OLEH :
ASINTA KUE
NIM: 061160012
1
YAYASAN PENDIDIKAN TINGGI NUSA NIPA
UNIVERSITAS NUSA NIPA
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Jl.Kesehatan No .3Telp.(0382) 22388,21129
MAUMERE 86111
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan
Mengetahui :
Ketua Program Studi Akuntansi
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kemudahan dan karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan dengan baik. Penyusunan Laporan
Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi pada program studi Akuntansi S-1, Fakultas Ekonomi Universitas Nusa Nipa
Maumere.
Dalam menyusun laporan ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Angelinus Vincentius, M.Si selaku Rektor Universitas Nusa
Nipa.
2. Ibu Yosefina Andia Dekrita, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Nusa Nipa.
3. Bapak Henrikus Herdi, SE.,M.S.A Selaku ketua program studi akuntansi
S-1. Sekaligus pembimbing yang dengan setia memberikan arahan dan
bimbingannya selama penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan.
4. Bapak Hilaius Sabat, S.Fil selaku Manager KSP. Koperasi Kredit Tuke
Jung.
5. Bapak Florianus Andri, S.E selaku ketua Loan Officer KSP.Koperasi
Kredit Tuke Jung Cab.Watubala sekaligus pembimbing lapangan yang
dengan setia memberikan arahan selama pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan.
6. Kakak Alan, kakak Loudri, kakak Idong, kakak Hasrul, kakak Imel, kakak
Yeni selaku karyawan-karyawati yang telah memberi bimbingan, arahan
serta motivasi dan dukungan sehingga penulis dapat melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan dengan baik.
7. Bapak, mama dan saudara-saudari yang selalu mendoakan, membimbing
dan memberikan semangat serta motivasi untuk penulis.
8. Kekasih tercinta Venansius dan semua sahabat khususnya Nining, Rista,
Yatri, Erlin, Tores, Milan, K Jho, Mama Ledy yang dengan caranya
3
masing-masing telah mendukung penulis dalam penyusunan laporan
Praktik Kerja Lapangan Ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat membuka hati untuk menerima kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak, baik penulis maupun pembaca.
Penulis
4
DAFTAR ISI
Halaman
5
2.4.9.Administrasi dan Umum ........................................................
2.4.10.Teknologi Ibformasi .............................................................
2.4.11.Loan Officer .........................................................................
2.4.12.Kasir .....................................................................................
2.4.13.Teller ....................................................................................
BAB III : LANDASAN TEORI....................................................................... 11
3.1. Pengertian Koperasi ........................................................................ 17
3.1.1. Prinsip Koperasi .................................................................. 18
3.1.2. Jenis-Jenis Koperasi ............................................................ 20
3.2. Pengertian Kredit ............................................................................. 20
3.2.1. Tujuan Pemberian Kredit..................................................... 21
3.2.2. Fungsi Kredit ....................................................................... 22
3.2.3. Jenis-Jenis Kredit ................................................................. 23
3.3. Pengertian Bunga Pinjaman ............................................................ 24
3.3.1. Jenis –Jenis Bunga ............................................................... 24
3.3.2. Besar Pinjaman .................................................................... 25
3.3.3. Jenis –Jenis Pinjaman .......................................................... 26
3.3.4. Jaminan ................................................................................ 27
3.3.5. Angsuran .............................................................................. 27
3.3.6. Perhitungan Bunga Kredit Dengan Angsuran ..................... 28
3.3.7. Jenis-Jenis Suku Bunga ....................................................... 29
3.3.8. Keuntungan Dan Kerugian Jenis Suku Bunga .................... 29
3.4. Pengertian Angsuran ....................................................................... 30
BAB .IV: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 31
4.1. Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ............................... 31
4.1.1. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ........................................ 31
4.1.2. Unit Kerja ............................................................................ 32
4.1.3. Manfaat Dari Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ................. 32
4.2. Pembahasan ..................................................................................... 34
6
BAB .V : PENUTUP ....................................................................................... 37
5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 37
5.2. Saran ................................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 39
LAMPIRAN
7
BAB I
PENDAHULUAN
8
masyarkat sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya, sehingga dapat menambah
pengetahuan, pengalaman, keahlian sesuai dengan bidang keilmuannya.
Dengan adanya program PKL ini, para mahasiswa memperoleh kesempatan
untuk mengaplikasikan teori yang didapatkannya di bangku perkuliahan untuk
dipraktikan di lapangan. Program PKL juga memberikan kompetensi pada
mahasiswa untuk dapat lebih mengenal, mengetahui, dan berlatih menganalisis
kondisi lingkungan dunia kerja, pengetahuan dan pengalaman baru dalam
memahami lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya. Sehingga ketika lulus
nanti mahasiswa telah siap menjadi para tenaga kerja terdidik yang profesional.
Dasar Hukum Pelaksanaan PKL sudah diatur dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional dan UU Ketenagakerjaan. Demikian juga dalam peraturan
perundang-undangan pelaksanaanya. Berikut beberapa Dasar Hukum yang
mengatur tentang Praktik Kerja Lapangan :
1. Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan;
2. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tenang system pendidikan
Nasional;
3. Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi ;
4. Peraturan Pemarintah nomor 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi;
5. Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor Per-22/Men
/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di dalam Negeri;
6. KEPMENDIKNAS RI nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Pendirian
Perguruan Tinggi;
7. KEPMENDIKNAS RI nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
9
kepada pihak debitur terlebih dahulu koperasi menentukan pola kebijakan bunga
pinjaman kepada anggota yang akan melakukan pinjaman.
Bunga pinjaman (kredit) Bunga yang diberikan kepada para peminjam
atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada koperasi. Suku
bunga kredit dikenakan kepada masyarakat yang ingin meminjam dana pada
koperasi. Suku bunga kredit ini sangat bergantung dari jenis kredit yang
diinginkan. Semakin tinggi koperasi mengenakan suku bunga kredit kepada
masyarakat maka akan semakin rendah minat masyarakat untuk meminjam kredit,
dan sebaliknya jika koperasi mampu memberikan suku bunga pinjaman yang
rendah maka minat masyarakat akan pinjaman meningkat karena mereka
dihadapkan pada sejumlah pembayaran kredit dan penambahan bunga.
Angsuran Pengembalian pinjaman diatur dalam persetujuan antara si
peminjam dan panitia kredit sesuai dengan kemampuan si peminjam (harian,
mingguan, bulanan, triwulan, dll). Jangka waktu pengembalian hendaknya secepat
mungkin, agar uang kas lekas dapat dipakai lagi untuk memberikan pinjaman
kepada anggota lain. Jika timbul kesulitan yang tak terduga, yang menyebabkan
pinjaman tak dapat dikembalikan dalam jumlah atau jangka waktu yang telah
disetujui, maka harus selekas mungkin diberitahukan.
