Anda di halaman 1dari 13

PERDAGANGAN BEBAS

Perdagangan Bebas adalah proses kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tidak adanya
hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-
individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. Dengan tidak
adanya hambatan yang diterapkan pemerintah dalam melaksanakan perdagangan, tentunya ada
kebebasan aturan, cara, dan jenis barang yang dijual. Maka, munculah persaingan dagang yang
ketat baik antar individu ataupun perusahaan yang berada di Negara yang berbeda yaitu yang
kita kenal dengan istilah ekspor dan impor atau proses penjualan dan pembelian yang dilakukan
antar Negara.

Indonesia adalah salah satu Negara yang melakukan kegiatan perdagangan bebas. Tentunya
dalam melaksanakan kegiatan ini terdapat dampak – dampak yang mempengaruhi
perekonomian Negara. Bukan hanya dampak positif bagi komsumen yang bisa mendapatkan
barang – barang berkualitas internasional dengan mudah, tapi tentunya tidak sedikit pula
dampak buruk bagi pelaku usaha di Indonesia yang harus mengalami persaingan yang sangat
ketat dengan tanpa dukungan kualitas penjualan yang terkadang jauh dengan pesaing asing.

Identifikasi Masalah

Berikut Identifikasi Masalah mengenai “Perdagangan Bebas”, yaitu sebagai berikut:

 Faktor – faktor yang menyebabkan munculnya aktifitas perdagangan bebas ?


 Ciri – Ciri Perdagangan Bebas ?
 Bagaimana Sejarah Perdagangan bebas ?
 Dampak dari kegiatan bebas dari suatu Negara ?
 Hambatan Perdagangan Bebas ?
 Contoh kegiatan perdagangan bebas ?

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

 Untuk mengetahui definisi/pengertian dari perdagangan bebas


 Untuk mengetahui apa saja yang menjadi ciri dari perdagangan bebas
 Sejarah perdagangan bebas
 Untuk memperbandingkan dampak yang ditimbulkan bagi suatu Negara dalam melakukan
perdagangan bebas, yaitu dampak baik maupun dampak buruk
 mengetahui contoh – contoh kegiatan perdagangan bebas
 peraturan pemerintah mengenai perdagangan bebas
Landasan Teori

 Definisi Perdagangan Bebas


Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya
kerumitan aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu Negara.
Sehingga, suatu Negara, perusahaan, atau perorangan sekalipun dapat menjual produk yang
diciptakannya di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual produknya
didalam negeri sehingga komsumen dapat mendapatkan barang – barang kualitas internasional
dengan mudah dan dengan harga yang relatif terjangkau.

 Peraturan Pemerintah mengenai Perdagangan Bebas


Peraturan pemerintah mengenai perdagangan bebas diatur dalam peraturan menteri
perdagangan republik indonesia nomor : 20/m-dag/per/7/2011 tentang perubahan kedua atas
peraturan menteri perdagangan nomor 45/m-dag/per/9/2009 tentang angka pengenal importer
(api)

Ciri – Ciri Perdagangan Bebas

 Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain
(seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen)
 Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain
 Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak, subsidi, peraturan atau
hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil perusahaan, isirumah, atau
faktor-faktor produksi
 Akses bebas ke pasar
 Akses bebas kepada informasi pasar
 Ketakupayaan firma-firma mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli atau oligopoli
berian pemerintah
 Pergerakan bebas tenaga kerja antara dan dalam negara
 Pergerakan bebas modal antara dan dalam negara
Definisi Perdagangan Bebas

Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya
kerumitan aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu Negara.
Sehingga, suatu Negara, perusahaan, atau perorangan sekalipun dapat menjual produk yang
diciptakannya di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual produknya
didalam negeri sehingga komsumen dapat mendapatkan barang – barang kualitas internasional
dengan mudah dan dengan harga yang relatif terjangkau.

Dengan tidak adanya hambatan aturan dalam melaksanakan kegiatan perdagangan bebas ini
tentunya memacu suatu Negara untuk mengembangkan negaranya dalam menjual hasil produk
unggulan yang menjadi ciri khas negaranya tersebut. Menurut para pakar dengan melakukan
perdagangan bebas tentunya akan saling menguntungkan bagi

Tentunya setiap Negara memiliki kekurangan dan kelebihannya masing – masing, ada Negara
yang memiliki keunggulan dalam menciptakan alat – alat canggih seperti computer dan alat
elektronik lainnya, tetapi minim dalam sumber daya alam. Ada pula Negara yang memiliki sumber
daya alam yang berlimpah tetapi memiliki keterbatasan dalam menciptakan alat – alat canggih
seperti elektronik, maka dengan adanya perdagangan bebas tentunya akan menjadi keutungan
bagi satu sama lain.

