PENDAHULUAN
seperti baja, kayu, semen dan agregat. Bangunan-bangunan yang didirikan pada
umumnya terbuat dari material beton. Salah satu material beton yaitu semen,
terhadap lingkungan.
(https://static.skepticalscience.com/pics/emm13.jpg)
produksi semen, seperti limbah gas dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun). Dilihat dari gambar diatas, pada tahun 2000 semen menyumbang sekitar
1
2% karbondioksida (CO2), dan pada tahun 2016 produksi semen dunia
menghasilkan CO2 sebanyak 2,2 miliar ton atau sekitar 8% (BBC News, 2018).
Selain itu, penggunaan beton pada air laut seringkali mengalami masalah,
menggantikan semen sebagai campuran beton yang tidak merusak lingkungan dan
tetap dapat meningkatkan mutu. Salah satu alternatif yaitu beton geopolimer, beton
Material utama pembentuk beton geopolimer yaitu abu terbang (fly ash),
pencemaran.
campuran beton geopolimer adalah mix design trial and error (Afni, 2018) .
2
1.2 Rumusan Masalah
sebagai pengganti semen masih menggunakan metode trial and error. Sehingga
campuran beton geopolimer. Pada penelitian ini, untuk mendapatkan beton dengan
mutu normal digunakan mix design beton normal yang mengacu pada Tata Cara
Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal, Beton Berat dan Beton Massa (SNI
7656:2012,2012).
campuran beton geopolimer dengan komposisi rancangan yang sesuai untuk mutu
normal. Pada penelitian ini, menggunakan mix design beton normal yang mengacu
pada Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal, Beton Berat dan Beton
Massa (SNI 7656:2012,2012). Manfaat yang hendak diperoleh dari penelitian ini
menggunakan SNI beton normal yang mengacu pada Tata Cara Pemilihan
3
Campuran Untuk Beton Normal, Beton Berat dan Beton Massa (SNI
7656:2012,2012);
c) Larutan aktivator yang digunakan NaOH dan Na2SiO3 dengan perbandingan 1;1;
f) Abu terbang yang dipakai berasal dari PLTU Paiton, Jawa Timur;
g) Perawatan benda uji dilakukan dengan mengoven benda uji pada suhu 60°C-
i) Pengujian nilai kuat tekan beton dilakukan pada umur 3, 7, 14 dan 28 hari;
akan ditulis, yang secara garis besar terdiri dari isi setiap bab pada proposal tugas
akhir ini. Sistematika penulisan proposal tugas akhir ini sebagai berikut :
a) Bab 1 Pendahuluan
penelitian ini, perumusan masalah-masalah yang ada, dan juga terdapat tujuan
dan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian. Selain itu, terdapat batasan
atau ruang lingkup dalam proses penelitian serta sistematika dalam penulisan
penelitian.
4
b) Bab 2 Tinjauan Pustaka
Bab ini merupakan tinjauan pustaka yang berisi uraian teori yang diambil dari
literaur tentang beton geopolimer dan pengaruh penggunaan abu terbang sebagai
Bab ini berisi tentang metode yang akan digunakan pada penelitian, data
5
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beton
(agregat halus) dan kerikil (agregat kasar) yang dicampur menjadi satu dengan
semen dan air (pasta) yang membentuk sampai menjadi satu kesatuan yang
Pengerasan beton terjadi karena peristiwa kimia antara air dan semen.
