Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KONSTRUKSI OTOMOTIF
PERANCANGAN KATUP
Disusun Oleh :
NRP : 0121603007
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat, rahmat serta hidayah – Nya
sehingga tugas “Konstruksi Otomotif” ini dapat terselesaikan dengan baik. Tugas ini
disusun untuk memenuhi mata kuliah Tugas Konstruksi Otomotif Fakultas Teknik
Mesin Otomotif, Jurusan D III Otomotif, Institut Teknologi Indonesia.
Penyusunan tugas ini bertujuan agar para mahasiswa dapat terbiasa dalam
merancang katup pada mesin mulai dari suatu hal yang kecil dari bentuk yang
sederhana hingga bentuk yang paling kompleks, dengan bantuan dan petunjuk dari
para dosen yang bersangkutan.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tugas Konstruksi Otomotif ini,
antara lain :
1. Bapak Matsuani S.Pd,M.Pd selaku dosen tugas Konstruksi Otomotif dan
Mata Kuliah Konstruksi Otomotif .
2. Kepada semua rekan–rekan mahasiswa yang telah membantu dalam
memberikan informasi dan saran.
Penyusun berharap agar tugas tersebut dapat bermanfaat bagi para pembaca
pada umumnya dan bagi penyusun pada khususnya, dan juga mengharapkan agar
para pembaca dapat memberikan informasi tambahan. Kritik dan saran sangat kami
harapkan, guna untuk penyusunan di masa yang akan datang.
Penyusun
(Fajar Setiawan)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB V PENUTUP 25
5.1. Kesimpulan 25
5.2. Saran 26
DAFTAR PUSTAKA
Bab I : Pendahuluan
Berisi Latar Belakang, tujuan perancangan, batasan permasalahan,
sistematika penulisan dan cara kerja rem tromol.
Bab II : Teori Dasar
Berisi tentang macam-macam mekanisme katup , bagian konstruksi
katup dan fungsinya.
Bab III : Prinsip kerja katup.
Berisi tentang Prinsip kerja dari katup.
Bab IV : Modifikasi Dan Perhitungan
Berisi tentang modifikasi dan perhitungan.
Bab V : Kesimpulan
Berisi tentang ukuran-ukuran utama yang dirancang dan perbandigan
dengan katup.
BAB II
TEORI DASAR
2.1. Katup
Katup hanya terdapat pada motor empat langkah, sedangkan motor dua
langkah umumnya tidak memakai katup. Katup pada motor empat langkah terpasang
pada kepala silinder. Tugas katup untuk membuka dan menutup ruang bakar. Setiap
silinder dilengkapi dengan dua jenis katup (isap dan buang) Pembukaan dan
penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut poros cam
(camshaft). Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan dua cam, yaitu cam
katup masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh poros engkol melalui
transmisi roda gigi atau rantai. Poros cam berputar dengan kecepatan setengah
putaran poros engkol. Jadi, diameter roda gigi pada poros cam adalah dua kali
diameter roda gigi pada poros engkol. Sebab itu lintasan pena engkol setengah kali
lintasan poros cam.
Katup dibuat dari bahan yang keras dan mudah menghantarkan panas. Katup
menerima panas dan tekanan yang tinggi dan selalu bergerak naik dan turun, sehingga
memerlukan kekuatan yang tinggi. Selain itu hendaknya katup tahan terhadap panas
dan gesekan.
Fungsi katup sebenarnya untuk memutuskan dan menghubungkan ruang silinder di
atas piston dengan udara luar pada saat yang dibutuhkan. Karena proses pembakaran
gas dalam silinder mesin harus berlangsung dalam ruang bakar yang tertutup rapat.
Jika sampai terjadi kebocoran gas meski sedikit, maka proses pembakaran akan
terganggu. Oleh karenanya katup-katup harus tertutup rapat pada saat pembakaran
gas berlangsung.
