Anda di halaman 1dari 8

1. Struktur organ yang terlibat dalam proses kehamilan.

a. Tulang Pelvis
Tulang-tulang pelvicum terdiri dari tulang pelvikum (coxae) kanan
dan kiri, sakrum, dan coccyx. Ke arah superior sacrum bersendi dengan
vertebra LV pada sendi lumbosakralis. Ke arah posterior tulang-tulang
pelvicum bersendi dengan sakrum pada sendi sakroiliaka dan ke arah
anterior dengan tulang pelvikum yang lainnya pada simfisis
pubis. 2
Perbedaan Jenis Kelamin
Pelvis wanita dan pria berbeda datam beberapa hal, banyak dari hal
tersebut berhubungan dengan lewatnya bayi melalui kavitas pelvis wanita
selama proses persalinan 2:
i. Apertura pelvis superior pada wanita berbentuk lebih membulat
dibandingkan dengan apertura pelvis superior pada pria yang
berbentuk hati. Bentuk yang
lebih bulat tersebut sebagian disebabkan oleh promontorium yang
kurang jelas dan ala sacralis yang lebih luas pada wanita.
ii. Sudut arcus pubis yang dibentuk oleh dua rami ossis pubis lebih besar
pada wanita (80o - 85o) dibandingkan pada pria (50o - 60o).
iii. Pada umumnya spina ischiadica tidak terlalu menonjol jauh ke
medial, ke dalam cavitas pelvis pada wanita sebagaimana pada
pria. 2

Gambar 1.1 Struktur tulang pelvicum A. Pada wanita B. Pada pria. Sudut
yang dibentuk oleh arcus pubis dapat diperkirakan dengan sudut diantara
ibu jari dan jari telunjuk untuk wanita dan sudut diantara jari telunjuk dan
jari tengah untuk pria. Seperti yang ditunjukkan pada inset/sispan. 2
b. Organ reproduksi eksternal
i. Vulva
Pudendum-biasanya disebut vulva-mencakup semua struktur yang
terlihat secara eksternal dari pubis ke perineum. Berikut termasuk
bagian vulva 2 :
1) Mons pubis/mons veneris, berisi bantalan berisi lemak terletak si
simfisis pubis. Setelah pubertas, kulit mons pubis ditutupi oleh
rambut keriting yang membentuk perisai (escutcheon). 2
2) Labium majus pudendi homolog dengan skrotum pria. Panjangnya
7-8 cm, kedalaman 2-3 cm, ketebalan 1-1,5 cm. Di superior,
menyatu secara langsung pada mons pubis, dan ligament bulat
berakhir di batas atasnya. Di posterior, labium majus pudenda
meruncing dan menyatu di daerah perineum membentuk komisura
posterior. Di bawah kulit, terdapat lapisan jaringan ikat padat,
yang hampir sama sekali tidak terdapat elemen otot namun kaya
akan serat elastik dan jaringan lemak. Massa lemak ini merupakan
bagian terbesar labium majus pudendi dan didarahi oleh banyak
pleksus vena. 2
3) Labium minus pudendi merupakan lipatan tipis jaringan, yang
terletak medial dari tiap labium majus pudendi. Pada laki-laki,
homolog dengan bagian ventral penis. 2
Secara struktural, labium minus pudendi terdiri dari
jaringan ikat dengan banyak pembuluh darah, serat elastin, dan
beberapa serat otot polos, yang disarafi oleh berbagai ujung saraf
dan sangat sensitif. 2
4) Klitoris merupakan homolog erektil penis dan terdapat di bawah
preputium klitoridis dan di atas uretra. Klitoris memanjang ke
bawah di antara lipatan-lipatan labium minus pudendi, dan ujung
bebasnya masuk ke bawah dan ke dalam menuju ostium vaginae. 2
ii. Vestibulum vaginae merupakan struktur genitalia eksterna wanita
yang matang secara fungsional, berasal dari membrane urogenital
embrionik. Pada vestibulum vagiane biasanya terdapat enam ostium :
uretra, vagina, dua duktus kelenjar bartholini, dan dua duktus kelenjar
parauretral terbesar-kelenjar skene. 2
1) Kelenjar vestibular, juga disebut glandula vestibularis major,
merupakan kelenjar yang besar. Diameternya 0,5-1 cm terletak
inferior dari bulbus vestibule dan di dalam ujung inferior
muskulus bulbokavernosus di kedua sisi ostium vaginae. Panjang
duktusnya 1,5-2 cm dan membuka di distal cincin hymen pada
jam 5 dan 7. 2
2) Ostium uretra. Dua pertiga bawah uretra terletak tepat diatas
dinding anterior vagina. Ostium atau meatus uretra terletak tepat
di garis tengah vestibulum, 1-1,5 cm di bawah arkus pubikus, dan
terletak sedikit di atas ostium vaginae. 2
3) Bulbus vestibule dapat disamakan dengan korpus spongiosum
penis. Merupakan agregasi vena berbentuk almond, dengan
panjang 3-4 cm, lebar 1-2 cm, dan tebal 0,5-1 cm, yang terletak di
bawah muskulus bulbokavernosus dan di kedua sisi vestibulum.2
4) Ostium vaginae dikelilingi oleh himen. Himen terdiri dari jaringan
ikat kolagen dan elastik, serta baik permukaan luar maupun
dalamnya dilapisi oleh epitel gepeng berlapis. Pada wanita hamil,
epitel himen menebal, dan jaringan kaya akan kolagen. 2
iii. Vagina adalah organ kopulasi pada wanita. Vagina adalah sebuah
tabung fibromuskulorum yang dapat melebar, yang memanjang dari
perineum melewati dasar pelvis dan masuk ke dalam kavitas pelvis.
Ujung bagian dalam vagina membesar untuk membentuk suatu daerah
yang disebut kubah vagina. 2
Dinding anterior vagina berhubungan dengan basis vesika urinaria
dan uretra: bahkan, uretra tertanam di dalam, atau menyatu dengan,
dinding anterior vagina. 2
Ke arah posterior, vagina terutama berkaitan dengan rectum. Ke
inferior, vagina membuka ke dalam vestibulum vaginae dari perineum
tepat di posterior dari ostium urethrae externum. Dari lubang luar
vagina (introitus vaginae), vagina berjalan ke posterosuperior
melewati membrana perinei dan masuk ke dalam cavitas pelvis, di
mana vagina dilekatkan oleh dinding anteriornya ke tepi serviks uteri
yang melingkar. 2
Fornix vaginae adalah recessus yang terbentuk di antara tepi
serviks uteri dan dinding vagina. Berdasarkan posisinya. Fornix
vaginae dibagi lagi menjadi sebuah fornix vaginae pars posterior,
sebuah fornix vaginae pars anterior, dan dua fornix vaginae pars
lateralis. 2
iv. Perineum merupakan daerah berbentuk belah ketupat yang terletak di
inferior dari dasar pelvis di antara kedua region femoralis. Batas
perifer : apertura pelvis inferior-atapnya diafragma pelvis. 2
Trigonum urogenital/anterius dibatasi oleh ossiss pubis di superior,
tuberositas iskiadium di lateral, m. transversus perinei superfisialis di
posterior. 2
Trigonum analis/posterior : fossa iskiorektalis, kanalis analis,
kompleks sfingter anal, cabang pembuluh darah pudenda interna dan
n. pudendus. 2

