Anda di halaman 1dari 9

TUGAS GADAR

Nama : Rokhmah
NIM : P1337420118112

I. Pilihan Ganda

1. Di bawah ini merupakan pedom awal penanganan syok, yaitu?


a. Kenali macam syok dan penyebabnya
b. Diagnosis bandingnya
c. Perubahan patologis pada vaskuler dan hemostatis
d. Penurunan kesadaran atau gelisah
e. Kulit teraba dingin dan lembab

2. Dibawah ini yang termasuk gejala-gejala umum syok?


1) Hipotensi
2) Takikardi
3) Hipotensi perifer
4) Gelisah
a. 1,2,3
b. 1,3
c. 2,4
d. 4
e. Benar semua

3. Endokarditis merupakan patofisiologi shock berupa gangguan bagian ?


a. Gangguan faal jantung
b. Gangguan otot jantung
c. Gangguan katub
d. Gangguan faal pengisian jantung
e. Gangguan jantung

4. Perbedaan tekaanan darah pada posisi terlentang dengan posisi duduk atau berdiri dari
10 mmHg, pernyataan diatas termasuk?
a. Gejala shock
b. Anemia
c. Radang
d. Hepatitis
e. Dehidrasi

5. Posisi tidur syok yang benar ?


a. Kaki lebih tinggi dari badan
b. Terlentang miring kekanan
c. Kepala lebih tingggi dari badan
d. Kaki dan kepala sejajar
e. Posisi tubuh miring
6. Uji refleks kerap kali dilakukan dengan cara memukulkan benda lunak secara
perlahan ke bagian bawah tempurung lutut sehingga tungkai bawah penderita
bergerak ke depan secara tidak sadar. Lengkung refleks yang menghasilkan gerakan
tersebut memiliki jalur sebagai berikut ...
a. Lutut – saraf sensorik – saraf konektor – saraf motorik – kaki
b. Lutut – saraf motorik – sumsum tulang belakang – saraf sensorik – kaki
c. Lutut – saraf sensorik – otak – saraf motorik – kaki
d. Lutut – saraf sensorik – sumsum tulang belakang – saraf motorik – kaki
e. Lutut – saraf motorik – otak – saraf sensorik – kaki

7. Di bawah ini merupakan beberapa sistem organ yang ada dalam tubuh manusia:
1) Sistem saraf
2) Sistem peredaran darah
3) Sistem indera
4) Sistem hormon
Yang termasuk dalam sistem koordinasi ditunjukkan pada nomor ...
a. 1, 2, 3, 4
b. 1, 2, 3
c. 2, 3, 4
d. 1, 3, 4
e. 1, 4

8. Di bawah ini yang bukan hubungan antara fungsi saraf dan organnya yang sesuai
yaitu ...
a. Saraf parasimpatetik memperbesar bronkus
b. Saraf parasimpatetik mempercepat denyut jantung
c. Saraf parasimpatetik mempercepat proses pencernaan
d. Saraf simpatik melebarkan pupil mata
e. Saraf simpatik memperkecil arteri

9. \

Jika seseorang mengalami kecelakaan kemudian mengalami gangguan penglihatan


maka kemungkinan bagian otak yang rusak adalah nomor…
a. 3 c. 2 e. 4
b. 5 d. 1
10. Di bawah ini yang bukan merupakan pengaruh dari saraf simpatik pada kerja organ
tubuh yaitu ...
a. mengembangkan kantung kemih
b. mempercepat denyut jantung
c. mempercepat proses pencernaan
d. memperlebar pupil
e. memperkecil diameter pembuluh

11. Seorang laki-laki berusia 35 tahun di rawat diruang interna dengan keluhan sesak
nafas sejak dua hari yang lalu dan didiagnosis bronchitis. RR : 24 kali per menit,
saturasi 92%. Apakah teknik pemberian oksigen yang tepat diberikan kepada pasien
tersebut?
a. Masker
b. Nasal kanul
c. Masker venturi
d. Rebreathing masker
e. Nonrebreathing masker

12. Seorang laki-laki dirawat dengan keluhan sesak nafas disertai batuk. Hasil auskultasi
paru didapatkan sekret pada paru bagian kanan dan perawat akan melakukan
fisioterapi dada. Apakah posisi yang tepat untuk tindakan tersebut?
a. Posisi miring kanan
b. Posisi semi fowler
c. Posisi miring kiri
d. Posisi supinasi
e. Posisi fowler

13. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak nafas. Hasil pengkajian didapatkan data tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi
nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 28 x/menit, irama irreguler, suhu 37oC, suara
wheezing. Klien mendapatkan terapi inhalasi uap. Setelah dilakukan tindakan inhalasi
uap, pasien masih mengeluh sesak napas. Apakah tindakan yang dilakukan perawat
selanjutnya?
a. Mengulangi prosedur
b. Melakukan batuk efektif
c. Memberikan terapi oksigen
d. Melakukan penghisapan lendir
e. Memberikan posisi semi fowler

14. Seorang perempuan, berumur 30 tahun, datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas
sejak tadi malam. Tekanan Darah: 130/80 mmHg, Nadi: 110 x/menit, pernafasan: 28
x/menit, suhu: 36 ° C, terdapat suara wheezing. Gejala ini muncul karena udara yang
sangat dingin. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Hipertermi
b. Intoleransi aktivitas
c. Defisit volume cairan
d. Gangguan pola nafas
e. Jalan nafas tidak efektif
15. Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat diruang interna dengan keluhan sesak
nafas, batuk berdahak, lemah dan banyak mengeluarkan keringat. Pada pengkajian
ditemukan pasien mengatakan batuk lebih dari satu bulan, selama dirumah pasien
pernah batuk bercampur darah, mual dan tidak nafsu makan. Hasil pemeriksaan fisik
pernafasan 26 kali permenit, nadi 88 kali permenit, tekanan darah 130/80
mmHg. Apakah pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk melengkapi data
pengkajian pasien?
a. Foto thorak
b. Darah rutin
c. CT scan
d. MRI
e. BTA

16. Menurut mekanisme cedera terdapat tigs mekanisme yang berpengaruh dalam trauma
kepala, salah satunya yaitu jika kepala bergerak membentur benda yang diam
misalnya pada saat kepala terbentur adalah………
a. Deformitas
b. Depresi fraktur
c. Akselerasi
d. Deselerasi
e. Rotasi

17.Manajemen nyeri yang dapat di gunakan untuk klien trauma dada adalah...
1) Pertahankan pada posisi semi fowler atau fowler.
2) Beri posisi yang nyaman dan menyenangkan pada pasien.
3) Pemberian analgesik
4) Observasi tanda-tanda vital
5) Pertahankan pembatasan aktifitas sesuai anjuran. \
Jawaban yang tepat adalah...
a. 1, 2, 3 benar
b. 2, 4 benar
c. Hanya 4 yang benar
d. 1, 3 benar
e. 1, 2, 3, 4, 5 benar

18. Kapan munculnya gejala gangguan stress post traumatik?


a. Sebelum trauma
b. Sesudah trauma
c. Waktu terjadinya suatu peristiwa
d. Diantara trauma
e. Ketika ada bantuan

19. Fobia cukup umum yang mempengaruhi hingga 8% dari populasi umum.
Diantaranya, fobia social. Orang yang menderita fobia social memiliki ciri, yaitu :
a. Trauma gempa
b. Takut ketinggian
c. Takut mendengar anjing menggonggong
d. Takut berbicara didepan umum
e. Takut mati

20. Seorang anak laki-laki umur 5 tahun dibawa ke rumah sakit karena jatuh dengan siku
kanan dalam keadaan fleksi pada tanah pada saat bermain. Pada daerah siku terlihat
bengkak dan terasa nyeri sehingga dia tidak bias menggerakkan sikunya. Pada
pemeriksaan fisik: siku bengkak, ada deformitas, dan nyeri pada saat digerakkan.
Pada pengukuran lengan atas kanan sedikit lebih pendek dari kiri.
Bila melihat dari mekanisme trauma, maka kemungkinan yang bias terjadi adalah …
a. Segmen distal dari fraktur akan berada pada anterior dari humerus
b. Segmen distal dari fraktur akan berada pada posterior dari humerus
c. Bisa terjadi fraktur
d. Hanya A dan B yang benar
e. Hanya B dan C yang benar

II. Soal Asuhan Keperawatan

Seorang anak lelaki umur 16 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan
selama 1 minggu terakhir bahwa telinga kanan rasa penuh adanya serumen dan
pendengaran yang terganggu. Terdapat riwayat telinga kanan tertampar sewaktu
bercanda 2 jam yang lalu.Sejak itu telinga rasa berdengung, tidak ada rasa pusing
ataupun mual.Pada pemeriksaan fisik telinga kanan tampak ruptur membran timpani
dengan tepi yang tidak rata dengan sedikit bercak darah disekitarnya. Uji Penala: Rine
negatif pada telinga kanan dan Rine positif di telinga kiri. Weber lateralisasi ke telinga
kanan
Diagnosis: Trauma membran timpani

1. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Tgl. Pengkajian : 13 Februari 2019
Nama : An. L
Usia : 16 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Batang
Tgl masuk : 13 Februari 2019
Ruang : Poli THT
Diagnosa Medis : Trauma Membran Timpani

Penanggung Jawab
Nama : Tn. P
Hubungan dengan klien : Ayah klien
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Batang

B. Riwayat kesehatan
• Keluhan Utama
An. L sering mengeluh telinga kanan berdengung
• Riwayat penyakit sekarang
An. L mengatakan bahwa sakitnya sudah 1 minggu terakhir ini dan An. L
juga merasakan di dalam telinga terasa penuh karena adanya penumpukan
serumen dan pendengaran terganggu
• Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan tidak pernah rawat inap di rumah sakit karena tidak
pernah mengalami penyakit yang parah sebelumnya, paling hanya sakit ringan
yaitu demam, flu.
• Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada salah satu keluarga yang mengalami sakit telinga.

C. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : klien dalam kondisi baik namun ruptur pada membran timpani
 Pemeriksaan B1-B6
1. Pemeriksaan B1 (Breathing)
o Hidung : tidak ada kotoran / bersih, tidak ada pendarahan
o SuaraTambahan : tidak ada suara tambahan
o Bentuk dada : normal (simetris antara kanan dan kiri)
2. Pemeriksaan B2 (Bleeding)
o Nyeri dada (-)
o pusing (-)
o Sakit Kepala (-)
o Suara jantung : Normal
o Ascites (-)
3. Pemeriksaan B3 (brain)
o Kesadaran : Composmentis
o Kepala dan wajah : Tidak ada kelainan
o Mata : Sclera (Icterus), Pupil ( Isokor ), palpebra tidak odema
o Leher : Bentuk normal, Tidak ada pembengkakan
o Pendengaran : Sebelah Kanan : Pendengarana terganggu. Klien
mengeluh telinga kanan berdengung, Sebelah Kiri : Normal
o Penciuman : Normal
o Pengecapan : Normal
o Penglihatan : Tidak ada gangguan penglihatan
o Perabaan : Normal
4. Pemeriksaan B4 (Bladder)
o Produksi Urine : normal
o Warna : Kuning, beraroma amoniak (normal)
o Tidak ada permasalahan dengan sistim perkemihan.
5. Pemeriksaan B5 (Bowel)
o Mulut dan tenggorokan : Bersih tidak ada tanda radang dan kelainan
o Abdomen : Tidak ada kelainan
o BAB : 2 kali/hari
6. Pemeriksaan B6 (Bone)
o Kemampuan pergerakan sendiri : bebas
o Extremitas Atas dan bawah : tidak ada kelainan
o Tulang belakang : tidak ada kelainan
o Kulit : Warna kulit putih
o Akral : Hangat
o Turgor kulit : Normal
o Tambahan :Kulit pada daerah telinga kanan terdapat
bercak darah
ANALISA DATA
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DS : Klien mengeluh telinga kanan terasa perubahan sensori Gangguan sensori
penuh adanya serumen, pendengaran persepsi persepsi (auditori)
yang terganggu, telinga terasa
berdengung
DO : telinga kanan tampak ruptur
membran timpani dengan tepi yang tidak
rata dengan sedikit bercak darah
disekitarnya.
Uji Penala: Rine negatif pada telinga
kanan dan Rine positif di telinga kiri

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi (auditori) berhubungan dengan perubahan
sensori persepsi ditandai dengan klien mengeluh telinga kanan terasa penuh adanya
serumen, pendengaran yang terganggu, telinga terasa berdengung. Telinga kanan
tampak ruptur membran timpani dengan tepi yang tidak rata dengan sedikit bercak
darah disekitarnya. Uji Penala: Rine negatif pada telinga kanan dan Rine positif di
telinga kiri

3. Intervensi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1 x 24 jam diharapkan ketajaman pendengaran
pasien meningkat
Kriteria Hasil :
 Pasien dapat mendengar dengan baik tanpa alat bantu pendengaran
 mampu menentukan letak suara dan sisi paling keras dari garputala
 Pasien tidak meminta mengulang setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya

Intervensi :
1. Observasi ketajaman pendengaran, catat apakah kedua telinga terlibat.
R/. Mengetahui tingkat ketajaman pendengaran pasien dan untuk menentukan
intervensi selanjutnya.
2. Berikan lingkungan yang tenang dan tidak kacau, jika diperlukan seperti musik
lembut.
R/. Membantu untuk menghindari masukan sensori pendengaran yang
berlebihan dengan mengutamakan kualitas tenang.
3. Anjurkan pasien dan keluarganya untuk mematuhi program terapi yang
diberikan
R/. Mematuhi program terapi akan mempercepat proses penyembuhan.

4. Implementasi
Tanggal Jam Implementasi TTD
13-2-19 07.00 1. Mengobservasi ketajaman pendengaran dan
mencatat apakah kedua telinga terlibat
2. Memberikan lingkungan yang tenang dan tidak
kacau, jika diperlukan seperti musik lembut
3. Menganjurkan pasien dan keluarganya untuk
mematuhi program terapi yang diberikan

5. Evaluasi
Tanggal Evaluasi
13-2-19 S : An. L mengatakan pendengarannya sudah normal
O : - tidak ada serumen
-telinga sudah tidak berdengung
-membran timpani sudah tidak ada bercak darah disekitarnya
A : Masalah keperawatan pada pendengaran pasien teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai