Perdagangan Bebas adalah proses kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tidak adanya
hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-
individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. Dengan tidak
adanya hambatan yang diterapkan pemerintah dalam melaksanakan perdagangan, tentunya ada
kebebasan aturan, cara, dan jenis barang yang dijual. Maka, munculah persaingan dagang yang
ketat baik antar individu ataupun perusahaan yang berada di Negara yang berbeda yaitu yang
kita kenal dengan istilah ekspor dan impor atau proses penjualan dan pembelian yang dilakukan
antar Negara.
Indonesia adalah salah satu Negara yang melakukan kegiatan perdagangan bebas. Tentunya
dalam melaksanakan kegiatan ini terdapat dampak – dampak yang mempengaruhi
perekonomian Negara. Bukan hanya dampak positif bagi komsumen yang bisa mendapatkan
barang – barang berkualitas internasional dengan mudah, tapi tentunya tidak sedikit pula
dampak buruk bagi pelaku usaha di Indonesia yang harus mengalami persaingan yang sangat
ketat dengan tanpa dukungan kualitas penjualan yang terkadang jauh dengan pesaing asing.
Identifikasi Masalah
Tujuan Penulisan
Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain
(seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen)
Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain
Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak, subsidi, peraturan atau
hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil perusahaan, isirumah, atau
faktor-faktor produksi
Akses bebas ke pasar
Akses bebas kepada informasi pasar
Ketakupayaan firma-firma mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli atau oligopoli
berian pemerintah
Pergerakan bebas tenaga kerja antara dan dalam negara
Pergerakan bebas modal antara dan dalam negara
Definisi Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya
kerumitan aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu Negara.
Sehingga, suatu Negara, perusahaan, atau perorangan sekalipun dapat menjual produk yang
diciptakannya di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual produknya
didalam negeri sehingga komsumen dapat mendapatkan barang – barang kualitas internasional
dengan mudah dan dengan harga yang relatif terjangkau.
Dengan tidak adanya hambatan aturan dalam melaksanakan kegiatan perdagangan bebas ini
tentunya memacu suatu Negara untuk mengembangkan negaranya dalam menjual hasil produk
unggulan yang menjadi ciri khas negaranya tersebut. Menurut para pakar dengan melakukan
perdagangan bebas tentunya akan saling menguntungkan bagi
Tentunya setiap Negara memiliki kekurangan dan kelebihannya masing – masing, ada Negara
yang memiliki keunggulan dalam menciptakan alat – alat canggih seperti computer dan alat
elektronik lainnya, tetapi minim dalam sumber daya alam. Ada pula Negara yang memiliki sumber
daya alam yang berlimpah tetapi memiliki keterbatasan dalam menciptakan alat – alat canggih
seperti elektronik, maka dengan adanya perdagangan bebas tentunya akan menjadi keutungan
bagi satu sama lain.
Dampak Positif
Dengan adanya perdagangan bebas yang dilakukan oleh suatu Negara, tentunya
Negara tersebut dapat menikmati produk tidak hanya dari hasil produk buatan dalam negeri
sendiri saja, tetapi juga dapat menkonsumsi produk buatan luar negeri dengan mudah karena
dengan adanya perdagangan bebas barang impor dapat bebas masuk kedalam negeri. selain itu
terjalin suatu hubungan internasional yang semakin terbuka antar Negara. Kemudian produk –
produk dalam negeri dapat dengan memudah meraih popularitas di luar negeri. Dapat pula
meningkatkan reputasi Negara ketika suatu Negara dapat berprestasi menciptakan produk yang
bermanfaat dan diminati oleh konsumen internasional. Kemudian devisa kuat jika ekspor lebih
besar daripada impor. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi. Setiap
individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi, inisiatif dan kreatifitas masyarakat
dapat dikembangkan, terjadi persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang yang
bermutu, efisiensi dan efektifitas tinggi karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip
ekonomi.
