Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS LINGKUNGAN

STRATEGIS
Biodata
• Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi.,M.Si
• Instansi: PKP2A II LAN
• Jabatan: Widyaiswara Madya
• Pendidikan: S2 Psikologi
• Alamat: Megah Park Residence Blok
C.5 Samata Gowa
• Hp: 081 2415 5652
• WA: 0823 9595 9999
• Email: yunus_lan@yahoo.com
DESKRIPSI SINGKAT

Mata Pelatihan ini membekali peserta


dengan kemampuan memahami konsepsi
perubahan dan perubahan lingkungan
strategis sebagai wawasan strategis PNS
dengan menyadari adanya modal insani,
dengan menunjukan kemampuan berpikir
kritis dalam menghadapi perubahan
lingkungan strategis.
HASIL BELAJAR
Setelah membaca modul ini, peserta diharapkan
mampu memahami konsepsi perubahan dan
perubahan lingkungan strategis sebagai wawasan
strategis PNS dengan menyadari adanya modal
insani, dengan menunjukan kemampuan berpikir
kritis dalam menghadapi perubahan lingkungan
strategis dalam menjalankan tugas jabatan
sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.
INDIKATOR HASIL BELAJAR

ü Memahami konsepsi perubahan lingkungan


strategis;
ü Memahami modal insani dalam menghadapi
perubahan lingkungan strategis;
ü Mengidentifikasi isu-isu kritikal;
ü Melakukan analisis isu-isu kritikal dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis.
KERANGKA BERPIKIR MODUL ANALISA LINGKUNGAN STRATEGIS
Negara-Negara Lainnya di dunia
• Kemampuan mengenali isu
Tri Gatra AGHT Panca Gatra • Alat bantu tapisan
Analisis Linstra • Alat bantu analisis isu
Negara Indonesia The Do’s
Klasifikasi The Don’t’s
Alat Bantu
Perubahan Lingkungan Stratejik Isu-Isu Kritikal
Penyelesaian
https://youtu.be/C2WcV28av6o
Isu-Isu Kritikal

Proxi War Korupsi Isu


Hate Speach Narkoba Menangani
PNS/ASN
Hoax Money Loundring Bullying Kriminal
Saracen Gratifikasi Radikalisme Menghadapi

Cyber Crime Terorisme Modal


Insani

Pengertian Jenis Gejala Pola Kasus Di Indonesia Dampak/Kerugian


Analisis (Perubahan) Lingkungan Strategis

TRI GATRA PANCA GATRA


• Posisi dan lokasi geografi negara, • Ideologi
• Keadaan dan kekayaan alam, • Politik
• Keadaan dan kemampuan • Ekonomi
penduduk. • Sosial Budaya dan
• Pertahanan Keamanan.
Proxy war Kelompok sasaran
Media massa
Penegakan Hukum:
• Cyber Crime
• ITE
Menyerang • Ujaran Kebencian
Hoax Hate Speach • Pornografi
Pihak Ke 3, bantuan
• Perbuatan tidak
dst Agen Kelompok menyenangkan
sasaran • dll
Media IT
Konspirasi, Skenario Besar
Pihak 1 Isu Sensitif Pihak 2 Contoh
peperangan gaya baru Operasi • isu harga cabai meroket.
Menyerang 1. menebar isu intelejen (masyarakat resah)
2. Menggiring isu • kelangkaan ketersediaan cabai.
Pihak Ke 3, rekayasa • kita harus impor!!
bantuan 3. Agenda
dst Agen
4. skema • Datang perusahaan asing tertentu

Pihak Ketiga Modus: Contoh:


• Orang • Bantuan kemanusiaan • Kasus Timor Timur
• pergerakan, • Bantuan perdamaian • Gerakan separatis Dampak
• Organisasi/partai • Penanganan HAM • Pemilu/kada dijajah secara tak kasat mata:
• negara • Ekspedisi alam • Demonstran bayaran kerusuhan, bentrok, ketidakamanan,
• dsb • Perdagangan • Jasa khusus (Saracen) penjajahan SDA
Lemhannas, 19 Juni 2014
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Bentuk ProxyWar : indikasi proxy war di Indonesia diantaranya:
• Menjadikan Indonesia sebagai pasar. a. Gerakan separatis
• Menghambat pemb. dan pengemb kualitas SDM. b. Demonstrasi massa
• Merekrut generasi muda dengan fasilitas dan materi. c. Sistem regulasi yang merugikan
• Investasi besar besaran di bidang industri strategis,. d. Peredaran narkoba
• Penciptaan Pakta Pasar Bebas Regional dan Dunia, e. Pemberitaan media yang provokatif
f. Penyebaran pornografi dan seks bebas
• Melakukan penetrasi, penyusupan, suap, kolusi.
g. Tawuran pelajar, dan
• Menciptakan kelompok teroris. h. Bentrok antar kelompok.
• Membeli dan menguasai media massa,.
• menghancurkan generasi muda (narkoba, pergaulan
seks bebas, budaya konsumtif, malas).

Kontra Proxy War Terwujudnya kemampuan komponen bangsa dalam:


• Pancasila 1. menjaga kedaulatan NKRI.
• Bhinneka Tunggal Ika 2. merencanakan, memprogramkan dan melaksanakan sosialisasi
• kecintaan terhadap bangsa, tentang ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan.
• rela berkorban dan berjiwa patriot 3. menghadapi ancaman disegala bidang (Geografi, Demografi dan
• tenggang rasa, Kondisi Sosial).
perlu dipelihara dalam menjaga 4. Membangun kekuatan bersama menangkal ancaman Proxy War.
keseimbangan atau harmoni
KONFLIK SOSIAL
Narkoba Seks Bebas Pornografi Ilegal Action
Anak, Remaja sd Orang Tua
Warga, pejabat publik sd pejabat negara
Kekerasan
Kejahatan/Kriminal
Bahasa Kasar • Keresahan
Bullying
• Kerusuhan
Sikap Kasar
Sarkasme • Disintegrasi
Perilaku Kasar Radikalisme
• Ketidak percayaan publik
KONFLIK
Terorisme SOSIAL
Isu ASN
Pewarisan Isu Yanbik

Implementasi STOP
Bela Negara Korupsi Gratifikasi Money Loundrying
Membangun kesadaran

Langkah penanganan Isu Politik, penegakan hukum, dst


KONSEP PERUBAHAN

1. Menyadari kepastian suatu perubahan


2. Perubahan yang diharapkan terjadi bukan hanya
“berbeda”, namun perubahan yang memberikan
manfaat.
3. Perubahan untuk mempertahankan keberlangsungan
Konsep Analisa Perubahan Strategis
• Memberikan pemahaman perubahan lingkungan melalui analisis
lingkungan strategis (internal dan eksternal) yang akan
mempengaruhi terhadap keberlangsungan penyelenggaraan
negara.
• Analisis dibutuhkan untuk memberikan pemahaman yang
mendalam dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat
dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik
• Mengambil keputusan yang tepat atas persoalan yang dihadapi
demi keberlangsungan hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS
• Menjelaskan level perubahan lingkungan strategis (Individu, Keluarga,
Masyarakat pada level lokal, nasional, regional, global)
• Mengajak untuk mulai membenahi diri sendiri dengan segala kemampuan
dengan mengembangkan berbagai potensi yang telah dimiliki yang
bersumberkan ideologi bangsa
• Mendorong perubahan cara pandang masyarakat membangun budaya
yang lebih baik sekaligus menjamin keberlangsungan hidup.
• mengenal dan memahami serta menanggulangi isu-isu kritikal saat ini,
seperti paham terorisme/radikalisme, bahaya narkoba, cyber crime,
money laundry, korupsi, proxy war, isu kualitas pelayanan masyarakat yang
semuanya akan memberikan pengaruh dalam menjalankan tugas
jabatannya sebagai PNS profesional pelayan masyarakat
MODAL INSANI DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
• Memberikan penguatan terhadap human capital concept yang intinya
menganggap bahwa manusia merupakan suatu bentuk modal yang
tercermin dalam bentuk pengetahuan, gagasan (ide), kreativitas,
keterampilan, dan produktivitas kerja.
• Pentingnya modal manusia sebagai komponen yang sangat penting di
dalam kehidupan berorganisasi, bermasyarakat berbangsa dan
bernegara
• Menjelaskan 6 komponen modal insani, yakni modal: (1) intelektual; (2)
emosional; (3) sosial; (4) ketabahan, (5) moral; dan (6) kesehatan; yang
diharapkan dipahami dan ditunjukan sebagai pemicu peningkatan
kinerja PNS sebagai pelayan masyarakat.
MODAL INSANI
1. Modal intelektual; (curiosity, pengetahuan, wawasan,
pemaknaan)
2. Modal emosional; (kecerdasan emosi)
3. Modal sosial; (kesadaran social, kemampuan sosial)
4. Modal ketabahan, (kesanggupan menghadapi masalah)
5. Modal etika/moral; (kecerdasan moral), dan
6. Modal kesehatan; (kesehatan fisik)
THE DO’S
• Mengabdi kepada Negara dan Rakyat Indonesia melalui Lembaganya
masing-masing dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur
dan hakekat yang terkandung dalam Pancasila, Undang-undang Dasar
Tahun 1945, dan Tata Nilai Pemerintah Negara yang sah.
• Memberikan pelayanan publik secara profesional, bersemangat,
tulus, dan santun, dengan senantiasa menunjukkan sikap jujur, arif, dan
rendah hati.
• Menunjukkan hasrat untuk maju dengan senantiasa belajar (sendiri
maupun bersama orang lain) untuk mendapatkan informasi baru, serta
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
THE DO’S
• Menunjukkan kesediaan mengembangkan diri maupun membantu
pengembangan diri orang lain guna meraih kedewasaan dan kearifan, serta
memperoleh makna kerja dan makna hidup.
• Menunjukkan semangat perubahan serta kesediaan untuk melakukan
pembaharuan dan inovasi guna meningkatkan pelayanan publik di lembaga
masing-masing maupun antar- Lembaga.
• Menunjukkan kesediaan untuk secara aktif melibatkan diri, bersama POLRI,
TNI, dan aparatur lain, dalam upaya penanggulangan bencana alam yang
dialami masyarakat serta turun tangan langsung sesuai dengan kapasitas dan
kewenangannya;
• Menunjukkan kesediaan untuk secara aktif melibatkan diri dalam kegiatan
bersama di Lembaganya masing-masing maupun kegiatan Lembaganya
bersama masyarakat.
THE DON’TS
• Menunjukkan sikap dan perilaku arogan, sok kuasa, minta
dihormati, dan menerima ipemberian yang terkait atau
patut diduga terkait dengan pekerjaan / jabatannya.
• Melakukan hal-hal yang bisa dikategorikan sebagai korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN).
• Memberikan mbalan / gratifikasi serta hadiah / pelayanan
kepada masyarakat secara diskriminatif, dengan pamrih,
tanpa senyum dan empati, memperlambat pelayanan,
bahkan mempersulitnya.
THE DON’TS
• Membocorkan rahasia Negara maupun hal-hal yang bersifat
konfidensial dari Lembaganya.
• Melakukan tindak kekerasan, pelecehan, dan/atau
penghinaan kepada masyarakat maupun rekan kerja.
• Menunjukkan ketidakpedulian terhadap kegiatan
keseluruhan unit kerja maupun Lembaganya dan hanya
memfokuskan diri pada kerja yang menjadi tanggung
jawabnya sendiri maupun unit kerjanya sendiri.
• Isu saat ini (current issue)
Analisis Linstra
• Isu berkembang (emerging issue), dan
• Isu potensial.
Klasifikasi

Isu-Isu Kritikal

Proxi War Korupsi Hate Speach Narkoba Isu


PNS/ASN
Hoax Money Loundring Bullying Kriminal
Saracen Gratifikasi Radikalisme
Cyber Crime Terorisme

Pengertian Jenis Gejala Pola Kasus Di Indonesia Dampak/Kerugian


Kemampuan dalam memahami Isu
• Enviromental Scanning yaitu sikap peduli terhadap isu/masalah dalam
organisasi dan sekaligus bentuk kemampuan memetakan hubungan
kausalitas yang terjadi.
• Problem Solving yaitu kemampuan peserta mengembangkan dan
memilih alternatif pemecahan isu/masalah, dan kemampuan memetakan
aktor terkait dan perannya masing-masing dalam penyelesaian
isu/masalah.
• Analysis bentuk kemampuan peserta berpikir konseptual yaitu
kemampuan mengkaitkan dengan substansi Mata Pelatihan dan bentuk
kemampuan mengidentifikasi implikasi / dampak / manfaat dari sebuah
pemecahan isu dn keterkaitannya dengan mata pelatihan yang relevan
dalam menetapkan pilihan kegiatan/ tahapan kegiatan untuk
memecahkan isu.
Issue Scan
• Media scanning, yaitu penelusuran sumber-sumber informasi isu dari media
seperti surat kabar, majalah, publikasi, jurnal profesional dan media lainnya
yang dapat diakses publik secara luas.
• Existing data, yaitu dengan menelusuri survei, polling atau dokumen resmi
dari lembaga resmi terkait dengan isu yang sedang dianalisis.
• Knowledgeable others, seperti profesional, pejabat pemerintah, trendsetter,
pemimpin opini dan sebagainya
• Public and private organizations, seperti komisi independen, masjid atau
gereja, institusi bisnis dan sebagainya yang terkait dengan isu-isu tertentu
• Public at large, yaitu masyarakat luas yang menyadari akan satu isu dan secara
langsung atau tidak langsung terdampak dengan keberadaan isu tersebut.
Teknik-Teknik Analisis Isu Strategis

Menjelaskan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu:


ü Teknik tapisan isu-isu (APKL, USG)
ü Teknik analisis isu (system berpikir mind mapping,
fishbone, SWOT, tabel frekuensi, analisis kesenjangan)
ü Pilih teknik analisis isu yang sesuai dan mudah
diterapkan
Kriteria pemilihan isu prioritas
No. Isu-isu Kriteria Jml
1. A P K L
2.
3.
Dst.

• A = Aktual : sedang terjadi/dalam proses kejadian & hangat dibicarakan


• P = Problematik : Masalah mendesak untuk dipecahkan
• K = Kekhalayakan : menyangkut hajat hidup orang banyak/pelanggan
• L = Layak : logis, pantas, realistis & dpt dibahas

Ø Ukuran: kualitatif/kuantitatif

• Kualitatif :T;S; R • Kuantitatif (skala/skor): 1 - 5


Kerangka Pohon Masalah
(Pernyataan Negatif)

4
Akibat

(1)

Sebab
a b c d

(2)

a b c d

(3)
Lanjutan…
Penjelasan Gambar:
• Masalah Utama = (1)
• Masalah Pokok = (2)
• Masalah Spesifik = (3)
KRITERIA
NO ISU-ISU TOTAL
A P K L
1 Belum optimalnya pelaksanaan promosi dan 5 4 5 5 I/19
investasi

Belum optimalnya perumusan petunjuk teknis


2 promosi dan investasi
4 5 5 4 II/18

Kurangnya pendataan potensi daerah untuk 4 5 4 3 III/16


3
perkembangan promosi dan investasi

Angka 5 Menyatakan sangat kuat/besar/tinggi

Angka 4 Menyatakan kuat/besar/tinggi

Angka 3 Menyatakan cukup kuat/besar/tinggi

Angka 2 Menyatakan kurang kuat/besar/tinggi

Angka 1 Menyatakan sangat kurang


Page § 27 kuat/besar/tinggi
Belum Optimalnya pelayanan
Promosi dan Investasi di
Kabupaten Mimika 4

AKIBAT
Belum Optimalnya
pelaksanaan Promosi dan
Investasi 1

SEBAB

Rendahnya kualitas Kurangnya minat Kurangnya Mekanisme Kurangnya sistem


perencanaan promosi pengusaha untuk pelayanan investasi informasi promosi dan
dan investasi berinvestasi investasi

2
Kurangnya pelaksanaan Kurang maksimalnya Belum adanya Rendanhnya motivasi
koordinasi dalam pelaksanaan petunjuk pembagian tugas staf dalam
pelaksanaan promosi dan teknis promosi dan
B secara merata dalam pelaksanaan promosi
investasi kerjasama investasi
pelaksanaan kegiatan dan investasi
3

Page § 28
KRITERIA
NO INDIKATOR SASARAN JUMLAH
U S G

1. Rendahnya kualitas perencanaan promosi 5 5 5 I/15


dan investasi

Kurangnya minat pengusaha untuk


2. 4 4 4 II/11
berinvestasi

3. Kurangnya mekanisme pelayanan investasi 4 3 3 III/10

Kurangnya sistem informasi promosi dan


4. 3 3 3 IV/9
investasi
I
U = URGENCY : BESARNYA DAMPAK YANG TIMBUL TAS KESELAMATAN JIWA MANUSIA, UANG, PRODUKSI, REPUTASI

S= : BANYAKNYA WAKTU YANG TERSDIA UNTUK PENANGANAN SUATU MASALAH


SERIOUSNESS
G = GROWTH : KECENDERUNGAN MENINGKAT ATAU MENURUN
Page § 29
KRITERIA
NO INDIKATOR SASARAN JUMLAH
U S G

1. Kurangnya pelaksanaan koordinasi dalam 4 4 4 II/15


pelaksanaan promosi dan investasi

Kurang maksimalnya pelaksanaan petunjuk


2. 5 5 5 I/12
teknis promosi dan kerjasama investasi

Belum adanya pembagian tugas secara


3. 4 4 3 III/11
merata dalam pelaksanaan kegiatan

Rendahnya motivasi staf dalam pelaksanaan


4. 3 3 3 IV/9
promosi dan investasi

I
U = URGENCY : BESARNYA DAMPAK YANG TIMBUL TAS KESELAMATAN JIWA MANUSIA, UANG, PRODUKSI, REPUTASI

S= : BANYAKNYA WAKTU YANG TERSDIA UNTUK PENANGANAN SUATU MASALAH


SERIOUSNESS
G = GROWTH : KECENDERUNGAN MENINGKAT ATAU MENURUN
Page § 30
Meningkatnya
perkembangan investasi di
Kabupaten Mimika 4

