Anda di halaman 1dari 14

JURNAL EKONOMI KOPERASI

KOPERASI SULIT BERKEMBANG

ABSTRAK

Permasalahan yang sedang dihadapi oleh koperasi pada saat ini sangat beraneka ragam, baik
yang berasal dari internal maupun eksternal. Permasalahan internal biasanya terjadi pada
pengurus/ kenaggotaan itu sendiri serta modal. Dan untuk masalah eksternal berasal dari
pesaing dan asumsi masyarakat mengenai koperasi sangat buruk. Masalah yang dihadapi
pada saat ini akan semakin meluas jika tidak ditangani sesegera mungkin.

Sebelum melakukan tindakan pemecahan masalah, langkah awal yang harus dilakukan adalah
menganalisa penyebab terjadinya masalah, maka harus melakukan ana;isa penyebab
terjadinya masalah. Setelah mengetahui akar permasalahannya, kita dapat melakukan langkah
konkrit yang selanjutnya diharapkan dapat memecahkan masalah yang dihadapi.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan koperasi di Indonesia susah berkembang disebabkan oleh beberapa sebab
salah satunya adalah kurangnya dukungan pemerintah terhadap koperasi untuk
mewujudkan koperasi sebagai soko guru ekonomi nasional. Karna pemerintah hanya
berpihak pada kebijakan koperasi tapi kurang berpihak terhadap penyediaan anggaran
untuk memodali kegiatan koperasi sehingga membuat kegiatan koperasikurang berjalan
dengan baik. Dan kurangnya program pemerintah terkait pendampingan dan
pemberdayaan koperasi yang seharusnya digalakkan sehingga koperasi di indonesia
semakin profesional, terpercaya.
Dalam perspektif Hukum Koperasi Indonesia, koperasi harus dipahami dalam 2
pengertian sekaligus ,yaitu ; pertama ,sebagai sebuah sistem ekonomi dan kedua sebagai
suatu badan usaha. Dua pengertian inilah yang harusnya dipahami sebagai dwi – tunggal,
yang dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut :
1. Mengapa koperasi sulit berkembang ?
2. Apa saja penyebab koperasi sulit berkembang?
3. Apa saja solusi untuk dari masalah koperasi sulit berkembang?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada studi ini adalah :
1. Koperasi di indonesia sulit berkembang
2. Penyebab yang membuat koperasi sulit berkembang
3. Mengetahui jalan keluar dari masalah tersebut

1.4 Metode Penelitian


1.4.1 Lokasi
Studi ini dilakukan di indonesia khususnya di daerah otonomi dan desa.

1.4.2 Metode Studi


Teknik pengumpulan data diperoleh dari daftar pustaka, Dinas koperasi dan UKM
serta instansi terkait baik tingkat propinsi maupun kabupaten berupa publikasi ,
dokumen, laporan kegiatan.

1.4.3 Pengolahan Analisis Data


Pengelolaan analisa data dilakukan secara diskritif reflektif.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Koperasi sulit berkembang

Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan dengan kondisi modal keuangan


badan usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan
modal yang kuat atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya pada modal dan
sumber koperasi itu sendiri. Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak
terjadi koperasi – koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat
pendidikan yang rendah. Contohnya banyak terjadi pada KUD yang nota bene di
daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut karena manajemennya kurang
profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi sumberdaya manusianya
maupun finansialny. Banyak sekali yang terjadi di KUD yang hanya menjadi tempat
bagi pengurusnya yang korupsi akan dana bantuan dari pemerintah yang banyak
mengucur.

2.2 Penyebab Koperasi Sulit bekembang

Selain itu ada beberapa hal yang menyebabkan sulitnya perkembangan koperasi di
indonesia antara lain :
a. Image koperasi sebagai ekonom kelas dua masih tertahan dalam benak orang –
orang indonesia sehingga menjadi sedikit penghambat dalam pengembangan
koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar, maju, dan punya daya saing
dengan perusahaan – perusahaan besar.

b. perkembangan koperasi diindonesia yang dimulai dari atas(bottom up) tetapi dari
atas (top down), artinya koperasi berkembang diindonesia bukan dari lesadaran
masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke
bawa. Berbeda dengan yang diluar negeri, koperasi terbentuk karena adanya
kesadaran masyarakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan dan
mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga pemerintah
tinggal menjadi pendukung damn pelindung saja. Di indonesia, pemerintah
bekerja double, karna selain mendukung juga harus mensosialisasikannya terlebih
dahulu ke bawah sehingga rakyat menjadi mengerti akan manfaat dan tujuan dari
koperasi.

c. Tingkat partisipasi anggota koperasi masih renda, ini disebabkan sosialisasi yang
belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu
hanya untuk melayani konsumen seperti biasa. Artinya masyarakat belum tahu
esensi dari koperasi itu sendiri baik dari sistem permodalan maupun sistem
kepemilikannya. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap penyelewengan
dana oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari
anggotanya sendiri terhadap pengurus.

d. Manajemen koperasi yang belum profesional, ini banyak terjadi di koperasi yang
anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

e. Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa
koperasi indonesia tidak maju – maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat
dana segar tanpa ada pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuannya pun
tidak wajib dikembalikan. Selain merugikan pemerintah bantuan seperti ini pula
akan menjadikan koperasi kita tidak bisa bersaing karena terus menerus menjadi
benalu negara. Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan dengan sistem
pengawasannya yang baik, walaupun dananya bentuknya hibah yang tidk perlu
dikembalikan. Dengan demikian akan membantu koperasi menjadi lebih
profesional, mandiri dan mampu bersaing.

f. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan untuk memperbaiki


diri,meningkatkan kesejahteraannya, atau mengembangkan diri secara mandiri.

g. Kurangnya pengembangan kerjasama antar usaha koperasi.

Masalah Eksternal :
a. Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak
anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk
koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.
b. Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan
koperasi.
c. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih
banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan


usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasaratas asas kekeluargaan.Di Indonesia, prinsip koperasi telah
dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992. Prinsip koperasi di
Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia internasional dengan adanya
sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha).

Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun


institusiyang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan
kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara berkembang, begitu pula Indonesia.

Analogi sederhana yang dikembangkan adalah jika koperasi lebih berdaya, maka
kegiatan produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil,
maka melalui koperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota-anggotanya hal tersebut
dapat dilakukan dengan lebih berhasil. Dengan kata lain, kepentingan ekonomi
rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada aras ekonomi kelas bawah
(misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan
kepentingan ekonominya melalui wadah koperasi. Inilah sesungguhnya yang menjadi latar
belakang pentingnya pemberdayaan koperasi.

Ciri utama perkembangan koperasi di Indonesia adalah dengan pola penitipan kepada
program yaitu :

a. Program pembangunan secara sektoral


b. Lembaga – lembaga pemerintah dalam koperasi pegawai negeri dan koperasi
fungsional lainnya
c. Perusahaan baik milik negara maupun swasta dalam koperasi karyawan. Sebagai
akibatnya prakarsa masyarakat luas kurang berkembang dan kalau ada tidak
diberikan tempat semestinya.

Pada dasarnya koperasi berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk


mempertinggi kesejahteraan rakyat. Untuk menyempurnakan fungsi tersebut, suatu lembaga
pelaksana koperasi harus memilki pengelolaan yang efektif. Saat ini masalah yang masih di
hadapi koperasi dan bisa menghambat perkembangan koperasi di Indonesia menjadi
problematika. Pengelolaan koperasi yang kurang efektif, baik dari segi manajemen
maupun keuangan menjadi salah satu kendala berkembangnya koperasi.
Berikut adalah beberapa kendala pokok yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia :
a. Permodalan
Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal
keuangan badan usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya
dukungan modal yang kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya
modal dan sumber koperasi itu sendiri. Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus
dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam
penguasaan factor produksi, khususnya permodalan.

b. Sumber Daya Manusia


Dari sisi keanggotaan, sering kali pendirian koperasi itu didasarkan pada
dorongan yang dipaksakan oleh pemerintah. Akibatnya pendirian koperasi
didasarkan bukan dari bawah melainkan dari atas. Pengurus yang dipilih dalam
rapat anggota seringkali dipilih berdasarkan status sosial dalam masyarakat itu
sendiri. Dengan demikian pengelolaan koperasi dijalankan dengan kurang adanya
control yang ketat dari para anggotanya. Pengelola ynag ditunjuk oleh pengurus
seringkali diambil dari kalangan yang kurang profesional. Sering kali pengelola yang
diambil bukan dari yang berpengalaman baik dari sisi akademis maupun penerapan
dalam wirausaha.
c. Manajerial
Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi
harus memiliki manusia – manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan
berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha.

Selain 3 pokok utama yang menurut saya menjadi penghambatnya sperkembangan koperasi
di indonesia masih banyak hal lain yang menjadi faktornya seperti kurangnya kesadaran
masyarakat untuk menyadari kebutuhan dia sendiri dan mengembangkan diri secara
mandiri,padahal bila masyarakat memiliki kesadraan itu akan menjadi motivasi utama
masyarakat untuk mendirikan koperasi sehingga dapat bekerja sama dengan yang lainnya.
Selain itu mayoritas masyarkat masih menganggap koperasi sebagai ekonomi kelas dua jadi
ini menghambat koperasi untuk menjadi badan usaha ekonomi yang lebih besar dan
memiliki daya saing dengan lembaga ekonomi lainnya. Banyaknya koperasi di Indonesia
yang berdiri berdasarkan sosialisasi pemerintah bukan berdasarkan kemauan atau kesadaran
masyarkat itu sendiri menjadikan perkembangan koperasi berawal dari atas berbeda dari luar
negeri yang berdasarkan kesadaran masyarakat sehingga masyarakat mengetahui manfaat
dan tujuan koperasi untuk kesejahteraan mereka dan berusaha agar koperasi itu terus
berkembang.

Walaupun pendirian koperasi di indonesia berdasarkan sosialisasi dari pemerintah tetapi


kenyataannya sosialisasi itu belum optimal sehingga tingkat partisipasi anggota masih
rendah ,terbukti dengan pengetahuan anggota yang sebatas tahu bahwa koperasi itu hanya
untuk melayani konsumen baik untuk barang maupun jasa peminjaman.Mereka tidak
mengetahui bahwa mereka sebagai anggota berhak berpartisipasi menyumbang saran demi
kemajuan koperasi itu sendiri dan berhak mengawasi kinerja pengurusnya yang mungkin saja
melakukan penyelewangan dana karena kurangnya kontrol dari anggota. Dan yang paling
menarik adalah terbuktinya bahwa koperasi terlalu di manjakan pemerintah dalam hal
pendanaan maksudnya di manjakan adalah pemerintah sering memberi bantuan dana tanpa
harus koperasi mengembalikan dana itu bila sudah mendapatkan untung,ini menjadi lahan
yang bagus untuk anggota atau pengurus yang mempunyai niat melakukan penyelewangan
dana karena mereka berpikir pemerintah tidak akan mengawasi penggunnaan dana tersebut
untuk kemajuan koperasi. Hal ini juga menjadikan koperasi selalu hanya berharap dengan
bantuan yang diberikan pihak lain sehingga kurang atau tidak ada usaha untuk mendapatkan
dana dari usaha mereka sendiri, karena ini juga menjadikan pihak pemerintah menjadi pihak
yang dirugikan. Dan Kurangnya pengembangan kerjasama atar usaha koperasi menjadikan
perkembangan koperasi di Indonesia kurang maksimal ,ini bisa membuktikan bahwa
kurangnya perhatian kita sebagai masyarkat indonesia terhadap perkembngan koperasi
seharusnya kita ikut berpartisipasi dalam hal ini seperti menjadi anggota maupun
pengurusnya agar koperasi menjadi badan uasah yang bagus. Perkembangan koperasi juga
terhambat karna banyaknya muncul badan usaha lainnya yang lebih besar dan kemajuan
perusahaan-perusahaan yang menjadi saingan berat bagi koperasi itu sendiri.

 DARI SISI KELEMBAGAAN KOPERASI


1. Masalah Internal :

Keanggotaan dalam Koperasi. : Keadaan keanggotaan ditinjau dari segi kuantitas tercermin
dari jumlah anggota yang semakin lama semakin berkurang. Masalahnya kenggotaan
koperasi yang ada sekarang belum menjangkau bagian terbesar dari masyarakat. Ditinjau dari
segi kualitas masalah keaggotaan koperasi tercermin dalam :

a) Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah

b) Ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas

c) Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota.

d.) Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus ditingkatkan. Apabila
suatu koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) banyak anggotanya yang tidak
hadir. Akibatnya keputusan-keputusan yang dihasilkan tidak mereka rasakan sebagai
keputusan yang mengikat.

e.) Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka juga memiliki banyak
utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada dikoperasi semakin berkurang.

2. Pengurus Koperasi
Dalam hal kepengurusan juga dihadapi kelemahan-kelemahan yang sama. masalah yang
menjadi penghambat berkembangnya koperasi dari sisi pengurus adalah :

a.) Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum


memadai

b.) Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya.

c.) Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa
kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus
diperbaiki lagi.

d.) Pengurus kadang-kadang tidak jujur

e.) Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk menigkatkan
pengetahuan dan ketrampilannya. Kursus-kursus yang diselenggarakan untuk pengurus
koperasi sering tidak mereka hadiri.

f.) Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian tugas yang
jelas.

g.) Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh masyarakat yang
sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang.

h.) Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer, pengawas, dan
instansi pemerintah dengan baik

3. Pengawas Koperasi

Anggota dari badan pengawas koperasi banyak yang belum berfungsi. Hal ini di disebabkan
oleh :

a.) Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih jika dibandingkan
dengan semakin meningkatnya usaha koperasi

b.) Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk
diperiksa.

c.) Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi juga
belum banyak membantu perkembangan kemampuan anggota pengawas ataupun peningkatan
pembukuan koperasi.Pemeriksaan yang mereka lakukan terutama mengarah pada
kepentingan permohonan kredit.

 Masalah Eksternal

a.) Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota
koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem
prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.
b.) Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan
koperasi.

c.) Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih
banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

A. DARI SISI BIDANG USAHA KOPERASI

Masalah usaha koperasi dapat digambarkan sebagai berikut. Ada koperasi yang manajer dan
karyawannya belum memenuhi harapan. Di antara mereka ada yang belum dapat bekerja
secara profesional, sesuai dengan peranan dan tugas operasi yang telah ditetapkan. Masih ada
administrasi koperasi yang belum menggunakan prinsip-prinsip pembukuan dengan baik.
Sistem informasi majemen koperasi mesih belum berkembang sehingga pengambilan
keputusan belum didukung dengan informasi yang cukup lengkap dan dapat diandalkan.

Di samping itu masih ada manajer yang kurang mempunyai kemampuan sebagai wirausaha.
Di antara mereka bahkan masih ada yang kurang mampu untuk menyusun rencana, program,
dan kegiatan usaha. Padahal mereka harus memimpin dan menggerakkan karyawan untuk
melaksanakan rencana, program, dan kegiatan usaha yang ditentukan. Penilaian terhadap
keadaan serta mengadakan penyesuaian rencana, program, dan kegiatan usaha setiap kali ada
perkembangan dalam keadaan yang dihadapainya.

Dari sisi produksi, koperasi sering mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku. Salah
satu bahan baku pokok yang sulit diperoleh adalah modal. Dalam hal kualitas, output
koperasi tidak distandardisasikan, sehingga secara relatif kalah dengan output industri besar.
dalam banyak kasus, output koperasi (dan UKM) tidak memiliki keunggulan komparatif
sehingga sulit untuk dipasarkan.

B. UNSUR YANG MENUNJANG PERKEMBANGAN KOPERASI

3 unsur penting suatu koperasi dapat dikatakan berhasil ataupun maju bisa dilihat dari sisi
pokok berikut :

a.) Manajemen

koperasi harus teliti dalam manajemen,memilih pengurus maupun pengelola agar badan
usaha yang didirikan akan berkembang dengan baik.

b.) Permodalan

Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan
usaha tersebut.

c.) Sumber Daya Manusia

Pengelola yang ditunjuk oleh pengurus seringkali diambil dari kalangan yang kurang
profesional. Sering kali pengelola yang diambil bukan dari yang berpengalaman baik dari sisi
akademis maupun penerapan dalam wirausaha.
2.3 Solusi dari Masalah Koperasi Sulit Berkembang

Koperasi sulit berkembang solusi tepat untuk masalah itu dapat berupa memperbaiki
system kerja para pengurus dan anggota serta melakukan gerakan promosi koperasi di
lingkungan sekitar untuk mendukung langkah – langkah yang direncanakan ,setelah itu kita
mencari peluang peluang untuk mengembangkan koperasi dengan cara membuat proposal
rencana usaha untuk permintaan bantuan kepada pemerintah setempat agar rencana – rencana
itu didukung baik secara fisik maupun secara materi.

Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah yang ada pada koperasi:

1.Perekrutan Anggota yang Berkompeten

Hal mendasar yang sangat penting dalam upaya memajukan koperasi adalah dengan merekrut
anggota yang berkompeten dalam bidangnya. Tidak hanya orang yang sekedar mau menjadi
anggota melainkan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan dan
pengembangan koperasi. Masalahnya keanggotaan koperasi yang ada sekarang belum
menjangkau bagian terbesar dari masyarakat. Ditinjau dari segi kualiats masalah keanggotaan
koperasi tercermin dalam beberapa hal,diantaranya adalah:

•Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah.

•Keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota hanya terbatas.

•Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota.

Kebanyakan anggota koperasi belum menyadari bahwa koperasi merupakan suatu


wadahuntuk meningkatkan perekonomian anggota koperasi.

•Dalam kegiatan Rapat Anggota Tahunan(RAT) partisipasi anggota untuk hadir sangat
kurang sehingga keputusan-keputusan yang dihasilkan mereka kurang memahaminya.

•Banyak anggota koperasi yang kurang mau bekerjasama dalam pengembangan koperasi dan
kebanyakan para anggota mempunyai banyak utang di koperasi.

2.Menerapkan Sistem GCG

GCG (Good Corporate Governance) adalah prinsip korporasi yang sehat yang perlu
diterapkan dalam pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan semata-mata demi menjaga
kepentingan perusahaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan perusahaan.GCG ini
merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan untuk menjalankan usahanya secara baik sesuai dengan hak dan kewajibannya
masing-masing.
Implementasi dari GCG dalam beberapa hal dapat di implementasikan pada koperasi,guna
menciptakan tatakelola koperasi yang baik,hingga dapat mencapai misi dan tanggung jawab
sosialnya yaitu mensejahterakan anggotanya.

3.Memberikan Pelatihan kepada Karyawan

Memberikan pelatihan terhadap karyawan sangatlah penting demi terwujudnya sistem


keuangan dan demi berkembangnya koperasi dari sisi internal.

Sering ditemukan beberapa masalah dalam ruang lingkup karyawan yang dapat di analisis
diantaranya yaitu:

• Karyawan di dalam koperasi kurang menjalankan tugasnya dengan efektif di dalam


koperasi.

• Ada beberapa karyawan koperasi yang tidak jujur dalam.

• Pengetahuan dan keterampilan para karyawannya kurang memadai.

• Ada beberapa karyawan yang kurang memperhatikan tentang kelangsungan hidup


koperasinya.

Maka dengan memberikan pelatihan yang berkala kepada karyawan koperasi akan
menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mempunyai karyawan yang
berdedikasi,sehingg dalam kepengurusannya akan berjalan lebih efisien.

4. Perlunya Dukungan Pemerintah

Kurangnya dukungan yang diberikan pemerintah dalam memajukan koperasi dapat menjadi
penghambat berkembangnya koperasi di Indonesia. Dukukan yang dibutuhkan bagi
perkembangan koperasi contohnya adalah dari segi permodalan.Pemerintah perlu
memberikan perhatian kepada koperasi yang kesulitan dalam permodalan.sehingga dengan
memberikan modal koperasi dapat memperluas usahanya dan bisa lebih berkembang.

Hendaknya pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang dapat membantu perkembangan


koperasi.

5. Penyediaan Sarana dan Prasaran

Menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan koperasi sangat penting
dilakukan untuk menunjang terlaksananya koperasi yang efektif. Pemerintah perlu
mendukung dan menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pengurus anggota maupunpengelola
agar kegiatan dalam koperasi tidak terhambat dan menjadikan koperasi tidak berkembang.
6. Penyuluhan Masyarakat

koperasi kurang peminatnya dikarenakan ada pandangan masyarakat bahwa koperasi adalah
usaha bersama/gabungan yang sangat diidentikan dengan masyarakat kelas menengah ke
bawah,maka dari sinilah perlu diadakan penyuluhan. Penyuluhan masyarakat disini berfungsi
untuk memunculkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya koperasi yang pada pokok
tanggung jawabnya untuk mensejahterakan masyarakat. Dengan adanya penyuluhan
diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah.masyarakat dapat
mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang dapat
menyejahterakan anggotanya,sehingga mereka berminat untuk bergabung.

7. Perlunya Sarana Promosi

Promosi sangat diperlukan dalam perkembang koperasi,dengan adanya promosi diharapkan


masyarakat mengenal akan pentingnya koperasi, dan dengan promosi dapat mengarahkan
masyarakat untuk menggunakan koperasi,sehingga dapat membentuk koperasi yang efisien.

Dengan cara-cara tersebut diharapkan dapat memajukan koperasi sebagai salah satu sektor
perekonomian di Indonesia yang sungguh-sungguh dapat mensejahterakan rakyatnya. Selain
tu juga diharapkan koperasi dapat bersaing di perekonomian dunia. Dengan hal tersebut pula
sangat diharapkan agar koperasi di Indonesia dapat terus maju dan berkembang karena
koperasi adalah salah satu badan usaha yang menyediakan fasilitas untuk masyarakat kecil
dan menengah.

8. Memperbaiki Koperasi Secara Menyeluruh

Kementerian Koperasi dan UKM perlu menyiapkan blue print pengelolaan koperasi secara
efektif. Blue print koperasi ini nantinya diharapkan akan menjadi panduan bagi seluruh
koperasi Indonesia dalam menjalankan kegiatan operasinya secara profesional, efektif dan
efisien. Menyebarkan tata kerja koperasi yang efisien melalui bidang
pendidikan,usaha,perdagangan,dll.

9. Menghimpun Kekuatan Ekonomi Dan Kekuatan Politis

Kebijaksanaan ekonomi makro cenderung memberikan kesempatan lebih luas kepada usaha
skala besar. acuan yang masih digunakan hingga saat ini menitikberatkan pada pertumbuhan
ekonomi yang ditopang oleh usaha skala besar dengan asumsi bahwa usaha tersebut akan
menciptakan efek menetes ke bawah. Namun yang dihasilkan bukanlah kesejahteraan rakyat
banyak melainkan keserakahan yang melahirkan kesenjangan. Dalam pembangunan,
pertumbuhan memang perlu, tetapi pencapaian pertumbuhan ini hendaknya melalui
pemerataan yang berkeadilan.

Pada saat ini, belum tampak adanya reformasi di bidang ekonomi lebih-lebih disektor
moneter, bahkan kecenderungan yang ada adalah membangun kembali usaha konglomerat
yang hancur dengan cara mengkonsentrasikan asset pada permodalan melalui program
rekapitalisasi perbankan.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, alternatif terbaik bagi usaha kecil termasuk koperasi
adalah menghimpun kekuatan sendiri baik kekuatan ekonomi maupun kekuatan polotis untuk
memperkuat posisi tawar dalam penentuan kebijakan perekonomian nasional. Ini bukanlah
kondisi yang mustahil diwujudkan, sebab usaha kecil termasuk koperasi jumlahnya sangat
banyak dan tersebar di seluruh wilayah nusantara sehingga jika disatukan akan membentuk
kekuatan yang cukup besar.

Dengan ini diharapkan dapat memajukan koperasi sebagai salah satu sektor perekonomian di
Indonesia. Juga diharapkan koperasi dapat bersaing di perekonomian dunia.sangat diharapkan
agar koperasi di Indonesia dapat terus maju dan berkembang karena koperasi adalah salah
satu badan usaha yang menyediakan fasilitas untuk masyarakat kecil dan menengah.

10. Membentuk Karakter Pemuda yang Bermental Wirausaha yang mempunyai sifat
tangguh.

Dengan membentuk sifat para pemuda dengan karakter sebagai seorang


wirausaha,diharapkan dapat membangun perekonomian negara pada masa yang akan
datang,karakter wirausaha diupayakan dapat membantu masyarakat dalam membangun
perekonomian keluarga,masyarakat dan bahkan kelompok.