Sejarah Perdagangan Bebas


Sejarah dari perdagangan bebas internasional adalah sejarah perdagangan
internasional memfokuskan dalam pengembangan dari pasar terbuka. Diketahui bahwa
bermacam kebudayaan yang makmur sepanjang sejarah yang bertransaksi dalam perdagangan.
Berdasarkan hal ini, secara teoritis rasionalisasi sebagai kebijakan dari perdagangan bebas akan
menjadi menguntungkan ke negara berkembang sepanjang waktu. Teori ini berkembang dalam
rasa moderennya dari kebudayaan komersil di Inggris, dan lebih luas lagi Eropa, sepanjang lima
abad yang lalu. Sebelum kemunculan perdagangan bebas, dan keberlanjutan hal tersebut hari
ini, kebijakan dari merkantilisme telah berkembang di Eropa di tahun 1500. Ekonom awal yang
menolak merkantilisme adalah David Ricardo dan Adam Smith.
Ekonom yang menganjurkan perdagangan bebas percaya kalau itu merupakan alasan kenapa
beberapa kebudayaan secara ekonomis makmur. Adam Smith, contohnya, menunjukkan kepada
peningkatan perdagangan sebagai alasan berkembangnya kultur tidak hanya di Mediterania
seperti Mesir, Yunani, dan Roma, tapi juga Bengal dan Tiongkok. Kemakmuran besar dari Belanda
setelah menjatuhkan kekaisaran Spanyol, dan mendeklarasikan perdagangan bebas dan
kebebasan berpikir, membuat pertentangan merkantilis/perdagangan bebas menjadi
pertanyaan paling penting dalam ekonomi untuk beberapa abad. Kebijakan perdagangan bebas
telah berjibaku dengan merkantilisme, proteksionisme, isolasionisme, komunismedan kebijakan
lainnya sepanjang abad.
Dampak Perdagangan Bebas

 Dampak Positif
Dengan adanya perdagangan bebas yang dilakukan oleh suatu Negara, tentunya
Negara tersebut dapat menikmati produk tidak hanya dari hasil produk buatan dalam negeri
sendiri saja, tetapi juga dapat menkonsumsi produk buatan luar negeri dengan mudah karena
dengan adanya perdagangan bebas barang impor dapat bebas masuk kedalam negeri. selain itu
terjalin suatu hubungan internasional yang semakin terbuka antar Negara. Kemudian produk –
produk dalam negeri dapat dengan memudah meraih popularitas di luar negeri. Dapat pula
meningkatkan reputasi Negara ketika suatu Negara dapat berprestasi menciptakan produk yang
bermanfaat dan diminati oleh konsumen internasional. Kemudian devisa kuat jika ekspor lebih
besar daripada impor. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi. Setiap
individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi, inisiatif dan kreatifitas masyarakat
dapat dikembangkan, terjadi persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang yang
bermutu, efisiensi dan efektifitas tinggi karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip
ekonomi.

 Dampak Negatif
Tentunya selain dampak positif, tidak sedikit juga dampak negative yang ditimbulkan akibat
kegiatan perdagangan bebas. Yaitu selain menjadi orang yang konsumtif terhadap barang –
bararang impor, banyak pula pengangguran, karena kalah bersaing produsen dari luar negeri,
kemudian banyak pabrik yg bangkrut karena tidak kuat dengan persainan yang begitu ketat,
selain itu larinya investor dikarenakan SDM dan ETOS KERJA dalam negeri lemah dan devisa yang
habis karena lebih banyak produk impor daripada ekspor. Kemudian bagi Negara – Negara yang
belum berkembang maka akan menjadi sebuah kerugian karena selalu mengandalkan Negara
lain untuk terus mengimpor barang – barang kedalam negeri, yang kemudian membuat Negara
yang lemah ini sulit berkembang karena terus “diserang” oleh barang – banrang impor. Juga
sebaliknya, akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Negara yang telah berkembang untuk terus
menjual produknya ini sehingga produknya lebih diminati dan lebih popular di luar negeri.
Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah oleh pihak yang kuat ekonominya,
menimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan masyarakat, munculnya kesenjangan
ekonomi antara golongan ekonomi kuat dengan golongan ekonomi lemah, perekonomian dapat
dengan mudah menjadi tidak stabil.