AKIBAT

Meningkatnya pelaksanaan
Promosi dan Investasi 1

SEBAB
A B C D
Meningkatnya kualitas Meningkatnya minat Terwujudnya mekanisme Tersedianya data di
perencanaan promosi pengusaha untuk pelayanan investasi yang bidang investasi yang
dan investasi tepat 2
berinvestasi akurat

A B C D
Meningkatnya pelaksanan Meningkatnya Terwujudnya pembagian Meningkatnya motivasi
koordinasi dalam pelaksanaan petunjuk tugas secara merata staf dalam pelaksanaan
pelaksanan promosi dan
3
teknis promosi dan dalam pelaksanaan promosi dan investasi
investasi kerjasama investasi kegiatan
Page § 31
Meningkatnya
perkembangan investasi di
Kabupaten Mimika

Meningkatnya pelaksanaan
promosi dan investasi

Meningkatnya kualitas
perencanaan promosi dan
investasi

Meningkatnya pembinaan dalam


pelaksanaan petunjuk teknis
promosi dan investasi

Menyebarluaskan petunjuk Melakukan pembinaan dalam Melakukan koordinasi


teknis promosi dan pelaksanan petunjuk teknis dalam pelaksanan petujuk
investasi dengan sistem promosi dan investasi teknis promosi dan
online investasi
Page § 32
KRITERIA TAPISAN
NO ALTERNATIF KEGIATAN JUMLAH
EFEKTIVITAS KEMUDAHAN BIAYA

Page § 33
Matriks USG

(Kriteria Pemilihan Masalah Prioritas)


Kriteria
Masalah
U (GW) S (DS) G (TB) Jml
1 Masalah I
2 Masalah II
dst Masalah III
Penjelasan
qU = Urgency (GW = Kegawatan): besarnya dampak
yang timbul atas keselamatan jiwa manusia, uang,
produksi, reputasi.
qS = Seriousness (DS = Mendesak): banyaknya
waktu yg tersedia untuk penanganan suatu masalah
qG = Growth = TB = Pertumbuhan): perkiraan akan
bertambah buruknya suatu keadaan dibandingkan
dengan sebelumnya/keadaan sekarang
STRUKTUR LAPORAN
GOL III
1. JUDUL ISU 10. Cara Menghadapi Isu
2. Pendahuluan (Perubahan (Menggunakan Modal Insani)
Lingkungan Strategis) 11. Cara Penanganan (POHON
3. Kriteria Pemilihan Isu (APKL) MASALAH, POHON SASARAN,
POHON ALTERNATIF) dengan
4. Pengertian (isu prioritas) menggunakan USG, dan Teori
5. Jenis (isu prioritas) Tapisan
6. Gejala 12. Pemecahan Isu dengan The Do’s
dan the don’ts (opsional: bisa
7. Pola dikaitkan dengan nilai-nilai bela
8. Kasus di Indonesia negara)
9. Dampak/Kerugian
STRUKTUR LAPORAN
GOL II
1. JUDUL ISU 10. Cara Menghadapi Isu
2. Pendahuluan (Perubahan (Menggunakan Modal Insani)
Lingkungan Strategis) 11. Pemecahan Isu dengan The Do’s
3. Kriteria Pemilihan Isu (APKL) dan the don’ts (opsional: bisa
dikaitkan dengan nilai-nilai bela
4. Pengertian (isu prioritas) negara)
5. Jenis (isu prioritas) 12. Cara Penangan (Teori tapisan)
6. Gejala
7. Pola
8. Kasus di Indonesia
9. Dampak/Kerugian
Kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan Berpikir Analisis Kesadaran dan Kepedulian PNS PROFESIONAL YANG BERKARAKTER
Kemampuan Berpikir Sistematis SEBAGAI PELAYAN MASYARAKAT
Kemampuan Berpikir Logis Salah satu dasar mewujudkan MERUPAKAN WUJUD NYATA BELA NEGARA
Kemampuan Berpikir Ilmiah

Terima Kasih
Mohon Masukan
Pentingnya contoh2 kasus isu isu kritikal yang DAPAT diatasi
melalui pendekatan teknik analisa lingstra yang sederhana dan
mudah diterapkan melalui model simulasi

Anda mungkin juga menyukai