Anda di halaman 1dari 12

Khutbah Idul Fitri 1440 H

Di Trans Studio Makassar

Semua Akan Berakhir


Oleh Ustadz Bambang Abu Ubaidillah

ِِ‫ِوِنعِوِذِِبِاللِِتِعِالِىِمِن‬،ِ‫ِنحِمِدِهِِوِنسِتِعِيِنِهِِوِِنسِتِغِفِرِه‬،ِ‫إِنِِالِحِمِدِِلل‬
ِِ‫ِوِمِن‬،ِ‫ِمِنِِيِهِدِهِِللاِِفِلِِمِضِلِِلِه‬،‫شِرِوِرِِأِنِفِسِناِوِسِيِئِاتِِأِعِمِالِنا‬
ِ،ِ‫ِوِأِشِهِدِِأِنِِلِِإِلِهِِإِلِِللاِِوِحِدِهِِلِِشِرِِيكِِلِه‬،ِ‫يِضِلِلِِفِلِِهِادِيِِلِه‬
ِ ِ‫وِأِشِهِدِِأِنِِمِحِمِداًِعِبِدِهِِوِرِسِوِلِه‬
ِ‫{ياِأيُّهاِالناسِاتقواِربكمِالذيِخلقكمِمنِنف ٍسِواحدةٍِوخلقِمنها‬
ِ‫يراِونسا ًءِواتقواَِّللاِالذيِتساءلونِبه‬ً ‫زوجهاِوبثِمنهماِرج ًالِكث‬
ِ ِ}‫واألرحامِإنَِّللاِكانِعليكمِرقيبًا‬
ِ‫{ياِأيُّهاِالذينِآمنواِاتقواَِّللاِوقولواِقو ًلِسديدًاِ*ِيصلحِلكمِأعمالكم‬
ِ}‫ويغفرِلكمِذنوبكمِومنِيطعَِّللاِورسولهِفقدِفازِفو ًزاِعظي ًما‬
ِ :ِ‫أِمِاِبِعِد‬
ِ‫ِوِخِيِرِِالِهِدِيِِهِدِيِِمِحِمِ ٍِدِصِلِى‬،‫فِإِنِِأِصِدِقِِالِحِدِيِثِِكِتِابِِللاِِتِعِالِى‬
ِ‫ِوِكِلِِبِدِعِ ٍِة‬،ِ‫ِوِكِلِِمِحِدِثِ ٍِةِبِدِعِة‬،‫ِوِشِرِِاألِمِوِرِِمِحِدِثِاتِهِا‬،ِ‫للاِِعِلِيِهِِوِسِلِم‬
ِ‫ِوِكِلِِضِلِلِ ٍِةِفِيِالنِار‬،ِ‫ضِلِلِة‬
Hadirin kaum muslimin –yang saya hormati dan saya
muliakan-

Di hari yang cerah ini, kita kembali menjadi saksi betapa luasnya
kasih sayang Allah, betapa sayangnya Allah kepada kita. Allah
kembali memenuhi hati kita dengan siraman kebahagian, sentuhan
nikmat yang tiada tara. Padahal di sudut-sudut kehidupan kita,
dosa demi dosa, kesalahan, khilaf, bahkan kedurhakaan kepada
Allah –subhanahu wata’ala- kerap tak terbendung memenuhi
catatan harian kita di sisi malaikat Allah -subhanahu wata’ala-.
Namun Allah masih tetap memberikan kepada kita kesempatan
untuk memperbaiki amalan kita dan bertaubat kepadaNya, sampai
hari yang ditentukan oleh Allah –subhanahu wata’ala- yaitu
datangnya kematian. Sebuah hadits menyebutkan dari Ibnu Umar
semoga Allah meridhai mereka berdua bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, bersabda:

‫إنَِّللاِيقبلِتوبةِالعبدِماِلمِيغرِغر‬
"Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hamba selama
nyawanya belum sampai ke tenggorokan." (HR. Tirmidzi nomor
3847 dan Imam Tirmidzi serta Ibnu Hibban
menghasankannya)

Hadirin kaum muslimin –yang berbahagia-

Sejak berkumandang takbir, tahlil, dan tahmid tadi malam, maka


berakhir pula Ramadhan kita di tahun ini. Bulan penuh berkah dan
kebaikan pergi berlalu dengan membawa amalan-amalan setiap
insan. Wahai Ramadhan...perjumpaan denganmu begitu indah,
kebersamaan denganmu begitu damai dan syahdu, namun
perpisahan denganmu ibarat beban yang tak mampu kami pikul.
Kami bingung harus bahagia atau bersedih. Bahagia karena engkau
telah memberi kami banyak pelajaran. Dan sedih karena pertemuan
denganmu terasa singkat. Kami tak tahu apakah amalan kami di
terima atau malah menjadi bumerang yang akan menyiksa kami di
akhirat.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ِ‫رغمِأنفِعبدٍِدخلِعليهِرمضانِفلمِيِغفرِله‬
“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan
kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum
diampuni.” [HR. Ahmad ] 1

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar

1
Dishahihkan al-Hakim, adz-Dzahabi dan Syreikh al-Albani
Bayangkan wahai jama’ah sekalian, orang yang menjalani ibadah di
bulan Ramadhan namun di akhir Ramadhan Allah belum
mengampuninya. Betapa rugi dan rugi orang tersebut dan kita
khawatir jika orang itu adalah kita.

Jika bulan Ramadhan tidak bisa membuat kita terampuni dari dosa-
dosa, maka di bulan apa lagi kita akan diampuni.

Ulama salaf berkata,

ِ‫مِنِِلِمِِيِغِفِرِلهِِفِيِِرِمِضِانِِفِلِنِِيِغِفِرِِلِهِِفِيِمِاِسِوِاه‬
“Barangsiapa yang tidak diampuni dosa-dosanya di bulan
Ramadhan, maka sulit ia akan diampuni dosa-dosanya di bulan-
bulan lainnya.” [Lathaif al Ma’arif, hal. 297]

Kaum muslimin dan muslimat baarakallahu fiikum

Berlalunya Ramadhan memberi pelajaran kepada kita bahwa segala


sesuatu pasti akan berakhir, cepat atau lambat. Tak ada sesuatu
yang kekal abadi kecuali Allah,

ِ‫انِويبقىِوجهِربكِذوِالجللِواإلكرامِِفبأيِآلء‬
ٍِ ‫ك ُّلِمنِعليهاِف‬
ِ ِ‫ربكماِتكذبان‬
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Semua yang ada di bumi
itu akan binasa. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang
kamu dustakan?” (QS. ar Rahman: 26-28)

Berkata Imam Ibnu Katsir Abul Fida’ Ismail bin Umar (wafat th.
774 H) dalam tafsirnya: “Dalam ayat ini Allah mengabarkan bahwa
semua penduduk bumi akan pergi, hilang, dan mati. Demikian pula
penduduk langit juga akan musnah keculai yang Allah kehendaki.
Tidak ada yang tersisa kecuali wajah Allah. Karena Allah ta’ala tidak
akan mati, bahkan Allah itu Maha Hidup dan tidak akan mati
selama-lamanya” (Tafsir Ibnu Katsir; 7/494)

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia


Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar

Allah Rabb kita Maha Hidup, Dia tak akan pernah mati, mengurus
seluruh hambaNya. Manusia , hewan, jin, benda mati, benda hidup
dan semuanya diatur oleh Allah yang Maha Perkasa. Maka jangan
engkau sombong wahai manusia, tundukkan dirimu dihadapan
Rabbmu. Beribadahlah hanya kepada Allah dan jangan serahkan
sedikitpun ibadahnya kepada selainNya.