Katup masuk dan katup buang berbentuk cendawan (mushroom) dan di sebut
“poppet valve”. Katup masuk menerima panas pembakaran, dengan demikian katup
mengalami pemuaian yang tidak merata yang akan berakibat dapat mengurangi
efektivitas kerapatan pada dudukan katup. Untuk meningkatkan efisiensi biasanya
lubang pemasukan dibuat sebesar mungkin. Sementara itu katup buang juga
menerima tekanan panas, tekanan panas yang diterima lebih tinggi, hal ini akan
mengurangi efektivitas kerapatan juga, sehingga akibatnya pada dudukan katup
mudah terjadi keausan. Untuk menghindari hal tersebut, kelonggaran (clearence)
antara stem katup dan kepala stem dibuat lebih besar.
Untuk membedakan katup masuk dengan katup buang dapat dilihat pada
diameter keduanya, diameter katup masuk umumnya lebih besar dari pada katup
buang.
Kepala katup mempunyai peranan yang sangat penting, karena ia harus tetap
bekerja baik, walaupun temperaturnya berubah- ubah. Bidang atas kepala katup ini
disebut tameng. Bentuknya ada yang cekung dan ada yang cembung. Tameng cekung
disebut tameng terompet dan biasanya dipakai sebagai katup masuk. Sedangkan
tameng cembung dipakai sebagai katup buang karena kekuatannya yang lebih tinggi.
Pada katup juga terpasang pegas-pegas. Pegas-pegas katup ditugaskan untuk
menutup katup sesuai dengan gerak tuas ungkit menjauhi ujung batang katup.
7. Pelatuk katup ( rocker arm), digunakan pada mesin - mesin dengan konstruksi
katup kepala, katup kombinasi serta over head camshaft, yang berguna untuk
menghantar tekanan dari batang penumbuk katup dan meneruskan kepada ujung
batang katup.
8. Dudukan katup ( valve seat) , sebagai tempat penutupan katup - katup yang
dirapatkan dengan bidang dari katup.
9. Pengangkat katup ( valve lifter), berguna untuk menjamin bekerjanya katup - katup
agar dapat menjadi lurus gerakannya dari batang penumbuk katup tersebut.
menggerakan katup. Sehingga kurang efisien. Hal inilah yang menjadikan mekanisme
ini sudah tidak lagi dipakai dalam mesin mobil.
Ciri-ciri mekanisme katup over head valve :
- Katupnya menggantung
- Cam shaftnya terletak di bawah
- Katupnya di kepala silinder
Keuntungan mekanisme katup over head valve :
- Bentuk ruang bakar baik
Kerugian mekanisme katup over head valve
- Banyak bagian-bagian yang bergerak
- Kelembaman massa besar
- Tidak ideal untuk putaran tinggi
b. Tipe Singgle Over Head Camshaft (SOHC)
Mekanisme katup yang ketiga adalah tipe DOHC, tipe yang satu ini pada
prinsipnya hampir sama dengan tipe yang diatas (SOHC), bedanya kalau ini jumlah
camshaftnya terdapat 2 . 1 Camshaft khusus untuk menggerakkan katup buang, dan
satunya lagi untuk menggerakkan katup hisap. Tipe ini dianggap yang paling baik,
diantara ketiga jenis mekanisme katup. Akan tetapi biasanya, mobil yang
menggunakan tipe ini mempunyai harga yang lebih mahal dibandingkan dengan
mobil lain dikelasnya.
Keuntungan
Kerugian
BAB III
PRINSIP KERJA KATUP
Agar katup bisa membuka dan menutup tepat pada saat yang diperlukan, maka,
dibutuhkan mekanisme yang bisa mengaturnya. Berikut contoh gambar mekanisme
katup pada mesin bensin
Saat mesin berputar maka kedua camshaft (intake & exhaust) juga ikut berputar
karena dihubungkan dengan cranksaft melalui mekanismenya, karena pada camsaft
terdapat camlobe maka camlobe ini yang mendorong katub agar bisa membuka,
camlobe sendiri didesain secara khusus disesuaikan dengan sudut pembukaan katup
yang diperlukan.
Seiring dengan putaran camshaft dan arah tonjolan nok yang berbeda untuk tiap
katup isap dan buang, maka dorongan dari nok pertama misalnya, menekan katup
isap sehingga dapat membuka saluran masuk pada ruang bakar. Demikian juga nok
yang selanjutnya akan mendorong katup buang untuk membuka saluran buang pada
ruang bakar.
Tentu saja hal ini seiring pula dengan gerakan naik dan turunnya piston dari
TMA menuju TMB dan TMB menuju TMA sehingga langkah tersebut dapat
membuat campuran bahan bakar dan udara terhisap masuk ke dalam ruang
pembakaran dan membuang sisa pembakaran melalui saluran buang. Hal ini sesuai
dengan siklus empat langkah. Karena arah tonjolan nok berbeda – beda untuk tiap
katup isap dan buang maka putaran camshaft tersebut memberikan dorongan yang
berbeda tergantung arah nok saat menekan katup yang mana sehingga siklus empat
langkah diatas dapat berjalan seiring dengan putaran camshaft.
Sumbu nok (camshaft) dilengkapi dengan nok yang sama pada katup hisap &
katup buang, akan tetapi memiliki sudut yang berbeda untuk hisap dan buang
sehingga katup bisa membuka & menutup sesuai waktunya, sumbu nok dilengkapi
sproket (gear) untuk menghubungkan dengan crankshaft, sebagian tipe mesin
camshaft juga terdapat gigi penggerak pompa bensin dan penggerak distributor.
e. Pengangkat Katup (Valve Lifter)
Pengangkat katup adalah komponen katup yang berbentuk tabung pada mesin
OHV, pengangkat katup dihubungkan dengan nok yang berhubungan dengan katup
melalui batang pendorong, lebih jelasnya lihat gambar. Saat sumbu nok berputar
maka pengangkat katup bergerak turun naik sehingga katup bisa membuka dan
menutup.
Pada mekanisme tipe konvensional masih diperlukan penyetelan celah katup,
akan tetapi untuk mesin modern sudah banyak yang menggunakan pengangkat katup
hidraulis sehingga penyetelan celah katup sudah tidak diperlukan karena celah akan
tetap dipertahankan 0.
Rocker arm dipasang pada rocker arm shaft, bila rocker arm ditekan keatas oleh
batang penekan katup akan tertekan dan membuka, rocker arm dilengkapi dengan
sekrup dan mur pengunci untuk penyetelan celah katup, tapi pada pengangkat katup
hidraulis tidak dilengkapi sekrup penyetel.
BAB IV
Mengganti klep standar dengan klep diameter besar tentu akan menambah
performa mesin baik power maupun torsi. Di mesin 4 tak, klep menjadi pintu masuk
campuran BBM ke ruang bakar dengan hargapan jumlah campuran yang masuk bisa
lebih banyak. Dengan demikian, akan menimbulkan pembakaran yang lebih besar
sehingga mendongkrak performa mesin. Penggantian katup diameter besar in harus
dibarengi porting yang lebih lebar pula. Setidaknhya diameter porting tidak lebih
kecil dari daun katup. Yang patut diperhatikan adalah ketika katup sudah besar maka
resiko tabrakan ketika overlap akan lebih mudah terjadi. Agar terhindarkan maka
posisi bosch katup digeser lebih keluar beberapa milimeter. Untuk soal ini,
percayakan pada tukang bubut ternama. Dengan penggeseran posisi katup
sembarangan berdampak bosch katup riskan jebol. Setelah itu, jangan lupa diukur
rasio kompresi, pasalnya ketika menggeser bosch katup lebih keluar maka akan
memperlebar ruang bakar.
dengan ukuran diameter piston dan juga lubang manifold karena bila tidak sesuai
akan berpengaruh pada pemasokan bahan bakar dan udara yang akan masuk kedalam
ruang bakar.
