Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
5. Jum’at, 10 Mei Melakukan visite rawat inap bersama dokter jaga (dr. Hanum).
2019 1. Visite di lakukan di ruang rawat A dengan pasien rawat inap
sebanyak 4 pasien.
2. Pada saat visite menanyakan apakah masih ada obat yang belum
dikonsumsi/ sisa obat.
3. Melakukan pemantauan terkait waktu dan cara penggunaan obat
dihari sebelumnya.
Melakukan visite mandiri (mahasiswa PKPA) ke ruang rawat inap:
1. Menanyakan pada pasien rawat inap apakah ada obat yang
belum dikonsumsi/ obat sisa.
2. Memberikan obat UDD pada pasien (obat-obatan yang akan
dikonsumsi pasien selama 1 hari).
3. Melakukan Konseling terkait cara dan waktu penggunaan obat
tepat.
6. Sabtu, 11 Mei Melakukan visite rawat inap bersama dokter jaga (dr. Febri).
2019 1. Visite di lakukan di ruang rawat A dengan pasien rawat inap
sebanyak 6 pasien.
2. Pada saat visite menanyakan apakah masih ada obat yang belum
dikonsumsi/ sisa obat.
3. Melakukan pemantauan terkait waktu dan cara penggunaan obat
dihari sebelumnya.
Melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek puskesmas dengan
kegiatan:
1. Pelayanan resep poli/ menyiapkan obat pasien poli.
2. Menyiapkaan obat racikan (pulveres).
3. Menyiapkan obat UDD untuk pasien perawatan (Rawat Inap).
Melakukan visite mandiri (mahasiswa PKPA) ke ruang rawat inap:
1. Menanyakan pada pasien rawat inap apakah ada obat yang
belum dikonsumsi/ obat sisa.
2. Memberikan obat UDD pada pasien (obat-obatan yang akan
dikonsumsi pasien selama 1 hari).
3. Melakukan Konseling terkait cara dan waktu penggunaan obat
tepat.
Melakukan konsultasi dengan preceptor terkait Leaflet dan
Kuisioner yang akan digunakan pada penyuluhan hari selasa.
7. Senin, 13 Mei Melakukan visite rawat inap bersama dokter jaga (dr. Yuli).
2019 1. Visite di lakukan di ruang rawat A dengan pasien rawat inap
sebanyak 6 pasien.
2. Pada saat visite menanyakan apakah masih ada obat yang belum
dikonsumsi/ sisa obat.
3. Melakukan pemantauan terkait waktu dan cara penggunaan obat
dihari sebelumnya.
Melaksanakan penyuluhan mandiri dengan tema “Hipertensi”
yang dilakukan di puskesmas tumpang, dengan sasaran pasien
yang berobat ke puskesmas.
Melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek puskesmas dengan
kegiatan:
1. Pelayanan resep poli/ menyiapkan obat pasien poli.
2. Menyiapkaan obat racikan (pulveres).
3. Menyiapkan obat UDD untuk pasien perawatan (Rawat Inap).
Melakukan visite mandiri (mahasiswa PKPA) ke ruang rawat inap:
1. Menanyakan pada pasien rawat inap apakah ada obat yang
belum dikonsumsi/ obat sisa.
2. Memberikan obat UDD pada pasien (obat-obatan yang akan
dikonsumsi pasien selama 1 hari).
3. Melakukan Konseling terkait cara dan waktu penggunaan obat
tepat.
Kembali ke apotek puskesmas untuk mengisi laci-laci obat (untuk
mempermudah pelayanan esok hari).
8. Selasa, 14 Mei Melakukan visite rawat inap bersama dokter jaga (dr. Febri).
2019 1. Visite di lakukan di ruang rawat A dengan pasien rawat inap
sebanyak 6 pasien.
2. Pada saat visite menanyakan apakah masih ada obat yang belum
dikonsumsi/ sisa obat.
3. Melakukan pemantauan terkait waktu dan cara penggunaan obat
dihari sebelumnya.
Melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek puskesmas dengan
kegiatan:
1. Pelayanan resep poli/ menyiapkan obat pasien poli.
2. Menyiapkaan obat racikan (pulveres).
3. Menyiapkan obat UDD untuk pasien perawatan (Rawat Inap).
Melakukan visite mandiri (mahasiswa PKPA) ke ruang rawat inap:
1. Menanyakan pada pasien rawat inap apakah ada obat yang
belum dikonsumsi/ obat sisa.
2. Memberikan obat UDD pada pasien (obat-obatan yang akan
dikonsumsi pasien selama 1 hari).
3. Melakukan Konseling terkait cara dan waktu penggunaan obat
tepat.
Kembali ke apotek puskesmas untuk mengisi laci-laci obat (untuk
mempermudah pelayanan esok hari).
9. Rabu , 15 Mei Melakukan visite rawat inap bersama dokter jaga (dr. Hanum).
2019 1. Visite di lakukan di ruang rawat B dengan pasien rawat inap
sebanyak 9 pasien.
2. Pada saat visite menanyakan apakah masih ada obat yang belum
dikonsumsi/ sisa obat.
3. Melakukan pemantauan terkait waktu dan cara penggunaan obat
dihari sebelumnya.
Melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek puskesmas dengan
kegiatan:
1. Pelayanan resep poli/ menyiapkan obat pasien poli.
2. Menyiapkaan obat racikan (pulveres).
3. Menyiapkan obat UDD untuk pasien perawatan (Rawat Inap).
Melakukan visite mandiri (mahasiswa PKPA) ke ruang rawat inap:
1. Menanyakan pada pasien rawat inap apakah ada obat yang
belum dikonsumsi/ obat sisa.
2. Memberikan obat UDD pada pasien (obat-obatan yang akan
dikonsumsi pasien selama 1 hari).
3. Melakukan Konseling terkait cara dan waktu penggunaan obat
tepat.
Melakukan penyusunan obat yang baru datang di gudang obat
(menyusun di lemari dan mencatat di kartu stock).
Kembali ke apotek puskesmas untuk kembali melakukan
pelayanan dan mengisi laci-laci obat (untuk mempermudah
pelayanan esok hari).
10. Kamis, 16 Mei Melakukan visite rawat inap bersama dokter jaga (dr.Yuli).
2019 1. Visite di lakukan di ruang rawat A dengan pasien rawat inap
sebanyak 4 pasien.
2. Pada saat visite menanyakan apakah masih ada obat yang belum
dikonsumsi/ sisa obat.
3. Melakukan pemantauan terkait waktu dan cara penggunaan obat
dihari sebelumnya.
Melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek puskesmas dengan
kegiatan:
1. Pelayanan resep poli/ menyiapkan obat pasien poli.
2. Menyiapkaan obat racikan (pulveres).
3. Menyiapkan obat UDD untuk pasien perawatan (Rawat Inap).
Melakukan visite mandiri (mahasiswa PKPA) ke ruang rawat inap:
1. Menanyakan pada pasien rawat inap apakah ada obat yang
belum dikonsumsi/ obat sisa.
2. Memberikan obat UDD pada pasien (obat-obatan yang akan
dikonsumsi pasien selama 1 hari).
3. Melakukan Konseling terkait cara dan waktu penggunaan obat
tepat.
Kembali ke apotek puskesmas untuk kembali melakukan
pelayanan dan mengisi laci-laci obat (untuk mempermudah
pelayanan esok hari).
11. Jum’at, 17 Mei Melakukan visite rawat inap bersama dokter jaga (dr. Hanum).
2019 1. Visite di lakukan di ruang rawat A dengan pasien rawat inap
sebanyak 4 pasien.
2. Pada saat visite menanyakan apakah masih ada obat yang belum
dikonsumsi/ sisa obat.
3. Melakukan pemantauan terkait waktu dan cara penggunaan obat
dihari sebelumnya.
Melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek puskesmas dengan
kegiatan:
1. Pelayanan resep poli/ menyiapkan obat pasien poli.
2. Menyiapkaan obat racikan (pulveres).
3. Menyiapkan obat UDD untuk pasien perawatan (Rawat Inap).
Melakukan visite mandiri (mahasiswa PKPA) ke ruang rawat inap:
1. Menanyakan pada pasien rawat inap apakah ada obat yang
belum dikonsumsi/ obat sisa.
2. Memberikan obat UDD pada pasien (obat-obatan yang akan
dikonsumsi pasien selama 1 hari).
3. Melakukan Konseling terkait cara dan waktu penggunaan obat
tepat.
Kembali ke apotek puskesmas untuk kembali melakukan
pelayanan dan mengisi laci-laci obat (untuk mempermudah
pelayanan esok hari).
12. Sabtu, 11 Mei
2019
F. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari Selasa, tanggal 14 Mei 2019
dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap penyuluhan yang disampaikan
2. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan adanya peningkatan pengetahuan terhadap
penyakit hipertensi dan peserta sudah memahami tentang penyebab hipertensi,
komplikasi Hipertensi, cara pencegahan dan pengendalian Hipertensi, makanan
yang dapat menyebabkan Hipertensi.
KUISIONER
MATERI PENYAKIT HIPERTENSI
Berikan tanda centang (√) pada kolom yang anda pilih sesuai jawaban Anda.
1. Apakah Hipertensi Dapat Disebabkan Oleh Rokok?
o Ya
o Tidak
2. Apakah Hipertensi Dapat Menyebabkan Gula Darah Meningkat?
o Ya
o Tidak
3. Kegemukan Berat Badan Dapat Mengakibatkan Darah Tinggi?
o Ya
o Tidak
4. Berikut Ini Makanan Yang Dapat Menyebabkan Darah Tinggi?
o Ikan Asin, telur asin, jeroan
o Sayuran, dan buah-buahan
5. Penyakit Darah Tinggi Dapat Menyebabkan?
o Stroke, Sakit Jantung, Sakit Ginjal
o Kanker, Mata Rabun
Tabel III.4 Kuisioner Materi Penyakit Hipertensi
Hasil kuisioner
Data peningkatan pengetahuan pasien dari hasil pre-test dan post-test.
Sebelum dan sesudah mendapat materi penyuluhan, peserta diminta untuk
mengisi lembar pre-test dan post-test yang berisi 5 buah pernyataan. Berikut diagram
hasil presentase pre-test dan post-test yang diisi oleh peserta penyuluhan :
120
100
80
60 Benar
Salah
40
20
0
Pre test Post test
KELUHAN UTAMA :
Pusing, Lemas, Nyeri Dada, Mual, Muntah, Tidak Nafsu Makan
RIWAYAT PENYAKIT :
1. Penyakit Dahulu
Hipertensi kurang lebih 1 tahun, dan tidak rutin minum obat
2. Penyakit Sekarang
RIWAYAT KELUARGA :
-
DIAGNOSIS :
HT + DM + Gastropati DM
Alergi :-
Merokok :-
Alkohol :-
Obat Tradisional :-
Lain-Lain :-
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal
Data Klinik Nilai Normal 6/5/201 7/5/201 8/5/201
11/5/2019
9 9 9
Tekanan Darah 120/80 mmHg 160/90 160/90 180/80 130/90
Nadi 60-100x/menit 106 80 79 80
RR 12-20 bpm 20 20 20 20
Suhu 36,5-37,5o C 36,7 36 36
GCS 4.5.6 4.5.6 4.5.6 4.5.6
Nyeri Negatif + - - -
Lemah Negatif + + + -
Sesak Negatif - - - -
Batuk Negatif - - - -
Mual Negatif + + + -
Muntah Negatif + + + -
DATA LABORATORIUM
Data Tanggal
Nilai Normal
Laboratorium 6/5/2019 7/5/2019 8/5/2019
Pem. ginjal:
Serum kreatinin 0,6-1,3 mg/dL 0,69 mg/dL
Ureum 10-50 mg/μL 59,61 mg/μL
Pem. Hati:
SGOT (AST) 5-35 μ/L 12 μ/L
SGPT (ALT) 5-35 μ/L 15 μ/L
Pem. Gula Darah:
GDA < 140 mg/dL 525 mg/dL
GDP 70-115 mg/dL 335 mg/dL
Pem. Bilirubin:
Bilirubin total < 1,4 mg/dL
Bilirubin direk < 0,40 mg/dL
Pem. Lemak:
LDL < 130 mg/dL
HDL 30-70 mg/dL
Lk : 40-160 mg/dL
Trigliserida
Pr : 35-135 mg/dL
Pem. Hematologi:
WBC (leukosit) 3200-10000/mm3 11,67/mm3
Lk : 13-18 g/dL
Hb 13,2 g/dL
Pr : 12-16 g/dL
Neutrofil 36% - 73% 88,1%
Trombosit 170-380x103/mm3 273
Lk : < 15 mm/jam
LED
Pr : < 20 mm/jam
Hematokrit (Hct) 40-54% 40%
Pem. Elektrolit:
Natrium 135-144 mmol/L
0-17 th: 3,6-5,2 mmol/L
Kalium >18 th: 3,6-4,8 mmol/L
Klorida 97-106 mmol/L
Kalsium 8,8-10,4 mg/dL
Fosfat 2,5-5,0 mg/dL
Magnesium 0,85-1,15 mmol/L
Pem. Gas Darah:
PH 7,25-7,45
PaCO2 35-45 mmHg
PaO2 75-100 mmHg
HCO3 21-25 mmol
Pem. Widal:
S. Typhi O Negatif -
S. Typhi H Negatif -
S. Paratyphi A Negatif -
S. Paratyphi B Negatif -
Tanggal
Obat Rute Dosis Frek
6/5/19 7/5/19 8/5/19 9/5/19 10/5/19 11/5/19
1000:500cc/ √ √ √ √
Infus NS IV √ KRS
24jam
2x50mg
Inj. Ranitidine IV √ //
VIT. B PO 3x1 √ √ √ //
PO
Domperidone √ //
PO 1-0-0
Amlodipine √ √ √
2x1 ac
Omeprazole PO √ √
Propranolol 2x1
PO √ //
Antasida PO 3x1 √
PEMANTAUAN SOAP
No. Tanggal Subjektif Objektif Assesment Plan Ket
1. 6/5/19 Pasien masih 1. Pemeriksaan 1. Menanyakan sejak 1. Menjelaskan cara
merasa lemas, menunjukkan terjadinya kapan pasien merasakan penggunaan dan waktuu
tidak nafsu peningkatan TD. keluhan? penggunaan obat yang
makan, pusing, 2. Pemeriksaan 2. Menanyakan apakah tepat pada pasien.
dan mual- laboratorium pasien sering merasakan 2. Menyarankan pasien
muntah. menunjukkan terjadinya pusing? untuk mengkonsumsi
peningkatan sel darah 3. Menanyakan apakah makan-makanan yang
putih pasien yang pasien sering buang air diberi dari puskesmas
memungkinkan adanya kecil malam hari? yang telah sesuai dengan
indikasi lain. 4. Apakah ada obat- kondisi dan kebutuhan
3. Pada hasil obatan yang sebelumnya gizi pasien.
pemeriksaan Gula darah pernah dikonsumsi?
sewaktu pasien 5. Apakah pasien
menunjukkan adanya memilik riwayat penyakit
peningkatan. sebelumnya?
6. Mengapa pasien tidak
rutin mengkonsumsi obat
sebelumnya?
2. 7/5/19 Pasien masih 1. Pemeriksaan 1. Menanyakan keluhan 1. Menjelaskan cara
merasa lemas, menunjukkan TD apa yang masih penggunaan dan waktuu
batuk-batuk, pasien masih tinggi. dirasakan oleh pasien? penggunaan obat yang
mual-muntah 2. Pada hasil 2. Menanyakan apakah tepat pada pasien, karena
baik sebelum pemeriksaan GDP ada sisa obat yang belum ada obat yang harus
maupun pasien menunjukkan dikonsumsi? dikonsumsi 15 menit
sesudah adanya peningkatan. 3. Menanyakan sebelum makan, dan 5
makan, sudah bagaimana waktu menit setelah makan.
ada nafsu meminum obat yang 2. Menjelaskan pada
makan. sebelumnya, apakah pasien pentingnya gizi
sudah tepat. yang sesuai kondisi pasien
oleh karena itu, pasien
harus mengkonsumsi
makan-makanan yang
diberi dari puskesmas.
3. 8/5/19 Pasien masih 1. TD pasien 1. Menanyakan keluhan 1. Menjelaskan cara
lemas, batuk- mengalami peningkatan apa yang masih penggunaan dan waktuu
batuk, namun dari sebelumnya. dirasakan oleh pasien? penggunaan obat yang
lebih membaik 2. Menanyakan apakah tepat pada pasien, karena
dari ada sisa obat yang belum ada obat yang harus
sebelumnya. dikonsumsi? dikonsumsi 15 menit
3. Menanyakan sebelum makan, dan 5
bagaimana waktu menit setelah makan.
meminum obat yang 2. Tetap melakukan
sebelumnya, apakah intervensi pada pasien
sudah tepat. pentingnya gizi yang
sesuai kondisi pasien oleh
karena itu, pasien harus
mengkonsumsi makan-
makanan yang diberi dari
puskesmas
OBAT
Pemberian
Nama Indikasi Bentuk Beri tanda Rute Dosis/waktu Tgl. Mulai Tgl. akhir Indikasi
(Nama Sediaan X untuk penggunaan
dagang/Pabrik) obat yang
dicurigai
Captopril Tablet X PO 3x1 (15mg) 6/5/2019 11/5/2019 Hipertensi
Glibenclamid Tablet PO
Metformin Tablet PO
Vit. B Tablet PO
Amlodipine Tablet PO
Apakah reaksi E.S.O. hilang setelah obat dihentikan ? Apakah reaksi E.S.O. yang sama timbul sewaktu obat yang
dicurigai digunakan kembali:
Ya
o Tidak
Ya
o Tidak tahu
o Tidak
o Tidak tahu
PELAPOR
Kirimkan Formulir yang sudah diisi kepada: Sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi, d/a Instalasi
Farmasi
3.2.5 Melakukan Pelayanan Informasi Obat (PIO) pada Pasien Rawat Inap
Waktu : Visite rawat inap bersama tenaga kesehatan lain
Tempat : Puskesmas Tumpang
No. Tanggal: 10 Mei 2019
Metode: lisan / tulisan / telepon
1. Identitas penanya
Nama: dr. Febri
No. telp:-
Status: Pasien/ Keluarga Pasien/ Petugas Kesehatan
2. Data pasien
Umur:-
Tinggi:-
BB:-
Jenis kelamin: Laki-laki/ Perempuan
3. Pertanyaan:
Uraian pertanyaan
1. Mengapa antasida dan ranitidine itu berinteraksi?
2.Solusi dalam penggunaan antasida dan ranitidine dalam waktu bersamaan
bagaimana?
Jenis pertanyaan:
o Identifikasi obat Dosis
Interaksi obat Penggunaan teraupetik
o Harga obat Farmakokinetika
o Kontra indikasi Farmakodinamik
o Cara pemakaian Ketersediaan obat
o Stabilitas Lain-lain
o Efek samping obat
4. Jawaban:
1. Karena Antasida dapat menurunkan konsentrasi pada H2blocker. Sehigga kerja
ranitidine akan terganggu, mekanismenya terkait dengan absorbsi dan
bioavaibilitas dikarenakan penetralan asam.
2. Disarankan bahwa H2blocker diberikan satu atau dua jam sebelum antasida,
ataupun sebaliknya.
5. Referensi:
Bachmann KA, et al.Drug interactions of h-2-receptor antagonists. Scand J
Gastroenterol 29 (2004): 14-9
Depkes RI.2007. Pelayanan informasi obat. Jakarta.
6. Penyampaian jawaban: Segera/ Dalam 24 Jam/ Lebih Dari 24 Jam
Apoteker yang menjawab:
Tanggal: 10 Mei 2019 Waktu: 07.30
Metode menjawab: Lisan/ Tulisan/ Telepon
BAB IV
PEMBAHASAN
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang kami lakukan berada
di Puskesmas Tumpang. Puskesmas Tumpang merupakan unit pelaksanaan Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang. Lokasi Puskesmas Tumpang yang berlokasi di Jl.
Setiawan No.227, Ledoksari, Tumpang, Jawa Timur 65156. Jumlah rawat inap
terdapat 5 kelas. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Tumpang sudah mengacu
pada PMK No. 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas, dimana pada pasal 3 disebutkan bahwa standar pelayanan kefarmasian di
Puskesmas meliputi (a) Pengelelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
dan (b) Pelayanan farmasi klinik. Kegiatan PKPA di puskesmas Tumpang sendiri
diikuti oleh 2 orang peserta selama 2 minggu (06 Mei sampai 18 Mei 2019).
Setiap hari mahasiswa melakukan praktek dari pukul 07.30 sampai dengan
pukul 13.00 WIB pada hari senin s/d kamis, dan pukul 07.30 sampai 11.00 pada hari
jum’at dan sabtu secara bergantian di Ruang Farmasi Puskesmas dan gudang obat
puskesmas. Selama melakukan PKPA di puskesmas Tumpang terdapat berbagai
kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan pelayanan kefarmasian di Apotek maupun
di Gudang farmasi puskesmas, visite dengan tenaga kesehatan lain dan visite mandiri
dari mahasiswa PKPA. Sebagai berikut uraian dari kegiatan yang dilakukan
mahasiswa.
Pada kegiatan visite kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan,
pelaksanaan, pembuatan dokumentasi dan rekomendasi. Mahasiswa PKPA
melakukan visite pagi hari bersama tenaga kesehatan lainnya yang terdiri dari dokter,
dan perawat untuk melihat perkembangan kesehatan pasien, mahasiswa PKPA
sendiri berperan memantau penggunaan obat pasien rawat inap dengan menanyakan
apakah masih ada obat yang belum dikonsumsi/ sisa obat, melakukan pemantauan terkait
waktu dan cara penggunaan obat apakah sudah benar dan sesuai arahan. Selain itu
mahasiswa PKPA juga melakukan visite mandiri pada siang hari, dengan tujuan
membagikan obat pada pasien rawat inap (obat UDD/ obat-obatan yang akan
dikonsumsi pasien selama 1 hari), sekaligus melakukan Konseling terkait cara dan waktu
penggunaan obat yang tepat, meliputi menjelaskan indikasi, cara dan waktu
penggunaan Obat baru, mengajukan pertanyaan apakah ada keluhan setelah
pemberian Obat. Pada visite mandiri ini juga mahasiswa dapat melakukan pemantauan
terapi obat secara lebih baik terhadap pasien rawat inap.
Pada saat praktik di ruang pelayanan kefarmasian atau Apotek Puskesmas
Tumpang yang tergolong memadai. Dalam ruangan tersebut terdapat 5 lemari
sebagai tempat penyimpanan sediaan obat sesuai dengan bentuk sediaannya meliputi
lemari sediaan obat oral bentuk cair (suspensi, emulsi, sirup, suspensi kering), lemari
sediaan obat luar (obat tetes mata, obat tetes telinga, salep mata, dan salep kulit), dan
ketiga lemari obat lainnya memuat obat-obatan yang mengurut abjad sehingga
mempermudah untuk mengidentifikasi obat. Didalam apotek juga terdapat lemari
narkotika dan psikotropika dengan bentuk yang sesuai aturan penyimpanan narkotika
dan psikotropika, yaitu dengan dua pintu. Selain itu juga terdapat meja dengan laci
obat sebagai tempat obat dalam jumlah kecil, laci obat tersebut dikelompokkan
berdasarkan jenis-jenis obat yang fast moving, dengan penandaan apabila termasuk
golongan LASA maupun High alert. Terdapat meja dan kursi sebagai tempat
peracikan atau menyiapkan obat, meja untuk menulis etiket, serta loket tempat
penyerahan obat kepada pasien atau keluarga pasien.
Apotek di Puskesmas Tumpang dikelola oleh empat orang yang terdiri dari 1
Apoteker, 1 Asisten Apoteker, 1 Tenaga Teknis Kefarmasian, dan 1admin Apotek.
Pelayanan kefarmasian di apotek yang dilakukan di Puskesmas Tumpang meliputi
penerimaan resep dari poli, UGD, dan UDD pasien rawat inap, peracikan atau
penyiapan obat, penyerahan obat disertai pemberian KIE kepada pasien atau keluarga
pasien. Pasien di Puskesmas Tumpang terbagi atas pasien umum serta pasien BPJS,
tetapi untuk pelayanan obat tidak ada perbedaan antara pasien umum dan pasien
BPJS. Pengkajian peresepan yang dilakukan di Puskesmas meliputi kajian
administratif, farmasetik dan klinis. Resep yang diberikan pasien akan dilakukan
screening terlebih dahulu. Apabila terdapat kekosongan obat di Ruang Farmasi
ataupun permasalahan lain pada resep, maka Apoteker akan mengkonfirmasi kembali
resep tersebut kepada dokter yang menulis resep. Apabila dengan kandungan yang
sama, maka akan ada pergantian obat, namun apabila obat yang diminta tidak
tersedia, maka pasien akan disarankan untuk menebus obat di apotek di luar
puskesmas. Selain itu, Apoteker akan menyiapkan obat sesuai dengan permintaan
pada resep. Pada saat penyerahan obat dilakukan pemeriksaan kembali oleh apoteker
apakah obat yang akan diberikan sudah benar, sesuai dengan nama dan alamat
pasien. Selain itu apoteker juga akan memberikan KIE kepada pasien yang meliputi
penjelasan identitas obat (nama, jumlah, indikasi, dan lama terapi), aturan pakai,
menjelaskan efek samping yang bisa terjadi, cara penyimpanan obat, menjelaskan
terapi non farmakologi, menanyakan umpan balik pasien.
Managerial puskesmas tumpang atau Pengelolaan obat dan perbekalan
farmasi yang dilakukan juga telah mengikuti PMK yang sama, dimana pada pasal 3
ayat 2 disebutkan bahwa pengelolaan sedian farmasi dan BMHP (Bahan Medis Habis
Pakai) harus meliputi perencanaan kebutuhan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan penditribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan dan evaluasi
pengelolaan. Perencanaan obat dan perbekalan farmasi di Puskesmas Permata Turen
berdasarkan pada pemakaian rata rata pertahun di tambah dengan buffer stok ± 40%
dari kebutuhan. Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangan dalam
perencanaan kebutuhan obat yaitu data sisa stok, pola penyakit berdasarkan
FORNAS (Formularium Nasional), Formularium Kabupaten, Formularium
Puskesmas, dan atau DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional). Permintaan obat
dilakukan setiap 1 bulan sekali yang diajukan oleh kepala puskesmas kepada kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan menggunakan format LPLPO (Laporan
Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat). LPLPO dibuat rangkap dua diberikan ke
Dinas Kabupaten/Kota dan sebagai arsip puskesmas. Setelah LPLPO diperiksa dan
diverifikasi maka pihak Gudang Farmasi Kota akan menyiapkan obat sesuai dengan
LPLPO dan akan mengkonfirmasi kepada pihak puskesmas dan puskesmas akan
diberikan lembar SBBK (Surat Bukti Barang Keluar) untuk mencocokkan kesesuaian
obat dan alkes pada saat mengambil obat di IFK (Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota).
Saat obat telah diterima, petugas wajib melakukan pengecekan terhadap nota
pengiriman, nama obat yang akan diserahkan, jumlah, jenis, bentuk sediaan, nomor
batch, tanggal kadaluarsa sesuai dengan LPLPO dan di tanda tangani oleh petugas
penerima yaitu apoteker diketahui Kepala Puskesmas. Apabila terjadi tidak
kesesuaian barang, maka puskesmas berhak untuk melakukan return. Jika barang
sudah sesuai maka barang akan disimpan dengan pencatatan di kartu stok meliputi
nomor batch, tanggal kadaluarsa dan juga jumlah pengeluaran maupun pemasukan
dari barang itu sendiri. Metode penyimpanan obat di Puskesmas Permata Turen
dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk dan jenis sediaan dan penyimpanan
khusus seperti LASA (Look Alike Sound Alike), Obat (High Alert Medicine) , OOT
(Obat-Obat Tertentu) dengan sistem FEFO (First Expired First Out) . Obat yang
termasuk LASA (Look Alike Sound Alike). Obat LASA (Look Alike Sound Alike)
diberikan label stiker berwarna hijau, dan obat HAM (High Alert Medicine) diberi
label stiker berwarna merah agar Apoteker, AA maupun TTK (Tenaga Teknis
Kefarmasian) yang sedang bertugas lebih waspada dalam pemberian obat tersebut
kepada pasien.
Dalam kegiatan managerial di puskesmas tumpang, banyak kegiatan yang
dilakukan salah satunya adalah mengisi kartu stock sesuai dengan masing-masing
obat yang masuk dan keluar sesuai kebutuhan. Selain itu juga mendapatkan ilmu
untuk melakukan drop obat/ menyiapkan obat-obat yang akan dikirim ke kamar obat/
apotek puskesmas menyesuaikan kebutuhan apotek, dan juga menyiapkan obat-
obatan kebutuhan desa-desa ditumpang. Selain itu juga melakukan penyusunan obat
yang baru datang di gudang obat (menyusun di lemari dan mencatat di kartu stock).
Mahasiswa PKPA juga melakukan penyuluhan mandiri dengan sasaran
pasien atau keluarga pasien yang berobat di puskesmas tumpang, penyuluhan
dilakukan dengan media leaflet dan kuisioner melalui pre-test dan post-test untuk
melihat peningkatan pengetahuan pasien terkait materi penyuluhan yang diberikan.
Pemantauan Terapi Obat (PTO) yang merupakan proses yang memastikan
bahwa seorang pasien mendapatkan terapi obat yang efektif, terjangkau dengan
memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping. Kegiatan yang dilakukan
adalah memilih pasien rawat inap yang memenuhi kriteria, membuat catatan awal,
mengambil data yang dibutuhkan, melakukan evaluasi terhadap perkembangan
pasien dari awal masuk hingga pasien keluar rumah sakit.
Pelaksanaan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) yang merupakan
kegiatan pemantauan setiap respon terhadap Obat yang merugikan atau tidak
diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk
tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi atau memodifikasi fungsi fisiologis. Kegiatan
MESO yang meliputi
menganalisis laporan efek samping obat , mengidentifikasi obat dan pasien yang
mempunyai resiko tinggi mengalami efek samping obat, dan mengisi formulir
Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan pelayanan yang
dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini
kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien. Kegiatan
PIO yang dilakukan pada saat PKPA di puskesma tumpang meliputi pemberian dan
menyebarkan informasi kepada konsumen secara pro aktif dan pasif , menjawab
pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan lain pada saat melakukan visite
bersama melalui tatap muka.