Anda di halaman 1dari 2

Perguran tinggi memiliki peranan penting dalam pembangunan bangsa.

Perguruan Tinggi
merupakan sebuah sarana untuk melahirkan kaum terdidik dan intlektual guna menata kehidupan
bangsa menuju arah yang lebih baik (Abbas, 2009:Xi-Xii). Semakin banyak kalangan terdidik
yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, maka semakin cepat harapan peningkatan mutu
kehidupan masyarakat di Indonesia.
Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga yang berfungsi menghasilkan sumber
daya manusia yang handal dan bermutu. Melalui perguruan tinggi, maka akan tercipta sumber
daya manusia yang berkualitas. Dari sanalah akan lahir para pemikir, penggagas dan pelaksana
dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, percepatan pembangunan di
negara manapun sangat erat kaitannya dengan peranan dan perkembangan perguruan tinggi di
negara tersebut (Dauli, 2012:68)
Adanya perkembangan jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang begitu pesat,
menunjukkan bahwa animo masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kualitas keilmuannya
semakin tinggi. Kondisi tersebut juga menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat akan layanan
pendidikan, termasuk layanan pendidikan tinggi terus berkembang. Animo masyarakat yang
besar terhadap kebutuhan perguruan tinggi tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi segenap
civitas akademik perguruan tinggi di Indonesia. Jangan sampai harapan masyarakat akan
lahirnya generasi intlektual terdidik hilang karena pengelolaan mutu perguruan tinggi yang tidak
profesional. Oleh sebab itu, secara bertahap civitas akademik di perguruan tinggi harus mampu
meningkatkan mutu perguruan tingginya sehingga dapat memberikan layanan pendidikan yang
optimal dan profesional. Apalagi ditengah tuntutan perkembangan zaman yang kian pesat,
jangan sampai adanya perguruan tinggi yang begitu dipercaya oleh masyarakat justru hanya
mencetak para pengangguran terdidik.
Namun, kemunculan berbagai perguruan tinggi saat ini belum diimbangi dengan
peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran yang baik. Bahkan, tidak sedikit perguruan tinggi
yang terkesan “sekedar” berdiri, sehingga proses pembelajaran berjalan apa adanya. Hal ini tentu
saja akan berakibat pada lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tersebut. Lulusan
perguruan tinggi yang seharusnya memiliki kriteria “smart” dan “good” juga tidak akan tercapai.
Permasalahan mutu tersebut harus segera di atasi untuk menjaga eksistensi perguruan
tinggi agar tidak surut. Untuk itu perlu dilakukan strategi yang tepat guna meningkatkan kualitas
input, proses, output maupun outcome dari perguruan tinggi. Atas dasar keadaan tersebut, maka
sangat menarik untuk menelaah tentang strategi peningkatan mutu Perguruan Tinggi Keagamaan
Hindu Negeri (PTKHN) di Indonesia dalam meningkatkan mutu lembaga pendidikan. Proses
peningkatan mutu tersebut akan ditelaah dan dikaji dari sudut pandang manajerial yang meliputi
perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan, kontrol dan evaluasi terkait proses peningkatan mutu
yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai