(choir, pemusik, singer, dan WL) dan hal-hal tersebut dibawah ini menjadi patokan bagi semua
1. Sebelum ibadah
2. Berpakaian rapi dan sopan, serta wajah yang bersih dan segar
3. Menyiapkan dan memberikan daftar lagu kepada tim pelayanan (dalam hal ini, pemusik,
4. Memastikan semua tim menguasahi semua lagu yang akan dinyanyikan, bila ada yang tidak
dikuasahi segeralah mengganti dengan lagu yang lain, kecuali lagu tersebut mudah dan
5. Pastikan pula bahwa lirik lagu-lagu tersebut terdapat dalam daftar OHP atau Multimedia. Bila
7. Bersikaplah terbuka terhadap berbagai masukan dari para pemusik tentang aransemen ataupun
urutan lagu-lagu tersebut. Berdiskusilah dengan mereka tentang bagaimana “flowing” yang
saudara kehendaki
8. Biasakan untuk mengadakan doa bersama dalam kesatuan (unity), sebelum ibadah dimulai
dalam waktu yang cukup (tidak terlalu terburu-buru dan tidak berkesan sekedar asal berdoa)
2. Memulai Ibadah
10. Berjalanlah dengan tenang, santai dan sopan pada saat menuju mimbar
1
12. Biasakan selalu untuk tersenyum dengan wajar
13. Pandangi jemaat pada semua sudut pandang dengan tersenyum ramah, sambil mengucapkan
14. Ucapkanlah salam dengan tulus dan sepenuh hati, bukan sekedar ucapan basa-basi
15. Bila ada pengarahan tentang sesuatu hal kepada jemaat, sampaikanlah dengan singkat, jelas,
18. Di banyak tempat umumnya ibadah dimulai dengan doa yang kadang-kadang dilakukan oleh
gembala jemaat, penatua atau pemimpin penyembahan itu sendiri. Bersiaplah untuk hal ini
19. Bila kita yang memimpin doa, berdoalah dengan jelas dan tidak bertele-tele. Pokok doa
harus terarah di dalam pimpinan Roh Kudus sehingga semua terlibat dalam doa
20. Tunjukanlah semangat roh yang menyala-nyala dalam doa yang kita naikan dan tidak
“over”. Tujuannya untuk mentransfer semangat itu kepada jemaat dan juga agar mereka melihat
21. Ingatlah bahwa kita ingin mancapai kondisi awal yang baik tetapi dengan tidak memaksakan
emosi
22. Peganglah microphone dengan benar (bila menggunakan microphone). Posisi microphone
2
23. Bernyanyilah dengan segenap hati untuk Tuhan dan bukan untuk manusia
26. Janganlah terlalu kaku dan diam waktu menyanyikan lagu-lagu lambat
27. Janganlah bergaya terlalu berlebihan yang dapat mengundang kesan “aneh” dan lucu pada
30. Biasakan bertepuk tangan mengikuti “snare drum”, atau pada ketukan genap di setiap
birama lagu
31. Bila kita melakukan kesalahan (lirik lagu, saat masuk vokal atau yang lainnya) bersikaplah
32. Bila terjadi kesalahan pada pemusik, tetaplah tersenyum dan usahakan untuk tidak
33. Berikan tanda-tanda dengan tangan kepada pemusik pada saat yang tepat, agar tidak terjadi
kesalahan
34. Jangan mengulang-ulang lagu terlalu banyak, sehingga dapat menimbulkan kejenuhan
35. Bernyanyilah dengan kontrol harmoni yang baik dengan singers maupun pemusik
36. Seringlah memandang kepada pemusik dan singers untuk memberi dorongan dan semangat
di saat bernyanyi
37. Jangan memaksakan untuk bernyanyi dengan nada-nada tinggi yang tidak mmapu dicapai
3
38. Jangan merubah nada dasar dengan memberhentikannya pada pertengahan lagu
- Pastikan pemusik mengetahui kapan dan ke nada dasar apa modulasi dilakukan
- Berikan tanda yang jelas untuk modulasi dalam waktu yang cukup
- Pastikan semua pemusiktelah melihat tanda yang diberikan
- Nyanyikan modulasi dengan tepat tanpa keraguan nada
41. Janganlah mengatur perubahan tempo dengan gerakan tangan yang menyolok dan terus
menerus
42. Pikirkan saat-saat yang tepat untuk jemaat bernyanyi sambil berdiri atau duduk. Jangan
43. Sedapat mungkin saudara turut bernyanyi. Menyuruh jemaat untuk bernyanyi ataupun
bergantian pria dan wanita, haruslah dengan tujuan atau maksud yang jelas
44. Jangan terpengaruh melihat jemaat yang tidak ikut bernyanyi atau tidak memberi respon
45. Tunjukan bahwa saudara sangat menikmati saat-saat memuji dan menyembah Tuhan
46. Nyanyikan penyembahan dalam Roh saudara pada waktunya tanpa keraguan
48. Cobalah untuk berani menyanyikan mazmur atau ‘spontaneous song’ mengikuti alur chord
yang penyembahan
49. Nyanyikan ‘spontaneous song’ saudara dengan lembut terlebih dahulu. Menyanyilah lebih
keras bila anda telah yakin dengan alur nada dan kata-katanya
50. Cobalah memberikan fill-in vokal pada lagu yang kita nyanyikan. Fill-in juga dapat
4
4. Masalah Komunikasi
52. Manfaatkan bagian jeda untuk memotivasi jemaat, baik lewat pernyataan Firman Tuhan,
54. Berbicaralah dengan jelas bila sauadara memang perlu menyampaikan sesuatu
55. Hindari mengucapkan kata-kata basa-basi (tanpa makna yang jelas), hanya untuk mengisi
kekosongan
56. Hindari menggunakan kata-kata yang rancu dan klise artinya, serta kata-kata terlalu sering
diucapkan berulang-ulang
57. Gunakan intonasi yang baik untuk menghindari pengucapan yang menoton
59. Jangan menegur pemusik dengan kata-katan, cukup gunakan sign atau tanda
60. Berikan kesempatan jemaat berfellowship satu dengan yang lain dengan cara yang menarik
- Jika pesan itu untuk satu, dua orang yang saudara kenal, janganlah di sampaikan
didepan umum
- Jika pesan itu untuk jemaat, namun rasanya terlalu keras dan akan menimbulkan
kesan terlalu menghakimi, sebaiknya ditunda saja dan bersyafaatlah untuk kondisi
jemaat tersebut kepada Allah
- Jika pesan itu untuk jemaat dan akan membangun atau menguatkan, samapaikanlah
kepada jemaat
- Jika pesan tersebut untuk kita sendiri dan tim penyembahan, janganlah
disampaikan kepada jemaat
5
5. Mengatasi persoalan yang muncul
63. Kunci utama adalah ketenangan, jangan terganggu dengan hal-hal yang terjadi
64. Bila tim penyembahan sauadara tidak lengkap (ada yang tidak datang), segeralah bertindak
65. Bila tejadi keributan yang mengganggu suasana (suara ribut diluar, anak-anak kecil berteriak
atau berlarian tetaplah tunjukan sikap ramah dan mintalah kerjasama yang baik dari para
- Bersiaplah untuk ‘membuang’ satu atau dua lagu yang telah dipersiapkan karena
waktu yang tersita
- Beranilah mengambil langkah untuk meng-‘cut’ bila telah disetujui oleh
Gembala atau pimpinan sidang setempat mengingat susanan yang mulai
‘turun’. Bila belum ada persetujuan bertindaklah dengan bijaksana dalam
memberi tanda atau kode bahwa waktu telah habis
69. Gunakanlah waktu pujian dan penyembahan yang ditetapkan dengan benar dan disiplin.
70. Jadikan sikap ramah sebagai habit. Biasakanlah hal tersebut diluar panggung
71. Beristirahatlah yang cukup setiap hari untuk menjaga kondisi selalu fit
6
72. Tidak makan atau minum yang serba terlalu. Misalnya: terlalu pedas, terlalu panas, terlalu
73. Jangan terlalu banyak bicara diluar waktu pelayanan. Hal ini sangat berguna untuk:
74. Berolaraga secara teratur, terutama yang mendukung organ vokal, seperti jogging, renang,
dan aerobic
75. Menyediakan waktu untuk banyak memuji Tuhan sambil melatih vokal kita setisp hari
76. Mengumpulkan seluruh tim penyembahan seusai ibadah untuk berdoa dan mengucap syukur
bersama-sama