6. Sistem Kepercayaan
Setelah masuk dan berkembangnya agama Hindu - Budha, maka terjadi pula
akulturasi kepercayaan. Pada masa prasejarah, kepercayaan utama masyarakat
Indonesia adalah pemujaan roh nenek moyang dengan sarana pemujaan beruapa
Menhir, dolmen dan Punden Berundak.
7. Sistem Kalender
Pada zaman prasejarah, masyarakat Indonesia telah mengenal astronomi
yang digunakan untuk kepentingan praktis, misal untuk menentukan letak bintang
sehingga mengetahui arah angin pada waktu berlayar dan kapan mengadakan kegiatan
pertanian.
3. PERPADUAN TRADISI LOKAL (PRA ISLAM) DENGAN TRADISI ISLAM
Masa Pra Islam (menjelang Islam masuk ke Indonesia) tradisi yang
berkembang adalah pengaruh Hindu - Budha sedangkan pada Islam masuk maka
perpaduan tradisi terjadi pengaruh Islam mulai masuk ke segala aspek kehidupan
bentuk akulturasi yang terjadi sebagai berikut :
1. NON FISIK
Yaitu yang tidak berwujud kebendaan, tetapi berupa adat - isti adat, nilai-nilai atau
tradisi lain yang berkembang di masyarakat. Contoh :
· Upacara Sekaten
Peninggalan sejarah yang bercorak Islam dalam bentuk seni
pertunjukan adalah perayaan Garebek Besar dan Garebek Maulud (perayaan Sekaten).
Perayaan Garebek Besar dan Garebek Maulud dilakukan di Demak, Surakarta,
Yogyakarta, Cirebon, Banten, dan Aceh. Di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon
perayaan Maulud disebut Sekaten. Istilah sekaten berasal dari kata syahadatain,
pengakuan percaya kepada ajaran agama Islam, tidak ada Tuhan selain Allah dan
Muhammad SAW adalah Rasul-Nya.
· Ziarah Ke Makam
Ziarah bagi sebagian masyarakat Indonesia sudah mentradisi.
Ziarah berasal dari bahasa Arab, artinya mengunjungi. Istilah ziarah disebut juga
dengan sowan (mengunjungi) dan nyekar (meletakkan bunga di atas makam). Ziarah
dipercaya dapat membawa berkah dunia dan akhirat. Ziarah biasanya dilakukan di
makam keluarga, makam wali, makam tokoh penting agama, makam raja, atau di
makam tokoh penting masyarakat lainnya. Orang melakukan ziarah dengan tujuan
berbeda-beda, misalnya untuk mendapatkan anugerah dengan memuja roh nenek
moyang, mensyukuri kebesaran Tuhan, mengingatkan tentang akhirat, menghormati
orang yang telah meninggal, atau melanggengkan hubungan antara orang hidup dan
yang telah mati. Tradisi ziarah dipengaruhi oleh kebudayaan Indonesia lama
(kebudayaan lokal) dan kebudayaan Hindu–Budha berupa tradisi pemujaan terhadap
arwah nenek moyang.
FISIK
Seni Bangunan (arsitektur) Asli Indonesia :
atap tingkat
prondasi kuat
bentuk bujur sangkar
serambi depan dan samping
parit depan dan samping
Makam
Asli Indonesia :
bentuk gugusan cungkup
bertulis Arab dan kaligrafi
Masjid
Bentuk akulturasi bangunan masjid :
Atap tumpang : Masjid Agung Cirebon, Ketangka di Sulawesi,
Masjid Angke Tambura Jakarta, Masjid Demak, Masjid
Baiturrahman Aceh, Masjid Agung Banten.
Bentuk bujur sangkar
ada serambi baik depan maupun samping
Ada menara masjid dan beratap kubah
Seni Rupa
Relief
Kaligrafi
Seni Sastra
Hikayat yaitu cerita atau dongeng belaka, contoh :
Hikayat Amir Hamzah
Bayan Budiman
Cerita 1001 malam