Teori Akuntansi
Teori Akuntansi
Oleh :
WULANDARI 01031381821055
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
DAFTAR ISI
HALAMAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
2.2.
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis
dapat merumuskan masalah sebagai:
1. Apa yang dimaksud pendapatan?
2. Apa yang dimaksud beban?
3. Bagaimana pengukuran pada pendapatan dan beban ?
4. Bagaimana pengungkapan pada pendapatan dan beban ?
5. Bagaimana penyajian pada pendapatan dan beban ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan latar belakang yang telah dijelaskan di
atas maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendapatan.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan beban.
3. Untuk mengetahui pengukuran pada pendapatan dan beban.
4. Untuk mengetahui pengungkapan pada pendapatan dan beban.
5. Untuk mengetahui penyajian pada pendapatan dan beban.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pendapatan
3
2.1.1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah kenaikan/pertambahan laba yang berasal dari
kegiatan utama perusahaan. Biasanya dinyatakan dalam satuan moneter.
Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu :
1. Menurut ilmu ekonomi
Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai
maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu
periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir
periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut
menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap
konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan
adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan
hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang
dikonsumsi.
2. Menurut ilmu akuntansi
Ada beberapa pandangan diantaranya:
a) Paton, pendapatan merupakan produk dari suatu
perusahaan.
b) Committee on Accounting Concept and Standart of
the American Accounting Association, Pendapatan
adalah pernyataan moneter dari keseluruhan produk
dan jasa yang ditransfer oleh suatu perusahaan
kepada pelanggannya selama periode tertentu.
c) FASB No.6, Pendapatan adalah arus kas masuk
/penambahan lainnya pada aktiva suatu satuan usaha
atau penyelesaian kewajiban (kombinasi dari
keduanya ) dari pengiriman atau produksi barang,
pemberian jasa, atau kegiatan lain yang bukan
4
d) merupakan kegiatan utama. Definisi lebih sempit
menurut FASB, Pendapatan dihasilkan dari kegiatan
utama.
e) APB statement No.4, Pendapatan adalah kenaikan
bruto dalam aktiva atau penurunan bruto dalam
kewajiban yang diakui dan diukur sesuai dengan
PABU yang dihasilkan dari jenis-jenis kegiatan
yang mencari laba dari suatu perusahaan yang dapat
merubah ekuitas pemilik.
f) PSAK 23,Pendapatan adalah arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal
dari kontribusi penanaman modal.
5
apabila terdapat kemungkinan manfaat ekonomis masa depan akan
mengalir ke entitas dan manfaat ini dapat diukur dengan andal
(reliable).
Penghasilan didefinisikan dalam Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan keuangan sebagai peningkatan
manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam
bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan (income)
meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain).
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas
perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda
seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti
dan sewa.
Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur perlakuan
akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan
peristiwa ekonomi tertentu. Permasalahan utama dalam akuntansi
untuk pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa
depan akan mengalir ke perusahaan dan manfaat ini dapat diukur
dengan andal. Pernyataan ini mengidentifikasikan keadaan yang
memenuhi kriteria tersebut agar pendapatan dapat diakui.
Pernyataan ini juga memberikan pedoman praktis dalam penerapan
kriteria tersebut.
Pernyataan ini tidak mengatur tentang pendapatan yang timbul dari:
Perjanjian sewa
Dividen yang timbul dari investasi yang diperlakukan dengan
metode ekuitas
Kontrak asuransi
Perubahan nilai wajar dari asset dan liabilitas keuangan atau
pelepasannya
Perubahan nilai aset lancar lain
Ekstrasi hasil tambang
Pendapatan hanya meliputi arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh entitas itu sendiri.
Dalam hubungan keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi
mencakup jumlah yang ditagih untuk kepentingan principal dan
tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas entitas. Jumlah yang ditagih
atas nama principal bukan merupakan pendapatan, sebaliknya,
pendapatan adalah jumlah komisi yang diterima.
6
2.1.3. Pengukuran Pendapatan
7
mengakibatkan pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada
nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan
dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.
Entitas mengungkapkan:
a) Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan
pendapatan, termasuk metode yang digunakan untuk
menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa.
b) Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang
diakui selama periode tersebut, termasuk pendapatan yang
berasal dari:
Penjulan barang
Penjualan jasa
Bunga
Royalti
Dividen
c) Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau
jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari
pendapatan.
2.2. Beban
2.2.1. Pengertian Beban
8
kita ketahui bahwa cost itu mempunyai pengertian bahwa kita
mempunyai sumber daya perusahaan yang terbatas dan untuk
mendapatkannya diperlukan sejumlah pengorbanan atau pengeluaran
tertentu. Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai nilai tukar,
pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat (Cartery usry,
2006:29). Sebagai contoh pembelian bahan baku secara tunai, karena
aktiva bersih tidak terpengaruh tidak ada beban yang diakui. Sumber
daya perusahaan hanya diubah dari kas menjadi persediaan bahan baku.
Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya tertentu, tetapi belum menjadi
beban. Ketika perusahaan kemudian menjual bahan baku tersebut yang
sudah diolah menjadi barang jadi, biaya dari bahan baku dibukukan
sebagai beban dilaporan Laba Rugi. Setiap beban adalah biaya, tetapi
tidak semua biaya adalah beban. Contoh : aktiva adalah biaya, tetapi
bukan (belum menjadi) beban.
9
untuk kepentingan proses produksi dan pengiriman perusahaan
secara terus-menerus dinyatakan sebagai beban. Kewajiban terdapat
suatu keadaan perusahaan telah memanfaatkan barang dan jasa
namun sebelumnya tidak mengakuinya sebagai aset atau belum
mengakui kewajiban atas penggunaan barang dan jasa yang dikuasai
pihak lain. Hal tersebut menimbulkan keharusan perusahaan untuk
membayar ataumelakukan pengorbanan ekonomik di masa datang
sehingga timbulkewajiban.Misalnya jasa pengiriman barang yang
belum dibayar oleh perusahaan namun jasa pengirimannya telah
dinikmati perusahaan danmenimbulkan pendapatan. Dengan
demikian beban (untuk pengiriman) harustimbul dengan kenaikan
kewajiban.
10
sama, hanya terdapat beberapa jenis beban yang yang tidak ada pada
perusahaan lain.
A. Perusahaan Jasa Pada perusahaan jasa jenis beban hanya satu
yaitu beban usaha, tetapi beban usaha ini terbagi pada
beberapa jenis juga, yaitu sebagai berikut:
a) Beban gaji : beban yang berasal dari pemakaian jasa
karyawan atau buruh yang diperkerjakan dalam perusahaan.
Beban ini diakui dalam laporan laba rugi karena terjadi
penurunan aktiva akibat pembayaran gaji pada karyawan.
Selanjutnya dicatat sebesar kas yang keluar atau yang
dibayarkan pada karyawan yang bersangkutan.
Contoh :Membayar gaji karyawan selama bulan Maret sebesar Rp
10.000.000,00 Merupakan pengeluaran perusahaan atau beban
yang dicatat dilaporan laba rugi dengan saldo normal di debet,
jurnal: Beban Gaji Rp 10.000.000,00
Kas Rp 10.000.000,00
b) Beban Sewa : beban yang timbul karena terjadi sewa atau
pemakaian sesuatu yang bersifat sewa.
c) Beban perlengkapan : beban yang timbul karena pemakaian
perlengkapan atau bahan pembantu dalam operasional
perusahaan.
d) Beban bunga (interest expenses) : beban yang timbul karena
peminjaman uang pada Bank yang dikenai bunga.
e) Beban serba-serbi (miscellaneous expenses): beban yang
terdiri dari bermacam-macam transaksi yang jumlahya kecil,
tidak sering terjadi dan tidak tertampung dalam salah satu
akun beban yang ada dalam bagian akun.
Beberapa jenis beban ini pengakuan, penyajian
maupun pengukuran pada dasarnya sama yaitu beban
diakui dalam laporan rugi laba kalau penurunan manfaat
ekonomi masa datang yang berkaitan dengan penurunan
aktiva ataukenaikan kewajiban telahterjadi dan dapat diukur
dengan andal.
B. Perusahaan dagang
11
a) Beban penjualan (selling expenses) : beban yang
terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan menjual
dan memasarkan barang.
C. Perusahaan Manufaktur
12
c) Beban Lain-lain (Other Expense)
Beban lain-lain pada pokoknya mengandung
beban-beban yang dikeluarkan dari aktivitas-
aktivitas yang bukan merupakan kegiatan
pokok perusahaan sehingga nilai rupiah dari
aktivitas ini biasanya terhitung kecil.
Ada jenis-jenis beban lain yang mendukung kegiatan operasional perusahaan
seperti :
1. Beban Akrual (accrued expense)
Beban yang masih harus dibayar (beban-beban tertentu mungkin telah
terjadi) tetapi pembayarannya belum dilakukan sampai pada periode
berikutnya. Pada akhir periode akuntansi perlu untuk menentukan dan
mencatat beban-beban yang telah terjadi ini meskipun belum dibayarkan.
2. Beban kredit macet (bad debt expense)
Beban yang timbul atas tindakan tertagihnya piutang usaha. Contoh :
beban piutang ragu-ragu (doubhtful account expense), beban piutang yang tidak
dapat ditagih.
3. Beban Operasional
Beban yang terdiri atas beban penjualan dan beban umum
administrasi. Keseluruhan beban yang terlibat dalam aktivitas operasional
perusahaan. Dalam laporan laba/rugi, labaoperasi dihitung dengan
mengurangkan pendapatan dengan beban operasional.
4. Beban Penyusutan
Pengakuan atas penggunaan manfaat potensial dari suatu aktiva.
Beban yang timbul karena pemakaian aktiva berwujud.
5. Beban yang ditangguhkan
Dapat juga dikatakan beban dibayar dimuka atau pengeluaran yang
telah dibayarkan tapi belum dirasakan manfaat ekonomisnya.
6. Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses)
Disebut juga dengan accrued liabilitiesyaitu biaya - biaya yang sudah
merupakan beban walaupun utang yang bersangkutan belum saatnya
merupakankewajiban.
13
2.2.4 Pengakuan Beban
Menurut IAI dalam bukunya “Standar Akuntansi Keuangan”, (2007:23)
pengakuan beban adalah sebagai berikut :
”Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya
yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Kalau manfaat ekonomi
diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya dengan
penghasilan hanya dapat ditentukan secara luas atau tak langsung, beban diakui
dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis.
Hal ini sering diperlukan dalam pengakuan bebanyang berkaitan dengan
penggunaan aktiva seperti aktiva tetap, goodwill, paten, merk dagang. Prosedural
lokasi ini dimaksudkan untuk mengakui beban dalam periode akuntansi yang
menikmati manfaat ekonomi aktiva yang bersangkutan”.
Dalam pernyataan di atas beban merupakan arus keluar atas penggunaan
lain dari harta selama periode dari penyerahan atas produksi barang atau kegiatan-
kegiatan lain yang merupakan operasi utama perusahaan. Beban diakui dalam
laporan laba rugi berdasarkan hal - hal sebagai berikut :
Adanya penurunan aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan misalnya
aktiva tetap.
Adanya proses produksi untuk menghasilkan barang-barang atau jasa.
Adanya kewajiban perusahaan terhadap karyawan misalnya pembayaran
gaji dan upah.
Adanya kewajiban perusahaan tanpa diiringi dengan perolehan aktiva,
misalnya garansi produk dan pembayaran bunga pinjaman. Dengan
demikian dapat disimpulkan beban yang berkaitan dengan proses
memperoleh pendapatan, harus diakui pada saat pendapatan tersebut
diperoleh, sedangkan beban yang berkaitan secara langsung dengan proses
dan untuk memperoleh pendapatan harus diakui pada saat beban tersebut
dimanfaatkan.
14
digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu,pengukuran beban
dapat didasarkan pada:
1. Kos Historis
Kos historis merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang
dikorbankan untuk memperoleh aktiva. Pengukuran beban atas dasar kos historis
dapat digunakan untuk jenis aktiva seperti gedung, peralatan, dansebagainya.
2. Kos Pengganti / Kos Masukan Terkini (Replacement Cost / Curent Input
Cost)
Kos masukkan terkini menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang
harus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang
sejenis dalam kondisi yang sama. Contohnya, penilaian untuk persediaan.
3. Setara Kas (Cash Equivalent)
Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara
menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaannormal.
Meskipun pada prakteknya metode pengukuran yang masih banyakdigunakan
adalah historical cost, namun dengan mulai diadopsinya IFRS diindonesia, maka
pengukuran yang sesuai standar adalah dengan menggunakan metodefair value.
Dengan demikian, untuk pencatatan beban sebagai akibat dari depresiasi
(penyusutan), nilai yang dicantumkan dalam beban adalah nilai selisih antara nilai
wajar dengan nilai buku (apabila nilai wajar lebih kecil dari nilai bukunya).
Salah satu cara untuk mengukur beban adalah dengan mengalokasikan
beban -beban tersebut ke periode - periode dimana beban tersebut dinikmati. Hal
ini biasanya disebut dengan matching concept, Konsep tersebut memperlakukan
kos dengan mengalokasikan kos yang sudah kadaluarsa (beban) ke periode-
periode dimana beban tersebut terjadi. Namun, pengalokasian tersebut hanya
bersifatestimasi. Dalam akuntansi, pencocokan antara beban dan pendapatan
merupakan fungsi utama, namun hal tersebut tetap saja sulit untuk dilakukan
karena berhubungan dengan penilaian akuntan tersebut. Akuntan harus
mengidentifikasi mana aset yang telah digunakan (kadaluarsa) dan jumlah yang
harus ditulissebagai tandingan pendapatan pada periode tersebut.
15
2. Multi Step (langkah ganda)
Penyajiannya ialah pendapatan dikelompokkan menjadi pendapatan usaha
dan pendapatan di luar usaha. Sedangkan beban dikelompokkan menjadi beban
usaha dan di luar usaha. Penyajian dengan langkah ganda akan dapat dilihat laba
yang diperoleh dari usaha dan laba yang diperoleh dari luar usaha.
Laporan laba rugi hendaklah memuat beberapa hal:
a) Menuliskan nama perusahaan
b) Menuliskan jenis laporannya dalam hal ini, laporan laba rugi
c) Menyajikan periode laporan
d) Menyajikan pendapatan dan beban, beban ditulis secara rinci dan lengkap.
Penulisan beban dimulai dari yang terbesar ke beban terkecil, kecuali
beban lain -lain ditulis paling bawah
16
17
Stice dan Skousen. 2009. Akuntansi Intermediate. Edisi Keenam Belas. Buku 1. Salemba
Empat. Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafir. 2005. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Penerbit Rajawali Pers.
Jakarta.