Anda di halaman 1dari 55

RINCIAN KEWENANGAN KLINIK

DOKTER SPESIALIS ANAK


KOMITE MEDIK RSU MENTENG MITRA AFIA

Nama :
Pemohon Mitra Bestari Kredensial
No Kompetensi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kompetensi Tatalaksana
Tata laksana spesialistik pemantauan
1
pertumbuhan dan perkembangan anak
a. konsep dasar tumbuh kembang anak
b. pemantauan tumbuh kembang anak
c. deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang
anak
d. gangguan tumbuh kembang anak
e. masalah tumbuh kembang pada remaja ( al.
NAPZA, kehamilan remaja, dst)
Tata laksana spesialistik pemantauan peningkatan
2
kualitas hidup anak
a. gangguan belajar pada anak
b. anak dengan kebutuhan khusus (al. CP, MR,
ADHD, autism, sindrom down)
Tata laksana spesialistik pemantauan dan
3
penerapan pediatri sosial
a. konvensi hak anak
b. kekerasan pada anak
c. adopsi
Tata laksana spesialistik pemantauan nutrisi klinis
4
pediatrik

a. metabolisme nutrient (macro dan micronutrient)


serta peranannya dalam proses tumbuh kembang

b. kebutuhan nutrisi/nutrient pada neonatus, bayi,


anak dan remaja
c.interaksi nutrient-nutrient dan nutrient obat
d. food additives dan food safety
e. nutritional genomics
f. preventive nutrition
g. nutrisi komunitas
Tata laksana spesialistik asuhan keterampilan
5
makan bayi (infant feeding practice)
a. perkembangan fungsi saluran cerna
b. penentuan status nutrisi pada bayi
c. perkembangan keterampilan makan bayi
d. breast feeding
e. susu formula dan codex alimentarius
f. makan pendamping ASI
g. pengaturan makan pada bayi
h. masalah makan pada neonatus dan bayi
Tata laksana spesialistik asuhan nutrisi pada anak
6
dan remaja
a. penilaian status nutrisi
b. penentuan kebutuhan nutrisi
c. penentuan cara pemberian nutrisi
d. dukungan nutrisi enteral atau parenteral :
- dukungan nutrisi perioperatif
1
Pemohon Mitra Bestari Kredensial
No Kompetensi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
- dukungan nutrisi pada penyakit kritis
e. penentuan jenis nutrisi yang diberikan
f. pengenalan masalah makan pada anak dan
remaja
g. pemantauan pelaksanaan asuhan nutrisi
7 Asuhan tindakan imunisasi
a. konsep dasar imunisasi
b. pelayanan imunisasi
c. jadwal imunisasi
d. manajemen penyimpanan dan transport vaksin
e. teknik imunisasi
f. safety injection
g. kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
8 Asuhan diet pada pelbagai penyakit
a. pada kelainan neurologis
b. pada kelainan sistem pernafasan
c. pada kelainan gastrointestinal
d. pada kelainan hati
e. pada kelainan ginjal
f. pada kelainan jantung dan pembuluh darah
g. pada kelainan imunologis
h. pada diabetes mellitus
i. pada keganasan
j. food adverse reactions
9 Asuhan medis genetika klinis
a. anamnesis (pedigree)
b. pemeriksaan fisis (dysmorphology)
c. pemeriksaan penunjang : cytogenetic, molecular
genetic, biochemical genetic
d. genetic diagnosis
e. genetic treatment
f. genetic counselling
10 Asuhan medis anak sakit gawat
a. resusitasi dan transportasi anak sakit gawat
b. dukungan nutrisi anak sakit gawat
Penerapan radiologi dan pencitraan di bidang
11
pediatri
a. farmakokinetik
b. faktor yang mengubah respon
c. efek samping dan interaksi obat
d. analisis manfaat, risiko dan ekonomi dalam
penggunaan
Penerapan radiologi dan pencitraan di bidang
12
pediatri
a. radiologi : kepala, abdomen, ekstremitas,
jaringan lunak
b. radiologi thoraks
c. ultrasonografi : kepala, toraks, abdomen,
ekstremitas, jaringan lunak
d. ekokardiografi
e. CT scan : kepala, toraks, abdomen,
ekstremitas, jaringan lunak
f. MRI : kepala, toraks, abdomen, ektremitas,
jaringan lunak
2
Pemohon Mitra Bestari Kredensial
No Kompetensi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tata laksana spesialistik gawat darurat susunan
13
saraf pusat (SSP)
a. kejang
b. penurunan kesadaran
c. paresis / paralisis
d. peningkatan tekanan intrakranial/edema serebri
e. trauma kepala dan medulla spinalis
f. perdarahan intrakranial
g. hipoksik iskemik ensefalopati
14 Tata laksana spesialistik gawat darurat respirasi
a. sesak nafas
b. status asmatikus
c. gagal napas
d. sumbatan / obstruksi jalan napas
- laringitis akut
- epiglotitis
- trakeititis bakterialis
- abses retrofaringeal
- abses parafaringeal
- benda asing
e. pneumotoraks
f. pneumomediastinum
g. edema paru
h. haemoptisis
Tata laksana spesialistik gawat darurat
15
kardiovaskuler
a. syok
b. cyanotic spell
c. SVT / aritmia
d. gagal jantung
e.krisis tamponade
f. efusiperikardium
Tatalaksana spesialistik gawat darurat metabolik
16
gastro-renal-endokrin
a. gangguan cairan elektrolit asam-basa
b. inborn error of metabolism
c. diabetik keto asidosis
d. renal tubular acidosis
e. hipoglikemia dan hiperglikemia
f. gagal ginjal
g. sindrom uremik hemolitik
h. sindrom lisis tumor
i. perdarahan saluran cerna
j. pankreatitis
k. gagal hati fulminan
l. short gut syndrome
17 Infeksi hematologi
a. SIRS, sepsis & MOF
b. koagulasi intravaskuler diseminata
18 Keracunan (poisoning)
19 Hampir tenggelam
20 Trauma non SSP

3
Pemohon Mitra Bestari Kredensial
No Kompetensi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
21 Luka bakar
22 Hipotermi dan hipertermi
23 Tata laksana spesialistik asfiksia neonatorum
24 Tata laksana spesialistik asfiksia neonatorum
a. G6PD
b. Inkompatibilitas ABO/rhesus
c. kern ikterus
Tata laksana spesialistik prematuritas dan intra
25
uterine growth retardation
a. retinopathy of prematuritas
b. apnu prematuritas
c. penyakit membran hialin
d. PVL
e. IVH/PVH
f. perawatan metode kangguru
26 Tatalaksana spesialistik trauma lahir
a. jaringan lunak
b. susunan saraf ekstra/ intrakranial
c. jaringan tulang
d. organ intra abdomen
Tatalaksana spesialistik kelainan gastrointestinal
27
neonatus
a. necritizing enterocolitis
b. meconium plugs
Tata laksana spesialistik perdarahan pada
28
neonatus (+vitamin K deficiency bleeding)
Tata laksana spesialistik kejeang dan jittery pada
29
neonatus
a. hypoglycemia and hyperglycemia
b. hypocalcemia
c. hypomagnesemia
d. hyperammonemia
e. other metabolic disorders
30 Tata laksana spesialistik syok pada neonatus
31 Tata laksana spesialistik sepsis neonatorum
32 Tata laksana spesialistik anemia pada neonatus

Tata laksana spesialistik kelainan respirasi pada


33
neonatus
a. meconium aspiration syndrome
b. pneumothorax/ pneumomediastinum
c. PPHN
d. TRDN
e. Pneumonia
34 Thermoregulation pada neonatus
35 Infeksi TORCH pada neonatus
a. TB perinatal?
36 Tata laksana spesialistik cacat lahir
a. agenesis/ aplasi/ hipoplasi paru
b. kista paru
c. lobar enfisema kongenital
d. eventrasio diafragma
e. hernia diafragmatika
f. displasia bronkopulmonal

