Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “WB”

DENGAN ASAM URAT KHUSUSNYA PADA BAPAK “WB”


DI BR. PUSEH DS. KETEWEL KEC. SUKAWATI, GIANYAR
TANGGAL 24-28 MARET 2015

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 24 Maret 2015 pukul 08.00 Wita di rumah keluarga
Bapak “WB” di Br. Puseh Ds. Ketewel Kec. Sukawati, Gianyar. Data diperoleh dari
hasil wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik.
A. Data Umum
a. Identitas kepala keluarga
1. Nama KK : Bapak WB
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Umur : 50 Tahun
4. Agama : Hindu
5. Pendidikan : D2
6. Pekerjaan : Guru
7. Telepon : 082144992389
8. Alamat : Br. Puseh Ds. Ketewel Kec. Sukawati, Gianyar
b. Komposisi anggota keluarga
Tabel 1
Komposisi Anggota Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak “WB”
Dengan Asam Urat Khususnya Pada Bapak “WB”
Di Br. Puseh Ds. Ketewel Kec. Sukawati, Gianyar
Tanggal 24-28 Maret 2015
Hub. Status Imunisasi
Polio DPT Hepatitis
Nama JK Dng Umur Pendidikan Ket
BCG 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 Campak
KK
Bapak WB L KK 50 th D2 Sakit
Ibu KS P Istri 46 th SMP Sehat
Anak PA L Anak 15 th SMP Sehat
Anak MA L Anak 13 th SMP Sehat

c. Genogram
KETERANGAN :
: perempuan
: laki-laki
: meninggal
: menikah
: tinggal dalam serumah
: pasien yang teridentifikasi
serumah
Gambar 1.
Genogram Pada Keluarga Bapak “WB” Dengan Asam Urat Khususnya Pada bapak “WB”
Di Br. Puseh Ds. Ketewel Kec. Sukawati, Gianyar

d. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak WB adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari suami,
istri dan 2 orang anak.
e. Suku bangsa
Keluarga Bapak WB merupakan keluarga suku Bali, bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa Indonesia dan bahasa Bali. Tidak ada kebiasaan keluarga yang
dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya.

f. Agama
Keluarga Bapak WB beragama Hindhu dan seluruh anggota keluarganya melakukan
persembahyangan 2x sehari dan pergi ke pura bersama saat hari raya tertentu.

g. Status social ekonomi keluarga


Penghasilan keluarga Bapak WB sebagai Kepala Keluarga diperoleh bekerja sebagai
guru dengan penghasilan perbulan kira-kira Rp. 4.000.000,-. Tiap bulan pengeluaran
keluarga bapak WB adalah memberikan uang saku kepada kedua anaknya PA dan MA
yang sama masih sekolah, untuk kebutuhan sehari-hari, membayar listrik, keperluan
bermasyarakat dan keperluan lainnya. Keluarga tidak mempunyai tabungan khusus
dan apabila ada masalah keuangan, keluarga Bapak WB meminta bantuan ke bank.
Barang-barang yang dimiliki keluarga yaitu motor, TV, radio, dll.
h. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Bapak “WB” biasanya pergi berlibur ke pantai untuk menghilangkan
kejenuhan. Tetapi terkadang keluarga Bapak “WB” juga senang menghabiskan waktu
dirumah untuk menonton TV bersama sambil mengobrol.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga .

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga Bapak WB saat ini termasuk keluarga dengan anak
remaja. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini seperti:
a. Meningkatkan prestasi di sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman
sebaya. Anak PA merupakan anak yang mudah bergaul. Anak PA aktif mengikuti
organisasi di sekolahnya dan memiliki banyak teman. Dirinya selalu memanfaatkan
waktu untuk menambah ilmu seperti membaca buku. Sedangkan anak MA lebih senang
berkumpul dengan teman-teman sebayanya di sekitar rumahnya.
b. Memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, keluarga Bpk WB menerapkan
keseimbangan antara kebebasan yang diberikan dengan tanggung jawab masing-
masing. Ibu KS memberikan pembagian tugas untuk anaknya PA dan KS yaitu;
membersihkan rumah (menyapu, mengepel), membersihkan halaman rumah memotong
rumput, mencuci dan menyetrika pakaiannya sendiri. Anak MA biasa bergaul dengan
teman-temannya sebaya.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi tidak ada.
Sejauh ini keluarga Bapak “WB” sudah menjalankan tugas sesuai dengan tahap
perkembangan anggota keluarganya.

3. Riwayat kelurga inti.


Bpk WB dan Ibu KS menikah sudah 14 tahun yang lalu, perkawinannya direstui oleh
orang tua masing-masing dan perkawinan karena suka sama suka.
4. Riwayat keluarga sebelumnya;
Riwayat orang tua pihak Bapak “WB” dan Ibu “KS” tidak mempunyai kebiasaan
kawin cerai, tidak suka minum-minuman keras, ataupun berjudi. Di dalam keluarga
terjalin hubungan yang harmonis.

C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Bapak “WB” dan Ibu “KS” merupakan rumah pribadi yang sudah dihuni
selama puluhan tahun. Luas rumah keluarga Bapak “WB” adalah ±2,5 are. Terdiri
dari 3 kamar tidur, dapur, kamar mandi, merajan, dan tempat parkir kendaraan. Lantai
terbuat dari keramik, dan halaman rumah menggunakan paping/disemen. Sirkulasi
udara diperoleh dari pintu depan, jendela rumah, dan ventilasi disetiap ruangan
rumah. Keluarga mempunyai halaman rumah depan ditanami tanaman hias.
Kebersihan rumah cukup terjaga, kondisi WC cukup bersih dengan model WC
jongkok. Jarak Septic thank ke sumber air ± 10 meter. Air minum sehari-hari
menggunakan Air Mineral. Keluarga juga biasa menggunakan air sumur untuk
mandi, memasak, mencuci semua perabot keluarga. Kondisi got lancar, tidak berbau
dan terbuka.
Denah rumah :
U
Dapur Kamar Kamar tidur Kamar
tidur mandi
S
Kamar
tidur
Tempat Parkir Kendaraan Tempat
kerja
Gambar 2.
Merajan
Denah Rumah Pada Keluarga Bapak “WB” Dengan Asam Urat Khususnya Pada Bapak “WB”
Di dan
2. Karakteristik tetangga Br. Puseh Ds. Ketewel
komunitas banjar. Kec. Sukawati, Gianyar
Keluarga Bapak “WB” tinggal di lingkungan penduduknya mayoritas bersuku bangsa
Bali. Rata-rata masyarakat bermata pencaharian sebagai pegawai swasta. Hubungan
dengan tetangga cukup akrab dan saling menolong apabila ada kesulitan
3. Mobilitas geografis.
Keluarga Bapak “WB” tidak pernah tinggal berpindah-pindah dan tinggal menetap,
rumah Bpk WB berada 500 meter dari jalan raya, jenis kendaraan yang dipakai
biasanya sepeda motor.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Bapak “WB” dan Ibu “KS” ikut menjadi warga Br. Puseh Ds. Ketewel Kec.Sukawati,
Gianyar dan mereka aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh warga banjar, merekapun
juga ikut dalam kegiatan ngayah dibanjar atau pura setempat. Bapak “WB” aktif
mengikuti perkumpulan di banjar, seperti gotong royong membersihkan lingkungan
dan kegiatan lainnya. Anak PA mengikuti perkumpulan karang taruna yang dimiliki
banjar tersebut.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga bapak “WB” apabila ada permasalahan keluarga termasuk masalah keuangan
akan meminjam uang terlebih dahulu di Koperasi. Dan apabila ada permasalahan
dalam keluarga selalu dibicarakan secara baik-baik untuk mendapatkan jalan keluar
yang tepat.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga.
Interaksi dalam keluarga paling sering dilakukan pada malam hari, pola komunikasi
anggota keluarga terbuka, bila ada permasalahan, keluarga mendiskusikan bersama.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga bapak WB saling mendukung satu dengan lainnya, respon kelurga bila ada
anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-sama. Bila
ada anggota keluarga yang sakit, diusahakan untuk berobat di pusat pelayanan
kesehatan terdekat seperti puskesmas dan RSUD kabupaten.
3. Struktur peran
Bapak WB sebagai kepala keluarga bekerja sebagai guru. Ibu KS tidak bekerja hanya
mengurus rumah tangga dan mengasuh anak. Anak PA dan MA sebagai siswa, tampak
kreatif, tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan keluarga dan orang lain,
berperan membantu kegiatan sehari-hari keluarga seperti membersihkan rumah,
mencuci pakaian dan pekerjaan rumah lain yang bisa mereka lakukan.
4. Nilai dan norma keluarga.
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti
sembahyang setiap hari. Bila akan keluar rumah dan terlambat datang harus
memberitahu dulu kepada orang tua. Anak PA dan MA memahami aturan yang ada.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif.
Respon keluarga sangat bangga bila ada anggota keluarga yang berhasil dalam suatu
hal. Keluarga sangat sedih bila ada anggota keluarga yang sakit, meninggal atau
kehilangan.
2. Fungsi sosialisasi.
Bapak “WB” dan Ibu “KS” mengajarkan anak-anaknya untuk disiplin dan
bertanggungjawab serta membiasakan anak – anaknya bergaul dengan teman –
temannya. Bapak “WB” dan Ibu “KS” juga selalu memantau pertumbuhan dan
perkembangan anaknya..
3. Fungsi perawatan kesehatan
Bapak WB mengatakan baru-baru ini mendrita sakit ASAM URAT. Bapak WB sudah
sering berobat ke Puskesmas/RSU Kabupaten namun penyakitnya hanya beberapa saat
dirasa hilang seterusnya kambuh lagi, dan sejak beberapa bulan yang lalu bapak WB
hanya membeli obat di apotek-apotek terdekat hanya sebagai penghilang rasa sakit
saja. Ibu KS dalam keadaan sehat. Anak PA dan MA dalam keadaan sehat tidak ada
keluhan saat dilaakukan pengkajian. Ibu KS juga dalam keadaan sehat.
4. Fungsi reproduksi
Ibu KS menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi. Ibu KS mengatakan mengalami
tanda-tanda akan mengalami menopause.
5. Fungsi ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya Bapak WB yang bekerja sebagai
guru, uang gaji yang diperoleh biasanya digunakan untuk membeli sembako, sarana
upakara, dan keperluan keluarga lainnya.

F. Tugas Perawatan Keluarga


1. Mengenal masalah keluarga
Keluarga belum dapat memahami gangguan psikosomatis, penyebab, tanda dan
gejala, serta tindakan apa yang dilakukan untuk mencegah terjadinya asam urat.
2. Mengambil keputusan
Keluarga dapat mengambil keputusan dengan baik jika ada anggota keluarga yang
sakit seperti membawanya ke dokter.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga belum dapat merawat anggota keluarganya yang sakit, seperti gejala yang
dialami Bpk WB nyeri dan kesemutan pada telapak kakinya. Keluarga tidak
mengetahui bagaimana tindakan sederhana untuk mengatasi keluhan yang dirasakan
Bpk WB.
4. Memelihara lingkungan
Keluarga kurang mampu memelihara lingkungan dengan baik, lingkungan kurang
bersih, terdapat beberapa barang yang berserakan. Akan tetapi, got bersih dan
kebersihan dapur juga cukup.
5. Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
Keluarga mengetahui fasilitas kesehatan yang ada di lingkungannya, keluarga
biasanya membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan, seperti
bidan atau dokter.

G. Stress dan Koping Keluarga.


1. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga.
Stressor jangka pendek yang dirasakan bapak WB bersumber pada keuangan keluarga
seperti biaya sekolah anak PA dan MA, sedangkan stressor jangka panjang yang di
alami bapak WB seperti cemas akan kondisinya yang mungkin terjadi karena
penyakitnya tidak kunjung sembuh.
2. Respon terhadap stressor.
Upaya bapak WB dalam mengatasi stress biasanya dengan cara menghibur diri seperti
jalan-jalan di lingkungan desa, berolahraga, menonton tv dan mendengarkan radio,
bapak WB juga selalu bersembahyang dan berdoa, dan juga berkomunikasi dengan
keluarga yang lain. Hasil yang diperoleh bapak WB merasa stressnya sedikit terobati.

3. Strategi koping yang digunakan.


Jika tidak menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah, biasanya keluarga
berkomunikasi dengan tetangga dan saudara – saudaranya untuk mengurangi beban
yang dideritanya. Biasanya keluarga merasa nyaman setelah berkomunikasi dan curhat
dengan tetangga dan saudara-saudaranya.
4. Strategi adaptasi yang disfungsional.
Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi
masalah secara maladaptif.

H. Pemeriksaan Fisik.
Hasil pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 25 Maret 2015.

ASPEK Bpk WB Ibu KS Anak PA Anak MA


1 2 3 4 5
Tensi (mmHg) 120/80 110/70 110/80 100/70
TB/BB 172/79 160/69 155/50 150/40
Suhu (0C) 36,5 36 36 36
Nadi (x/mnt) 80 82 76 68
RR (x/menit) 20 20 20 18
Rambut, kepala Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
luka, tidak ada luka, tidak ada luka,tidak ada luka, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Mata,telinga,hid Normal Normal Normal Normal
ung Reflek pupil +/+ Reflek pupil +/+ Reflek pupi +/+ Reflek pupi +/+
Tenggorokan,m Mulut dan gigi Mulut dan gigi Mulut dan gigi Mulut dan gigi
ulut bersih bersih bersih bersih
Tenggorokan Tenggorokan Tenggorokan Tenggorokan
normal normal normal normal
Leher Kaku kuduk tidak Kaku kuduk tidak Kaku kuduk tidak Kaku kuduk tidak
ada ada ada ada
Bendungan vena Bendungan vena Bendungan vena Bendungan vena
juguluaris tidak juguluaris tidak juguluaris tidak juguluaris tidak
ada ada ada ada
Pembesaran Pembesaran Pembesaran Pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Thorax Simetris Simetris Simetris Simetris
Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
normal, suara normal normal normal
nafas normal Suara napas Suara napas Suara napas
normal normal normal
Abdomen Simetris Simetris Simetris Simetris
Pemb. Hepar, Pemb. Hepar, Pemb. Hepar, Pemb. Hepar,
ginjal,limpa (-) ginjal,limpa (-) ginjal,limpa (-) ginjal,limpa (-)
Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-)
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Bising usus (+) N Bising usus (+) N Bising usus (+) N Bising usus (+) N
Ekstremitas atas Ada kelainan Tidak ada Tidak ada Tidak ada kelainan
dan pergerakan kelainan kelainan pergerakan
bawah,persendi ROM aktif pergerakan pergerakan ROM aktif
an Kekuatan otot 5 ROM aktif ROM aktif Kekuatan otot 5
Kekuatan otot 5 Kekuatan otot 5
Sistem genitalia Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji

I. Harapan Keluarga
Keluarga berharap petugas dapat membantu memberi pemahaman untuk mengurangi
masalah kesehatan yang terjadi pada Bpk WB dan berharap tidak terjadi hal-hal yang
merugikan kesehatan pada Bpk WB. Begitu juga keluarga berharap petugas kesehatan
tetap memberikan pelayanan dan pendidikan kesehatan, serta kunjungan ke KK guna
memantau kesehatan keluarga.

II. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “WB”


DENGAN ASAM URAT KHUSUSNYA PADA BAPAK “WB”
DI BR. PUSEH DS. KETEWEL KEC. SUKAWATI, GIANYAR
TANGGAL 24-28 MARET 2015

A. ANALISA DATA
Berdasarkan pengkajian yang telah diuraikan, maka didapatkan analisis data sebagai
berikut :
Tabel 1
Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak “WB” dengan ASAM URAT Khususnya
Pada Bapak “WB” Di Br. Puseh Ds. Ketewel Kec. Sukawati, Gianyar
Tanggal 24-28 Maret 2015
No Data Etiologi Diagnosa
Keperawatan
1 DS: Agen Cedera biologis Nyeri akut
- Keluarga mengatakan (gout)
Bpk WB telah
mengalami nyeri pada
kaki kanan dan
merasa kesemuatan
pada kedua telapak
kakinya.
- Nyeri yang dirasakan
Bpk WB hilang
timbul
DO:
- Nyeri pada kaki kanan
dan kesemuatn pada
telapak kaki, skala
nyeri 2
- Nadi 80 x/mnt
- Suhu 36,5 ° c
- TD 120/80 mmHg
- UA = 7,1 mg/dL
2 DS: Kaku sendi karena Risiko hambatan
- bapak WB mengeluh inflamsi mobilitas fisik
kesemutan pada kedua
telapak kakinya
menjalar sampai ke
jari-jari kaki.
Kesemutan yang
dirasakan hilang
timbul, kesulitan
dalam melakukan
pekerjaan karena sakit
di kakinya
DO:
- Bpk WB tampak
berhati-hati dalam
melakukan aktivitas.
UA = 7,1 mg/dL
3. DS: Kurang mengenal masalah Kurang pengetahuan
- Bapak WB mengenai penyakitnya
mengatakan tidak
mengetahui kadar
asam urat dalam
darahnya tinggi,
bapak WB sempat
dulu memeriksakan
asam uratnya da hasil
pemeriksaan tersebut
tinggi 8mg/dL.
- Bapak WB
mengatakan senang
makan kacang-
kacangan
DO:
- bapak WB tampak
bertanya-tanya pada
perawat tentang
penyakinya dan cara
mengatasinya

B. PENAPISAN MASALAH
Tabel 2
Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak “WB” dengan ASAM URAT Khususnya
Pada Bapak “WB” Di BR. PUSEH PA. KETEWEL KEC. SUKAWATI ,
Gianyar Tanggal 9 -15 Maret 2015

1. Nyeri akut pada keluarga Bpk WB khususnya Bpk WB


Kreteria Nilai Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Bpk WB mengatakan bahwa ia sulit
Aktual: 3 melakukan pekerjaan yang berat .