Hambatan Perdagangan Bebas

Hambatan perdagangan adalah regulasi atau peraturan pemerintah yang


membatasi perdagangan bebas.
Bentuk-bentuk hambatan perdangangan antara lain:

 Tarif atau bea cukai. Tarif adalah pajak produk impor.


 Kuota. Kuota membatasi banyak unit yang dapat diimpor untuk membatasi jumlah barang
tersebut di pasar dan menaikkan harga.
 Subsidi. Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari
pajak. Bentuk-bentuk subsidi antara lain bantuan keuangan, pinjamandengan bunga rendah
dan lain-lain.
 Muatan lokal.
 Peraturan administrasi.
 Peraturan antidumping.

Ciri – Ciri Perdagangan Bebas

 Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain
(seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen), maksudnya adalah jual beli tersebut
dilakukan tanpa dikenai pajak pada pemerintah.
 Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain, hal ini pun
hamper sama dengan poin pertama, tidak adanya ketentuan pajak yang khusus yang
dikenakan kepada produsen, juga tidak adanya pembatasan oleh perdagangan yang lain.
 Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak, subsidi, peraturan atau
hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil perusahaan, isirumah, atau
faktor-faktor produksi
 Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang dapat langsung pada
pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses penjualannya.
 Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli produk dapat meraih
informasi secara terbuka dan bebas.
 Ketakupayaan firma-firma mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli atau oligopoli
berian pemerintah
 Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam negara
 Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara
Contoh Kegiatan Perdagangan Bebas

1). perjanjian antara negara negara amerika utara North America Free Trade Area (NAFTA) yang
kalau tidak salah beranggotakan amerika serikat kanada dan mexico (meskipun mexsiko itu
adalah negara amerika tengah namun politiknya menjurus ke amerika )

2).perjanjian antara negara negara amerika tengah Central America Free Trade area (CAFTA) yang
beranggotakan ex savador ,guatemala dll

3). perjanjian antar negara asean AFTA (ASEAN Free Trade Area) perjanjian antar anggota asean
jadi antar anggota harus membebaskan biaya perdagangan antar sesama anggota

4). perjanjian antara asean dengan china (asean china free trade area) “kalau tidak salah
namanya” yaitu dimana setiap produk yang di export ke china akan ada bebas bea masuk dan
begitu juga sebaliknya ke neagara anggota asean

Kesimpulan

Perdagangan Bebas adalah proses kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tidak adanya
hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-
individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. Dengan kebebasan
beraktifitas dalam perdagangan internasional tentunya banyak dampak yang ditimbulkan yaitu
dampak positif dan dampak negative yang ditimbulkan. Dampak positif yaitu
diantaranya Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi. Setiap
individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi, inisiatif dan kreatifitas masyarakat
dapat dikembangkan, terjadi persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang yang
bermutu, efisiensi dan efektifitas tinggi karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip
ekonomi. Sedangkan dampak negative yaitu diantaranya Adanya eksploitasi terhadap
masyarakat ekonomi lemah oleh pihak yang kuat ekonominya, menimbulkan terjadinya
monopoli sehingga merugikan masyarakat, munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan
ekonomi kuat dengan golongan ekonomi lemah, perekonomian dapat dengan mudah menjadi
tidak stabil.

Saran
Agar suatu Negara tidak mengalami keterpurukan dalam kegiatan pasar bebas ini tentunya perlu
adanya strategi pasar yang baik salah satunya adalah memikirkan bagaimana agar konsumen
dapat meminati produk dalam negeri sehingga produk dalam negeri dapat bersaing dan memiliki
peminat dengan bangga terhadap produk asli buatan lokal. Salah satu caranya adalah
menggerakan dan mendukung kegiatan industry dalam negeri dalam menghasilkan produk –
produk yang berkualitas dan bersaing.
Perdagangan bebas didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang
diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individu-individual atau peusahaan-
perusahaan yang berada pada negara yang berbeda. Perdagangan bebas ( Free Trade)
merupakan salah satu cara untuk dapat mengembangkan pasar dalam dan luar negeri dalam
mengatasi faktor penghambat perdaganan intenasional . Dengan membuka keran perdagangan
bebas antar negara maka tidak menutup kemungkinan bahwa perekonomian suatu negara akan
membaik dengan semakin meningkatnya produk ekspor.