Gambar 1.2 Pandangan inferior perineum pada posisi litotomi. 1


Gambar 1.3 Struktur-struktur pada trigonum urogenitale seorang
wanita. A. Pandangan inferior trigonum urogenitale seorang wanita
dengan memperlihatkan gambaran-gambaran utama. B. Pandangan
inferior vestibulum vaginae. Labia minora pudendi disingkap untuk
membuka vestibulum. Juga memperlihatkan glans clitoridis,
preputium clitoridis, dan frenulum klitoridis. C. Pandangan inferior
vestibulum vaginae yang memperlihatkan ostium urethrae externum
dan ostium vaginae serta hymen. Labia minora pudendi disingkap
lebih lanjut dibandingkan dengan D. Pandangan inferior vestibulum
vaginae dengan labium minus pudendi sinistra disingkap ke samping
untuk memperlihatkan daerah-daerah vestibulum vaginae yang di
dalamnya glandula vestibularis major dan glandula paraurethralis
bermuara E. Pandangan serviks uteri melewati saluran vagina. F.
Pandangan inferior trigonum urogenitale seorang wanita bersama
jaringan erektil clitoris dan vestibulum vaginae dan glandulae
vestibulares majores ditunjukkan dengan lapis penutupnya. 1
c. Organ reproduksi internal
i. Uterus merupakan organ berdinding otot yang tebal pada garis tengah
di antara vesica urinaria dan rektum. Uterus terdiri dari korpus uteri
dan serviks uteri, dan ke inferior bergabung dengan vagina. Ke arah
superior, tuba uterina mengarah ke lateral dari uterus dan terbuka ke
dalam cavitas peritonealis yang langsung berdekatan dengan ovarium.
Korpus uteri mendatar secara anteroposterior dan, di atas level dari
asal tuba uterina, memiliki ujung superior yang membulat (fundus
uteri), kavitas uteri merupakan celah sempit bila dilihat dari lateral,
dan berbentuk seperti segitiga terbalik bila dilihat dari anterior. Setiap
sudut superior kavitas uteri berlanjut dengan ostium uterinum tubae
1
dan sudut inferior berlanjut dengan canalis cervicis uteri.
Biasanya implantasi blastokista terjadi pada korpus uteri. Selama
kehamilan, secara drastis uterus mengembang ke superior hingga
mencapai kavitas abdominalis. 1
ii. Tuba uterine memanjang dari setiap sisi ujung superior korpus
uteri menuju dinding lateral pelvis dan tertutup di dalam tepi atas
bagian mesosalpinx ligamentum latum uteri. Karena ovarium
digantung pada aspectus posterior ligamentum latum uteri, tuba
uterina berjalan ke superior di atas, dan berakhir di lateral dari,
ovarium. 1
Setiap tuba uterina memiliki ujung yang berbentuk terompet yang
meluas (infundibulum tubae uterinae), yang melengkung mengelilingi
polus superolateral ovarium yang terkait. Tepi infundibulum tubae
uterinae dikelilingi dengan tonjolan seperti jari kecil yang disebut
flmbriae tubae. Lumen tuba uterina terbuka ke dalam kavitas
peritonealis di ujung infundibulum tubae uterinae yang menyempit.
Medial dari infundibulum tubae uterinae, tuba uterina meluas untuk
membentuk ampulla tubae uterinae dan kemudian menyempit untuk
membentuk isthmus tubae uterinae, sebelum bergabung dengan
korpus uteri. 1
Infundibulum tubae uterina yang berfimbrae memfasilitasi
pengumpulan ovum yang telah diovulasikan dari ovarium. Biasanya
pembuahan terjadi di ampulla tubae uterinae. 1
iii. Ovarium. Seperti testis pada pria, ovarium mula-mula berkembang
pada dinding posterior abdomen dan kemudian berjalan turun
sebelum kelahiran, bersama dengan pembuluh-pembuluh darah, vasa
limfatika, dan nervinya. Tidak seperti testis, ovarium tidak
bermigrasi melalui canalis inguinalis ke dalam perineum, tetapi
berhenti dan mengambil posisi pada dinding lateral kavitas pelvis.
Ovarium merupakan tempat produksi ovum (oogenesis).
Ovum yang matang diovulasikan ke dalam kavitas peritonealis
dan secara normal diarahkan oleh fimbriae tubae pada ujung
tuba uterina ke dalam ostium abdominale tubae uterinae yang
berdekatan. 1
Ovarium merupakan tempat produksi ovum (oogenesis).
Ovum yang matang diovulasikan ke dalam kavitas peritonealis
dan secara normal diarahkan oleh fimbriae tubae pada ujung
tuba uterina ke dalam ostium abdominale tubae uterinae yang
berdekatan. 1
Gambar 1.3 Sistem genitalia wanita1

Gambar 1.4 Uterus dan Tuba Uterina1

Sumber :
1. Drake Richard, Vogl A., Mitchell Adam. Grey Dasar-dasar Anatomi.
Philadelphia : Elsevier ; 2012.
2. Cunningham Gary, Leveno Kenneth, Bloom Steven, Hauth John, Rouse
Dwight, Spong Catherine. Obstetri William. Edisi ke-23. Jakarta : EGC ;
2017.

Anda mungkin juga menyukai