Resiko: 2
Potensial: 1
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Harapan keluarga terhadap
masalah untuk
diubah ; kesembuhan tinggi tetapi kondisi kaki
Mudah: 2 yang terasa nyeri yang dialami Bpk
Sebagian: 1 WB dapat disebabkan karena stress.
Tidak dapat: 0
3. Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Bpk WB merasakan kedua persendian
dapat dicegah ; kakinya nyeri. Keluarga tidak tahu
Tinggi: 3 penyebab, akibat dan perawatan
Cukup: 2 sehingga perlu pemberian informasi
Rendah: 1 tentang perawatan pasien asam urat.
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menganggap bahwa sakit asam
masalah ; urat ini harus segera diatasi.
Segera: 2
Tidak segera: 1
Tidak dirasakan: 0
TOTAL SKOR 3 2/3

2. Risiko gangguan mobilitas fisik pada keluarga bapak WB khususnya bapak WB


Kreteria Nilai SKOR Pembenaran
1. Sifat masalah: 2/3 x 1 2/3 Bapak WB kurang mis manajement
actual dalam program terapi yang diberikan.
Aktual: 3
Resiko: 2
Potensial: 1

2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Keluarga memiliki sumber daya yang


masalah diubah: cukup, akan tetapi untuk bisa merubah
sebagian kebiasaan memerlukan waktu yang
Mudah: 2 cukup lama, karena dipengaruhi oleh
Sebagian: 1 faktor internal dan eksternal

Tidak dapat: 0

3. Potensi untuk 3/3 x 1 1 Mengurangi terjadinya komplikasi


penyakit lain.
dicegah: tinggi.
Tinggi: 3
Cukup: 2
Rendah: 1
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari adanya masalah
masalah: dan tidak tahu harus diapakan.
Segera: 2
Tidak segera: 1
Tidak dirasakan: 0
TOTAL SKOR 3 2/3

3. Kurang pengetahuan pada keluarga bapak WB


Kreteria Nilai SKOR Pembenaran
1. Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Bapak WB ingin tahu tentang penyakit
actual yang dialami dan cara perawatannya.
Aktual: 3
Resiko: 2
Potensial: 1
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Keluarga memiliki sumber daya yang
masalah diubah: cukup, akan tetapi untuk bisa merubah
sebagian kebiasaan memerlukan waktu yang
Mudah: 2 cukup lama, karena dipengaruhi oleh
Sebagian: 1 faktor internal dan eksternal

Tidak dapat: 0

3. Potensi untuk 2/3 x 1 2/3 Mengurangi terjadinya komplikasi


penyakit lain.
dicegah: tinggi.
Tinggi: 3
Cukup: 2
Rendah: 1
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menyadari adanya masalah
masalah: dan tidak tahu harus diapakan.
Segera: 2
Tidak segera: 1
Tidak dirasakan: 0
TOTAL SKOR 4 2/3

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN.


1. Nyeri akut pada keluarga Bpk WB khususnya Bpk. WB berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat keluarga yang mengalami nyeri akibat asam
urat ditandai dengan mengeluh nyeri pada kaki kanan dan kesemutan pada telapak
kaki, skala nyeri 2, UA= 7,1 mg/dL
2. Kurang pengetahuan pada keluarga Bpk WB khususnya Bpk WB berhubungan
dengan kurang mengenal masalah kesehatan ditandai dengan bapak WB
mengatakan tidak mengetahui kadar asam urat dalam darahnya tinggi dan tidak bisa
mengontrol pola makannya. bapak WB tampak bertanya-tanya pada perawat
tentang penyakinya dan cara mengatasinya
3. Risiko gangguan mobilitas fisik keluarga Bpk. WB berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan ditandai dengan
pembatasan aktivitas yang dilakukan, tampak pucat, dan tampak berhati-hati dalam
melakukan aktivitas

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “WB”


DENGAN ASAM URAT KHUSUSNYA PADA BAPAK “WB”
DI BR. PUSEH DS. KETEWEL KEC. SUKAWATI, GIANYAR
TANGGAL 24-28 MARET 2015
OLEH :
LUH DESY SUANDARI
PO7120012069
3.2 REGULER

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2015

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN ATRITIS GOUT (ASAM URAT)
OLEH :
LUH DESY SUANDARI
PO7120012069
3.2 REGULER

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2015

Anda mungkin juga menyukai