Allah subhanahu wata'ala berfirman,

ِ ِ‫وقضىِربُّكِألِتعبدواِإلِإياه‬
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia” (QS. al Isra: 23)

Mengapa kita hanya menyembah Allah dan tidak meneyembah


kepada selain Allah ?

Karena hanya Allah yang mampu menolong kita, membatu urusan


kita, melindungi kita di dunia dan akhirat. Adapun selain Allah dari
makhluk-makhluknya semua lemah dan berdaya. Mereka semua
butuh kepada Allah. Allah subhanahu wata'ala berfirman,

ِ‫ير إنِتدعوهمِلِيسمعوا‬
ٍِ ‫والذينِتدعونِمنِدونهِماِيملكونِمنِقطم‬
ِ‫دعاءكمِولوِسمعواِماِاستجابواِلكمِويومِالقيامةِيكفرونِبشرككم‬
ٍِ ‫ولِينِبئكِمثلِخب‬
‫ير‬
“Dan sesembahan-sesembahan yang kalian mohon selain Allah,
tidak memiliki apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu
menyeru mereka, mereka tidak akan mendengar seruanmu itu,
kalaupun mereka mendengar, mereka tidak dapat
memperkenankan permintaanmu, dan pada hari kiamat meraka
akan mengingkari kesyirikan yang kamu lakukan, dan tidak ada
yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti yang
diberikan oleh Allah Yang Maha Mengetahui.” (QS. Fathir 13-14).

Kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah


Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar

Serahkan diri kalian kepada Allah dan jangan biarkan dirimu jauh
dariNya walapun sekejap mata. Dalam do’a yang diajarkan oleh
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam disebutkan
ِ‫ِوأصِلحِليِشأنيِكلهِولِتِكلنيِإلى‬،‫يِياِقيُّومِبرحمتكِأستغيث‬
ُّ ‫ياِح‬
‫نفسيِطرفةِعي ٍنِأبدًا‬
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri
tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta
pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan
kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan
dari-Mu selamanya).” (HR. Ibnu As Sunni dan An Nasa’i)2

Manusia butuh kepada Allah dan Allah tidah butuh kepada manusia.
Allah itu Maha Mampu atas segala sesuatu, Dia satu-satunya yang
tidak butuh kepada siapapun dari makhlukNya. Namun terkandang
kita manusia menampakkan seakan dia tidak butuh kepada Allah
dan seakan Allah yang butuh kepadanya. Allah ta’ala berfirman,

ِ‫ياِأيُّهاِالناسِأنتمِالفقراءِإلىَِّللاِِوَّللاِهوِالغن ُّيِالحميدِِإنِِيشأ‬
ِ ‫قِجدي ٍِد‬ٍ ‫يذهبكمِويأتِبخل‬
“Hai manusia, kamulah yang butuh kepada Allah; dan Allah Dia
Maha tidak Butuh lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya
Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru
(untuk menggantikan kamu)” (QS. Fathir: 15-16)

Kebutuhan kita kepada Allah, penghambaan kita kepada Allah, kita


telah lihat di bulan Ramadhan. Ada puasa, ada tarawih, ada qiyamul
lail, ada bacaan al Qur’an, ada majelis taklim, ada tangisan mereka
yang baertaubat, ada deraian air mata penyesalan. Ada orang-yang
yang terampuni dosa-dosanya yang menggunung, dan itu terjadi
setiap malam Ramadhan.

Dari Abu Sa’id Al-Khudry radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah


shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ِ‫إنِّلِلِعتقاءِفيِكلِيو ٍمِوليلةٍِلكِلِعبدٍِمنهمِدعوةِمستجابِة‬

2
Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As
Silsilah Ash Shahihah nomor 227
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari
neraka pada setiap hari dan malam. Setiap hamba dari mereka
memiliki doa yang mustajabah (pasti dikabulkan).” [HR. Ahmad]3

Kita tak tahu apakah suasana indah itu masih bisa kita rasakan
setelah berlalunya Ramadhan ?

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia


Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar

Sebagaimana Ramadhan datang kemudian pergi, kita juga manusia


hidup kemudian mati.

Manusia dulu tidak ada lalu kemudian Allah ciptakan mereka dari air
yang hina.

Allah berfirman,

ِ‫كيفِتكفرونِباّلِلِوكنتمِأمواتًاِفأحِياكمِثمِيميتكمِثمِيحيِيكمِثمِإليه‬
ِ‫ترجعون‬
“Mengapa kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu tadinya mati,
lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan
dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan?” (QS. al Baqarah: 28)

Allah subhanahu wata'ala menciptakan kita dari tidak ada kemudian


menjadi ada.

Allah ta’ala juga berfirman,

ِ‫بِثم‬
ٍ ‫بِمنِالبِعثِفإناِخلقناكمِمنِتِرا‬
ٍ ‫ياِأيُّهاِالناسِإنِكنتمِفيِري‬
ِ‫منِنطفةٍِثمِمنِعلقةٍِثمِمنِمضغةٍِمخِلقةٍِوغيرِمخلقةٍِلنبِينِلكم‬
ً‫ل‬
ِ ‫ونق ُّرِفيِاألرحامِماِنشاءِإلىِأج ٍلِمسمِىِثمِنخرجكمِطف‬
“Wahai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan
(dari kubur), maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani,
kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging
yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami

3
Hadits riwayat Ahmad dengan sanad yang shahih dengan syarat Bukhari dan
Muslim
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang
Kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian
Kami keluarkan kamu sebagai bayi … .” (QS. Al Hajj: 5)

Ibu kita telah melahirkan kita dalam keadaan yang sulit dan
semakin sulit. Nyawa jadi taruhan demi kelahiran seorang anak.
Namun anak-anak tidak membalas pengorbanan ibunya
sebagaimana ibunya mengorbankan dirinya untuk mengelurakan
anaknya dari rahimnya. Allah berfirman,

ِ‫ووصيناِاإلنسانِبوالديهِحملتهِأ ُّمهِوهنًاِعلىِوه ٍنِوفصالهِفي‬


ِ‫عامينِأنِاشكرِليِولوالديكِإليِالمصير‬
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan berterima kasihlah kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS.
Luqman: 14)

Padahal Allah subhanahu wata'ala memerintahkan kita untuk


hormat dan mentaati kedua orang tua kita,

Allah subhanahu wata'ala berfirman,

ِ‫وقضىِربُّكِألِتعبدواِإلِإياهِوبالوالدينِإحسانًاِإماِيبلغنِعندك‬
ِ‫الكبرِأحدهماِأوِكلهماِفلِتقلِلهماِأفٍ ِولِتنهرهماِوقلِلهماِقول‬
ِ‫كري ًما واخفضِلهماِجناحِالذُّلِمنِالرحمةِوقلِربِارحمهماِكما‬
‫يرا‬
ً ‫رِبيانيِصغ‬
“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Rabbku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu
kecil” (QS. Al Isra: 23-24)
Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia

Lalu kita menjadi manusia hidup di dunia tanpa ada beban dosa
yang kita tanggung. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,

ِ‫ك ُّلِمولودٍِيولدِعلىِالفطرةِفأبواهِيهودانهِأوِينصرانهِأوِيمجسانه‬
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua
orangtuanya yang menjadikannya Yahudi, Nashrani, atau
Majusi” [HR. Bukhari no. 1385]

Setelah itu kita melakukan dosa, kesalahan, dan ada sedikit


kebaikan. Lalu apakah kalian masih mengharap surge dalam kondisi
seperti wahai manusia ?

Apakah engkau akan menghadap Rabb dengan dosa yang belum


terampuni ?

Takutlah akan hisab Allah yang akan mendera setiap manusia di


hari akhir kelak. Hari yang anak-anak dan harta-harta kita tidak
bisa memberi manfaat. Dunia yang kita cari akan sirna karena
dunia adalah senda gurau dan permainan, taka da nilai sebuah
dunia jika disbanding dengan akhirat.