4
Pemohon Mitra Bestari Kredensial
No Kompetensi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
g. laringotrakeomalasia
h. hipotiroid kongenital
i. hiperplasia adrenal kongenital
j. undescended testes (kriptorkismus)
k. uropati kongenital
l. malformasi kongenital SSP
m. hyperplasia timus
n. cleft lip and palate
o. esophageal atresia and tracheoesophageal
fistula
p. hypertrophic pyloric stenosis
q. duodenal atresia
r. hirschsprung's disease
s. imperforate anus / atresia ani
t. hydrocele
u. omphalocele
v. gastroschisis
w. hernia inguinalis
x. pektus ekskavatus dan pektus karinatus?
y. hemangioma
z. CTEV
aa. Spina bifida
bb. Hidrosefalus
cc. phocomelia
dd. Kembar siam
ee. Kelainan jantung bawaan
37 Tata laksana spesialistik ensefalitis
a. Japanese ensefalitis
b. herpes simplex ensefalitis
38 Tata laksana spesialistik meningitis
a. meningitis bakterialis neonatus, bayi dan anak
b. meningitis virus
c. meningitis oleh mikroorganisme lain
39 Tata laksana spesialistik abses otak
40 Tata laksana spesialistik ventrikulitis
41 Tata laksana spesialistik empiema subdural
42 Tata laksana spesialistik tetanus
a. tetanus neonatorum
b. tetanus anak
43 Tata laksana spesialistik poliomielitis
44 Tata laksana spesialistik rabies
45 Tata laksana spesialistik infeksi respiratorik akut
a. selesma (common cold)
b. rinotonsilofaringitis
c. otitis media akut
46 Tata laksana spesialistik difteri
47 Tata laksana spesialistik bronkitis akut
48 Tata laksana spesialistik rinosinobronkitis
49 Tata laksana spesialistik bronkiolitis
50 Tata laksana spesialistik pneumonia
51 Tata laksana spesialistik pneumonia atipik
52 Tata laksana spesialistik efusi pleura
5
Pemohon Mitra Bestari Kredensial
No Kompetensi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
53 Tata laksana spesialistik empyema
54 Tata laksana spesialistik influenza
55 Tata laksana spesialistik avian influenza
56 Tata laksana spesialistik parotitis epidemika
57 Tata laksana spesialistik pertusis
Tata laksana spesialistik infeksi respiratorik kronik
58
non TB
a. bronkiektasis
b. abses paru
59 Tata laksana spesialistik tuberkulosis
a. tuberkulosis paru (termasuk TB paru berat)
b. tuberkulosis ekstra paru :
- limfadenitis TB superfisialis
- TB pleura
- skrofuloderma
- TB tulang : spondilitis, koksitis, gonitis,
daktilitis
- TB abdomen : peritonitis, usus, hepar, limpa,
ginjal
- TB SSP : meningitis, tuberkuloma otak
c. tuberkulosis diseminata (milier)
d. tuberkulosis perinatal
e. tuberkuloma paru
f. mikobakteriosis atipik
60 a. Tata laksana spesialistik pneumotoraks
b. Tata laksana spesialistik pneumomediatinum
61 Tata laksana spesialistik endokarditis infektif
62 Tata laksana spesialistik miokarditis
63 Tata laksana spesialistik penyakit kawasaki
64 Tata laksana spesialistik kandidiasis
65 Tata laksana spesialistik leptosirosis
66 Tata laksana spesialistik soil helminthiasis
67 Tata laksana spesialistik hepatitis
a. hepatitis akut
b. hepatitis A
c. hepatitis B
d. hepatitis C
68 Tata laksana spesialistik amubiasis hati
69 Tata laksana spesialistik kolesistitis akut
70 Tata laksana spesialistik pankreatitis akut
71 Tata laksana spesialistik infeksi saluran kemih
72 Tata laksana spesialistik penyakit menular seksual

73 Tata laksana spesialistik fever of unknown sources


74 Tata laksana spesialistik sepsis
75 Tata laksana spesialistik demam neutropenia
76 Tata laksana spesialistik demam tifoid
77 Tata laksana spesialistik infeksi arboviruses
a. virus dengue
b. virus chikungunya
78 Tata laksana spesialistik infeksi virus HIV
a. transmisi HIV perinatal
b. infeksi oportunistik respiratori pada HIV
6
Pemohon Mitra Bestari Kredensial
No Kompetensi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
c. TB-HIV
d. pneumocystis jeroveci (carinii)
e. lymphoid interstitial pneumonia (LIP)
f. fungal infection
Tata laksana spesialistik eksantema akut / demam
79
dengan ruam
a. morbili
b. rubella
c. varicella
d. HFMD
80 Tata laksana spesialistik malaria
81 Tata laksana spesialistik anthrax
82 Tata laksana spesialistik lepra
83 Tata laksana spesialistik filariasis
84 Tata laksana spesialistik artritis septik
85 Tata laksana spesialistik osteomielitis
86 Tata laksana spesialistik infeksi kulit
a. impetigo dan pioderma
b. selulitis
87 Tata laksana spesialistik infeksi konjungtiva akut
a. konjungtivitis akut GO
b. konjungtivitis akut non GO
88 Tata laksana spesialistik infeksi nosokomial
89 Tata laksana spesialistik urtikaria
a. urtikaria akut
b. urtikaria kronik
c. angiodema
90 Tata laksana spesialistik dematitis atopik
91 Tata laksana spesialistik rintis alergika
92 Tata laksana spesialistik konjungtivitis vernalis
93 Tata laksana spesialistik alergi
a. alergi obat
b. alergi makanan
94 Tata laksana spesialistik penyakit defisiensi imun

95 Tata laksana spesialistik artritis reumatoid juvenilis

Tata laksana spesialistik lupus eritematosus


96
sistemik
Tata laksana spesialistik purpura Henoch-
97
Schonlein

98 Tata laksana spesialistik sindrom Steven Johnson

Tata laksana spesialistik nekrolisis epidermal


99
toksik
100 Tata laksana spesialistik asma :
a. tata laksana jangka panjang asma dan BKB
b. serangan asma
101 Tata laksana spesialistik syok anafilaksis
Tata laksana spesialistik gigitan/sengatan :
102
serangga, ular, hewan lain
103 Tata laksana spesialistik demam reumatik
104 Tata laksana spesialistik penyakit jantung rematik

7
Pemohon Mitra Bestari Kredensial
No Kompetensi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
105 Tata laksana spesialistik gangguan tiroid
106 Tata laksana spesialistik diabetes melitus
Tata laksana spesialistik disorders of sexual
107
development
108 Tata laksana spesialistik diare :
a. diare akut
b. diare kronik
c. diare persisten
Tata laksana spesialistik gangguan motilitas
109
saluran cerna :
a. muntah
b. refluks gastroesofagus
c. konstipasi
d. nyeri perut
e. kembung
110 Tata laksana spesialistik kelainan hepatobilier
a. hepatitis akut
b. hepatitis kronik
c. kolestasis
d. sirosis hepatis
111 Tata laksana spesialistik anemia
a. anemia nutrisi
b. hemoglobin abnormal (thalassemia)
c. anemia hemolitik autoimun
d. anemia pada infeksi kronik
e. anemia aplastik
112 Tata laksana spesialistik kelainan trombosit :
a. idiopathyc Thrombocytopenic Purpura
b. trombositisis
c. trombopati
113 Tata laksana spesialistik gangguan pembekuan :
a. hereditary (hemofilia)
b. acquired (didapat)
114 Tata laksana spesialistik leukemia
a. leukemia limfoblastik akut
b. leukemia mielositik akut
115 Tata laksana spesialistik tumor padat :
a. neuroblastoma
b. wilm's tumor
c. rabdomyosarcoma
d. limfomamalignum
e. tumor hati
f. teratoma
g. osteosarcoma
h. limfangioma
i.orbital tumor (retinoblastoma)
j. tumor susunan saraf
116 Tata laksana spesialistik penyakit jantung bawaan
a. sianotik
b. non sianotik
117 Tata laksana spesialistik hematuria
118 Tata laksana spesialistik proteinuria

8
Pemohon Mitra Bestari Kredensial
No Kompetensi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
119 Tata laksana spesialistik enuresis
120 Tata laksana spesialistik inkontinensia urin
121 Tata laksana spesialistik glomerulonefritis
a. glomerulonefritis akut
b. glomerulonefritis kronik
Tata laksana spesialistik kelainan ginjal akibat
122
penyakit sistemik
123 Tata laksana spesialistik sindrom nefrotik
124 Tata laksana spesialistik hipertensi
125 Tata laksana spesialistik uropati obstruktif :
a. uropati kongenital
b. batu saluran kemih
c. intoksikasi jengkol
126 Tata laksana spesialistik tubulopati
127 Tata laksana spesialistik nefritis intersisialis
128 Tata laksana spesialistik floppy infant
Tata laksana spesialistik gangguan gerak diluar
129
kemauan
Tata laksana spesialistik epilepsi pada neonatus,
130
bayi dan anak
131 Tata laksana spesialistik kejang demam
Tata laksana spesialistik keadaan yang
132
menyerupai epilepsi
Tata laksana spesialistik penyakit metabolik dan
133
degeneratif
134 Tata laksana spesialistik penyakit neurokutan
135 Tata laksana spesialistik neuromuskular
136 Tata laksana spesialistik nyeri kepala
137 Tata laksana spesialistik ensefalopati
138 Tata laksana spesialistik trauma kepala
139 Tata laksana spesialistik penyakit serebrovaskuler

