Anda di halaman 1dari 9

BAB I tetap memperhatikan batasan-batasan proyek,

yaitu: biaya, jadwal, serta mutu seperti yang


PENDAHULUAN telah ditetapkan.
Dengan batasan-batasan seperti tersebut
di atas, maka penjadwalan merupakan hal yang
sangat penting dalam rangka pencapaian tujuan
sebuah proyek. Seni penjadwalan juga
1.1 Latar Belakang diterapkan guna mendapatkan titik optimal
Selama ini akses yang menghubungkan pelaksanaan proyek. Salah satu metode
selatan dan timur Surabaya banyak menumpuk penjadwalan yang dapat diterapkan dalam
melalui Jalan Ahmad Yani Surabaya. Selain itu, proyek ini adalah Critical Path Method (CPM)
Jalan Ahmad Yani menjadi jalan akses utama atau Metode Lintasan Kritis.
dari Bandara Juanda menuju Jembatan Nasional Dalam melaksanakan pemampatan waktu
Suramadu yang kini telah difungsikan. aktifitas, diusahakan agar penambahan biaya
Keberadaan jalan tersebut juga berperan penting ditimbulkan seminimum mungkin. Hal ini
dalam pengembangan kawasan ekonomi di terutama ditujukan pada biaya langsung (direct
wilayah Surabaya Timur dan Selatan. Sebagai cost), karena biaya inilah yang akan bertambah.
dampak dari vitalnya fungsi Jalan Ahmad Yani, Berdasarkan masalah yang terjadi dalam
sering terjadi permasalahan-permasalahan dalam proyek seperti yang telah tergambar di atas,
transportasi seperti kemacetan. perlu untuk dilakukan studi melalui Tugas Akhir
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di yang berjudul “Optimasi Biaya dan Waktu
atas, Pemerintah Kota Surabaya membuat suatu Metode Time Cost Trade Off (Studi Kasus
alternatif yang menghubungkan selatan dan Proyek Middle East Ring Road (MERR) II-C Cs
timur Surabaya yang dinamakan proyek Middle Tahap II)”.
East Ring Road (MERR). Proyek ini dibagi
menjadi beberapa tahap, yaitu: MERR II-A,
1.2 Perumusan Masalah
MERR II-B, dan MERR II-C. Proyek yang
Permasalahan yang muncul berdasarkan
belum rampung pada saat ini adalah proyek
latar belakang yang sudah diuraikan di atas
MERR II-C tahap yang kedua atau dikenal
adalah:
dengan Middle East Ring Road (MERR) II-C Cs
1. Berapa biaya dan durasi normal untuk
Tahap II. Proyek ini merupakan kelanjutan
menyelesaikan sisa pekerjaan pada proyek
proyek MERR II-C yang terhubung dengan
MERR II-C Cs Tahap II.
MERR II-A dan MERR II-B. Middle East Ring
2. Berapa biaya dan durasi percepatan yang
Road (MERR) II-C Cs Tahap II merupakan jalan
dapat dilakukan untuk menyelesaikan sisa
yang menghubungkan ruas Jalan Semolowaru
pekerjaan dengan percepatan.
dengan Jalan Arif Rachman Hakim Surabaya.
3. Berapa biaya dan waktu percepatan
Namun dikarenakan musim hujan,
optimum dengan menggunakan Metode
membuat proyek Middle East Ring Road
Time Cost Trade Off (TCTO).
(MERR) II-C Cs Tahap II mengalami
keterlambatan. Hal itu terlihat dari kurva-S pada
Master Schedule yang menunjukkkan bahwa 1.3 Tujuan
dari minggu ketiga Bulan Juni 2010 sudah Dari permasalahan yang terjadi, tugas
mengalami perubahan antara rencana dan akhir ini memiliki tujuan untuk:
realisasi, dimulai dari pekerjaan drainase yang 1. Mengetahui berapa biaya dan durasi normal
mengakibatkan pekerjaan selanjutnya untuk menyelesaikan sisa pekerjaan pada
mengalami keterlambatan. Menurut Master proyek MERR II-C Cs Tahap II.
Schedule pelaksanaan, proyek seharusnya selesai 2. Mengetahui berapa biaya dan durasi
pada akhir Bulan Desember 2010. Untuk percepatan maksimum yang dapat
mengejar ketertinggalan tersebut, pihak dilakukan untuk menyelesaikan sisa
kontraktor diharapkan mampu mengoptimalkan pekerjaan dengan percepatan.
sumber daya yang tersedia dalam proyek, tetapi
1
3. Mendapatkan biaya dan waktu percepatan BAB II
optimum dengan menggunakan Metode
Time Cost Trade Off (TCTO). TINJAUAN PUSTAKA