Pada dasarnya perdagangan bebas memungkinkan setiap negara untuk bisa memasarkan
produknya ke negara lain tanpa harus melalui proses birokrasi yang berbelit-belit dan tentunya
tanpa adanya biaya bea masuk barang yang harus di tanggung dengan mengandalkan teori
keunggulan kompetitif yang dimiliki . Hal ini akan menyebabkan barang yang di impor dari negara
yang masuk kedalam daftar perdagangan bebas akan bisa didapatkan di pasaran dengan harga
murah. Tentunya jika kita tidak memapankan dan menstabilkan produk dalam negeri atau lokal,
maka kondisi ini tentu akan sangat merugikan bagi mereka.

Itulah mengapa, salah satu syarat sebuah negara dapat menjalin kerjasama dengan negara lain
dalam perdagangan bebas ialah negara tersebut harus sudah stabil perekonomiannya dan
memahami teori keunggulan komperatif , dan siap menerima konsekuensi dri produk impor yang
akan membludak di pasaran. Namun, tentunya hal ini juga dapat dimanfaatkan bagi para
pengusaha dan pengrajin untuk dapat mengekspor barangnya ke luar negeri. Perdagangan bebas
akan memungkinkan kita lebih mudah menjual barang atau produk kepasar internasional.
Berikut, beberapa daftar 10 contoh perdagangan bebas antar negara di dunia. Simak
selengkapnya.

1. NAFTA (North America Free Trade Area)


NAFTA merupakan contoh perjanjian bebas antara negara-negara yang berada di daerah Ameika
Utara. Organisasi ini didirikan pada tahun 1994 oleh Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.
NAFTA bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga, komunikasi,
kegiatan kebudayaan, kewarganegaraan, paspor, visa, kegiatan sosial dan kegiatan kesehatan.
Markas NAFTA berada di Washington DC, Ottawa, dan Meksico City. Simak juga teori
perdagangan internasional moderen .

2. DR-CAFTA (The Dominican Republik- Central America Free Trade Agreement)


DR-CAFTA merupakan perjanjian perdagangan bebas antara Amerika Serikat dengan Negara-
negara Amerika Tengah yang terdiri dari Guatemala, Costa Rica, El-Salvador, Honduras dan
Nikaragua. Perjanjian ini disetujui pada tahun 2003 dan 2004. Melalui DR-CAFTA tarif ekspor bagi
produk-produk Amerika Serikat ke negara-negara anngota akan berkurang sebanyak 80%.
Sebelum Republik Dominica Bergabung dalam perjanjian ini, dahulu perjanjian ini bernama
CAFTA. Dan semenjak Republik Dominika bergabung maka nama.organisasi ini menjadi DR-
CAFTA simak juga contoh teori permintaan .
3. AFTA (ASEAN Free Trade Area)
AFTA merupakan sebuah persetujuan antar negara-negara ASEAN mengenai sektor produk lokal
pada seluruh negara ASEAN. AFTA berdiri pada tahun 1995 dengan tujuh Negara anggota yakni
Brunai, Indonesia, Malaysia, Thailand, Philipina, Singapura, dan Vietnam. Laos dan Myanmar
bergabung pada 1996, dan Kamboja pada tahun 1997. Kini AFTA terdiri dari 10 negara anggota
ASEAN yang memiliki tujuan meningkatkan daya saing negara-negara ASEAN dalam basis
produksi dalam pasar dunia melalui penghapusan bea dan halangan non-bea dalam ASEAN. ini
juga sekaligus untuk menarik investor asing dapat berinvestasi langsung ke negara ASEAN. Simak
juga teori ekspor menurut para ahli .

4. Perjanjian Antara ASEAN dan China / CAFTA (China-ASEAN Free Trade Area)
CAFTA merupakan perjanjian perdagangan antara China dan negara-negara ASEAN untuk saling
mengadakan perdagangan bebas dengan tarif bea masuk sebesar 0% untuk produk-produk China
dan ASEAN. China merupakan salah satu negara yang memiliki perekonomian yang kuat, China
juga dikenal memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara ASEAN. karenanya pada saat
itu, perdana menteri China mendeklarasikan untuk menjalin kerjasama perdagangan dengan
negara ASEAN sebagaimana teori perdagangan internasional menurut para ahli . Tepatnya pada
tahun 2001 dalam KTT-ASEAN yang ketujuh yang diadakan di Bandar Sri Begawan Brunai
Darussalam ASEAN menyetujui pembentukan CAFTA selama 10 tahun. Yang kemudian disahkan
pada KTT ASEAN kedelapan di Phnom Phen, Vietnam pada November 2008.

5. Indonesia-CAFTA
Indonesia sendiri resmi menandatangani perjanjian CAFTA pada tahun 2010. Hal ini kemudian
memunculkan polemik dan ketakutan akan adanya dampak negatif yang ditimbulkan dari
penandatanganan perjanjian ini. Keikutsertaan Indonesia dalam CAFTA menjadi sebuah titik
balik, karena dianggap melanggar sistem ekonomi yang selama ini dianut yakni sistem ekonomi
pancasila. Dalam sistem ekonomi pancasila tertuang jelas bahwa tujuan ekonomi ialah untuk
kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Maka jangan salahkan jika saat
ini, kita dibanjiri oleh produk China yang pada akhirnya hampir mengalahka pamor produk lokal.
Jadi apakah menurut anda kita sudah benar-benar siap menggadapi pedagangan bebas?. Simak
juga faktor penyebab inflasi .

6. Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Jepang (EPA)


Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi penting dari negara matahari terbit atau Jepang.
Karenanya, jepang merupakan salah satu negara yang mengelontorkan investasi yang besar ke
indonesia dalam berbagai sektor. Mungkin, hal ini juga dipengaruhi oleh sejarah masa lampau
dimana saat itu Jepang sempat menjajah Indonesia, sehingga tentunya Jepang mengetahui
Sumber Daya Alam yang melimpah yang terjandung dalam bumi pertiwi kita. Maka tidak salah
jika Jepang-Indonesia menandatangani perjanjian perdagangan bebas, yang pada akhirnya
memberikan dampak positif bagi kedua negara. Salah satu tujuan perjanjian perdagangan bebas
ini ialah kesepakatan untuk kerjasama dalam meningkatkan kapasitas Indonesia sehingga lebih
mampu bersaing dan memanfaatkan secara optimal. Semoga kerjasama ini dapat teeus berlanjut
dan pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara kita.
Simak juga dampak inflasi .

7. Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika-Korea Selatan (KORUS)


Amerika Serikat sebagai negara dengan perekonomian terkuat disunia juga membuka seluas-
luasnya kesempatan untuk dapat saling melakuka perdagangan bebas. Salah satunya ialah
bersama Korea Selatan. Amerika-Korsel memang memiliki hubungan yang amat dekat terutama
mengenai masalah dengan Korut. Sebagaimana perjanjian perdagangan bebas lainnya, maka
korsel akan sangat diuntungkan karena dapat dengan bebas menerima impor produk dari AS dan
sebaliknya juga dapat bebas mengekspor produk ke AS. Kerjasama ini dijalin tentu agar dapat
memberikan keuntungan perekonomian kepada kedua negara.

8. Perjanjian Pedagangan Bebas Uni Eropa – Amerika Serikat


Hubungan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat tetap menguat meski di tengah krisis global yang
melanda. Hubungan kerjasama tersebut juga menjadi hubungan yang terkuat di tengah
ketidakstabilan ekonomi. Hubungan timbal balik antara Amerika dan uni Eropa menghasilkan 1
Milyar Dollar per harinya. Investasi yang dihasilkanpun tercatat lebih dari 1.800.000.000.000
dalam setahun. Uni Eropa dan Amerika menjadi mitra perdagangan dengan julah perdagangan
barang lebih dari $ 1 Milyar mencapai $ 411.000.000.000. Tercatat Uni Eropa dan Amerika
menyerap 20% ekspor dari masing-masing barang, dan 30% dari ekspor masing-masing
pelayanan. Simak juga contoh tenaga kerja terampil .

9. Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC)


APEC atau Asia-Pasific Economic merupakan bentuk kerjasama ekonomi antara 21 negara di
lingkae pasifik. APEC memiliki tujuan yakni untuk mengukuhkan pertumbuhan ekonomi,
mempeeerat komnitas dan mendorong perdagangan bebas diseluruh kawasan Asia-Pasifik. APEC
didirikam pada tahun 1989 Indonesia sendiri merupaka negara yang tergabunh bersama APEC
sejak tahun 1998 bersama Australia, Brunai Darusallam, Kanada, Jepang, Korsel, Malaysia,
Selandia Baru, Philipina, Singapura, Thailand dan AS. KTT APEC diselenggarakan setiap tahun di
setiap negara Anggota. Hingha tahun 2013 Indonesia tercacat menjadi tuan rumah sebanyak dua
kali yakni pada tahun 15 November 1994 di Bogor dan 1-8 Oktober di Bali.