11. Memberikan Motivasi dan Dorongan

Hal ini diharapkan dapat membangkitkan jiwa nasionalisme dan menjadi pemuda pancasila
yang berkewarganegaraan indonesia. Sehingga dengan memberikan motivasi dalam hal ini
jiwa kepedulian akan negaranya akan muncul, betapa pentingnya koperasi untuk membangun
perekonomian negeri indonesia ini.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan adanya koperasi masyarakat merasa lebih sejahtera karena pada dasarnya koperasi
sangat memperhatikan perekonomian masyarakat, mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia,
memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta
mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa,baik untuk bidang
usaha perdagangan, pertanian,nelayan dll.

Namun seiring berjalannya waktu koperasi mempunyai beberapa kendala ,baik dalam segi
penataannya,struktur manajemennya,pemasarannya ,anggota,kurangnya sarana dan
prasarana,maka pengembangan jaringan informasi serta pengembangan pusat informasi
merupakan kebutuhan pendukung untuk memperkuat kehadiran koperasi.

Perkembangan koperasi masih menghadapi masalah-masalah baik di bidang kelembagaan


maupun di bidang usaha koperasi itu sendiri.masalah-masalah tersebut bisa bersumber dari
dalam koperasi sendiri maupun dari luar. Masalah kelembagaan koperasi juga dapat
dikelompokkan dalam masalah intern maupun masalah ekstern.masalah intern mencakup
masalah keanggotaan,kepengurusan,pengawas,manajer,dan karyawan koperasi. Sedangkan
masalah ekstern mencakup hubungan koperasi dengan bank,dengan usaha-usaha lain,dan
juga dengan instansi pemerintah.

Hal mendasar yang sangat penting dalam upaya memajukan koperasi adalah dengan merekrut
anggota yang berkompeten dalam bidangnya.

Memberikan pelatihan terhadap karyawan sangatlah penting demi terwujudnya sistem


keuangan dan demi berkembangnya koperasi dari sisi internal.

Kurangnya dukungan yang diberikan pemerintah dalam memajukan koperasi dapat menjadi
penghambat berkembangnya koperasi di Indonesia. Dukukan yang dibutuhkan bagi
perkembangan koperasi contohnya adalah dari segi permodalan.Pemerintah perlu
memberikan perhatian kepada koperasi yang kesulitan dalam permodalan.sehingga dengan
memberikan modal koperasi dapat memperluas usahanya dan bisa lebih berkembang.

Dalam menghadapi kesulitan koperasi baik dalam urusan keterbatasan sarana dan
prasarana,minimnya modal yang dimiliki oleh kopersi yang disini sangat dibutuhkan adnya
turun tangan pemerintah dalam mengatasi permodalan koperasi,minimnya pengetahuan yang
dimiliki oleh karyawan koperasi mengenai hal teknologi. Sosialisasi koperasi kepada
masyarakat sangatlah penting,karena dengan sosialisasi masyarakat bisa tahu akan
pentingnya keberadaan koperasi itu sendiri. Di Indonesia, beberapa Koperasi sebenarnya
ada sudah bisa dikatakan memiliki unit usaha besar dan beragam serta dapat berkembang
dengan mempunyai banyak cabang diberbagai daerah di indonesia. Penyebab Koperasi di
Indonesia Kurang Berkembang Pesat Tingkat partisipasi anggota koperasi masih kurang.

3.2 Saran
Karna sudah mengetahui penyebab dan solusi dari maslaah koperasi tersebut alangkah
baiknya dilaksanakan dengan lebih baik lagi dan supaya koperasi menjadi lebih m aju.
3.3 Daftar Pustaka
https://ayuriskaamelia.wordpress.com/soft-skill/mengapa-koperasi-sulit-berkembang-di-
indonesia/
http://dokumen.tips/documents/tugas-ekonomi-koperasi-mengapa-koperasi-sulit-
berkembang.html
https://windasirumapea.wordpress.com/2013/10/07/mengapa-koperasi-sulit-berkembang-
di-indonesia/
http://endangmanajemen.blogspot.co.id/2014/01/masalah-dan-solusi-dalam-
memajukan.html
http://wahyusaputro88.blogspot.co.id/2011/10/masalah-koperasi-di-indonesia-yang.html
https://azizfauzan29.wordpress.com/2013/12/01/penyebab-koperasi-di-indonesia-tidak-
berkembang/

Anda mungkin juga menyukai