Masalah yang ditemukan di koperasi Tuke Jung cabang Watubala yaitu
terjadinya kelalaian angsuran pinjaman dari anggota itu sendiri sehingga
menimbulkan tingkat pengembalian bunga pinjaman lebih besar dari angsuran
pokok, karena bunga berjalan dalam bulan sehingga menimbulkan bunga
bertambah. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis merasa
tertarik tertarik dengan judul “TINGKAT PENGEMBALIAN BUNGA
PINJAMAN LEBIH BESAR DARI ANGSURAN POKOK PADA KSP. KOPDIT
TUKE JUNG CABANG WATUBALA”.
10
3. Bagaimana Sistem Perhitungan Pengembalian Pokok Pinjaman dalam
Pemberian Kredit di Koperasi Simpan Pinjam Tuke Jung?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui tingkat pengembalian bunga pinjaman lebih besar dari
angsuran pokok pada Koperasi Kredit Tuke Jung Cabang Watubala ;
2. Untuk mengetahui perhitungan tingkat bunga pinjaman pada Koperasi
Simpan Pinjam Koperasi Kredit Tuke Jung.
3. Untuk Sistem Perhitungan Pengembalian Pokok Pinjaman dalam
Pemberian Kredit di Koperasi Simpan Pinjam Tuke Jung?
11
2. Bagi Universitas Nusa Nipa.
a. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan berguna sebagai wadah untuk
mempererat hubungan antara Universitas Nusa Nipa Maumere dan
Instansi-instansi;
b. Sebagai bahan pertimbangan dan pemberian nilai dan persyaratan
kelulusan bagi mahasiswa yang ditempatkan di instansi tersebut;
c. Sebagai sumbangan pemikiran ilmiah dan menambah sarana
pustaka Universitas Nusa Nipa.
3. Bagi KSP.Kopdit Tuke Jung Cabang Watubala.
a. Sebagai sarana untuk menjalin kerjasama antara Universitas Nusa
Nipa Maumere dengan KSP.Kopdit Tuke Jung Cabang Watubala.
b. Sebagai sumber masukan untuk memperbaiki sistem kerja dengan
metode yang ada di instansi
c. Sebagai sarana alih teknologi di bidang akuntansi praktis dan
administrative bagi kemajuan instansi;
d. Pembangunan corporate image pada masyarakat.
12
BAB II
GAMBARAN UMUM KOPERASI
13
beranggotakan 20 orang. Lembaga ini kemudian berkembang menjadi 54 orang
pada tahun 1984, dan pada saat itu langsung diberikan pendidikan dasar oleh
BK3D yang sekarang adalah Puskopdit dan langsung dibentuk Koperasi yang
diberi nama “TUKE JUNG” yang dalam bahasa Sikka Krowe Tuke (Menopang)
dan Jung (Hampir Tumbang), sehingga arti keseluruhannya adalah “ Menopang
yang Hampir Tumbang”.
Pada tanggal 24 Februari 1996 koperasi kredit tuke jung memperoleh Badan
Hukum yang diberikan oleh pemerintah melalui dinas koperasi provinsi Nusa
Tenggara Timur dengan nomor Badan Hukum : BH 16 / KWK.24 / II / 1996.
Ketua Pengurus Kopdit Tuke Jung.,Darius Evensius, S.Sos diawal kegiatan
mengatakan” Jumlah anggota di akhir Tahun 2016 sebanyak 12.803 anggota atau
mengalami pertumbuhan sebanyak 1.706 orang atau sebesar 15,30% dengan total
aset sebesar Rp.58.804.388.547,-. Yang menjadi kebanggaan Kopdit Tuke Jung
adalah dana sebesar ini berasal dari anggota yang 85% profesinya adalah petani,
nelayan dan kaum ekonomi menengah kebawah.
Selanjutnya Darius menyampaikan “Harapannya di Tahun 2017 total
anggota mencapai 14.500 orang dan total aset sebesar Rp.70 Milyar. Ketua
Pengurus Kopdit Tuke Jung kepada Pemerintah Kabupaten Sikka karena telah
memberikan dukungan sehingga Primer Kopdit Tuke Jung beralih status menjadi
Primer tingkat Propinsi NTT melalui Dinas Koperasi dan UKM Propinsi NTT
dimana telah diperoleh Surat Keputusan Badan Hukum Nomor :
02/PAD/BH/XXIX/III/2016 dalam rangka mengembangkan Kopdit Tuke Jung
diseluruh wilayah Propinsi NTT.
14
Ketua Puskopdit Swadaya Utama Maumere., Petrus Herlemus,
menyampaikan bahwa “Perkembangan Kopdit Tuke Jung cukup menjanjikan
sehingga dengan penuh syukur kita harus memperbaiki hal-hal yang belum
sempurna, meningkatkan yang sudah layak, saling mengingatkan disaat kita
rapuh, jauhkan prasangka yang berujung konflik, dan melebur segalanya dalam
misi agung Kasih”. Pengurus Dekopinda Kabupaten Sikka.,Agustinus R Heny
mengharapkan Kopdit Tuke Jung membatasi jumlah Simpanan Saham setiap
anggota, sehingga total aset yang dimiliki saat ini benar-benar dapat dinikmati
secara merata oleh 12.803 anggotanya.
Saat ini KSP Kopdit Tuke Jung mempunyai 5 cabang dan 111 unit. Kelima
cabang tersebut yaitu :
1. Cabang Alok (Jl. Gajah Mada No 52 Maumere );
2. Cabang Pemana (Mole, Desa Pemana Kec. Alok – Kab. Sikka);
3. Cabang Wilayah Barat (Hepang – Desa Lusitada Kec. Lela – Kab.
Sikka);
4. Cabang Watubala (Jl. Trans Larantuka – Kec. Waigete – Kab. Sikka);
5. Cabang Manggarai (Jl. Mawar – Kelurahan Lawir – Ruteng).
15
Moto Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Kredit Tuke Jung
“MEMBERI SOLUSI DALAM KEBERSAMAAN”
16
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Kantor Pusat Koperasi Kredit Tuke Jung Nelle
Periode 2017-2020
MANAJER
Hilarius Sabat, S.Fil
PENGENDALIAN INTERNAL
Kabag : S. M. Maryati
Staf:
AKUNTANSI 1. Elisabet Hestina
Emila Evivivania 2. Yuvensia Hernesti
17
3.Clementin Oktaviani
ADMINISTRASI & UMUM 4.Yohanesti Bherek mansia
Kabag : Noviana Darince, S.Kep
Staf:
1. Daniel K. Jaw, S.Pd
2. Petrus Vianus
3. Albetr Alexander
TEKNOLOGI INFORMASI
Kabag : Yordanus Yohan, ST
Staf:
1. R. Hedrika Keta, S.Kom
KEPALA CABANG
Petrus Adi Kosim, S.E
18
yang berkenanan dengan koperasi. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan
musyawaran untuk mencapai mufakat, dan apabila belum dapat diputuskan maka
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.Rapat anggota
diadakan sekali dalam setahun dan dihadiri minimal setengah ditambah satu dari
jumlah anggota. Keputusan yang diambil dalam rapat anggota mengikat semua
anggota dan pengurus untuk ditaati dan dilaksanakan.Koperasi dapat melakukan
rapat anggota luar biasa jika keadaan membutuhkan keputusan segera yang
wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan
berdasarkan permintaan sejumlah anggota koperasi atau berdasarkan keputusan
pengurus yang tata caranya diatur dalam anggaran dasar.
Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, rapat anggota
mempunyai wewenang yang sangat besar. Menurut UU No. 25 tahun 1992 Rapat
Anggota berperan untuk :
a. Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dalam koperasi;
b. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi;
c. Rapat dilakukan sekali dalam setahun;
d. Keputusan rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat;
e. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas;
f. Memilih program kerja;
g. Mengesahkan neraca tahunan;
h. Menetapkan anggaran belanja;
i. Mengesahkan kebijaksanaan koperasi.
Rapat Anggota KSP Kopdit Tuke Jung sudah sangat sejalan dengan Undang-
undang No 25 tahun 1992 pasal 23. Yakni adanya anggaran dasar, kebijaksanaan
umum di bidang organisasi manajemen, dan usaha koperasi, pemilihan,
pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas, rencana kerja, rencana
anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan,
pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya,
pembagian sisa hasil usaha.
19
2.4.2. Penasehat
Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat
anggota. Masa jabatan pengurus ditentukan dalam anggaran dasar (AD) yaitu
paling lama 5 tahun. Jika pengurus telah habis masa jabatannya maka dapat
dipilih kembali. Pengurus merupakan pelaksana kebijakan - kebijakan yang telah
ditetapkan dalam rapat anggota koperasi. Menurut UU No 25 tahun 1992 pasal
30:
Pengurus bertugas :
20
Tanggung jawab Pengurus :
1. Pengurus baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, kelalaiannya,
menanggung kerugian yang diderita koperasi, karena tindakan yang dilakukan
dengan kesengajaan atau kelalaiannya;
2. Dapat dituntut oleh penuntut umum;
3. Bila mengangkat pengelola maka bertanggung jawab atas pengelolaan
tersebut.
Berikut ini tugas dan wewenang dari pengurus koperasi kredit Tuke Jung :
Ketua:
1. Memimpin rapat anggota maupun rapat pengurus,
2. Menandatangani surat berharga dan surat lain yang berkaitan,
3. Melaksanakan keputusan rapat anggota maupun rapat pengurus.
Wakil Ketua:
1. Menggantikan ketua bilamana ketua berhalangan menjalankan tugasnya,
2. Mengkoordinasikan bidang pendidikan,
3. Melaksanakan keputusan rapat anggota maupun pengurus.
Sekretaris:
1. Mempersipakan rapat anggota, rapat pengurus dan pertemuan lainnya,
2. Menyusun dan memelihara berita acara rapat anggota, rapat pengurus dan
pertemuan lainnya,
3. Mengkoordinasikan pengelolaan pengembangan dan pembinaan organisasi,
4. Melaksanakan keputusan rapat anggota maupun rapat pengurus.
Bendahara:
1. Mengembangkan usaha pelayanan organisasi dan permodalan,
2. Memelihara harta kekayaan termasuk surat berharga,
3. Mempertanggungjawabkan laporan keuangan,
4. Mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran pendapat dan belanja,
5. Mengkoordinasikan penyusunan pola kebijakan pelayanan simpanan dan
pinjaman,
6. Melaksanakan keputusan rapat anggota maupun rapat pengurus.
21
2.4.4. Pengawas
Pengawas dipilih oleh anggota koperasi dalam rapat anggota, sehingga juga
bertanggung jawab kepada rapat anggota, Persyaratan untuk dapat dipilih dan
diangkat sebagai anggota pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Menurut
UU No 25 tahun 1992 pasal 39 :
Pengawas bertugas :
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
koperasi;
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawas;
c. Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
Wewenang Pengawas
1. Meneliti catatan yang ada pada koperasi ;
2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
Berikut ini tugas dan wewenang dari pengurus koperasi kredit Tuke Jung :
1. Pengawasan dan pemeriksaan kopdit dilakukan sekurang-kurangnya sekali
dalam tiga bulan,
2. Pengawas dan pemeriksaan kopdit terhadap anggotanya diatur dalam peraturan
khusus,
3. Pengawas yang lalai membayar angsuran pinjaman tiga bulan berturut-berturut
diberhentikan dari jabatan sebagai pengawas,
4. Pengawas berkewajiban menyampaikan laporan pengawasan dan pemeriksaan
kepada pengurus.
a. Ketua pengawas memimpin rapat pengawas, pelaksanaan dan
pemeriksaan,
b. Sekretaris pengawas membuat serta menyimpan berita-berita acara asli
dan lengkap mengenai segala tindakan yang diambil pengawas,
c. Anggota pengawas tidak menerima gaji, akan tetapi dapat memperoleh
uang jasa yang merupakan bagian terpisahkan dari anggaran pendapatan
dan biaya kopdit yang disahkan oleh rapat anggota.
22
Selain pengawasan yang dilakukan oleh pengawas sebagaimana yang disebutkan
pada anggaran dasar terhadap kopdit kopdit dapat dilakukan oleh audit oleh
Akuntan Publik dan oleh Internal Audit dari Puskopdit.