1.4 Batasan Masalah


Batasan permasalahan digunakan untuk
lebih memfokuskan pembahasan pada
permasalahan pokok dan tidak menyimpang dari
2.1 Umum
topik yang akan dibahas. Adapun batasan- Kegiatan proyek dapat diartikan
batasan dalam penelitian ini adalah sebagai sebagai suatu kegiatan sementara yang
berikut: berlangsung dalam jangka waktu terbatas,
1. Tidak menghitung denda yang dibayarkan dengan alokasi sumber daya tertentu dan
akibat keterlambatan penyelesaian proyek. dimaksudkan untuk melaksanakan tugas
Keterlambatan penyelesaian proyek bukan yang sasarannya telah digariskan dengan
disebabkan oleh kontraktor, sehingga jelas. Sebuah proyek juga diartikan sebagai
Pemerintah Kota Surabaya selaku owner sebuah proses pengadaan dari yang tidak
tidak memberikan penalti atau denda. adal menjadi ada, dengan biaya tertentu dan
2. Segala aktivitas pekerjaan yang digunakan
dalam jangka waktu tertentu sehingga dapat
sebagai obyek pembahasan dalam Tugas
Akhir ini berdasarkan pada RAB proyek
mewujudkan sebuah ide/gagasan menjadi
yang diperoleh dari PT Fajar Parahiyangan suatu kenyataan fisik.
selaku General Contractor. Dilihat dari komponen kegiatan utama
3. Harga satuan selama pelaksanaan pekerjaan (Soeharto, 1995), maka macam proyek dapat
berdasarkan harga dari rekanan supplier dikelompokkan menjadi:
material yang datanya didapat dari PT Fajar 1. Proyek Engineering-Konstruksi
Parahiyangan dan diasumsikan tidak Jenis proyek ini terdiri dari yaitu studi
mengalami perubahan. kelayakan, desain engineering,
4. Tidak meninjau kenaikan biaya satuan pengadaan dan konstruksi.
pekerjaan dan bahan proyek, baik biaya 2. Proyek Engineering-Manufaktur
langsung, maupun biaya tak langsung Proyek ini dimaksudkan untuk
akibat inflasi, kebijakan pemerintah, menghasilkan produk baru. Jadi produk
bencana alam dan faktor-faktor lain yang tersebut adalah hasil usaha kegiatan
secara langsung maupun tidak langsung proyek.
mengakibatkan kenaikan biaya. 3. Proyek Penelitian dan Pengembangan
Proyek ini bertujuan untuk melakukan
penelitian dan pengembangan dalam
rangka menghasilkan suatu produk tertentu.
4. Proyek Pelayanan Manajemen
Proyek ini tidak membuahkan hasil dalam
bentuk fisik, tetapi laporan akhir.

5. Proyek Kapital
Proyek ini pada umumnya meliputi
pembebasan tanah, penyiapan lahan,
pembelian material, manufaktur, dan
konstruksi pembangunan fasilitas produksi.