10. Perdagangan Perjanjian Kerjasama Investasi ASEAN-Amerika Serikat.


Perdagangan antar negara merupakan salah satu cara untuk membentuk relasi sekaligus
meredam timbulnya konflik. Begitupula dengan hubungan antara AS-ASEAN yang mengalami
fluktuatif. Namun, pada dasarnya dari hubungan kerjasama yang dijalin setiap amggota
kelompok negara ASEAN dan Amerika tentu mendapatkan keuntungan. Disisi lain juga bahwa
keberadaan Ameirika di ASEAN dipercaya mampu menguatkan kerjasama ekonomi regional
tersebut, dan tentu ikut menguatkan perekononomian masing-masing Negara.
Kebijakan perdagangan bebas Uni Eropa di Asia

Uni Eropa (Bahasa Inggris: European Union) telah melakukan perjanjian perdagangan bebas
dengan berbagai Negara di luar kawasan Uni Eropa. Asia merupakan salah satu kawasan yang
meningkat laju ekonomi dan perdagangaanya menjadi salah satu tujuan perdagangan bebas Uni
Eropa. Untuk meningkatkan pasar dan ekonomi, Uni Eropa juga melakukan kerja sama terkait
kebijakan perdagangan bebas di kawasan Asia.

Latar Belakang
Strategi kebijakan kerja sama antara Uni Eropa dan Asia di mulai dari awal tahun 1990-an, dimana
perkembangan ekonomi Asia menjadi sebuah potensi. Pada era ini, Asia menjadi potensi daerah
ekonomi yang paling dinamis. Pada masa ini juga Eropa mulai menjadikan Asia sebagai partner
kerja sama yang serius dalam bidang ekonomi
Untuk mencapai hal ini, Komisi Eropa menyampaikan laporan pada Juli 1994 yang berjudul
‘Towards a New Asia Strategy’n yang menekankan hubungan kerja sama antara dua kawasan ini
untuk dikuatkan. Tujuan dari dokumen ini ialah
1) menguatkan kehadiran ekonomi Uni Eropa di Asia;
2) Memberi kontribusi stabilitasi di Asia;
3) Mendukung pengembangan ekonomi di Asia;
4) Memberi kontribusi untuk menguatkan penghargaan pada hak asasi dan demokrasi di Asia.
Berdasar dokumen ini, Uni Eropa menyusun strategi kerjasama dengan enam sasaran:
memberi kontribusi untuk kedamaian dan keamanan baik lokal maupun global;
memperkuat perdagangan timbal balik dan arus investasi;
mempromosikan perkembangan Negara kurang sejahtera di Asia;
memberi kontribusi perlindungan hak asasi dan penyebaran demokrasi , pemerintah yang baik
(good governance), dan supremasi hukum,
membangun kerjasama global dan aliansi dengan Negara Negara Asia;
dan membantu menguatkan kesadaran Eropa di Asia, begitu sebaliknya. Strategi ini kemudian
ditegaskan kembali pada tahun 2001.

Tindak lanjut strategi ini, pada 1996, diadakan Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) yang bertempat di
Bangkok. Pertemuan ini dihadiri oleh 15 anggota Uni Eropa, Komisi Eropa, dan 7 anggota ASEAN,
dengan tambahan Cina, Jepang dan Korea. Pada pertemuan ini membahas kerja sama dalam
bidang ekonomi, perdangan dan investasi antara Uni Eropa dan Asia. Pada November 2010,
Komisi Perdagangan Uni Eropa, Karel De Gucht menerapkan strategi perdagangan bebas yang
berjudul ‘Trade, Growth and World Affairs’ yang menyasar pada hubungan kerjasama ekonomi
Uni Eropa dengan kawasan lain termasuk Asia.
Terdapat lima kebijakan utama,
pertama membuat kerjasama perdagangan dengan partner perdagangannya;
kedua, poin utama kebijakan Uni Eropa adalah menawarkan dukungan yang sesuai untuk Negara
berkembang;
ketiga, memperdalam kerja sama strategis, dimana fokus utama adalah menyelesaikan
hambatan dalam perdagangan bebas dan investasi;
keempat, mengambil langkah yang diperlukan untuk memperluas kesempatan bisnis dengan
partner perdagangan, yang dapat menaikkan pertumbuhan dan memberi lapangan kerja di
kawasan Uni Eropa;
Kelima, mengamankan akses gratis sepenuhnya pada pasar luar negeri. Pada strategi ini juga
memilih beberapa negara sebagai mitra perdagangan beba potensial, termasuk India, Singapura,
dan Negara-negara ASEAN lainnya.

Uni Eropa dan ASEAN


Kerjasama antara ASEAN dan Uni Eropa dimulai pada tahun 1972, dimana ASEAN membentuk
Special Coordinating Committee of ASEAN Nations (SCCAN) untuk mengadakan dialog dengan
masyarakat di kawasan Eropa. Ditambah dengan dibentuknya ASEAN Brussels Committee (ABC)
yang dianggotakan Duta Besar beberapa Negara anggota ASEAN di Brussels,Belgia. Hingga
akhirnya terbentuk Joint Cooperation Committee (JCC) oleh ASEAN dan Uni Eropa untuk
melakukan diskusi dan pengawasan kerjasama ekonomi yang dilakukan satu kali dalam setahun.
Perkembangan negosiasi perdagangan bebas dimulai sejak Juli 2007 dengan pengelompokan 7
negara anggota ASEAN. Pada Desember 2009, negara- negara anggota Uni Eropa menyetujui
untuk dilakukan perundingan persetujuan perdagangan bebas dalam format bilateral dengan
Negara anggota ASEAN. Negosiasi Uni Eropa dengan Singapura dan Malaysia dilakukan pada
tahun 2010, kemudian disusul dengan Vietnam pada tahun 2012, dan Thailand pada 2013, hingga
Filipina dan Indonesia dilakukan pada tahun 2016. Pertemuan antara kelompok kerja gabungan
terakhir dilaksanakan pada akhir Januari 2017.
Singapura
Perkembangan negosiasi perdangangan bebas antara Uni Eropa dan Singapura dimulai pada
tahun 2007 dan diputuskan pada tahun 2012 dengan ketentuan tentang perlindungan investasi
yang diselesaikan pada Oktober 2014, dengan sedikit perubahan pada tahun 2017. Mengikuti
keputusan The Court of Justice of the EU Opinion 2/15 pada 2017 dengan terlahirnya dua
persetujuan yakni: persetujuan perdagangan bebas dan persetujuan perlindungan investasi.
Malaysia
Negosiasi perdagangan bebas dan investasi antara Uni Eropa dengan Malaysia dimulai pada
September 2010 yang berlangsung selama dua tahun, hingga ditunda pada April 2012 atas
permintaan pihak Malaysia. Sepanjang proses perundingan tersebut terus mempertimbangkan
landasan untuk melanjutkan negosiasi perdagangan bebas tersebut untuk mencapai kesepakatan
untuk kedua belah pihak.
Vietnam
Negosiasi perdagangan bebas antara Vietnam dan Uni Eropa dimulai pada perundingan ASEAN
dan Uni Eropa pada tahun 2007. Kesimpulan negosiasi perdagangan bebas antara Uni Eropa dan
Vietnam diumumkan oleh Presiden Komisi Juncker dan Perdana Menteri Vietnam Dung pada 2
Desember 2015. Pada 1 Februari 2016, naskah dari perjanjian ini dipublikasikan bersama dengan
Dokumen Kerja Staf Komisi tentang Hak Asasi Manusia dan Pembangunan Berkelanjutan dalam
Hubungan Uni Eropa-Vietnam.
Thailand
Negosiasi pada kesepakatan perdagangan bebas antaraa Uni Eropa dengan Thailand dimulai
secara resmi pada Maret 2013 dan terus berlangsung hingga April 2014. Sejak pengambil alihan
militer di Thailand pada Mei 2014, pertemuan untuk membahas kesepakatan ini belum
dijadwalkan kembali.
Indonesia
Perencanaan negosiasi kesepakatan perdagangan bebas antara Uni Eropa dengan Indonesia
dimulai pada 18 Juli 2016. Negosiasi pertama dilangsungkan pad September 2016 di Brussels dan
berlanjut pada 19 hingga 23 Februari 2018 di Indonesia. Negosiasi berikutnya dijadwalkan pada
9 hingga 13 Juli di Brussels.
Filipina
Negosiasi kesepakatan perdagangan bebas antara Uni Eropa dengan Filipina secara resmi
diluncurkan pada bulan Desember 2015. Negosiasi pertama berlangsung pada Mei 2016 di
Brussels dan dilanjutkan pada bulan Februari 2017 di Cebu City, Filipina.
Myanmar/Burma
Pembicaraan perundingan kesepakatan perdagangan bebas antara Uni Eropa dengan Myanmar
dimulai dari Maret 2014. Dimulai dengan pengajuan proposal oleh Uni Eropa. Negosiasi sudah
dilakukan sebanyak empat pertemuan yakni: 9-12 Februari 2015, 25-29 Mei 2015, 21-23
September 2015, dan 13-16 Desember 2016. Diskusi teknis pun diadakan pada 26-27 April 2017
dan seiring itu kemajuan negosiasi ini terus berjalan.