Tata laksana spesialistik gangguan perkembangan


140
khusus
141 Tata laksana spesialistik gangguan otonom
142 Tata laksana spesialistik malnutrisi energi protein
143 Tata laksana spesialistik failure to thrive
Tata laksana spesialistik obesitas pada anak dan
144
remaja
Tata laksana spesialistik Obstructive Sleep Apnea
145
Syndrome (OSAS)
Tata laksana spesialistik kelainan metabolisme
146
bawaan

147 Tata laksana spesialistik kelainan kulit pada anak

148 Tata laksana spesialistik kelainan mata pada anak

Tata laksana spesialistik kelainan/ gangguan


149
psikologis psikiatri
Kompetensi Prosedur / Tindakan Medik
Melakukan tindakan mempertahankan jalan napas
1
(endotracheal tube)
2 Melakukan tindakan bag-mask ventilation
3 Melakukan tindakan intubasi/ekstubasi
9
Pemohon Mitra Bestari Kredensial
No Kompetensi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
4 Melakukan tindakan trakeostomi
5 Melakukan tindakan pungsi krikotiroid
6 Melakukan tindakan perikardiosentesis
7 Melakukan tindakan terapi oksigen
8 Melakukan tindakan ventilator mekanik
9 Melakukan tindakan pemasangan CPAP
Melakukan tindakan pemantauan tanda vital
10
dengan monitor
11 Melakukan tindakan defibrilasi
Melakukan tindakan pemasangan alat pacu
12
jantung eksternal
13 Melakukan tindakan sedasi dan analgesi
14 Melakukan tindakan terapi inhalasi
15 Melakukan tindakan bronkoskopi
16 Melakukan tindakan bronkografi
17 Melakukan tindakan endoskopi
18 Melakukan tindakan kateterisasi jantung
Melakukan tindakan torakosintesis jarum (insertion
19
of chest tube)
Melakukan tindakan pemasangan WSD
20
(+continous suction)
21 Melakukan tindakan akses vaskuler sentral
22 Melakukan tindakan akses vaskuler perifer
Melakukan tindakan akses intraarterial (+femoral
23
central lines)
24 Melakukan tindakan intraosseous lines
25 Melakukan tindakan transfusi
26 Melakukan tindakan transfusi tukar
Melakukan tindakan pengambilan darah vena dan
27
arteri
Melakukan tindakan pemasangan kateter umbilkal
28
(umbilical venous catheterization)
29 Melakukan tindakan jugular artery cannulation
Melakukan tindakan pemasangan kateter saluran
30
kemih
Melakukantindakan pemasangan pipa lambung
31
(+bilasan lambung)
32 Melakukan tindakan dialisis peritonial
33 Melakukan tindakan hemodialisis
34 Melakukan tindakan pungsi lumbal
35 Melakukan tindakan pungsi asites
36 Melakukan tindakan pungsi pleura
37 Melakukan tindakan pungsi aspirasi suprapubik
Melakukan tindakan pungsi aspirasi sumsum
38
tulang
39 Melakukan tindakan pungsi aspirasi paru
Melakukan tindakan pungsi aspirasi kelenjar
40
dengan jarum halus
41 Melakukan tindakan tap sub dural
42 Melakukan tindakan bronchial lavage
43 Melakukan tindakan pemasangan EEG
44 Melakukan tindakan pemasangan BERA
45 Melakukan tindakan pemasangan EMG
46 Melakukan tindakan pemasangan EKG
47 Melakukan tindakan ekokardiografi
10
Pemohon Mitra Bestari Kredensial
No Kompetensi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
48 Melakukan tindakan polisomnografi
49 Melakukan tindakan parasintesis
50 Melakukan tindakan biopsi kulit
51 Melakukan tindakan biopsi otot
52 Melakukan tindakan biopsi hati
53 Melakukan tindakan biopsi ginjal
54 Melakukan tindakan biopsi pleura
55 Melakukan tindakan uji kulit terhadap alergen
56 Melakukan tindakan uji provokasi makanan
57 Melakukan tindakan uji tuberculin
Melakukan tindakan uji fungsi paru (+provokasi
58
bronkus)
59 Melakukan tindakan uji kulit tipe lambat
60 Melakukan tindakan uji aspirasi duodenum
61 Melakukan tindakan uji aktivitas tripsin
62 Melakukan tindakan uji hidrogen napas
63 Melakukan tindakan uji PABA
Melakukan tindakan uji pemantauan refluks gastro
64
esofagus
65 Melakukan tindakan uji xilosa
66 Melakukan tindakan uji fungsi lambung
67 Melakukan tindakan uji enteropati hilang protein
68 Melakukan tindakan motilitas saluran cerna
69 Melakukan tindakan uji keringat
70 Melakukan tindakan NRP certified
71 Melakukan tindakan NRP certified

Jakarta,

Mitra Bestari Ketua Sub Komite Kredensial

( ) dr. Hadiki Habib, Sp.PD

Mengetahui
Ketua Komite Medis

dr. Terry Renata Lawanto, Sp.B

11
KETERANGAN

TINGKAT KEMAMPUAN KLINIK


1 Mengenali gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit
2 Mampu membuat diagnosa klinik
3 Mampu mendiagnosa klinik, memberi terapi pendahuluan
Mampu mendiagnosa klinik, memutuskan dan mampu
4
mengelola paripurna secara mandiri

TINGKAT KETERAMPILAN KLINIK


1 Memiliki pengetahuan teoritis
2 Pernah melihat / didemostrasikan keterampilan ini
3 Menerapkan dibawah supervisi
4 Mampu mengelola paripurna secara mandiri
RINCIAN KEWENANGAN KLINIK

DOKTER SPESIALIS ANAK

KOMITE MEDIK RSU MENTENG MITRA AFIA

Nama :
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

Kompetensi Tatalaksana
Tata laksana spesialistik pemantauan
1
pertumbuhan dan perkembangan anak
a. konsep dasar tumbuh kembang anak
b. pemantauan tumbuh kembang anak
c. deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang
anak
d. gangguan tumbuh kembang anak
e. masalah tumbuh kembang pada remaja ( al.
NAPZA, kehamilan remaja, dst)
Tata laksana spesialistik pemantauan peningkatan
2
kualitas hidup anak
a. gangguan belajar pada anak
b. anak dengan kebutuhan khusus (al. CP, MR,
ADHD, autism, sindrom down)
Tata laksana spesialistik pemantauan dan
3
penerapan pediatri sosial
a. konvensi hak anak
b. kekerasan pada anak
c. adopsi

13
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

Tata laksana spesialistik pemantauan nutrisi klinis


4
pediatrik

a. metabolisme nutrient (macro dan micronutrient)


serta peranannya dalam proses tumbuh kembang

b. kebutuhan nutrisi/nutrient pada neonatus, bayi,


anak dan remaja
c.interaksi nutrient-nutrient dan nutrient obat
d. food additives dan food safety
e. nutritional genomics
f. preventive nutrition
g. nutrisi komunitas
Tata laksana spesialistik asuhan keterampilan
5
makan bayi (infant feeding practice)
a. perkembangan fungsi saluran cerna
b. penentuan status nutrisi pada bayi
c. perkembangan keterampilan makan bayi
d. breast feeding
e. susu formula dan codex alimentarius
f. makan pendamping ASI
g. pengaturan makan pada bayi
h. masalah makan pada neonatus dan bayi
Tata laksana spesialistik asuhan nutrisi pada anak
6
dan remaja
a. penilaian status nutrisi
b. penentuan kebutuhan nutrisi
c. penentuan cara pemberian nutrisi
d. dukungan nutrisi enteral atau parenteral :
- dukungan nutrisi perioperatif

14
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

- dukungan nutrisi pada penyakit kritis


e. penentuan jenis nutrisi yang diberikan
f. pengenalan masalah makan pada anak dan
remaja
g. pemantauan pelaksanaan asuhan nutrisi
7 Asuhan tindakan imunisasi
a. konsep dasar imunisasi
b. pelayanan imunisasi
c. jadwal imunisasi
d. manajemen penyimpanan dan transport vaksin
e. teknik imunisasi
f. safety injection
g. kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
8 Asuhan diet pada pelbagai penyakit
a. pada kelainan neurologis
b. pada kelainan sistem pernafasan
c. pada kelainan gastrointestinal
d. pada kelainan hati
e. pada kelainan ginjal
f. pada kelainan jantung dan pembuluh darah
g. pada kelainan imunologis
h. pada diabetes mellitus
i. pada keganasan
j. food adverse reactions
9 Asuhan medis genetika klinis
a. anamnesis (pedigree)
b. pemeriksaan fisis (dysmorphology)

15
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

c. pemeriksaan penunjang : cytogenetic, molecular


genetic, biochemical genetic
d. genetic diagnosis
e. genetic treatment
f. genetic counselling
10 Asuhan medis anak sakit gawat
a. resusitasi dan transportasi anak sakit gawat
b. dukungan nutrisi anak sakit gawat
Penerapan radiologi dan pencitraan di bidang
11
pediatri
a. farmakokinetik
b. faktor yang mengubah respon
c. efek samping dan interaksi obat
d. analisis manfaat, risiko dan ekonomi dalam
penggunaan
Penerapan radiologi dan pencitraan di bidang
12
pediatri
a. radiologi : kepala, abdomen, ekstremitas,
jaringan lunak
b. radiologi thoraks
c. ultrasonografi : kepala, toraks, abdomen,
ekstremitas, jaringan lunak
d. ekokardiografi
e. CT scan : kepala, toraks, abdomen,
ekstremitas, jaringan lunak
f. MRI : kepala, toraks, abdomen, ektremitas,
jaringan lunak
Tata laksana spesialistik gawat darurat susunan
13
saraf pusat (SSP)
a. kejang

16
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

b. penurunan kesadaran
c. paresis / paralisis
d. peningkatan tekanan intrakranial/edema serebri
e. trauma kepala dan medulla spinalis
f. perdarahan intrakranial
g. hipoksik iskemik ensefalopati
14 Tata laksana spesialistik gawat darurat respirasi
a. sesak nafas
b. status asmatikus
c. gagal napas
d. sumbatan / obstruksi jalan napas
- laringitis akut
- epiglotitis
- trakeititis bakterialis
- abses retrofaringeal
- abses parafaringeal
- benda asing
e. pneumotoraks
f. pneumomediastinum
g. edema paru
h. haemoptisis
Tata laksana spesialistik gawat darurat
15
kardiovaskuler
a. syok
b. cyanotic spell
c. SVT / aritmia
d. gagal jantung

17
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

e.krisis tamponade
f. efusiperikardium
Tatalaksana spesialistik gawat darurat metabolik
16
gastro-renal-endokrin
a. gangguan cairan elektrolit asam-basa
b. inborn error of metabolism
c. diabetik keto asidosis
d. renal tubular acidosis
e. hipoglikemia dan hiperglikemia
f. gagal ginjal
g. sindrom uremik hemolitik
h. sindrom lisis tumor
i. perdarahan saluran cerna
j. pankreatitis
k. gagal hati fulminan
l. short gut syndrome
17 Infeksi hematologi
a. SIRS, sepsis & MOF
b. koagulasi intravaskuler diseminata
18 Keracunan (poisoning)
19 Hampir tenggelam
20 Trauma non SSP
21 Luka bakar
22 Hipotermi dan hipertermi
23 Tata laksana spesialistik asfiksia neonatorum
24 Tata laksana spesialistik asfiksia neonatorum
a. G6PD
b. Inkompatibilitas ABO/rhesus
c. kern ikterus

18
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

Tata laksana spesialistik prematuritas dan intra


25
uterine growth retardation
a. retinopathy of prematuritas
b. apnu prematuritas
c. penyakit membran hialin
d. PVL
e. IVH/PVH
f. perawatan metode kangguru
26 Tatalaksana spesialistik trauma lahir
a. jaringan lunak
b. susunan saraf ekstra/ intrakranial
c. jaringan tulang
d. organ intra abdomen
Tatalaksana spesialistik kelainan gastrointestinal
27
neonatus
a. necritizing enterocolitis
b. meconium plugs
Tata laksana spesialistik perdarahan pada
28
neonatus (+vitamin K deficiency bleeding)
Tata laksana spesialistik kejeang dan jittery pada
29
neonatus
a. hypoglycemia and hyperglycemia
b. hypocalcemia
c. hypomagnesemia
d. hyperammonemia
e. other metabolic disorders
30 Tata laksana spesialistik syok pada neonatus
31 Tata laksana spesialistik sepsis neonatorum

19
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

32 Tata laksana spesialistik anemia pada neonatus

Tata laksana spesialistik kelainan respirasi pada


33
neonatus
a. meconium aspiration syndrome
b. pneumothorax/ pneumomediastinum
c. PPHN
d. TRDN
e. Pneumonia
34 Thermoregulation pada neonatus
35 Infeksi TORCH pada neonatus
a. TB perinatal?
36 Tata laksana spesialistik cacat lahir
a. agenesis/ aplasi/ hipoplasi paru
b. kista paru
c. lobar enfisema kongenital
d. eventrasio diafragma
e. hernia diafragmatika
f. displasia bronkopulmonal
g. laringotrakeomalasia
h. hipotiroid kongenital
i. hiperplasia adrenal kongenital
j. undescended testes (kriptorkismus)
k. uropati kongenital
l. malformasi kongenital SSP
m. hyperplasia timus
n. cleft lip and palate
o. esophageal atresia and tracheoesophageal
fistula

20
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

p. hypertrophic pyloric stenosis


q. duodenal atresia
r. hirschsprung's disease
s. imperforate anus / atresia ani
t. hydrocele
u. omphalocele
v. gastroschisis
w. hernia inguinalis
x. pektus ekskavatus dan pektus karinatus?
y. hemangioma
z. CTEV
aa. Spina bifida
bb. Hidrosefalus
cc. phocomelia
dd. Kembar siam
ee. Kelainan jantung bawaan
37 Tata laksana spesialistik ensefalitis
a. Japanese ensefalitis
b. herpes simplex ensefalitis
38 Tata laksana spesialistik meningitis
a. meningitis bakterialis neonatus, bayi dan anak
b. meningitis virus
c. meningitis oleh mikroorganisme lain
39 Tata laksana spesialistik abses otak
40 Tata laksana spesialistik ventrikulitis
41 Tata laksana spesialistik empiema subdural
42 Tata laksana spesialistik tetanus
a. tetanus neonatorum

21
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

b. tetanus anak
43 Tata laksana spesialistik poliomielitis
44 Tata laksana spesialistik rabies
45 Tata laksana spesialistik infeksi respiratorik akut
a. selesma (common cold)
b. rinotonsilofaringitis
c. otitis media akut
46 Tata laksana spesialistik difteri
47 Tata laksana spesialistik bronkitis akut
48 Tata laksana spesialistik rinosinobronkitis
49 Tata laksana spesialistik bronkiolitis
50 Tata laksana spesialistik pneumonia
51 Tata laksana spesialistik pneumonia atipik
52 Tata laksana spesialistik efusi pleura
53 Tata laksana spesialistik empyema
54 Tata laksana spesialistik influenza
55 Tata laksana spesialistik avian influenza
56 Tata laksana spesialistik parotitis epidemika
57 Tata laksana spesialistik pertusis
Tata laksana spesialistik infeksi respiratorik kronik
58
non TB
a. bronkiektasis
b. abses paru
59 Tata laksana spesialistik tuberkulosis
a. tuberkulosis paru (termasuk TB paru berat)
b. tuberkulosis ekstra paru :
- limfadenitis TB superfisialis
- TB pleura

22
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

- skrofuloderma
- TB tulang : spondilitis, koksitis, gonitis,
daktilitis
- TB abdomen : peritonitis, usus, hepar, limpa,
ginjal
- TB SSP : meningitis, tuberkuloma otak
c. tuberkulosis diseminata (milier)
d. tuberkulosis perinatal
e. tuberkuloma paru
f. mikobakteriosis atipik
60 a. Tata laksana spesialistik pneumotoraks
b. Tata laksana spesialistik pneumomediatinum
61 Tata laksana spesialistik endokarditis infektif
62 Tata laksana spesialistik miokarditis
63 Tata laksana spesialistik penyakit kawasaki
64 Tata laksana spesialistik kandidiasis
65 Tata laksana spesialistik leptosirosis
66 Tata laksana spesialistik soil helminthiasis
67 Tata laksana spesialistik hepatitis
a. hepatitis akut
b. hepatitis A
c. hepatitis B
d. hepatitis C
68 Tata laksana spesialistik amubiasis hati
69 Tata laksana spesialistik kolesistitis akut
70 Tata laksana spesialistik pankreatitis akut
71 Tata laksana spesialistik infeksi saluran kemih

23
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

72 Tata laksana spesialistik penyakit menular seksual

73 Tata laksana spesialistik fever of unknown sources


74 Tata laksana spesialistik sepsis
75 Tata laksana spesialistik demam neutropenia
76 Tata laksana spesialistik demam tifoid
77 Tata laksana spesialistik infeksi arboviruses
a. virus dengue
b. virus chikungunya
78 Tata laksana spesialistik infeksi virus HIV
a. transmisi HIV perinatal
b. infeksi oportunistik respiratori pada HIV
c. TB-HIV
d. pneumocystis jeroveci (carinii)
e. lymphoid interstitial pneumonia (LIP)
f. fungal infection
Tata laksana spesialistik eksantema akut / demam
79
dengan ruam
a. morbili
b. rubella
c. varicella
d. HFMD
80 Tata laksana spesialistik malaria
81 Tata laksana spesialistik anthrax
82 Tata laksana spesialistik lepra
83 Tata laksana spesialistik filariasis
84 Tata laksana spesialistik artritis septik
85 Tata laksana spesialistik osteomielitis

24
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

86 Tata laksana spesialistik infeksi kulit


a. impetigo dan pioderma
b. selulitis
87 Tata laksana spesialistik infeksi konjungtiva akut
a. konjungtivitis akut GO
b. konjungtivitis akut non GO
88 Tata laksana spesialistik infeksi nosokomial
89 Tata laksana spesialistik urtikaria
a. urtikaria akut
b. urtikaria kronik
c. angiodema
90 Tata laksana spesialistik dematitis atopik
91 Tata laksana spesialistik rintis alergika
92 Tata laksana spesialistik konjungtivitis vernalis
93 Tata laksana spesialistik alergi
a. alergi obat
b. alergi makanan
94 Tata laksana spesialistik penyakit defisiensi imun

95 Tata laksana spesialistik artritis reumatoid juvenilis

Tata laksana spesialistik lupus eritematosus


96
sistemik
Tata laksana spesialistik purpura Henoch-
97
Schonlein

98 Tata laksana spesialistik sindrom Steven Johnson

25
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

Tata laksana spesialistik nekrolisis epidermal


99
toksik
100 Tata laksana spesialistik asma :
a. tata laksana jangka panjang asma dan BKB
b. serangan asma
101 Tata laksana spesialistik syok anafilaksis
Tata laksana spesialistik gigitan/sengatan :
102
serangga, ular, hewan lain
103 Tata laksana spesialistik demam reumatik
104 Tata laksana spesialistik penyakit jantung rematik
105 Tata laksana spesialistik gangguan tiroid
106 Tata laksana spesialistik diabetes melitus
Tata laksana spesialistik disorders of sexual
107
development
108 Tata laksana spesialistik diare :
a. diare akut
b. diare kronik
c. diare persisten
Tata laksana spesialistik gangguan motilitas
109
saluran cerna :
a. muntah
b. refluks gastroesofagus
c. konstipasi
d. nyeri perut
e. kembung
110 Tata laksana spesialistik kelainan hepatobilier
a. hepatitis akut
b. hepatitis kronik

26
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

c. kolestasis
d. sirosis hepatis
111 Tata laksana spesialistik anemia
a. anemia nutrisi
b. hemoglobin abnormal (thalassemia)
c. anemia hemolitik autoimun
d. anemia pada infeksi kronik
e. anemia aplastik
112 Tata laksana spesialistik kelainan trombosit :
a. idiopathyc Thrombocytopenic Purpura
b. trombositisis
c. trombopati
113 Tata laksana spesialistik gangguan pembekuan :
a. hereditary (hemofilia)
b. acquired (didapat)
114 Tata laksana spesialistik leukemia
a. leukemia limfoblastik akut
b. leukemia mielositik akut
115 Tata laksana spesialistik tumor padat :
a. neuroblastoma
b. wilm's tumor
c. rabdomyosarcoma
d. limfomamalignum
e. tumor hati
f. teratoma
g. osteosarcoma
h. limfangioma
i.orbital tumor (retinoblastoma)

27
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

j. tumor susunan saraf


116 Tata laksana spesialistik penyakit jantung bawaan
a. sianotik
b. non sianotik
117 Tata laksana spesialistik hematuria
118 Tata laksana spesialistik proteinuria
119 Tata laksana spesialistik enuresis
120 Tata laksana spesialistik inkontinensia urin
121 Tata laksana spesialistik glomerulonefritis
a. glomerulonefritis akut
b. glomerulonefritis kronik
Tata laksana spesialistik kelainan ginjal akibat
122
penyakit sistemik
123 Tata laksana spesialistik sindrom nefrotik
124 Tata laksana spesialistik hipertensi
125 Tata laksana spesialistik uropati obstruktif :
a. uropati kongenital
b. batu saluran kemih
c. intoksikasi jengkol
126 Tata laksana spesialistik tubulopati
127 Tata laksana spesialistik nefritis intersisialis
128 Tata laksana spesialistik floppy infant
Tata laksana spesialistik gangguan gerak diluar
129
kemauan
Tata laksana spesialistik epilepsi pada neonatus,
130
bayi dan anak
131 Tata laksana spesialistik kejang demam

28
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

Tata laksana spesialistik keadaan yang


132
menyerupai epilepsi
Tata laksana spesialistik penyakit metabolik dan
133
degeneratif
134 Tata laksana spesialistik penyakit neurokutan
135 Tata laksana spesialistik neuromuskular
136 Tata laksana spesialistik nyeri kepala
137 Tata laksana spesialistik ensefalopati
138 Tata laksana spesialistik trauma kepala
139 Tata laksana spesialistik penyakit serebrovaskuler

Tata laksana spesialistik gangguan perkembangan


140
khusus
141 Tata laksana spesialistik gangguan otonom
142 Tata laksana spesialistik malnutrisi energi protein
143 Tata laksana spesialistik failure to thrive
Tata laksana spesialistik obesitas pada anak dan
144
remaja
Tata laksana spesialistik Obstructive Sleep Apnea
145
Syndrome (OSAS)
Tata laksana spesialistik kelainan metabolisme
146
bawaan

147 Tata laksana spesialistik kelainan kulit pada anak

148 Tata laksana spesialistik kelainan mata pada anak

Tata laksana spesialistik kelainan/ gangguan


149
psikologis psikiatri
Kompetensi Prosedur / Tindakan Medik

29
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

Melakukan tindakan mempertahankan jalan napas


1
(endotracheal tube)
2 Melakukan tindakan bag-mask ventilation
3 Melakukan tindakan intubasi/ekstubasi
4 Melakukan tindakan trakeostomi
5 Melakukan tindakan pungsi krikotiroid
6 Melakukan tindakan perikardiosentesis
7 Melakukan tindakan terapi oksigen
8 Melakukan tindakan ventilator mekanik
9 Melakukan tindakan pemasangan CPAP
Melakukan tindakan pemantauan tanda vital
10
dengan monitor
11 Melakukan tindakan defibrilasi
Melakukan tindakan pemasangan alat pacu
12
jantung eksternal
13 Melakukan tindakan sedasi dan analgesi
14 Melakukan tindakan terapi inhalasi
15 Melakukan tindakan bronkoskopi
16 Melakukan tindakan bronkografi
17 Melakukan tindakan endoskopi
18 Melakukan tindakan kateterisasi jantung
Melakukan tindakan torakosintesis jarum (insertion
19
of chest tube)
Melakukan tindakan pemasangan WSD
20
(+continous suction)
21 Melakukan tindakan akses vaskuler sentral
22 Melakukan tindakan akses vaskuler perifer
Melakukan tindakan akses intraarterial (+femoral
23
central lines)

30
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

24 Melakukan tindakan intraosseous lines


25 Melakukan tindakan transfusi
26 Melakukan tindakan transfusi tukar
Melakukan tindakan pengambilan darah vena dan
27
arteri
Melakukan tindakan pemasangan kateter umbilkal
28
(umbilical venous catheterization)
29 Melakukan tindakan jugular artery cannulation
Melakukan tindakan pemasangan kateter saluran
30
kemih
Melakukantindakan pemasangan pipa lambung
31
(+bilasan lambung)
32 Melakukan tindakan dialisis peritonial
33 Melakukan tindakan hemodialisis
34 Melakukan tindakan pungsi lumbal
35 Melakukan tindakan pungsi asites
36 Melakukan tindakan pungsi pleura
37 Melakukan tindakan pungsi aspirasi suprapubik
Melakukan tindakan pungsi aspirasi sumsum
38
tulang
39 Melakukan tindakan pungsi aspirasi paru
Melakukan tindakan pungsi aspirasi kelenjar
40
dengan jarum halus
41 Melakukan tindakan tap sub dural
42 Melakukan tindakan bronchial lavage
43 Melakukan tindakan pemasangan EEG
44 Melakukan tindakan pemasangan BERA
45 Melakukan tindakan pemasangan EMG
46 Melakukan tindakan pemasangan EKG

31
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

47 Melakukan tindakan ekokardiografi


48 Melakukan tindakan polisomnografi
49 Melakukan tindakan parasintesis
50 Melakukan tindakan biopsi kulit
51 Melakukan tindakan biopsi otot
52 Melakukan tindakan biopsi hati
53 Melakukan tindakan biopsi ginjal
54 Melakukan tindakan biopsi pleura
55 Melakukan tindakan uji kulit terhadap alergen
56 Melakukan tindakan uji provokasi makanan
57 Melakukan tindakan uji tuberculin
Melakukan tindakan uji fungsi paru (+provokasi
58
bronkus)
59 Melakukan tindakan uji kulit tipe lambat
60 Melakukan tindakan uji aspirasi duodenum
61 Melakukan tindakan uji aktivitas tripsin
62 Melakukan tindakan uji hidrogen napas
63 Melakukan tindakan uji PABA
Melakukan tindakan uji pemantauan refluks gastro
64
esofagus
65 Melakukan tindakan uji xilosa
66 Melakukan tindakan uji fungsi lambung
67 Melakukan tindakan uji enteropati hilang protein
68 Melakukan tindakan motilitas saluran cerna
69 Melakukan tindakan uji keringat
70 Melakukan tindakan NRP certified
71 Melakukan tindakan NRP certified

32
Pemohon Mitra Bestari SUB KOMITE KREDENSIAL
No Kompetensi Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak Dibawah
Mandiri
Tidak
Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada Mandiri Tidak Ada
Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten Supervisi Kompeten
Alat Alat Alat

Kewenangan umum
1 Melakukan pemeriksaan umum terhadap pasien
2 Memasukan pasien untuk rawat inap
Melakukan referal pasien ke ruangan atau rumah
3
sakit lain
4 Melakukan Pengobatan pada pasien
5 Melakukan inisiasi prosedur untuk pasien
6 Menulis resep untuk pasien
7 Mengisi dokumen rekam medis
8 Melakukan resusitasi jantung paru

Jakarta,
Mitra Bestari Ketua Sub Komite Kredensial

( ) dr. Hadiki Habib, Sp.PD

Mengetahui
Ketua Komite Medik

dr. Terry Renata Lawanto, Sp.B

33
RINCIAN KEWENANGAN KLINIK
DOKTER SPESIALIS ANAK
KOMITE MEDIK RSU MENTENG MITRA AFIA

Nama :
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

Kompetensi Tatalaksana
Tata laksana spesialistik pemantauan
1
pertumbuhan dan perkembangan anak
a. konsep dasar tumbuh kembang anak
b. pemantauan tumbuh kembang anak
c. deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang
anak
d. gangguan tumbuh kembang anak
e. masalah tumbuh kembang pada remaja ( al.
NAPZA, kehamilan remaja, dst)
Tata laksana spesialistik pemantauan peningkatan
2
kualitas hidup anak
a. gangguan belajar pada anak
b. anak dengan kebutuhan khusus (al. CP, MR,
ADHD, autism, sindrom down)
Tata laksana spesialistik pemantauan dan
3
penerapan pediatri sosial
a. konvensi hak anak
b. kekerasan pada anak
c. adopsi
Tata laksana spesialistik pemantauan nutrisi klinis
4
pediatrik

34
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

a. metabolisme nutrient (macro dan micronutrient)


serta peranannya dalam proses tumbuh kembang

b. kebutuhan nutrisi/nutrient pada neonatus, bayi,


anak dan remaja
c.interaksi nutrient-nutrient dan nutrient obat
d. food additives dan food safety
e. nutritional genomics
f. preventive nutrition
g. nutrisi komunitas
Tata laksana spesialistik asuhan keterampilan
5
makan bayi (infant feeding practice)
a. perkembangan fungsi saluran cerna
b. penentuan status nutrisi pada bayi
c. perkembangan keterampilan makan bayi
d. breast feeding
e. susu formula dan codex alimentarius
f. makan pendamping ASI
g. pengaturan makan pada bayi
h. masalah makan pada neonatus dan bayi
Tata laksana spesialistik asuhan nutrisi pada anak
6
dan remaja
a. penilaian status nutrisi
b. penentuan kebutuhan nutrisi
c. penentuan cara pemberian nutrisi
d. dukungan nutrisi enteral atau parenteral :
- dukungan nutrisi perioperatif
- dukungan nutrisi pada penyakit kritis

35
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

e. penentuan jenis nutrisi yang diberikan


f. pengenalan masalah makan pada anak dan
remaja
g. pemantauan pelaksanaan asuhan nutrisi
7 Asuhan tindakan imunisasi
a. konsep dasar imunisasi
b. pelayanan imunisasi
c. jadwal imunisasi
d. manajemen penyimpanan dan transport vaksin
e. teknik imunisasi
f. safety injection
g. kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
8 Asuhan diet pada pelbagai penyakit
a. pada kelainan neurologis
b. pada kelainan sistem pernafasan
c. pada kelainan gastrointestinal
d. pada kelainan hati
e. pada kelainan ginjal
f. pada kelainan jantung dan pembuluh darah
g. pada kelainan imunologis
h. pada diabetes mellitus
i. pada keganasan
j. food adverse reactions
9 Asuhan medis genetika klinis
a. anamnesis (pedigree)
b. pemeriksaan fisis (dysmorphology)

36
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

c. pemeriksaan penunjang : cytogenetic, molecular


genetic, biochemical genetic
d. genetic diagnosis
e. genetic treatment
f. genetic counselling
10 Asuhan medis anak sakit gawat
a. resusitasi dan transportasi anak sakit gawat
b. dukungan nutrisi anak sakit gawat
Penerapan radiologi dan pencitraan di bidang
11
pediatri
a. farmakokinetik
b. faktor yang mengubah respon
c. efek samping dan interaksi obat
d. analisis manfaat, risiko dan ekonomi dalam
penggunaan
Penerapan radiologi dan pencitraan di bidang
12
pediatri
a. radiologi : kepala, abdomen, ekstremitas,
jaringan lunak
b. radiologi thoraks
c. ultrasonografi : kepala, toraks, abdomen,
ekstremitas, jaringan lunak
d. ekokardiografi
e. CT scan : kepala, toraks, abdomen,
ekstremitas, jaringan lunak
f. MRI : kepala, toraks, abdomen, ektremitas,
jaringan lunak
Tata laksana spesialistik gawat darurat susunan
13
saraf pusat (SSP)
37
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

a. kejang
b. penurunan kesadaran
c. paresis / paralisis
d. peningkatan tekanan intrakranial/edema serebri
e. trauma kepala dan medulla spinalis
f. perdarahan intrakranial
g. hipoksik iskemik ensefalopati
14 Tata laksana spesialistik gawat darurat respirasi
a. sesak nafas
b. status asmatikus
c. gagal napas
d. sumbatan / obstruksi jalan napas
- laringitis akut
- epiglotitis
- trakeititis bakterialis
- abses retrofaringeal
- abses parafaringeal
- benda asing
e. pneumotoraks
f. pneumomediastinum
g. edema paru
h. haemoptisis
Tata laksana spesialistik gawat darurat
15
kardiovaskuler
a. syok
b. cyanotic spell

38
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

c. SVT / aritmia
d. gagal jantung
e.krisis tamponade
f. efusiperikardium
Tatalaksana spesialistik gawat darurat metabolik
16
gastro-renal-endokrin
a. gangguan cairan elektrolit asam-basa
b. inborn error of metabolism
c. diabetik keto asidosis
d. renal tubular acidosis
e. hipoglikemia dan hiperglikemia
f. gagal ginjal
g. sindrom uremik hemolitik
h. sindrom lisis tumor
i. perdarahan saluran cerna
j. pankreatitis
k. gagal hati fulminan
l. short gut syndrome
17 Infeksi hematologi
a. SIRS, sepsis & MOF
b. koagulasi intravaskuler diseminata
18 Keracunan (poisoning)
19 Hampir tenggelam
20 Trauma non SSP
21 Luka bakar
22 Hipotermi dan hipertermi
23 Tata laksana spesialistik asfiksia neonatorum
24 Tata laksana spesialistik asfiksia neonatorum
39
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

a. G6PD
b. Inkompatibilitas ABO/rhesus
c. kern ikterus
Tata laksana spesialistik prematuritas dan intra
25
uterine growth retardation
a. retinopathy of prematuritas
b. apnu prematuritas
c. penyakit membran hialin
d. PVL
e. IVH/PVH
f. perawatan metode kangguru
26 Tatalaksana spesialistik trauma lahir
a. jaringan lunak
b. susunan saraf ekstra/ intrakranial
c. jaringan tulang
d. organ intra abdomen
Tatalaksana spesialistik kelainan gastrointestinal
27
neonatus
a. necritizing enterocolitis
b. meconium plugs
Tata laksana spesialistik perdarahan pada
28
neonatus (+vitamin K deficiency bleeding)
Tata laksana spesialistik kejeang dan jittery pada
29
neonatus
a. hypoglycemia and hyperglycemia
b. hypocalcemia
c. hypomagnesemia
d. hyperammonemia
40
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

e. other metabolic disorders


30 Tata laksana spesialistik syok pada neonatus
31 Tata laksana spesialistik sepsis neonatorum
32 Tata laksana spesialistik anemia pada neonatus

Tata laksana spesialistik kelainan respirasi pada


33
neonatus
a. meconium aspiration syndrome
b. pneumothorax/ pneumomediastinum
c. PPHN
d. TRDN
e. Pneumonia
34 Thermoregulation pada neonatus
35 Infeksi TORCH pada neonatus
a. TB perinatal?
36 Tata laksana spesialistik cacat lahir
a. agenesis/ aplasi/ hipoplasi paru
b. kista paru
c. lobar enfisema kongenital
d. eventrasio diafragma
e. hernia diafragmatika
f. displasia bronkopulmonal
g. laringotrakeomalasia
h. hipotiroid kongenital
i. hiperplasia adrenal kongenital
j. undescended testes (kriptorkismus)
k. uropati kongenital
l. malformasi kongenital SSP
41
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

m. hyperplasia timus
n. cleft lip and palate
o. esophageal atresia and tracheoesophageal
fistula
p. hypertrophic pyloric stenosis
q. duodenal atresia
r. hirschsprung's disease
s. imperforate anus / atresia ani
t. hydrocele
u. omphalocele
v. gastroschisis
w. hernia inguinalis
x. pektus ekskavatus dan pektus karinatus?
y. hemangioma
z. CTEV
aa. Spina bifida
bb. Hidrosefalus
cc. phocomelia
dd. Kembar siam
ee. Kelainan jantung bawaan
37 Tata laksana spesialistik ensefalitis
a. Japanese ensefalitis
b. herpes simplex ensefalitis
38 Tata laksana spesialistik meningitis
a. meningitis bakterialis neonatus, bayi dan anak
b. meningitis virus
c. meningitis oleh mikroorganisme lain

42
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

39 Tata laksana spesialistik abses otak


40 Tata laksana spesialistik ventrikulitis
41 Tata laksana spesialistik empiema subdural
42 Tata laksana spesialistik tetanus
a. tetanus neonatorum
b. tetanus anak
43 Tata laksana spesialistik poliomielitis
44 Tata laksana spesialistik rabies
45 Tata laksana spesialistik infeksi respiratorik akut
a. selesma (common cold)
b. rinotonsilofaringitis
c. otitis media akut
46 Tata laksana spesialistik difteri
47 Tata laksana spesialistik bronkitis akut
48 Tata laksana spesialistik rinosinobronkitis
49 Tata laksana spesialistik bronkiolitis
50 Tata laksana spesialistik pneumonia
51 Tata laksana spesialistik pneumonia atipik
52 Tata laksana spesialistik efusi pleura
53 Tata laksana spesialistik empyema
54 Tata laksana spesialistik influenza
55 Tata laksana spesialistik avian influenza
56 Tata laksana spesialistik parotitis epidemika
57 Tata laksana spesialistik pertusis
Tata laksana spesialistik infeksi respiratorik kronik
58
non TB
a. bronkiektasis
43
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

b. abses paru
59 Tata laksana spesialistik tuberkulosis
a. tuberkulosis paru (termasuk TB paru berat)
b. tuberkulosis ekstra paru :
- limfadenitis TB superfisialis
- TB pleura
- skrofuloderma
- TB tulang : spondilitis, koksitis, gonitis,
daktilitis
- TB abdomen : peritonitis, usus, hepar, limpa,
ginjal
- TB SSP : meningitis, tuberkuloma otak
c. tuberkulosis diseminata (milier)
d. tuberkulosis perinatal
e. tuberkuloma paru
f. mikobakteriosis atipik
60 a. Tata laksana spesialistik pneumotoraks
b. Tata laksana spesialistik pneumomediatinum
61 Tata laksana spesialistik endokarditis infektif
62 Tata laksana spesialistik miokarditis
63 Tata laksana spesialistik penyakit kawasaki
64 Tata laksana spesialistik kandidiasis
65 Tata laksana spesialistik leptosirosis
66 Tata laksana spesialistik soil helminthiasis
67 Tata laksana spesialistik hepatitis
a. hepatitis akut
b. hepatitis A
44
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

c. hepatitis B
d. hepatitis C
68 Tata laksana spesialistik amubiasis hati
69 Tata laksana spesialistik kolesistitis akut
70 Tata laksana spesialistik pankreatitis akut
71 Tata laksana spesialistik infeksi saluran kemih
72 Tata laksana spesialistik penyakit menular seksual

73 Tata laksana spesialistik fever of unknown sources


74 Tata laksana spesialistik sepsis
75 Tata laksana spesialistik demam neutropenia
76 Tata laksana spesialistik demam tifoid
77 Tata laksana spesialistik infeksi arboviruses
a. virus dengue
b. virus chikungunya
78 Tata laksana spesialistik infeksi virus HIV
a. transmisi HIV perinatal
b. infeksi oportunistik respiratori pada HIV
c. TB-HIV
d. pneumocystis jeroveci (carinii)
e. lymphoid interstitial pneumonia (LIP)
f. fungal infection
Tata laksana spesialistik eksantema akut / demam
79
dengan ruam
a. morbili
b. rubella
c. varicella
45
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

d. HFMD
80 Tata laksana spesialistik malaria
81 Tata laksana spesialistik anthrax
82 Tata laksana spesialistik lepra
83 Tata laksana spesialistik filariasis
84 Tata laksana spesialistik artritis septik
85 Tata laksana spesialistik osteomielitis
86 Tata laksana spesialistik infeksi kulit
a. impetigo dan pioderma
b. selulitis
87 Tata laksana spesialistik infeksi konjungtiva akut
a. konjungtivitis akut GO
b. konjungtivitis akut non GO
88 Tata laksana spesialistik infeksi nosokomial
89 Tata laksana spesialistik urtikaria
a. urtikaria akut
b. urtikaria kronik
c. angiodema
90 Tata laksana spesialistik dematitis atopik
91 Tata laksana spesialistik rintis alergika
92 Tata laksana spesialistik konjungtivitis vernalis
93 Tata laksana spesialistik alergi
a. alergi obat
b. alergi makanan
94 Tata laksana spesialistik penyakit defisiensi imun