2.2 Penjadwalan
Penjadwalan adalah pengalokasian waktu
yang tersedia untuk melaksanakan masing-
2
masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan b. Sederhana dan mudah dimengerti oleh
suatu proyek hingga tercapai hasil yang optimal semua tingkat manajemen sehingga dapat
dengan memperhatikan keterbatasan- diterima secara luas.
keterbatasan yang ada (Husein 2009). c. Merupakan alat perencanaan dan
Penjadwalan menentukan kapan aktivitas penjadwalan yang luas yang hanya
dimulai, ditunda, dan diselesaikan, sehingga memerlukan sedikit penyempurnaan
pembiayaan dan pemakaian sumber-sumber (revisi) dan pembaharuan (updating) dari
daya akan disesuaikan waktunya menurut pada sistem-sistem yang lebih canggih.
kebutuhan yang telah ditentukan.
Ada beberapa metode penjadwalan proyek Kelemahan Diagram Balok:
yang digunakan untuk mengelola waktu dan a. Hubungan antar aktivitas tidak dapat
sumber daya proyek. Masing masing metode dilihat dengan jelas.
mempunyai kelebihan dan kekurangan. b. Sulit digunakan dalam pekerjaan
Metode penjadwalan yang digunakan antara pengawasan karena lintasan kritis tidak
lain: tampak.
1. Diagram Balok (Gantt Bar Chart). c. Gambaran situasi secara keseluruhan
2. Diagram Garis (Time/Production Graph). proyek tidak dapat dilihat jika beberapa
3. Diagram Panah (Arrow Diagram). aktivitas mengalami keterlambatan.
4. Diagram Skala Waktu (Time Scale
Diagram). 2.3.2 Diagram Garis (Time Production
5. Diagram Precedence (Precedence Graph)
Diagram). Diagram ini penyusunannya sama seperti
Masing-masing metode diatas memiliki diagram balok, namun susunan aktivitasnya
ciri tersendiri dan dipakai secara kombinasi pada dibuat dengan garis yang kemiringan tiap-tiap
proyek-proyek konstruksi. Dasar pemikiran garis tersebut tergantung dari lama tidaknya
untuk metode-metode tersebut harus berorientasi durasi proyek.
pada maksud penggunaannya untuk apa.
Kelebihan Diagram Garis:
2.3 Metode Penjadwalan a. Hubungan antara waktu suatu aktivitas dan
Seperti telah disebutkan diatas, ada volume terlihat jelas.
beberapa metodepenjadwalan yang dipakai b. Kecenderungan kegiatan dapat dilihat
dalam penyusunan jadwal proyek. Berikut dengan segera, apakah kegiatan pekerjaan
penjelasan mengenai metode tersebut. lamban atau sebaliknya.
c. Dapat dikombinasikan dengan diagram
balok.
2.3.1 Diagram Balok (Gantt Chart) d. Alternatif pelaksanaan dapat dikembangkan
Diagram balok disusun dengan maksud dengan memiringkan, menggeser ke kiri dan
mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam ke kanan atau menegakkannya.
merencanakan suatu kegiatan, yang terdiri dari
waktu mulai, waktu penyelesaian, dan pada saat Kekurangan Diagram Garis:
pelaporan. Saat ini metode diagram balok masih a. Belum dapat menunjukkan aktivitas kritis.
digunakan secara luas, baik berdiri sendiri b. Tidak memberikan ramalan akan pengaruh
maupun dikombinasikan dengan metode lain keterlambatan terhadap penyelesaian
yang lebih canggih. Hal ini dikarenakan diagram proyek.
balok mudah dibuat dan dipahami sehingga c. Jika aktivitas yang digambarkan banyak,
sangat berguna dalam penyelesaian proyek. akan tampak rumit dan sulit dibaca,
sehingga kurang efektif sebagai alat
Keuntungan Diagram Balok: monitoring.
a. Bentuk grafiknya sederhana. d. Hubungan aktivitas secara menyeluruh tidak
dapat dilihat.
3
tersebut dinamakan FLAG (bendera). FLAG
2.3.3 Diagram Panah (Arrow Diagram) dibutuhkan bila terjadi hubungan silang (cross)
Metode ini tercipta karena adanya yang tidak dapat dinyatakan lagi dengan
kebutuhan untuk mengorganisir suatu proyek FENCE/BROKEN FENCE.
yang melibatkan ribuan aktivitas yang harus
diselesaikan dalam jangka waktu yang telah 2.3.5 Diagram Precedence (Precedence
ditentukan. Disamping itu juga untuk Diagram)
mengurangi waktu yang diperlukan guna Dalam pembahasan Tugas Akhir ini,
melaksanakan konstruksi yang menghasilkan metode yang digunakan untuk menggambarkan
pengurungan jumlah biaya langsung seminimum secara grafis dari aktivitas pelaksanaan
mungkin. yaitu metode precedence, karena metode ini
Terminologi diagram panah: merupakan penyempurnaan dari diagram panah.
a. Aktivitas nyata Diagram panah pada prinsipnya hanya
Merupakan pelaksanaan suatu kegiatan menggunakan satu jenis hubungan yaitu finis to
yang nyata dari suatu pekerjaan. Oleh start, namun pada metode precedence
karena itu aktivitas memerlukan sumber- digambarkan adanya empat jenis hubungan antar
sumber daya seperti: tenaga kerja, material, aktivitas, yaitu: start to start, start to finis, finis
peralatan, dan fasilitas lainnya. Aktivitas to start, dan finis to finis.
nyata digambarkan secara grafis sebagai Menurut Nugraha (1986), diagram
‘anak panah’ pada jaringan kerja dan precedence dapat disebut sebagai node diagram,
biasanya dicantumkan waktu dimana ciri-cirinya adalah:
pengerjaannya (durasi) a. Aktivitas-aktivitas tidak dinyatakan dalam
b. Aktivitas Palsu ( Dummy) panah lagi, melainkan node, lingkaran,
Dummy digambarkan sebagai aktivitas atau kotak.
‘anak panah yang terputus’. Dikatakan b. Anak panah/garis penghubung tidak
dummy karena fungsinya hanya untuk mempunyai durasi, sehingga pada diagram
menunjukkan ketergantungan antar precedence tidak diperlukan dummy lagi.
aktivitas. Aktivitas dummy tidak memiliki
waktu pengerjaan. Contoh:
c. Kejadian ( Event) Aktivitas A Aktivitas C
Merupakan titik pangkal dan titik akhir
suatu aktivitas. Event tidak memerlukan
waktu dan sumber daya. Secara grafis dapat 5 10 15
digambarkan sebagai ‘lingkaran’ dengan
nomor didalamnya. Aktivitas
Palsu
2.3.4 Diagram Skala Waktu (Time Scale
Diagram) 20 25 30
Diagram skala waktu merupakan
penyempurnaan dari diagram balok, yang
digambarkan dengan skala waktu. Terdapat Aktivitas B Aktivitas D
istilah FENCE/BROKEN FENCE, yaitu garis
vertikal yang berfungsi sebagai pagar. Artinya Menjadi:
aktivitas yang memiliki float dapat digeser-geser
dalam daerah pagarnya. Bila pagar dilanggar, A C
maka ada pengaruhnya terhadap kelompok
aktivitas lain atau terhadap jalur kritisnya.
Disamping FENCE/BROKEN FENCE, B D
masih diperlukan alat lain untuk dapat
menggambarkan time scale diagram. Alat
4
Gambar 2.9 Skema Diagram Panah 2.5 Jalur dan Kegiatan Kritis
Sumber: Nugraha (1986) Menurut Soeharto, (1999), sifat dan syarat
2.4 Identifikasi Lintasan Kritis umum yang harus diperhatikan dalam
Menurut Nugraha (1986), lintasan kritis menentukan kegiatan kegiatan yang ada dalam
adalah suatu lintasan pada jadwal pelaksanaan lintasan kritis:
proyek yang kegiatan-kegiatannya 1. Pada kegiatan pertama, waktu mulai
mempengaruhi terlambat atau tidaknya paling awal
pelaksanaan proyek secara keseluruhan. dari suatu aktivitas (ES) adalah sama
Berikut ini beberapa cara dalam dengan waktu mulai paling lambat dari
perhitungan lintasan kritis, yaitu: suatu aktivitas (LS)
1. Perhitungan Maju 2. Pada kegiatan terakhir, waktu selesai
Ada beberapa anggapan yang harus paling
dimunculkan dalam perhitungan maju ini, lambat dari suatu aktivitas (LF) adalah
yaitu sebagai berikut: sama dengan waktu selesai paling awal
a. Waktu selesai paling awal suatu dari suatu aktivitas (EF)
kegiatan adalah sama dengan waktu 3. Total loat (TF) atau waktu sampai kapan
mulai paling awal., ditambah kurun aktivitas itu boleh terlambat adalah nol.
waktu atau durasi kegiatan yang
bersangkutan. ES Kode EF
EF (ij) = ES (ij) + d (ij) Nama Kegiatan
b. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau LS Durasi LF
lebih kegiatan terdahulu yang
menggabung, maka waktu mulai Gambar 2.10 Bagan Aktivitas
paling awal (ES) kegiatan tersebut Sumber: Nugraha (1986)
adalah sama dengan waktu selesai
paling awal (EF) yang terbesar dari
2.6 Jenis-jenis Biaya Dalam Proyek
kegiatan terdahulu.
Menurut Soeharto, (1995), jenis biaya
2. Perhitungan Mundur
dalam proyek dibedakan menjadi dua, yaitu:
Perhitungan ini dimaksudkan untuk
1. Biaya Langsung (Direct Cost)
mengetahui waktu paling akhir/terlambat
Biaya langsung adalah biaya untuk segala
masing-masing kegiatan dalam jaringan
sesuatu yang akan menjadi komponen
kerja yang dapat dimulai dan diakhiri
permanen hasil akhir proyek.
tanpa mengakibatkan penundaan waktu
Biaya langsung terdiri dari:
penyelesaian proyek secara keseluruhan
a. Penyiapan lahan
yang telah dihasilkan dari perhitungan
Pekerjaan ini terdiri dari clearing,
maju. Hal-hal yang perlu diperhatikan
grubbing, menimbun dan memotong
dalam perhitungan mundur, yaitu:
tanah, mengeraskan tanah, dan lain-
a. Waktu mulai paling akhir suatu
lain. Disamping itu pekerjaan-
kegiatan (LS) adalah sama dengan
pekerjaan membuat pagar, jalan dan
waktu selesai paling akhir dikurangi
jembatan.
kurun waktu/durasi suatu kegiatan
b. Pengadaan peralatan utama
tersebut.
Semua peralatan utama yang tertera
LS (ij) = LF (ij) – d (ij)
dalam gambar desain engineering.
b. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau
c. Biaya merakit dan memasang
lebih kegiatan berikutnya, maka waktu
peralatan utama
selesai paling akhir (LF) suatu
Terdiri dari pondasi struktur
kegiatan tersebut adalah sama dengan
penyangga, isolasi, dan pengecatan.
waktu mulai paling akhir (LS) kegitan
d. Pipa
berikutnya yang terkecil.

5
Tediri dari pipa transfer, pipa sekali lewat (consumable) misalnya
penghubung antara peralatan, dan kawat las.
lain-lain. e. Kontijensi laba atau Fee
e. Alat-alat listrik dan instrument Kontijensi dimaksudkan untuk
Terdiri dari gardu listrik, motor menutupi hal-hal yang belum pasti.
listrik, jaringan distribusi dan
instrumen. f. Overhead
f. Pembangunan gedung perkantoran, Butir ini meliputi biaya untuk
pusat pengendalian operasi (control operasi perusahaan secara
room), gudang, dan bangunan sipil keseluruhan, terlepas dari ada atau
lainnya. tidaknya kontrak yang sedang
g. Fasilitas pendukung seperti utility ditandatangani. Misalnya biaya
dan offsite pemasaran, advertensi, gaji
Terdiri dari pembangkit uap, eksekutif, sewa kantor, telepon,
pembangkit listrik, fasilitas air computer.
pendingin, tangki dan dermaga. g. Pajak, pungutan atau sumbangan,
h. Pembebasan tanah biaya izin, dan asuransi
Biaya pembebasan tanah seringkali h. Berbagai macam pajak seperti PPN,
dimasukkan kedalam biaya PPh, dan lainnya atau hasil operasi
langsung. perusahaan.

2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) 2.7 Perhitungan Cost Slope


Biaya tidak langsung atau indirect cost Menurut Soeharto, (1999), hubungan
adalah pengeluaran untuk manajemen, supervise antara biaya-waktu normal dan dipersingkat
dan pembayaran material, serta jasa untuk dapat digambarkan sebagai berikut:
pengadaan bagian proyek yang tidak akan
menjadi instalasi atau produk permanen, tetapi
diperlukan dalam rangka proses pembangunan
proyek. Biaya
Biaya tidak langsung meliputi: Crash B
a. Gaji tetap dan tunjangan bagi tim Cost Slope
manajemen, gaji dan tunjangan bagi
tenaga bidang engineering, A
inspector, penyedia konstruksi Biaya
lapangan, dan lain-lain. Normal
b. Kendaraan dan peralatan konstruksi
Termasuk biaya pemeliharaan,
pembelian bahan bakar, minyak Waktu Waktu Crash
pelumas dan suku cadang. Normal
c. Pembangunan fasilitas sementara
Termasuk perumahan darurat tenaga Gambar 2.11 Grafik hubungan
kerja, penyediaan air, listrik,
fasilitas komunikasi sementara antara biaya dan waktu normal dan
untuk konstruksi, dan lain-lain. dipersingkat
d. Pengeluaran umum Sumber: Soeharto (1999)
Butir ini meliputi bermacam-macam
keperluan tetapi tidak dapat Hubungan antara waktu dan biaya
dimasukkan kedalam butir yang digambarkan seperti pada grafik diatas, dimana
lain, seperti small tools, pemakaian titik A menunjukkan titik normal, sedangkan
titik B menunjukkan titak crash. Garis yang
menghubungkan titik A dan B merupakan kurva
6
waktu dan biaya. Seandainya diketahui bentuk 3. Durasi Dipercepat (Crash duration)
kurva waktu dan biaya suatu kegiatan, artinya adalah durasi tersingkat untuk
dengan mengetahui berapa slope atau sudut menyelesaikan suatu kegiatan yang
kemiringannya, maka bisa dihitung berapa besar secara teknis masih mungkin. Disini
biaya untuk mempersingkat waktu satu hari. dianggap sumber daya bukan merupakan
hambatan.
Cost slope dapat dirumuskan sebagai berikut: 4. Biaya untuk Durasi Dipercepat (Crash
Cost) adalah jumlah biaya langsung
Cost Slope = Crash cost – Normal cost untuk menyelesaikan pekerjaan dalam
Normal duration – Cost duration kurun waktu tersingkat.
5. Cost Slope adalah pertambahan biaya
2.8 Analisa Time Cost Trade Off langsung (direct cost) untuk
(TCTO) mempercepat suatu aktivitas persatuan
Biaya merupakan suatu hal yang penting waktu.
dalam manajemen, dimana biaya yang mungkin
timbul harus dikendalikan seminimum mungkin.
Pengendalian biaya harus memperhatikan factor
waktu, karena terdapat hubungan yang sangat
erat antara waktu penyelesaian proyek dengan
biaya-biaya proyek yang bersangkutan atau
aktivitas pendukungnya.
Menurut Soeharto, (1999), total biaya
proyek adalah sama dengan jumlah biaya
langsung ditambah dengan biaya tidak
langsung. Keduanya berubah sesuai dengan
waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak
dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu,
tapi pada umumnya makin lama proyek berjalan
maka makin tinggi kumulatif biaya tidak
langsung diperlukan. Grafik hubungan biaya
total, biaya langsung, biaya tidak langsung, dan
biaya optimal dapat digambarkan sebagai
berikut:

2.9 Analisa Time Cost Trade Off


(TCTO)
Menurut Soeharto, (1999), terminologi
mengenai defenisi istilah-istilah yang dipakai
dalam analisa Time Cost Trade Off, yaitu:
1. Durasi Normal adalah durasi yang
diperlukan untuk melakukan kegiatan
sampai selesai dengan efisien, tetapi
diluar dipertimbangkan adanya kerja
lembur dan usaha-usaha khusus lainnya
seperti menyewa peralatan yang lebih
canggih.
2. Biaya Normal adalah biaya langsung yang
diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan
dengan kurun waktu normal.