2.4.5. Manajer
Tugas manajer :
1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha, administrasi, organisasi dan
ketatalaksanaan serta memberikan pelayanan administrasi kepada pengurus
dan pengawas;
2. Mewakili koperasi dalam kegiatan keluar maupun kedalam;
3. Membantu pengurus koperasi melakukan tugas-tugas yang diembannya;
4. Mengusahakan kesejahteraan anggotanya;
5. Menjaga kerukunan anggota;
6. Bertanggung jawab pada pengawas.
Fungsi manjer :
1. Sebagai pemimpin tingkat pengelola;
2. Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian dan keuangan;
3. Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala unit usaha, kepala sekretariat
dan kepala keuangan dalam mengatur, membina baik yang bersifat teknis
maupun administrasi;
Wewenang manajer :
a. Mengambil langkah tindak lanjut atas kebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh pengurus;
b. Bertanggung jawab kepada pengurus melalui ketua
Berikut ini tugas dan wewenang dari Manajer koperasi kredit Tuke Jung :
1. Mengkoordinasikan perencanaa dan pengendalian kebijakan kebijakan
serta program kerja dan anggaran kopdit yang meliputi usaha pendidikan
23
dan penanaman nilai-nilai perekonomian di dalam gerakan koperasi
kredit,
2. Membina dan mengembangkan kemanpuan serta profesionalisme sumber
daya manusia dalam diri fungsionaris, staf dan penggerak koperasi demi
tercapainya tujuan gerakan koperasi kredit indonesia,
3. Menjalin, memelihara, dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan
pihak-pihak terkait baik internal-eksternal maupun lokal,
4. Memberikan informasi muthakir yang berkaitan kepada pengurus dan
jajarannya,
5. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi rencana kerja dan
anggaran secara berkala maupun tahunan kepada pengurus,
6. Melaksanakan tugas sesuai dengan mandat yang diberikan oleh pengurus.
Berikut ini tugas dan wewenang dari akuntansi koperasi kredit Tuke Jung :
1. Membuat laporan keuangan bulanan pada perusahaan,
2. Mencatat transaksi dan membuat jurnal,
3. Menyiapakan laporan SHU,
4. Tugas tambahan tergantung dari manajer.
24
2.4.8.Kepala Cabang / Manajer Kantor Cabang
Manajer kantor cabang bertugas sebagai :
1. Sebagai pengatur dan pengontrol manajemen koperasi cabang;
2. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada general manajer pusat, dalam
bentuk laporan keuangan bulanan, data perkembangan simpanan dan
pinjaman serta data statistik anggota.
2.4.9 Administrasi dan Umum
1. Arsip dokumen,
2. Merincikan dan mengeluarkan pembagian daftar keuangan gaji,
3. Koordinasi kegiatan-kegiatan kepengurusan dan manajemen,
4. Mengurus rapat-rapat organisasi,
5. Admiistrasi personalia (formulir anggota baru, buku induk karyawan, buku
register jaminan pinjaman, dan tata buku register daperma),
6. Berurusan dengan pihak ketiga (bayar pajak, BPJS, dan Iuran daperma).
7. Membantu manajer dalam memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan sebagian urusan koperasi yang menjadi
kewenangan manajer.
8. Memberikan pelatihan kepada calon karyawan baru yang bersifat
pembekalan agar mereka dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepada mereka.
9. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan timbulnya transaksi dan
penanggungjawab akhir seluruh administrasi keuangan simpanan koperasi.
Proses awal hari kerja petugas administrasi simpan koperasi melakukan
penyelesaian pekerjaan tertunda hari sebelum yang belum terselesaikan atau
pekerjaan rutin harian.
2.4.10 .Teknologi Informasi
1. Database
a. Pengeditan Database anggota kantor pusat
b. Melengkapi data induk pada database kantor pusat
2. Maintenance devide/perawatan perangkat
a. Scan PC kantor cabang Alok dan kantor pusat bagian organisasi
25
b. Update anti virus kantor cabang Alok dan kantor pusat bagian organisasi
server kantor pusat dan Habibola
3. Instalasi/repair sofware
a. Instalasi aplikasi office KPSP (kasir-PC) akuntansi
b. Instalasi aplikasi Winnar KPSP pada kasir-PC
c. Instalasi program Sikopdit-CS KP(akun-PC) KPSP (kasir-PC)
d. Repair program Sikopdit-CS
4. Pemasangan jaringan LAN/perbaikan jaringan LAN
a. Pemasangan dan konfigurasi lain (KC Habibola dan KP)
b. Perbaikan jaringan LAN pada bagian connestor LAN {KP(bagian PI,
organisasi dan manager-PC)}
2.4.11. Loan Officer
Fungsi dan tanggung jawab dari Loan Officer adalah :
1. Bertanggung jawab untuk mengelola resiko keuangan;
2. Bertanggung jawab untuk melakukan promosi semua produk;
3. Dapat memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan aktifitas
keuangan;
4. Melakukan review untuk semua dokumen yang diperlukan untuk menghindari
perselisiahan;
5. Melakukan dokumentasi dan monitoring anggota dalam melakukan
pemberian kredit;
6. Melakukan penagihan di setiap anggota ;
7. Bertanggung jawab untuk berkomunikasi denagan anggota,
8. Memastikan standar kualitas dan memastikan tingkat pelayanan kepada
anggota semakinn membaik.
9. Membantu anggota permohonanan kredit untuk menangani administrasi
kredit, misalnya mengenai daftar permohonan pinjaman, penyiapan data
survei, membantu anggota menentukan lamanya masa kredit dan penjelasan
aturan-aturan kredit yang berlaku.
26
2.4.12. Kasir
1. Pemegang kas dan menangani buku kas umum,
2. Menerima dan mengeluarkan uang,
3. Menerima anggota yang melakukan transaksi keuangan,
4. Membukukan kedalam KSPA dan buku anggota,
5. Membukukan dari slip kedalam buku kas umum,
6. Mencocokan saldo kas umum dengan bagian tata buku setelah di input ke
komputer,
7. Menghitung keadaan fisik uang apakah sesuai dengan buku kas umum atau
tidak,
8. Menjaga keuangan dan melaporkan keadaan keuangan Kopdit kepada
manager,
9. Mempertanggungjawabkan jika terjadi selisih kas
10. Menerima pembayaran dari konsumen atau anggota;
11. Mendata semua pengeluaran barang, sesuai dengan kode barang melalui cash
register;
12. Mencatat barang-barang kredit atau tunai sesuai dengan nama, unit kerja dan
nip anggota;
13. Mencatat pada stok nomor anggota;
14. Menyetor pendapatan pada manajer;
15. Bertanggung jawab atas kebenaran setoran.
2.4.13 .Teller
1. Melayani transaksi keuangan bagi anggota maupun penabung baik penerimaan
setoran, penarikan tabungan maupun pencairan pinjaman.
2. Rekapitulasi bukti transaksi
3. Perhitungan dan pencatatan kas fisik
4. Penulisan jurnal uang masuk dan uang keluar
5. Menghitung saldo kas
Jadwal Kerja
Jadwal kerja di koperasi kredit Tuke Jung adalah sebagai berikut :
Senin – Jum’at : Pkl. 08:00 – 17:00
Sabtu : Pkl. 08:00 – 13:30
27
BAB III
TEORI PENUNJANG
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
28
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang
simpanan dan pinjaman. Koperasi sejenis ini didirikan untuk memberi kesempatan
kepada anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan bunga ringan.
Koperasi simpan pinjam berusaha untuk mencegah para anggotanya terlibat dalam
jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang dengan
jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang dengan
bunga yang serendah-rendahnya.
Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang
kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya. Menurut
Widiyanti dan Sunindhia, koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk
mendidik anggotanya hidup berhemat dan juga menambah pengetahuan
anggotanya terhadap perkoperasian.
Berdasarkan beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi
merupakan oraganisasi masyarakat yang berlandaskan asas kekeluargaan untuk
bersama-sama mensejahterakan para anggotanya. Dengan adanya koperasi ini
maka akan membantu masyarakat dalam mengatasi perekonomian masyarakat
baik penyimpan iuang maupun pemberian kredit kepada masyarakat.
29
Dalam Koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota
satu suara) dikelola secara demokratis;
3. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan modal
mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis. Sebagian
dari modal tersebut adalah milik bersama. Bila ada balas jasa terhadap modal,
diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau
semua dari tujuan seperti dibawah ini :
a. Mengembangkan koperasi. Caranya dengan membentuk dana cadangan,
yang sebagian dari dana itu tidak dapat dibagikan.;
b. Dibagikan kepada anggota. Caranya seimbang berdasarkan transaksi
mereka dengan koperasi;
c. Mendukung keanggotaan lainnya yang disepakati dalam Rapat
Anggota.
4. Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi otonom dan mandiri
yang diawasi oleh anggotanya. Apabila koperasi membuat perjanjian dengan
pihak lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari luar, maka hal
itu harus berdasarkan persyaratan yang tetap menjamin adanya upaya :
a. Pengawasan yang demokratis dari anggotanya;
b. Mempertahankan otonomi koperasi.
5. Pendidikan, pelatiahan dan informasi. Koperasi memberikan pendidikan dan
pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manager, dan karyawan.
Tujuannya, agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi
perkembangan koperasi. Koperasi memberikan informasi kepada masyarakat
umum, khususnya orang-orang muda dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai
hakekat dan manfaat berkoperasi.
6. Kerjasama antar koperasi. Dengan bekerjasama pada tingkat lokal, regional dan
internasional, maka ;
a. Gerakan koperasi dapat melayani anggotanya dengan efektif;
b. Dapat memperkuat gerakan koperasi;
c. Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan untuk
pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui
kebijakan yang diputuskan oleh Rapat Anggota.
30
3.1.2. Jenis-Jenis Koperasi
1. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi yang bertujuan menyediakan uang beberapa keperluan. Banyak
koperasi kredit yang berkembang di Indonesia karena sistem seperti ini cocok
digunakan di Indonesia dan sesuai dengan karakter orang Indonesia;
2. Koperasi Konsumsi
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya.
Koperasi ini bertujuan untuk memiliki anggota yang bergerak khusus dalam
aktifitas penjualan barang komsumsi dengan harga yang rendah namun dengan
kualitas yang baik, dan laba yang diperoleh atau Sisa Hasil Usaha dibagi
keanggotaan menurut perbandingan jumlah pembeli disetiap anggota.
3. Koperasi Produksi
(Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan
peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu serta
membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut).
3.2. Kredit
Pengertian Kredit Menurut asal-usul katanya dalam widodo (2003) “kredit”
berasal dari bahasa Yunani credere yang artinya kepercayaan, sedangkan dalam
bahasa latin creditum yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Menurut orang
awam, kredit merupakan kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji bahwa pembayarannya akan
ditunda pada suatu jangka waktu yang disepakati.
Dasar kredit merupakan kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang
memberikan kredit (Kreditur) percaya bahwa penerima kredit (Debitur) dimasa
mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikannya.
Adapun pengertian kredit menurut Undang-undang Nomer 14 Tahun 1967 tentang
pokok-pokok perbankan, yang dimaksud kredit adalah : “penyediaan uang atau
tagihan-tagihan yang didapatkan disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan
pinjam-meminjan antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam
berkewajiban melunasi utang-utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah bunga yang telah ditetapkan” Sedangkan berdasarkan Undang-undang No.
31
10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan,
yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
disamakan, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antar
bank dengan pihak lain yaitu mewajibkan pihak peminjaman untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
32
3.2.2. Fungsi Kredit
Disamping memiliki tujuan, pemberian fasilitas kredit juga memiliki fungsi
antara lain:
1. Untuk meningkatkan daya guna uang ;
Adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang
hanya disimpan tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna, dengan
diberikann kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang
dan jasa oleh penerima kredit.;
2. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang ;
Uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke
wilayah lainnya sehingga, suatu daerah yang peredaran uangnya sedikit akan
memperoleh tambahan peredaran uang dengan adanya kredit yang
disalurkan;
3. Meningkatkan daya guna barang;
Kredit yang diberikan dapat digunakan oleh nasabah untuk mengolah barang
yang semula tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat;
4. Meningkatkan peredaran barang ;
Adanya kredit dapat menambah atau memperlancar arus barang dari satu
wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu
wilayah ke wilayah lainnya bertambah;
5. Sebagai alat stabilitas ekonomi ;
Memberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi karena
dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang
diperlukan oleh masyarakat, kredit dapat membantu mengekspor barang dari
dalam negeri keluar negeri sehingga dapat meningkatkan devisa Negara;
6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha ;
Bagi penerima kredit akan meningkat kan kegairahan berusaha, terkhusus
bagi nasabah yang memiliki modal pas-pasan dengan memeperoleh kredit
dapat memperbesar dan memperluas usahanya;
Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan Semakin banyak kredit yang
disalurkan, maka akan semakin baik terutama dalam meningkatkan
pendapatan.
33
3.2.3. Jenis- jenis Kredit
Kredit-kredit yang digunakan kepada nasabah memiliki berbagai jenis
penggolongan antara lain :
1. Kredit Menurut Jangka Waktu ;
a. Kredit jangka pendek yaitu kredit yang memiliki jangka waktu
pengembaliannya kurang dari 1 (satu) tahun;
b. Kredit jangka menengah yaitu kredit yang memiliki jangka waktu
pengembaliannya antara 1(satu) sampai 3(tiga) tahun;
c. Kredit jangka panjang yaitu kredit yang memiliki jangka waktu
pengembaliannya lebih dari 1 (satu) tahun.;
2. Kredit menurut tujuan penggunaannya ;
Kredit konsumtif yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi
(pembelian barang atau jasa)
a. Kredit produktif terdiri dari : Kredit modal kerja, kredit untuk membiayai
modal kerja lancar yang habis dalam satu atau beberapa kali proses
produksi usaha ;
b. Kredit investasi, kredit untuk membiayai pembelian barang modal tetap
atau barang-barang tahan lama dalam proses produksi usaha;
c. Kredit likuiditas, kredit untuk membantu perusahaan yang mengalami
kesulitan likuiditas dalam rangka pemeliharaan modal dibawah minimum.
3. Kredit menurut dari segi jaminan kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang
diberikan tanpa adanya jaminan barang atau orang melainkan benar-benar atas
dasar kepercayaan saja. Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan
dengan menyertakan jaminan berupa orang atau barang tertentu baik berupa
barang berwujud maupun tidak berwujud.
4. Kredit menurut cara pencairannya :
a. Kredit tunai yaitu kredit yang pencairannya dilakukan secara tunai atau
pemindah bukuan ke rekening nasabah atau yang ditunjuk;
b. Kredit non tunai yaitu kredit yang pencairannya tidak dibayarkan
langsung pada saat perjanjian dibuat, melainkan adanya tenggang waktu
tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan;
34
c. Kredit Koperasi Kredit yang diberikan untuk berbagai jenis koperasi
baik dalam rangka mengerakkan fungsi pendanaan kepada anggota atau
permodalan baru sehingga menambah pelayanan kepada anggota atau
masyarakat luas.
35
masyarakat yang ingin meminjam dana pada koperasi. Suku bunga kredit ini
sangat bergantung dari jenis kredit yang diinginkan. Semakin tinggi koperasi
mengenakan suku bunga kredit kepada masyarakat maka akan semakin rendah
minat masyarakat untuk meminjam kredit, dan sebaliknya jika koperasi mampu
memberikan suku bunga pinjaman yang rendah maka minat masyarakat akan
pinjaman meningkat karena mereka dihadapkan pada sejumlah pembayaran
kredit dan penambahan bunga.
Bunga Untuk setiap pinjaman harus dibayar bunga. Suku bunga ditetapkan
oleh Dewan pimpinan. Bunga dalam KSP ditentukan serendah mungkin agar
tidak memberatkan anggota, dan membuat pinjaman KSP lebih menarik
daripada pinjaman di luar. Bunga di KSP biasanya tidak lebih dari 2% sebulan
(dalam keadaan inflasi tenti saja dapat disesuaikan), dan diperhitungkan hanya
atas sisa jumlah pinjaman yang belum dikembalikan. Ada beberapa alasan yang
membuat Koperasi simpan pinjam dapat menetapkan bunga serendah itu.
Alasannya adalah:
a. Resiko bahwa uang tidak kembali itu kecil, mengingat bahwa yang
meminjam adalah rekan anggota KSP;
b. Biaya administrasi sangat minim, karena pengurus KSP bekerja secara
sukarela;
c. Usaha KSP dijalankan atas dasar “non-profit”, jadi KSP sendiri tidak
perlu mencari keuntungan;
d. Bermacam-macam biaya tambahan yang umum dikenakan dimana-mana
tidak terdapat dalam KSP.
3.3.2. Besar Pinjaman
Besar pinjaman dan jangka waktunya tergantung dari kemampuan koperasi
simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam yang masih muda belum mampu
memberikan pinjaman yang agak besar dan untuk jangka waktu yang panjang.
Karena itu, terutama dalam permulaan, pinjaman jangka pendek (1-3 bulan) lebih
diutamakan daripada pinjaman jangka panjang (max. 2 tahun). Dalam anggaran
dasar sering kali ditetapkan pembatasan-pembatasan tertentu, misalnya, jumlah
maksimum yang dapat diberikan sebagai pinjaman kepada seorang anggota tidah
36
boleh melebihi 10% atau 20% dari seluruh simpanan KSP, atau jumlah uang yang
dipinjam tidak boleh lebih dari 5 kali jumlah simpanan sendiri.
37
3.3.4. Jaminan
Jaminan utama atas setiap pinjaman dalam koperasi simpan pinjam adalah
nama baik peminjam atau kepribadian anggota sendiri. Namun demikian atau
pinjaman yang melebihi jumlah tertentu koperasi simpan pinjam harus meminta
jaminan yang sesuai. Bila seorang anggota sekali tidak (atau tidak cukup)
mempunyai jaminan, maka dua anggota koperasi simpan pinjam dapat ikut
menanggung pinjaman itu dengan simpanan mereka sendiri.
3.3.5. Angsuran
Pengembalian pinjaman diatur dalam persetujuan antara si peminjam dan
panitia kredit sesuai dengan kemampuan si peminjam (harian, mingguan, bulanan,
triwulan, dll). Jangka waktu pengembalian hendaknya secepat mungkin, agar uang
kas lekas dapat dipakai lagi untuk memberikan pinjaman kepada anggota lain.
Jika timbul kesulitan yang tak terduga, yang menyebabkan pinjaman tak dapat
dikembalikan dalam jumlah atau jangka waktu yang telah disetujui, maka harus
selekas mungkin diberitahukan.
Atas Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor : 194/KEP/M/IX/1998 dijelaskan macam-macam kemungkinan
masalah yang terjadi.
1. Pinjaman yang digolongkan kurang lancar apabila :
a. Pengembalian pinjaman dilakukan dengan angsuran
1. Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut :
a) Tunggakan melampaui 1 bulan dan belum melampaui dua bulan
bagi pinjaman dengan masa angsuran kurang dari satu bulan;
b) Melampaui 3 bulan dan belum melampaui 6 bulan bagi
pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan bulanan 2 bulan
atau 3 bulan;
c) Melampaui 6 bulan tetapi belum melampaui 12 bulan bagi
pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan 6 bulan atau lebih.
2. Terdapat tunggakan bunga sebagai berikut :
a) Tunggakan melampaui 1 bulan tetapi belum melampaui 3 bulan
bagi pinjaman dengan masa angsuran kurang dari 1 bulan;
38
b) Melampaui 3 bulan, tetapi belum melampaui 6 bulan bagi
pinjaman yang masa angsurannya lebih dari 1 bulan.
b. Pengembalian pinjaman tanpa angsuran yaitu :
1. Pinjaman sebelum jatuh tempo terdapat tunggakan bunga yang
melampaui 3 bulan tetapi belum melampaui 6 bulan;
2. Pinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belum
melampaui 3 bulan.
2. Pinjaman yang digolongkan diragukan apabila :
Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang bersangkutan tidak
memenuhi kriteria kurang lancar tetapi berdasarkan penilaian dapat
disimpulkan bahwa :
a. Pinjaman masih dapat diselamatkan & agunannya bernilai sekurang-
kurangnya 75% dari hutang pinjaman termasuk bunganya, atau ;
b. Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai
sekurang-kurangnya 100% dari hutang pinjaman.
3. Pinjaman yang digolongkan macet apabila
a. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar/diragukan;
b. Memenuhi criteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 21 bulan sejak
digolongkan diragukan belum ada pelunasan atau usaha penyelamatan
pinjaman;
c. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan
Negeri atau telah diajukan penggantian ganti rugi kepada perusahaan
asuransi kredit.
39
Menurut Ir. Markonah,ASAI.MM (2006:83) ada beberapa cara yang digunakan
dalam menghitung bunga antara lain:
1. Flat Rate
Perhitungan bunga didasarkan pada plafond kredit dan besarnya bunga
dibebankan dialokasikan secara proposional sesuai dengan jangka waktu
kredit.
2. Efektif (sliding Rate)
Perhitungan bunga dilakukan setiap akhir periode pembayaran periode
pembayaran angsuran. Pada perhitungan ini, bunga kredit dihitung dari saldo
akhir setiap bulannya sehingga bunga yang dibayar debitur setiap bulannya
semakin menurun. Dengan demikian, jumlah angsuran yang dibayar debitur
setiap bulannya akan semakin mengecil.
3. Anuitas
Jumlah angsuran bulanan yang dibayar debitur tidak berubah selama jangka
waktu kredit. Namun demikian komposisi besarnya angsuran pokok maupun
angsuran bunga setiap bulannya akan berubah dimana angsuran bunga akan
semakin mengecil sedangkan angsuran pokok akan semakin membesar.
40
3.3.8. Keuntungan dan Kerugian Jenis Suku Bunga
Baik penetapan suku bunga secara tetap maupun secara mengambang dapat
membawa keuntungan maupun kerugian bagi Debitur.
1. Keuntungan
Suku bunga tetap:
a. Kepastian besarnya bunga yang dibayar.
b. Tidak ada perubahan suku bunga walaupun suku bunga pasar mengalami
kenaikan.
c. Suku bunga mengambang: Pada saat terjadi penurunan suku bunga pasar
maka tingkat suku bunga kredit ikut turun.
2. Kerugian
Suku Bunga tetap:
a. Apabila suku bunga pasar berada dibawah suku bunga tetap maka suku
bunga kredit menjadi lebih mahal
b. Suku bunga mengambang: Apabila suku bunga pasar mengalami
kenaikan maka suku bunga kredit akan ikut naik.
41
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
42
3. Melakukan perincian setoran Simpanan Saham dan Pinjaman Anggota Baru
dengan perinciannya yaitu: Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Simpanan
Sukarela, Uang Pangkal, Swadaya Anggota, Dana Pendidikan, Persediaan
Buku Administrasi, Iruan Duka, Iruan Solkes;
4. Mengisi formulir pendaftaran anggota baru cabang Watubala, dan mengisi
permohonan pinjaman bagi anggota yang mau melakukan pinjaman;
5. Mengisi laporan kegiatan bulanan,laporan saldo dan kewajiban anggota;
6. Mengisi laporan rekap jurnal penerimaan kas (SUM) jurnal pengeluaran kas
(SUK);
7. Menerima setoran dari anggota dan mencatat transaksi dengan menggunakan
slip setoran simpanan saham dan pinjaman anggota;
8. Mengisi formulir analisa dan rekomendasi pinjaman anggota;
9. Melakukan proses pengimputan data keuangan ke program Sikopdit CS;
10. Verifikasi slip setoran simpanan saham dan pinjaman anggota, slip
pengeluaran kas non saham, slip penarikan simpanan non saham, slip
simpanan saham dan pinjaman anggota baru;
11. Melakukan survey pinjaman serta memonitoring anggota peminjam di desa
Runut;
12. Kegiatan tutup buku di akihr bulan;
13. Penyerahan santunan dana duka (DAPERMA) di kecamatan Talibura desa
Habiratin.
43
4.1.2. Unit Kerja
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, penulis bekerja di empat sektor
bidang kerja yakni dibagian Loan Officer, Kasir, Teller, Administrasi.
44
9. Memahami cara merekap dan menginput slip uang masuk dan slip uang
keluar kedalam aplikasi Si copdit CS;
10. Memahami cara merekap dan menginput data laporan keuangan harian
kedalam aplikasi Si copdit CS.
Dalam hal ini sangat membutuhkan keahlian dalam hal ketelitian,
keterampilan, kesabaran, ramah-tamah, dan bertanggung jawab pada tugas yang
diberikan oleh pratikan. Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan, penulis
diberikan tugas pada unit yang berbeda, hal ini bertujuan agar penulis memahami
sistematika cara kerja seluruh bidang kegiatan yang dijalankan koperasi.
4.2. Pembahasan
KSP. Kopdit Tuke Jung Cabang Watubala merupakan Koperasi Kredit
yang bergerak dalam bidang simpan pinjam. Koperasi ini memberikan Kredit
(pinjaman) kepada masyrakat yang telah menjadi anggotanya. Dalam
menjalankan kegiatannya, koperasi ini menghadapi masalah mengenai kelalaian
angsuran dari anggota itu sendiri. Kredit memberikan pinjaman kepada debitur
dengan memberikan bunga yang telah ditentukan oleh Koperasi itu sendiri. Hal ini
menjadi pokok permasalahan yaitu jika anggota lalai dalam mangansur maka
bunga akan terus bertambah, karena bunga berjalan dalam bulan, sehingga
anggota mengambil resiko dalam menghadapi bunga yang lebih besar dari
angsuran pokok, besarnya bunga pinjaman maka anggota hanya membayar
bunganya saja, karena bunga sudah menumpuk. Jika anggota membayar sesuai
dengan target maka bunganya normal.
Faktor yang menyebabkan terjadinya tingkat pengembalian bunga lebih
besar dari angsuran pokok?
1. Kegagalan usaha debitur;
2. Penyalahan guna dana;
3. Tidak ada tabel analisis untuk mengetahui bunga normal;
4. Tingginya suku bunga kredit;
5. Angsuran pinjaman yang ditentukan terlalu tinggi;
6. Kurangnya pemahaman anggota terahadap perhitungan bunga pinjaman.
45
Semua anggota koperasi tentunya ingin mendapatkan bunga pinjaman
koperasi dengan jumlah yang aman dan normal. Maksudnya adalah bunga
tersebut harus sesuai dengan kondisi financial yang mereka miliki saat ini.
Apabila anggota merasa bahwa kondisi financial anda sedang tidak bagus maka
ada baiknya jika anda mengetahui bunga tersebut. Hasilnya, anda tidak akan
mendapatkan masalah yang signifikan nantinya di kemudian hari. Bunga
pinjaman koperasi juga memiliki kisaran yang lumayan besar. Setiap tahunnya
jika ada perubahan kebijakan maka jumlahnya akan bisa semakin meningkat.
Peningkatan yang terjadi pada jumlah pinjaman koperasi tersebut tentunya akan
bisa memberikan banyak hal yang anda butuhkan selama ini. Berapa jumlah
kisaran bunga yang bisa anda dapatkan tersebut, beberapa koperasi
memberlakukan bunga dengan kisaran 1,75%-2,50 %. Sementara beberapa tempat
lainnya memberlakukan bunga dengan jumlah yang tidak lebih dari itu. Hal ini
jelas dikarenakan jika jumlahnya lebih dari itu maka akan diluar batas kewajaran.
Berikut ini yang dilakukan Koperasi Kredit Tuke Jung dalam menentukan
pola kebijakan bunga pinjaman :
Tabel 4.1 Pola Kebijakan Bunga Pinjaman
2018 2019
PU1 = 1,85% P1B = 1,75%
PU2 = 2% P2B = 1,85%
PU3 = 2,15% P3B = 2%
PU4 = 2,25% P4B = 2%
PU5 = 2,50% P5B = 2,15
46
Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman pada Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Kredit Tuke Jung. Sistem Perhitungan Bunga Pinjaman Koperasi
Simpan Pinjam Koperasi Kredit Tuke Jung menggunakan sistem bunga menurun
pada setiap bulan. Sesuai dengan jenis bunga pinjamanRumus perhitungan yang
digunakan oleh KSP Kopdit Tuke jung yaitu ;
1. Untuk mendapatkan Bunga pinjaman
Bunga Pinjaman = Saldo Pinjaman X PU(Bunga Pinjaman)
Denda : Saldo Pinjaman x 1%
Simpanan Wajib =15.000
2. Untuk mendapatkan Angsuran Pokok
Angsuran Pokok =Saldo Pinjaman –Jumlah setoran x PU +Simpanan
Wajib.
Sistem Perhitungan Bunga Pinjaman Koperasi Simpan Pinjam Koperasi
Kredit Tuke Jung menggunakan sistem bunga menurun pada setiap
bulannya. Dengan bunga sebesar 2,5%.
(( Jumlah pinjaman × 2,5% × 1 ) × lamaya waktu pinjaman ))
Jadi total angsuran yang dibayarkan setiap bulannya oleh nasabah
dihitung dengan cara:
Total Pokok Pinjaman = x x x
Total Bunga Pinjaman = x x x
––––––– +
Total Angsuran = x x x
47
Berikut ini upaya atau solusi untuk mengatasi agar bunga pinjaman kembali
normal bagi anggota KSP Kopdit Tuke Jung Cabang Watubala yaitu:
1. Bayar Cicilan Lebih Banyak untuk Lunasi Pokok
Setiap kali Anda membayar cicilan lebih tinggi dari seharusnya, maka
semakin cepat pula cicilan Anda akan lunas.
2. Adanya tabel analisis
Tabel analisis digunakan untuk mengetahui saldo normal, sehingga anggota
dengan sendirinya dalam menganalisis bunga pinjaman.
48
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan akademik yang berorientasi
untuk mengaplikasi teori yang telah diperoleh mahasiswa juga mampu
mengimplementasikan, mengembangkan ilmu dalam dunia kerja dan masyarkat
sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya,sehingga dapat menambah
pengetahuan pengalaman, keahlian sesuai dengan bidang keilmuannya.
Kegiatan praktek kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal 9 Januari
sampai dengan 9 Februari 2019 bertempat di kantor cabang Koperasi Simpan
Pinjam Koperasi Kredit Tuke Jung Cabang Watubala, Kecamatan Waigete,
Kabupaten Sikka.
Dalam kegiatan praktik kerja lapangan penulis bisa mendapatkan suatu
keahlian dalam hal ketelitian, keterampilan, kesabaran, ramah-tamah, dan
bertanggung jawab pada tugas yang diberikan oleh pratikan. Dalam pelaksanaan
praktek kerja lapangan, penulis diberikan tugas pada unit yang berbeda, hal ini
bertujuan agar penulis memahami sistematika cara kerja seluruh bidang kegiatan
yang dijalankan koperasi.
Berdasarkan hasil penelitian pada KSP,Kopdit tuke jung cabang watubala
penulis dapat menyimpulkan kurangnya kesadaran dan tanggung jawab dari
anggota itu sendiri atau pihak debitur dalam mengangsur pinjaman dan kurangnya
pemahaman anggota dalam menganalisis bunga pinjaman ,sehingga terjadinya
pengembalian bunga lebih besar dari angsuran pokok .
Upaya untuk mengatasi agar bunga pinjaman kembali normal bagi anggota
koperasi Tuke Jung cabang Watubala antara lain :
1. Bayar Cicilan Lebih Banyak untuk Lunasi Pokok
Setiap kali Anda membayar cicilan lebih tinggi dari seharusnya, maka
semakin cepat pula cicilan Anda akan lunas.
2. Adanya tabel analisis
Tabel analisis digunakan untuk mengetahui saldo normal, sehingga
anggota dengan sendirinya dalam menganalisis bunga pinjaman.
49
5.2. Saran
Dari kesimpulan di atas maka ada beberapa saran yang dapat
meminimalisir sehingga tidak terjadinya kelalaian anggota dalam mengangsur
pinjaman :
1. Bagi Instansi;
a. Pihak Instansi harus adanya penyuluhan atau sosialisasi dari pihak kreditur
kepada para anggota untuk tertib dalam mengangsur pinjaman sehingga
anggota tidak mengalami resiko dalam membayar bunga pinjaman yang
besar;
b. Pihak kreditur harus tegas dalam mengambil keputusan;
c. Dari pihak kreditur segera menghubungi peminjam pada saat tidak
mengasur sesuai target yang telah ditetapkan;
d. Harus adanya sangsi bagi anggota yang lalai dalam mengangsur;
e. Pihak Debitur harus menabung sebelum target yang telah ditentukan;
f. Pihak debitur harus punya usaha dan modal.
2. Bagi Program Studi
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini sebaiknya dilaksanakan lebih dari satu
bulan dengan alasan agar mahasiswa lebih memahami lagi tentang dunia
kerja yang sebenarnya.
50
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Sitio, Halomoan Tamba, Koperasi Teori dan Praktik, Erlangga, Jakarta,
2001.
Baswir, Revrisond, 2000, Koperasi Indonesia, Yogyakarta : BPFE
G. Kartasapoetra, etc, Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta, 2001
Hatta, Mohammad, 1987, Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun,
Jakarta: PT. Inti Idayu Press.
http:// koperasitaksi.co.id
Reksu Hadi Projo S, 1995, Manajemen Koperasi Edisi 4, Yogyakarta: BPFE.
Undang-Undang No. 25, 1992, Tentang Perkoperasian
51