Dampak Negatif
Tentunya selain dampak positif, tidak sedikit juga dampak negative yang ditimbulkan akibat
kegiatan perdagangan bebas. Yaitu selain menjadi orang yang konsumtif terhadap barang –
bararang impor, banyak pula pengangguran, karena kalah bersaing produsen dari luar negeri,
kemudian banyak pabrik yg bangkrut karena tidak kuat dengan persainan yang begitu ketat,
selain itu larinya investor dikarenakan SDM dan ETOS KERJA dalam negeri lemah dan devisa yang
habis karena lebih banyak produk impor daripada ekspor. Kemudian bagi Negara – Negara yang
belum berkembang maka akan menjadi sebuah kerugian karena selalu mengandalkan Negara
lain untuk terus mengimpor barang – barang kedalam negeri, yang kemudian membuat Negara
yang lemah ini sulit berkembang karena terus “diserang” oleh barang – banrang impor. Juga
sebaliknya, akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Negara yang telah berkembang untuk terus
menjual produknya ini sehingga produknya lebih diminati dan lebih popular di luar negeri.
Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah oleh pihak yang kuat ekonominya,
menimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan masyarakat, munculnya kesenjangan
ekonomi antara golongan ekonomi kuat dengan golongan ekonomi lemah, perekonomian dapat
dengan mudah menjadi tidak stabil.
Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain
(seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen), maksudnya adalah jual beli tersebut
dilakukan tanpa dikenai pajak pada pemerintah.
Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain, hal ini pun
hamper sama dengan poin pertama, tidak adanya ketentuan pajak yang khusus yang
dikenakan kepada produsen, juga tidak adanya pembatasan oleh perdagangan yang lain.
Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak, subsidi, peraturan atau
hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil perusahaan, isirumah, atau
faktor-faktor produksi
Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang dapat langsung pada
pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses penjualannya.
Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli produk dapat meraih
informasi secara terbuka dan bebas.
Ketakupayaan firma-firma mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli atau oligopoli
berian pemerintah
Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam negara
Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara
Contoh Kegiatan Perdagangan Bebas
1). perjanjian antara negara negara amerika utara North America Free Trade Area (NAFTA) yang
kalau tidak salah beranggotakan amerika serikat kanada dan mexico (meskipun mexsiko itu
adalah negara amerika tengah namun politiknya menjurus ke amerika )
2).perjanjian antara negara negara amerika tengah Central America Free Trade area (CAFTA) yang
beranggotakan ex savador ,guatemala dll
3). perjanjian antar negara asean AFTA (ASEAN Free Trade Area) perjanjian antar anggota asean
jadi antar anggota harus membebaskan biaya perdagangan antar sesama anggota
4). perjanjian antara asean dengan china (asean china free trade area) “kalau tidak salah
namanya” yaitu dimana setiap produk yang di export ke china akan ada bebas bea masuk dan
begitu juga sebaliknya ke neagara anggota asean
Kesimpulan
Perdagangan Bebas adalah proses kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tidak adanya
hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-
individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. Dengan kebebasan
beraktifitas dalam perdagangan internasional tentunya banyak dampak yang ditimbulkan yaitu
dampak positif dan dampak negative yang ditimbulkan. Dampak positif yaitu
diantaranya Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi. Setiap
individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi, inisiatif dan kreatifitas masyarakat
dapat dikembangkan, terjadi persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang yang
bermutu, efisiensi dan efektifitas tinggi karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip
ekonomi. Sedangkan dampak negative yaitu diantaranya Adanya eksploitasi terhadap
masyarakat ekonomi lemah oleh pihak yang kuat ekonominya, menimbulkan terjadinya
monopoli sehingga merugikan masyarakat, munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan
ekonomi kuat dengan golongan ekonomi lemah, perekonomian dapat dengan mudah menjadi
tidak stabil.
Saran
Agar suatu Negara tidak mengalami keterpurukan dalam kegiatan pasar bebas ini tentunya perlu
adanya strategi pasar yang baik salah satunya adalah memikirkan bagaimana agar konsumen
dapat meminati produk dalam negeri sehingga produk dalam negeri dapat bersaing dan memiliki
peminat dengan bangga terhadap produk asli buatan lokal. Salah satu caranya adalah
menggerakan dan mendukung kegiatan industry dalam negeri dalam menghasilkan produk –
produk yang berkualitas dan bersaing.
Perdagangan bebas didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang
diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individu-individual atau peusahaan-
perusahaan yang berada pada negara yang berbeda. Perdagangan bebas ( Free Trade)
merupakan salah satu cara untuk dapat mengembangkan pasar dalam dan luar negeri dalam
mengatasi faktor penghambat perdaganan intenasional . Dengan membuka keran perdagangan
bebas antar negara maka tidak menutup kemungkinan bahwa perekonomian suatu negara akan
membaik dengan semakin meningkatnya produk ekspor.
Pada dasarnya perdagangan bebas memungkinkan setiap negara untuk bisa memasarkan
produknya ke negara lain tanpa harus melalui proses birokrasi yang berbelit-belit dan tentunya
tanpa adanya biaya bea masuk barang yang harus di tanggung dengan mengandalkan teori
keunggulan kompetitif yang dimiliki . Hal ini akan menyebabkan barang yang di impor dari negara
yang masuk kedalam daftar perdagangan bebas akan bisa didapatkan di pasaran dengan harga
murah. Tentunya jika kita tidak memapankan dan menstabilkan produk dalam negeri atau lokal,
maka kondisi ini tentu akan sangat merugikan bagi mereka.
Itulah mengapa, salah satu syarat sebuah negara dapat menjalin kerjasama dengan negara lain
dalam perdagangan bebas ialah negara tersebut harus sudah stabil perekonomiannya dan
memahami teori keunggulan komperatif , dan siap menerima konsekuensi dri produk impor yang
akan membludak di pasaran. Namun, tentunya hal ini juga dapat dimanfaatkan bagi para
pengusaha dan pengrajin untuk dapat mengekspor barangnya ke luar negeri. Perdagangan bebas
akan memungkinkan kita lebih mudah menjual barang atau produk kepasar internasional.
Berikut, beberapa daftar 10 contoh perdagangan bebas antar negara di dunia. Simak
selengkapnya.
4. Perjanjian Antara ASEAN dan China / CAFTA (China-ASEAN Free Trade Area)
CAFTA merupakan perjanjian perdagangan antara China dan negara-negara ASEAN untuk saling
mengadakan perdagangan bebas dengan tarif bea masuk sebesar 0% untuk produk-produk China
dan ASEAN. China merupakan salah satu negara yang memiliki perekonomian yang kuat, China
juga dikenal memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara ASEAN. karenanya pada saat
itu, perdana menteri China mendeklarasikan untuk menjalin kerjasama perdagangan dengan
negara ASEAN sebagaimana teori perdagangan internasional menurut para ahli . Tepatnya pada
tahun 2001 dalam KTT-ASEAN yang ketujuh yang diadakan di Bandar Sri Begawan Brunai
Darussalam ASEAN menyetujui pembentukan CAFTA selama 10 tahun. Yang kemudian disahkan
pada KTT ASEAN kedelapan di Phnom Phen, Vietnam pada November 2008.
5. Indonesia-CAFTA
Indonesia sendiri resmi menandatangani perjanjian CAFTA pada tahun 2010. Hal ini kemudian
memunculkan polemik dan ketakutan akan adanya dampak negatif yang ditimbulkan dari
penandatanganan perjanjian ini. Keikutsertaan Indonesia dalam CAFTA menjadi sebuah titik
balik, karena dianggap melanggar sistem ekonomi yang selama ini dianut yakni sistem ekonomi
pancasila. Dalam sistem ekonomi pancasila tertuang jelas bahwa tujuan ekonomi ialah untuk
kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Maka jangan salahkan jika saat
ini, kita dibanjiri oleh produk China yang pada akhirnya hampir mengalahka pamor produk lokal.
Jadi apakah menurut anda kita sudah benar-benar siap menggadapi pedagangan bebas?. Simak
juga faktor penyebab inflasi .
Uni Eropa (Bahasa Inggris: European Union) telah melakukan perjanjian perdagangan bebas
dengan berbagai Negara di luar kawasan Uni Eropa. Asia merupakan salah satu kawasan yang
meningkat laju ekonomi dan perdagangaanya menjadi salah satu tujuan perdagangan bebas Uni
Eropa. Untuk meningkatkan pasar dan ekonomi, Uni Eropa juga melakukan kerja sama terkait
kebijakan perdagangan bebas di kawasan Asia.
Latar Belakang
Strategi kebijakan kerja sama antara Uni Eropa dan Asia di mulai dari awal tahun 1990-an, dimana
perkembangan ekonomi Asia menjadi sebuah potensi. Pada era ini, Asia menjadi potensi daerah
ekonomi yang paling dinamis. Pada masa ini juga Eropa mulai menjadikan Asia sebagai partner
kerja sama yang serius dalam bidang ekonomi
Untuk mencapai hal ini, Komisi Eropa menyampaikan laporan pada Juli 1994 yang berjudul
‘Towards a New Asia Strategy’n yang menekankan hubungan kerja sama antara dua kawasan ini
untuk dikuatkan. Tujuan dari dokumen ini ialah
1) menguatkan kehadiran ekonomi Uni Eropa di Asia;
2) Memberi kontribusi stabilitasi di Asia;
3) Mendukung pengembangan ekonomi di Asia;
4) Memberi kontribusi untuk menguatkan penghargaan pada hak asasi dan demokrasi di Asia.
Berdasar dokumen ini, Uni Eropa menyusun strategi kerjasama dengan enam sasaran:
memberi kontribusi untuk kedamaian dan keamanan baik lokal maupun global;
memperkuat perdagangan timbal balik dan arus investasi;
mempromosikan perkembangan Negara kurang sejahtera di Asia;
memberi kontribusi perlindungan hak asasi dan penyebaran demokrasi , pemerintah yang baik
(good governance), dan supremasi hukum,
membangun kerjasama global dan aliansi dengan Negara Negara Asia;
dan membantu menguatkan kesadaran Eropa di Asia, begitu sebaliknya. Strategi ini kemudian
ditegaskan kembali pada tahun 2001.
Tindak lanjut strategi ini, pada 1996, diadakan Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) yang bertempat di
Bangkok. Pertemuan ini dihadiri oleh 15 anggota Uni Eropa, Komisi Eropa, dan 7 anggota ASEAN,
dengan tambahan Cina, Jepang dan Korea. Pada pertemuan ini membahas kerja sama dalam
bidang ekonomi, perdangan dan investasi antara Uni Eropa dan Asia. Pada November 2010,
Komisi Perdagangan Uni Eropa, Karel De Gucht menerapkan strategi perdagangan bebas yang
berjudul ‘Trade, Growth and World Affairs’ yang menyasar pada hubungan kerjasama ekonomi
Uni Eropa dengan kawasan lain termasuk Asia.
Terdapat lima kebijakan utama,
pertama membuat kerjasama perdagangan dengan partner perdagangannya;
kedua, poin utama kebijakan Uni Eropa adalah menawarkan dukungan yang sesuai untuk Negara
berkembang;
ketiga, memperdalam kerja sama strategis, dimana fokus utama adalah menyelesaikan
hambatan dalam perdagangan bebas dan investasi;
keempat, mengambil langkah yang diperlukan untuk memperluas kesempatan bisnis dengan
partner perdagangan, yang dapat menaikkan pertumbuhan dan memberi lapangan kerja di
kawasan Uni Eropa;
Kelima, mengamankan akses gratis sepenuhnya pada pasar luar negeri. Pada strategi ini juga
memilih beberapa negara sebagai mitra perdagangan beba potensial, termasuk India, Singapura,
dan Negara-negara ASEAN lainnya.