Uni Eropa dan Jepang


Pada Juli 1991, deklarasi gabungan antara Jepang dan Negara Anggota Uni Eropa disepakati dan
setiap tahunnya pertemuan Uni Eropa dan Jepang terus diselenggarakan. Pada awal tahun 2000,
disepakati Rencana Aksi untuk Shaping the Common EU-Japan Future’. Kesepakatan Pengakuan
Bersama untuk memfasilitasi akses pasar telah disepakati dan mulai berlaku. Hal ini membawa
hubungan antara Uni Eropa dan Jepang dalam bidang politik, ekonomi, dan perdagangan dan
kerja sama dalam berbagai bidang lain.
Pada 6 Juli 2017 Uni Eropa dan Jepang mencapai kesepakatan pada persetujuan kemitraan
ekonomi (EPA) di KTT Uni Eropa dan Jepang yang diselesaikan pada 8 Desember 2017. Berdasar
pada kesepakatan ini menghilangkan sebagian besar tugas yang dibayar oleh perusahaan-
perusahaan Uni Eropa, yang jumlahnya mencapai € 1 miliar setiap tahun, membuka pasar Jepang
untuk ekspor pertanian Uni Eropa dan meningkatkan peluang di berbagai sector. Hal ini
menetapkan standar tinggi untuk perlindungan tenaga kerja, keselamatan, lingkungan dan
konsumen, perlindungan data. Hal ini juga mencakup komitmen khusus untuk perubahan iklim
Paris. Persetujuan Kemitraan Ekonomi antara Uni Eropa dan Jepang telah diajukan untuk
mendapatkan persetujuan dari Negara Anggota Uni Eropa pada 18 April 2018.

Uni Eropa dan Cina


Negosiasi dari perjanjian investasi antara Uni Eropa dan Cina secara resmi dilangsungkan pada
KTT Uni Eropa-Cina pada 21 November 2013 di Beijing. Adapun tujuan Tdari kesepakatan ini
adalah untuk menghilangkan hambatan akses pasar terhadap investasi dan memberikan tingkat
perlindungan yang tinggi kepada investor di pasar Uni Eropa dan Cina . Ini akan menggantikan 26
Perjanjian Investasi Bilateral yang ada antara 27 masing-masing Anggota Uni Eropa dan Cina
dengan satu Perjanjian Investasi tunggal.
Kesepakatan ini berlanjut pada tahun 2016 dimana Uni Eropa dan Cina mencapai kesimpulan
untuk kesepakatan investasi pasar Uni Eropa-Cina dan membuat naskah negosiasi bersama.
Pertemuan negosiasi ke 16 berlangsung di Brussels pada minggu 12 Desember 2017 dan
dilanjutkan pada pertemuan negosiasi ke 17 yang dilaksanaka di Beijing pada 22 to 24 Mei 2018
.

Uni Eropa dan India


Negosiasi kebijakan perdagangan bebas antara India dengan Uni Eropa berlangsung pada Juni
2007, setelah berlangsung 12 pertemuan dan beberapa pertemuan teknis akhirnya negosiasi ini
dihentikan sementara karena ketidaksesuaian bagi kedua pihak. Kemudian, negosiasi berlanjut
pada Januari 2016 untuk menilai keberlanjutan isu-isu untuk kemudian dilanjutkan dengan
negosiasi formal. Hingga akhirny pada KTT Uni Eropa-India, perwakilan Negara menyatakan
komitmen untuk melakukan kembali kemitraan Ekonomi antara Uni Eropa dan India yang saling
menguntungkan untuk kepentingan perdagangan bebas.

Anda mungkin juga menyukai