ekstrak Jerapa terhadap jenis nyamuk
lain serta melihat aktivitas nyamuk yang telah diberi aplikasi ekstrak
Jerapa setiap saat (jam).
19
DAFTAR PUSTAKA
Andriana, Agustin. 2012. Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus
hystrix D.C.) dan Jeruk Kalamondin (Citrus mitis Blanco) Sebagai
Biolarvasida Nyamuk Aedes Aegypti L. Jurnal Pwendidikan Biologi.
Surabaya: Universitas Airlangga.
Andriana, Putri. 2006. Toksisitas Ekstrak Kulit Jeruk Purut terhadap Nyamuk
Aedes Aegypti. Jurnal Inovasi UNS. Solo: Universitas Sebelas Maret.
Adrianto, Hebert dkk. 2014. Efektivitas Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus
hystrix), Jeruk Limau (Citrus amblycarpa), dan Jeruk Bali (Citrus
maxima) terhadap Larva Aedes Aegypti. Jurnal Aspirator. Vol 6(1):1-6.
Hamidah. Studi Komparasi Biolarvasida Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia) dan Jeruk Purut (Citrus hystrix) terhadap Larva Nyamuk
Aedes aegypti. Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 2012; 15
(1): 21–24.
Marina, Rina dan Endang Puji Astuti. 2012. Potensi Daun Pandan (Pandanus
Amaryllifolius) Dan Mangkokan (Notophanax Scutellarium) Sebagai
Repelen Nyamuk Aedes Albopictus. Ciamis: Loka Litbang P2B2.
Menegristek Bidanga Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (2010) Minyak Kulit
Jeruk,;http://opensource.telkomspeedy.com/repo/abba/v12/artikel/panga
m/DIPPTI/minyak_kulit_jeruk.pdf, diakses tanggal 14 April 2018.
Saleh, M., dkk. 2017. Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus
aurantifolia) Sebagai Insektisida Hayati Terhadap Nyamuk Aedes
aegypti. Makassar: UIN Alauddin.
Santya RNH, Hendri J. Daya Proteksi Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix)
terhadap Nyamuk Demam Berdarah. Aspirator. 2013; 5 (2): 61–66.
Lampiran
1. Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Sulistyawati
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Pendidikan Kimia
4. NIM 4301417002
5. Tempat dan Tanggal Kendal, 27 April 1999
Lahir
6. e-mail sulistyawati608@gmail.com
7. Nomor Telp/Hp 089504078879
B. Riwayat pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N 01 SMPN 1 SMAN 1
Dawungsari Pegandon Pegandon
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus
2. Anggota 1
A. Identitas Diri Anggota
1. Nama Lengkap Rofiatun Najah
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Pendidikan Kimia
4. NIM 4311416010
5. Tempat dan Tanggal Pekalongan, 2 Maret 1998
Lahir
6. e-mail rofiatunnajah@gmail.com
7. Nomor Telp/Hp 085800516708
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Al-Irsyad Al- Al-Irsyad Al- Al-Irsyad Al-
Islamiyyah Islamiyyah Islamiyyah
Pekalongan Pekalongan Pekalongan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1. Juara II pada Lomba Dinas Pendidikan dan 2009
Menulis Cerpen Tingkat Keolahragaan Kota
Kecamatan Pekalongan
2. Juara III FLSN2N pada Dinas Pendidikan dan 2009
Lomba Menulis Cerpen Keolahragaan Kota
Tingkat Kota Pekalongan
3. Juara II pada Lomba MHQ Universitas Pekalongan 2014
Tingkat Kota Pekalongan
24
3. Anggota 2
A. Identitas Diri Anggota
1. Nama Lengkap Indri Puji Astuti
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Kimia
4. NIM 4311416049
5. Tempat dan Tanggal Karanganyar, 18 Mei 1998
Lahir
6. e-mail indrip97@gmail.com
7. Nomor Telp/Hp 083865609493
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 02 SMPN 1 SMAN 1
Pulosari Kebakkramat Kebakkramat
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus
4. Anggota 3
A. Identitas Diri Anggota
1. Nama Lengkap Risya Aprilia
25
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Tambakreja SMPN 3 Cilacap SMAN 1
01 Cilacap Cilacap
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus