Visi
Menjadi ruang pelayanan perawatan anak dan remaja yang prima, unggul, mandiri, dan
terpercaya dalam rangka membuat pasien cepat sembuh dan kembali ke keluarga dan masyarakat
Misi
a. Memberikan pelayanan asuhan keperawatan anak remaja secara komprehensif sesuai
standar yang ditetapkan kepada individu, keluarga, masyarakat
b.Melaksanakan kegiatan promosi, pencegahan, penanggulangan masalahan gangguan jiwa
pada anak remaja
c.Melaksanakan standar asuhan keperawatan sebagai wujud pengendalian dan peningkatan
kualitas pelayanan secara terus menerus dan berkesinambungan
d.Memelihara hubungan kerja yang efektif diantara tenaga keperawatan dan semua tim
kesehatan melalui manajemen keperawatan
e.Menerapan etika keperawatan dalam melaksanakan tugas
Uraian Tugas Kepala Perawat Ruang Inap Anak
A. TANGGUNG JAWAB
Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana di ruang rawat inap bertanggung jawab
kepada kepala Ruangan / Kepala Instalasi terhadap hal – hal sebagai berikut :
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai standar.
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan keperawatan /
kegiatan lain yang dilakukan
B. WEWENANG
Dalam melaksanakan tugasnya, perawat pelaksana diruang rawat inap mempunyai
wewenang sebagai berikut :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien / keluarga pasien sesuai kemampuan
dan batas kewenangannya.
C. URAIAN TUGAS
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya, menerima pasien baru sesuai
prosedur dan ketentuan yang berlaku.
2. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai.
3. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa keperawatan sesuai
batas kewenangannya.
4. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.
5. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya, antara lain :
a. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan.
b. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya mengenai
penyakitnya.
6. Melatih / membantu pasien untuk melakukan latihan gerak.
7. Melakukan tindakan darurat kepada pasien ( antara lain panas tinggi, kolaps,
pendarahan, keracunan, henti nafas dan henti jantung ), sesuai Protap yang berlaku.
Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan kepada dokter ruang
rawat inap / dokter jaga.
8. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya.
9. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat
berdasarkan hasil observasi tersebut, sesuai batas kemampuannya.
10. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya
meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
11. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai jadwal
dinas.
12. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Ruang Rawat Inap.
13. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan, antara lain
melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas izin/ persetujuan atasan.
14. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan
benar sesuai Standar Asuhan Keperawatan.
15. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun
tertulis, pada saat penggantian dinas.
16. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan pasien mengenai :
a. Program diet.
b. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya.
c. Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, puskesmas atau institusi kesehatan
ini.
d. Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat, makanan yang bergizi atau bahan
pengganti sesuai dengan keadaan sosial ekonomi.
17. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan, seperti :
a. Rollstel.
b. Tongkat penyangga.
c. Protesa.
18. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah misalnya :
a. Merawat luka.
b. Melatih anggota gerak.
19. Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi :
Menyediakan formulir untuk penyelesain administratif , seperti :
a. Surat ijin pulang.
b. Surat keterangan istirahat sakit.
c. Petunjuk diet.
d. Resep obat untuk dirumah, jika diperlukan.
e. Surat rujukan atau pemeriksaan ulang.
f. dan lain-lain.
Persyaratan jabatan Perawat Ruang Inap Anak
Pendidikan : Pendidikan minimal D III keperawatan
Kursus/ pelatihan : Pelatihan unit terkait
Pengalaman kerja : -
Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan rohani
Lain-lain :
1. Memiliki STR yang berlaku
2. IPK min 3.00
3. Dapat bekerjasama dalam tim
4. Mempunyai akhlak yang baik, dedikasi dan loyalitas yang tinggi, tegas dan mampu
mengorganisasikan bawahannya
5. Memiliki kemampuan managerial/ kepemimpunan, berwibawa
6. Memahami konsep standard pelayanan keperawatan
7. Mempunyi kondite/ penilaian kinerja kategori baik
8. Bersedia mengembangkan ilmu keperawatan
9. Telah melewati seleksi kenaikan jenjang karir
10. Merumuskan rencana keperawatan dengan focus pada upaya stimulasi tumbuh
kembang
DISAHKAN OLEH
RAWAT INAP KEPALA RSIA RUFAIDAH
INDRAMAYU
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN PEMASANGAN INFUS
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KEPALA RSIA RUFAIDAH
INDRAMAYU INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN PEMBERIAN INJEKSI
INTRA MUSKULER
Nomor Standar Operasional Prosedur :
Tanggal Pembuatan :
Tanggal Revisi : -
RSIA RUFAIDAH INDRAMAYU Tanggal Efektif : Iman Nurpakas
Halaman : 1
Injeksi intramuskuler adalah suntikan kedalam otot
PENGERTIAN
Prosedur :
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien/keluarga
pasien
2. Mencuci tangan.
3. Membawa alat kepada pasien
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengatur posisi pasien
6. Menentukan dan menghapus hamakan/ disinfektan lokasi
suntikan.
7. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 15O-20O
8. Memasukkan obat berlahan-lahan sampai terjadi gelembung
putih dalam kulit kemudian jarum dicabut
9. Merapikan pasien dan alat
10. Mendokumentasikan hasil tindakan
PROSEDUR :
1. Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Mencuci tangan.
3. Membawa alat kepada pasien
4. Menyiapkan lingkungan
5. Mengatur posisi pasien
6. Memasang pengalas/perlak dibawah lokasi yang akan ditusuk
7. Menentukan lokasi tusukan
8. Melakukan pembendungan
9. Menghapus hama lokasi suntikan
10. Menusuk jarum dengan sudut 25O-45O
11. Melakukan pengisapan/aspirasi
12. Melepaskan pembendung
13. Memasukan obat berlahan-lahan
14. Mencabut jarum suntik
15. Menekan tempat tusukan dengan kapas desinfektan kalau
perlu diplester/band aid
16. Merapikan pasien dan alat-alat
17. Mencuci tangan
18. Mendokumentasikan hasil tindakan dibuku injeksi les paien
PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan tujuan pemasangan NGT pada keluarga pasien
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien
4. Memasang perlak + pengalas pada daerah dada
6. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
7. Mengukur dan memberi tanda pada NGT yang akan dipasang
lebih kurang 40-45 cm (diukur mulai dahi s/d proxesus
xypoideus)
8. Mengolesi NGT dengan aquaJelly sepajang 15 cm dari ujung
NGT
9. Memasukkan NGT malalui lubang hidung dan pasien
dianjurkan untuk menelan (jika pasien tidak sadar tekan lidah
pasien dengan spatel) masukan NGT sampai pada batas yang
sudah ditentukan sambil perhatikan keadaan umum pasien.
10. Cek posisi NGT (apakah masuk di lambung atau di paru-paru)
dengan 3 cara:
a. Aspirasi cairan lambung dengan spuit 10 cc jika cairan
bercampur isis lambung berarti sudah masuk kelambung,
b. Memasukan ujung NGT (yang dihidung) kedalam air dalam kom
bila ada gelembung berarti NGT dalam paru-paru
c. Petugas memasukan gelembung udara melalui spuit bersamaan
dilakukan pengecekan perut dengan stetoskop untuk
mendengarkan gelembung udara di lambung
11. Memasang corong (yang sudah dibilas dengan air hangat),
kemudian memasukan obat-obatan/makanan
12. Melepas corong, menutup NGT dengan spuit 10 cc.
13. Merapikan alat-alat dan pasien kemudian sarung tangan
dilepas.
14. Mendokumentasikan
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA RSIA RUFAIDAH
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
INDRAMAYU SOP
DINAS KESEHATAN PEMBERIAN OBAT PER INJEKSI
Nomor Standar Operasional Prosedur :
Tanggal Pembuatan : Iman Nurpakas
Tanggal Revisi : -
RSIA RUFAIDAH INDRAMAYU Tanggal Efektif :
Halaman : 1
Tatacara pemberian obat per injeksi
PENGERTIAN Memasukkan obat injeksi secara IM, IV, SC den IC.
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA RSIA RUFAIDAH
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
INDRAMAYU SOP
DINAS KESEHATAN PEMBERIAN OBAT PER ORAL
Nomor Standar Operasional Prosedur :
Tanggal Pembuatan : Iman Nurpakas
Tanggal Revisi : -
RSIA RUFAIDAH INDRAMAYU Tanggal Efektif :
Halaman : 1
Memberikan pengobatan melalui mulut, guna mendapatkan hasil
PENGERTIAN yang optimal
PENATALAKSANAAN :
1. Memberitahu pasien
2. Menyiapkan obat
3. Perawat cuci tangan
4. Memeriksa kembali obat yang telah disiapkan dan dicocokkan
dengan nama pasien dan ruangannya
5. Memberikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu
sampai obat tersebut betul-betul ditelan habis oleh pasien
6. Observasi respon pasien
7. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
8. Perawat cuci tangan
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA RSIA RUFAIDAH
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
INDRAMAYU SOP
DINAS KESEHATAN MEMINDAHKAN PASIEN DARI
KURSI RODA KE TEMPAT TIDUR
Nomor Standar Operasional Prosedur :
Tanggal Pembuatan :
Iman Nurpakas
Tanggal Revisi : -
RSIA RUFAIDAH INDRAMAYU Tanggal Efektif :
Halaman : 1
Membantu pasien pindah dari kursi roda ke tempat tidur.
PENGERTIAN Membatasi atau menghindari pergerakan pasien sesuai keadaan
fisik atau diagnosanya.
Sebagai acuan dalam melakukan pemindahan pasien dari kursi
TUJUAN roda ke tempat tidur
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA RSIA RUFAIDAH
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SOP
INDRAMAYU MENGHITUNG JUMLAH NADI
DINAS KESEHATAN DAN PERNAFASAN
Nomor Standar Operasional Prosedur :
Tanggal Pembuatan :
Iman Nurpakas
Tanggal Revisi : -
RSIA RUFAIDAH INDRAMAYU Tanggal Efektif :
Halaman : 1
Menghitung jumlah nadi dan pernafasan pasien selama 1 menit
PENGERTIAN Untuk mengetahui volume, rytme, jumlah nadi, pernafasan per
menit.
Sebagai acuan untuk penghitungan jumlah nadi dan
TUJUAN pernafasan
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA RSIA RUFAIDAH
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
INDRAMAYU SOP
DINAS KESEHATAN PENATALAKSANAAN LUKA ROBEK
Nomor Standar Operasional Prosedur :
Tanggal Pembuatan :
Iman Nurpakas
Tanggal Revisi : -
RSIA RUFAIDAH INDRAMAYU Tanggal Efektif :
Halaman : 1
Memberikan tindakan pertolongan pada luka robek dennga cepat
PENGERTIAN dan tepat
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA RSIA RUFAIDAH
penatalaksanaan :
1. Memberi tahu pasien.
2. Lengan baju dibuka atau digulung.
3. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa
karetnya berada disisi luar tangan.
4. Pompa tensimeter dipasang.
5. Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskope ditempatkan
pada daerah tersebut.
6. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka,
selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak
terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik.
7. Sekrup balon dibuka perlahan-lahan sambil memperhatikan
turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama dan
terakhir.
8. Hasil dicatat.
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA RSIA RUFAIDAH
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN PEMERIKSAAN FISIK
KEBIJAKAN
BAGIAN TUBUH YANG DIPERIKSA :
URAIAN PROSEDUR
1. Rambut 2. Extermitas /atas/ bawah
3. Kepala 4. Genetalia
5. Muka 6. Telinga
7. Mata 8. Leher
9. Hidung 10. Dada
11. Mulut 12. Perut / abdomen
CARA PEMERIKSAAN :
- Melihat (inspeksi) - Meraba (palpasi)
- Mengetuk (perkusi - Mendengar (Auskultasi)
PERSIAPAN :
- Alat :
Lampu baterey Stetoskop
Spatel lidah Bengkok
Sarung tangan dan vaselin Kom berisi larutan desinfektan
Refleks hammer Tensi meter
Termometer Catatan medik
Buku catatan perawat Blangko resep dan blangko pemeriksaan lanjutan
- Pasien :
- Pasien diberi tahu
- Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.
PELAKSANAAN :
- Gorden dan sampiran dipasang.
- Lakukan anamnesa lanjutan pemeriksaan daerah kepala.
- Pasien dibantu membuka baju, kemudian dilakukan pemeriksaan
daerah dada setelah selesai baju dipasang kembali.
- Pakaian pasien bagian bawah diturunkan, kemudian dilakukan
pemeriksaan bagian perut dan sekitarnya, setelah selesai pakain
bawah dipasang kembali.
- Selanjutnya pemeriksaan dilakukan terhadap tungkai pasien dengan
menggunakan refleks hammer.
- Tekanan darah diukur bila perlu.
- Setelah pemeriksaan selesai pasien dirapikan.
- Peralatan dibereskan kembali dan dikembalikan ke tempat
semula.
RAWAT JALAN, UGD, KABER, PUSTU/POLINDES
UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA RSIA RUFAIDAH
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN PENGGANTIAN SPREY PASIEN
Penatalaksanaan :
1. Pasien dan keluarga diberi penjelasan
2. Perawat cuci tangan
3. Selimut pasien diletakkan dikursi
4. Pasien dimiringkan
5. Sprei digulung sampai dibawah punggung bersama perlak.
6. Bersihkan bila ada kotoran diatas kasur
7. Pasang sprey bersama perlak
8. Pasien dimiringkan ke lain sisi dan ambil gulungan srey/
perlak yang kotor
9. Tarik sprey yang bersih dan dirapikan
10. Pasien di kembalikan pada posisi semula
11. Sarung bantal/ guling juga diganti dan bereskan tempat
kotor dibawa kebelakang
12. Perawat cuci tangan.
Bagian Cucian
UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
DISAHKAN OLEH
KEPALA RSIA RUFAIDAH
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN PENGATURAN OPERAN JAGA
Bagian keperawatan
UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
INDRAMAYU
DISAHKAN OLEH
DINAS KESEHATAN
KEPALA RSIA RUFAIDAH
PENERIMAAN PASIEN BARU
a. Ada Petugas.
