Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN

Nama : Makiah
NPM : 1814901210161

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS B


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2019

LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN

A. Definisi kebutuhan cairan


Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan kebutuhan fisiologis yang digunakan untuk alat
transportasi zat nutrisi, elektrolit dan sisa metabolisme, sebagai komponen pembentuk sel,
plasma, darah, dan komponen tubuh yang lainnya sebagai pengatur suhu tubuh dan seluler.
(Maryunani, Anik. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Bogor: In Media)

B. Mekanisme fisologis kebutuhan cairan


Pengaturan kebutuhan cairan dapat dilakukan melalui system endokrin (ADH, aldosteron,
glukokortikoid), prostaglandin, dan mekanisme rasa haus. (Saputra, Lyndon. (2013).
Catatan Ringkasan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher)

ADH (antidiuretic hormone)  Mekanisme haus diatur dalam rangka


berperan dalam menigkatkan pemenuhan kebutuhan cairan
reabsorbsi air dalam tahap Glukokortikoid  hormon
pembentukan urine yang disekresikan oleh
korteks adrenal 
meningkatkan reabsorbsi Rasa haus merupakan faktor pendorong
natrium  volume darah pemasukan air dari luar
meningkat & retensi
Aldosteron  hormone yang natrium
disekresi oleh kelenjar adrenal
 bekerja di tubulus ginjal dan Mekanisme rasa haus diawali dengan
meningkatkan absorbsi natrium osmolaritas cairan ekstrasel
 retensi natrium  retensi air

Merangsang ginjal melepaskan renin


Prostaglansin  asam lemak alami yang terdapat pada ginjal  yang menimbulkan produksi
berperan mengatur sirkulasi ginjal dan reabsorbsi natrium angiotensin II sehingga merangsang
hipotalamus untuk rasa haus

C. Rencana Asuhan Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Cairan


1. Riwayat Keperawatan
Riwayat keperawatan pada masalah kebutuhan cairan dan elektrolit yang perlu
diperhatikan meliputi:
 Asupan cairan dan makanan
 Pengeluaran cairan, misalnya melalui urine dan feses
 Penyakit atau cedera yang dapat menyebabkan ganggun keseimbangan cairan dan
elektrolit
 Pengobatan tertentu yang sedang dijalani
 Status kehilangan atau kelebihan cairan
 Perubahan berat badan
 Status perkembangan dan faktor biologis
2. Pemeriksaan Fisik : Data Fokus
 Sistem integument, meliputi turgor kulit, edema, tetani, fungsi otot, dan sensasi rasa
 Sistem neurologi, meliputi reflex, tingkat kesadaran, dan gangguan sensorik serta
motoric
 Sistem gastrointestinal, meliputi keadaaan mukosa mulut, mulut, lidah, dan bising
usus
(Saputra, Lyndon. (2013)

D. Pemeriksaan Penunjang
No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Manfaat
Natrium : 135-145 mEq/L
Kalium : 3,5-5,3 mEq/L Memantau keseimbangan cairan didalam
1 Serum elektrolit
Klorida : 95-105 mEq/L tubuh/fungsi fiologis yg stabil
Ion bikarbonat : 22-26 mEq/L
Osmolalitas serum =
Indokator konsentrasi serum (↑
2 2 Na + Glukosa darah + BUN 275 – 295 mOsm/kg air
hemokonsetrasi & dehidrasi;↓hemodilusi)
8 28
pH : 7,35-7,45
Analisis Gas darah arteri Po2 : 80 -100 mmHg Untuk pengukuran yang tepat dari kadar
3
(AGD) Pco2 : 35-45 mmHg oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh
O2 : 94-100%
Pemeriksaan urine
- Osmolalitas urine Laki-laki: 390-1090 mOsm/kg air
Mengetahui jumlah partikel terlarut
4 Wanita: 300-1090 mOsm/kg air
dalam urin
Bayi: 213 mOsm/kg air
- pH 6 (4.6 – 8)

E. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul


1. Kekurangan volume cairan
a) Definisi : Penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler. Ini
mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan pada natrium
b) Batasan Karakteristik : Penurunan tekanan darah, penurunan tekanan nadi,
penurunan volume nadi, penurunan turgor kulit, penurunan turgor lidah, penurunan
haluaran urin, penurunan pengisian vena, membrane mukosa kering, kulit kering,
peningkatan hematocrit, peningkatan suhu tubuh, peningkatan frekuensi nadi,
peningkatan konsetrasi urine, penurunan berat badan tiba-tiba, haus, kelemahan,
perubahan status mental
c) Faktor Yang Berhubungan : kehilangan cairan aktif, kegagalan mekanisme regulasi
2. Kelebihan volume cairan
a) Definisi : Peningkatan retensi cairan isotonic
b) Batasan Karakteristik : Bunyi napas adventisius, gangguan elektrolit, anasarca,
ansietas, azotemia, perubahan tekanan darah, perubahan status mental, perubahan
status mental, perubahan pola pernapasan, penurunan hematokrit, penurunan
hemoglobin, dispnea, edema, peningkatan tekanan vena sentral, asupan melebihi
haluaran, distensi vena jugularis, oliguria, ortopnea, efusi pleura, reflex hepatojugular
positif, perubahan tekanan arteri pulmonal, kongesti pulmonal, gelisah, perubahan
berat jenis urine, bunyi jantung S3, penambahan berat badan dalam waktu sangat
singkat
c) Faktor Yang Berhubungan : Gangguan mekanisme regulasi, kelebihan asupan cairan,
kelebihan asupan natrium

F. Perencanaan
1. Diagnosa keperawatan: Kekurangan volume cairan (NANDA hal 193) :
a) Tujuan dan Kriteria hasil (outcome criteria): Fluid balance; Hydration; Nutritional
Status : Food and Fluid Intake
Kriteria Hasil : Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine
normal, HT normal; Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal; Tidak ada
tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak
ada rasa haus yang berlebihan
b) Intervensi keperawatan dan rasional (NIC hal 594) :
Intervensi Rasional
1. Manjemen cairan 1. Manjemen cairan
Penatalaksanaan : a. Meningkatkan kesimbangan cairan
a.Monitor cairan dan menganalisis data pasien
untuk mengatur keseimbangan
cairan
2. Manajemen syok : hivopolemia 2. Manajemen syok : hivopolemia
Penatalaksanaan a. Perubahan tanda vital dapat
a. Monitor tanda – tanda vital menggambarkan keadaan umum
b. Monitor muntah klien
c. Pengaturan hemodinamik b. Mengetahui berapa banyak cairan
d. Manajemen nutrisi yang dikeluarkan oleh tubuh
e. Manajemen pengobatan intravena c. Mengatur heomdinamik pasien
f. Pengaturan suhu bertujuan agar dapat
g. Dorong keluarga untuk membantu pasien menyeimbangkan cairan yang
makan dikeluarkan
h. Tawarkan snack ( jus buah, buah segar ) d. Bertujuan membantu asupan
i. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih makanan dan cairan dalam diet
muncul meburuk seimbang
j. Atur kemungkinan tranfusi e. Meningkatkan jumlah cairan tubuh
f. Mengatur suhu tubuh bertujuan agar
termoregulasi seimbang
g. Mendorong keluarga membantu
pasien makan bertujuan agar
meningkatkan pasien cepat sembuh
h. Menghindari kebosanan makanan
tertentu
i. Menghindari terjadinya syok
j. Jika terjadi tanda-tanda kekurangan
cairan akut

