Anda di halaman 1dari 12

Pilih dimensi yang diperlukan dalam milimeter

X - tangga panjang pembukaan


Y - Puncak tangga
Z - Lebar tangga
C - Jumlah langkah
W - Tebal papan
F - Jarak tonjolan papan
T - ketebalan tapak atau string terbuka
H - acara anak tangga
LR - arah tangga angkat
SP - posisi tahap pertama ke tingkat lantai lantai dua

Fitur.

Perhitungan nyaman ukuran, tangga kayu dengan string tertutup.


Menentukan jumlah bahan.
Dimensi yang tepat dari semua rincian.
Gambar terperinci dan skema dari semua unsur tangga.
Rekomendasi pada tangga kenyamanan.

Perhitungan tangga kenyamanan dihitung dengan menggunakan formula yang berdasarkan pada panjang lapangan.
Panjang orang pitch adalah 60-66 cm, rata-rata - 63 cm
Nyaman tangga sesuai dengan rumus: tinggi 2 langkah + tingkat kedalaman = 63±3 cm.

Tangga miring yang paling nyaman - dari 30 ° sampai 40 °.


langkah tangga Kedalaman harus memenuhi ukuran 45 sepatu - tidak kurang dari 28-30 cm
Kurangnya kedalaman dapat mengimbangi langkah proyeksi.
Langkah tinggi harus 20-25 cm
Perhitungan Tangga Lengkap
seputar teknik sipil September 26, 2017

Struktur bangunan terdiri dari komponen struktur atas dan bawah, struktur
bawah yaitu pondasi, struktur atas adalah sloof sampai atap, kemudian jika
sebuah bangunan memiliki jumlah lantai lebih dari satu ada yang disebut
komponen pendukung, yaitu tangga, excalator dan lift. Pada sebuah
perencanaan struktur bangunan tentu kita harus mengetahui dan
memahami apa yang akan direncanakan, seperti pada tulisan ini saya
memaparkan pemahaman perencanaan tangga dari mulai istilah-istalah
komponen bangunan tangga sampai dengan perhitungan.

Sebagai sarana vertikal antar lantai, tangga harus memberikan rasa aman
dan nyaman bagi pemakainya. Dalam merencanakan tangga harus
memenuhi persyaratan:

Anak Tangga
Istilah yang bisa dipakai dalam membuat tangga adalah ukuran “tinggi” dan
“lebar” anak tangga. Yang dimaksud dengan lebar anak tangga (Antrede)
adalah ukuran area pada anak tangga dimana kaki menjejak di atasnya.
Sedangkan tinggi anak tangga (Optride) adalah perbedaan tinggi antara satu
anak tangga dengan anak tangga lainnya.

Untuk mencapai tingkat kenyamanan yang ideal, ukuran lebar anak


tangga(Antrede) antara 20 – 33 cm, sementara tinggi anak tangga (Optride)
antara 15 – 18 cm.

Agar tidak mengganggu kenyamanan, ada sebuah rumus yang bisa menjadi
patokan dalam menentukan tinggi (Optride) dan lebar anak tangga
(Antrede). Tinggi anak tangga (Optride) dilambangkan dengan (a) dan lebar
anak tangga (Antrede) dilambangkan dengan (b).

Idealnya adalah 2a + b = 60 s/d 65 cm Jika 2a + b > 65 cm, maka tangga


tersebut akan sangat curam. Sementara itu, jika 2a + b < 60, maka tangga
akan sangat landai. Memiliki tangga curam memang menghemat tempat,
karena anak tangganya tidak lebar. Tetapi tangga seperti ini tidak nyaman
dan lebih berbahaya buat anak kecil atau orang lanjut usia.

Ukuran tinggi (Optride) dan lebar (Antrede) anak tangga mempengaruhi


kecuraman sebuah tangga. Semakin besar tinggi (Optride) anak tangga,
akan semakin curam tangga tersebut. Sedangkan jika Anda ingin tangga
yang landai, maka lebar (Antrede) tangga harus besar.

Denah Tangga

Ketinggian setiap anak tangga (Optride) juga harus tepat sama dari yang
paling bawah sampai yang paling atas. Jika satu anak tangga saja berbeda
ukurannya, akan terasa canggung bagi yang melewatinya karena seseorang
biasanya selalu melangkah dengan irama yang sama.
Kemiringan Tangga
Ukuran kemiringan tangga (dalam derajat) adalah perbandingan tinggi
tangga (lantai bawah dengan lantai atas) dengan panjang tangga (ruang
yang dibutuhkan untuk tangga). Koefisien kemiringan tangga dapat dihitung
dengan rumus:

z=y/x
z = koefisien kemiringan tangga
y = tinggi tangga (cm)
x = panjang tangga (cm)

Koefisien kemiringan (z) = 1 berarti y = x dan membentuk kemiringan 450


Berdasarkan kemiringannya, tangga dibedakan atas:

Lantai miring, 6o – 20o


Koefisien kemiringan 0,1 – 0,36
Tangga landai, 20o – 24o
Koefisien kemiringan 0,36 – 0,44
Tangga biasa, 24o – 45o
Koefisien kemiringan 0,44 – 1,0
Tangga curam, tangga hemat, 45o – 75o
Koefisien kemiringan 1,0 – 3,7
Tangga naik, tangga tingkat, 75o – 90o
Koefisien kemiringan > 3,7

Untuk mendapatkan tangga yang ideal dengan kemiringan 24 o – 45o, tinggi


tangga (y) tidak boleh lebih besar dari panjang tangga (x), maksimal y = x.
tangga yang terlalu landai (y jauh lebih kecil dari x) juga tidak nyaman,
karena kaki terpaksa menaiki anak tangga lebih banyak dengan ketinggian
tertentu.
Baca: Cara Menentukan Jumlah Anak Tangga Dan Kemiringan

Pagar Dan Pegangan Tangga


Ada yang mengatakan pagar dan pegangan tangga (railing) tidak
diperlukan, asal tingkat kenyamanan dan keamanan cukup tinggi. Artinya,
aspek kenyamanan dititikberatkan pada pengaturan ukuran lebar dan tinggi
anak tangga. Namun, demi keamanan, terutama jika memiliki anggota
keluarga yang masih kecil, (railing) tetap dipergunakan.

Sedangkan tiang pada pagar tangga (baluster) berfungsi sebagai pengaman.


Dengan adanya (baluster), orang akan terhindar dari resiko terjatuh saat
menaiki atau menuruni tangga. Oleh karenanya (baluster) harus dibuat
cukup rapat, tinggi 90 – 100 cm, dan tidak menghasilkan bagian yang
tajam, agar anak -anak tidak terluka bila harus berpengaruh pada (bluster).

Bordes
Untuk memberikan kenyamanan, ada pula aturan baku bagi pembuatan
tangga. Setiap ketinggian maksimum 12 anak tangga (setinggi 1,5 – 2m)
harus dibuat bordes (landing), yaitu suatu platform datar yang cukup luas
untuk melangkah secara horizontal sebanyak kurang lebih tiga atau empat
langkah sebelum mendaki ke anak tangga berikutnya.

Anti Slip
Bahaya yang sering mengintai saat orang menggunakan tangga adalah
tergelincir (slip), biasanya terjadi pada ujung siku anak tangga.Untuk
mencegah hal ini, dikenal produk (nosing) kadang disebut (step nosing)
yang fungsinya membuat ujung siku anak tangga lebih kasar.

(Step nosing) ada yang terbuat dari karet, aluminium, atau keramik.
Permukaannya bergerigi agar langkah pemakai terhenti pada ujung tangga
dan tidak terpeleset. (Step nosing) dari bahan keramik dipasang saat
memasang ubin keramik di anak tangga beton. Caranya, pada bagian ujung
siku disisakan celah yang belum tertutup keramik.Pada bagian tepi inilah
dipasang (nosing) dari keramik.

Pemasangan (nosing) berbahan lain, seperti karet atau aluminium, dilakukan


setelah anak tangga jadi. Caranya, (nosing) disekrupkan pada anak tangga.
Beberapa gedung pertunjukan yang ruangannya gelap, seperti bioskop dan
teater, bahkan memanfaatkan (nosing)sebagai pemandu langkah saat orang
menaiki tangga. (Nosing) ini menggunakan bahan (fluorescent) yang
mampu menyala dalam gelap.

Pencahayaan
Pencahayaan termasuk faktor penting yang patut dicermati saat merancang
tangga. Pencahayaan pada area tangga, selain akan membuat penampilan
tangga lebih terlihat, juga membantu para pengguna lebih merasa aman dan
nyaman terutama pada malam hari. Pencahayaan pada siang hari sebaiknya
memanfaatkan cahaya alami. Oleh karena itu area tangga harus diberi
bukaan yang cukup sehingga memungkinkan cahaya matahari masuk dan
menerangi area ini.

Pada malam hari, pencahayaan sepenuhnya bersumber pada lampu.


Pemasangan lampu pada area tangga, selain mempertimbangkan aspek
keamanan dan kenyamanan, perlu diperhatikan aspek estetika. Sehingga
tampilan tangga menjadi lebih bagus.

Lampu untuk menerangi area tangga bisa dipasang di plafon, di atas tangga
atau dibawah tangga. Sekitar lampu (tombol on/off) sebaiknya dipasang
pada dinding lantai bawah dan lantai di atas dan dihubungkan secara
paralel. Cara ini untuk memudahkan pemakai tangga untuk mematikan dan
menyalakan lampu saat akan naik maupun turun dari tangga.
Jenis lampu pada area tangga sebaiknya dipilih lampu yang memancarkan
cahaya berwarna hangat agar atmosfer di dalam rumah benar-benar terasa
akrab dan ramah. Lampu-lampu yang memberikan cahaya berwarna hangat
adalah kuning atau jingga atau yang mendekati warna cahaya alami.

Analisis Tangga
Analisis tangga adalah upaya teknis untuk mendapatkan alternatif dimensi
elemen tangga dengan cara membandingkan antara dimensi dilapangan
dengan parameter perencanaan yang berlaku.

Ruangan Yang Dipakai


Panjang : 500 cm
Lebar : 160 cm
Tinggi lantai Split 1 B – Mezzanine : 420cm
Tinggi bordes : 220 cm

Perhitungan Dimensi Tangga


Tinggi (Optride) (a) : 170 mm
Jumlah (Optride) : 11 buah
Lebar (Antrede)(b) : 300 mm
Syarat ideal 2a + b = 600 s/d 650mm
(2. 170) + 300 = 640 mm. ok!

Dari perhitungan diatas tangga dikategorikan memenuhu syarat.


Dalam analisis dipakai dimensi:
Tinggi (Optride) (a) : 170 mm (asumsi)
Jumlah (Optride) : 11 buah
Lebar (Antrede) (b) : 300

Perhitungan Tangga dan Bordes


Jumlah (Antrede) : (n – 1): 11 – 1 = 10 buah
Lebar bordes : 200 mm
Panjang tangga : 10 x 300 = 3000 mm

Sudut kemiringan tangga


  ArcTan x LebarAntride/TinggiOptride
  ArcTan 0,567
  29,55
  30

Berdasarkan kemiringan nya, tangga ini termasuk kedalam tangga biasa.


(Tangga biasa, 240 - 450, koefisien kemiringan 0,44 - 1,0)

Perhitungan Equivalent Pelat Tangga


BD/AB = BC/AB
BD = AB x BC / AC = 170 x 300/ √(170)²+(300)² = 147,903 mm
t eq = 2/3 x BD = 2/3 x 147,903 = 98,602 mm
Jadi total equivalent pelat tangga:
Y = t eq + ht = 98,602+ 150 mm = 248,602 mm

Analisa Pembebanan Tangga Dan Bordes


Pembebanan pelat anak tangga (tabel 2. PPIUG – 1983)

Beban mati (qD)


Berat ubin (tebal 1 cm) : 0,01 x 2 x 24 = 0,48 kg/m
Berat spesi (tebal 2 cm): 0,02 x 2 x 21 = 0,84kg/m
Berat sendiri pelat : 0,17 x 2x 2400 x 1/cos α = 1154 kg/m
Berat sandaran = 100,000kg/m +
= 1255,32kg/m

Beban hidup (qL) :


2 x 300 = 600 kg/m
Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= 1,2 . 1255,32+ 1,6 . 600
= 2466,384 kg/m

Pembebanan pelat bordes (tabel 2. PPIUG – 1983)


Beban mati (qD)
Berat ubin (tebal 1 cm) : 0,01 x 2x 24 = 0,48kg/m
Berat spesi (tebal 2 cm): 0,02 x 2x 21 = 0,84kg/m
Berat sendiri pelat bordes: 0,17 x 2x 2400= 816kg/m
Berat sandaran tangga : = 100,000 kg/m +
= 917,32kg/m

Beban hidup (qL)


: 2 x 300 = 600 kg/m
Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= 1,2 .917,32 + 1,6 . 600
= 2060,784 kg/m

Analisa Penulangan Tangga dan Bordes


Metode Distribusi Momen
Perhitungan analisa struktur tangga menggunakan metode Distribusi
Momen. Tumpuan diasumsikan jepit, jepit seperti pada gambar berikut:

Panjang batang AB = √(3,00)² + (2,00)² = 3,7 m


qx1 = q . cos α = 2466,384 . cos 30° = 2135,95 kg/m
qy1 = q . sin α = 2466,384 . sin 30° = 1233,19 kg/m

Menghitung kekakuan relatife


Batang AB 4EI/L kekakuan 4
Batang BC 4EI/2 kekakuan 7,4
Menghitung faktor distribusi
DBA = 4/11,4 = 0,3
DAB = 7,4/11,4 = 0,6

Menghitung Momen Primer


MFAB = 1/12 x q x l² = 1/12x 2135,95 x 3,7² = 2436,76 kgm
MFBA = -1/12 x q x l² = - 1/12x 2135,95 x 3,7² = -2436,76 kgm
MFBC = 1/12 x q x l² = 1/12x 2060,784 x 2² = 686,93 kgm
MFBA =-1/12 x q x l² = -1/12x 2060,784 x 2² = -686,93 kgm

Joint A B C

Batang AB BA BC CB

Kekakuan relatif 4 4 7,4 7,4

Faktor distribusi 0 0,35 0,65 0

FEM 2436,76 -2436,76 686,93 -686,93

MD 0 612,44 1137,39 0

MP 306,22 0 0 568,69

MD 0 0 0 0

Jumlah Momen 306,22 -1819,97 1832,37 -110,84

Keterangan:
FEM = Momen primer
MD = Momen distribusi
MP = Momen pindahan

Reaksi pada bentang A – B – C


Menghitung Reaksi Perletakan
Reaksi akibat beban
VA = ½ x q x l = ½ x 2135,95 x 3,7 = 3951,51 kg ()
VB = ½ x q x l = ½ x 2135,95 x 3,7 = 3951,51 kg ()
VB = ½ x q x l = ½ x 1233,19 x 2 = 1233,19 kg ()
VC = ½ x q x l = ½ x 1233,19 x 2 = 1233,19 kg ()

Reaksi akibat momen ujung


VA = - MAB+MBA/L = -2436,76+(-2436,76)/3,7 = - 1317,17 kg ()
VA = - MBC+MBC/L = -686,93+(-686,93)/2 = - 686,93 kg ()
HA = q . cos α = 2466,384. cos 30° = 2135,95 kg ( )

Joint A B C

Reaksi 3951,51 3951,51 1233,19 1233,19


akibat
beban

Reaksi -1317,17 1317,17 686,93 -686,93


akibat
momen
ujung

Reaksi 2634,34 5286,68 1920,12 546,26


total

Penulangan tangga dan bordes


Direncankan memakai tulangan D 13mm
f’c = 20,75 MPa
fy = 240 MPa
b = 1000 mm
d = h + t eq – 35 – (1/2 x 12)
= 150 + 98,602 – 35 – (1/2x12)
= 207,602 mm

Tulisan tersebut bertujuan untuk membantu pembaca supaya dapat


menerapkan semua teori dan praktek yang didapat selama masa pendidikan
agar dapat merencanakan suatu proyek bukan hanya bangunan tangga
tetapi mulai dari awal sampai akhir yaitu mulai dari perhitungan konstruksi
bangunan hingga pengelolaan proyek, demikian semoga membantu.

Anda mungkin juga menyukai