KEBIJAKAN b. Ruang Penerimaan Pasien.
c. Ruang Tindakan.
Persiapan :
URAIAN PROSEDUR - Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah.
- Lihat kondisi pasien (bisa berdiri, duduk atau
berbaring)
- Selanjutnya lakukan pengkajian data melalui anamnese
dan pemeriksaan fisik.
- Laporan pasien pada penanggung jawab ruangan.
- Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tata
tertib yang berlaku di Puskesmas serta orientasi keadaan
ruangan/fasilitas yang ada.
- Mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan
medik dan catatan perawatan pasien.
- Memberitahukan prosedur perawatan/tindakan yang
segera dilakukan.
UGD
UNIT TERKAIT
a. Ada Petugas.
KEBIJAKAN d. Ruang Penermaam Pasien.
e. Ruang Tindakan.
a. Menerima pasien
URAIAN PROSEDUR baru
Persiapan :
- Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah.
- Bila pasien dapat berdiri, atau berat badan sebelum
penderita dibaringkan.
- Selanjutnya lakukan pengkajian data melalui anamnese
dan pemeriksaan fisik.
- Laporan pasien pada penanggung jawab ruangan.
- Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tata
tertib yang berlaku di RSIA serta orientasi keadaan
ruangan/fasilitas yang ada.
- Mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan
medik dan catatan perawatan pasien.
- Memberitahukan prosedur perawatan/tindakan yang
segera dilakukan.
b. Pemeriksaan fisik
Bagian tubuh yang diperiksa :
- Kulit - Telinga
- Rambut - Tenggorok
- Kuku - Leher
- Muka - Dada
- Mata - Tulang belakang
- Hidung - Abdomen
- Mulut - Anggota gerak
Persiapan :
- Alat :
- Lampu baterey
- Slatel lidah
- Sarung tangan dan vaselin
- Refleks hammer
- Termometer
- Stetoskom
- Bengkok
- Kom berisi larutan desinfektan
- Tensi meter
- Buku catatan perawat
- Catatan medik
- Blangko resep dan blangko pemeriksaan lanjutan
- Pasien :
- Pasien diberi tahu
- Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan :
- Gorden dan sampiran dipasang.
- Lakukan anamnesa lanjutan pemeriksaan daerah
kepala.
- Pasien dibantu membuka baju, kemudian dilakukan
pemeriksaan daerah dada setelah selesai baju dipasang
kembali.
- Pakaian pasien bagian bawah diturunkan, kemudian
dilakukan pemeriksaan bagian perut dan sekitarnya, setelah
selesai pakain bawah dipasang kembali.
- Selanjutnya pemeriksaan dilakukan terhadap tungkai
pasien dengan menggunakan refleks hammer.
- Tekanan darah diukur bila perlu.
- Setelah pemeriksaan selesai pasien dirapikan.
- Peralatan dibereskan kembali dan dikembalikan ke
tempat semula.
Kriteria Diagnosis
PENGERTIAN Kerusakan kulit akibat trauma panas, listrik, kimia dan radiasi
Breathing (pernapasan)
1. Periksa adanya gangguan pernapasan akibat trauma
inhalasi.
2. Bila perlu pemakaian endotracheal inkubasi atau
tracheostomi.
Circulation
1. Bila penderita dalam keadaan shock: ditanggulangi dengan
pemberian cairan infus (RL), grojok. Bila perlu perlu pasang
lebih dari satu tempat infus.
2. Setelah shock teratasi, berikan cairan dengan Rumus Bexter
(RL) 4 cc/Kg.BB/luas /luka bakar)
PERAWATAN LUKA PADA LUKA BAKAR
1. Dilakukan debridement luka
2. Dimandikan atau dibersihkan dengan desinfektan ringan
3. Bulla dipecah bila keruh atau besar (>= 5 cm)
4. Setelah bersih luka diolesi dengan salep SSD (Silver Sulfat
Diazine) (Perawatan secara terbuka).
5. Penderita dibawa keruangan dengan dialasi dan
dikerudungi kain yang serba steril.
6. Obat lain : analgetika/sedativa, kalau perlu pemberian anti
biotika spektrum luas sebagai profilaksis.
UGD
UNIT TERKAIT
A. KEBUTUHAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSIA RUFAIDAH
Ruang inap anak memiliki 6 ruangan, 5 ruangan untuk kelas II dan II, dan 1 ruangan untuk
kelas I
Ruangan untuk kelas II dan III memiliki 4 bed, jika ditotal 5 ruangan x 4 bed = 20 bed
Ruangan untuk kelas I memiliki 2 bed
Jika di total di ruangan rawat inap memiliki 22 bed