Beton segar yang baik ialah beton yang dapat diaduk, dapat diangkut, dapat
dituang, dapat dipadatkan, tidak ada kecenderungan untuk terjadi pemisahan kerikil
konstruksi lainnya, hal ini membuat beton menjadi salah satu bahan konstruksi yang
secara umum telah banyak digunakan untuk bangunan seperti gedung, jembatan
a) Dalam keadaan segar, beton dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi;
d) Beton tahan terhadap temperatur tinggi (api/kebakaran) dan air, sehingga biaya
f) Bahan-bahan campuran beton mudah didapa, sehingga harga beton lebih murah
dibandingkan baja;
7
Disamping kelebihannya, beton juga memili kekurangan yaitu :
a) Beton yang sudah dibentuk/ dibuat sulit untuk diubah, karena beton yang sudah
b) Beton memiliki daya tarik yang rendah, daya tarik beton kurang dari 10%
c) Beton mempunyai berat jenis 2400 kg/cm2 sehingga beton menjadi berat;
d) Beton dapat menyerap air melalui pori-porinya sehingga bisa merusak beton
secara perlahan;
e) Beton bersifat getas (tidak daktil) sehingga menuntut ketelitian yang tinggi
dalam pelaksanaannya;
f) Beton yang sudah mengeras sebelum pengecoran tidak bisa didaur ulang/ harus
dibuang.
Beton geopolimer merupakan beton yang 100% menggunakan abu terbang dari
geopolimer juga tidak banyak membuang energi, cukup dengan mengoven beton
60°C - 100°C selama 24±4 jam, bisa menghasilkan beton dengan mutu tinggi.
sehingga digunakan aktifator sesuai dengan senyawa yang terkandung didalam abu
terbang. Aktifator yang digunakan adalah NaOH dan Na2SiO3 (Hardjito, 2005).
8
a. Kelebihan beton geopolimer sebagai berikut :
iii) Beton geopolimer lebih cepat kering dibandingkan beton normal, hal
Material utama pembentuk beton geopolimer yaitu abu terbang dan larutan alkali
sebagai pasta, serta agregat kasar dan agregat halus. Berikut merupakan penjelasan
9
2.3.1 Abu terbang
Abu terbang merupakan material sisa pembakaran batu bara pada pembangkit
listrik yang berukuran lebih halus dibandingkan semen. Proses pembakaran pada
batu bara berpengaruh terhadap kualitas abu terbang. Pada tabel 2.1 merupakan
10
2.3.2 Agregat Halus (Pasir)
Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami batuan-batuan atau
pasir yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu atau gabungan dari keduanya dan
mempunyai ukuran 5,0 mm, fungsi agregat halus dalam beton adalah sebagai
material pengisi. Adapun syarat-syarat dari agregat halus yang digunakan menurut
a) Tidak mengandung lumpur (butiran halus yang lolos ayakan 0,06 mm) lebih dari
5% (dihitung terhadap berat), apabila lebih dari 5% maka agregat halus yang
terlalu banyak. Untuk mengetahui kandungan bahan organik pada pasir dapat
11
Tabel 2.2 Batasan Gradasi Untuk Agregat Halus
Agregat kasar (kerikil) merupakan hasil desintegrasi alami dari batuan atau berupa
batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir
antara 5 – 40 mm. Secara umum agregat kasar dapat terdiri dari kerikil alam, kerikil
alam yang dipecah, batu yang dipecah atau kombinasi dari material-material
12
tersebut. Adapun syarat-syarat dari agregat kasar yang digunakan menurut PBI
a) Agregat kasar tidak boleh berpori dan terdiri atas batuan keras. Agregat kasar
yang berbentuk pipih dapat digunakan asalkan jumlahnya tidak melebihi 20%
b) Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (terhadap berat
kering) dan tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton;
1
d) Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih besar dari jarak terkecil
5
1 3
bidang-bidang samping dari cetakan, tebal pelat atau dari jarak bersih
3 4
e) Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dari
Pemisahan ukuran
Ukuran
Persen (%) berat
ayakan
yang lewat masing-masing
(mm)
ayakan
25 100
19 90 – 100
9,5 20 – 55
4,75 0 – 10
2,36 0–5
Sumber : SNI 7656-2012
13
2.3.4 NaOH
Natrium hidroksida (NaOH) atau biasa yang dikenal dengan soda api merupakan
sejenis basa logam kaustik yang memiliki kadungan alakali tinggi. NaOH yang
dilarutkan dengan air. NaOH sebagai bahan kimia yang bereaksi terhadap
kandungan senyawa yang terdapat didalam abu terbang yang berfungsi sebagai
pengikat.
2.3.5 Na2SiO3
Natrium Silikat (Na2SiO3) atau yang kerap dikenal dengan nama waterglass yang
berfungsi sebagai pengikat antara abu terbang dengan material pemebentuk beton
14
Gambar 2.5 Na2SiO3 (Natrium Silikat)
beton geopolimer diawali dengan membuat mix design yang mengacu pada SNI
7656-2012. Dimana dilakukan modifikasi pada mix design tersebut, yaitu semen
diganti dengan abu terbang dan air diganti dengan larutan alkali (NaOH dan
Na2SiO3).
SNI 7656-2012: Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal, Beton Berat
dan Beton Massa. Langkah-langkah pembuatan mix design tersebut yaitu sebagai
berikut :
15
a) Menentukan nilai slump
Pada beton geopolimer yang tidak menggunakan campuran air, yang artinya
memiliki nilai workability yang rendah, maka slump yang digunakan 150-175
mm.
Agar campuran mencapai kuat tekan yang direncanakan, maka perlu dilakukan
tekan yang direncanakan tercapai atau lebih tinggi dari pada campuran yang
Untuk kuat tekan rata-rata < 62,1 MPa digunakan ukuran agregat maksimum
20~25 mm. Untuk kuat tekan rata-rata > 62,1 MPa digunakan ukuran agregat
Untuk menentukan berat alkali, yang digunakan adalah nilai ukuran agregat
kasar dna nilai slump yang dipakai. Perkiraan kebutuhan alkali yang akan
16
Tabel 2.4. Perkiraan Kebutuhan Air Pencampur dan Kadar Udara Untuk Berbagai
Untuk menentukan rasio air beton tanpa tambahan bahan kimia seperti
superplasticizer digunakan nilai kuat tekan rencana, dapat dilihat pada tabel
Tabel 2.5 Hubungan Antara Rasio Air-Semen (w/c) atau Rasio Air-Bahan Bersifat
17
f) Perhitungan kadar semen
Untuk mendapatkan kadar semen yang digunakan adalah nilai berat alkali dan
nilai A/FA dan cara untuk menghitung kadar semen yaitu berat larutan alkali
Alkali
.................................................................... (2.2)
Flyash
Untuk mendapatkan nilai kadar agregat kasar yang digunakan adalah nilai
menghitung kadar agregat kasar yaitu besarnya fraksi volume agrega kasar
dikalikan dengan berat isi padat agregat kasar. Untuk mendapatkan nilai fraksi
18
h) Perkiraan kadar agregat halus menggunakan volume
Untuk menghitung kadar agregat halus, nilai yang digunakan yaitu berat jenis
dari semua material dan berat volume yang sudah didapat. Pertama-tama
semua jumlah material dikurangi dengan 1 m3. Hasil yang didapat merupakan
volume agregat halus, kemudian volume agregat halus di kali dengan berat
jenis. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada rumus 2.3 dan 2.4 sebagai berikut :
dan bahan/ material yang akan dipakai. Peralatan dan bahan yang akan dipakai,
antara lain :
1. Peralatan
i) Molen;
iv) Meteran;
v) Sekop semen;
2. Bahan/ material
i) Abu terbang;
19
ii) Larutan alkali;
iii)Agregat kasar;
alkali dalam satu wadah. Selanjutnya, abu terbang dimasukkan secara perlahan
kedalam campuran alkali sampai tercampur dengan rata. Setelah itu, masukkan
pasta kedalam molen dan diaduk, masukkan juga agregat halus terlebih dahulu
secara perlahan dan kemudian agregat kasar juga dimasukkan secara perlahan dan
diaduk sampai waktu yang sudah ditentukan. Kemudian dilakukan pengujian slump
dengan menggunakan compression testing machine atau alat uji kuat tekan beton
pengujian kuat tekan dlakukan pada saat beton berumur 3,7,14 dan 28 hari dengan
mengacu pada SNI 1974:2011 yaitu Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji
P
F’c = .............................................................. (2.5)
A
Keterangan :
20
F’c = Kuat Tekan (Mpa)
21
2.7 Studi Literatur
1
Nama Jurnal, Edisi
No Penulis Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metodologi Penelitian Kesimpulan
dan Penerbit
Beton geopolimer
dapat digunakan
Perbandingan sebagai beton
Pemeriksaan abu
Sifat dan struktural. Tingkat
Untuk mengetahui terbang, perencanaan
Karakteristik penggunaan aktivator
perbandingan sifat mix design,
Vol 35 No 2 (2018): N. Retno Setiati Beton mempengaruhi
23 mekanik beton antara pencampuran beton,
2 Jurnal Jalan- dan Rulli Ranastra Geopolimer kekuatan beton
beton dengan 100% abu pembuatan benda uji,
Jembatan Irawan Terhadap Beton geopolimer, semakin
terbang dan tanpa abu perawatan dan
Semen Portland tinggi tingkat
terbang pengujian sifat
Untuk Kekuatan molaritas maka kuat
mekanik balok beton.
Struktur Balok tekan beton
geopolimer akan
semakin tinggi.
2
Nama Jurnal, Edisi
No Penulis Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metodologi Penelitian Kesimpulan
dan Penerbit
Compressive
Strength of Fly
Metode yang
ash-based Kuat tekan yang
Untuk mengetahui efek digunakan yaitu
Herwani, Ivindra Geopolymer dicapai hanya 50-
MATEC Web of molaritas alkali sebagai metode eksperimen,
Pane, Iswandi Concrete with a 60% dari kuat tekan
3 Conferences 147, larutan aktivator pada dengan membuat
Imran dan Variable of rencana pada
01004 (2018) kuat tekan beton benda uji ukuran
Bambang Budiono Sodium molaritas NaOH 12
24 geopolimer 10x20 cm sebanyak 3
Hydroxide M.
buah tiap variasi
(NaOH) Solution
Molarity
Untuk mengidentifikasi Beton geopolimer
Asian Journal Of Modified Metode yang dipakai
rasio campuran beton memiliki kuat tekan
Civil Engineering R. Anuradha, V. Guidelines For yaitu metode trial and
geopolimer yang tinggi dengan
(Building and Sreevidya, R. Geopolymer error, dengan
4 berbeda-beda dan menggunakan suhu
Housing) Vol. 13, Venkatasubramani, Concrete Mix menggunakan 100%
menghasilkan 600C dan dioven
No. 3 (2012) Pages B.V. Rangan Design Using abu terbang tipe F
rancangan pencampuran selama 24-48 jam ,
353-364 Indian Standard untuk pengganti semen
beton geopolimer yang dan hasil kuat tekan
3
meningkatkan kekuatan dan mengganti 100% dengan
serta perancangan pasir dengan M-sand menggunakan M-
campuran ini sand hampir sama
dirumuskan untuk beton jika dibandingkan
geopolimer dengan dengan beton yang
standar India (IS 10262- di curing (perawatan
2009) beton)
Metode yang
Kekuatan lentur
digunakan yaitu
beton geopolimer
25 metode trial and error,
Untuk mengetahui dibawah perawatan
Flexural menggunakan 100%
perilaku lentur beton sinar matahari lebih
Behavior of abu terbang dan
R. Srinivasan, D. geopolimer bertulang besar 1,25 kali
Research Article Reinforced kombinasi larutan
5 Manoj, Prtofessor, saat di lakukan dibandingkan beton
Volume 7 Issue No.3 Geopolymer alkali dengan membuat
P.G Scholar perawatan konvensional dan
Concrete Under benda uji kubus
menggunakan cahaya daya dukung beban
Light Curing 15x15x15 cm dan
matahari balok beton
benda uji silinder
geopolimer 1,2 kali
15x30 cm serta balok
lebih besar
ukuran 120x15x20 cm.
4
26