46
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

95 Tata laksana spesialistik artritis reumatoid juvenilis

Tata laksana spesialistik lupus eritematosus


96
sistemik
Tata laksana spesialistik purpura Henoch-
97
Schonlein

98 Tata laksana spesialistik sindrom Steven Johnson

Tata laksana spesialistik nekrolisis epidermal


99
toksik
100 Tata laksana spesialistik asma :
a. tata laksana jangka panjang asma dan BKB
b. serangan asma
101 Tata laksana spesialistik syok anafilaksis
Tata laksana spesialistik gigitan/sengatan :
102
serangga, ular, hewan lain
103 Tata laksana spesialistik demam reumatik
104 Tata laksana spesialistik penyakit jantung rematik
105 Tata laksana spesialistik gangguan tiroid
106 Tata laksana spesialistik diabetes melitus
Tata laksana spesialistik disorders of sexual
107
development
108 Tata laksana spesialistik diare :
a. diare akut
b. diare kronik
c. diare persisten
Tata laksana spesialistik gangguan motilitas
109
saluran cerna :
47
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

a. muntah
b. refluks gastroesofagus
c. konstipasi
d. nyeri perut
e. kembung
110 Tata laksana spesialistik kelainan hepatobilier
a. hepatitis akut
b. hepatitis kronik
c. kolestasis
d. sirosis hepatis
111 Tata laksana spesialistik anemia
a. anemia nutrisi
b. hemoglobin abnormal (thalassemia)
c. anemia hemolitik autoimun
d. anemia pada infeksi kronik
e. anemia aplastik
112 Tata laksana spesialistik kelainan trombosit :
a. idiopathyc Thrombocytopenic Purpura
b. trombositisis
c. trombopati
113 Tata laksana spesialistik gangguan pembekuan :
a. hereditary (hemofilia)
b. acquired (didapat)
114 Tata laksana spesialistik leukemia
a. leukemia limfoblastik akut
b. leukemia mielositik akut
115 Tata laksana spesialistik tumor padat :
48
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

a. neuroblastoma
b. wilm's tumor
c. rabdomyosarcoma
d. limfomamalignum
e. tumor hati
f. teratoma
g. osteosarcoma
h. limfangioma
i.orbital tumor (retinoblastoma)
j. tumor susunan saraf
116 Tata laksana spesialistik penyakit jantung bawaan
a. sianotik
b. non sianotik
117 Tata laksana spesialistik hematuria
118 Tata laksana spesialistik proteinuria
119 Tata laksana spesialistik enuresis
120 Tata laksana spesialistik inkontinensia urin
121 Tata laksana spesialistik glomerulonefritis
a. glomerulonefritis akut
b. glomerulonefritis kronik
Tata laksana spesialistik kelainan ginjal akibat
122
penyakit sistemik
123 Tata laksana spesialistik sindrom nefrotik
124 Tata laksana spesialistik hipertensi
125 Tata laksana spesialistik uropati obstruktif :
a. uropati kongenital
b. batu saluran kemih

49
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

c. intoksikasi jengkol
126 Tata laksana spesialistik tubulopati
127 Tata laksana spesialistik nefritis intersisialis
128 Tata laksana spesialistik floppy infant
Tata laksana spesialistik gangguan gerak diluar
129
kemauan
Tata laksana spesialistik epilepsi pada neonatus,
130
bayi dan anak
131 Tata laksana spesialistik kejang demam
Tata laksana spesialistik keadaan yang
132
menyerupai epilepsi
Tata laksana spesialistik penyakit metabolik dan
133
degeneratif
134 Tata laksana spesialistik penyakit neurokutan
135 Tata laksana spesialistik neuromuskular
136 Tata laksana spesialistik nyeri kepala
137 Tata laksana spesialistik ensefalopati
138 Tata laksana spesialistik trauma kepala
139 Tata laksana spesialistik penyakit serebrovaskuler

Tata laksana spesialistik gangguan perkembangan


140
khusus
141 Tata laksana spesialistik gangguan otonom
142 Tata laksana spesialistik malnutrisi energi protein
143 Tata laksana spesialistik failure to thrive
Tata laksana spesialistik obesitas pada anak dan
144
remaja

50
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

Tata laksana spesialistik Obstructive Sleep Apnea


145
Syndrome (OSAS)
Tata laksana spesialistik kelainan metabolisme
146
bawaan

147 Tata laksana spesialistik kelainan kulit pada anak

148 Tata laksana spesialistik kelainan mata pada anak

Tata laksana spesialistik kelainan/ gangguan


149
psikologis psikiatri
Kompetensi Prosedur / Tindakan Medik
Melakukan tindakan mempertahankan jalan napas
1
(endotracheal tube)
2 Melakukan tindakan bag-mask ventilation
3 Melakukan tindakan intubasi/ekstubasi
4 Melakukan tindakan trakeostomi
5 Melakukan tindakan pungsi krikotiroid
6 Melakukan tindakan perikardiosentesis
7 Melakukan tindakan terapi oksigen
8 Melakukan tindakan ventilator mekanik
9 Melakukan tindakan pemasangan CPAP
Melakukan tindakan pemantauan tanda vital
10
dengan monitor
11 Melakukan tindakan defibrilasi
Melakukan tindakan pemasangan alat pacu
12
jantung eksternal
13 Melakukan tindakan sedasi dan analgesi
14 Melakukan tindakan terapi inhalasi

51
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

15 Melakukan tindakan bronkoskopi


16 Melakukan tindakan bronkografi
17 Melakukan tindakan endoskopi
18 Melakukan tindakan kateterisasi jantung
Melakukan tindakan torakosintesis jarum (insertion
19
of chest tube)
Melakukan tindakan pemasangan WSD
20
(+continous suction)
21 Melakukan tindakan akses vaskuler sentral
22 Melakukan tindakan akses vaskuler perifer
Melakukan tindakan akses intraarterial (+femoral
23
central lines)
24 Melakukan tindakan intraosseous lines
25 Melakukan tindakan transfusi
26 Melakukan tindakan transfusi tukar
Melakukan tindakan pengambilan darah vena dan
27
arteri
Melakukan tindakan pemasangan kateter umbilkal
28
(umbilical venous catheterization)
29 Melakukan tindakan jugular artery cannulation
Melakukan tindakan pemasangan kateter saluran
30
kemih
Melakukantindakan pemasangan pipa lambung
31
(+bilasan lambung)
32 Melakukan tindakan dialisis peritonial
33 Melakukan tindakan hemodialisis
34 Melakukan tindakan pungsi lumbal
35 Melakukan tindakan pungsi asites

52
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

36 Melakukan tindakan pungsi pleura


37 Melakukan tindakan pungsi aspirasi suprapubik
Melakukan tindakan pungsi aspirasi sumsum
38
tulang
39 Melakukan tindakan pungsi aspirasi paru
Melakukan tindakan pungsi aspirasi kelenjar
40
dengan jarum halus
41 Melakukan tindakan tap sub dural
42 Melakukan tindakan bronchial lavage
43 Melakukan tindakan pemasangan EEG
44 Melakukan tindakan pemasangan BERA
45 Melakukan tindakan pemasangan EMG
46 Melakukan tindakan pemasangan EKG
47 Melakukan tindakan ekokardiografi
48 Melakukan tindakan polisomnografi
49 Melakukan tindakan parasintesis
50 Melakukan tindakan biopsi kulit
51 Melakukan tindakan biopsi otot
52 Melakukan tindakan biopsi hati
53 Melakukan tindakan biopsi ginjal
54 Melakukan tindakan biopsi pleura
55 Melakukan tindakan uji kulit terhadap alergen
56 Melakukan tindakan uji provokasi makanan
57 Melakukan tindakan uji tuberculin
Melakukan tindakan uji fungsi paru (+provokasi
58
bronkus)
59 Melakukan tindakan uji kulit tipe lambat
60 Melakukan tindakan uji aspirasi duodenum
61 Melakukan tindakan uji aktivitas tripsin
53
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

62 Melakukan tindakan uji hidrogen napas


63 Melakukan tindakan uji PABA
Melakukan tindakan uji pemantauan refluks gastro
64
esofagus
65 Melakukan tindakan uji xilosa
66 Melakukan tindakan uji fungsi lambung
67 Melakukan tindakan uji enteropati hilang protein
68 Melakukan tindakan motilitas saluran cerna
69 Melakukan tindakan uji keringat
70 Melakukan tindakan NRP certified
71 Melakukan tindakan NRP certified

Kewenangan umum
1 Melakukan pemeriksaan umum terhadap pasien
2 Memasukan pasien untuk rawat inap
Melakukan referal pasien ke ruangan atau rumah
3
sakit lain
4 Melakukan Pengobatan pada pasien
5 Melakukan inisiasi prosedur untuk pasien
6 Menulis resep untuk pasien
7 Mengisi dokumen rekam medis
8 Melakukan resusitasi jantung paru

Jakarta,

Direktur Utama
54
KEWENANGAN
No KOMPETENSI Dibawah Mandiri Tidak Tidak
Mandiri
Supervisi Ada Alat Kompeten

dr. Barlian Rahmat. PS, Sp.OG

55

Anda mungkin juga menyukai