2. Diagnosa keperawatan: Kelebihan volume cairan (NANDA hal 195)


a) Tujuan dan Kriteria hasil (outcome criteria): Electrolit and acid base balance; Fluid
balance; Hydration
Kriteria Hasil: Terbebas dari edema, efusi, anaskara; Bunyi nafas bersih, tidak ada
dyspneu/ortopneu; Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+);
Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital
sign dalam batas normal; Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan;
Menjelaskan indikator kelebihan cairan
b) Intervensi keperawatan dan rasional (NIC hal 595):
Intervensi Rasional
1) Fluid management Rasional:
 Timbang popok/pembalut jika  Mengetahui jumlah cairan yang keluar
diperlukan  Monitoring jumlah cairan yang masuk dan
 Pertahankan catatan intake dan output keluar
yang akurat  Mengurangi kelebihan volume cairan
 Pasang urin kateter jika diperlukan didalam tubuh
 Perubahan jumlah partikel terlarut dalam
 Monitor hasil lab yang sesuai dengan urine
retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas  Peningkatan tekanan darah biasanya
urin) berhubungan dengan kelebihan volume
 Monitor status hemodinamik termasuk cairan
CVP, MAP, PAP, dan PCWP  Perubahan tanda vital dapat menggambarkan
 Monitor vital sign keadaan umum klien
 Retensi cairan bisa mengakibatkan salah
 Monitor indikasi retensi / kelebihan satunya edema
cairan (cracles, CVP , edema, distensi
vena leher, asites)  Mengetahui bagian yang mengalami edema
 Kaji lokasi dan luas edema  Kelebihan bisa berakibat buruk pada kondisi
 Monitor masukan makanan / cairan dan klien
hitung intake kalori harian  Jika terjadinya kelebihan/kekurangan nutrisi
 Monitor status nutrisi  Diuretik berfungsi untuk meningkatkan
 Berikan diuretik sesuai interuksi ekskresi cairan
 Mencegah terjadinya hivopolemi
 Batasi masukan cairan pada keadaan
hiponatrermi dilusi dengan serum Na <
130 mEq/l  Penanganan secara cepat dan menghindari
 Kolaborasi dokter jika tanda cairan terjadi kegagalan organ tertentu
berlebih muncul memburuk
2) Fluid Monitoring  Mengetahui cairan yang masuk maupun
 Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake keluar
cairan dan eliminasi  Penyebab terjadinya kelebihan cairan didalm
 Tentukan kemungkinan faktor resiko tubuh
dari ketidak seimbangan cairan
(Hipertermia, terapi diuretik, kelainan
renal, gagal jantung, diaporesis,  Meningkat karena bertambahnya jumlah
disfungsi hati, dll ) cairan
 Monitor berat badan  Mengetahui penyebab kelebihan cairan tubh
 Mengetahui partikel terlarut di dalam urine
 Monitor serum dan elektrolit urine  Perubahan menggambarkan keadaan umum
 Monitor serum dan osmilalitas urine  Karena adanya GJK ataupun karena obat-
 Monitor BP, HR, dan RR obat antihipertensi
 Monitor tekanan darah orthostatik dan  Jika terjadinya perubahan pada sistem
perubahan irama jantung peredaran darah tubuh
 Monitor parameter hemodinamik  Pantau jika ada kelebihan cairan
invasive  Akibat terjadinya retensi cairan

 Catat secara akurat intake dan output  Mengetahui jika ada edema
 Monitor adanya distensi leher, rinchi,  Diuretik bisa meningkatkan ekskresi cairan
oedem perifer dan penambahan BB
 Monitor tanda dan gejala dari odema
 Beri obat yang dapat meningkatkan
output urin

G. Daftar Pustaka
Heather,T.H. et. al. (2017). Diagnosis keperawatan, nursing outcome, nursing intervention
clasifitcation. Jakarta : EGC

Maryunani, Anik. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Bogor: In Media

Saputra, Lyndon. (2013). Catatan Ringkasan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa
Aksara Publisher

Banjarmasin, Maret 2019

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

Muhsinin, Ns., M.Kep, Sp. Anak Hilda Mariana, S.Kep., Ns

Anda mungkin juga menyukai