64 x 50% = 32 mm
Pada perubahan diameter katup diatas , haruslah diiringi dengan merubah atau
mengganti bosch atau dudukan katupnya sesuai dengan diameter katupnya.
gunakan putaran cepat saat kalian meng amplas bagian yang sudah di back cut
tadi
setelah selesai, wajib di lakukan skir ulang agar sitingan dengan katup yg
sudah di back cut tidak menimbulkan bocor.
Kedua sudut di bibir payung katup ini disebut juga back cut.
Fungsinya untuk memperlancar flow gas bakar.Sudut 45 ketemu sitting klep,
sudut 30 untuk flow .
Pada katup bebek yang hanya 5 mm, bisa dibikin dibikin 4,5 mm. Bagian ini dari
radius katup sampai bagian yang menyentuh tepat dibibir bos katup. Jangan kelewat
dalam yang berakibat sedikitnya kontak antara batang katup dengan bosnya. Jadinya
cepat oblak. Bahkan sebenarnya bisa saja batang katup dari radius atau leher sampai
bibir bos katup dibikin 4 mm. Namun risikonya ketahanan jadi berkurang, tapi aliran
gas bakar lebih lancar.
Dari data table diatas menunjukan spesifikasi dari pegas katup standar hingga
pegas katup aftermarket atau racing , pada perancangan kali ini menggunakan per
katup aftermarket merk jepang dengan spesifikasi :
Panjang : 30.5 mm
Tujuan dari mengganti per katup dengan yang lebih keras atau racing ialah
tentunya untuk dapat meningkatkan performa mesin dan mengikuti ubahan yang
dilakukan. Dan lebih jelasnya ialah untuk mengurangi terjadinya katup floating “telat
balik” di putaran atau RPM tinggi.
Untuk memperkeras per katup cara yang dilakukan tidak selalu dengan mengganti
per katup tersebut, namun ada juga yang melakukannya dengan mengganjal per
katup, apakah cara ini tidak ada efek negatifnya, untuk hal ini pasti jelasnya ada,
dengan per katup yang makin keras maka ada beberapa komponen lain yang umur
pakainya jadi lebih singkat.
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dari data – data yang diperoleh, maka perencanaan
Katup pada Sepeda motor Honda Kharisma 125 dengan data spesifikasi sebagai
berikut :
Diameter Katup IN standar : 23 mm
Diameter Katup EX standar : 21 mm
Diameter Katup IN modifikasi : 32 mm
Diameter Katup EX modifikasi : 28 mm
Batang Katup IN dan EX standar : 5 mm
Batang Katup IN dan EX Modifikasi : 4.8 mm
Panjang Pegas : 30.5 mm
Diameter Ulir Pegas 1 : 3.1 mm
Diameter Ulir Pegas 2 : 6.25 mm
Tekanan Pegas /Kekerasan pegas : 48.5 Kgf
= 32 mm
Diameter Katup EX D = 32 x 85 %
= 27.2 > 28 mm
Diameter Batang Katup IN = 4.8 mm
Panjang Pegas = 30.5 mm
Tekanan Pegas/kekerasan = 48.5 Kgf
Dari perhitungan diatas ada ketidak cocokan pada katup dengan angka yang
didapat sehingga dapat merubah atau menambah diameter dari katup tersebut jika
ukuran dari diameter tersebut susah untuk ditemukan.
5.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.laskar-suzuki.com/2012/04/fungsi-klepkatupvalve-dan.html
https://www.motorplus-online.com/read/251628012/trik-menyulap-klep-standar-jadi-
racing-agar-flow-gas-bakar-lancar.
https://dragbike.id/yuk-bikin-klep-lebih-enteng-dengan-teknik-back-cut-valve/
https://www.motorplus-online.com/read/251628012/trik-menyulap-klep-standar-jadi-
racing-agar-flow-gas-bakar-lancar.