7
4. Menentukan durasi tiap-tiap aktivitas
berdasarkan durasi yang ada pada Master
Schedule.
5. Menghitung produktivitas harian normal
dari volume dan durasi yang ada.
6. Menyusun Network Diagram sesuai
dengan urutan waktu pelaksanaan
aktivitas sisa.
7. Menentukan lintasan kritis dari Network
BAB III Diagram tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN 8. Menentukan alternatif percepatan yang
mungkin bagi tiap-tiap aktivitas.
Berdasarkan hasil pengamatan
dilapangan, maka alternatif percepatan
yang mungkin adalah sebagai berikut:
3.1 Pengumpulan Data a. Penambahan peralatan
Adapun data-data yang diperlukan dalam Penambahan peralatan dilakukan
penyusunan Tugas Akhir ini antara lain : dengan pertimbangan volume
1. Jadwal pelaksanaan (time schedule) pekerjaan pada aktivitas tertentu
proyek yang berupa kurva S untuk yang terlalu besar.
menentukan durasi normal sesuai dengan b. Penambahan tenaga kerja
pelaksanaan proyek. Penambahan tenaga kerja juga
2. Rincian Anggaran Biaya (RAB) proyek dilakukan dengan
untuk menentukan biaya normal yang mempertimbangkan volume
dibuat sebagai acuan menghitung biaya pekerjaan. Disamping itu ruang bagi
percepatan. pekerja tersedia, karena jika lahan
3. Analisa harga satuan Proyek MERR II-C terlalu sempit dikhawatirkan
Cs Tahap II. penambahan tenaga kerja akan
4. Alokasi sumber daya/tenaga kerja tiap- menjadi tidak efektif.
tiap aktivitas dan analisa harga satuan c. Penambahan jam kerja
Proyek MERR II-C Cs Tahap II. Penambahan jam kerja hanya
5. Data-data biaya tak langsung (Gaji dilakukan pada beberapa
personel di lapangan, biaya overhead) aktivitas,misalnya pada aktivitas G
dan biaya-biaya lain yang secara tidak (Geotextile), dan dilakukan 2
langsung berkaitan dengan proyek. jam/hari.

3.2 Proses Penelitian 9. Menghitung produktivitas setelah


1. Mengidentifikasi aktivitas dari sisa percepatan yang diperoleh akibat adanya
pekerjaan mulai dari minggu ketiga alternatif percepatan.
Bulan Juni 2010 sampai minggu keempat
Bulan Desember 2010. 10. Menentukan crash duration dan crash
2. Memeriksa kembali hubungan antar cost untuk aktivitas-aktivitas yang
aktivitas dalam jadwal, yaitu dengan mungkin untuk dilakukan percepatan.
membuat penjadwalan yang baru, Crash cost didapat dengan menghitung
dimulai dari minggu ketiga Bulan Juni produktivitas harian proyek setelah
2010 sampai berakhir pada minggu percepatan.
keempat Bulan Desember 2010.
3. Memberikan kode pada tiap-tiap aktivitas 11. Menentukan cost slope masing-masing
sebagai identitas. aktivitas berdasarkan grafik hubungan

8
antara normal duration dan normal cost
dengan crash cost dan crash duration.

Cost Slope dihitung dengan rumus berikut:


Perhitungan Normal Cost
Cost Slope = Crash cost – Normal cost
Normal duration – Cost duration
A
12. Melakukan analisa TCTO dari lintasan
kritis dan aktivitas lain yang sudah
didapatkan dimulai dari aktivitas yang
mempunyai cost slope terendah sampai A
tertinggi, dengan cara menghitung total
biaya proyek berdasarkan jumlah biaya Identifikasi Lintasan
langsung dan tidak langsung. Total biaya Kritis
tersebut didapat dari hasil percepatan
durasi proyek sesuai dengan alternatif
percepatan dari masing-masing aktivitas. Alternatif-alternatif percepatan:
13. Membuat grafik hubungan waktu dan 1. Penambahan Peralatan
2. Penambahan Tenaga Kerja Iterasi
biaya dari hasil pengkompresian durasi
3. Penambahan Jam Kerja
proyek.
14. Menghitung berapa biaya dan waktu
optimum untuk penyelesaian proyek. Perhitungan Produktivitas
Harian Setelah Percepatan
Alur untuk penyelesaian Tugas Akhir ini
dapat dilihat seperti pada Gambar 3.1:
Perhitungan Biaya dan
Durasi Crash
Latar Belakang

Perhitungan Cost Slope

Kompresi Network
Studi Literatur Studi Lapangan
dengan QM for Window

Perhitungan Total Biaya

Pengumpulan
Data(RAB dan Jadwal dan Biaya Optimal
Schedule)

Hasil Analisa TCTO Kesimpulan

Identifikasi Aktivitas Pekerjaan


Sisa Gambar 3.1 Flowchart Penelitian

Penentuan Durasi Normal Pekerjaan Sisa


dan Biaya Normal dengan CPM Network

Perhitungan Produktivitas 9
Harian Normal

Anda mungkin juga menyukai