Allah ta’ala berfirman,

ِ‫وماِهذهِالحياةِالدُّنياِإلِلهوِولعبِوإنِالدارِاآلخرةِلهيِالحيوانِلو‬
ِ‫كانواِيعلمون‬
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan
main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya
kehidupan, kalau mereka mengetahui” (QS. Al Ankabut: 64)

Allah ta’ala berfirman,

‫قلِمتاعِالدُّنياِقليلِواآلخرةِخيرِلمنِاتقىِولِتظلمونِفتيل‬
“Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat
itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak
akan dianiaya sedikit pun” (QS. An Nisa: 77)
Kaum muslimin dan muslimat Baarakallahu fiikum
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar

Kemudian tanpa terasa umur bertambah, uban di kepala mulai


bermunculan dan kematianpun semakin mendekat. Dan ketika
malaikat maut datang, kita dalam kondisi belum siap. Dunia, harta,
jabatan, kekuasaan, dan rumah masih berat untuk kita lepaskan.
Namun kematian sesuatu yang pasti, tidak dimajukan atau
dimundurkan sedikitpun.

Allah ta’ala berfirman

ِ‫قلِإنِالموتِالذيِتف ُّرونِمنهِفإنهِملقيكمِثمِتردُّونِإلىِعالم‬
ِ‫الغيبِوالشهادةِفينبئكمِبماِكنتمِتعملون‬
“Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya,
maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian
kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang
gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan". (QS. Al Jumuah: 8)

Allah ta’ala berfirman

ِ‫ولكلِأمةٍِأجلِفإذاِجاءِأجلهمِلِيستأخرونِساعةًِولِيستقدمون‬
“Tiap-tiap umat mempunyai ajal; maka apabila telah datang
waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun
dan tidak dapat (pula) memajukannya” (QS. Al A’raf: 34)

Allah ta’ala berfirman

ٍ‫أينماِتكونواِيدرككمِالموتِولوِكنتمِفيِبروجٍِمشيدِة‬
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh” (QS.
An Nisa: 78)

Kaum muslimin dan muslimat Baarakallahu fiikum


Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar

Ketahuilah bahwa kematian adalah sesuatu yang sangat pedih, ada


sakarat, malaikat mencabut nyawa orang-orang dzalim dengan
keras, dan mancabut nyawa orang beriman dengan lembut.
Allah berfirman,

ِ‫وجاءتِسكرةِالموتِبالحقِذلكِماِكنتِمنهِتحيد‬
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah
yang kamu selalu lari daripadanya” (QS. Qaaf: 19)

Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Kematian adalah


kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang
beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan
gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat
yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia
tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan
nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya”

Juga ayat:

ِ‫قِ}ِوظنِأِنهِالفراقِِوالتفت‬ٍ ‫كآلِإذاِبلغتِالتراقيِِوقيلِمنِرا‬
ِ‫الساقِبالساقِإلىِربكِيومئذٍِالمساق‬
“Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai
kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang dapat
menyembuhkan”. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu
perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada
Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau”. (QS. Al Qiyamah: 26-30)

Perhatikan bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam orang paling


shalih juga harus merasakan kepedihan ketika nyawa berpisah dari
jasad beliau.

Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma, ia bercerita (menjelang ajal


menjemput Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam)

ِ‫إنِرسولَِّللاِصلىَِّللاِعليهِوسلمِكانِبينِيديهِركوةِأوِعلبةِفِيها‬
ِ‫ماءِفجعلِيدخلِيديهِفيِالماءِفيمسحِبهماِوجههِويقولِلِإلهِإل‬
ِ‫َّللاِإنِللموتِسكراتٍِثمِنصبِيدهِفجعلِيقولِفيِأخرجهِالبخاري‬
ِ‫كِالرقاقِبابِسكراتِالموتِوِفيِالمغازيِبابِمرضِالنبي‬
ِ‫ِالرفيقِاألعلىِحتىِقبضِومالت‬.‫ووفاته‬
“Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang
berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh
muka dengannya seraya berkata: “Laa Ilaaha Illa Allah.
Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut”. Dan beliau
menegakkan tangannya dan berkata: “Menuju Rafiqil A’la”. Sampai
akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas” (HR.
Bukhari nomor 6510)

Kaum muslimin dan muslimat Baarakallahu fiikum


Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar

Demikianlah sebuah perjalanan ada awal dan da akhir, maka


berbahagialah mereka yang mengakhiri Ramadhannya dengan amal
shalih dan ibadah, serta merugilah mereka yang tidak
memanfaatkan Ramadhannya dengan kebaikan bahkan mengisinya
dengan dosa dan kedurhakaan.

Sebagaimana berbahagia mereka yang mengisi hidupnya dengan


iman dan amal shalih yang menjadikan dunia sebagai tempat
sementara untuk perbekalan kehidupan abadi.

Terakhir kami wasiatakan kepada para wanita secara khusus untuk


takut kepada Allah karena kalian adalah penduduk paling banyak di
neraka. Shalat dan bersedakah serta jalanilah jalan-jalan yang telah
diajarkan Nabi kalian.

ِ‫اللهمِاغفرِللمسلمينِوالمسلماتِوالمؤمنينِوالمؤمناتِاألحياءِمنهم‬
ِ‫واألموِاتِإنكِسميعِقريبِمجيبِالدعوة‬
ِ‫ِونجنا‬،‫ِواهدناِسبلِالسلم‬،‫ِوأصلحِذاتِبيننا‬،‫اللهمِألفِبينِقلوبنا‬
ِ،‫ِوجنبناِالفواحشِماِظهرِمنهاِوماِبطن‬،‫ِالظلماتِإلىِالنُّور‬ ُّ ‫من‬
ِ،‫ِوذرياتنا‬،‫ِوأزواجنا‬،‫ِوقلوبنا‬،‫ِوأبصارنا‬،‫وبِاركِلناِفيِأسماعنا‬
ِ‫ِواجعلناِشاكرينِلنعمكِمثنين‬،‫وتبِعليناِإنكِأنتِالتوابِالرحيم‬
ِ ‫ِوأتممهاِعلينا‬،‫ِقابلينِلها‬،‫بهاِعليك‬
ِ ‫ِوالغنى‬،ِ‫ِوالعفاف‬،ِ‫ِوالتُّقى‬،ِ‫اللِهمِإناِنسألكِالهدى‬
‫اللهمتقبلِصيامناِوقيامناِوتلوتناِإنكِالسميعِالعليمِياِأرحمِ‬
‫الراحمينِ ِ‬
‫ربناِهبِلناِمنِأزواجناِوذرياتناِقرةِأعيِ ٍنِواجعلناِللمتقينِإما ًما ِ‬
‫اللهمِأكثرِأموالنا‪ِ،‬وأولدنا‪ِ،‬وباركِلناِفيماِأعطيتناِوأطلِحياتناِ‬
‫علىِطاعتك‪ِ،‬وأحسنِأعمالناِواغفرِلنا ِ‬
‫ربناِآتناِفيِالدُّنياِحسنةًِوفيِاآلخرةِحسنةًِوقناِعذابِالنارِ ِ‬
‫انِ‬
‫وصلىِللاِعلىِنبيناِمحمدٍِوعلىِآلهِوصحبهِوِمنِتبعهمِبإحس ٍ‬
‫إلىِيومِالدين ِ‬
‫وآخرِدعواناِأنِالحمدِللِربِالعالمينِ ِ‬
‫‪Taqabbalallahu minna wa minkum shalihal a’mal. Kullu ‘aamin wa‬‬
‫‪antum bi khair.‬‬

Anda mungkin juga menyukai